LAPORAN PENDAHULUAN Hipertensi Dalam Kehamilan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN STASE KEPERAWATAN MATERNITAS



OLEH : Gilang Rumana Fauzy, S.Kep NPM. 2014901110031



PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN TAHUN 2020



LAPORAN PENDAHULUAN A. DEFINISI Hipertensi dalam kehamilan adalah suatu kondisi dalam kehamilan dimana tekanan darah sistol diatas 140 mmHg dan diastol diatas 90 mmHg atau adanya peningkatan tekanan sisstolik sebesar 30 mmHg atau lebih atau peningkatan diastolik sebesar 15 mmHg atau lebih diatas nilai dasar yang mana diukur dalam dua keadaan, minimal dalam jangka waktu 6 jam (Reeder dkk, 2011). Hipertensi dalam kehamilan ialah tekanan darah sistolik dan sistolik ≥140/90 mmHg pengukuran tekanan darah sekurang-kurangnya dilakukan 2 kali selang 4 jam. Kenaikan tekanan darah sistolik ≥ 30 mmHg dan kenaikan tekanan darah diastolik ≥ 15 mmHg sebagai parameter hipertensi sudah tidak dipakai lagi (Prawirohardjo, 2013).



B. MEKANISME FISIOLOGIS Ibu hamil Usia maternal, Primigravida, riwayat



keluarga, riwayat hipertensi



Kontriksi vaskular



Peningkatan angiostensi II



Retensi aliran darah



Kontriksi sel endotel



Hipertensi



Kerusakan dan kebocoran sel endotel



Pengendapan konstituen darah



TD meningkat



Transpor darah ke paru menurun



Kerusakan dan kebocoran sel endotel



Pembuluh darah otak pecah



Pembengkakan epitel endotel glomerulus



Paru2 bekerja lebih keras



Perubahan hemodinamik



Lesi



Gangguan fungsi ginjal



Edema paru



Pembekuan darah terganggu



Hipoperfusi



Gagal ginjal



Tranport nutrisi + o2 juga teganggu



Integritas ego



Sesak Gangguan pola napas



Gangguan perfusi jaringan



Pada ibu: sianosis



Cemas



Pada janin kurang nutrisi



Fetal distres Kematian janin



Resti cidera



C. RENCANA ASUHAN 1 Riwayat Keperawatan a. Riwayat kesehatan sekarang : Biasanya ibu akan mengalami: sakit kepala di daerah frontal, terasa sakit di ulu hati/ nyeri epigastrium, bisa terjadi gangguan visus, mual dan muntah, tidak nafsu makan, bisa terjadi gangguan serebral, bisa terjadi edema pada wajah dan ekstermitas, tengkuk terasa berat, dan terjadi kenaikan berat badan 1 kg/ minggu. b. Riwayat Kesehatan Dahulu: Biasanya akan ditemukan riwayat: kemungkinan ibu menderita penyakit hipertensi pada kehamilan sebelumnya, kemungkinan ibu mempunyai riwayat preeklampsia dan eklampsia pada kehamilan terdahulu, biasanya mudah terjadi pada ibu dengan obesitas, ibu mungkin pernah menderita gagal ginjal kronis. c. Riwayat Kesehatan Keluarga Kemungkinan mempunyai riwayat kehamilan dengan hipertensi dalam keluarga. 2 Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum Tekanan Darah



Nadi



Suhu



Nafas



Beran Badan



Kepala



Wajah Mata



Biasanya ibu hamil dengan hipertensi akan mengalami kelemahan. Pada ibu hamil dengan hipertensi akan ditemukan tekanan darah darah sistol diatas 140 mmHg dan diastol diatas 90 mmHg. Biasanya pada ibu hamil dengan hipertensi akan ditemukan denyut nadi yang meningkat, bahkan pada ibu yang mengalami eklampsia akan ditemukan nadi yang semakin cepat. Ibu hamil yang mengalami hipertensi dalam kehamilan biasanya tidak ada gangguan pada suhunya, tetapi jika ibu hamil tersebut mengalami eklampsia maka akan terjadi peningkatan suhu. Biasanya pada ibu hamil dengan hipertensi akan ditemuksn nafas pendek, dan pada ibu yang mengalami eklampsia akan terdengar bunyi nafas yang berisik dan ngorok. Biasanya akan terjadi peningkatan berat badan lebih dari 0,5 kg/minggu, dan pada ibu hamil yang mengalami preeklampsia akan terjadi peningkatan BB lebih dari 1 kg/minggu atau sebanyak 3 kg dalam 1 bulan Biasanya ibu hamil akan ditemukan kepala yang berketombe dan kurang bersih dan pada ibu hamil dengan hipertensi akan mengalami sakit kepala. Biasanya pada ibu hamil yang mengalami preklampsia/eklampsia wajah tampak edema. Biasanya ibu hamil dengan hipertensi akan ditemukan konjungtivasub anemis, dan bisa juga ditemukan edema pada palvebra. Pada ibu hamil yang mengalami preeklampsia atau eklampsia biasanya akan terjadi gangguan penglihat yaitu



Hidung Bibir Mulut



Leher Thorax : Paru-paru Jantung



Payudara



Abdomen



Pemeriksaan Janin



Ekstremitas



Sistem Persarafan Genitourinaria



penglihatan kabur. Biasanya pada ibu hamil tidak ditemukan gangguan Biasanya akan ditemukan mukosa bibir lembab Biasanya terjadi pembengkakan vaskuler pada gusi, menyebabkan kondisi gusi menjadi hiperemik dan lunak, sehingga gusi bisa mengalami pembengkakan dan perdarahan Biasanya akan ditemukan pembesaran pada kelenjer tiroid Biasanya akan terjadi peningkatan respirasi, edema paru dan napas pendek Pada ibu hamil biasanya akan terjadi palpitasi jantung, pada ibu yang mengalami hipertensi dalam kehamilan,khususnya pada ibu yang mengalami preeklampsia beratakan terjadi dekompensasi jantung. Biasanya akan ditemukan payudara membesar, lebih padat dan lebih keras, puting menonjol dan areola menghitam dan membesar dari 3 cm menjadi 5 cm sampai 6 cm, permukaan pembuluh darah menjadi lebih terlihat. Pada ibu hamil akan ditemukan umbilikus menonjol keluar, danmembentuk suatu area berwarna gelap di dimding abdomen, serta akanditemukan linea alba dan linea nigra. Pada ibu hamil dengan hipertensibiasanya akan ditemukan nyeri pada daerah epigastrum, dan akanterjadi anoreksia, mual dan muntah Biasanya ibu hamil dengan hipertensi bisa terjadi bunnyi jantung janin yang tidak teratur dan gerakan janin yang melemah Pada ibu yang mengalami hipertensi dalam kehamilan bisa ditemukan edema pada kaki dan tangan juga pada jari-jari. Biasanya ibu hamil dengan hipertensi bisa ditemukan hiper refleksia, klonus pada kaki Biasanya ibu hamil dengan hipertensi akan didapatkan oliguria dan proteinuria, yaitu pada ibu hami dengan preeklampsia



D. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan yang dilakukan adalah proteinuria adalah untuk mendiagnosis dini pre-eklampsi yang merupakan akibat dari hipertensi kehamilan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan dua metode yaitu secara esbach dan dipstick. 1 Pengukuran secara esbach yaitu dengan didapatkan hasil > 300 mg dari 24 jam jumlah urin. Nilai tersebut setara dengan kadar proteinuria > 30 mg/dl (+1 dipstick) dari urin acak tengah yang tidak menunjukkan tandatanda infeksi saluran kemih



2



Interpretasi secara metode dipstick + 1 = 0,3-0,45 g/L



+ 2 = 0,45-1 g/L + 3 = 1-3 g/L + 4 = > 3 g/L E. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1 Diagnosa 1 : Ketidakefektian pola nafas a. Definisi Inspirasi atau ekspirasi yang tidak memberikan ventelasi yang adekuat. b. Batasan Karakteristik: 1) Dispnea 2) Nafas pendek 3) Perubahan ekskursi dada 4) Nafas dalam 5) Nafas cuping hidung c. Faktor yang berhubungan: 1) Ansietas 2) Posisi tubuh 3) Penurunan energi dan kelelahan 4) Stess, ancaman kematian. 5) Penumpukan cairan 2



Diagnosa 2 : Ansietas a. Definisi Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respon autonomy (sumber sering kali tidak diketahui oleh individu): perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan memampukan individu untuk bertindak menghadapi ancaman. b. Batasan Karakteristik 1) Penurunan produktivitas 2) Gerakan yang ireleven 3) Gelisah 4) Insomnia c.



Faktor yang berhubungan 1) Kurang pengetahuan tentang penyakit. 2) Perubahan dalam (status ekonomi, lingkungan, status kesehatan, pola interaksi, fungsi peran, status peran). 3) Krisis maturasi, krisis situasional. 4) Stess, ancaman kematian. 5) Ancaman pada (status ekonomi, lingkungan, status kesehatan, pola interaksi, fungsi peran, status peran, konsep diri). 6) Kebutuhan yang tidak dipenuhi.



3



Diagnosa 3 : Resiko Cidera a.



Defisini Peningkatan rentan jauh yang dapat menyebabkan bahaya fisik dan gangguan kesehatan.



b.



Batasan Karakteristik 1) 2) 3) 4) 5) 6)



c.



Tidak ada pagar Perubahan kadar gula darah Diare Pusing Hambatan mobilitas fisik Mengantuk



Faktor yang berhubungan 1) 2) 3) 4)



Sakit akut Anemia Gangguan pada kaki Gangguan keseimbangan



F. PERENCANAAN KEPERAWATAN 1 Diagnosa 1 : Ketidakefektian pola nafas a. Tujuan dan Kriteria Hasil NOC - Anxiety self-control - Anxiety level - Coping Kriteria Hasil - Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas - Mengidentifikasi mengugkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontrol cemas - Vital sign dalam batas normal - Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan b. Intervensi dan Rasional NIC -



Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilas



-



Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan



-



Lakukan fisioterapi dada jika perlu



-



Keluarkan sekret dengan batuk atau suction



-



Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan



-



Monitoring tanda-tanda vital



-



Posisikan pasien untuk mengurangi dispneu.



RASIONAL -



Ventilasi maksimal dan napas normal



-



Sebagai evakuasi cairan atau udara dan memudahkan ekspansi paru secara maksimal



-



Mengoptimalkan sistem pernafasan



-



Meningkatkan gerakan secret ke jalan napas, sehingga mudah untuk dikeluarkan



-



Distress pernapasan dan perubahan pada tanda vital dapat terjadi sebagai akibat stress fisiologi dan nyeri atau dapat menunjukkan terjadinya syok berhubungan dengan pendarahan



-



Mengetahui perkembangan dan menilai keadaan umum



-



Merangsang fungsi pernapasan/ekspansi paru



2 Diagnosa 2 : Ansietas a. Tujuan dan Kriteria Hasil NOC - Anxiety self-control - Anxiety level - Coping Kriteria Hasil - Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas - Mengidentifikasi mengugkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontrol cemas - Vital sign dalam batas normal - Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan b. Intervensi dan Rasional NIC - Anxiety reduction (penurunan kecemasan) Gunakan pendekatan yang menenangkan - Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur - Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut - Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis - Identifikasi tingkat kecemasan - Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi RASIONAL -



Hubungan saling percaya adalah dasar hubungan terpadu yang mendukung klien dalam mengatasi perasaan cemas Ketidaktahuan dan kurang pahamnya dapat menyebabkan timbulnya ansietas



-



Dukungan yang terus menerus mungkin membantu pasien mengurangi ansietas/rasa takut ke tingkat yang diatasi Dapat mengurangi rasa ceman pasien akan penyakitnya Identifikasi masalah spesifik akan meningkatkan kemampuan individu untuk menghadapinya dengan lebih realistis Agar pasien merasa diterima



3 Diagnosa 3 : Resiko Cidera a. Tujuan dan Kriteria Hasil NOC: Kontrol risiko, dengan kriteria hasil: tidak ada melaporkan terjadinya cedera



b. Intervensi dan Rasional NIC: Environment Manajemen (Manajemen lingkungan)



RASIONAL Mengurangi kesadaran akan potensi bahaya dan perkembangan penyakit ditambah dengan lingkungan berbahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan



DAFTAR PUSTAKA Nurarif .A.H.,Kusuma. H. (2016). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. yogyakarta: MediAction. NANDA Internasional (2012-2014), Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi, EGC: Jakarta. Nanda –I (2018-2020). Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi, EGC: Jakarta. Prawirohardjo, Sarwono.2013.Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka



Banjarbaru, Desember 2020 Preseptor Akademik,



(



Mahasiswa,



)



(Gilang



Rumana Fauzy, S.Kep)