Laporan Penelitian Bayam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENELITIAN



PENGARUH JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM



Oleh: 1. Aprilia Dwi Santika (25/XII IPA 1) 2. Dela Arum Safitri (31/ XII IPA 1)



SMA NEGERI 1 SEYEGAN SLEMAN Alamat: Margoagung Seyegan Sleman Yogyakarta kode pos. 55561 No telp. 08882744526; (0274) 4364733; (0274) 7483946 Website : www.sman1seyegan-yog.sch.id E-mail : [email protected] ; [email protected]



2019



IDENTITAS PENELITI



1. Judul : PENGARUH BERBAGAI JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM 2. Peneliti : a. Nama



: Aprilia Dwi Santika



Jenis Kelamin



: Perempuan



NIS



: 6782



Sekolah



: SMAN 1 Seyegan



b. Nama



: Dela Arum Safitri



Jenis Kelamin



: Perempuan



NIS



: 6796



Sekolah



: SMAN 1 Seyegan



3. Lama penelitian



: 1 bulan (November-Desember)



4. Subyek penelitian



: Pertumbuhan tanaman karena pengaruh faktor luar



Peneliti 1,



Peneliti 2,



Aprilia Dwi Santika



Dela Arum Safitri



NIS. 6782



NIS. 6796



HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH BEBAGAI JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM



Disetujui dan disahkan pada tanggal



September 2019



Pembimbing



Dra. Yulia Catur Hapsari, MM. NIP. 19610708 198703 2 005



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayahnya, sehingga penyusunan laporan penelitian yang berjudul “PENGARUH JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM” ini telah terlaksanakan. Laporan penelitian ini disusun untuk menyelesaikan tugas wajib mata pelajaran Biologi bagi siswa kelas XII SMA NEGERI 1 SEYEGAN dan merupakan sarana berlatih sekaligus menerapkan teori yang telah diterima di bangku sekolah dengan keadaan yang terjadi di lapangan. Dalam kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada: 1. Dra. Yulia Catur Hapsari, M.M selaku pembimbing dalam melakukan kegiatan penelitian dan penyusunan laporan ini. 2. Partner dalam melakukan kegiatan penelitian dan penyusunan laporan ini. 3. Segenap pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan laporan ini. Saya menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan demi penyempurnaan laporan ini. Harapan kami semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan wawasan keilmuan dan pengetahuan, dan menjadi acuan untuk laporan selanjutnya agar lebih baik.



Penulis



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..............................................................................



i



HALAMAN PENGESAHAN................................................................



iii



KATA PENGANTAR............................................................................



iv



DAFTAR ISI...........................................................................................



v



DAFTAR TABEL...................................................................................



vii



DAFTAR GAMBAR..............................................................................



viii



ABSTRAK..............................................................................................



ix



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.......................................................................



1



B. Identifikasi Masalah............................................. .................



1



C. Tujuan Penelitian...................................................................



2



D. Metodelogi Penelitian............................................................



2



E. Manfaat Penelitian.................................................................



2



BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Tanaman.............................................................



4



B. Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam......................................................................................



4



C. Faktor Faktor Pertumbuhan......................................................



6



a. Faktor internal..............................................................



6



b. Faktor eksternal............................................................



7



D. Model Penelitian /Model Percobaan........................................



9



E. Hipotesa...................................................................................



9



BAB III. METODE PENELITIAN A. Metode/ Jenis Penelitian.........................................................



11



B. Jenis Data...............................................................................



11



C. Populasi dan Sampel..............................................................



11



D. Teknik Pengambilan Sampel..................................................



11



E. Variabel Penelitian.................................................................



12



F. Prosedur Pengambilan Sampel...............................................



12



G. Analisa Data ..........................................................................



13



BAB.IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Karakteristik Responden/ Sampel ...........................



14



B. Hasil Penelitian ........................................................................



15



C. Pembahasan .............................................................................



16



BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan................................................................................



18



B. Saran .....................................................................................



18



DAFTAR GAMBAR……………………………………………………



22



DAFTAR PUSTAKA.............................................................................



23



ABSTRAK Dalam penelitian ini mengambil judul Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam, dengan tujuan untuk mengetahui jenis air yang paling tepat untuk pertumbuhan tanaman bayam. Penelitian ini bertempat di Keceme, Caturharjo, Sleman, Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan selama 14 hari masa pengamatan. Penelitian dengan populasi tanaman tanaman bayam sebanyak 20 biji(5 biji setiap wadah), dengan respon rate : 30 %. Dalam penelitian ini menggunakan variabel bebas yaitu jenis air, variabel terikat yaitu tinggi tanaman bayam, dan variabel kontrolnya yaitu cahaya matahari. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan analisis data. Setelah dilakukan analisis data secara deskriptif dapat diketahui bahwa dari ke empat perlakuan yang berbeda menghasilkan tinggi tanaman dengan rata-rata yang berbeda. Rata-rata yang paling tinggi adalah tanaman bayam yang diletakkan di air leri dengan rata-rata 5,42 cm, sedangkan rata-rata paling rendah adalah tanaman bayam yang diletakkan di air sabun dengan rata-rata 0 cm. Sementara rata-rata tanaman bayam yang diletakkan di air garam dengan ratarata 0 cm dan tanaman bayam yang diletakkan di air keran mempunyai rata-rata 3,38 cm. Dari uraian analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata tanaman bayam yang paling tinggi adalah tanaman bayam yang disirami dengan air leri. Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan jenis air terhadap pertumbuhan tanaman bayam.



Kata kunci : jenis air, tinggi tanaman bayam.



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Jumlah air didalam tanaman berkisar antara 80-90 persen dari berat kering tanaman. Persentase ini akan menjadi lebih besar lagi pada bagian-bagian tanaman yang sedang aktif tumbuh.(Williams dan Joseph, 1973 dalam Harwati, 2007). Air sangat dibutuhkan pada tanaman karena merupakan bahan penyusun utama dari pada protoplasma sel. Di samping itu, air adalah komponen utama dalam proses fotosintesis, pengangkutan assimilasi hasil proses ini kebagian bagian tanaman hanya dimungkinkan melalui gerakan air dalam tanaman. Dengan peranan tersebut di atas, jumlah pemakaian air oleh tanaman akan berkorelasi posistif dengan produksi biomase tanaman, hanya sebagian kecil dari air yang diserap akan menguap melalui stomata atau melalui proses transpirasi . Pada tanaman, air diserap oleh akar. Penyerapan air (water absorbtion) oleh akar ini sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan yaitu air yang tersedia dalam tanah, temperature tanah, aerasi tanah dan konsentrasi larutan tanah. Air yang bisa diserap oleh akar disebut juga sebagai air kapiler yaitu air terdapat di pori mikro tanah, melapisi butiran tanah, diikat longgar oleh partikel tanah dan dapat dilepaskan oleh perakaran. Sedangkan jenis air lainya yait air gravitasi dan air higroskopis tidak dapat diserap oleh sistem perakaran. Kebutuhan air pada tanaman didefinisikan sebagai jumlah air yang dibutuhkan oleh tanaman pada suatu periode untuk dapat tumbuh dan produksi secara normal. Kebutuhan setiap tumbuhan terhadap air berbeda beda tergantung pada bentuk, jenis, umur, media tanam, kondisi lingkungan sekitar tanaman dan musim sehingga setiap tumbuhan memiliki batas kadar air tertentu untuk pertumbuhanya.



Apabila kadar air dalam tumbuhan



terlalu banyak



(menimbulkan genangan) sering menimbulkan cekaman aerasi dan jika jumlahnya terlalu sedikit, sering menimbulkan cekaman kekeringan



B. Identifikasi Masalah 1. Jumlah air didalam tumbuhan. 2. Sifat-sifat air yang bermamfaat untuk tumbuhan. 3. Jenis-jenis air pada media tumbuh tumbuhan. 4. Pengangkutan air pada tumbuhan. 5. Peranan kadar air terhadap pertumbuhan tumbuhan C. Tujuan Penelitian Tujuan



dari pembuatan makalah adalah untuk mengetahui pengaruh air terhadap



pertumbuhan tanaman dan tujuannya adalah mengetahui pengaruh air terhadap pertumbuhan tanaman dilihat dari kadar. D. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Melakukan pengamatan langsung. 2. Mencari referensi melalui internet. 3. Mencari referensi melalui buku.



E. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat di ambil dari penelitian ini adalah: 1.



Untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman tentang pengaruh jenis air terhadap kecepatan pertumbuhan tanaman bayam.



2.



Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui pengaruh perbedaan berbagai jenis air terhadap pertumbuhan tanaman bayam.



3.



Sebagai media pembelajaran mengenai pengaruh berbagai jenis air terhadap



pertumbuhan



tanaman bayam.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



A. Pertumbuhan Tanaman Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjadi pada makhluk hidup. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible. Sedangkan perkembangan yaitu peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan. Perkembangan pada tumbuhan diawali sejak fertilisasi. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintesis bahan mentah beruppa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah : 1.



Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak



2.



Tahap pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak



B. Pengaruh Air terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam Dalam fisiologi tumbuhan, air merupakan hal yang sangat penting sehingga menjadi hal utama yang diperhatikan pada budidaya pertanian. Fungsi air bagi tanaman dalam fase pertumbuhan dan perkembangan yaitu Peranan air sangat penting, karena sangat dibutuhkan oleh tanaman. Air adalah komponen utama dalam tanaman hijau, dimana air merupakan salah satu unsur alamiah utama yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, karena air berfungsi sebagai penyusun utama jaringan tanaman, pereaksi dalam proses fotosintesis dan berbagai proses hidrolisis, serta untuk menjaga turgiditas tanaman di antaranya dalam pembesaran sel, pembukaan stomata, penyangga bentuk morfologi daun-daun muda atau struktur lainnya. Dengan ketersediaan air yang cukup bagi tanaman dapat membantu akar dalam penyerapan unsur hara, karena unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman adalah unsur hara yang larut dalam larutan tanah yaitu



dalam bentuk ion-ion (kation maupun anion). Dengan penyerapan unsur hara yang cukup tentunya pasokan bahan baku dalam proses fotosintesis akan tersedia bagi tanaman, sehingga asimilat yang dihasilkan dapat digunakan dalam pengembangan batang, daun dan sistem perakaran tanaman. (Harjadi, 1996) Setiap tanaman membutuhkan persyaratan tertentu terhadap curah hujan yang diperlukan. Apabila kebutuhan air cukup terpenuhi, maka pertumbuhan akan baik. Jumlah air yang bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman mempunyai batas-batas tertentu. Jumlah kebutuhan air tanaman atau lahan selain ditentukan oleh jenis tanaman juga ditentukan oleh faktor lingkungan, terutama kondisi iklim, sifat fisik tanah dan pengolahan tanah. Peran yang penting di atas menimbulkan konsekuensi langsung atau tidak langsung kekurangan atau kelebihan air pada tanaman akan mempengaruhi semua proses metabolisme dalam tanaman yang dapat mengganggu pertumbuhan selanjutnya sehingga menurunkan hasil tanaman. Kelebihan dan kekurangan air pada waktu perkecambahan biji. Biji-biji akan mengalami pertumbuhan yang lambat (Fither dan Hay, 1991). Air yang berlebihan dalam tanah dapat merugikan tanaman sama halnya dengan kekurangan air. Aspek yang banyak merugikan akibat terlalu banyak suplai oksigen. Tanaman basah akan menghambat nitrifikasi yang menyebabkan tanaman menjadi kuning dan tampak kurang sehat (Jumin, 1992). Meningkatnya tekanan kelebihan air akibat genangan, menyebabkan laju fotosintesis menurun. Oleh karena kelebihan air tersebut menyebabkan terjadinya perubahan warna daun mudah menjadi kuning, terjadi klorosis daun, dan akhirnya akan mengering sehingga daun tidak aktif lagi sebagaimana mestinya, pemanjangan batang berkurang, tanaman tumbuhnya tidak normal dan akhirnya menyebabkan kegagalan (Prawirantara dkk, 1982 ). Seperti kelebihan air, kekurangan air dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil, perkembangan vegetatif menurun akibat perkecambahan berkurang dan dan penurunan hasil fotosintesis daun. Menurunnya laju fotosintesis mengakibatkanpertumbuhan tanaman juga menurun, tanaman akan tumbuh kerdil dan bahkan dapat menimbulkan kegagalan (Jumin, 1992). Hakim (1986) mengemukakan bahwa, selain sifat tanah, faktor tumbuhan dan iklim sangat mempengaruhi jumlah air yang dapat diabsorbsi tumbuhan dari tanah. Sifat tanah misalnya, tanah liat dan tanah berpasir. Ketersediaan air dalam tanah ditentukan oleh pF (kemampuan



partikel tanah memegang air) dan kemampuan akar untuk menyerapnya. Besarnya kemampuan partikel tanah memegang air ditentukan oleh air yang tersedia (air kapiler) dalam tanah. Pertumbuhan tanaman didefinisikan sebagai bertambah besarnya tanaman yang diikuti oleh peningkatan berat kering. Proses pertumbuhan tanaman terdiri dari pembelahan sel, perbesaran sel dan diferensiasi sel. Kekurangan air pada tanaman terjadi karena ketersediaan air dalam media tidak cukup dan transpirasi yang berlebihan atau kombinasi kedua faktor tersebut. Di lapangan walaupun di dalam tanah air cukup tersedia, tanaman dapat mengalami cekaman (kekurangan air). Hal ini terjadi jika kecepatan absorbsi tidak dapat mengimbangi kehilangan air melalui proses transpirasi. Kehilangan air dari tanaman oleh transpirasi merupakan suatu akibat yang tidak dapat dielakkan dari keperluan membuka dan menutupnya stomata untuk masuknya CO2 dan kehilangan air melalui transpirasi lebih besar melalui stomata daripada melalui kutikula. Indeks luas daun yang merupakan ukuran perkembangan tajuk, sangat peka terhadap cekaman air, yang mengakibatkan penurunan dalam pembentukan dan perluasan daun, peningkatan penuaan dan perontokan daun, atau keduanya. Perluasan daun lebih peka terhadap cekaman air daripada penutupan stomata. Selanjutnya dikatakan bahwa peningkatan penuaan daun akibat cekaman air cenderung terjadi pada daun-daun yang lebih bawah, yang paling kurang aktif dalam fotosintesa dan dalam penyediaan asimilat, sehingga kecil pengaruhnya terhadap hasil. Martin, Tenorio dan Ayerbe (1994) dalam Cahyo Artho Nugroho (2012), menjelaskan bahwa cekaman air yang terjadi pada paruh kedua dari siklus hidup tanaman ercis mengakibatkan penurunan nilai LAI (leaf area index) setelah pembungaan. Hal ini menyebabkan rendahnya hasil biji ercis bila dibandingkan dengan hasil pada musim tanam sebelumnya, dimana curah hujan selama paruh pertama siklus hidupnya lebih besar. Kekurangan air dapat menghambat laju fotosintesa, karena turgiditas sel penjaga stomata akan menurun. Hal ini menyebabkan stomata menutup. Penutupan stomata pada kebanyakan spesies akibat kekurangan air pada daun akan mengurangi laju penyerapan CO2 pada waktu yang sama dan pada akhirnya akan mengurangi laju fotosintesa. Disamping itu, penutupan stomata merupakan faktor yang sangat penting dalam perlindungan mesophyta terhadap



cekaman air yang berat. Waktu antara penyebaran benih dan pemasakan dapat diperpendek atau diperpenjang tergantung pada intensitas dan waktu terjadinya cekaman air.



C. Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yaitu : 1. Faktor Internal a. Gen Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya. Meskipun faktor dari gen sangat penting, namun faktor ini bukan satu-satunya yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Di samping itu ada faktor lingkungan yang ikut berpengaruh. Misalnya pada tanaman yang memiliki sifat unggul, hanya dapat tumbuh dengan cepat, berbuah lebat, dan rasanya manis di lahan yang subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisinya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini tidak akan optimal.



c. Hormon Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman ada beragam jenisnya. a)



Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel.



b)



Giberlin, berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan dan perkecambahan embrio.



c)



Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan daun.



d)



Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis, seperti merangsang pembentukan akar dan cabang tanaman.



e)



Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya daun



f)



Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.



g)



Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila mengalami kerusakan jaringan.



2. Faktor eksternal a) Nutrisi Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida diubah menjadi zat makanan. Zat hara tidak berperan langsung dalam proses fotosintesis, namun sangat diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.



b) Cahaya matahari Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.



c) Air dan kelembaban Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang dapat diserap oleh tanaman mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembaban juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.



d) Suhu



Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Contohnya pada padi yang ditanam pada awal musim kemarau dimana suhu rata-rata tinggi akan lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan dimana suhu rata-rata lebih rendah. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu. e) Tanah Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, air, dan derajat keasaman atau pH.



D.



Model Penelitian



Penelitian dapat dibagankan sebagai berikut:



1. 2. 3. 4.



Air keran Air sabun Air garam Air leri



Cahaya Matahari, Media, Suhu



Pertambahan Tinggi Tanaman Bayam



E.



Hipotesa Penelitian Pemilihan jenis air juga dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman bayam. Karena



tidak semua air memiliki zat-zat yang dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman bayam, adapun air yang justru menghambat pertumbuhsn tanaman bayam tersebut. Jadi pemilihan jenis air juga sangat penting dalam penyiraman tanaman bayam. Pemilihan jenis air yang tepat akan menpercepat pertumbuhannya, sebaliknya pemilihan jenis air yang kurang tepat akan menghambat pertumbuhan tanaman bayam atau bahkan tidak akan tumbuh sebagaiman mestinya.



BAB III METODE PENELITIAN



A. Metode Penelitian Variabel dan Definisi Operasional Variabel Variabel merupakan faKtor yang berpengaruh dan memiliki nilai serta dapat berubah atau diubah. Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini ada 3 macam, yaitu : 1. Variabel Bebas



: Jenis air.



2. Variabel Terikat



: Pertambahan tinggi tanaman bayam.



3. Variabel Kontrol



: Media tanam,jenis bayam,suhu,cahaya matahari.



Definisi Operasional Variabel bebas yaitu air yang digunakan untuk menyiram tumbuhan dibedakan berdasarkan jenisnya. Definisi Operasional Variabel Terikat yaitu kecepatan perkecambahan yang diukur melihat tinggi benih per hari. Definisi Operasional Variabel Kontrol yaitu segala hal yang memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau yang diterima dengan kadar yang sama. B. Jenis Data Kami menggunakan jenis data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri. Sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan dengan cara mencari literature di internat tentang tanaman bawang merah.



C. Populasi dan Sampel 



Populasi Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah semua biji bayam sayur (Amaranthus viridis) yang ditanam pada perlakuan awal percobaan.







Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 biji yang ada di 4 macam medium tanam.



D. Teknik Pengambilan Sampel 1. Siapkan lahan untuk tempat penyemaian, pastikan bebas dari hama, gulma, dan tanaman liar pengganggu 2. Buat atap dari plastik atau dari jerami diatas lahan tanam 3. Bibit bayam disebar dilahan dan kemudian ditutup dengan tanah kurang lebih 2 cm 4. Siram tanah dengan air secara teratur dua kali sehari pada pagi dan sore hari 5. Setelah 1 sampai 2 minggu, pindahkan bibit bayam kedalam pot atau juga kedalam polybag yang telah diisi oleh tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 6. Siram bibit didalam pot atau didalam polybag dengan teratur sampai usia 7 hari setelah dipindahkan



E. Variabel Penelitian



Variabel kontrol yaitu variabel yang dibuat sama oleh peneliti. Dalam hal ini yang menjadi variabel kontrol yaitu jumlah biji bayam,jenis tanah, cahaya matahari. Variabel bebas/variabel manipulatif yaitu variabel yang sengaja dibuat tidak sama oleh peneliti. Yang menjadi variabel bebas adalah jenis air yang diberikan pada kecambah bayam. Variabel terikat/variabel respon adalah variabel yang terjadi akibat perlakuan variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat adalah tinggi tanaman bayam



F. Prosedur Pengambilan Sampel a.



Alat dan Bahan 1. Alat : Adapun alat yang digunakan : a) Cup plastik b) Penggaris c) Pensil/bolpoin d) Kertas 2. Bahan :



b.



a)



Biji Tanaman Bayam



b)



Media tanam (air keran, air sabun, air garam, dan air leri).



Langkah Kerja Dalam percobaan ini memerlukan langkah sebagai berikut : 1. Persiapkan semua alat dan bahan. 2. Masukkan tanah kedalam cup sebanyak setengah dari cup tersebut.



3. Tanam biji bayam diatas tanah tadi 4. Lalu tumpuk dengan tanah hingga memenuhi cup tersebut 5. Siram tanah tersebut dengan berbagai jenis air yang sudah ditentukan 6. Labeli setiap cup untuk memudahka membedakan saat pemberian jenis air 7. Letakkan di bawah sinar matahari. 8. Amati setiap perubahan yang terjadi dan potret setiap perubahan tersebut. 9. Catat hasilnya setiap 2 hari sekali dalam 14 hari ke dalam tabel yang telah dipersiapkan 10. Melakukan tabulasi data pengukuran 11. Menghitung rata-rata hasil pengukuran pada seriap perlakuan. 12. Menganalisis data dengan teknik membandingkan (comparasi) atau analisis deskriptif comparat G. Analisa Data Data akan diambil secara deskriptif komparatif



BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISI DATA



A. Deskripsi Karakteristik Responden/ Sampel



B. Hasil Penelitian Tabel I Hasil pertumbuhan batang tanaman bayam yang disiram dengan air keran Tanama n



Tinggi hari ke



Jumla h



Rata-rata



Awal



2



4



6



8



10



12



14



1



0



0



0,6



0,9



1,4



2,8



3,0



3,3



12



1,5



2



0



0



0,3



0,5



1,0



1,3



1,8



2,0



6,9



0,86



3



0



0



0,4



0,7



1,3



1,7



1,9



2,2



14,9



1,86



Jumlah



0



0



1,3



2,1



3,7



5,8



6,7



7,5



27,1



3,38



Ratarata



0



0



0,43



0,3



1,23



1,93



2,23



2,5



8,62



1,07



Jumla h



Rata-rata



Tabel II Hasil pertumbuhan batang tanaman bayam yang disiram dengan air sabun Tanama n



Tinggi hari ke Awal



2



4



6



8



10



12



14



1



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



2



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



3



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



Jumlah



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



Ratarata



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



Tabel III



Hasil pertumbuhan batang tanaman bayam yang disiram dengan air garam Tanama n



Tinggi hari ke



Jumla h



Rata-rata



Awal



2



4



6



8



10



12



14



1



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



2



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



3



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



Jumlah



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



Ratarata



0



0



0



0



0



0



0



0



0



0



Jumla h



Rata-rata



Tabel IV Hasil pertumbuhan batang tanaman bayam yang disiram dengan air leri Tanama n



Tinggi hari ke Awal



2



4



6



8



10



12



14



1



0



1,1



1,4



1.9



2,3



2,8



3,0



3,1



15,6



1,95



2



0



1,0



1,5



2,0



2,6



2,9



3,1



3,2



16,3



2,03



3



0



0,9



1,4



1,8



2,0



2,5



2,7



3,0



14,3



1,78



Jumlah



0



3,0



4,5



5,7



6,9



8,2



8,8



6,3



43,4



5,42



Rata2



0



1,0



1,5



1,9



2,3



2,73



2,93



2,1



11,53



3,84



C. Analisis data/Pembahasan Air sangat berpentang penting dalamm proses pertumbuhan suatu tanaman. Namun tidak semua jenis air dapat digunakan untuk membantu tannaman dalam proses pertumbuhan suatu tanaman.



Hasil penelitian berdasarkan pada tabel I selama 14 hari dengan menggunakan air keran menghasilkan rata-rata tinggi diperoleh yaitu 1,07 dan dengan hasil penjumlahan sebanyak 8,62. Tabel II pengukuran selama 14 hari menggunakan air sabun tidak menghasilkan pertumbuhan dan justru malah menghambat. Tabel III pengukuran selama 14 hari mengunakan air garam ternyata juga tidak menghasilkan pertumbuhan pada tanaman bayam dan justru malah menghambat tanaman tersebut. Kemudian pada tabel VI dengan menggunakan air leri menghasilkan rata-rata 3,84 dan jumlahnya 11,53. dari pengamatan di atas membuktikan bahwa penggunaan air leri dalam penyiraman tanaman bayam yang paling berpengaruh dalam pertambahan tinggi batang tanaman bayam. Karena air tersebut mengandung zat-zat dan mineral yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman bayam sehingga tanaman bayam akan tumbuh lebih cepat. Dari penelitian diatas daat kita ambil hipotesis bahwa pemberian jenis air yang berbeda pada tanaman bayam dapat memengaruhi pertambahan tinggi tanaman bayam.



DAFTAR GAMBAR



DAFTAR PUSTAKA



http://amiraulfa.blogspot.com/2014/10/pengaruh-jenis-air-terhadappertumbuhan.html https://prezi.com/lgnp04vgjs32/pengaruh-jenis-air-pada-pertumbuhan-danperkembangan-bayam/ Mencari reverensi melalui buku paket Reverensi melalui contoh laporan tahun yang sebelumnya Mencari reverensi melalui biku LKS