Laporan Perpetaan RTH FIX [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Oing8
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM PERPETAAN



SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENCARIAN LETAK POSISIRUANG TERBUKA HIJAU (RTH) BANJARBARU



Dosen Pembimbing: Rd. Indah Nirta Nilawati NPS, ST., M.Si. NIP. 19770619 200801 2 019



Disusun Oleh: Kelompok I– Koordinat Ghina Naufalin Sabrina H1E114214 Rizka Rahmadiyanti H1E114216 Muhammad Rifky Mawardi H1E114218 Rizki Faisal Tanjung H1E114221 Muhammad Rizkiannur



H1E114235



KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK LINGKUNGAN BANJARBARU 2016



LEMBAR PENGESAHAN



Pratikum



: Perpetaan



Kelompok



: I- Koordinat



Nama



: Ghina Naufalin Sabrina



H1E114214



Rizka Rahmadiyanti



H1E114216



Muhammad Rifky Mawardi



H1E114218



Rizki Faisal Tanjung



H1E114221



Muhammad Rizkiannur



H1E114235



Program Studi



: S1 Studi Teknik Lingkungan



Dengan ini telah menyelesaikan Pratikum dan Pembuatan Laporan Pratikum Perpetaan.



Banjarbaru, Januari 2016



Mengetahui, Dosen Pembimbing



Rd. Indah Nirtha Nilawati NPS, ST., M.Si. NIP. 19770619 200801 2 019



ii



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Laporan Praktikum Perpetaan tentang Sistem Informasi Geografis Pencarian Letak Posisi Ruang Terbuka Hijau di Banjarbaru. Kami berharap tugas ini dapat berguna untuk menambah pengetahuan tentang ilmu Sistem Informasi. Semoga tugas ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.



Banjarbaru, Januari 2016



Penyusun



iii



DAFTAR ISI



Hal Lembar pengesahan .....................................................................................



0



Kata Pengantar ............................................................................................



0



Daftar Isi......................................................................................................



0



Daftar Gambar .............................................................................................



0



Daftar Tabel ................................................................................................



0



BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................



0



1.1 Tujuan ............................................................................................



0



1.2 Latar Belakang ..............................................................................



0



BAB II DASAR TEORI ............................................................................



0



2.1 Gambaran Umum Kota Banjarmasin/Banjarbaru/Martapura ........



0



2.2 TPS/RTH (pengertian, ketentuan, peraturan yang mengatur,dll) ..



0



2.3 Sistem Informasi Geografis ...........................................................



0



BAB III METODOLOGI ........................................................................



0



3.1 Alat dan Bahan ...............................................................................



0



3.2 Prosedur Kerja ...............................................................................



0



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................



0



4.1 ... BAB V PENUTUP ....................................................................................



0



5.1 Kesimpulan ....................................................................................



0



5.2 Saran ..............................................................................................



0



DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................



0



LAMPIRAN ..............................................................................................



0



iv



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Survei lapangan atau fieldwork merupakan salah satu bagian dari proses kegiatan pemetaan yang memiliki peranan penting (Cotingham,2002). Pada dasarnya kegiatan survei lapangan merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan maupun ditinggalkan dalam segala bentuk kegiatan pemetaan. Oleh karena itu, diperlukan suatu teknologi sistem informasi geografis yang juga terintegrasi dengan posisi koordinat suatu obyek di muka bumi dengan menggunakan Global Positioning System atau GPS. Sistem Informasi ini disebut juga Mobile-GIS atau Sistem Informasi Geografis berbasis Mobile atau MobileGIS. Dalam struktur disiplin ilmu sains informasi geografis, sistem Mobile-GIS dapat diklasifikasikan sebagai fungsi/ perangkat SIG yang memiliki kapabilitas mobilisasi tinggi, terkoneksi dengan perangkat digital, mampu meneirma, memproses, dan menampilkan data spasial secara digital (Mohammed Eleiche,2009). Sistem ini terintegrasi dengan perangkat bergerak seperti Personal Digital Assistant maupun smartphone yang memiliki kemampuan dalam menyimpan data dalam format digital, mengolah, memanejemen, menampilkan data, hingga analisa data. Perangkat ini dapat berintergrasi dengan GPS sehingga sistem informasi geografis yang berbasis mobile ini diharapkan meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam kegiatan survei lapangan, kemampuan dalam perolehan data dengan cukup cepat, mengurangi biaya, efisiensi waktu lapangan, lebih akurat dalam pengamatan dan data akusisi di lapangan sehingga dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan maupun analisis di lapangan serta mampu menggantikan teknologi kertas dengan instrumen. Ruang Terbuka Hijau perkotaaan merupakan bagian dari ruang-ruang terbuka suatu wlayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi guna mendukung manfaat langsung dan atau tidak langsung yang dihasilkan RTH dalam kota tersebut yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut (Ditjen Penataan Ruang,2005) Berdasarkan keterangan



1



diatas, maka dapat disimpulkan Ruang Terbuka Hijau memiliki fungsi dan peranan penting dalam menjaga stabilitas dari beberapa aspek di wilayah perkotaan. Ruang Terbuka Hijau memiliki fungsi sebagai tempat rekreasi maupun bersantai oleh sebagian penduduk wilayah perkotaan sendiri sehingga dapatmenciptakan rasa nyaman sebagai tempat melepas penat setelah seharian beraktifitas. Ruang Terbuka Hijau juga memiliki kemampuan untuk membentuk iklim mikro di sekitarnya untuk dalam menjaga stabilitas suhu perkotaan agar tetap rendah dan sejuk.



1.2 Tujuan Tujuan dari pratikum ini adalah untuk mengetahui letak Ruang Terbuka Hijau (RTH) di KotaBanjarbarudengan menggunakan fasilitas Sistem Informasi Geografis (menggunakan peragkat lunak AcrMap).



2



BAB II DASAR TEORI 2.1 Gambaran Umum Kota Banjarbaru Banjarbaru merupakan sebuah kota baru dalam wilayah Provinsi Kalimantan Selatan yang berdiri pada tanggal 20 April 1999. Dalam kategorisasi kota baru Kota Banjarbaru termasuk dalam kota baru mandiri karena Kota Banjarbaru memiliki jumlah penduduk sebesar 199.627 jiwa. Kota Banjarbaru juga mampu menyerap tenaga kerja mencapai 93,31%. Selain itu Kota Banjarbaru memiliki jarak sebesar 35Km dari Kota Banjarmasin. Sebagai kota baru, Banjarbaru memiliki kapasitas tampung optimal penduduk dengan pola perkembangan permukiman secara horisontal sebesar 4.231.093 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk Kota Banjarbaru pada tahun 2010 baru mencapai 199.627 jiwa. Banjarbaru memiliki luas lahan sebesar 37.138 Ha. Luas lahan Kota Banjarbaru ini lima kali lebih luas dari Kota Banjarmasin. Hal ini membuat kepadatan penduduk Kota Banjarbaru sangat rendah yaitu 5 jiwa/Ha. 2.2 Ruang Terbuka Hijau (RTH) Ruang terbuka hijau kota merupakan pertemuan antara sistem alam dan manusia dalam lingkungan perkotaan (urban). Kawasan perkotaan yang berkelanjutan ditandai oleh interaksi dan hubungan timbal balik yang seimbang antara manusia dan alam yang hidup berdampingan di dalamnya. Pada kasus lingkungan perkotaan berkepadatan tinggi, keseimbangan tersebut mengalami gangguan akibat berkurangnya ruang terbuka hijau. Oleh



karena itu,



mengembalikannya ke dalam lingkungan perkotaan dengan berbentuk sistem dinilai penting. Pentingnya keberadaan ruang terbuka hijau kota, terutama dalam lingkungan tempat tinggal, telah dibuktikan dalam beberapa penelitian (Wu, 2008). Ruang terbuka hijau kota merupakan komponen penting yang mempengaruhi kualitas kehidupan manusia, baik secara ekologis maupun sosialpsikologis.



3



Penataan ruang terbuka hijau kota juga merupakan bagian strategi perencanaan kota untuk membatasi pembangunan serta mengatasi dampak ekologis berbagai aktivitas manusia terkait gangguan proses alam pada lingkungan perkotaan. Di antara strategi tersebut adalah ruang terbuka hijau sebagai area resapan, ruang terbuka hijau sebagai pereduksi polusi, serta ruang terbuka hijau sebagai penurun temperatur udara. 2.3 Sistem Informasi Geografis (SIG) SIG adalah suatu sistem informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geografis di bumi (georeference). Di samping itu SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data, dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan keruangan (As-syakur,2009).Dalam pengaplikasiannya, SIG menggunakan dua bentuk struktur data yaitu struktur data raster dan struktur data vektor. Kedua struktur data tersebut masing- masing mempunyai kelebihan dan kelemahan. Struktur data raster bisa mempersingkat waktu tumpang susun akan tetapi informasi yang ditampilkan dalam atributnya tidak selengkap struktur data vektor. Struktur data rester juga memerlukan ruang penyimpanan (hard-disk) yang lebih besar dibandingkan struktur data vektor (Assyakur, 2009). Akan tetapi struktur data raster memberikan keunggulan lain yaitu kemampuannya berintegrasi dengan data penginderaan jauh, karena cukup banyak data dasar SIG yang berasal dari penginderaan jauh yang juga berstruktur data raster seperti informasi penggunaan lahan, lereng, dan hujan. Keadaan data raster tersebut memudahkan pengguna mengkombinasikan data-data SIG dengan datadata yang berasal dari peng- inderaan jauh.



4



BAB III METODOLOGI PRATIKUM



3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunaka pada pratikum ini adalah sebagai berikut: 1. GPS Garmin 62S 2. Peta Dasar 3. Laptop 4. ArcGis/ArcMap 5. Mapsource 6. Global Maper



3.2 Prosedur Kerja 3.2.1 Mendigitasi Peta Menggunakan ArcGis 1. Buka aplikasi arcGIS terlebih dahulu caranya klik start => arcMap => open, tunggu beberapa saat sampai aplikasi arcMap terbuka, pada kotak dialog arcMap Pilih “A New Empty Map” lalu Ok.



2. Untuk memulai digitasi masukkan peta terlebih dahulu pada lembar kerja arcMap, caranya klik add data pada kotak dialog add data pilih peta yang di inginkan, dalam praktikum ini digunakan peta kota Banjarbaru, klik peta tersebut lalu add.



5



Agar tingkat ketelitian peta bisa melalui nilai residual maka caranya klik view pada toolbar => data frame properties => coordinate system=>Geographic Coordinate System => World => WGS 1984 => Apply=> Ok



6



3. Sebelum melakukan digitasi, caranya klik add control points lalu klik kanan pada bagian sisi kanan atas peta tanpa menggeserkan kursor, lalu klik kiri kemudian input DMS of Lan and Lot sesuai dengan koordinat peta. Lakukan retrifikasi pada empat titik peta disetiap sudutnya dengan cara yang sama.



4. Setelah melakukan retrifikasi biasanya peta akan hilang dari lembar kerja, cara memunculkan kembali adalah dengan klik full extent pada toolbar kiri atas, maka peta akan muncul kembali pada lembar kerja.



7



5. Untuk melihat nilai residual terakhir klik link table pada toolbar kanan atas kemudian nilai residual terakhir akan muncul, untuk menyimpan data nilai residual klik save lalu pilih folder untuk menyimpan data tersebut.



6. Untuk menyimpan peta yang sudah di digitasi klik save pada toolbar kiri atas kemudian pilih folder untuk menyimpan data tersebut.



3.2.2 Memasukkan Titik Koordinat Menggunakan MapSource 1. Buka aplikasi Map Source terlebih dahulu caranya klik start => Map Source => open, tunggu beberapa saat sampai aplikasi Map Source terbuka.



8



2. Setelah mapsource terbuka.kemudian buka peta Indonesia dengan cara klik ujung kiri atas pilih “no map” ganti dengan [Navigasi.net]Indonesia Map v2.72 NT (free). Lalu akan muncul peta Indonesia.



3. Setelah terbuka peta Indonesia perbesar ke daerah Kalimantan Selatan



4. Untuk memasukkan titik koordinat klik “Waypoint Tool”, kemudian klik di sembarang tempat lalu muncul tampilan “Waypoint Properties” masukkan titik koordinat di “Position” dan ubah “Name”sesuai nama lokasi => OK. Lakukan kembali untuk memasukkan titik-titik koordinat yang lain.



9



5. Tampilan setelah memasukkan “Waypoint”.



6. Klik File => Save, kemudian akan muncul tampilan untuk menyimpan namun ubah format dengan “GPS eXchange Format (*.gpx)” => save.



3.2.3 Mengubah Format Map Source dengan Global Mapper 1. Buka aplikasi Global Mapper terlebih dahulu caranya klik start => Global Mapper => open, tunggu beberapa saat sampai aplikasi Global Mapper terbuka.



10



2. Untuk membuka file dari aplikasi Map Source klik “Open Your Own Data Files”.



3. Setelah mengklik “Open your own data files” pilih data yang berformat “.gpx”



4. Kemudian klik File => Export => Export Vector Format.



11



5. Setelah mengklik “Export Vector Format” akan muncul tampilan “Select Export Format” kemudian klik bentuk segitiga terbalik dan ubah menjadi “Shapefile”. Kemudian akan muncul tampilan “Tip” lalu OK.



6. Setelah klik OK akan muncul tampilan “Shapefile Export Option” => File Selection, klik conteng di “Export Points” dan akan keluar tampilan untuk menyinpan file tersebut.



12



3.2.3 Layout



1. Buka aplikasi arcGIS terlebih dahulu caranya klik start => arcMap => open, tunggu beberapa saat sampai aplikasi arcMap terbuka, pada kotak dialog arcMap Pilih “A New Empty Map” lalu Ok.



2. Untuk memulai layout masukkan peta terlebih dahulu pada lembar kerja arcMap, caranya klik add data pada kotak dialog add data pilih peta yang di inginkan, dalam praktikum ini digunakan peta kota Banjarbaru, klik peta tersebut lalu add.



13



3. Untuk menampilkan Kecamatan yang ada di Kota Banjarbaru dan menampilkan titik Koordinat yang sudah di input di Mapsource terlebih dahulu klik Peta Banjarbaru pada Table of Contents di bagian kiri => Symbology => Categories lalu pada bagian Value Field ubah menjadi Kecamatan => add all value => apply. Untuk mengatur agar tulisan pada peta tidak terduplikat klik label pada bagian atas lalu pada bagian label field ubah menjadi Kecamatan , klik Placement Properties => Remove duplicate labels => Ok. Add data untuk memasukkan titik koordinat..



14



4. Untuk merubah simbol titik koordinat yang sudah dimasukkan klik bagian titik koordinat pada table of contents di bagian kiri lalu klik symbology => symbol => silahkan pilih symbol dan warna yang di inginkan => Ok



5. Setelah titi koordinat di masukkan klik layoit pada bagian bawah.



15



6. Untuk mengubah ukuran layout klik change layout pada bagian toolbar layout lalu pilih ISO (A) Page siza => ISO A4 Landscape.mxd => finish



7. Untuk menambah ruang dalam layout klik Rectangle pada bagian toolbar layout. Untuk merubah warna klik dua kali => warna yang di ingankan => Ok



16



8. Untuk menambahkan foto / text klik insert => foto / text



9. Untuk memasukkan symbol utara panah klik insert => north arrow => pilih symbol yang diingankan => Ok



17



10. Untuk memasukkan skala text klik insert => skala text => pada praktikum ini menggunakan skala text absolute scale => Ok



11. Untuk memasukkan Skala bar klik Insert=> skala bar => pada praktikum ini menggunakan Alternating Skala Bar 2 => Ok



18



12. Untuk memasukkan legend klik insert lalu next sampai finish



13. Ini adalah tahapan terakhir yaitu membuat grid , klik dua kali layers pada bagian table of contents => Grid => New Grid => Next sampai finish => Apply => Ok. Peta Lokasi Runag Terbuka Hijau Kota Banjarbaru siap disajikan.



19



20



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN



4.1 Kota Banjarbaru Kota Banjarbaru adalah salah satu kota di provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Kota Banjarbaru dahulu merupakan sebuah kota administratif yang dimekarkan dari Kabupaten Banjar. Jauh pada masa sebelumnya sebagian besar wilayahnya merupakan Kawedanan Ulin di dalam Kabupaten Banjar. Kota Banjarbaru berdiri pada tanggal 20 April 1999 berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1999. Kota Banjarbaru memiliki luas wilayah 371,30 km² (37.130 ha). Kota Banjarbaru terletak pada koordinat 03°27' s/d 03°29' LS dan 114°45' s/d 114°45' BT. Posisi geografis Kota Banjarbaru terhadap Kota Banjarmasin adalah 35 km pada arah 296°30' sebelah tenggara Kota Banjarmasin, sedangkan posisi terhadap Martapura, Kabupaten Banjar adalah 5 km pada arah 55°30' sebelah barat daya Kota Martapura. Kota Banjarbaru merupakan kota penghasil intan yang terdapat di Kecamatan Cempaka, Banjarbaru yang merupakan pusat pemukiman atau perkampungan tertua yang ada di kota ini.Pada Praktikum ini kami mencari lokasi Ruang Ternuka Hijau (RTH) pada kecamatan-kecamatan yang ada di Kota Banjarbaru. Kota Banjarbaru terdiri dari lima kecamatan, antara lain: 1. Banjarbaru Selatan 2. Banjarbaru Utara 3. Cempaka 4. Landasan Ulin 5. Liang Anggang



4.2 ArcGis, Mapsource dan Global Maper ArcGis, Mapsource dan Global Mapper adalah 3 aplikasi penting dalam praktikum ini. Aplikasi ini saling berhubungan, untuk pengolahan pertama kami menggunakan ArcGis untuk menginput koordinat system. Setelah melakukan praktikum di lapangan dan mendapatkan data-data titik koordinat Ruang Terbuka



21



Hijau selanjutnya data tersebut di input menggunakan Mapsource dan Globalmapper setelah itu kembali lagi ke ArcGis untuk penyempurnaan peta seperti Layout.



4.3 Ruang Terbuka Hijau di Kotabanjarbaru Setelah melakukan praktikum kami mendapatkan 17 Ruang Terbuka Hijau yang terdapat di Kotabanjarbaru. Ruang Terbuka Hijau tersebut meliputi Taman, Hutan Kota dan Makam. Berikut Ruang Terbuka Hijau yang kami dapatkan. No.



Ruang Terbuka Hijau



1



Taman Bumi Cahaya Bintang



2



Kuburan Cempaka



3



Makam Muslim Alkah



4



Makam Muslim Karang Paci



5



Makam Pahlawan



6



Taman Bandara



7



Makam Muslim Dan Kristen



8



Taman Bougenvil



9



Taman Vandervill



10



Murjani



11



Hutan Pinus



12



Hutan Pinus 2



13



Taman Gembira



14



Makam Kemuning



15



Taman Guntung Paikat



16



Taman Mawar



17



Makam Sei Ulin



DMS of Lan and Lot 03-27-31,6 S 114-50-45,4 E 03-29-10,7 S 114-51-09,8 E 03-26-33,6 E 114-43-19,4 S 03-26-34,5 E 114-43-31,5 S 03-26-28,9 E 114-44-30,3 S 03-26-37,3 E 114-45-20,2 S 03-26-55,8 E 114-46-59,7 S 03-26-34,0 E 114-49-49,3 S 03-26-32,7 E 114-49-55,3 S 03-26-27,6 E 114-49-50,0 S 03-26-03,8 E 114-49-59,9 S 03-25-56,3 E 114-50-21,0 S 03-26-44,7 E 114-49-55,2 S 03-26-54,0 E 114-49-45,7 S 03-26-48,2 E 114-49-56,8 E 03-26-31,1 E 114-50-07,1 S 03-27-14,2 E 114-52-51,2 S



22



BAB V PENUTUP



5.1 Kesimpulan Pada praktikum Perpetaan Menentukan Lokasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kota Banjarbaru ini kita memerlukan GPS garmin untuk menemukan titik koordinatnya. Dan juga memerlukan aplikasi Arcgis, Mapsource dan Globalmapper untuk penyempurnaa input data agar dapat menyajikan peta yang sempurna. Pada praktikum ini kami menemukan 17 titik koordinat Ruang Terbuka Hijau di Kota Banjarbaru.



23



DAFTAR PUSTAKA



etd.repository.ugm.ac.id Yustyarini,dkk.Kriteria Pengembangan Kota Banjarbaru Sebagai Pusat Pemerintahan.Jurnal Teknik Pomits 2013; 1 (2) Rahmy,dkk. Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Kota pada Wawasan Padat. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia 2012; 1 (1) Adnyana,dkk. Aplikasi Sistem Geografis (SIG) Berbasis Data Raster untuk Pengkelasan Kemampuan Lahan. Jurnal Manusia dan Lingkungan 2012; 19 (1)



24



LAMPIRAN



: Taman Bumi Cahaya Bintang



Makam Muslim Cempaka :



: Makam Muslim Alkah



Makam Muslim Karang Paci :



1



: Makam Pahlawan



Taman Bandara :



: Makam Islam dan Nasrani



Taman Bougenvill :



2



: Taman Van Der Vijl



Taman Murjani :



: HutanPinus 1



Hutan Pinus 2 :



3



: Taman Gembira



Taman Guntung Paikat :



:Makam Muslim Kemuning



Taman Mawar :



: Makam Sei Ulin



4



Halaman yg ini sebenarnya isi nya peta yg sdh jadi ka ay berhubung belum diganti format nya ke jpeg jd blum di tampilkan :D nanti mungkin pas konsul langsung kami print :D



5