Laporan Praktek Kerja Lapang Puskesmas Mayangan Jogoroto 2 Anayr [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEHAT INSAN PERJUANGAN MOJOAGUNG PROGRAM KOMPETENSI FARMASI DI PUSKESMAS MAYANGAN JOGOROTO JOMBANG Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS)



Disusun Oleh: Raden Mas Awang M Agnesia Gucci Suryana Lutfi Dina Cahyati Nofa Fairuza Rahmi SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEHAT INSAN PERJUANGAN Kebonsari - Karangwinongan – Mojoagung Telp. 0321-493405, 085733073549 e-mail : [email protected] 1



HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PESERTA DIDIK SMK SEHAT INSAN PERJUANGAN MOJOAGUNG DIPUSKESMAS MAYANGAN JOGOROTO TANGGAL 24 AGUSTUS 2018 SAMPAI 24 SEPTEMBER 2018 Oleh : Raden Mas Awang M Lutfi Dina Cahyati Agnesia Gucci Suryana Nofa Fairuza Rahmi Pembimbing Puskesmas,



(LISTARINI.K. S,Farm.Apt)



Pembimbing Sekolah



(ACHMAD UZULUL



ROZIK.S,PD) MENGETAHUI, Kepala SMK SEHAT INSAN PERJUANGAN



TITIT ARTOVIA KERTOWATI.,S.Farm.,Apt



2



KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Allah S.W.T karena atas berkat dan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan tepat pada waktunya. Laporan ini merupakan salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua, tidak lepas dari bimbingan dan bantuan semua pihak, baik moral maupun material, dan dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Titit Artovia Kertowati, S.Farm.,apt., selaku kepala SMK Farmasi sehat Insan Perjuangan 2. Dr. yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) 3. Bapak selaku pembimbing Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas Mayangan Bapak Caecario Puji S selaku pembimbing Praktek Kerja Lapangan di sekolah 4. Seluruh Bapak/Ibu guru SMK Farmasi Sehat Insan Perjuangan 5. Semua karyawan atau pegawai Puskesmas Mayangan jogoroto ,atas bimbingan dan pengarahan selama pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL).



Mojoagung,



September 2018



3



DAFTAR ISI……………………………………………………… 1.1 .Halaman sampul ………………………………………………………..…1 1.2 halaman pengesahan …………………………………………….………...3 1.3 kata pengantar……………………………………………………………..4 1.4 Daftar isi ………………………………………………………………….5 1.5 Daftar Lampiran……………………………….…………………....…….7 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang………………………………………………………8 1.2 Ruang Lingkup di Puskesmas……………………………………...10 1.3 Tujuan praktek kerja lapang …………………………………..…...11 1.4 Manfaat praktek kerja lapang ………………………………………12 1.5 Tinjauan umum tentang tempat PKL……………………………….13



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian puskesmas ………………………………………………14 2.2 Peraturan perundang-undangan puskesmas………………………….15 2.3 pelayanan kesehatan di puskesmas …………………………………16 2.4 Fungsi dan peranan puskesmas ……………………………………..16 2.5 .Macam-macam Puskesmas …………………………………………17 2.6 kegiatan pokok puskesmas ………….………………………………17



BAB



III



KEGIATAN



PRAKTEK



PUSKESMAS



MAYANGAN



JOGOROTO 3.1 .Sejarah Puskesmas Mayangan …………………………………….18



4



3.2 .struktur organisasi ………………………………...………………..21 3.3 Visi dan Misi Puskesmas Mayangan …………………………………21 3.4 Tata Ruang Puskesmas Mayangan……………………………………22 3.5 Fasilitas dan Jadwal Pelayanan………………………………..…….22 3.6 Kegiatan Pengelolaan Obat Di Puskesmas Mayangan……………….23 3.7 Pelayanan Di Puskesmas Mayangan………………………………….25



BAB IV PEMBAHASAN KASUS DAN KIE 4.1 Pengertian KIE ……………………………………………………….27 4.2 Tujuan KIE …………………………………………………………..27 4.3 Permasalahan kasus…………………………………………………..28 4.4 pengelolaan obat psikotropika dan narkotika ………………………..36



BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan …………………………………………………………..38 5.2 Saran …………………………………………………………………39



DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….40 LAMPIRAN……………………………………………………………………44



5



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS MAYANGAN Lampiran 2:ALUR PELAYANAN PUSKESMAS MAYANGAN Lampiran3:ALUR



PELAYANAN



PASIEN



P.BP/UMUM



PUSKESMAS



MAYANGAN Lampiran 4: GAMBAR DENAH PUSKESMAS MAYANGAN Lampiran 5: LEMARI RAK OBAT NARKOTIKA Lampiran 6: RESEP PUSKESMAS MAYANGAN Lampiran 7: ETIKET OBAT DIMINUM



6



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1 LATAR BELAKANG 1.



Latar Belakang Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang mempunyai peran sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas ). Puskesmas merupakan lembaga dalam mata rantai Sistem Kesehatan Nasional dan mengemban tugas untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat, karena pembangunan dan penyelenggaraan kesehatan di Puskesmas perlu diarahkan pada tujuan nasional dibidang kesehatan. Tidak mengherankan apabila bidang kesehatan perlu untuk selalu dibenahi agar bisa memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat. Mengingat bahwa sebuah negara akan bisa menjalankan pembangunan dengan baik apabila didukung oleh masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani. Adanya desentralisasi dan otonomi daerah memberlakukan Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah. Sedangkan peraturan terkait Badan Layanan Umum diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan juga Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Peraturan perundangan tersebut mendasari terbitnya



7



Permendagri Nomor



61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis



Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. Peraturan tersebut dimaksudkan untuk memangkas ketidakefisien pengambilan keputusan dalam organisasi publik di daerah. Peraturan tersebut mendorong fleksibilitas Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) untuk mengelola keuangannya sendiri dan mengembangkan kegiatan operasionalnya dalam bidang pelayanan kepada masyarakat. Pola pengelolaan yang dimaksud adalah Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK – BLUD). Puskesmas yang pada awalnya hanya sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah ( UPTD ) di bawah naungan Dinas Kesehatan di lingkungan Kabupaten / Kota, kini dapat diajukan statusnya menjadi Badan Layanan Umum Daerah ( BLUD ) agar dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan lebih fleksibel termasuk membuat Puskesmas harus melakukan banyak penyesuaian khususnya dalam pengelolaan keuangan maupun penganggarannya, termasuk penentuan biaya. Puskesmas yang telah menjadi BLU / BLUD menggunakan standar lembaga / gubernur / bupati / walikota sesuai dengan kewenangannya, harus mempertimbangkan kualitas layanan, pemerataan dan kesetaraan layanan, biaya serta kemudahan untuk mendapatkan layanan. Dalam hal puskesmas maka standar pelayanan minimal ditetapkan oleh kepala daerah dengan peraturan kepala daerah. Standar pelayanan minimal tersebut harus memenuhi persyaratan, yaitu : a.



Fokus pada jenis pelayanan, dalam arti mengutamakan kegiatan pelayanan yang menunjang terwujudnya tugas dan fungsi BLU / BLUD.



8



b.



Terukur, merupakan kegiatan yang pencapainnya dapat dinilai dengan standar yang telah ditetapkan;



c.



Dapat dicapai, merupakan kegiatan nyata yang dapat dihitung tingkat pencapaiannya,



rasional



sesuai



kemampuan



dan



tingkat



pemanfaatannya; d.



Relevan dan dapat diandalkan, merupakan kegiatan yang sejalan, berkaitan dan dapat dipercaya untuk menunjang tugas dan fungsi BLU / BLUD;



e.



Tepat waktu, merupakan kesesuaian jadwal dan kegiatan pelayanan yang telah ditetapkan; Puskesmas yang telah menjadi BLU / BLUD dapat memungut



biaya kepada masyarakat sebagai imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan. Imbalan atas barang / jasa layanan yang diberikan tersebut ditetapkan dalam bentuk tarif yang disusun atas dasar perhitungan biaya per unit layanan atau hasil per investasi dana. Tarif layanan diusulkan oleh puskesmas kepada menteri keuangan / menteri kesehatan / kepala SKPD sesuai dengan kewenangannya, dan kemudian ditetapkan oleh menteri keuangan / kepala daerah dengan peraturan menteri keuangan / peraturan kepala daerah. Tarif layanan yang diusulkan dan ditetapkan tersebut harus mempertimbangkan hal - hal sebagai berikut ini: a.



Kontinuitas dan pengembangan layanan;



b.



Daya beli masyarakat;



c.



Asas keadilan dan kepatutan; dan



d.



Kompetisi yang sehat. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang



Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis



9



Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah maka Puskesmas berencana Euntuk beralih menjadi Badan Layanan Umum Daerah. 1.2 Ruang Lingkup Kefarmasiaan di Puskesmas



NO. 1



Puskesmas



Lingkup Pekerjaan



Pengadaan Perbekalan Farmasi di  



Puskesmas 2



Penyimpanan Perbekalan Farmasi 



perencanaan , pemesanan penerimaan Pencatatan



 Peletakan



di Puskesmas



sesuai



ketentuan



Pengeluaran system FIFO



/



FEFO 3



 Skrining Administrasi



Pelayanan resep di Puskesmas



 Skrining farmasetis / klinis  Meracik / melayani sesuai resep  Labeling dan penyerahan 4



Pelaporan



penggunaan



obat



di  Mencatat dalam kartu stok  Rekapitulasi



Puskesmas



penggunaan



/



bulan 5



Pelaporan Narkotika Puskesmas



Penggunaan dan



Obat  Mencatat dalam kartu stok



Psikotropika



di  Rekapitulasi



penggunaan



bulan  Membuat laporan



10



/



1.3 Tujuan praktek kerja lapangan Setelah mengikuti Praktik Kerja Lapangan ini di harapkan mahasiswa mampu: 1) Mengetahui bagaimana cara mengelola obat dan perbekalan kesehatan di Puskesmas mulai dari perencanaan, permintaan, penerimaan



obat,



penyimpanan,



distribusi,



pengendalian



penggunaan, serta pencatatan dan pelaporan. 2)



Mengetahui



pekerjaan



kefarmasian



di



Instalasi



farmasi



Puskesmas. 3) Memahami pengelolaan resep di Puskesmas yang meliputi : a) Alur pelayanan reseep b) Penyimpanan resep c) Pemusnahan resep 1.4 Manfaat Praktek Kerja Lapangan A. Manfaat bagi Puskesmas 1. Puskesmas dapat menggenal perserta PKL yg belajar dan berkerja ditempat PKL. 2. Perserta PKL telah ikut dalam proses pelayanan sehingga pada prakering perserta PKL adalah tenaga kerja yg member keuntungan. 3. Puskesmas dapat memberi tugas pada perserta PKL untuk kepentingan sesuai kompetensi dan kemampuan yg dimiliki. 4. Selama proses pendidikan kerja lapangan, perserta PKL lebih mudah diatur dalam hal disiplin berupa kepatuhan terhadap peraturan puskesmas.



11



5. Memberi kepuasan bagi puskesmas serta menentukan masa depan anak bangsa melalui praktek kerja lapangan (PKL)



B. Manfaat bagi Sekolah Pihak sekolah dapat memenuhi tujuan pendidikan yg memberi keahlihan bagi perserta didik atau PKL. Selain itu memberi kepuasaan bagi pendidikan sekolah karna tamatnya lebih terjamin mempersiapkan diri untuk terjun kedunia perkerjaan,terutama dalam bidang kesehatan. C Manfaat bagi Peserta PKL Perserta didik mendapat pendidikan berupa pengalaman belajar mengenai ruang lingkup pekerjaan kefarmasian dipuskesmas. Hai itu sangat penting dan dapat bermanfaat bagi perserta PKL untuk mencapai keberhasilan dalam pendidikan sehingga peserta didik nantinya dapat lebih mandiri dalam menghadapi dunia kerja. Selain itu sebagai bekal untuk taraf hidupnya dan penggembangan dirinya cara berkelanjutan dan juga dapat menambah pengetahuan pengalaman dan keterampilan selama praket kerja lapangan (PKL). 1.5 Tinjauan umum tentang tempat PKL puskesmas mayangan berada di tempat yang strategis ,UPTD Puskesmas Mayangan terletak dijalan Raya Mayangan, Ds.Mayangan Kec.Jogoroto Kabupaten Jombang. Dengan Luas wilayah kerja 17,44 km²,.Kondisi daerah agraris merupakan dataran rendah yang subur. Wilayah kerja Puskesmas Mayangan meliputi 6 desa dari 11 desa yang berada di Wilayah Kecamatan Jogoroto yaitu desa Mayangan,Sawiji, Jogoroto, Ngumpul, Tambar, Sumber mulyo.



12



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Puskesmas 2.1.1 Pengertian Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (Depkes, 2011). Pengertian puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu yang berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalarn suatu wilayah tertentu (Azrul Azwar, 1996). Puskesmas



merupakan



kesatuan



organisasi



fungsional



yang



menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes, 2009).



13



2.1.2 Tujuan Puskesmas Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas yang tertera pada peratuaran menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun 2014 pasal 2 yang mana tujuan tersebut untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran , kemampuan dan kemampuan hidup sehat serta mewujudkan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang optimal , baik individu , keluarga , kelompok dan masyarakat.



Peraturan Perundang-Undangan Puskesmas PERATURAN MENTRI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO.75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN



RAHMAT



TUHAN



YANG



MAHA



ESA



MENTERI



KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.bahwa pusat kesehatan masyarakat sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional. b.bahwa penyelenggaraan pusat kesehatan masyrakat pelu di tata ulang untuk meningkatkan aksesbillitas,keterjangkauan,dan kualitas pelayanandalam ragka meningkatkan derajat masyarakat serta menyukseskan program jaminan sosial nasional.



14



c. Bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu meetapkan peraturan mentri kesehatan tentang pusat kesehatan masyarakat (puskesmas)



Mengingat: 1.



undang undang nomer 36 tahun 2009 tentang kesehatan (lembaran negara



republik indonesia tahun 2009 nomer 144,tambahan lembaran negara republik indonesia nomer 5063 . 2.



Undang undang nomer 23 tahun2014 tentang pemerintah daerah (lembara



negara republik indonesia tahun 20 4 nomor 244 ,tambahan lembaran nrgara republik indonesia nomer 5587). 3.



Peraturan pemerintahan nomer 32 tahun 1996 (lembaran negara rwepublik



indonesia nomer 49,tambahan lembaran negara republik indonesia nomer 3637). 4.



Peraturan pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan



pemerintah antara pemerintah,pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota(lemaran negara republik indonesia tahun 2007 nomor 82,tambahan lemaran negara republik indonesia nomor 8737). 5.



Peraturan pemerintah nomer 46 tahun 2014 tentang sistem informasi



klesehatan ( lemaran negata republik indonesia tahun2014 nomer126,tambahan lembaran Pelayanan kesehatan di puskesmas Menurut depkes 1991, suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran masyarakat disamping memberi pelayanan kesehatan secara



15



menyeluruh dan terpadu kepada masyarakatdi wilayah kejanya dalam bentuk kegiatan pokok. 2.1.3 Fungsi dan peranan puskesmas  Fungsi puskesmas A.sebagai pusat pembanguna kesehatan masyarakat B. Memberi pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat. C.Memberikan pelayan kesehatan langsung kepada masyarakat. D.Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien. E. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.  Peranan puskesmas Puskesmas mempunyai peran sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis ,dituntut memiliki kemampuan manajerial sdan wawasan jauh kedepan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.adapun kedepan puskesmas juga berperan dalam pemanf aatan teknologi informasi terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan terpadu. 2.1.4 Visi Puskesmas Visi pembangunan kesehatan yang harus diselenggarakan oleh puskesmas adalah pembangunan kesehatan yang sesuai dengan pradigma sehat , pertanggung jawaban wilayah , kemandirian masyarakat , pemerataan , teknologi tepat guna dan keterpaduan



16



2.5 Macam-macam puskesmas 1. Puskesmas pembantu (pustu) merupakan tempat pelayanan pengobatan dibawah puskesmas induk yang pelayanannya dilakukan oleh seseorang peawat yang bertempat disuatu desa yang jauh dari puskesmas induk. 2. Puskesmas keliling(pusling) merupakan kegiatan puskesmas yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terutama yang berhubungan dengan promotif dan prefentif . 2.6 kegiatan pokok puskesmas sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas yang berbeda -beda ,maka kegiatan dapat dilaksanakanoleh sebuah puskesmas akan berbeda pula.demikian kegiatan pokok puskesmas harus dilaksanakan adalah sebagai berikut : a) Kesehatan ibu dan anak(KIA) b) Keluarga berencana(KB) c) Kesehatan lingkungan(KL) d) Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular(P3M) e) Kesehatan gigi dan mulut(KGM) f) Usaha peningkatan gizi(UPG) g) Laboraturium h) Kefarmasian i) Rawat inap j) Ambulance k) Imunisasi l) Klinik sanitasi m)



UGD 24 jam



17



BAB III KEGIATAN PRAKTEK PUSKESMAS MAYANGAN JOGOROTO



A. DATA UMUM PUSKESMAS MAYANGAN JOGOROTO 3.1 Sejarah Puskesmas Mayangan Puskesmas Mayangan adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten



Jombang



yang



bertanggung



jawab



menyelenggarakan



pembangunan kesehatan di sebagian wilayah kecamatan. Sebagai unit pelaksana teknis, Puskesmas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang. Puskesmas berdasarkan kebijakan dasar Pusat Kesehatan Masyarakat ( Keputusan Menteri Kesehatan nomor 128 tahun 2004) mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam sistem kesehatan nasional dan sistem kesehatan kabupaten. Puskesmas memiliki fungsi yang



18



penting dalam mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional. Fungsi penting tersebut antara lain : a. Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. Dalam hal ini Puskesmas berupaya menggerakkan lintas sektor dan



dunia



usaha



di



wilayah



kerjanya



agar



menyelenggarakan



pembangunan berwawasan kesehatan. Puskesmas ikut aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya serta mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan. b. Puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini Puskesmas berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. c. Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam hal ini Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dalam bentuk pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 741/Menkes/PER/VII/2008 tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten / kota, telah ditetapkan indikator kinerja dan target pembangunan kesehatan tahun 2010 - 2015 yang mencakup pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan kejadian luar biasa serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.



19



Puskesmas Mayangan Kabupaten Jombang yang telah berdiri sejak tanggal 1 September 1982 merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang. Ijin operasional Puskesmas yang ditetapkan oleh Keputusan Badan Pelayanan Perijinan No 440/ 415.1/415.21/2013 tentang ijin penyelenggaraan Klinik Pratama. Pada tanggal 9 Januari 2007 pelayanan di Puskesmas Mayangan meningkat menjadi puskesmas rawat inap dengan pelayanan UGD 24 jam yang ditetapkan oleh Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Nomor : 188/14/415.27/2007 sehingga bisa melayani rujukan rawat inap tingkat pertama, serta kegawatdaruratan tertentu, kemudian pada tanggal 19 November 2014 pelayanan Puskesmas Mayangan meningkat lagi menjadi Puskesmas PONED yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Nomor : 188/6106/415.25/2014. Pada tanggal 20 Juli 2013 Puskesmas Mayangan telah teregistrasi ISO 9001. Tujuan ISO adalah mengembangkan dan mempromosikan standar-standar untuk umum yang berlaku secara internasional. Sesuai dengan Peraturan Menkes No 75 Tahun 2014 bahwa Puskesmas harus terakreditasi, Puskesmas Mayangan sudah terakreditasi status Madya, berdasar Keputusan Kementerian Kesehatan RI Komisi Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dengan Sertifikat Akreditasi



Nomor :



DM.01.01/KAFKTP/564/2017 pada tanggal 22 September 2017.



3.2 Struktur Organisasi 3.2 Struktur Organisasi



20



3.3 Visi dan Misi a. Visi Mewujudkan Masyarakat Kecamatan Jogoroto yang mandiri untuk hidup sehat Tahun 2022. b. Misi 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan. 2. Mendorong kemandirian untuk hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat. 3.Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan. 4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya. c . Struktur organisasi. Terlampir d . Motto Motto Puskesmas adalah “Kepuasan Anda Komitmen Kami” e . Tujuan Menjadi Puskesmas rawat jalan dan rawat inap yang unggul dalam penanganan dan pelayanan di Kecamatan Jogoroto. f . Tata nilai



21



Tata nilai puskesmas adalah: Ma



:



Maju & Profesional Selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi serta



bekerja sesuai standar



operasional prosedur dan bertanggung jawab. Yang



:



Yang selalu Ramah dan Empati Selalu berusaha memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan sesuai dengan aturan yang berlaku serta



mempunyai sikap empati



sehingga tercapai kepuasan pelanggan. :



An



Antikorupsi dan Peduli Selalu jujur, disiplin,



mandiri dan peduli



terhadap pelanggan serta masyarakat. 3.4 Tata Ruang Puskesmas Mayangan. 1. Poli Gigi 2. Poli umum 3. Apotek 4. Loket pendaftaran. 5. Poli lansia 6. Gudang Obat 7. Tata Usaha 8. Ruang Kepala Puskesmas 3.5 Jadwal Pelayanan DiPukesmas Mayangan ► SENIN s/d KAMIS 07.00 - 11.00 22



► JUM’AT 07.00 - 10.00 ► SABTU 07.00 - 10.30 ► JADWAL IMUNISASI SENIN dan KAMIS



3.6 Pengelolaan Puskesmas Mayangan A.Tenaga Teknis Kefarmasian Menurut PP No. 51 tahun 2009 tentang teknisi kefarmasian meliputi sarjana farmasi,ahli madya farmasi,analis farmasi,tenaga menengah farmasi/asisten apoteker. Kompetensi tenaga teknis kefarmasian dipuskesmas yaitu : ● Pelayanan resep ● Pengelolaan sediaan farmasi ● Pengelolaan pencatatan Pengelolaan sediaan farmasi dan pembekalan kesehatan Dalam kepmenkes No. 1027 tahun 2004 disebutkan bahwa pengelolaan sediaan farmasi dan pembekalan kesehatan yang meliputi perencanaan,pengadaan,penyimpanan dan pelayanan.



23



A. Perencanaan Merupakan kegiatan memilih jenis dan jumlah. Dalam perencanaan pengadaan kegiatan farmasi seperti obat



- obatan dan alat



kesehatan,maka perlu dilakukan pengumupulan data obat- obatan yang dipesan. B. Pengadaan Pengadaan obat dipuskesmas mayangan biasaanya berdasarkan perencanaan



yang



telah



dibuat



sebelumnya.Pemesanan



barang



dilakukan oleh bagian administrasi yang dilakukan kegudang farmasi. C. Penyimpanan Adalah kegiatan menyimpan dan memelihara sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang diterima pada tempat yang aman dan tempat menjamin mutunya. Obat dan bahan obat harus disimpan dalam wadah yang cocok dan harus memenuhi ketentuan pembungkusan dan penandaan sesuai dengan ketetntuan yang berlaku. Obat yang disimpan harus terhindar dari



cemaran



dan



peruraian,terhindar



dari



pengaruh



udara,pelembapan,panas dan cahaya. D. Pengendalian ● Kartu stok Sebelum melakukan penyimpanan obat,terlebih dahulu melakukan penyetokan barang dikartu stok barang dan kartu stok gudang ● Sediaan ED



24



Sediaan yang telah kadaluwarsa sangat membahayakan bagi kesehatan jika masih dikonkumsi. Untuk mencegah hal itu maka harus dilakukan pengontrolan sediaan obat seperti tanggal ED dan bentuk barang.



3.7 Pelayanan di Puskesmas mayangan ● Alur Pelayanan LOKET ADMINISTRASI



PENDERITA



POLI : - UMUM - GIGI - LANSIA - GIZI - KIA - IMUNISASI - P2M - SANITASI - VCT



PULANG RUJUK



KAMAR OBAT



LABORATORIUM



RAWAT INAP PONED



UGD



ADMINISTRASI



● Pelayanan Resep Adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non teknis yang harus dikerjakan mulai dari penerima resep dokter sampai penyerahan obat kepada pasien. Tujuan pelayanan obat yaitu agar pasien mendapat obat



sesuai



dengan



resep



dokter



dan



informasi



bagaimana



25



menggunakannya. Semua resep yang telah dilayani harus dipelihara dan disimpan minimal 3 tahun dan pada setiap resep harus diberikan tanda :



1. Umum,yaitu pasien umum. 2. Gratis,yaitu untuk resep yang diberikan kepada pasien yang dibebaskan dari pembiayaan retribusi. 3. BPJS , yaitu



Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien maka obat yang ada dipuskesmas tidak dibeda - bedakan sumber anggarannya. Semua jenis obat yang tersedia diunit - unit pelayanan kesehatan yang berasal dari berbagai sumber anggaran dapat digunakan untuk melayani semua kategori pengunjung puskesmas. Prosedur tetap pelayanan resep : A. Menerima resep dengan ramah. B. Skrining resep. C. Penyiapan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan. D.Penyerahan sediaan farmasi dan pembekalan kesehatan.



26



BAB IV PEMBAHASAN KHASUS DAN KIE



A. Pengertian KIE Konseling merupakan proses komunikasi dua arah yang sistematik antara apoteker atau asisten apoteker dengan pasien untuk mengindentifikasi dan memecahkan masalah yg berkaitan dengan obat dan penggobatan. Konseling yang dapat diberikan untuk pasien : 1. Indikasi obat 2. Cara penggunaan atau aturan pakai. 3. Efek samping obat. 4. Konta indikasi obat. 5. Interaksi obat sesuai kebutuhan pasien. 6. Pola hidup. 7. Kebutuhan pasien B. Tujuan KIE



27



Tujuan KIE,yaitu untuk mendorong terjadinya proses perubahan prilaku kearah yg positif, peningkatan pengetahuan dan penerapan pola hidup lebih sehat. Untuk itu diperlukan KIE yang tepat, jelas dan bisa dimengerti pasien. C. Permasalahaan kasus



NO Kasus



Penyelesaian dan KIE



28



1



R/ Pamol syr 3cth1



#pamol syr:  Komposisi:



Dexa 3 IX Ctm 3 Gg



3



Pro:an .XXX



Paracetamol …….120mg  Indikasi : Untuk meringankan rasa sakit pada keadaan



Umur:5 thn



sakit



kepala,sakit



gigi



dan



menurunkan demam.  Kontra indikasi : Jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif.  Efek samping : Trombostopenia(penurunan platelet



dalam



darahdibawah



jumlah batas



minimal)  Aturan pakai : 3 × 1 sesudah makan 1/2 sendok takar. #dexhamethason 0,5 mg :  Komposisi : Dexsamethason 0,5 mg Dexsamethason 0,75 mg  Indikasi:



29



Untuk membantu mengobati remhik artritis



,



shok



,asma



bronkinal,dermatitisdan urtikaria, serta gejala alergik lainnya.  Kontra indikasi: jangan menggunakan dexhamethason untuk pasien yang memiliki



hipersensitif



pada



obat



golongan kortikosteroid.  Efek samping: 1. Masalah dengan penglihatan anda 2. Pembengkakan



kenaikan



berat



badan yang cepat ,rasa sesak nafas. 3. Depresi



berat



,pikiran



atau



perilaku yg tidak bisa ,kejang.  Aturan pakai :dalam bentuk puyer dimunum



3×1



bungkus



sesudah



makan. #ctm  Komposisi: Chlorpheniramine maleat 4 mg  Indikasi: Untuk pengobatan pada gejala-gejala alergis,seperti:bersin,rinorrhea,urticaria,pr uritis,dll.  Kontra indikasi:



30



Serangan asma akut,bayi prematur  Efek samping: Sedasi,gangguan



gastro



intestinal,efek muskarinik,hipotensi, Kelemahan otot,tinitus,aufria,sakit kepala, merangsang susunan saraf pusat,reasi alergi,dan kelainan darah.  Ataran pakai: dipuyer diminum 3×1 bungkus sesudah makan. # glyceryl guaiacolate:  Komposisi: Glyceryl guaiacolate 100 mg  Indikasi: Untuk



mengobati



batuk



yang



disebabkan oleh flu biasa,bronkitis,dan penyakit pernafasan lainya.  Kontra indikasi: Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini ,mereka yg memiliki riwayat hipersensitif kandungan



atau



alergi



terhadap



obat ini tidak dianjurkan



mengonsumsinya.



31



 Efek samping: 1.Mual muntah 2.diare dan nyeri perut bagian bawah 3.pusing berkunang-kunang dan sakit kepala 4.neprolithiasis 5.hypouricaemia 6.ruam pada kulit. kepala.  Aturan pakai:sama dijadikan satu sama dexa dan ctm lalu dipuyer diminum3×1



bungkus



sesudah



makan. 2.



R/ Asmef 3 dd 1 Cipro 3 dd 1 # asam mefenamat Pro:Tn.XXX  Komposisi: Umur :45 thn Mefenamid acid 500 mg  Indikasi: Untuk mengobati rasa sakit ringan hingga sedang ,sering digunakan sebagai obat



sakit



gigi,sakit



kepala



,dan



32



meringankan



rasa



nyeri



pada



nyeri



menstruasi.  Kontra indikasi: Tidak semua orang boleh minum obat ini,asam mefenamat tidak boleh digunakan bagi mereka dengan kondisi dibawah ini  Efek samping: Mual,mulasatau



sakit



perut



,diare,sembelit, kembung.  Aturan pakai: Diminum 3x sehari sesudah makan. #cipro  Komposisi : Ciprofloxacin hcl 250mg,500 mg,dan 200 mg/100 ml.  Indikasi: Untuk



menangani



infeksi akibat bakteri saluran



berbagai



,misal infeksi



kemih,infeksi



pencernaan,infeksi



pd



jenis



pd



mata,&infeksi



menular seksual.



33



 Kontra



indikasi:pada



keadaan



penderita yang mempunyai riwayat alergi terhadap cipro dan golongan quinolon lain,penderita yg memiliki riwayat kejang lainnya,pd penderita wanita hamil dan ibu menyusui .  Efek samping: Diare,mual-mual,sakit kepala,sering 3.



R/ Pamol S3dd1 6 Antasid S3dd1 a.c 6 Atapulgit



buang gas.  Aturan pakai:diminum 2×1 sesudah makan.



Oralit Paracetamol



Pro ; Tn XXX Umur ; 54 thn



√ komposisi : paracetamol 500mg √ indikasi : digunakan untuk antipiretik dan analgesik.



Alamat ; mayangan



sebagai



Antipiretik digunakan



penurun



demam



sedangkan



analgesik digunakan sebagai meredakan nyeri. √ kontra indikasi : Hipersensitif √ efek samping : mual, sakit perut bagian atas, gatal2, kehilangan nafsu makan. √ aturan pakai : 3x1 sehari sesudah makan.



34



Antasida √ komposisi : Alluminium hidroksida :200 mg Magnesium hidroksida :200mg √ indikasi : digunakan untuk menggobati gejala akibat tingginya dan kadar asam lambung seperti sakit perut,mulas,dan gangguan pencernaan √ efek samping : Diare dan sembelit √ aturan pakai : 3x1 hari sebelum makan dikunyah tidak pakai air (sediaan tablet) untuk sediaan berbentuk cair, botol kemasan harus dikocok terlebih dahulu sebelum diminum. Atapulgit √komposisi : Atapulgit √ indikasi : digunakan untuk meredakan dan mengatasi diare. √ efek samping ; sulit bernafas, sesak didada,pembengkakan mulut,wajah,bibir,atau lidah. √ aturan pakai : diminum sesudah BAB Oralit



35



√ komposisi : natrium klorida, kalium klorida, glukosa anhidrat dan natrium bikarbonat. √ indikasi : untuk merawat diare. 4.



R/ Ranitidine hcl 150 mg Amoxillin tablet 500 mg Pro : Nn XXX



√ efek samping : mual,perut kembung, peningkatan kadar kalsium. √ aturan pakai :dalam bentuk serbuk dilarutkan digelas, dicampur dengan air



Umur :30 thn



setegah gelas diminum setiap habis buang air. # Ranitidine hcl  Komposisi: Ranitidine



hcl



setara



dengan



ranitidine base 150 mg.  Indikasi: Tukak lambung dan usus 12 jari ,hipersekresi



patologik



sehubungan



dengan sindrom zollonger-ellison.  Kontra indikasi: Penderita gangguan fungsi ginjal ,wanita hamil atau menyusui.  Efek samping: Diare,nyeri otot ,pusing,dan timbul



36



ruam kulit ,nausea, konstipasi  Aturan pakai: Dosis yang biasa digunakan : 150mg , 2 ×1 sebelum makan. #amoxillin 500 mg  Komposisi: Amoxicillin 500 mg  Indikasi: infeksi saluran kemih tanpa komplikasi,otitismedia,sifilis, tonsilitis,faringitis  Kontraindikasi:hipersensitif terhadap penisillin.  Efek



samping:reaksi



hipersensitif,



reaksianafilaktoid,reaksi hematologik.  Aturan pakai:diminum 3×1 sesudah makan



37



4.4 Pengelolahan obat Psikotropika dan Narkotika ● Pengelolaan Psikotropika meliputi, A. Pemesanan psikotropika Tata cara pemesanan obat-obat psikotropika sama dengan pemesanan obat lainnya yakni dengan surat pemesanan yang sudah ditandai tangani oleh APA yang dikirim kepedagang besar farmasi (PBF). B. Penyimpanan Psikotropika Untuk obat-obatan golongan psikotropika belum diatur dengan suatu perundang-undangan. Namun karna obat-obatan psikotropika ini cenderung untuk disalah gunakan,maka disarankan agar menyimpannya didalam suatu rak/lemari khusus yang terpisah dengan obat-obatan lain,tidak harus dikunci dan membuat kartu stok psikotropika. C. Penyerahan psikotropika Penyerahan psikotropika oleh puskesmas hanya dilakukan kepada puskesmas lainnya, rumah sakit, apotek , balai pengobatan,dokter dan kepada pasien berdasarkan resep dokter. D. Pelaporan Psikotropika Berdasarkan UU No.5 tahun 1997 wajib membuat dan menyimpan catatan mengenai kegiatan yang berhubungan dengan psikotropika dan wajib melaporkannya kepada mentri kesehatan secara berkala.



38



E. Pemusnahan Psikotropika Pemusnahan



Psikotropika



dilakukan



bila



berhubungan



dengan tindak pidana . Pemusnahan Psikotropika wajib dibuat berita acara dan saksikan oleh pejabat yang ditunjuk dalam waktu 7 hari setelah mendapat kepastian ● Pengelolaan Narkotika A. Pemesanan Narkotika Pemesanan sediaan obat ini menggunakan surat pesanan narkotik yang ditanda tangani oleh APA. B. Penerimaan Narkotika Penerimaan dari PBF harus diterima oleh APA. Apoteker akan menandatangani faktur tersebut setelah sebelumnya dilakukan pencocokan dengan surat pesanan . C. Penyimpanan Narkotika Di simpan pada lemari khusus yang terbuat dari kayu yang ditempel pada dinding memiliki dua kunci yang berbeda terdiri dari dua pintu. D. Pemusnahan Narkotika APA membuat dan menandatangani surat permohonan pemusnahan narkotika yang berisi jenis dan jumlah yang rusak atau tidak memenuhi syarat. Surat permohonan yang telah ditanda tangani oleh APA dikirimkan ke Balai besar pengawas obat dan makanan.



39



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan penyusunan tugas akhir yang di laksanakan di Puskesmas Mayangan, maka disimpulkan bahwa : 1. Puskesmas adalah kesatuan organisasi fungsional ysng merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat. 2. Dalam pelayanan standart operasional (SOP) yang dilakukan Puskesmas Mayangan, telah mengikuti syarat - syarat yang ditetapkan oleh pemerintah. 3. Manajemen Kamar Obat Puskesmas Mayangan sudah baik dan sesuai dengan perundangan-undangan yang berlaku mulai dari perencanaan, pengadaan, penerimaan dan penyimpanan,penyaluran. Dalam melaksanakan manajemen ini, diperlukan tenaga yang professional agar manajemen Kamar obat dapat berjalan dengan baik dan lancar.



40



4. Dari hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas Mayangan mengambil kesimpulan bahwa PKL ini memberikan gambaran nyata bagi siswa-siswi untuk mengetahui penerapan ilmu yang didapat didunia pendidikan untuk diterapkan dalam dunia usaha/dunia industri. A. Saran ► Saran untuk sekolah 1. Diharapkan



kegiatan



PKL dapat



terus



berlangsung



supaya



memberikan bekal tambahan bagi siswa agar mampu bersaing didalam dunia kerja. 2. Diharapkan tetap menjalankan kegiatan evaluasi yaitu setiap satu minggu sekali atau dua kali. Karena kegiatan evaluasi ini banyak untuk memberikan pengarahan dan bimbingan kepada peserta didik. ► Saran untuk peserta PKL 1. Diharapkan bagi peserta didik dalam melakukan kegiatan PKL harus lebih disiplin waktu dan disiplin perilaku dalam melakukan kegiatan PKL. 2. Harus mempelajari dan menerapkan teori yang sudah diberikan oleh sekolah, supaya dalam melakukan kegiatan PKL di Puskesmas, peserta didik bisa lebih mempersiapkan diri. ► Saran untuk Puskesmas Mayangan 1. Menambah peralatan dan perlengkapan kesehatan dikamar obat, supaya dalam melakukan pelayanan kefarmasian dapat berjalan dengan lancar dan efektif. 2. Untuk penyerahan obat dan kie dipuskesmas mayangan, sebaiknya keramahan lebih ditingkatkan, seperti memberikan ucapan atau doa



41



semogga cepat sembuh, supaya pasien lebih puas dengan pelayanan dipuskesmas mayangan.



DAFTAR PUSTAKA http;//dinkes.jombangkab.go.id/puskesmas-mayangan.Diakses



pada



20



September 2018 http;//www.academia.edu . Diakses pada 18 September 2018, pukul 10.00 http;//puskesmasmayangan.blogspot.co.id/2011/04/tfc-puskesmas-mayangan.html . Diakses pada 20 September 2018, pukul 12,05 http;//dokumen.tips/documents/perencanaan-dan-pengadaan-obat-dipuskesmas.html . Diakses 18 September 2018, pukul 13.00 www.depkes.go.id



42



http://sobatkecilceria.blogspot.com/2014/09 http://polvbythjjikdf.blogspot.com/ https://gudang - laporan. Blogspot.co.id https:// id.wikipedia.org/wiki.pusat_kesehatan_masyarakat, kategori :kesehatan diindonesia. Anonim , 1987 , Upaya Kesehatan Puskesmas



, Departemen Kesehatan



Republik Indonesia , Jakarta Anonim , 2004 , Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Maasyarakat , Departemen Kesehatan Republik Indonesia , Jakarta



DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1:STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS MAYANGAN



43



LAMPIRAN 2: ALUR PELAYANAN PUSKESMAS MAYANGAN



LAMPIRAN 3 :ALUR PELYANAN PASIEN P.BP / UMUM PUSKESMAS MAYANGAN



44



LAMPIRAN 4: GAMBAR DENAH PUSKESMAS MAYANGAN



LAMPIRAN 5:LEMARI RAK OBAT NARKOTIKA



45



LAMPIRAN 6:RESEP PUSKESMAS MAYANGAN



46



LAMPIRAN 7 :ETIKET OBAT DIMINUM PUSKESMAS MAYANGAN GAMBAR ETIKET OBAT 2×1



GAMBAR ETIKET OBAT 3×1



47