LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Andreas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG SISTEM PERKANDANGAN TERNAK KAMBING DI PETERNAKAN YUDI KELURAHAN PENYENGAT RENDAH KECAMATAN TELANAIPURA KOTA JAMBI



OLEH ANDREAS GUSVAYUDHA PARULIAN SIHOMBING E10017126



FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS JAMBI 2020 1



PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan memberikan rahmat dan karunia-nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapang ini tepat pada waktunya. laporan ini berisi tentang informasi mengenai system perkandangan di usaha peternakan kambing pak yudi di Aurduri, yang diharapkan laporan ini dapat memberikan informasi kepada kita semua. Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak terutama kepada pembimbing Lapangan saya Dr. Bagus Pramusintho, S.Pt., M.Sc. yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menyertai segala usaha kita.



Jambi, Oktober 2020



Andreas Gusvayudha.P.S



i



DAFTAR ISI Halaman PRAKATA...................................................................................................



i



DAFTAR ISI................................................................................................



ii



DAFTAR TABEL........................................................................................



iii



DAFTAR GAMBAR...................................................................................



iv



BAB I PENDAHULUAN............................................................................



1



1.1. Latar Belakang.......................................................................... 1.2. Tujuan....................................................................................... 1.3. Manfaat....................................................................................



1 2 3



BAB II PROSEDUR KERJA......................................................................



4



2.1. Waktu dan Tempat.................................................................... 2.2. Materi dan Peralatan................................................................. 2.3. Prosedur Kerja........................................................................... 2.4. Jenis Data.................................................................................. 2.5. Analisis Data.............................................................................



4 4 4 4 5



BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................



6



3.1. Gambaran Umum Peternakan Kambing Pak Yudi................... 3.2. Tata Laksana Pemeliharaan Ternak Kambing.......................... 3.3. Perkandangan............................................................................ 3.4. Peralatan Kandang..................................................................... 3.5. Konstruksi................................................................................. 3.5.1. Atap.................................................................................... 3.4.2. Dinding............................................................................... 3.4.3. Lantai.................................................................................. 3.6 Manajemen Pengolahan Limbah...............................................



6 9 12 15 16 17 17 18 18



BAB IV PENUTUP.....................................................................................



20



4.1. Kesimpulan................................................................................. 4.2. Saran............................................................................................



20 20



DAFTAR PUSTAKA..................................................................................



21



LAMPIRAN.................................................................................................



22



ii



DAFTAR TABEL



Halaman Tabel 1.Tenaga Kerja Di Peternakan Yudi............................................................



7



2. Jenis dan Jumlah Kambing......................................................................



7



3. Kegiatan Praktek Kerja Lapang...............................................................



9



4. Kebutuhan Nutrisi Kambing Berdasarkan Bobot Badan dan PBB..........



10



5. Data Hasil Pengukuran Kandang Di Peternakan Yudi............................



13



iii



DAFTAR GAMBAR



Halaman Gambar 1. Kambing Rambon, Kacang dan PE..........................................................



7



2. Penyuntikan Vitamin Roxine dan Penyemprotan Mata...........................



11



3. Bentuk Dari Luar dan Dalam Kandang....................................................



12



4. Tempat Naungan Kambing......................................................................



13



5. Bentuk dari Kandang Panggung Pak Yudi..............................................



14



6. Peralatan Kandang...................................................................................



15



7. Kandang dan Tempat Pemotongan Kambing Pak Yudi..........................



16



8. Atap Kandang Kambing Pak Yudi...........................................................



17



9. Dinding Kandang Kambing Pak Yudi.....................................................



18



10. Lantai Kandang Kambing Pak Yudi......................................................



18



iv



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan ternak kambing di Indonesia sebagai penghasil daging dalam menunjang penyediaan kebutuhan daging nasional masih rendah, yaitu tidak lebih dari 5 % dari komponen kebutuhan daging yang ada (Haryanto, 1997), di dalam negeri saja diperlukan sekitar 5,6 juta ekor/tahun (Leo, 2004). Djoko dkk., (2004) menyatakan bahwa, ternak kambing memiliki peluang yang tinggi sebagai komoditas ekspor, sampai saat ini Indonesia belum mampu mengisi peluang ekspor kambing secara kontinyu, sebab populasinya masih sangat sedikit, juga persyaratan ekspor bobot badan rata-rata antara 50-60 kg/ekor. Maka dari itu potensi keuntungan dari beternak kambing sangat terbuka lebar dan juga sebagai alat pemacu pembangunan peternakan, agar dapat menghasilkan bibit, perbanyakan anak, dan betina calon induk yang produktif. Selain sebagai penghasil daging, kambing juga sebagai penghasil susu dan kulit. Proses perkembangan pemeliharaan ternak yang dilakukan oleh masyarakat pada awalnya hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan hanya sebagai kegiatan sambilan (usaha peternakan rakyat). Namun dengan berjalannya waktu, kegiatan



peternakan



rakyat



telah



banyak



mengalami



perubahan



dan



perkembangannya yang mengarah pada bentuk usaha sebagai sumber pendapatan, dan keuntungan bagi peternak. Ternak kambing merupakan komponen penting dalam usaha tani rakyat karena pemeliharaan kambing dengan skala kecil dapat membantu pergerakan ekonomi rakyat dengan pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia disekitar. Jenis kambing di indonesia yang dikenal masyarakat secara umum dan dipelihara oleh peternakan rakyat adalah jenis kambing kacang dan peranakan ettawa. Kambing Peranakan Etawah (PE) merupakan kambing dari hasil persilangan kambing kacang betina (local) dengan kambing Jamnapari/Etawah (Impor), tujuan persilangan ini adalah agar kambing PE dapat beradaptasi terhadap kondisi di Indonesia (Mathius et al, 2002). Sementara kambing kacang merupakan kambing lokal yang sangat berpotensi untuk dikembangkan di



1



Indonesia yang merupakan kambing tipe pedaging. Kambing ini sangat adaptif dengan terhadap lingkungan dan memiliki daya reproduksi yang sangat tinggi (Anggara et al, 2014). Dalam usaha ternak kambing, tentu juga memiliki



manajemen



pemeliharaan ternak, yaitu system perkandangan yang meliputi konstruksi dan bentuk kandang. Kemudian pemeliharaan ternak yang meliputi pemberian pakan dan pengontrolan kesehatan ternak. Dan yang terakhir yaitu jenis pakan yang diberikan untuk ternak. Tatalaksana atau system Perkandangan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha ternak kambing, namun kurang mendapat perhatian. Kontruksi kandang yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis yaitu kondisi kandang belum memberikan keleluasan, kenyamanan dan kesehatan bagi ternak akan mengganggu proses berjalannuya suatu usaha ternak dan menggangu produktivitas ternak. Kandang berfungsi melindungi ternak dari perubahan cuaca atau iklim yang ekstrem (panas, hujan dan angin), mencegah dan melindungi ternak dari penyakit, menjaga ternak dari pencurian serta memudahkan pengelolaan ternak dalam proses produksi seperti pemberian pakan, minum, pengelolaan kompos dan meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja. Usaha ternak kambing Bapak Yudi merupakan salah satu pemasok daging kambing yang ada di Jambi. Oleh karena itu sangat penting untuk mengamati system perkandangan pada peternakan tersebut. Maka penulis ingin melakukan praktek kerja lapang di peternakan kambing Yudi Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura dengan judul “ Sistem Perkandangan Ternak Kambing Di Peternakan Yudi Kelurahan Penyengat Rendah Kecamatan Telanaipura Kota Jambi”. 1.2 Tujuan Tujuan umum dari praktek kerja lapang yang dilakukan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan mahasiswa serta mengetahui penerapan tatalaksana usaha peternakan, dalam hal ini usaha peternakan kambing di peternakan yang meliputi : tatalaksana perkandangan, pemeliharaan dan pemberian pakan untuk



2



ternak. Sedangkan tujuan khususnya mengatehui system perkandangan dalam tata laksana berternak kambing di peternakan Yudi Kelurahan Penyengat Rendah Kecamatan Telanaipura Kota Jambi. 1.3 Manfaat Manfaat dari kegiatan praktek kerja lapang ialah menambah pengalaman serta memberikan informasi bagi mahasiswa mengenai system perkandangan dalam tata laksana berternak kambing dan menambah keterampilan dalam pemeliharaan ternak kambing.



3



BAB II PROSEDUR KERJA 2.1 Tempat dan Waktu Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di usaha peternakan kambing rakyat milik Bapak Yudi yang terletak di Kelurahan Penyengat Rendah Kecamatan Telanaipura Kota Jamb Waktu Praktek Kerja Lapang dilaksanakan selama 31 hari dimulai dari tanggal 3 September 2020 sampai 3 Oktober 2020. 2.2 Materi dan Peralatan Alat dan bahan yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan praktek kerja lapang adalah kandang kambing, tempat pakan, kalung penanda, obat-batan, arit, sapu lidi, gerobak, timbangan kambing, kambing, hijauan pakan, ember, baskom, pisau potong dan pisau cincang. 2.3 Prosedur Kerja Kegiatan utama yang dilakukan pada saat praktek kerja lapang setiap hari adalah : a) membersihkan kandang, b) pemberian pakan, c) pengobatan penyakit dan d) mengamati proses pemotongan kambing jika ada pembeli yang meminta jasa pemotongan. Membersihkan kandang meliputi membersihkan lantai kandang dari kotoran dan sisa pakan serta membersihkan tempat pakan. Sisa pakan yang ada dikumpulkan dan dibuang ditempat pembuangan pada pagi hari menggunakan trolley . Lantai kandang disapu jika sudah tampak kotor atau feses kambing banyak bertebaran. Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari yaitu pada pukul 07.00 WIB, 11.00 WIB, dan 16.30 WIB. Pengobatan rutin dilakukan pada penyakit mata kambing dengan menyemprotkan air jeruk nipis. Untuk penyakit lainnya diberikan suntikan obat sebanyak 1 ml. 2.4 Jenis Data Data yang diambil adalah data primer, dengan teknis melalui pengamatan dan wawancara secara langsung dengan pemilik peternakan, data-data yang dikumpulkan meliputi : jenis dan bangsa yang dipelihara, cara pemberian pakan 4



pada ternak, pemberian air minum, sistem perkandangan serta pengambilan data perkandangan yang meliputi ukuran kandang, kontruksi kandang, material yang digunakan, ukuran tempat pakan, atap, dan lantai. 2.5 Analisis Data Data yang dikumpulkan kemudian di analisis secara deskriptif. Pengertian analisis data secara deskriptif adalah teknik analisis yang digunakan dalam menganalisis data dengan membuat gambaran data-data yang terkumpul tanpa membuat generalisasi dari hasil penelitian tersebut.



5



BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Gambaran Umum Peternakan Milik Bapak Yudi Peternakan kambing Yudi merupakan usaha perdagangan kambing yang sudah dimulai sejak tahun 2005. Hal yang melatar belakangi berdirinya usaha penampungan ternak kambing Pak Yudi adalah Pak H. Matbeken yang merupakan pengusaha penampungan sementara ternak kambing yang sudah cukup terkenal khususnya di kota jambi. H. Matbeken berpendapat bahwa ternak kambing sangat berpotensi dikembangkan didaerah jambi, karena melihat permintaan akan daging kambing yang semakin meningkat. Usaha perdagangan H. Matbeken berada di Kasang Kota Jambi, sedangkan peternakan Yudi berada di Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Pada awalnya jumlah ternak di peternakan Pak Yudi hanya belasan ekor kambing yang diperlihara dengan memanfaatkan pekarangan rumah. Sejalan dengan bergulirnya waktu, pada tahun ketiga ( tahun 2008) usaha peternakan ini semakin berkembang. Perkembangan usaha peternakan kambing selain semakin bertambahnya skala usaha juga perluasan kandang kambing dengan lahan yang sedikit lebih luas dari sebelumnya. Saat ini keuntungan yang diperoleh Pak Yudi dari usaha ternak kambing ini bisa mencapai 15-30 juta/bulannya. Pemilik peternakan Yudi ini memiliki nama lengkap Raden Tri Wahyudi yang berusia 47 tahun dan berkerja sebagai PNS. dalam menjalankan usaha peternakannya, dibantu oleh 3 karyawan. Struktur organisasinya itu sendiri terdiri dari pimpinan peternakan yaitu Pak Yudi dan memiliki 3 tenaga kerja yang melakukan kegiatan rutinitas tanpa diawasi oleh Yudi, mereka bekerja berdasarkan pengalaman dan arahan pemilik usaha peternakan. Faktor utama yang sangat menentukan keberhasilan usaha peternakan adalah peternak itu sendiri dengan menerapkan pengalaman yang diperoleh, selanjutnya pendidikan merupakan salah satu faktor pendukung usaha peternakan, karena dengan pendidikan yang cukup peternak akan lebih mudah mempelajari suatu ilmu



6



pengetahuan yang berkaitan dibidang peternakan. Tenaga kerja di Peternakan Yudi terdiri dari sebagai berikut : Tabel 1. Tenaga Kerja di peternakan Yudi No 1 2 3 4 5



Nama Yudi Dori Wahono Rian



Umur 47 28 51 25



Pendidikan terakhir S1 S1 SLTP SLTP



Agung



61



SLTP



Peternakan



Yudi



merupakan



Jabatan Pimpinan Kepala kandang Pegawai Kandang Cari rumput dan nyincang daging Tukang Sembelih



penampungan



sementara



atau



pemeliharaan sementara ternak kambing. Kambing yang datang ditimbang dan langsung diberi label harga sehingga pembeli dapat mengetahui harga dari masing-masing kambing. Jumlah ternak kambing yang ada dipeternakan pak Yudi 27 ekor yang terdiri dari kambing PE, kacang dan Rambon. Untuk jumlah ternak dapat dilihat dalam tabel 2. Tabel 2. Jenis dan Jumlah kambing No 1 2 3 Total



Jenis kambing PE Kacang Rambon



Jantan 16 4 5 25



Betina 1 1 2



Jumlah 17 5 5 27



Gambar 1. Kambing Rambon, Kacang dan PE Kambing Kacang merupakan kambing asli Indonesia yang memilki daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi alam setempat serta memiliki daya



7



reproduksi yang sangat tinggi (Erlangga, 2009). Dalam perkembangannya, kambing Kacang banyak dikawinsilangkan dengan kambing-kambing impor dan menghasilkan kambing persilangan seperti kambing Peranakan Etawah (PE), kambing Boerka dan kambing Rambon (Batubara et al, 2012). Kambing Kacang sifatnya lincah, tahan terhadap berbagai manajemen pemeliharaan, dan mampu beradaptasi dengan baik pada kondisi lingkungan yang beragam, dan diduga juga lebih resisten terhadap infeksi parasit saluran pencernaan (Batubara, 2006). Kambing Kacang bersifat prolifik atau sering melahirkan anak kembar, dengan persentase kelahiran anak tunggal 44,9%, kembar dua 52,2%, dan kembar tiga 2,6% (Sarwono, 2002). Kambing kacang memiliki tubuh yang kecil, warna bulu putih, hitam, coklat atau kombinasi dari ketiganya dan bulunya pendek, memiliki tanduk yang melengkung keatas sampai kebelakang, telinga pendek dan menggantung, janggut selalu terdapat pada kambing jantan, leher pendek dan punggung melengkung, tinggi tubuh jantan 60-65 cm dan betina 56 cm, bobot kambing jantan rata-rata 25 kg dan betina 20 kg. Kambing Peranakan Etawah (PE) merupakan kambing dari hasil persilangan kambing kacang betina (local) dengan kambing Jamnapari/Etawah (Impor), tujuan persilangan ini adalah agar kambing PE dapat beradaptasi terhadap kondisi di Indonesia (Mathius et al, 2002). Ciri-ciri kambing PE berada diantara kambing Etawah dan kambing kacang, dimana sebagian bentuknya seperti kambing Etawah dan sebagiannya lagi bentuknya seperti kambing Kacang. Secara umum ciri-ciri kambing PE memiliki badan besar, kepala tegak, memiliki tanduk mengarah kebelakang, telinga lebar menggantung panjang serta melipat pada ujungnya, lingkar testis bisa mencapai 23 cm, warna bulu hitam, putih atau kombinasi keduanya, paha kaki belakang berbulu lebat dan panjang. Kambing PE betina dapat menghasilkan susu hingga 3 liter/ekor/hari. 3.2 Tata Laksana Pemeliharaan Ternak Kambing Manajemen pemeliharaan ternak kambing di kandang pak Yudi yaitu dengan sistim pemeliharaan secara intensif, dimana aktivitas kambing dilakukan di dalam kandang, mulai dari pemberian pakan, minum dan penanganan penyakit. Pemberian pakan diberikan secara ad-libitum (terus menerus). Pakan yang



8



diberikan merupakan hijauan berupa rumput-rumput liar yang telah diambil dari beberapa tempat. Tidak ada pemberian pakan berupa konsentrat, karena menurut penjaga kandang akan menambah biaya pakan, dan kambing-kambing yang dipelihara di kandang tersebut hanya sementara dan akan dijual untuk kegiatan atau acara-acara tertentu. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari hari Senin s/d Minggu, pada pukul 07.30 dan 11.00, kemudian 14.30 – 17.00 WIB. Kegiatan yang dilakukan selama Praktek Kerja Lapang dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3. Kegiatan Praktek Kerja Lapang No 1 2 3 4 5 6 7 8



Kegiatan Pembersihan Kandang Pemberian pakan Penanganan Penyakit Pencarian Rumput Pemberian Pakan Istirahat Pembersihan Kandang Pemberian pakan



Waktu 07.00-07.30 07.30-08.00 08.00-08.30 08.30-11.00 11.00-11.30 11.30-14.00 14.00-14.30 14.30&17.00



Dalam proses pelaksanaan Praktek Kerja Lapang, kegiatan yang dilakukan pada saat pertama kali datang ke kandang, yaitu pukul 07.00 WIB adalah membersihkan kandang. Proses pembersihan kandang ini dimulai dari membersihkan tempat pakan dari pakan sisa yang telah diberikan sebelumnya. Pakan sisa dikumpulkan menggunakan gerobak, dan dibuang ke tempat pembuangan yang berada di seberang jalan, tepat di depan kandang. Kemudian selanjutnya membersihkan lantai kandang dari pakan yang terjatuh dan kotoran ternak, dibersihkan menggunakan sapu dan dibuang ke celah pada lantai kandang yang telah disediakan. Kemudian setelah melakukan pembersihan kandang, selanjutnya adalah memberikan pakan kepada ternak. Jenis pakan yang diberikan ke ternak kambing pak Yudi sendiri adalah sejenis rumput liar atau rawa. Salah satu jenis rumput yang diberikan adalah rumput kumpai, yang biasa ditemukan di daerah rawa. kemudian rumput benggala dan lainnya. Jumlah pakan yang diberikan dalam satu pemberian ke ternak kurang lebih mencapai 2-4 kg per ekor. Tabel



4.



Kebutuhan



Nutrisi



Kambing



Berdasarkan



Bobot



Badan



dan  Pertambahan Bobot Badan. 9



BB (kg)



PBB (g) 0 25 10 50 75 0 25 15 50 75 0 25 50 20 75 100 0 25 50 25 75 100 0 25 50 75 30 100 Sumber : Kearl, 1982



BK (kg) 0,32 0,36 0,37 0,35 0,44 0,45 0,5 0,5 0,54 0,58 0,6 0,62 0,62 0,64 0,68 0,71 0,73 0,74 0,74 0,77 0,8 0,83 0,84



TDN (kg) 0,16 0,21 0,25 0,3 0,22 0,24 0,31 0,36 0,27 0,32 0,36 0,41 0,46 0,32 0,37 0,41 0,46 0,51 0,37 0,41 0,46 0,51 0,56



PK (g) 17 22 26 31 23 25 33 37 28 33 38 43 48 33 38 43 48 53 38 43 48 53 58



Ca (g) 0,9 1,2 1,5 1,9 1,2 1,5 1,9 2,2 1,5 1,8 2,1 2,4 2,8 1,8 2,1 2,4 2,7 3,1 2,1 2,4 2,7 3,1 3,4



P (g) 0,7 0,9 1,2 1,5 0,9 1,1 1,4 1,7 1,1 1,3 1,6 1,9 2,1 1,3 1,5 1,8 2,1 2,3 1,5 1,7 2 2,3 2,5



Kesehatan ternak juga merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan dalam usaha peternakan, karena pada biasanya ternak yang sakit akan menyebabkan konsumsi pakan menurun sehingga produksi ternak juga ikut menurun.Sebelum ternak terserang penyakit ada baiknya jika dilakukan pencegahan penyakit. Pencegahan penyakit yang dilakukan pada peternakan Yudi yaitu menjaga kebersihan kandang. Pembersihan kandang yaitu dengan menyapu kotoran kambing agar kandang selalu bersih dan tidak mengundang penyakit terhadap ternak. Selain itu, setiap kambing yang baru datang di suntik dengan Vitamin Roxine Ini sebanyak 1 cc/ekor kambing Agar daya tahan tubuh ternak meningkat sehingga tidak mudah terserang penyakit dan meningkatkan konsumsi pakan. Penyuntikan vitamin dan pembersihan mata dapat dilihat pada gambar 2.



10



Gambar 2. Penyuntikan vitamin Beberapa penyakit yang sering terjangkit pada ternak kambing Yudi dan ketika kambing terjangkit penyakit, maka akan dilakukan pengobatan terhadap kambing tersebut. Sakit yang sering muncul yaitu sakit mata, kembung, dan flu dan batuk. Pencegahan dan pengobatan penyakit yang muncul yaitu : penyakit mata dengan menyemprotkan campuran Jeruk nipis dan supertetra (antibiotic), kembung dengan melepaskan kambing di kandang lepas dan menggosok bagian perut kambing, dan flu batuk dengan Intertim LA 2 ml. Selain dari kebersihan kandang, pakan ternak yang diberikan juga harus dikontrol agar ternak tidak terkena penyakit. Proses pencarian rumput dilakukan setelah pemberian pakan dan penanganan penyakit selesai. Sekitar pukul 08.30 WIB Pak Wahono dan Pak Rian akan berangkat untuk mencari rumput. Pencarian rumput dilakukan di tempat yang berbeda-beda dan tidak sama setiap harinya. Pak Wahono dan Pak Rian telah membuat buku agenda tempat pencarian rumput, hal ini bertujuan untuk menetapkan dimana saja tempat untuk pecarian rumput dan memperhitungkan jarak waktu untuk setiap tempat yang telah diambil rumputnya. Biasanya untuk setiap satu tempat pencarian rumput diberikan jeda waktu 5-7 bulan untuk rumput liar didaerah tersebut tumbuh kembali. Proses pencarian rumput dilakukan menggunakan mobil pick up. Rumput yang didapatkan setiap harinya bisa mencapai 100 kg dalam satu kali pencarian.



3.3 Perkandangan



11



Kandang merupakan tempat berlindung bagi ternak dari keadaan lingkungan yang mencekam baginya, baik terhadap keadaan cuaca panas dan dingin, maupun dari bahaya lainnya. Kandang yang baik akan memberikan dampak positif baik bagi ternak itu sendiri maupun bagi peternak. Dalam usaha peternakan kambing, kandang merupakan substansi yang harus ada untuk memudahkan



pembeli



melihat



kambing



perkandangan yang digunakan oleh Yudi



yang



ingin



dibelinya.



Sistem



adalah system kandang panggung



dimana sistem ini menggunakan rumah panggung dan masing-masing ternak disekat. Tiap sekat hanya berisi satu ekor kambing, baik pejantan maupun betina. Setiawan (2004) menjelaskan bahwa sistem perkandangan kambing dan domba terdiri dari dua macam kandang, yaitu kandang panggung dan bukan panggung.



Gambar 3. Bentuk Dari Luar dan Dalam Kandang Tabel 5. Data Hasil Pengukuran Kandang Kambing di Peternakan Yudi NO 1 2 3 4 5 6 7



Jenis Kandang Kandang Lorong Pintu Kandang Tempat Makan Sekat Depan Sekat Belakang Tempat Potong



Panjang 24,72 24,72 7,40 1,30 0,95 4,30



Ukuran Kandang (m) Lebar Tinggi 16,26 6,00 1,46 1,40 2,10 0,65 1,00 0,65 1,00 0,70 1,00 2,60 2,60



Kedalaman 0,70 -



Dari tabel dan gambar dapat dilihat bahwa kandang merupakan tempat kambing berteduh, didalam kandang tersebut terdapat tiang-tiang sebagai pembatas antara sekat kambing yang satu dengan yang lainnya. Didalam kandangnya sendiri, dilengkapi dengan tempat pakan dan alat-alat perkandangan.



12



Kandang dibuat bukan hanya untuk tempat berteduh, melainkan sebagai tempat berlindung dan tempat untuk beristirahat yang nyaman.



Gambar 4. Tempat Naungan Kambing Kandang kambing Yudi memiliki 16 unit sebagai tempat kambing makan dan beristirahat, yang bisa menampung 5- 10 ekor kambing per unitnya, tetapi pada saat pelaksanaan praktek, yang dipakai hanya sebanyak 6 unit. Hal tersebut karena jumlah kambing yang ada tidak begitu banyak. Biasanya 16 unit yang ada di kandang Yudi akan terpakai pada hari-hari besar saja, misalnya hari raya Idul Fitri, karena jumlah kambing akan diperbanyak sebagai kebutuhan pada saat hari raya. Kandang kambing dibuat mengarah ke Tenggara tepat 6 meter dari tepi jalan lintas timur di Aur Duri. Kambing diikat pada kandang kelompok tempat bernaung karna ada yang tidak dibuatkan petakan kandangnya dan pintu juga di buka. Jarak tempat naungan kambing antara depan dan belakang yaitu 3,40 m dan antara kiri dan kanan yaitu 1,46 m. jarak antar kambing yang jauh bertujuan untuk menghindari kambing saling menanduk sehingga dapat melukainya.



Gambar 5. Bentuk dari Kandang Panggung Pak Yudi



13



Kandang kambing Yudi merupakan kandang panggung dengan ketinggian 1,5-2 meter dari permukaan tanah. Bila dilihat dari depan kandang, posisi kandang memang menyatu dengan permukaan tanah, tetapi semakin ke belakang, akan ada tiang panggung yang membatasi antara lantai kandang dengan permukaan tanah. Kandang panggung sangat cocok untuk ternak kambing, hal ini



untuk



memudahkan dalam membersihkan lantai kandang dan menjauhkan kambing dari rasa tidak nyaman karna bau kotorannya. Kotoran dan sisa pakan disapu dan dibuang di bawah kandang. Dengan kondisi kandang yang berbentuk panggung tersebut, peternak merasa nyaman karena cukup mudah membersihkan kotoran dan sisa pakan ternak yang dapat mengganggu kenyamanan ternak. Ternak bisa terhindar dari penyakit karena sanitasi kandang yang baik dan kambing akan lebih terjaga kondisi tubuhnya.



Hal ini sesuai dengan survey yang juga dilakukan oleh



Supriadi (2009) yang menyatakan bahwa hal penting juga yang didapatkan dari pemeliharaan kambing dengan kandang panggung adalah persepsi petani bahwa dengan kandang panggung, kandang terlihat lebih bagus, lebih bersih dan kering, kondisi kambing menjadi lebih sehat, dimana yang dulunya semasih dikandang lantai tanah kambing terlihat kusam dengan bulu disekitar punggung berdiri, setelah dikandang panggung kambing terlihat bersih dan sehat, limbah kandang mudah dibersihkan, tidak becek sekalipun diberi komboran (konsentrat dicampur air minum), hijauan pakan lebih irit (efisien) karena tidak terinjak-injak. 3.4 Peralatan Kandang Dalam pemeliharaan ternak dibutuhkan peralatan untuk keperluan di dalam kandang. Peralatan hendaknya selalu dalam keadaan bersih, adapun peralatan kandang yang diperlukan yaitu Sikat untuk menggosok lantai pada saat membersihkan kandang. Sekop untuk mengambil atau membuang kotoran. Sapu lidi untuk membersihkan kandang dan gerobak untuk mengangkut sisa-sisa kotoran, sampah, rumput ke tempat pembuangan, kemudian timbangan untuk menimbang ternak jika ada pembeli yang akan membeli ternak, pisau potong untuk memotong ternak jika ada pembeli yang memesan dan meminta langsung untuk dipotong di tempat, ember untuk tempat air dan alat untuk mengantisipasi



14



ternak sakit dan sebagainya seperti suntik,,obat dan kain bersih. Peternakan kambing Yudi sudah memiliki semua peralatan ini sebagai salah satu penunjang keberhasilan usaha. Bebarapa peralatan kandang yang tersedia di kandang kambing Yudi dapat dilihat pada gambar.



Gambar 6. Peralatan Kandang di Peternakan Yudi 3.5 Konstruksi Konstruksi kandang harus kuat dan tahan lama, penataan dan perlengkapan kandang hendaknya dapat memberikan kenyamanan kerja bagi petugas dalam proses produksi seperti memberi pakan, kebersihan, pemeriksaan birahi dan penanganan kesehatan. Pembuatan kandang merupakan salah satu usaha untuk mengendalikan faktor lingkungan sehingga akan tercapai produksi yang maksimal. Pembuatan kandang akan lebih baik bila diperhatikan bentuk, ukuran, serta bahan yang digunakan (Primault, l979).



Gambar 7. Kandang Kambing dan Tempat Pemotongan Pak Yudi Kontruksi kandang kambing pak Yudi sudah memenuhi kriteria dimana kerangka bangunan kandang terbuat dari bahan kayu yang tahan lama dan mampu



15



menahan benturan dan dorongan dari ternak, mempunyai sirkulasi udara yang baik, tidak lembab dan memiliki tempat penampungan kotoran beserta saluran drainasenya. Kemudian untuk tempat pemotongannya sudah cukup baik dari segi material yang mendukung untuk pemotongan. Rasyid dan Hartati (2007) Dalam pemilihan bahan kandang hendaknya disesuaikan dengan kemampuan ekonomi dan tujuan usaha untuk jangka panjang, menengah atau pendek. Pemilihan bahan kandang hendaknya minimal tahan untuk jangka waktu 5-10 tahun, dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal yang tersedia. Bagian-bagian dan bahan kandang terdiri dari: 3.5.1. Atap Atap kandang kambing Pak Yudi terbuat dari seng yang berfungsi melindungi kambing dari air hujan dan terik matahari serta menyerap panas. Pemilihan bahan atap kandang juga merupakan salah satu usaha untuk mengendalikan faktor lingkungan sehingga ternak dapat hidup dengan nyaman dalam kandang, karena masing-masing bahan atap kandang mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam menyimpan dan menyebarkan panas lingkungan. Kandang diperlukan untuk melindungi ternak dari perubahan cuaca dan iklim yang ekstrim, mencegah dan melindungi ternak dari penyakit, menjaga keamanan ternak dari pencurian, memudahkan pengelolaan ternak, serta meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja.



Gambar 8. Atap Kandang Kambing Pak Yudi



16



3.5.2. Dinding Di kandang kambing pak Yudi, dinding kandang terbuat dari kayu dengan tinggi sekitar 4-6 meter. Dinding tersebut memiliki celah dan pada bagian bawah ditutup oleh papan setinggi 1-1,5 meter, yang berguna untuk melindungi ternak dari ancaman-ancaman dari luar kandang, baik berupa gangguan dari binatang ataupun dari cuaca atau iklim yang terpapar secara langsung. Celah-celah pada dinding tersebut dibuat agar sirkulasi udara dapat berlangsung dengan baik, ternak menjadi nyaman karena tidak terlalu panas walaupun berada di dalam kandang.



Gambar 9. Dinding Kandang Kambing Pak Yudi 3.5.3. Lantai Lantai kandang kambing pak Yudi terbuat dari kayu dan posisinya dibuat serapat mungkin agar lantai tidak ada celah yang dapat membuat kaki ternak atau penjaga kandang masuk. Celah pada lantai kandang dibuat tepat dibawah tempat ternak makan. Hal ini bertujuan agar rumput-rumput yang jatuh dan kotoran yang ada dilantai bisa langsung dibersihkan ke bawah kandang dan agar ternak tetap terjaga kebersihannya dari kotoran-kotoran yang menempel di tubuhnya.



Gambar 10. Lantai Kandang Kambing Pak Yudi



17



3.6 Manajemen Pengolahan Limbah Feses ternak yang terdapat di Kandang kambing pak Yudi



hanya



dikumpulkan saja serentak dengan proses pembersihan bagian bawah kandang setiap 1 tahun sekali. Feses ternak hanya akan dikumpulkan di depan kandang, tepat di sebrang jalan. Feses ternak kambing tersebut akan dikumpulkan dan dijual pada orang yang sudah menjalin kontrak dengan pihak pak Yudi.



18



BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Berdasarkan kegiatan Praktek Kerja Lapang yang dillaksanakan di kandang kambing Pak Yudi dapat disimpulkan bahwa system perkandangan dan kontruksi kandang sudah cukup baik, kemudian kapasitas tampung yang cukup banyak mengingat struktur bangunan yang baiki dan juga jarak kandang dengan rumah pemukiman sudah memenuhi syarat. 4.2. Saran Sebaiknya dilakukan upaya pembaharuan kondisi kontruksi atau struktur kandang agar tetap terjaga, dengan melalukan perbaikan-perbaikan secara berkala, mengingat kondisi kandang yang terbuat dari kayu, dan kondisi kandang yang sudah berdiri cukup lama dan kontruksi akan mengalami penurunan kualitas dalam waktu yang lama.



19



DAFTAR PUSTAKA Anggara, E. B., M. Nasich, H. Nugroho, dan Kuswati. 2014. Produktivitas induk kambing kacang di Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro. Jurnal Ilmu Peternakan. 6(2):53-64. Batubara, A. 2006. Perbandingan tingkat infeksi parasit cacing saluran pencernaan pada kambing kosta, gembrong dan kacang. Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 5 – 6 September 2006. Puslitbang Peternakan Bogor. hlm. 555 – 560. Batubara A., F. Mahmilia, I. Inounu, B. Tiesnamurti, dan H. Hasinah. 2012. Rumpun Kambing Kacang di Indonesia. IAARD Press. Bogor. Djoko, P.,S. B. Basuki dan C. Setianti. 2004. Peran ternak dalam sistem usaha tani di dataran tinggi lahan kering (Kasus Desa Canggal, Kec, Kledung, Kab. Temanggung. BPTP Jawa Tengah. http//litbang.deptan.go.id/jurnal/oc. Diakses 2018. Erlangga. 2009. Sekilas Perternakan dan Informasi Ternak. (online) ( http://www. gunungkelir.com, diakses 27 Oktober 2010). Haryanto, B, Ismeth Inounu, I. Ketut Sutema. 1997. Ketersediaan dan Kebutuhan Teknologi Produksi Kambing dan Domba. Proseding Seminar nasional Zulfanita Kajian Analisis Usaha Ternak Kambing …... Jurnal Ilmu – ilmu Pertanian 68 Peternakan dan Veteriner. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan BPPP. Departemen Pertanian. Bogor Kearl, L. C. 1982. Nutrient Requirements of Ruminants in Developing Countries. International feedstuffs Institiute Utah Agricultural Experiment Station Utah State University, Logan Utah USA. Leo, P., B. (2004). Pola Pengembangan Usaha Ternak Kambing Melalui Pendekatan Integrasi dengan Sistem Usaha Perkebunan Karet dan Kelapa Sawit. Prosiding Lokakarya Nasional Kambing Potong. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Bogor. 129-135 Mathius, I.W., B. Gaga, dan I.K. Sutama. 2002. Kebutuhan kambing PE jantan muda akan energi dan protein kasar: konsumsi, kecernaan, ketersediaan dan pemanfaatan nutrien. JITV 7(2): 99-109. Primoult, B. l979. Beternak Ayam Pedaging. Cetakan Ke delapan. Penerbit PT. Penebar Swadaya, Jakarta. Rasyid, Ainur, Hartati. 2007. Petunjuk Praktis Perkandangan Sapi Potong. Pusat Penelitian dan 20



Pengembangan Peternakan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Sarwono, B. 2002. Beternak kambing unggul. Penebar Swadaya. Jakarta. Setiawan, A.I. 2004. Memanfaatkan Kotoran Ternak. Cetakan 8. Jakarta, Penebar Swadaya. 82 Halaman.



21



LAMPIRAN 1. Lampiran Dokumentasi



22