Laporan Praktikum Farmasi Fisik Mikromertika [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIK MIKROMERTIKA



Nama/ NIM



: Dini Febianeu Dwi Puspa Syahirrah Ervina Novitasari Gina Nur Fitria MP Haura Aklina Elyasin Indah Alvina Damayanti Maram Nuraini Mila Andriani Mitha Anggita



Kelas/kelomopok



: Farmasi 1A/Kelompok 2



Tanggal Praktikum



: 17 Mei 2019



Tanggal Masuk Laporan



: 24 Mei 2019



Asisten Labolatorium



: Indra, M.Si



(31118002) (31118029) (31118001) (31118004) (31118034) (31118041) (31118037) (31118011) (31118012)



Fajar Setiawan, M.Farm.,Apt Nina Karlina,.S.Farm,.Apt Risah Amaliah,.S.Farm,.Apt



LABORATORIUM FARMASI FISIKA PROGRAM STUDI S1 FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAH HUSADA TASIKMALAYA



PERCOBAAN VII MIKROMERTIKA A. TUJUAN PERCOBAAN Setelah mengikuti percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menentukan kerapatan partikel dengan piknometer. 2. Menentukan kerapatan aliran serbuk dengan sudut. 3. Menentukan kerapatn curah ( ruah, longgar, bulk) dan kerapatan mampat. 4. Menentukan sifat aliran rapat. B. TEORI UMUM Mikromertika adalah ilmu dan teknologi mengenal partikel (partikulat). Dibidang farmasi hampir semua sediaan farmasi dibuat dari bahan-bahan curah (bulk), baik zat aktif maupun zat pembantu. Partikel merupakan fase terdispersi dan dapat berupa oadatan seperti misalnya pada suatu serbuk atau suspensi, berupa cairan seperti pada emulsi atau aerosol, atau dapat berupa gas seperti dalam busa. Ukuran serbuk dapat digolongkan ke dalam rentang ukuran berdasarkan metode pengukuran, yaitu : 1. Rentang pengayakan (sieve range) 2. Rentang bawah pengayakan (sub sieve range) 3. Rentang sub micron (sub micron range) Rentang meliputi ukuran partikel yang lebih besar dari 45 ยตm. rentang bawah pengayakan meliputi partikel dengan ukuran 1 sampai 50 ยตm. rentang sub micron menjangkau partikel dengan ukuran lebih kecil dari 1 ยตm. Ukuran partikel maupun sifat fisik lainnya dapat mempengaruhi sifak kimia, farmakologi maupun aktivitas sediaan jadi. Pengukuran partikel dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya adalah menggunakan mikroskop, yang dilengkapi dengan alat bantu mikrometer atau hemositometer.



Kerapatan alir serbuk ditentukan dengan cara mengukur waktu jatuh yang diperlukan oleh sejimlah serbuk yang ditaruh didalam suatu corong sampai seluruh serbuk tersebut turun. Cara pengukuran tersebut disamping menentukan kecepatan alir serbuk sekaligus pula dapat menetapkan sudut istirahat (repose angle/sudut diam) yaitu sudut yang dibentuk antara lereng timbunan (onggokan) serbuk dengan bidang datar. Sifat-sifat serbuk turunan 1. Porositas Jika suatu serbuk dimasukkan kedalam gelas ukur dan catat volumenya, maka volume serbuk yang menempati gelas ukur tersebut disebut volume curah. Seandainya serbuk tersebut dianggap tidak mempunyai pori-pori , maka volume curah akan terdiri dari volume partikel itu sendiri ditambah dengan volume rongga atau ruangan antara partikel. Porositas serbuk atau void dinyatakan sebagai perbandingan antara hampa terhadap volume kemasa. 2. Kerapatan atau densitas partikel Secara umum kerapatan diartikan sebagai bobot per satuan volume. Terdapat tiga jenis kerapatan yang didefinisikan sebagai : a. Kerapatan benar atau sejati (true density) Kerapatan sejati bahan itu sendiri tidak disertai dengan porositas (void) dari pori-pori intra partikel yang lebih besar dari dimensi molekul atau atom dalam kisi Kristal. b. Kerapatan granul (granul density) Sebagaimana ditentukan dengn cara penggantian (displacement) raksa yang tidak menyusup (penetrasi) pada tekanan biasa ke dalam pori-pori yang lebih kecil dari 10 ยตm. c. Kerapatan curah (ruah, bulk density) Sebagaimana ditentukan dari volume curah dan bobot serbuk di dalam gelas ukur. 3. Keruahan (curah, bulkiness) Volume curah spesifik, yaitu kebalikan atau reciprok kerapatan curah, sering disebut keruahan atau curah (bulk). Keruahan meningkat dengan mengecilnya ukuran patikel. Akan tetapi pada campuran bahan berukuran berbeda, akan terjadi bahan berukuran kecil yang menyusup ke antara bahan berukuran besar dan cenderung mengurangi keruahan. Kerapatan curah ditentukan dengan mengukur volume (dalam gelas ukur) sejumlah tertentu serbuk yang ditimbang. Kerapatan mampatv adalah kerapatan yang diperoleh jika serbuk dalam gelas ukur diketuk-ketukan sampau volumenya tetap. Kerapatan sejati suatu serbuk ditentukan kompresibilitas (konsolidasi) Carr : (%) Kompresibilitas =



๐‘˜๐‘’๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž๐‘› ๐‘š๐‘Ž๐‘š๐‘๐‘Ž๐‘กโˆ’๐‘˜๐‘’๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž๐‘› ๐‘™๐‘œ๐‘›๐‘”๐‘”๐‘Ž๐‘Ÿ ๐‘˜๐‘’๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž๐‘› ๐‘š๐‘Ž๐‘š๐‘๐‘Ž๐‘ก



x 100%



Kerapatan longgar (kerapatan curah/pb minimum = W/Vo g/ ml ) Kerapatan mampat ( pb maksimum = W/V mampat g/ml ) Penafsiran indeks carr dan tipe alirannya dapat dilihat pada table :



Indeks konsolidasi (Carr) (%)



Tipe aliran



5-15



Sangat baik



12-16



Baik



18-21



Cukup



23-35



Buruk



35-38



Sangat buruk



>40



Sangat buruk sekali



Indeks yang serupa dapat diberikan pula oleh hausner : Rasio hausner = pb maks / pbmin Harga 1,25 menunjukkan aliran baik (=20%; Carr) Sedangkan >1,5 menunjukkan aliran yang buruk (=33% Carr) Suatu curah serbuk dibiarkan mengalir dari suatu lubang dan ditampung pada bidang datar akhirnya akan membentuk satu gunungan. Sudut antara lereng dengan horizontal disebut sudut istirahat ( angle of repose, ๐œƒ). Terdapat hubungan antara ๐œƒ dengan aliran dan bentuk partikel. Pada dibawah menunjukkan petunjuk antara ๐œƒ dengan sifat alir. Hubungan sudut istirahat (diam) ๐œฝ, dengan aliran serbuk Sudut istirahat, ๐œฝ (derajat)



Tipe aliran