9 0 129 KB
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK P4 PENGUJIAN LARUTAN DAN MASSA JENIS
Nama Kelas NIM Tgl Praktikum
: Muhammad Irghi Ashidiq : 01FKKP007 : 211030700505 : 29 September 2021
A. Tujuan Praktikum 1. Menjelaskan pengujian larutan 2. Menjelaskan pengujian massa jenis
B. Prinsip Praktikum Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat terlarut, untuk larut dalam suatu pelarut yang membentuk suatu larutan homogen baru, kelarutan dinyatakan dalam jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada kesetimbangan
C. Teori Dasar Pengetahuan mengenai larutan sangat penting, karena sebagian besar reaksi kimia dan biologis terjadi dalam bentuk cairan, terutama dalam bentuk larutan dengan pelarut air. Larutan dapat didefinisikan sebagai suatu system homogen yang terdiri dari dua komponen atau lebih. Terdapat banyak tipe larutan yang berlainan. Salah satunya dapat dibedakan berdasarkan kemampuannya menghantarkan arus litrik. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit. sedangkan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan non elektrolit (https//landasanteori.blogspot.com. 2011). Larutan memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari, dari skala mikro hingga skala makro titik di alam, umumnya reaksi kimia berlangsung di dalam larutan air. termasuk Bagaimana makhluk hidup menyerap mineral vitamin dan makanan dalam bentuk larutan titik larutan biasanya terdiri atas dua zat atau lebih yang bercampur dan bersifat homogen. Larutan merupakan campuran homogen karena umumnya memiliki ukuran partikel yang begitu kecil sehingga memiliki komposisi yang begitu seragam dan sulit untuk dibedakan antar komponennya.
Larutan terdiri atas dua komponen. Komponen-komponen tersebut yaitu pelarut dan zat terlarut. pelarut biasanya disebut solvent dan zat terlarut biasanya disebut solute. Zat pelarut adalah zat yang memiliki jumlah terbanyak sedangkan zat terlarut memiliki jumlah yang lebih sedikit. Konsentrasi adalah kuantitas relatif suatu zat dalam larutan. Konsentrasi menyatakan banyaknya zat yang terlarut dalam suatu pelarut atau larutan. Pada umumnya, konsentrasinya tinggi dan disebut pula larutan yang banyak maka disebut larutan yang konsentrasinya tinggi dan disebut pula larutan yang pekat. Sebaliknya jika zat terlarutnya sedikit, maka disebut larutan yang konsentrasinya rendah dan disebut pula larutan yang encer.(https//informasiedu.com. 2007) Dalam analisis kualitatif tahap selanjutnya dari uji pendahuluan adalah uji kelarutan. Kebanyakan senyawa kimia larut pada pelarut tertentu, secara berurutan sampel dicoba dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Kelarutan juga didefinisikan dalam besaran kuantitatif sebagai konsentrasi zat terlarut dalam larutan jenuh pada suhu tertentu. Kelarutan suatu senyawa tergantung pada sifat fisika kimia zat pelarut dan zat terlarut, suhu, pH larutan, tekanan untuk jumlah yang lebih kecil tergantung pada hal terbaginya zat terlarut. Bila suatu pelarut pada suhu tertentu melarutkan semua zat terlarut sampai batas daya melarutkannya larutan ini disebut larutan jenuh. Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m3). Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama. Massa jenis merupakan salah satu ciri untuk mengetahui kerapatan zat. Pada volume yang sama semakin rapat zatnya maka semakin kecil volurmenya. Sebaliknya, semakin renggang kerapatannya maka semakin besar volumenya (Bredthauer. 1993). Konsentrasi larutan menyatakan secara kualitatif zat terlarut dan pelarut di dalam larutan. Konsentrasi pada umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah zat Pelarut. Contoh beberapa satuan konsentrasi adalah molar, molal, dan bagian per juta. Penulisan kelarutan suatu solute di dalam solvent dapat dinyatakan secara ketiganya Sementara itu, secara kualitatif komposisi larutan dapat dinyatakan encer atau
pekat. Molekul dari komponen-komponen larutan berinteraksi langsung dalam keadaan tercampur. Pada proses pelarutan, tarikan antar partikel-partikel komponen murni terpecah dan tergantikan dengan tarikan antara pelarut dengan zat terlarut. (Sutresna, 2008). Kesetimbangan larutan adalah pengaruh ion senama perubahan kelarutan. Ion C nama kelarutan garam dalam larutan yang telah mengandung elektrolit lain dengan ion yang sama dengan salah satu ion garam tersebut, akan lebih kecil dari kelarutan garam dalam air murni tersebut. Kesetim-bangan larutan merupakan kesetimbangan dinamis yang ada dalam senyawa kimia dalam keadaan padat berada dalam kesetimbangan dengan larutannya. Padatan dapat larut tanpa perubahan, disertai disosiasi atau disertai reaksi kimia dengan konstituen lain, seperti asam dan basa. Setiap jenis kesetimbangan dicirikan oleh konstanta kesetimbangan yang bergantung pada suhu. Kesetimbangan kelarutan penting dalam skenario farmasi, lingkungan, dan lain lain (Syukri, 1999).
D. Alat dan Bahan 1. Alat-Alat •
Tabung reaksi
•
Penjepit kayu
•
Kaca arloji
•
Pipet tetes
•
Lampu spiritus
•
Beaker glass
•
Spatula
•
Piknometer
2. Bahan-Bahan •
CuSO42H2O
•
NaOH
•
Na2CO3
•
NISO4
•
Aquadestillata
•
Aquadest panas
•
HCL 2 N
•
Etanol
•
Balok kayu
•
Batu
•
Paku
•
Kacang tanah
E. Prosedur 1. Pengujian Kelarutan • Masukan sampel (CuSO4, 2H2O, NaOH, Na2CO3, NISO4) kedalam masing-masing tabung reaksi,diberikan label • Tambahkan pelarut ( aquadest, aquadest panas, dan HCL2N) • Kemudian digoyang-goyangkan dan di amati apakah zat tersebut ada perubahan (dapat larut)
2. Penentuan massa jenis menggunakan piknometer •
Bersihkan dan piknometer dengan aquadest lalu alcohol
•
Keringkan piknometer
•
Menimbang bobot piknometer kosong
•
Sampel dimasukan ke piknometer, bersihkan piknometer dengan tissue hingga kering
•
Timbang piknometer yang berisi sampel
•
Catat bobot nya dan hitung jenis pada massa sampel
3. Pengujian massa jenis menggunakan gelas ukur •
Timbang sampel menggunakan timbangan, catat massa benda-benda tersebut
•
Masukan air kedalam gelas ukur, catat volume sebagai volume awal (V1)
•
Kemudian masukan salah satu benda kecil yang telah ditimbang tersebut kedalam gelas ukur berisi air
•
Catat berapa penambahan isi gelas ukur dengan melihat kenaikan batas garis ukur pada gelas ukur, perubahan volume sebagai perubahan (V2)
•
Ulangi dua Langkah terakhir untuk benda kecil lain nya
•
Hitung massa jenis masing-masing benda dengan 3 kali pengulangan dan tentukan besarnya kesalahan kesalahan dalam pengukuran
F. Data Pengamatan 1. Uji Kelarutan No.
Senyawa
Pelarut
Hasil Pengamatan
Kimia 1.
CuSO4.
Aquadest
2H2O
Larut dan mendapat hasil warna uji biru bening
Aquadest panas
Larut dan mendapat hasil warna uji biru keruh
HCL
Setengah larut dan sedikit mengendap mendapat hasil warna uji biru pekat dibagian bawah dan biru bening dibagian atas
2.
NaOH
Aquadest
Dapat larut bening
Aquadest panas
Dapat larut berwarna keruh
HCL
Dapat larut berwarna putih susu
Foto
3.
Na2CO3
Aquadest
mudah larut dalam air. murni berwarna putih, bubuk tanpa warna yang menyerap embun dari udara, punya rasa alkalin/pahit, dan membentuk larutan alkalin yang kuat. (https//.wikipedia.org)
Aquadest panas
Mudah larut dalam air dan homogen pada larutan aquadest panas
HCL
Apabila karbonat telah habis bereaksi dengan asam maka larutan akan berubah warna dari warna pink ke unguan menjadi tepat bening atau tepat tak berwarna (https//yurikemita.blogspot.com)
4.
NISO4
Aquadest
Larut dan homogen hingga berwarna kehijauan
Aquadest panas
Larut dan homogen dengan warna kehijauan pada suhu 30oC
HCL
Sukar larut tetapi mendapat warna hijau pekat setelah di aduk
2. Uji massa jenis menggunakan piknometer No. 1.
Sampel
Massa Jenis
Aquadest
Timbangan piknometer 10ml kosong = 15.1724g Timbangan piknometer berisi Aquadest yang ditimbang dengan timbangan neraca mendapatkan hasil 22.0975g
2.
Aquadest panas
Timbangan piknometer 10ml kosong = 15.1724g Timbangan piknometer berisi Aquadest panas yang ditimbang dengan timbangan neraca mendapatkan hasil 22.0885g
3.
HCL2N
Timbangan piknometer 10ml kosong = 15.1724g Timbangan piknometer berisi Etanol yang ditimbang dengan timbangan neraca mendapatkan hasil 24.0866g
4.
Etanol
Timbangan piknometer 10ml kosong = 15.1724g Timbangan piknometer berisi HCL2N yang ditimbang dengan timbangan neraca mendapatkan hasil 25.0435g (source on YT. 2020)
3. Uji Massa Jenis Menggunakan gelas ukur No. 1.
Sampel Balok Kayu
Massa Jenis Bobot/massa benda = 150g V.awal = 100ml V.akhir = 175ml Selisih = 75ml P= 150g : 75ml = 2 g/cm3 = 2000kg/m3
2.
Batu
Bobot/massa benda = 175g V.awal = 100ml V.akhir = 125ml Selisih = 25ml P=175g : 25ml = 7g/cm3 = 7000kg/m3
3.
Paku
Bobot/massa benda : 25g V.awal = 50ml V.akhir = 60ml Selisih = 10ml P= 25g : 10ml = 2,5g/cm3 = 2.500kg/m3
4.
Kacang tanah
Bobot/massa benda = 15g V.awal = 50ml V.akhir = 55ml Selisih = 5ml P=15g : 5ml = 3g/cm3 = 3000kg/m3
G. Kesimpulan Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa dalam uji kelarutan zat-zat kimia yang ditambahkan dengan pelarut aquadest,aquadest panas,dan HCL2N dapat kelarutan yang beerbeda-beda dengan warna sesuai dengan zat senyawa kimia nya. Dan pada ujji massa jenis menggunakan piknometer dengan sampel pelarut mendapatkan hasil uji timbangan yang berbeda-beda hasil timbangan nya yang telah ditimbang dengan menggunakan tmbangan neraca analitik. Pada uji massa jenis dengan menggunakan gelas ukur dan dengan sampel yang di tentukan, uji massa mendapatkan hasil dengan hitungan angka yang berbeda-beda di setiap sampel nya dengan ukuran gelas ukur yang bervolume maksimal 100ml agar sampel yang telah di ukur dapat di tentukan hasil dari uji penimbangan.
DAFTAR PUSTAKA
Bredthauer. 1993 Preparation And Properties Of Natural, Demineralized, Pure, And Doped Carbons From Biomass : New Zeland
Sutresna, Nana. 2008. Kimia 2A. Grafindo Media Pratama: Bandung.
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar Jilid I. ITB: Bandung.
http://landasanteori.blogspot.com/2011/09/pengertian-larutan-larutan-adalah.html(Diakses pada 18 september 2011)
Natrium karbonat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas (diakses pada 22 januari 2009
PENENTUAN KADAR CAMPURAN Na2CO3 DAN NaHCO3 (yurikemita.blogspot.com) (diakses pada 26 februari 2007
Laporan Praktikum Kimia Dasar Pembuatan Larutan - InformasainsEdu (diakses pada 14 juli 2016 dan diperbaru pada 11 agustus 2020)