Laporan PRAKTIKUM KIMIA [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Ucapan syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan anugerah kepada kita salah satunya yaitu kecerdasan, baik intelektual, emosional, spritual, dan sebagainya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran kimia untuk membuat laporan dengan judul “Penurunan Titik Beku Larutan”. Ucapatan terimakasih kami sampaikan pada guru pembimbing yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Terimakasih juga pada teman-teman yang sudah kompak dalam mengerjakan tugas ini. Semoga kerjasama semua pihak dalam pengerjaan tugas ini menadapatkan ridho Allah SWT. Semoga laporan ini dapat bermanfaat salah satunya menjadi referensi bahan belajar khususnya bagi saya dan umumnya bagi pembaca. Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari pembaca Tebas, 31 Juli 2019



Penulis



1



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 1 DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ 2 BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 3 A. Landasan Teori .................................................................................................................................... 3 B. Tujuan Pratikum .................................................................................................................................. 3 BAB II PROSEDUR KERJA ...................................................................................................................... 4 A. Alat dan Bahan .................................................................................................................................... 4 B. Langkah Kerja .................................................................................................................................... 4 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................................... 5 A. Hasil ..................................................................................................................................................... 5 B. Pembahasan ......................................................................................................................................... 5 BAB IV PENUTUP .................................................................................................................................... 6 A. Kesimpulan ......................................................................................................................................... 6 B. Saran ..................................................................................................................................................... 6 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 7



2



BAB I PENDAHULUAN A.



Landasan Teori 1.



2.



3.



4.



B.



Sifat Koligatif Larutan Larutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat. Adanya interaksi antara at terlarut dan pelarut dapat berakibat terjadinya perubahan sifat fisis dari komponen penyusun larutan tersebut, salah satunya adalah sifat koligatif larutan. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan. Hukum Ralout merupakan dasar bagi empat sifat larutan encer yang disebut sifat koligatif. Keempatnya yaitu: a. Penurunan tekanan uap larutan relatif terhadap tekanan uap pelarut murnip b. Peningkatan titik didih c. Penurunan titik beku d. Gejala tekanan osmotik Penurunan Titik Beku Proses pembekuan suatu zat cair terjadi bila suhu diturunkan, sehingga jarak antar-partikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya tarik menarik antar-molekul yang sangat kuat. Adanya partikel zat terlarut mengakibatkan proses pergerakan molekul pelaur terhalang, akibatnya untuk dapat lebih mendekatkan jarak antarmolekul diperlukan suhu lebih rendah. Jadi titik beku larutan akan lebih rendah daripada titik beku pelarut murninya. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel zat terlarut disebut penurunan titik beku (∆Tf). Penurunan titik beku larutan sebanding dengan hasil kali molalitas larutan dengan tetapan penurunan titik beku pelarut (Kf), dinyatakan dengan persamaan: ∆Tf = Kf ∙ m atau ∆Tf = Kf ∙ (n ∙ 1000) : p ∆Tf = Penurunan titik beku Kf = Tetapan penurunan titik beku molal n = Jumlah mol zat pelarut p = Massa zat pelarut Penyebab dan Definisi Penurunan Titik Beku Larutan Air murni beku pada suhu 0° C, dengan adanya zat terlarut misalnya gula ditambahkan ke dalam air, maka titik beku larutan ini turun dibawah 0° C. Ini yang dimaksud penurunan titik beku. Larutan akan memiliki titik beku lebih rendah dari pelarut murninya. Contoh yaitu larutan garam dalam air memiliki titik beku yang lebih rendah dibanding pelarut murninya yaitu air. Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan Dalam Pembuatan Es Krim Adonan es krim ditempatkan pada wadah yang terendam es batu dan air yang telah diberi garam dapur sambil diputar. Proses tersebut mengakibatkan adonan es krim membeku dengan titik beku beberapa derajat dibawah titik beku air murni. Ketika es dicampur garam, es mencair dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar. Campuran itu mendapat panas dari adonan es krim maka hasilnya adalah es krim padat dan lezat siap dihidangkan. Proses pengguncangan selama proses bertujuan untuk memperkecil ukuran kristal es yang terbentuk agar es krim semakin lembat dan untuk menghasilkan busa yang seragam/homogen.



Tujuan Pratikum Membuktikan aplikasi atau penerapan dari penurunan titik beku larutan.



3



BAB II PROSEDUR KERJA A.



Alat dan Bahan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



B.



Baskom (2 buah) Wadah es krim (plastik) Air dingin Es batu Bahan untuk es krim dapat berupa: susu bubuk, milo, atau bubuk es krim instan Garam Sendok Pengukur waktu Termometer



Langkah Kerja 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Siapkan alat dan bahan Tuang bahan es krim ke dalam wadah/plastik dan larutkan dengan air Aduk adonan dengan sendok hingga merata Ukur suhu pada larutan bahan es krim kemudian ikat plastik dengan kencang Masukkan plastik adonan pada baskom yang telah berisi es batu dan air Masukkan garam (kurang lebih 2 genggam) pada baskom Lakukan guncangan dengan mengguncang wadah baskom atau plastik es dengan tangan Lakukan guncangan hingga adonan memadat menjadi es Ukur suhu es krim yang telah membeku. Dan catat waktu yang diperlukan dalam proses pembuatan es krim



4



BAB III HASIL DAN PEMBAHSAN A.



Hasil Tabel Pengamatan Suhu Bahan



Es krim



Waktu yang diperlukan Sebelum membeku



Sesudah membeku



43°C



-2°C



30 Menit



Adonan es krim membeku setelah belasan/puluhan menit proses pengguncangan pada wadah yang berisi larutan air garam. Es krim yang terbentuk bertekstur lembut.



B.



Pembahasan Adonan es krim dalam plastik yang terendam es batu dan air yang telah diberi garam dapat membeku seiring proses pengguncangan. Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke campuran es batu, ait, dan garam. Temperatur normal campuran es dan air adalah 0° C, sedangkan temperatur diperlukan untuk membekukan es krim yakni lebih kecil sama dengan -3° C. Untuk mencapai suhu tersebut perlu ditambah garam/zat terlarut lainnya. Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan. Garam larut dengan es yang mencair membentuk air garam dan menurunkan temperaturnya. Selama proses ini memerlukan panas. Larutan tersebut mendapat kalor dari adonan es krim sehingga es krim memadat. Pengguncangan selama proses pembuan bertujuan untuk memperkecil ukuran kristal es yang terbentuk sehingga es krim semakin halus. Hasilnya terbukti dengan tekstur es krim yang beku memiliki tekstur lembut.



5



BAB IV PENUTUP A.



Kesimpulan 1. 2. 3. 4.



B.



Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam larutan. Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap jenuh, kenaikkan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Penurunan titik beku adalah perbedaan titik beku akibat partikel zat terlarut. Pembuatan es krim dengan campuran es dan air dapat dilakukan dengan penambahan garam sebagai penurun titik beku larutan, sehingga terjadi proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke campuran es batu air dan garam.



Saran 1. 2. 3.



Sebelum siswa-siswi melakukan pratikum, sebaiknya bahan dan alat dipersiapkan terlebih dahulu agar pada saat praktikum tidak terjadi kekacauan. Sebaiknya kerja sama di antara kelompok dapat tetap terjalin sampai saat selesai praktikum. Takaran dan proses pembuatan harus lebih diperhatikan agar hasil yang didapat lebih maksimal.



6



DAFTAR PUSTAKA https://dimensipelajar.wordpress.com/2016/06/30/laporan-praktikum-kimia-penerapan-sifat-koligatif/ https://www.scribd.com/document/357866533/Laporan-Pembuatan-Es-Krim



7