Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PEMASARAN DI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA KOTA MOJOKERTO DAN SENTRA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS TERPADU REPOEBLIK TELO KAPUBATEN PASURUAN PROPINSI JAWA TIMUR



Disusun Oleh:



Disusun Oleh: Kelompok 29



1. Anggarda Paramitha



H0813013



2. Aulia Dyas Puspa



H0813027



3. Fira Septiani



H0813069



4. Limas Tyas Pertiwi



H0813101



5. Ria Farikhah Al Khurmain



H0813153



PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015



i



HALAMAN PENGESAHAN



LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PEMASARAN DI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA KOTA MOJOKERTO DAN SENTRA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS TERPADU REPOEBLIK TELO KAPUBATEN PASURUAN PROPINSI JAWA TIMUR



Disusun dan Diajukan Oleh:



1. Anggarda Paramitha



H0813013



2. Aulia Dyas Puspa



H0813027



3. Fira Septiani



H0813069



4. Limas Tyas Pertiwi



H0813101



5. Ria Farikhah Al Khurmain



H0813153



dan Dinyatakan telah memenuhi syarat



Surakarta, Desember 2015 Mengetahui, Ketua Program Studi



Dosen Penguji



Nuning Setyowati, S.P., M.Sc. NIP. 198203252005012001



Ir. Bambang Sarosa, M.S. NIP. 195202061981031004 ii



INTISARI Kelompok 29. Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan. Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 24 November 2015 bertempat di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan.Tujuan diadakan Praktikum Manajemen Pemasaran adalah agar mahasiswa mengetahui penerapan, hambatan dan cara mengatasi hambatan untuk segmentasi dan targeting, positioning dan diferensiasi, bauran pemasaran (marketing mix), strategi produk dan distribusi, serta strategi promosi dan komunikasi pada PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Pasuruan. Segmentasi pasar yang dikelompokkan oleh PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto adalah semua kalangan. Target pasar dari PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto adalah wilayah Indonesia bagian Barat dan Tengah. Segmentasi dan target pasar yang diterapkan oleh Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah berdasarkan demografis, geografis, dan psikografis. Positioning yang dilakukan PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto adalah memproduksi produk minuman fermentasi probiotik guna membantu menjaga kesehatan. PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto tidak melakukan diferensiasi produk. Positioning Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah menjadi pelopor dari produk aneka olahan yang berbahan dasar telo. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan melakukan diferensiasi produk dengan memproduksi bakpao telo, bakpia telo, brownis telo, bakmi telo, ice cream telo, dodol telo, dan jus telo. Bauran pemasaran yang diterapkan di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto adalah mempertahankan kualitas produk minuman probiotik dengan harga Rp 1.500, per botol. Lokasi kantor cabang tersebar di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, NTB, Sulawesi yang dipromosikan melalui iklan di media elektronik maupun media massa lainnya. Bauran pemasaran yang diterapkan pada Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah melakukan diversifikasi produk olahan telo dan harga Rp 4.000,00 untuk bakpao telo dan Rp 15.000,00 per kotak bakpia telo dengan lokasi yang terletak di perbatasan Kota Malang dan Kabupaten Pasuruan serta memperkenalkan produk di outlet-outlet sebagai upaya promosi produk. Strategi produk pada PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto adalah mengutamakan keamanan kualitas produk. Strategi distribusinya dengan Direct Sales dan Yakult Lady. Strategi produk Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah diversifikasi produk olahan telo dan distribusi dengan membuka toko minimarket di dekat pabrik yang menjual produknya. Strategi promosi PT. Yakult Indonesia Persada adalah menggunakan iklan di media elektronik dan media massa. Strategi komunikasi dengan adanya Direct Sales dan Yakult Lady. Strategi promosi dan komunikasi Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah melalui website, media sosial serta menyebar leaflet.



iii



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Laporan Manajemen Pemasaran ini. Laporan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran. Penulis menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung dan membimbing dalam penyusunan laporan ini, maka laporan ini tidak akan selesai. Oleh Karena itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada : 1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Dosen Manajemen Pemasaran yang telah membimbing dan mengarahkan kami dalam kuliah. 3. Segenap Co-Assisten yang telah membimbing kami baik dalam praktikum maupun dalam penyusunan laporan ini. 4. Orang tua yang telah mendukung terselesaikannya laporan ini. 5. Teman-teman semua yang turut membantu penyusunan laporan ini. Dalam pembuatan laporan ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.



Surakarta,



Desember 2015



Penulis



iv



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... ii INTISARI................. .................................................................................................. iii KATA PENGANTAR ................................................................................................ iv DAFTAR ISI ............ .................................................................................................. v DAFTAR GAMBAR ............ ..................................................................................... vii I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1 A. Latar Belakang ................................................................................................ 1 B. Permasalahan.................................................................................................... 2 C. Tujuan dan Kegunaan Praktikum ..................................................................... 3 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ........................................ 6 A. Landasan Teori ................................................................................................. 6 B. Alur Pelaksanaan Praktikum ............................................................................ 18 III.HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 21 A. Kondisi-Kondisi Umum Perusahaan ................................................................ 21 1. Kondisi UmumPT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto ........................... 21 2. Kondisi UmumSentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan .............................................................................................. 24 B. Segmentasi dan Targeting Pasar Produk Pertanian ......................................... 27 1. Segmentasi dan Targeting Pasar Produk Pertanian PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto ....................................................................................... 27 2. Segmentasi dan Targeting Pasar Produk Pertanian Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ................... 29 C. Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian................................................ 32 1. Positioning dan Diferensiasi Produk PertanianPT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto ....................................................................................... 32 2. Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ............................................. 34 D. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk Pertanian .................................... 36



v



1. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)Produk PertanianPT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto ...................................................................... 36 2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)Produk PertanianSentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ................... 42 E. Strategi Produk dan Distribusi Produk Pertanian............................................. 45 1. Strategi Produk dan Distribusi Produk PertanianPT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto ....................................................................................... 46 2. Strategi Produk dan Distribusi Produk PertanianSentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ............................................. 49 F. Strategi Promosi dan Komunikasi Produk Pertanian ....................................... 52 1. Strategi Promosi dan Komunikasi Produk PertanianPT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto ...................................................................... 52 2. Strategi Promosi dan Komunikasi Produk PertanianSentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ................... 54 IV. PENUTUP ............................................................................................................. 58 A. Kesimpulan ..................................................................................................... 58 B. Saran ................................................................................................................. 63 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



vi



DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Bagan Alur Pelaksanaan Praktikum..................................................19



vii



1



I.



PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas untuk konsumen. Guna mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembeliansuatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan olehkonsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akansia-sia. Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lamaberkembang, bahkan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangatmempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan dalampasar. Oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikanpengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkanproduknya. Apabila strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaantersebut mampu memasarkan produknya dengan baik, hal ini akanberpengaruh terhadap penjualan perusahaan.Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasahingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebutdapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba.Sasaran dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikannilai superior, menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk denganmudah, mempromosikan secara efektif serta mempertahankan pelangganyang sudah ada dengan tetap memegang prisip kepuasan pelanggan.



1 1



2



Suatu pemasaran diperlukan manajemen untukmengatur agar pemasaran berjalan dengan baik. merencanakan,



Manajemen pemasaranadalah suatu usaha untuk



mengimplementasikan



mengorganisasikan,



mengarahkan,



(yang



mengkoordinir)



terdiridari



kegiatan



sertamengawasi



atau



mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasiagar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif. Manajemen pemasaran harus memperhatikan beberapa aspek penting meliputi strategi pemasaran dan berbagai rencana untuk menghadapi hambatan yang akan terjadi. Praktikum



Manajemen



Pemasaran



bertujuan



untuk



mengetahui



secaralangsung bagaimana penerapan manajemen pemasaran di suatu perusahaan. Pemilihan lokasi praktikum Manajemen Pemasaran berada di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan karena kedua perusahaan tersebut memiliki kredibilitas yang baik dalam bidang pemasaran yang meliputi segmentasi dan targeting pasar, positioning dan diferensiasi, bauran pemasaran (marketing mix), penentuan strategi produk dan distribusi produk, penentuan promosi dan komunikasi dari produk. B. Permasalahan Sebagian besar badan usaha mengalami hambatan dalam proses pemasaran produknya, hal ini berkaitan erat dengan manajemen pemasaran. Manajemen pemasaran dalam suatu perusahaan perlu diperhatikan sebagai usaha peningkatan distribusi atau penjualan produk serta tercapainya kepuasan pelanggan. Berdasarkan latar belakang tersebut, ada permasalahan yang akan dikaji dalam PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan yaitu: 1. Bagaimana penerapan, hambatan, dan cara mengatasi hambatan untuk segmentasi dan targeting pasar produk yang terjadi dalam PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan?



3



2. Bagaimana penerapan, hambatan, dan cara mengatasi hambatan untuk positioning dan diferensiasi produk yang terjadi dalam PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan? 3. Bagaimana penerapan, hambatan, dan cara mengatasi hambatan untuk bauran pemasaran (marketing mix) produk yang terjadi dalam PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan? 4. Bagaimana penerapan, hambatan, dan cara mengatasi hambatan untuk strategi produk dan distribusi produk yang terjadi dalam PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan? 5. Bagaimana penerapan, hambatan, dan cara mengatasi hambatan untuk strategi promosi dan komunikasi produk yang terjadi dalam PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan? C. Tujuan dan Kegunaan Praktikum 1. Tujuan Praktikum Tujuan dari dilaksanakannya Praktikum Manajemen Pemasaran adalah sebagai berikut : a. Mahasiswa dapat mengetahui penerapan, hambatan, dan cara mengatasi hambatan untuk segmentasi dan targeting pasar produk yang terjadi dalam PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan. b. Mahasiswa dapat mengetahui penerapan, hambatan, dan cara mengatasi hambatan untuk positioning dan diferensiasi produk yang terjadi dalam PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan.



4



c. Mahasiswa dapat mengetahui penerapan, hambatan, dan cara mengatasi hambatan untuk bauran pemasaran (marketing mix) produk yang terjadi dalam PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan. d. Mahasiswa dapat mengetahui penerapan, hambatan, dan cara mengatasi hambatan untuk strategi produk dan distribusi produk yang terjadi dalam PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan. e. Mahasiswa dapat mengetahui penerapan, hambatan, dan cara mengatasi hambatan untuk strategi promosi dan komunikasi produk yang terjadi dalam PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan. 2. Kegunaan Praktikum Kegunaan dari dilaksankannya Praktikum Manajemen Produksi dan Operasi adalah sebagai berikut : a. Bagi perusahaan, diharapakan dengan adanya praktikum ini dapat memberikan informasi mengenai pentingnya manajemen pemasaranyang efektif dan efisien untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan produk pertanian lainnya. b. Bagi mahasiswa, diharapkan dengan mengikutinya praktikum ini dapat memberikan kontribusi yang nyata mengenai permasalahan manajemen pemasaran produk pertanian. Selain itu praktikum ini juga merupakan pelengkap mata kuliah Manajemen Pemasaran yang dilaksanakan pada Program Sarjana Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. c. Bagi pembaca, diharapkan hasil praktikum ini mampu memberikan informasi tambahan mengenai masalah manajemen pemasaranproduk pertanian dalam sebuah perusahaan.



5



d. Bagi pihak lain, diharapkan praktikum Manajemen Pemasaran ini dapat memberikan pengetahuan tentang manajemen pemasaran yang lebih luas pada umumnya dan strategi pemasaran untuk persaingan perusahaan produk pertanian pada khususnya.



6



II.



TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR



A. Landasan Teori 1. Manajemen Pemasaran Manajemen



pemasaran



adalah



suatu



kegiatan



manajemen



yang



berdasarkan pada fungsi intinya adalah berusaha untuk mengidentifikasi atas apa yang sesungguhnya dibutuhkan oleh konsumen, dan bagaimana cara untuk mewujudkan



permintaan



tersebut.



Fungsi-fungsi



manajemen



adalah



serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen berdasarkan pada fungsi masing-masing dan mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Fungsi-fungsi manajemen tersebut terdiri dari empat fungsi yaitu:



perencanaan



(planning),



pengorganisasian



(organizing),



pengimplementasian (directing), dan pengawasan/pengendalian (controlling) (Sule dan Saefullah, 2005). Proses manajemen pemasaran merupakan proses perencanaan aktivitas pemasaran,



pengarahan



implementasi



pengelolaan



rancana-rencana



rencana-rencana



tersebut.



Perencanaan,



tersebut,



dan



implementasi



dan



pengelolaan merupakan tugas-tugas dasar seorang manajer, tetapi di sini lebih ditekankan pada arti dari tugas-tugas tersebut bagi manajer pemasaran. Seluruh aktivitas dari perencanaan, implementasi, dan pengelolaan tersebut saling berkaitan,



untuk



menunjukkan



bahwa



proses



manajemen



pemasaran



berlangsung terus-menerus. Manajer menentukan panduan untuk implementasi dan menentukan hasil yang diharapkan. Penggunaan hasil yang diharapkan ini berguna bagi tugas pengawasan untuk menentukan apakah segala sesuatu berjalan dengan baik kaitannya dengan mengelola pemasaran (Cannon et al., 2008). Sistem pemasaran merupakan tahap akhir dari pencapaian manajemen suatu industri melakukan penetrasi ke wilayah konsumen agar dapat mengerti produk apasaja yang mereka butuhkan, dan untuk mewujudkan itu. Sistem



6 5



7



pemasaran perlumelakukan integrasi secara vertikal. Hal ini tidak hanya berarti bahwa perusahaanberubah secara ruang lingkup usaha karena melayani lebih banyak konsumen, akantetapi juga berubah secara perilaku, jauh dari perilaku persaingan atau permusuhandalam berhubungan dengan para pelaku yang ada di dalam rantai pasokan akantetapi lebih memilih pola-pola kerjasama yang saling



menguntungkan



dan



memilikipola



fisik



untuk



maju



bersama



(Khaswarina, 2014). Pemilihan pelanggan untuk menjadi target dan strategi positioning untuk setiap perubahan target dalam pengembangan strategi pemasaran untuk tahap



realisasi.



Tahap



ini



mempertimbangkan



bagaimana



merancang



organisasi pemasaran dan menerapkan dan mengelola strategi. Strategi pemasaran



adalah



proses



yang



berkelanjutan



membuat



keputusan,



menerapkannya, dan memperkirakan efektivitas strategi dari waktu ke waktu (Cravens dan Piercy, 2013). Pada dasarnya manajemen pemasaran merupakan suatu kegiatan menyangkut perencanaan pelaksanaan, peorganisasian, pengendalian atau pengawasan dari kegiatan pemasaran untuk membentuk atau memelihara keuntungan yang diperoleh, baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu panjang. Perkembangan teknologi yang ada di masyarakat, maka pengertian “marketing”, atau pemasaran yang lebih populer adalah atas dasar sistem pertukaran, artinya memperoleh barang dan jasa dengan jalan membayar dengan alat tukar (uang, cek, dan sebagainya).Fungsi pertukaran dalam pemasaran produk-produk pertanian meliputi kegiatan yang menyangkut pengalihan hal pemilikan dalam sistem pemasaran. Fungsi pertukaran ini terdiri dari fungsi penjualan dan pembelian. Fungsi fisik meliputi kegiatan-kegiatan yang secara langsung diberlakukan terhadap komoditi pertanian, sehingga komoditi-komoditi pertanian tersebut mengalami tambahan guna tempat dan guna waktu (Soekartawi, 2003).



8



2. Segmentasi dan Targeting Pasar Produk Pertanian Segmentasi pasar merupakan elemen penting dari pemasaran dinegaranegara industri. Barang tidak bisa lagi diproduksi dan dijual tanpa mempertimbangkan kebutuhan pelanggan dan mengenali keanekaragaman kebutuhan tersebut. Pada awal abad ini, pembangunan industri diberbagai sektor strategi ekonomi yang disebabkan produksi massal dan pemasaran. Strategi mereka berorientasi pada manufaktur, fokus pada pengurangan biaya produksi dari pada kepuasan konsumen. Namun, proses produksi menjadi lebih fleksibel dan kemakmuran konsumen menyebabkan diversifikasi permintaan, perusahaan yang mengidentifikasi kebutuhan khusus dari kelompok pelanggan mampu mengembangkan penawaran yang tepat untuk satu atau lebih sub-pasar dan dengan demikian diperolehlah keunggulan kompetitif (Wedel, 2000). Segmentasi dapat dilakukan berdasarkan variabel-variabel di bawah ini: a. Segmentasi geografis (geographic segmentation) Segmentasi geografis adalah segmentasi yang membagi pasar menjadi unit geografis yang berbeda-beda seperti negara, daerah otonomi, kota, iklim, atau kawasan pemukiman. b. Segmentasi demografis (demographic segmentation) Segmentasi demografis adalah segmentasi yang membagi pasar menjadi berbagai kelompok berdasarkan variabel seperti usia, jenis kelamin, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan. Faktor-faktor demografis paling sering dipakai sebagai dasar untuk mensegmentasi kelompok konsumen. Salah satu alasannya adalah kebutuhan, keinginan dan tingkat penggunaan konsumen berhubungan erat dengan variabel demografis. Alasan yang lainnya adalah bahwa variabel demografis lebih mudah diukur jika dibandingkan dengan jenis variabel lainnya.



9



c. Segmentasi perilaku (behavioral segmentation) Segmentasi ini mengelompokkan pembeli berdasarkan pengetahuan, sikap, tingkat penggunaan atas sebuha produk atau jasa, serta manfaat yang dicari oleh konsumen dalam membeli sebuah produk atau jasa. d. Segmentasi psikografis (psychographic segmentation) Segmentasi ini membagi konsumen menjadi kelompok yang berbeda-beda berdasarkan karakteristik gaya hidup dan kepribadian konsumen. (Wijaya, 2006). Dalam menetapkan sasaran pasar (target pasar), perusahaan terlebih dulu harus melakukan segmentasi pasar, dengan cara mengelompokkan konsumen (pembeli) ke dalam kelompok dengan ciri-ciri (sifat) yang hampir sama. Setiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai target pasar yang akan dicapai. Segmentasi pasar dimaksudkan untuk mengkaji dan mencari kesempatan segmen pasar yang dihadapi perusahaan, menilai segmen pasar, dan memutuskan berapa banyak dari segmen pasar yang ada tersebut yang akan dilayani oleh perusahaan. Penentuan target pasar sangat penting karena perusahaan tidak dapat melayani seluruh konsumen atau pembeli yang ada di pasar. Pembeli yang ada terlalu banyak dengan kebutuhan dan keinginan yang beragam atau bervariasi, sehingga perusahaan harus mengidentifikasi bagian pasar mana yang akan dilayaninya sebagai target pasar (Fitrianindita, 2010). Untuk melakukan evaluasi target pasar diperlukan informasi dan analisis data yang berkenaan dengan : a. Produk yang dipasarkan dan strategi bauran pemasaran yang dijalankan Perusahaan dapat mengembangkan produk yang tepat untuk setiap target pasar dengan mempertimbangkan apakah produk tersebut masih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan target pasar. Strategi bauran pemasaran yang dijalankan diarahkan pada target pasar dengan penyesuai harga yang tepat, saluran distribusi yang efektif, dan promosi yang tepat pola guna menjangkau target pasar.



10



b. Kepuasan konsumen yang menjadi target pasar. Kepuasan konsumen dapat diukur dari suara konsumen, kritik, saran, atau keluhan terhadap strategi pemasaran produk perusahaan. Makin kooperatif konsumen, makin puas pula konsumen terhadap strategi pemasaran produk perusahaan. c. Laba perusahaan Pencapaian tingkat laba ditentukan oleh pencapaian tingkat penjualan yang direncanakan dan harga penjualan yang ditetapkan. Makin tinggi tingkat berarti makin berhasil strategi perusahaan tersebut (Kotler et al., 2009). Segmentasi pasar secara sederhana dapat diartikan sebagai proses untuk membagi suatu populasi individu ke dalam kelompok atau segmen yang lebih kecil yang berbeda karakteristiknya satu dengan yang lain. Segmen-segmen yang terbentuk tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk menentukan target pasar. Secara garis besar ada dua metode yang lazim dipakai dalam riset-riset segmentasi dewasa ini, yaitu metode interdependensi dan metode dependensi. Dalam metode interdependensi, segmentasi hanya dibentuk oleh variabelvariabel bebas. Dalam metode ini, variabel-variabel bebas tidak dikaitkan dengan variabel terikat yang harus dijelaskan atau diprediksikan. Metode interdependensi, dalam metode dependensi, segmen-segmen dihasilkan karena ada hubungan antara variabel terikat (dependent variable) dengan sejumlah variabel bebas (independent variable) (Kunto, 2006). 3. Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan agar mendapatkan tempat khusus dalam pikiran masyarakat. Tujuannya adalah menempatkan merek dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan manfaat potensial bagi perusahaan. Positioning merek yang baik membantu memandu strategi pemasaran dengan cara memperjelas esensi merek, tujuan apa yang



11



dapat diraih pelanggan dengan bantuan merek dan bagaimana merek menjalankannya secara unik. Semua orang dalam organisasi harus memahami positioning merek dan menggunakannya sebagai konteks untuk membuat keputusan (Kotler, 2009). Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk meneliti atau mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus menyeleksi dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-perbedaan tersendiri (Wearning, 2012). Posisi produk atau product positioning adalah cara produk didefinisikan oleh konsumen atas atribut penting atau tempat



yang diduduki produk di



pikiran konsumen disbanding produk saingan. Dari definisi diatas mengandung pengertian bahwa proses positioning harus dimulai dengan produk itu sendiri. Untuk mencapai produk positioning yang kuat suatu perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak faktor yaitu: teknologi, harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran konsumennya (Ginting, 2011). Strategi pemasaran sangat diwarnai oleh strategi diferensiasi produk. Strategi diferensiasi produk yaitu



melalui



pengembangan



karakteristik



diferensiasi yang disajikan melalui perubahan model yang demikian cepat dan bervariasi. Pendekatan didalam mendiferensiasi produk dapat mengambil bentuk seperti desain, image merek, teknologi, bentuk atau wujud kemasan, dan dimensi-dimensi lain yang terpusat pada terciptanya berbagai point of differentiation (Sutrasmawati, 2008).



12



Diferensiasi produk adalah kegiatan memodifikasi produk menjadi menarik. Diferensiasi ini memerlukan penilitian pasar yang cukup serius agar bisa benar-benar berbeda, diperlukan pengetahuan tentang produk desain. Diferensiasi produk ini biasanya hanya mengubah sedikit karakter produk, antara lain kemasan dan tema promosi tanpa mengubah spesifikasi fisik produk meskipun itu diperlukan.Tujuan diferensiasi



produk merupakan



elemen



dimana pelaku pasar berusaha membedakan produk mereka dengan produk pesaing suatu bentuk persaingan bukan harga. Manfaat dari diferensiasi produk yaitu untuk melakukan modifikasi yang substansi terhadap produk yang dihasilkan selama ini (Sahetapy, 2013). 4. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk Pertanian Bauran pemasaran adalah suatu perangkat yang terdiri dari produk, harga, promosi



dan distribusi



yang didalamnya



akan menentukan tiongkat



keberhasilan pemasaran. Semua itu ditujukan untuk mendapatkan respon yang diinginkan dari pasar sasaran. Loyalitas pelanggan adalah hasil yang didapat dari satu organisasi yang menciptakanmanfaat kepada pelanggannya, sehingga mereka akan tetap melakukan pembelian dan bahkan meningkatkan pembelian dari organisasi tersebut (Selang, 2013). Bauran Pemasaran adalah variabel-variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, yang terdiri dari produk, harga, distribusi dan promosi. Produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, akuisisi, penggunaan atau konsumsi yang dapat memuaskan kebutuhan atau keinginan.



Harga



adalah



rencana



pemasaran



yang



harus



mencakup



pertimbangan harga. Tempat meliputi masalah pemasaran seperti jenis penyaluran, paparan, transportasi, distribusi dan lokasi. Promosi adalah cara



khusus



dari



iklan



pribadi,



promosi



penjualan



dan



hubungan



masyarakat yang digunakan perusahaan untuk tujuan iklan dan pemasarannya (Tambajong, 2013).



13



Kebanyakan orang menganggap bahwa produk adalah barang yang dikenal sehari-hari. Barang memang produk, akan tetapi produk lebih luas daripada sekedar barang. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan. Sesorang akan memilih produk yang dapat memberikan kepuasan total optimal. Kepuasan adalah pernyataan perasaan setelah membandingkan harapan terhadap produk sebelum membeli dan kenyataan yang dialami setelah menggunakan atau mengonsumsi produk (Simamora, 2004). Strategi harga ditentukan berdasarkan permintaan pasar dan biaya produksi produk tersebut. Beberapa pertimbangan khusus juga terkadang akan mempengaruhi harga produk. Misalnya, harga “perkenalan” bisa digunakan untuk menarik konsumen supaya bersedia mencoba produk baru. Beberapa perusahaan memasuki pasar dengan menawarkan harga murah pada produknya dan menjaga harga produk tersebut tetap murah. Ada pula perusahaan yang memasuki perusahaan dengan harga mahal pada produknya dan menurunkan harga produk tersebut seiring berjalannya waktu (Gitman et al., 2008). Promosi adalah bagian dari bauran pemasaran yang besar peranannya. Promosi merupakan kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan perusahaan untuk mendorong konsumen membeli produk yang di tawarkan. Promosi juga dikatakan sebagai proses berlanjut karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan perusahaan yang selanjutnya. Karena itu promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi agar melakukan pertukaran dalam pemasaran. Kegiatan dalam promosi ini pada umumnya adalah periklanan, personal selling, promosi penjualan, pemasaran langsung, serta hubungan masyarakat dan publisitas (Fuad et al, 2000). 5. Strategi Produk dan Distribusi Produk Pertanian Produk merupakan elemen yang paling penting, sebab suatu perusahaan berusaha untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhanan keinginan konsumen



14



dengan produk yangdihasilkannya. Produk adalah barang atau jasa yang dihasilkan untuk digunakan oleh konsumen guna memenuhi kebutuhan dan memberikan persaingannya. Produk atau jasa itu sendiri, baik penamaannya, pengemasannya, penetapan harga dan distribusinya, semua tercermin dalam kegiatan periklanan yang sering kali disebut sebagai darah kehidupan bagi suatu organisasi (Assaury, 2004). Perusahaan mengembangkan strategi-strategi mengenai item barang dalam lini produknya dengan membuat sejumlah keputusan mengenai atribut produk, pemerekan, pengemasan, pelabelan, dan jasa pendukung produk. Keputusan atribut produk di sini meliputi kualitas, fitur, gaya, dan desain yang ingin ditawarkan oleh perusahaan. Sehingga para konsumen mempunyai ketertarikan untuk menggunakan atau membeli produk perusahaan tersebut. Selain itu, atribut produk berguna untuk membedakan dengan produk lain yang mempunyai kategori sama atau produk sejenis. Memberikan kesan emosional yang mendalam apabila seorang konsumen menggunakan produk tersebut dan para konsumen tersebut mempunyai kesadaran akan merek dari suatu produk yang sudah tertanam di dalam benak mereka (Mulyadi, 2015). Program distribusi dan penjualan dapat didefinisikan sebagai program yang terdiri atas berbagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Distribusi berkenaan dengan penentuan dan pengelolaan saluran distribusi yang digunakan oleh produsen atau penyedia jasa untuk memasarkan barang dan jasanya, sehingga produk tersebut dapat sampai di tangan konsumen sasaran dalam jumlah dan jenis yang dibutuhkan, pada saat diperlukan, dan di tempat sesuai yang dijanjikan. Secara garis besar kebijakan strategik dan taktikal dalam manajemen distribusi dapat diklasifikasikan ke dalam enam kategori: struktur saluran distribusi, cakupan distribusi, saluran



15



distribusi ganda, modifikasi saluran distribusi, pengendalian saluran distribusi, dan manajemen konflik dalam saluran distribusi (Tjiptono et al., 2008). Saluran distribusi menghubungkan pemasok danprodusen dengan pengguna akhir barang atau jasa.Strategi distribusi berkenaan dengan bagaimanasebuah perusahaan menjangkau pasar sasarannya.Saluran distribusi yang efektif dan efisien memberikankeunggulan strategis yang penting bagi paraanggota organisasi atas saluran-saluran pesaing. Suatujaringan distribusi yang baik menciptakan keunggulanbersaing yang kuat bagi organisasi. Kendati sebagianprodusen mendistribusikan sendiri produk-produknyasecara langsung kepada konsumen atau penggunaakhir dengan menggunakan perantara pemasaranyang melakukan semua atau sebagian fungsi distribusi.Sebuah strategi distribusi yang baik mensyaratkananalisis penetrasi dari alternatif yang adauntuk memilih jaringan saluran yang paling sesuai. Keputusan mengenai salurandistribusi merupakan hal yang penting bagi organisasidengan rentang industri yang luas (Susanti, 2008). Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk, seperti produk, harga, promosi, dan distribusi. Distribusi adalah suatu jalur yang dilalui oleh arus barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada pemakai. Distribusi merupakan masalah lain yang akan dihadapi perusahaan pada saat produk selesai diproses. Distribusi ini menyangkut cara penyampaian produk ke tangan konsumen. Manajemen pemasaran mempunyai peranan dalam mengevaluasi penampilan para penyalur. Bila



perusahaan



merencanakan



suatu



pasar



tertentu,



yang



pertama



kali dipikirkan adalah siapa yang akan ditunjuk sebagai penyalur di sana, atau berapa banyak yang bersedia untuk menjadi penyalur di daerah itu (Hariadi, 2012). 6. Strategi Promosi dan Komunikasi Produk Pertanian Promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran, dan sering dikatakan sebagai proses berlanjut, karena promosi dapat



16



menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan. Promosi dapat membantu pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran untuk memperbaiki hubungan pertukaran dengan lainnya. Promosi berarti aktvitas yang bertujuan untuk menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan untuk membeli produk tersebut (Kotler dan Amstrong, 2008). Bauran promosi (promotion mix) menggambarkan cara-cara kreatif yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian produk atau jasa. Faktor-faktor yang menyusun bauran promosi adalah jenis dasar produk, strategi promosi yang digunakan perusahaan, tahap kesiapan pembeli, tahap siklus hidup produk dan peringkat pasar perusahaan. Bauran promosi sebagai media komunikasi pemasaran memiliki lima kegiatan utama yaitu sebagai berikut. a. Periklanan (Advertising), periklanan adalah semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi ide-ide, promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor yang dibayar. b. Promosi Penjualan (Sales Promotion), promosi penjualan adalah variasi insentif jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. c. Hubungan masyarakat dan Publisitas (Public Relation and Publicity), hubungan masyarakat adalah suatu usaha (variasi) dari rancangan program guna memperbaiki, mempertahankan, atau melindungi perusahaan atau citra produk. d. Penjualan Persoanal (Personal Selling), penjualan pribadi atau tatap muka adalah penyajian lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan. e. Pemasaran Langsung (Direct Marketing), Komnikasi secara langsung yang digunakan dari mail, telepon, fax, e-mail, atau internet untuk mendapatkan tanggapan langsung dari konsumen secara jelas (Kotler, 2000).



17



Strategi promosi dengan mengutamakan penjualan yang dilakukan secara pribadi atau lebih dikenal dengan istilah ‘Personal Selling’. Kegiatan promosi tersebut dapat dikatakan sebagai ujung tombak dari kegiatan promosi. Personal selling adalah kegiatan promosi yang mengharuskan berhadapan dengan konsumen dengan secara langsung. Promosi yang dilakukan dengan mengedepankan



kualitas



promosi



penjualan.



Promosi



penjualan



mengedepankan aspek penambahan intensitas terhadap strategi dalam pemasaran produk. Penambahan intensitas meliputi berbagai aspek manajemen pemasaran, meliputi peningkatan kualitas produk, kualitas pelayanan distribusi, menambah kualitas pelayanan agar menjadi lebih baik dan masih banyak aspek lainnya yang dapat ditingkatkan demi tercapainya kepuasan pelanggan atas produk yang telah dipasarkan (Gamaliel, 2004). Penerapan



komunikasi



bisnis



sangat



penting



khususnya



dalam



penyampaian pesan-pesan komunikasi yang dihadapkan pada berbagai persoalan, semisal perbedaan persepsi, perbedaan budaya, dan keterbatasan media yang digunakan. Komunikasi pemasaran dapat dinyatakan sebagai kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan pada konsumen dengan menggunakan berbagai media, dengan harapan agar komunikasi dapat menghasilkan tiga tahap perubahan, yaitu perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan tindakan yang dikehendaki. Komunikasi pemasaran merupakan kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang bertujuan untuk memberikan informasi pada orang banyak agar tujuan perusahaan tercapai, yaitu terjadi peningkatan pendapatan



atas



penggunaanjasa



dan



produk



yang



ditawarkan



(Kennedy dan Soemanegara, 2009). Periklanan merupakan salah satu media promosi dalam memasarkan produk yang ditujukan pada konsumen agar bereaksi mengkonsumsi produk yang ditawarkan. Strategi yang sering dilakukan produsen dalam memasarkan produknya melalui media adalah membidik segmen pasar tertentu. Menghadapi



18



pasar bebas di era global tentunya strategi ini sangat efisien dan tepat, karena sesuai faktor pasar, seperti geografis, demografis, psikologis, dan behavioristik. Bila informasi yang disampaikan jelas sesuai dengan segmen tentunya akan mendapat tanggapan positif di pihak konsumen yang akhirnya membeli produk yang ditawarkan (Pujiyanto, 2003). B. Alur Pelaksanaan Praktikum Alur pelaksanaan praktikum Manjemen Pemasaran yaitu diawali dengan pelaksanaan asistensi praktikum Manajemen Pemasaran yang dilakukan pada Hari Selasa Tanggal 10 November 2015 bertempat di aula Fakultas Pertanian UNS. Kegiatan selanjutnya adalah konsultasi pertanyaan dan pengumpulan draft satu dengan tenggang waktu 16 November – 19 November 2015. Pelaksanaan praktikum Manajemen Pemasaran sendiri dilakukan pada 24 November 2015 yang bertempat di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan, kedua perusahaan tersebut samasama berlokasikan di propinsi Jawa Timur. PT. Yakult Indonesia Persada terletak di Kota Mojokerto, sedangkan untuk Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo terletak di Kabupaten Pasuruan. Pada praktikum tersebut dilakukan sesi tanya jawab dengan kedua wakil perusahaan atau PR dari perusahaan tersebut seputar lima bidang kajian yang akan dibahas di dalam laporan praktikum. Bidang kajian tersebut diantaranya adalah: Segmentasi dan Targeting Pasar Produk Pertanian, Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian, Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk Pertanian, Strategi Produk dan Distribusi Produk Pertanian dan Strategi Promosi dan Komunikasi Produk Pertanian. Untuk lebih jelasnya, alur pelaksanaan praktikum Manajemen Pemasaran dapat dilihat pada bagan di bawah ini:



19



Praktikum Manajemen Pemasaran



Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan



PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto



Pemasaran



Manajemen Pemasaran



Segmentasi dan Targeting Pasar Produk Pertanian



Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian



Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk Pertanian



Strategi Produk dan Distribusi Produk Pertanian



Strategi Promosi dan Komunikasi Produk Pertanian



Gambar 2.1 Bagan Kerangka Praktikum Manajemen Pemasaran Berdasarkan bagan kerangka praktikum di atas maka dapat dijelaskan bahwa dalam praktikum manajemen pemasaran akan dipelajari ebberapa bidang kajian yaitu : 1. Segmentasi dan Targeting Pasar Produk Pertanian Segmentasi pasar digunakan untuk memilih pasar sasaran yang menjadi peluang perusahaan pertanian. Target pasar yang digunakan untuk memilih beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan pemasaran suatu perusahaan pertanian. 2. Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian Positioning digunakan untuk merancang penawaran dan citra dari perusahaan terhadap pesaingnya maupun konsumennya sehingga menempati posisi



20



kompetitif. Diferensiasi digunakan untuk membedakan penawaran perusahaan terhadap pesaingnya baik dalam hal produk maupun pelayanannya. 3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk Pertanian Bauran produk digunakan untuk ekspansi dan kontraksi yang meliputi 4P yaitu product, place, price dan promotion. Marketing mix berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk disertai strategi pendukung lain berupa strategi harga, promosi, serta strategi saluran distribusi pada segmen tertentu yang merupakan sasaran pasarnya. 4. Strategi Produk dan Distribusi Produk Pertanian Analisis ini digunakan untuk mengetahui daur hidup produk dan produk line dari perusahaan pertanian. Daur hidup produk adalah tahapan yang dilalui produk dari awal sampai akhir produk tersebut. Produk lini adalah sekumpulan produk dalam kelas produk yang berhubungan erat baik dalam saluran distribusi yang diinginkan, jenis produk, amupun kisaran harga yang sama atau hampir sama. 5. Strategi Promosi dan Komunikasi Produk Pertanian Analisis ini digunakan untuk mengetahui bauran komunikasi yang terdiri dari iklan, promosi penjualan, publisitas, dan penjualan pribadi. Dalam kegiatan ini juga untuk mengetahui komunikasi yang feektif dengan cara: a. Mengidentifikasi target yang telah ditentukan b. Menentukan tujuan komunikasi yang akan dilakukan c. Memilih saluran komunikasi yang sesuai d. Membuat anggaran total yang akan dikeluarkan e. Menetapkan bauran promosi f. Mengkaji hasil promosi yang telah dilakukan



21



III.



HASIL DAN PEMBAHASAN



A. Kondisi-kondisi umum wilayah 1. Kondisi-Kondisi Umum di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto PT.Yakult Indonesia Persada merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi susu fermentasi. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 2 Februari 1990. Pabrik Yakult mulai berproduksi pada bulan Januari tahun 1991 dengan menggunakan dana Penanaman Modal Asing 100% dari Yakult Jepang. Awalnya pabrik Yakult berada di Jakarta. Akan tetapi karena jumlah air bersih semakin sulit di Jakarta maka pabrik ini dipindahkan ke Sukabumi sebagai pabrik 1 dan mendirikan lagi pabrik 2 di Mojokerto. Pabrik ke 2 yang telah dikunjungi dalam praktikum manajemen pemasaran ini diresmikan pada tanggal 21 April 2014 yang beralamat di Ngoro Industri Persada Blok CC-1, Mojokerto, Jawa Timur, Telp/Fax : (0321) -6815692/Fax. (0321) – 6815588. Luas Bangunan pabrik 2 ini ±9458,78 m2 dengan kapasitas produksi 1.200.000 botol/hari. Kapasitas produksi yang dilakukan tergantung permintaan pasar. Alasan pembangunan pabrik 2 Perusahaan Yakult yaitu agar dapat memasarkan produk Yakult ke penjuru Indonesia terutama Indonesia Bagian Timur. Yakult adalah minuman susu fermentasi, yang dibuat dengan cara memfermentasi susu bubuk skim yang mengandung bakteri asam laktat hidup Lactobacillus casei Shirota strain. Penemu susu fermentasi ini adalah ahli mikrobiologi Jepang bernama Dr.Minoru Shirota. Beliau berasal dari Kyoto Imperial University-Jepang.



Pada Tahun 1921 Dr.Minoru Shirota



meneliti bakteri baik dan berguna yang kemudian dinamakan L.casei Shirota strain. Bakteri ini berhasil dikembangbiakan pada tahun 1930. Pengenalan bakteri ini dilakukan pada tahun 1935. Pusat penelitian susu fermentasi ini berada di Yakult Central Institut yang didirikan tahun 1967. Tiga ratus tenaga ahli melakukan penelitian tentang manfaat bakteri yang menguntungkan bagi



21



22



manusia. Setelah berhasil dikulturkan, bakteri bermanfaat Lactobacillus casei Shirota strain ini, digunakan untuk meningkatkan kesehatan kita melalui produk Yakult. Yakult hadir untuk “Meningkatkan kesehatan setiap orang yang memerlukannya dengan biaya terjangkau”. Dasar pemikiran ini bersama dengan prinsip “Mencegah penyakit lebih baik daripada mengobati“ dan “Usus yang sehat menyebabkan panjang umur“ adalah falsafah pendiri Yakult, Dr. Minoru Shirota. Walaupun waktu berlalu dan banyak perubahan dalam masyarakat, kami di Yakult tetap memegang teguh tiga falsafah yang disebut Shirota-ism ini. Bahkan falsafah ini selalu menjadi dasar bagi kekuatan seluruh aktifitas Yakult yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan umat manusia. Pada penerapannya Shirota-ism, dimulai dari Jepang Yakult terus menyebarluaskan manfaat Yakult ke seluruh dunia. Bakteri Lactobacillus casei Shirota strain ini memberikan manfaat untuk



membantu meningkatkan



kesehatan kita dengan cara mengaktifkan sel-sel kekebalan, meningkatkan jumlah bakteri berguna, dan mengurangi jumlah bakteri yang merugikan. Diluar Jepang Yakult mulai diproduksi dan dipasarkan di Taiwan pada tahun 1964, kemudian diikuti dangan hal yang sama di Negara-negara lainnya di Asia, Australia dan Eropa. Sampai saat ini jaringan global Yakult berkembang meliputi 27 negara dan dikomsumsi sebanyak 25 juta botol setiap hari. Manfaat Yakult adalah terletak pada bakterinya yang mampu hidup sampai usus kita karena itu bakteri ini dapat memberikan manfaat seperti: a. Mencegah gangguan pencernaan b. Meningkatkan daya tahan tubuh c. Meningkatkan jumlah bakteri berguna dalam usus d. Mengurangi racun dalam usus e. Membatasi jumlah bakteri yang merugikan dalam usus Yakult mempunyai tagline, “Cintai Ususmu Minum Yakut Tiap Hari”. Yakult memiih tagline ini tentu saja sangat berarti. Cintai usus adalah cara baru



23



untuk peduli terhadap diri sendiri. Usus adalah organ tubuh yang penting agar tubuh menjadi bugar, kuat, dan segar. Jika usus kita baik maka kitapun bisa hidup dengan baik pula. Keistimewaan Yakult diantaranya: tanpa menggunakan bahan pengawet, tanpa zat pewarna, hanya memiliki satu rasa dan satu warna, dibuat secara higienis, ISO 22000 (tahun 2005), ISO 9001 (tahun 2008), serta mendapatkan pengakuan dari badan POM MUI yang diperbarui setiap 2 tahun sekali. Yakult merupakan pelopor minuman probiotik yaitu pada tahun 1930. Probiotik adalah bakteri baik



yang bermanfaat bagi tubuh. Yakult



memfokuskan diri sebagai minuman kesehatan sehingga sangat memperhatikan kualitas produknya. Masa kadaluarsa Yakult hanya 40 hari sejak diproses dari pabrik. Hal ini membuat produk yanga da di pasar adalah produk yang segar dan baik. Yakult hanya bisa disimpan dalam suhu 00 – 100 Celcius. Tujuan PT. Yakult Indonesia Persada



meraih profit dan benefit



perusahaan dengan menjadi pelopor probiotik minuman sehat untuk keluarga dengan mengoptimumkan untuk pemeliharaan usus, melalui tenaga kerja dan karyawan yang memiliki komitmen terhadap perusahaan dan lingkungan. Hal ini ditekankan pada visi PT. Yakult Indonesia Persada sendiri yaitu mengekplorasi kemungkinan pemanfaatan bakteri berguna untuk meningkatkan kesehatan manusia.Visi ini kemudian diwujudkan dalam misi Perusahaan yang diterapkan sebagai pelopor prebiotik minuman Yakult yang sehat yang membantu dalam menjaga usus. Melalui penggalian terhadap ilmu pengetahuan, Yakult terus berusaha menemukan cara baru untuk membuat hidup kita lebih sehat dan berkualitas. Untuk mendukung aktifitas ini pada tahun 1967 telah didirikan lembaga pusat Yakult



untuk



penelitian



mikrobiologi



(Yakult



Central



Institute



for



Microbiological Research) di Tokyo. Institut ini telah menghasilkan sejumlah penelitian dengan hasil yang memuaskan. Beberapa penelitian juga telah



24



disebarluaskan kepada masyarakat. Untuk usaha-usaha tersebut, institut ini telah mendapatkan sejumlah penghargaan. Di institut ini, berlandaskan falsafah Shirota-ism, para peneliti mengabdi untuk mengekplorasi kemungkinan pemanfaatan bakteri berguna untuk meningkatkan kesehatan manusia. Inilah visi Yakult terhadap “life science“. Penelelitian yang dilakukan di Yakult Central Institute meliputi : a. Penelitian dan pengembangan produk-produk makanan. b. Penelitian dan pengembangan produk kosmetik. c. Penelitian dan pengembangan produk farmasi. d. Penelitian bakteri usus. e. Penelitian dan pemberdayaan bahan-bahan bioaktif. f. Penelitian bioteknologi. g. Test keamanan untuk produk dan bahan baku. 2. Kondisi-Kondisi Umum di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan terletak di Kabupaten Pasuruan, tepatnya di perbatasan antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ini terletak di Jl. Raya Purwodadi No. 1 Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Lokasi Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ini berudara relatif sejuk karena berada pada dataran tinggi. Pemilik Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah Bapak Unggul Abinowo. Sejarah Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ini berawal dari minat Bapak Unggul Abinowo



terhadap dunia pertanian sudah ada sejak dia duduk di



kelas 2 sekolah menengah atas. Pengaruh ayahnya, Prof. Dr. Ir. Moeljadi Banoewidjojo (profesor bidang pertanian) sangat kuat bagi minat Unggul di bidang pertanian. Usahanya terus berkembang saat Unggul menjadi mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya tahun 1980-an. Saat menjadi



25



mahasiswa, Unggul mulai merintis usaha budi daya pertanian di Desa Parerejo, Kabupaten Pasuruan. Beragam tanaman pangan dan hortikultura yang dibudidayakan, seperti padi, jagung, ubi jalar, jeruk, tomat, melon, dan sayursayuran. Secara kelembagaan formal, Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan berdiri tanggal 16 April 1999 yang diresmikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga dan ditandai dengan peresmian



Terminal



Agribisnis di Desa Simping, Kabupaten Pasuruan. Sebelum diresmikan, Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan pernah menjadi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) oleh Menteri Pertanian tahun 1998. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan kembali terpilih sebagai P4S pada tahun 2003. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan seperti namanya mencoba untuk mengembangkan bisnisnya secara terpadu. Hal ini tercermin dari visi yang diemban, yaitu “Menjadi industri terkemuka di bidang agribisnis dengan model usaha pertanian terpadu yang eisien, tangguh, modern, berkelanjutan, dan berdimensi kerakyatan”. Visi ini kemudian diwujudkan dalam misi “Pemberdayaan segenap potensi sumber daya alam dan manusia”. Visi dan misi Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan kemudian diturunkan dalam 6 tujuan utama, yaitu: a. Menghasilkan produk agribisnis yang mempunyai daya saing tinggi; b. Menyejahterakan petani; c. Menyejahterakan UKM; d. Melatih dan mencetak petani yang handal; e. Rebuilding imageproduk lokal; dan f. Berperan serta dalam pengembangan ekonomi daerah. Sejak tahun 2000, Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan mempunyai struktur organisasi seperti saat ini, yaitu yang terbagai dalam 6 divisi. Divisi-divisi tersebut antara lain:



26



a. Divisi data dan informasi b. Divisi pendidikan dan latihan c. Divisi teknologi tepat guna d. Divisi kajian strategi pembangunan desa e. Divisi investasi dan pembiayaan f. Divisi terminal agribisnis Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan mempunyai 3 prinsip strategi bisnis. a. Kompetisi. Menciptakan produk-produk yang kompetitif dan diminati konsumen. b. Koneksi. Memperluas jaringan dengan pihak luar yang memiliki kesepahaman dalam pembangunan pertanian. c. Kolaborasi. Melaksanakan kerja sama dengan pihak-pihak yang memiliki visi dan misi sama untuk mencapai tujuan bersama. Salah satu pengembangan produk pertanian berbasis agribisnis ini terletak pada lokasi yang merupakan tempat yang sangat strategis untuk pusat pengembangan agribisnis karena tempat tersebut merupakan jalan lintas dari Malang menuju Surabaya dan Pasuruan sehingga sangat banyak pengunjung yang mampir untuk mengunjungi Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan dan menikmati produk dari Repoeblik Telo sambil beristirahat. Namun tidak sedikit pengunjung yang sengaja datang untuk berbelanja dan menikmati produk-produk Repoeblik Telo. Selain itu tempat Repoeblik Telo sangat sejuk dan terdapat pemandangan yang indah karena merupakan daerah sekitar pegunungan dan terletak dipedesaan sehingga sangat tenang untuk beristirahat serta berwisata. Lebih detail mengenai kolaborasi, Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan mengembangkan kerja sama dalam 3 aspek, yaitu riset dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, serta



27



kualitas pasar dan pertumbuhan pasar. Adapun aktor-aktor untuk setiap bidang kerja sama adalah sebagai berikut. a. Riset



dan



pengembangan:



universitas,



lembaga



penelitian,



dan



pengembangan. b. Pendidikan dan pelatihan: kelompok tani, UKM, bank, sekolah, lembaga pemerintah. c. Kualitas pasar dan pertumbuhan pasar: sertiikasi mutu (HACPP dan halal), ITF-net, SIRIM Malaysia, UKM, bank. B. Segmentasi dan Targeting Pasar Produk Pertanian Segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmensegmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli. Segmentasi pasar dibedakan menjadi empat, yaitu segmentasi geografis yang membagi pasar pada segmen yang sama berdasarkan kedekatan atau kondisi geografis, segmentasi demografis yang membagi pasar berdasarkan karakteristik domografis (usia, jenis kelamin, penghasilan, pendidikan, dll), segmentasi prikografis yang membagi pasar berdasarkan kelas sosial, sikap, dan gaya hidup. Targeting adalah proses mengevaluasi dan membandingkan berbagai segmen pasar dan memilih satu/lebih diantarnya sebagai pasar sasaran yang dinilai berpotensi paling besar untuk dilayani secara efektif dan efisien. 1. Segmentasi & Targeting Produk Pertanian di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto a. Penerapan Segmentasi & Targeting Pasar Produk Pertanian di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompokkelompok konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat dipilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk.Berdasarkan hasil pengamatan dan kegiatan wawancara dengan PT. Yakult Indonesia Persada di Mojokerto, segmentasi yang telah dilakukan



28



oleh PT. Yakult Indonesia Persada adalah berdasarkandemografis, geografis dan psikografis. Segmentasi demografis adalah segmentasi yang menyangkut usia, jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan, agama, ras, kewarganegaraan, pendidikan, dll. PT Yakult Indonesia Persada melakukan segmentasi di segala umur dan kalangan baik anak-anak, remaja, maupun orangtua serta cocok untuk jenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Alasannya karena berbagai manfaat dari produk Yakult yang baik untuk semua usia, diantaranya mencegah gangguan pencernaan, mengurangi racun dalam usus, meningkatkan daya tahan tubuh, konsumen ingin mendapatkan kesehatan dari produk Yakult tersebut, dengan mengkonsumsi Yakult setiap hari, itu artinya sekurangkurangnya 6,5 Milyar bakteri Lactobacillus casei Shirota strain hidup ke dalam usus. Sedangkan segmentasi geografis terbagi atas wilayah, ukuran kota, kepadatan penduduk, iklim, dan keadaan topografis. PT. Yakult Indonesia Persada memasarkan produknya di daerah kota besar atau kota industri daripada daerah pedesaan ataupun pegunungan. Alasannya karena pada daerah kota banyak pencemaran zat-zat kimia pada makanan, sehingga Yakult dianggap cocok untuk menetralisir racun yang ada di tubuh. Selain itu, konsumen di daerah kota ingin mendapatkan produk yang enak, mudah didapat dan menyehatkan. Yakult tidak memilih segmentasi masyarakat di pedesaan



dan



pegunungan



karena



masyarakat



disana



cenderung



mengonsumsi obat-obatan yang menggunakan bahan-bahan rempah atau obat tradisional. Selanjutnya yakni segmentasi psikografis merupakan segmentasi yang menyangkut tentang gaya hidup (life style) maupun kepribadian konsumen itu sendiri. Produk Yakult yang diproduksi oleh PT. Yakult Indonesia Persada dibuat mengikuti gaya hidup masyarakat dengan pengelompokan pelanggan. Apakah modern ataukah tradisional dengan melihat aktivitas,



29



kesenangan, sosial dan lingkungan dimana pelanggan tersebut berada. Konsumen yang memiliki lifestyle simpel dan serba cepat akan memilih produk ini karena produk Yakult lebih efektif dikonsumsi karena kemasannya yang terbuat dari botol plastik yang ringan, aman, mudah dibawa dan tidak ribet karena sekali pakai. Alasan lain ialah karenaharganya yang terjangkau, kemasannya higienis dan mencukupi kebutuhan. Selain itu, Yakult dapat dikonsumsi dimana saja dan kapan saja karena kemasannya yang praktis. Target pemasaranproduk Yakult adalah untuk seluruh wilayah Indonesia dengan daerah distribusi tersebar di Pulau Jawa, Madura, Bali, Lombok, Sumatera, Batam, Bangka, Kalimantan dan Sulawesi. PT. Yakult Indonesia Persada lebih memfokuskan pemasaran` dengan spesialisasi produk. Memilih kelompok konsumen yang akan dilayani dalam penjualan sebagai sasaran dalam mengevaluasi daya tarik tiap segmen pasar. b. Hambatan & Cara Mengatasi Hambatan Segmentasi & Targeting Pasar Produk Pertanian di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto Sejauh ini tidak ada hambatan yang dihadapi oleh PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dalam segmentasi dan targeting pasar dari produknya. Hal ini dikarenakan PT. Yakult Indonesia Persada merupakan pelopor minuman probiotik sejak tahun 1930 dan di Indonesia sejak tahun 1990. Sebagai perusahaan pelopor minuman probiotik mudah bagi Yakult untuk mendapat hati di masyarakat dan dikonsumsi oleh semua kalangan. Dengan manajemen yang baik Perusahaan yang sudah puluhan tahun tersebut telah mampu berdiri kokoh dan tidak menghadapi permasalahan segmentasi maupun targeting pasar. 2. Segmentasi & Targeting Pasar Produk Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan a. Penerapan Segmentasi & Targeting Pasar Produk Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan



30



Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompokkelompok konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat dipilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk.Berdasarkan hasil pengamatan dan kegiatan wawancara dengan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan, segmentasi yang telah dilakukan oleh Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah berdasarkan demografis, geografis dan psikografis. Berdasarkan demografis dilihat dari umur dan pendapatan atau penghasilan konsumen. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan melakukan segmentasi berdasarkan umur yaitu terdapat golongan para pemuda (SD, SMP, SMA dan Mahasiswa), anakanak dan juga orang tua. Sedangkan untuk segmentasi berdasarkan pada pendapatan disesuaikan dengan masing-masing pendapatan dari segmen yang akan dituju oleh Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan. Karakter konsumen Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan relatif homogen. Mayoritas konsumen cluster 1 adalah berusia 17-30 tahun, mayoritas konsumen cluster 2 adalah berusia 4150 tahun dan mayoritas konsumen cluster 3 adalah berusia 31-40 tahun. Mayoritas konsumen pada cluster 1 dan 2 bekerja sebagai wiraswasta dan konsumen pada cluster 3 bekerja sebagai pegawai negeri sipil. Tingkat pendidikan mayoritas konsumen pada cluster 1 dan 3 adalah sarjana (S1) dan konsumen pada cluster 2 adalah SLTA. Tingkat pendapatan konsumen pada ketiga cluster adalah diatas Rp 2.000.000/bulan. Secara geografi, konsumen dari ketiga cluster adalah masyarakat perkotaan. Hal ini terlihat dari pengunjung yang datang ke toko mayoritas adalah penduduk dari luar kota yang sengaja mampir untuk membeli oleh-oleh. Berdasarkan karakteristik psikografi, konsumen Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan merupakan masyarakat



31



menengah ke atas yang menyukai bakpao telo karena keunikan dan nilai gizinya. Masyarakat menegah ke atas mulai sadar akan pentingnya mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan gizi yg dibutuhkan tubuh.



Perilaku



konsumen



dari



ketiga



cluster



adalah



konsumen



mengkonsumsi bakpao telo setiap saat dengan frekuensi kunjungan dan konsumsi bakpao telo relatif tinggi. Konsumen memberikan respon positif terhadap keberadaan bakpao telo sebagai makanan alternatif dengan menempatkan faktor harga dalam pengambilan keputusan pembelian. b. Hambatan & Cara Mengatasi Hambatan Segmentasi & Targeting Pasar Produk Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan Hambatan yang dihadapi dalam penentuan segmentasi pasar di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah hampir sebagian besar masyarakat ketika dilihat dari segi marketing masih digolongkan irasional karena membeli dengan tidak sesuai rasional nalar. Strategi yang diambil perusahaan pun juga harus irasional sesuai dengan masyarakat dengan strategi produk. Adanya perbedaan penggolongan pasar menurut pendapatan yaitu segmen tradisional dan modern membuat perbedaan harga di setiap kalangan segmen pasar. Hal yang nantinya membuat perusahaan harus mampu menutup adanya kegiatan produksi yaitu dengan cara melakukan subsidi harga. Diharapkan dengan adanya perbedaan harga dan adanya subsidi harga tersebut akan tetap banyak barang yang terjual meskipun harganya lebih murah, sehingga perusahaan juga akan tetap dapat meningkatkan volume penjualan dan juga peningkatan keuntungan terkait dengan meningkatnya permintaan konsumen atau pelanggan



32



C. Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan agar mendapatkan tempat khusus dalam pikiran masyarakat. Tujuannya adalah menempatkan merek dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan manfaat potensial bagi perusahaan. Positioning merek yang baik membantu memandu strategi pemasaran dengan cara memperjelas esensi merek, tujuan apa yang dapat diraih pelanggan dengan bantuan merek dan bagaimana merek menjalankannya secara unik. Semua orang dalam organisasi harus memahami positioning merek dan menggunakannya sebagai konteks untuk membuat keputusan (Kotler, 2009). Strategi diferensiasi produk yaitu melalui pengembangan karakteristik diferensiasi yang disajikan melalui perubahan model yang demikian cepat dan bervariasi. Pendekatan didalam mendiferensiasi produk dapat mengambil bentuk seperti desain, image merek, teknologi, bentuk atau wujud kemasan, dan dimensidimensi lain yang terpusat pada terciptanya berbagai point of differentiation (Sutrasmawati, 2008). 1. Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto a. Penerapan Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto merupakan salahsatu dari perusahaan yang berkembang cukup besar di Negara Indonesia. Hal tersebut terbukti dengan adanya beberapa pabrik produksi yang terletak di beberapa tempat. PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto pun juga menerapkan positioning pada produknya. Positioning tersebut merupakan merupakan strategi perusahaan agar produknya mendapat citra yang baik di masyarakat. Positioning yang dilakukan PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto adalah perusahan tersebut memproduksi produk prebiotik yang baik dikonsumsi guna membantu menjaga kesehatan. PT. Yakult Indonesia Persada menciptakan produk yang diberi nama Yakult yang merupakan



33



minuman fermentasi yang menyehatkan. Dimana apabila dikonsumsi secara teratur yaitu 2 botol dalam satu hari maka diharapkan mampu menjaga kesehatan usus dari konsumen. Pada umumnya, suatu perusahaan melakukan differensiasi guna menambah variasi produk yang diciptakan oleh perusahaan agar konsumen tidak bosan dengan produk yang sudah ada. Namun pada nyatanya perusahaan PT. Yakult Indonesia Persada tidak melakukan differensiasi terhadap produknya. Hal tersebut dapat dilihat dari jenis produk yang dikeluarkan oleh pihak PT. Yakult Indonesia Persada yaitu hanya berupa minuman fermentasi Yakult saja. Langkah tersebut diambil oleh perusahaan karena perusahaan ingin memfokuskan pada produksi Yakult dimana diharapkan Yakult mampu menjadi minuman fermentasi prebiotik utama yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, dengan tidak adanya differensiasi produk maupun differensiasi rasa dari Yakult tersebut diharapkan mampu menjadikan masyarakat lebih mengingat akan produk Yakult itu sendiri. b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto Penerapan dari adanya positioning maupun differensiasi produk pada suatu perusahaan tentu saja tidak dapat berjalan begitu saja. Dalam Hambatan yang ada pada penerapan positioning maupun differensiasi produk pada PT. Yakult Indonesia Persada adalah munculnya beberapa brand-brand yang juga ikut dalam membuat produk fermentasi prebiotik yang dikatakan mampu menjaga usus. Hal tersebut tentu menjadikan Yakult bukan lagi satu-satunya produk yang mampu menjadi pejaga usus konsumen. Hambatan yang terjadi pada sektor differensiasi pada produk PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto ini adalah saat dimana perusahaan tersebut hanya mengeluarkan satu tipe produk, dimana produk tersebut



34



adalah produk minuman fermentasi yang berupa prebiotik yang menjaga usus. Selain itu, Yakult di Indonesia hanya dibuat dalam satu varian saja. Tidak seperti produk competitor yang membuat banyak varian rasa dalam produknya. PT.Yakult Indonesia Persada Mojokerto tidak menerapkan differensiasipada produk yang dikeluarkan. Suatu perusahaan tentu sudah mengetahui hambatan apa saja yang akan dialami oleh perusahaan tersebut apabila perusahaan ingin tetap beroperasi. Untuk terus beroperasi tersebut perusahaan tentu saja harus memiliki cara dan langkah yang diambil guna mengatasi hambatan yang ada. Begitu pula dengan PT.Yakult Indonesia Persada Mojokerto, dimana perusahaan tersebut memiliki langkah tersendiri untuk mengatasi hambatan yang dihadapi dalam kajian positioning dan differensiasi produk. Untuk tetap memegang kepercayaan konsumen di Indonesia maka perusahaan menerapkan langkah untuk menjaga kualitas dari produk Yakult itu sendiri. Kualitas dari suatu produk dan konsistensi dari suatu produk adalah penting. Maka oleh karena itu PT.Yakult Persada Indonesia Mojokerto menjaga kualitas dan konsistensi dari produk Yakult yang diterima di tangan konsumen pada tiap botolnya adalah sama. Sehingga perusahaan tetap mendapatkan predikat sebagai perusahaan yang memiliki produk fermentasi prebiotik yang mampu menjaga kesehatan usus apabila dikonsumsi secara rutin. 2. Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan a. Penerapan Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan Positioning produk yang ada di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ini adalah menjadi pelopor dari produk aneka olahan yang berbahan dasar telo agar diminati oleh masyarakat luas. Hal tersebut diambil karena pada awal mulanya makanan berbahan dasar



35



Telo sangat minim diminati oleh masyarakat luas karena image yang didapat dari Telo itu sendiri. Telo dianggap sebagai makanan yang dikonsumsi oleh masayarakat menengah ke bawah dan dianggap masih menjadi makanan tradisional. Namun dengan adanya Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ini mejadikan bahan baku telo itu sendiri menajdi banyak produk olahan makanan sehingga menimbulkan citra yang berbeda. Dengan demikian, citra itu sendiri berubah dari yang awalnya merupakan makanan tradisional menjadi makanan modern yang dapat dinikmati berbagai kalangan. Keunggulan dari produk Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan dibandingkan dengan para pesaingnya yaitu Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan dengan berbagai olahan produk telo muncul terlebih dahulu dibanding pesaingnya, sehingga masyarakat lebih banyak membeli produk Olahan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan daripada para pesaingnya. Kualitas produk olahan yang baik, ragam olahan, serta nilai gizi dari produk juga menjadi salah satu alasan mengapa usaha pengembangan produk telo di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo ini semakin berkembang hingga saat ini. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ini juga melakukan diferensiasi produk untuk menyenangkan konsumen dan agar konsumen tidak bosan dengan produk-produkyang dibuat. Diferensiasi yang dilakukan yaitu tidak hanya memproduksi bakpao telo yang menjadi asal mula produksi untuk olahan telo tapi juga mengembangkan usahanya dengan memproduksi olahan lainnya seperti Bakpia telo, Brownis telo, Bakmi telo, Ice cream telo, dodol telo dan jus telo. b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan



36



Perusahaan yang akan terus berkembang tentunya akan mengalami hambatan pula dalam prosesnya. Begitupula dengan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan yang juga mengalami hambatan dalam beroperasi baik dalam positioning maupun dalam differensiasi produknya. Dalam positioning, kendala yang dihadapi adalah pada tahap awal pengenalan produk, perusahaan harus berani untuk berinvestasi cukup besar terlebih dulu yang dipergunakan untuk promosi misal sampel gratis kepada masyarakat. Selain itu untuk mengatasi masalah pengenalan produk pada tahap awal, meskipun promosi secara aktif jarang dilakukan, tetapi Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ini sering bekerjasama dengan stasiun TV, sehingga informasi tentang produk bisa tersebar luas. Adapun hambatan yang terjadi dalam proses differensiasi prosuk adalah saat perusahaan terus dituntut untuk menemukan jenis olahan makanan baru yang berbahan dasar Telo dalam p-engembangannya. Karena Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan dituntut oleh masyarakat untuk terus mengembangkan produk dan olahan yang terus diperbarui setiap saat. Dengan demikian, perusahaan tersebut mau tidak mau harus menemukan solusi dan langkah untuk menghentikan hambatan. Langkah dari solusi tersebut adalah dengan cara melakukan riset dan penelitian tentang permintaan pasar dan apa saja yang diharapkan oleh pasar terhadap produk olahannya. Dengan demikian perusahaan berharap mampu memenuhi permintaan yang disesuaikan oleh pasar. D. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)Produk Pertanian Bauran pemasran (Marketing Mix) merupakankegiatan pemasaran yang terpadu dan saling menunjang satu sama lain. Bauran pemasaran meliputi empat aspek yaitu produk, hargaa, tempat, dan promosi. 1. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk Pertanian di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto



37



a. Penerapan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk Pertanian di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto 1) Produk (Product) Yakult adalah minuman susu fermentasi yang mengandung bakteri baik Lactobacillus casei Shirota strain. Satu botol Yakult mengandung 6,5 milyar bakteri yang dapat bertahan hidup hingga ke dalam usus. Bakteri tersebut mermanfaat untuk menekan pertumbuhan bakteri merugikan yang ada di dalam usus. Manfaat Lactobacillus casei Shirota sebagai prebiotik di antaranya: a) Menjaga keseimbangan mikroorganisme baik di dalam usus b) Menekan pertumbuhan bakteri merugikan c) Mengurangi racun dalam tubuh d) Mencegah gangguan pencernaan seperti sembelit atau diare e) Meningkatkan kualitas kekebalan tubuh Komposisi Yakult cukup sederhana dan aman karena hanya terdiri dari bakteri Lactobacillus casei Shirota hidup, susu bubuk skim, glukosa dan sukrosa, perisa Yakult serta air. PT. Yakult Indonesia Persada memiliki lisensi produksi langsung dari perusahaan Yakult yang ada di Jepang. Produk Yakult telah diproduksi dan dijual di 33 negara di dunia. Dengan pencapaian tersebut, tentu kualitas produk Yakult selalu dijaga. Setiap tahap dalam produksi Yakult selalu menggunakan standar internasional secara ketat. Yakult juga sangat memperhatikan higienitas proses produksi. Seluruh pabrik



Yakult



yang tersebar di



berbagai



negara



menggunakan peralatan produksi dari bahan stainless steel kualitas terbaik. Untuk menjamin produk aman dan kualitas baik, manajemen keamanan produk pangan Yakult sesuai standar ISO 22000:2005.Untuk menjamin proses produksi dan penanganan produk Yakult yang higienis, Yakult menerapkan standar prosesdur operasi. Contohnya, pintu masuk



38



karyawan dilengkapi dengan pembersih sepatu otomatis. Selain itu, pintupintu di ruang produksi hanya dapat dibuka apabila karyawan telah membersihkan kedua tangannya. Sebelum masuk ruang produksi, karyawan harus melalui shower yang untuk membersihkan pakaian. 2) Harga (Price) Yakult adalah produk minuman ringan susu fermentasi yang memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia. Sebagai produk minuman kesehatan, susu fermentasi memiliki nilai lebih di mata masyarakat karena memiliki fungsi kesehatan di samping fungsinya sebagai minuman ringan. Yakult menetapkan harga yang sesuai untuk kedua fungsinya. Meski rasanya relatif enak dan disukai masyarakat, namun Yakult tidak menjual dalam volume yang banyak pada setiap unit produk. Hal ini salah satu sebabnya adalah produk fermentasi umumnya memiliki rasa asam yang dapat menyebabkan rasa jenuh apabila dikonsumsi dalam volume yang banyak dalam satu waktu. Asam yang terlalu banyak juga dapat berakibat kurang nyaman untuk lambung. Padahal produk susu fermentasi harus segera dikonsumsi setelah kemasannya dibuka agar kualitasnya terjaga. Oleh karena itu, Yakult hanya memproduksi dalam kemasan 65 ml agar langsung habis dalam satu kali minum. Meski begitu, produk Yakult tetap aman dikonsumsi beberapa kali dalam satu hari. Dengan volume yang sedikit tersebut, Yakult menetapkan harga yang sesuai dengan daya beli masyarakat yaitu sebesar Rp 1.500,00 untuk setiap botol dan Rp 7.500,00 untuk kemasan sekunder yang terdiri dari 5 botol. Harga tersebut adalah harga pada gerai tertentu dan harga pada Lady Yakult. Supermarket, minimarket, atau toko lain mungkin menjual dengan harga yang lebih mahal. Dengan harga tersebut Yakult masih menjadi market leader produk susu fermentasi di Indonesia. Harga Yakult menyesuaikan harga bahan baku dan kondisi ekonomi di Indonesia dan dunia. Rata-rata harga Yakult mengalami kenaikan setiap dua tahun.



39



3) Tempat (Place) Kantor pusat PT. Yakult Indonesia Persada berada di PP Plaza, Lantai 7, Jalan T.B. Simatupang 57 Jakarta. Saat ini PT. Yakult Indonesia Persada memiliki dua pabrik yaitu di Kawasan Industri Indolakto yang beralamat di Desa Pasawahan, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat dan Ngoro Industri Persada Blok CC-1, Mojokerto, Jawa Timur. Pabrik Sukabumi berkapasitas produksi 3.600.000 botol setiap hari dan Pabrik Ngoro Mojokerto berkapasitas 1.800.000 botol setiap hari. Kantor cabang Yakult sudah berdiri di lebih dari 40 kota di Indonesia yang berada di pulau Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Yakult merupakan produk minuman susu fermentasi yang tidak mampu bertahan lama yaitu hanya 40 hari setelah diproduksi, sehingga perlu strategi dalam distribusi agar cepat namun tetap efisien. Hal ini yang mendorong PT. Yakult Indonesia Persada untuk mendirikan banyak cabang sebagai upaya untuk memperluas pasarnya. Hampir setiap tahun sejak berdiri pada tahun 1990, Yakult membuka kantor cabang baru. Kantor tersebut berfungsi sebagai terminal distribusi di setiap kota. Penyimpaan Yakult memerlukan penanganan khusus yaitu harus selau dalam suhu kurang dari 10 derajat celcius dan tidak boleh terkena sinar matahari langsung untuk menjaga kualitas. Oleh karena itu Yakult mendirikan kantor distribusi di setiap kota untuk menyimpan Yakult sementara sebelum didistribusikan ke supermarket, minimarket, toko, kantin, dan gerai lainnya. Penempatan pabrik yang berada di ujung Timur dan Barat Pulau Jawa merupakan upaya untuk mempersingkat proses distribusi Yakult ke seluruh Indonesia. Yakult yang diproduksi di Pabrik Sukabumi didistribusikan ke Indonesia bagian Barat seperti Jawa Barat, Jakarta,



40



Banten dan Sumatera sedangkan Yakult yang diproduksi di Mojokerto didistribusikan ke Tengah dan Timur pulau Jawa yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Indonesia bagian tengah yaitu Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi. Distribusi Yakult belum sampai ke Indonesia Timur seperti Maluku dan Papua karena akses yang terlalu jauh sehingga membutuhkan waktu yang lama. Kedua Pabrik Yakult menggunakan bahan baku produksi yang sebagian besar berasal dari Jepang. Untuk mempermudah akses bahan baku, Pabrik Yakult tidak berada jauh dari pelabuhan. Pabrik Sukabumi berada di Jawa Barat, tidak begitu jauh dari Banten sedangkan Pabrik Ngoro berada di Jawa Timur, tidak jauh dari Surabaya. 4) Promosi (Promotion) Strategi PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dalam melakukan promosi sedikit berbeda dari produk minuman ringan lain yang ada di Indonesia. Yakult tidak banyak menampilkan iklan di media seperti televisi atau surat kabar. Sebagai minuman kesehatan, Yakult melakukan propaganda kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan usus. Yakult memiliki kalimat propaganda yaitu “Cintai Ususmu, Yakult Setiap Hari”. Slogan ini bukan hanya sebagai kalimat promosi namun juga diharapkan menjadi pengingat agar masyarakat peduli terhadap kesehatan usus. Propaganda dilakukan dalam beberapa teknik yaitu film showing dan kunjungan pabrik. Film showing dilakukan di dalam instansi seperti di sekolah-sekolah dan di dalam mobil Yakult yang mampu menampung 6-10 orang dewasa. Mobil Yakult berkeliling kota dan desa untuk menjangkau masyarakat lebih luas. Melalui film showing, Yakult menampilkan film edukasi kesehatan kepada masyarakat kemudian menjelaskan manfaat Yakult untuk menjaga kesehatan. Selain itu, Yakult juga menerima kunjungan pabrik dari kelompok yang ingin mengetahui proses produksi Yakult



41



dengan syarat yang sangat mudah yaitu membuat surat permohonan kunjungan dan tidak membawa anak di bawah usia SMP. Yakult tidak memungut



biaya



apapun



dari



pengunjung,



bahkan



pengunjung



memperoleh souvenir, snack dan Yakult. Selain melalui film showing dan kunjungan, di dalam website Yakult juga tersedia materi tentang kesehatan pencernaan. Dalam website tersebut



dijelaskan



secara



sederhana



mengenai



peran



bakteri



Lactobacillus casei Shirota dalam mengendalikan populasi bakteri jahat sehingga kesehatan usus terjaga. Secara keseluruhan, Yakult mengemas kegiatan promosinya dengan edukasi tentang kesehatan usus untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan kebutuhannya terhadap Yakult. b. Hambatan dan Cara Mengatasi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk Pertanian di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto Hambatan yang dialami oleh PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dalam bauran pemasarannya adalah umur produk yang tidak lebih dari 40 hari setelah produksi. Produk fermentasi sangat cepat kadaluwarsa. Selain itu, bakteri Lactobacillus casei Shirota tidak mampu bertahan hidup jika berada pada suhu lebih dari 10 derajar celcius dan terpapar sinar matahari langsung. Untuk mengatasi hambatan tersebut, PT. Yakult Indonesia Persada menekan jangka waktu distribusi dengan menyediakan banyak armada dan memberdayakan ibu-ibu rumah tangga. Setiap armada yang berupa mobil pengangkut dilengkapi dengan fasilitas pendingin sehingga suhunya tidak lebih dari 10 derajat celcius. Lady Yakult juga diberikan box kecil yang mampu menjaga suhu Yakult agar tetap rendah. PT. Yakult Indonesia Persada juga medirikan kantor cabang di lebih dari 40 kota di Indonesia untuk mempermudah distribusi dan penyimpanan sementara.



42



2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan a. PenerapanBauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan 1) Produk (Product) Produk Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah turunan dari bahan baku telo atau ubi jalar. Latar belakang usaha ini adalah mengembangkan ubi jalar sebagai bahan pangan yang dapat diterima masyarakat luas. Untuk menwujudkan hal tersebut, Repoeblik Telo menciptakan berbagai inovasi resep pangan berbahan dasar telo dari mulai bakpao, bakpa, keripik, mie, es krim, jus, brownies, dan makanan lainnya yang hampir semuanya adalah roti atau kue. Dari sekian jenis olahan telo, yang menjadi icon dan paling digemari pengunjung sebagai oleh-oleh yaitu telo yang diolah menjadi Bakpao dan Bakpia. Ada cukup banyak variasi rasa yang tersedia, seperti rasa cokelat, keju, kacang tanah, daging, strawberry, nanas dan tak ketinggalan juga rasa kacang hijau. Telo atau ubi jalar menjadi identitas dari Repoeblik Telo. Meski banyak produk sejenis yang sebenarnya sudah banyak beredar di pasaran, namun belum banyak yang menggunakan bahan baku telo. Bahkan di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Repoeblik Telo menjadi market leader produk olahan telo. Sengaja brand dan kemasan produk menonjolkan telo sebagai identitas Repoeblik Telo. Warna kemasan didominasi warna ungu yang juga menjadi ciri khas Repoeblik Telo, diambil dari warna telo ungu. Dengan identitas telo tersebut, Repoeblik Telo mampu menciptakan pangsa pasar baru dengan produk yang sudah ada. Produk Repoeblik Telo menjadi oleh-oleh khas Kota Malang dan sekitarnya. Konsumen produk



43



telo tidak lagi terbatas pada kalangan tradisional namun juga meluas ke seluruh kalangan. 2) Harga (Price) Harga yang ditetapkan Repoeblik Telo tidak jauh berbeda dengan produk dengan jenis yang sama yang sudah beredar di pasaran. Misalnya bakpao, dijual dengan harga Rp 4.000,00 hingga Rp 5.000,00 per buah dan bakpia dijual dengan harga Rp 15.000,00 per kotak dengan isi 9 buah. Beberapa produk memang dijual lebih mahal karena dikategorikan dalam produk yang memiliki nilai prestige seperti cookies dan brownies. Masyarakat yang menjadi konsumen banyak berasal dari luar daerah yang merupakan wisatawan di Kota Malang dan sekitarnya. Wisatawan sudah pasti membeli oleh-oleh ketika mengunjungi suatu tempat untuk dibawa pulang dan diberikan ke sanak saudara. Wisatawan cenderung tidak berpikir terlalu panjang untuk membeli oleh-oleh dengan harga tersebut karena harga tersebut cukup terjangkau dalam kelasnya sebagai produk oleh-oleh. 3) Tempat (Place) Lokasi produksi dan penjualan Produk Repoeblik Telo tidak terlalu jauh. Lahan produksi ubi jalar juga tidak jauh dari lokasi produksi. Hal ini untuk selain untuk memudahkan pengangkutan juga untuk menekan biaya, baik biaya pengangkutan bahan baku maupun pengangkutan produk jadi. Lokasi tersebut berada di perbatasan Kota Malang dan Kabupaten Pasuruan. Kota Malang dan Surabaya merupakan Kota dengan potensi wisata yang cukup besar. Lokasi Repoeblik Telo dapat dikatakan sangat strategis karena dekat dengan kedua kota tersebut. Meski Repoeblik Telo memiliki resortdan pusat oleh-oleh sendiri di Jl. Raya Punten, Kecamatan Batu, Kota Batu, distribusi produk Repoeblik Telo sudah mencapai berbagai daerah di Jawa Timur, meliputi pusat oleh-oleh, minimarket dan toko-toko.



44



4) Promosi (Promotion) Promosi yang dilakukan oleh Repoeblik Telo masih dengan menegenalkan produk itu sendiri di outlet-outlet. Karena beberapa produk olahan telo masih jarang ditemui, Repoeblik Telo dapat dikatakan menjadi market leader produk tersebut, terutama di Jawa Timur. Dengan produk Repoeblik Telo yang masih terbilang unik tersebut, masyarakat lebih mudah tertarik untuk membeli karena penasaran. Repoeblik Telo juga mengemas produknya dengan identitas yang juga menjadi brand Repoeblik Telo yaitu selalu dengan warna ungu.Repoeblik Telo juga menjual beberapa aksesoris seperti pakaian dan pernak-pernik Repoeblik Telo untuk mengenalkan brandnya. Melalui branding dan distribusi yang semakin meluas, pasar produk Repoeblik Telo juga semakin meluas dengan sendirinya. Sebagai penunjang, Repoeblik Telo menyediakan website dan media sosial untuk memudahkan masyarakat yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk dan perusahaan Repoeblik Telo. b. Hambatan dan Cara Mengatasi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan Hambatan yang dialami oleh Repoeblik Telo dalam bauran pemasaran adalah produk yang belum banyak dikenal dan masih mengandung citra telo yang memiliki kesan makanan kampung sehingga sebagian orang tidak tertarik. Selain itu, produksi produk olahan telo juga masih terbatas karena bahan baku yang mulai sulit diperoleh kecuali dengan budidaya sendiri. Solusi dari hambatan tersebut adalah terus berinovasi dengan produk olahan yang modern dan umum di semua kalangan agar produk telo dapat diterima. Untuk mengatasi kekurangan bahan baku, Repoeblik Telo mengelola kebun telo sendiri dan membeli telo dari petani-petani lokal. Presentase bahan baku yang dari kebun sendiri kurang lebih 75 % dari total seluruh bahan.



45



E. Strategi Produk dan Distribusi Produk Pertanian Strategi pengembangan produk merupakanupaya perusahaan untuk dapat menciptakan produk-produk baru, serta memperbaiki atau memodifikasi produkproduk yang sudah ada agar dapat selalu memenuhi permintaan pasar dan selera konsumen.



Adapun



potensi



keuntungan



maupun



risiko



dari



aktifitas



pengembangan produk dalam strategi pengembangan produk dan banyak faktor yang menyebabkan suatu organisasi atau perusahaan mempertimbangkan melakukan pengembangan produk baru. Hampir semua perusahaan menemukan bahwa pendekatan strategi manajerial pada aktifitas pengembangan produk baru akan meningkatkan peluang keberhasilan dan juga meminimasi biaya dan risiko. Kegiatan pengembangan produk tidak dapat dipisahkan dari konsep daur hidup produk. Setiap produk mengalami suatu siklus hidup mulai dari saat dirancang, diproduksi, diterjunkan ke pasar, melewati tahap perkenalan, tahap puncak, tahap kematangan atau kejenuhan. Ada empat macam pendekatan yang dapat digunakan dalam menetapkan strategi pengembangan produk yaitu dengan modifikasi bauran produk, perluasan lini produk, penambahan citra dan manfaat produk, dan diversifikasi produk. Berdasarkan dari uraian teori yang ada untuk penerapan strategi pengembangan produk di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto menggunakan pendekatan strategi pengembangan produk yang berbeda dengan strategi yang diterapkan pada Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan. Pada penerapan strategi produk masing-masing perusahaan memiliki indikator berbeda untuk dipertimbangkan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto merupakan perusahaan yang memproduksi minuman probiotik yang mengutamakan pada kualitas dan kemanfaatan pada produknya. Hal tersebut tentu berbeda dengan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan yang memfokuskan pada diversifikasi produk.



46



Distribusi adalah suatu proses yang menunjukkan penyaluran barang yang dibuat dari produsen agar sampai kepada para konsumen yang tersebar luas. Distribusi juga memiliki pengertian sebagai kegiatan ekonomi yang menjembatani suatu produksi dan konsumsi suatu barang agar barang dan jasa yang ditawarkan akan sampai tepat kepada para konsumen sehingga kegunaan yang didapat dari barang dan jasa tersebut akan semakin maksimal setelah di konsumsi. Sumber penghasilan perusahaan adalah hasil penjualan produk, sehingga perlu adanya strategi distribusi dalam bisnis yang tepat sehingga strategi distribusi yang tepat akan memberikan keuntungan yang signifikan untuk perusahaan. Strategi distribusi dalam bisnis sebenarnya ada beberapa macam sistem distribusi yang bisa digunakan oleh perusahaan.Pemilihan sistem tersebut pastinya juga harus disesuaikan dengan produk yang dijual oleh perusahaan. Perlu diketahui bahwa ada beberapa faktor yang pastinya juga sangat menentukan optimalisasi sistem distribusi yang dipilih, diantaranya adalah karakteristik produk, tingkat standarisasi, dan lain-lain. Strategi distribusi pada PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto tidak hanya sekadar mengirimkan atau menyalurkan produk hingga ke konsumen melainkan terdapat pengawasan khusus agar produk tetap terjamin kualitasnya. Pada Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan menerapkan strategis distribusi yang berbeda karena pertimbangan dari segi produk dan efisiensi biaya yang dikeluarkan. Adapun dalam strategi pengembangan produk dan distribusi dari masing-masing perusahaan memiliki hambatan dan kendala yang berbeda. Adanya hambatan tersebut maka diperlukan beberapa solusi yang dapat digunakan untuk dapat memperlancar kegiatan pemasaran oleh perusahaan tersebut. 1. Strategi Produk dan Distribusi Produk Pertanian di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto a. Penerapan Strategi Produk dan Distribusi Produk Pertanian di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto



47



Produk yang diproduksi oleh PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto merupakan produk minuman probiotik. Yakult merupakan minuman susu fermentasi yang mengandung bakteri baik Lactobacillus casei Shirota strain yang dapat mencapai usus dalam keadaan hidup. Satu botol Yakult mengandung lebih dari 6,5 milyar bakteri Lactobacillus casei Shirota strain yang dapat menekan pertumbuhan bakteri jahat di dalam pencernaan. Strategi produk yang diterapkan oleh PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto ialah dengan mempertahankan kualitas dan nilai kemanfaatan produk karena produk tersebut merupakan produk minuman untuk kesehatan.



Manfaat



dari



minuman



Yakult



adalah



untuk



menjaga



keseimbangan mikroordanisme baik di dalam usus dengan menekan pertumbuhan bakteri merugikan sehingga dapat mengurangi racun dalam tubuh dan mencegah terjadinya gangguan pencernaan, dengan demikian dapat meningkatkan kualitas dari kekebalan tubuh. Harga yang diterapkan untuk produk Yakult relatif murah dan dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Strategi produk pada PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto telah dijelaskan bahwa dengan mengutamakan keamanan kualitas produknya, oleh sebab itu produk yang dibuat menggunakan bahan baku yang tidak berbahaya dan tanpa pengawet. Produk Yakult menggunakan bahan baku yang aman bagi kesehatan, yaitu bakteri Lactobacillus casei Shirota strain hidup, susu bubuk skim, glukosa dan sukrosa, perisa Yakult serta air. Proses produksi Yakult menggunakan sistem yang otomatis dan terjamin tingkat kehigenisannya sehingga tidak merusak dari kandungan bahan baku utama produk tersebut. Penyimpanan produk yang siap dalam kemasan harus disimpan pada suhu 00-100C untuk menjaga agar bakteri Lactobacillus casei Shirota strain tetap hidup dan dapat bertahan 40 hari setelah produksi. Penerapan strategi distribusi pada PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto tidak hanya menyalurkan produk dari pabrik ke tangan



48



konsumen, tetapi adapun kewajiban untuk menjelaskan manfaat produk serta pengawasan langsung dari penanganan produk sejak selesai diproduksi hingga sampai ke tangan



pelanggan. PT. Yakult Indonesia Persada



Mojokerto menggunakan dua sistem distrbusi sebagai strateginya yaitu dengan Direct Sales dan Yakult Lady. Direct Sales merupakan sistem distribusi dengan menggunakan mobil box yang dilengkapi pendingin didalamnya untuk menjaga kestabilan suhu Yakult sehingga bakteri tidak mati atau rusak. Mobil tersebut mengirimkan atau mendistribusikan produk minuman Yakult ke Supermarket, Minimarket, hingga toko kelontong yang menjadi pasarnya. Sistem distribusi tersebut berbeda dengan Yakult Lady yang merupakan agen untuk mendistribusikan Yakult pada tingkat rumah tangga maupun di tempat umum seperti, kantor, rumah sakit, maupun sekolah. Agen yang menjadi Yakultg Lady merupakan ibu-ibu rumah tangga yang diberdayakan oleh pihak PT. Yakult Indonesia Persada dengan pelatihan dan diberi fasilitas seragam dan sepeda untuk mobilisasi dalam mendistribusikan Yakult. Agen Yakult Lady tidak hanya menjajakan produk Yakult, namun juga berkewajiban untuk menjelaskan berbagai manfaat dan kandungan yang ada dalam produk minuman Yakult. b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Strategi Produk dan Distribusi Produk Pertanian di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto Penerapan dari strategi produk dan distribusi pada PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto tentu memiliki kendala atau hambatan dalam impementasinya. Pada strategi produk terdapat hambatan atau kendala yang dialami yaitu karena produk minuman Yakult merupakan minuman kesehatan yang memfokuskan pada perbanyakan konsumsi bakteri Lactobacillus casei Shirota strain sehingga tidak dapat menciptakan produk baru maupun diversifikasi produk seperti menambah varian rasa terhadap minuman Yakult karena dapat mengubah komposisi dari produk itu sendiri yang dapat berpengaruh terhadap kualitas produk. Cara untuk mengatasi



49



hambatan tersebut ialah dengan tetap fokus pada produk minuman probiotik Yakult. Penanganan dan pengawasan pada proses produksi minuman Yakult harus tetap menjadi faktor utama yang diperhatikan sehingga hasil dari produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Tidak hanya dilihat dari proses produksinya, namun juga cara penyimpanan yang sesuai dengan standar sehingga produk tidak rusak dan tidak mengurangi kualitas dari minuman Yakult karena produk tersebut ditujukan untuk kemanfaatannya bagi kesehatan konsumen sehingga dari awal proses produksi hingga penyimpanan sampai ke tangan konsumen, produk harus tetap dalam keadaan higenis dan terjaga dalam suhu rendah 00-100C. Hambatan lain yang dihadapi oleh PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto ialah pada masalah strategi distribusi. Hambatan pada strategi distribusi ialah umur produk yang relatif singkat yaitu 40 hari setelah prduksi dengan penyimpanan yang benar. Adanya keterbatasan umur produk membuat proses distribusi harus dilakukan dengan cepat dan aman sampai ke agen berikutnya maupun ke tangan konsumen. Adapun hambatan lain yaitu distribusi oleh PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto yang belum bisa mencapai wilayah Indonesia bagian timur dikarenakan hambatan yang sama yaitu umur produk yang relatif singkat. Letak pabrik PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto terlalu jauh dengan wilayah Indonesia bagian timur sehingga untuk proses distribusi akan membutuhkan biaya yang besar dan waktu pendistribusian yang relatif lebih lama. Hal tersebut tidak efisien dan terdapat resiko kerusakan produk karena proses distribusi yang terlalu panjang. Cara untuk mengatasi permasalahan tersebut ialah dengan membuka cabang baru pabrik PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto di wilayah Indonesia bagian timur yang strategis sehingga dapat mencapai pasar sasaran secara efisien dan dapat mengurangi resiko kerusakan produk. 2. Strategi Produk dan Distribusi Produk Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan



50



a. Penerapan Strategi Produk dan Distribusi Produk Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan Produk di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan merupakan produk-produk olahan dari hasil pertanian umbiumbian yang mengunggulkan pada produk olahan telo atau ubi jalar. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan menerapkan strategi produk dengan pendekatan diversifikasi produk. Alasan dari penerapan tersebut ialah karena semakin berkurangnya konsumen pangan sehat seperti ubi jalar karena image ubi jalar dan bahan pangan umbi lain yang terkesan tidak modern. Hal tersebut memotivasi Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan untuk melakukan diversifikasi pangan berbahan dasar ubi jalar. Berbagai varian produk dari ubi jalar yang diproduksi oleh Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan antara lain bakpao, bakpia, ice cream, mie, dan masih banyak lagi produk lainnya. Produk dari Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan dibandrol dengan harga yang ekonomis dan dapat dinikmati oleh berbagai kalangan. Adanya varian produk dan rasa akan memberikan kesempatan konsumen untuk memilih produk sesuai selera. Hal tersebut tentu akan menambah peminat dan konsumen ubi jalar yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Penerapan strategi distribusi pada Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan dengan membuka toko atau mirip dengan minimarket di dekat pabrik Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan sehingga produk yang dipasarkan masih fresh dari pabrik dan dapat menekan biaya distribusi. Toko tersebut didesain seperti toko pusat oleh-oleh yang berisi berbagai varian produk hasil dari olahan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan. Selain menggunakan cara tersebut untuk distribusi, pihak Sentra Pengembangan



51



Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan juga mengirim produknya ke berbagai daerah di Jawa Timur. b. Hambatan dan Cara Mengatasi Strategi Produk dan Distribusi Produk Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan Hambatan strategi produk yang dihadapi oleh Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah beberapa produk yang kurang awet atau tahan lama karena proses pengolahan dan bahan yang digunakan tidak mengandung bahan pengawet. Hal tersebut merupakan kendala bagi Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan karena produk harus segera dikonsumsi sebelum rusak atau basi, terutama untuk produk olahan makanan basah seperti kelepon, bakpao, bakpia. Berbeda dengan produk olahan yang kering, maka akan bertahan cukup lama seperti mie, telobar atau keripik. Cara mengatasi hambatan tersebut ialah dengan merencanakan atau memprediksi permintaan pasar sehingga produk yang diproduksi tidak berlebihan, tapi juga tidak kurang. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan juga memiliki hambatan pada strategi distribusinya karena beberapa produk unggulan tidak tahan lama, sehingga untuk didistribusikan ke wilayah yang lebih jauh akan menimbulkan kerusakan terhadap produk. Cara mengatasi kendala tersebut bisa dilakukan dengan menambah agen pemasaran di berbagai wilayah sehingga proses distribusi dapat dilakukan secara efisien. Pendistribusian ke wilayah yang relatif jauh dari pabrik dapat dilakukan untuk produk yang memiliki potensi dapat bertahan lama, sedangkan produk unggulan seperti bakpao dan bakpia bisa didistribusikan dengan membuka cabang pabrik untuk proses produksinya yang dekat dengan konsumen sasaran. Sistem distribusi tersebut merupakan salah satu upaya agar konsumen dapat mengenal berbagai produk olahan ubi jalar dan umbi lain yang diproduksi oleh Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik



52



Telo Pasuruan sehingga dapat memperluas pangsa pasar dan meningkatkan konsumsi terhadap pangan lokal. F. Strategi Promosi dan Komunikasi Produk Pertanian Promosi adalah aspek pemasaran umum bahwa managemen promosi berhubungan dengan ekplisitas.Komunikasi pemasaran sebagai kontinum dari mulai tahap perancangan (design) produk, distribusi, sampai ke kegiatan promosi (melalui iklan, pemasaran langsung dan tahap pembelian dan penggunaan di kalangan konsumen. Pada saat ini pemasaran adalah komunikasi (marketing communication) dan komunikasi adalah pemasaran. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Dalam mengembangkan program komunikasi dan promosi total yang efektif. 1. Promosi dan Komunikasi Pemasaran Produk Pertanian di PT Yakult Indonesia Persada Mojokerto a. Penerapan Promosi dan Komunikasi Pemasaran Produk Pertanian di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto Yakult Mengiklankan produknya menggunakan media elektronik seperti TV, radio dan media cetak seperti majalah dan koran, serta internet dengan situs resminya yaitu www.Yakult.co.id , serta melalui berbagai media sosial seperti facebook, twitter, dan kaskus. Namun, tentu saja masyarakat paling mengingat produk Yakult berkat iklannya di TV. Yakult mempunyai tagline, “Cintai Ususmu Minum Yakut Tiap Hari”. Ketika masyarakat mendengar tagline ini di TV, tagline tersebut langsung memberikan masyarakat pesan dan kesan jika meminum Yakult setiap hari akan membuat usus kita sehat dan membuat Yakult menjadi produk yang wajib dikonsumsi oleh masyarakat setiap hari. Sistem promosi PT Yakult Persada terdiri dari 2 jenis : 1) Sistem Direct Sales. Sistem ini digunakan untuk mendistribusikan Yakult ke toko-toko, supermarket, koperasi, kantin dan lain-lain. Distribusi



53



dilakukan menggunakan mobil berpendingin. Sampai Mei 2007, PT. Yakult Indonesia Persada mempunyai 37 ( tigapuluh tujuh ) cabang atau TKU ( tempat kegiatan usaha ) yang melayani outlet-outlet yang tersebar di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan & Sulawesi. 2) Sistem Yakult Lady.Melalui sistem ini Yakult didistribusikan oleh ibu-ibu rumah tangga kepada masyarakat di lingkungan tempat tinggal mereka. Ketika melayani masyarakat, Yakult Ladyjuga melakukan propaganda yang berisi tentang penjelasan mengenai manfaat Yakult. Saat ini PT. Yakult Indonesia Persada memiliki kurang lebih 1100 Yakult Lady yang tersebar di 93 center-center di seluruh Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Serang, Cilegon, Bandung, Purwakarta, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Bali dan Palembang.Yakult juga pernah memberikan promo harga di warung dan supermarket dengan ‘beli 5 gratis 1 “. Yakult Lady pun akan memberikan kita harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga di warung ketika mereka berkunjung ke rumah-rumah warga. b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Promosi dan Komunikasi Pemasaran Produk Pertanian di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto Pelanggan atau konsumen merupakan basis utama setiap usaha bisnis yang dijalankan. Suatu perusahaan harus tetap menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat atau konsumennya. Dalam melakukan stategi promosi, PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto mengalami hambatan, yaitu kurangnya kesadaran sebagian masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat. Hal ini menyebabkan produk Yakult tidak mampu menjangkau segmen masyarakat tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto melakukan periklanan dengan memberikan pemahamanpemahaman akan pentingnya pola hidup sehat dengan mengkonsumsi yogurt, sehingga masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya peran yogurt dalam menjaga kesehatan pencernaan.



54



2. Promosi



dan



Komunikasi



Pemasaran



Produk



Pertanian



di



Sentra



Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo a. Penerapan Promosi dan Komunikasi Pemasaran Produk Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Strategi pengembanga yang digunakan oleh Repoeblik Telo melalui Repoeblik Telo adalah konsep pertanian terpadu dalam mengembangkan usaha yang bergerak dari hulu hingga hilir. Dalam menjalankan kegiatan agribisnisnya, Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan memiliki 6 divisi utama, yaitu: terminal agribisnis, pendidikan dan pelatihan, data dan informasi, pusat kajian pembangunan desa, teknologi tepat guna dan investasi serta pembiayaan. Salah satu divisi yaitu terminal agribisnis memiliki tujuan menampung semua produk pertanian yang dihasilkan dari petani yang kemudian diolah dan dikemas sedemikian rupa sehingga mampu meningkatkan nilai jual serta nilai tambah produk. Produk utama yang dijual melalui Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah makanan dari ubi jalar atau telo. Selain itu Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan juga menjual produk-produk dari padi, jeruk, jambu, buah naga, dll. Kegiatan promosi merupakan kegiatan terpenting untuk mengenalkan produk-produk yang dimiliki oleh Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan kepada konsumen. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan yaitu pada awalnya dari mulut kemulut, kemudian selanjutnya dengan menggunakan media sosial seperti web, facebook dan twitter. Selain itu cara promosi lainya yaitu dengan menggunakan pamflet yang diberikan kepada pengunjung yang datang.



Pada saat ini produk yang dihasilkan



sudah terkenal di Jawa Timur dan kota-kota lainnya.



55



Semua kegiatan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan bermuara pada pembentukan pasar. Setelah mengetahui permintaan pasar atau mengetahui keinginan konsumen para petani mulai berproduksi dengan berpegang pada informasi pasar. Strategi bisnis yang dilakukan oleh Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah: kompetisi (meningkatkan daya saing dengan pemahaman kebutuhan pasar, peluang bisnis, dan kompetitor); koneksi (membentuk hubungan jaringan pengembangan brand dan persepsi atau image perusahaan); dan kolaborasi (menjalin kolaborasi dengan relasi yang seimbang untuk memenangkan kompetisi. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan dalam menjalankan strategi bisnisnya harus menjalin komunikasi yang baik dengan konsumen maupun semua relasinya. Kegiatan komunikasi yang baik akan berpengaruh pada setiap tindakan yang diambil oleh perusahaan, baik itu menyangkut komunikasi internal maupun dengan publik. Adapun bentuk komunikasi Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan dengan konsumen adalah melalui media sosial seperti web, facebook, twitter dan email. Selain itu Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan memiliki program yang berkaitan dengan konsumen dan masyarakat seperti kegiatan pelatihan, komunitas, serta kegiatan lainnya. Adanya kegiatan atau program tersebut maka konsumen dan masyarakat akan lebih mengenal produk-produk yang dimiliki oleh Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan. Selain itu program-program yang dilakukan oleh Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu



Repoeblik



kemasyarakatan



yang



Telo



Pasuruan



baik.



dapat



Sedangkan



meningkatkan



bentuk



hubungan



komunikasi



Sentra



Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan dengan relasinya terlihat dari bentuk kerjasama yang terjalin seperti dengan Universitas, Lembaga Riset dan Pelatihan untuk melakukan riset dan



56



pengembangan produk dari Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo. Selain itu melakukan kerjasama dengan Kelompok Tani, UMKM, Bank, Sekolah dan Lembaga Pemerintah untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan. Adanya kerjasama tersebut membuat nama Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan lebih dikenal oleh masyarakat luas dan minat konsumen terhadap produk Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan akan semakin meningkat. b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Promosi dan Komunikasi Pemasaran Produk Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Teradu Repoeblik Telo. Pelanggan atau konsumen merupakan basis utama setiap usaha bisnis yang dijalankan. Suatu perusahaan harus tetap menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat atau konsumennya. Kegiatan promosi dan komunikasi pemasaran pada Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan mengalami beberapa hambatan. Hambatan tersebut seperti promosi yang terbatas dan pada daerah tertentu saja. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan tidak menggunakan promosi melalui periklanan sehingga produk yang dihasilkan tidak dikenal di seluruh Indonesia hanya terbatas di Jawa saja. Menghadapi promosi yang terbatas tersebut Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan memilih untuk menggunakan sosial media sebagai media promosi. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan menggunakan web,



faebook,



twitter



dan



email



untuk



memperkenalkan



Sentra



Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan dan produk yang dihasilkan kepada masyarakat. Melalui media sosial tersebut diharapkan seluruh masyarakat Indonesia dapat mengakses dengan mudah informasi mengenai Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan dan produk-produknya. Hambatan lainnya yaitu dengan



57



adanya keluhan dari konsumen. Mengatasi keluhan konsumen tersebut maka Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan memiliki pelayanan konsumen (customer care) untuk melayani keluhan dari konsumen atau masyarakat.



58



VI. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat diambil kesimpulan masingmasing bidang kajian pada PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan: 1. Kondisi umum PT. Yakult Inodnesia Persada yang merupakan perusahaan manufaktur bergerak dalam bidang produksi susu fermentasi. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 2 Februari 1990. Pabrik Yakult mulai berproduksi pada bulan Januari tahun 1991 dengan menggunakan dana Penanaman Modal Asing 100% dari Yakult Jepang. Awalnya pabrik Yakult berada di Jakarta. Akan tetapi karena jumlah air bersih semakin sulit di Jakarta maka pabrik ini dipindahkan ke Sukabumi sebagai pabrik 1 dan mendirikan lagi pabrik 2 di Mojokerto. Pabrik ke 2 yang telah dikunjungi dalam praktikum manajemen pemasaran ini diresmikan pada tanggal 21 April 2014 yang beralamat di Ngoro Industri Persada Blok CC-1, Mojokerto, Jawa Timur, Telp/Fax : (0321) 6815692/Fax. (0321) – 6815588. Luas Bangunan pabrik 2 ini ±9458,78 m2 dengan kapasitas produksi 1.200.000 botol/hari. Kapasitas produksi yang dilakukan tergantung permintaan pasar. Alasan pembangunan pabrik 2 Perusahaan Yakult yaitu agar dapat memasarkan produk Yakult ke penjuru Indonesia terutama Indonesia Bagian Timur. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan terletak di Kabupaten Pasuruan, tepatnya di perbatasan antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan. SPAT Repoeblik Telo ini terletak di Jl. Raya Purwodadi No. 1 Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Lokasi Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ini berudara relatif sejuk karena berada pada dataran tinggi. Pemilik Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah Bapak Unggul Abinowo. Visi ini kemudian diwujudkan dalam misi “Pemberdayaan segenap potensi



58



59



sumber daya alam dan manusia. Sejak tahun 2000, Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan mempunyai struktur organisasi seperti saat ini, yaitu yang terbagai dalam 6 divisi. Divisi-divisi tersebut adalah Divisi data dan informasi, Divisi pendidikan dan latihan, Divisi teknologi tepat guna, Divisi kajian strategi pembangunan desa, Divisi investasi dan pembiayaan dan Divisi terminal agribisnis. 2. Segmentasi pasar yang dikelompokkan oleh PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto yaitu pasar yang dituju untuk menyerap produk Yakult sendiri adalah semua kalangan. Diketahui bahwa Yakult merupakan minuman kesehatan bagi keluarga, jadi mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua menjadi kelompok-kelompok yang dituju. Selain itu PT. Yakult mengelompokkan pasar dari wilayah pasar, untuk mengefisienkan umur produk yang pendek. Target pasar dari PT. Yakult sendiri adalah kelompok pasar yang berada di wilayah dekat dengan pabrik. Jadi Target pasar dari PT. Yakult Mojokerto hanya di sekitar wilayah Indonesia bagian Barat dan Tengah. Segmentasi yang diterapkan oleh Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah berdasarkan demografis, geografis dan psikografis. Berdasarkan demografis dilihat dari umur dan pendapatan atau penghasilan konsumen. Berdasarkan geografis, Karakter konsumen Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan relatif homogen. Mayoritas konsumen cluster 1 adalah berusia 17-30 tahun, mayoritas konsumen cluster 2 adalah berusia 41-50 tahun dan mayoritas konsumen cluster 3 adalah berusia 31-40 tahun. Mayoritas konsumen pada cluster 1 dan 2 bekerja sebagai wiraswasta dan konsumen pada cluster 3 bekerja sebagai pegawai negeri sipil. Tingkat pendidikan mayoritas konsumen pada cluster 1 dan 3 adalah sarjana (S1) dan konsumen pada cluster 2 adalah SLTA. Berdasarkan karakteristik psikografi, konsumen Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan merupakan masyarakat menengah ke atas yang menyukai bakpao telo karena keunikan dan nilai gizinya.



60



3. Positioning produk yang dilakukan PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto yaitu membuat produk probiotik yang aman dan sehat untuk dikonsumsi masyarakat. Produk yang dihasilkan oleh PT. Yakult Indonesia Persadas angat khas karena hanya memproduksi satu jenis output berupa susu probiotik yang menyehatkan bagi tubuh terutama dalam hal baik bagi pencernaan manusia. Diferensiasi yang dilakukan oleh PT. Yakult Indonesia Persada ialah dengan mengembangkan produk susu probiotik yang aman, enak, segar, dan menyehatkan sesuai dengan permintaan pasar dan kebutuhan konsumen terutama bagi kesehatan. Berawal dari hanya bagaimana memasarkan produk probiotik dengan kemasan yang telah menyesuaikan dosis kebutuhan manusia pada umumnya. Kemudian pembuatan dari susu dan kemasan botolnya dibuat dari bahan-bahan yang baik dan aman serta sehat dan higienis. Positioning



dan



Diferensiasi



produk



di



Sentra



Pengembangan



Agribisnisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ini sudah cukup bagus . Hal ini dapat dilihat dari produk-produk dari Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik



Telo



Pasuruan



sangat



diminati



oleh



masyarakat.



Sentra



Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ini mengambil dan memilih brand “telo”. Setiap mendengar nama telo, dalam benak orang pasti sudah membayangkan makanan tradisional asli dan khas di Indonesia. Selain mencerminkan produk asli Indonesia, telo juga memiliki value yang tinggi dari kandungan gizinya. Keunggulan dari produk Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan dibandingkan dengan para pesaingnya yaitu Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan dengan berbagai olahan produk telo muncul terlebih dahulu dibanding pesaingnya, sehingga masyarakat lebih banyak membeli produk Olahan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan daripada para pesaingnya. Kualitas produk olahan yang baik, ragam olahan, serta nilai gizi dari produk juga menjadi salah satu alasan mengapa usaha pengembangan produk telo di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo ini



61



semakin berkembang. Diferensiasi yang dilakukan yaitu tidak hanya memproduksi bakpao telo yang menjadi asal mula produksi untuk olahan telo tapi juga mengembangkan usahanya dengan memproduksi olahan lainnya seperti Bakpia telo, Brownis telo, Bakmi telo, Ice cream telo, dodol telo dan jus telo. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan sendiri menghadapi kendala baik dalam positioning maupun dalam diferensiasi produk. Dalam positioning, kendala yang dihadapi adalah pada tahap awal pengenalan produk, perusahaan harus berani untuk berinvestasi cukup besar terlebih dulu yang dipergunakan untuk promosi misal sampel gratis kepada masyarakat. 4. Bauran Pemasaran Yakult adalah minuman susu fermentasi yang mengandung bakteri baik Lactobacillus casei Shirota strain. Satu botol Yakult mengandung 6,5 milyar bakteriyang dapat bertahan hidup hingga ke dalam usus. Harga penetapan produk Yakult diukur berdasarkan manfaatnya dan sesuai dengan daya beli masyarakat yaitu sebesar Rp 1.500,00 untuk setiap botol dan Rp 7.500,00 untuk kemasan sekunder yang terdiri dari 5 botol.Kantor pusat PT. Yakult Indonesia Persada berada di PP Plaza, Lantai 7, Jalan T.B. Simatupang 57 Jakarta.Kantor cabang Yakult sudah berdiri di lebih dari 40 kota di Indonesia yang berada di pulau Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.Sebagai minuman kesehatan, Yakult melakukan propaganda kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan usus. Yakult memiliki kalimat propaganda yaitu “Cintai Ususmu, Yakult Setiap Hari”. Produk Repoeblik Telo adalah turunan dari bahan baku telo atau ubi jalar. Latar belakang usaha ini adalah mengembangkan ubi jalar sebagai bahan pangan yang dapat diterima masyarakat luas. Harga yang ditetapkan Repoeblik Telo tidak jauh berbeda dengan produk dengan jenis yang sama yang sudah beredar di pasaran.Misalnya bakpao, dijual dengan harga Rp 4.000,00 hingga Rp 5.000,00 per buah dan bakpia dijual dengan harga Rp 15.000,00 per kotak



62



dengan isi 9 buah. Lokasi produksi dan penjualan Produk Repoeblik Telo tidak terlalu jauh. Lahan produksi ubi jalar juga tidak jauh dari lokasi produksi. Hal ini untuk selain untuk memudahkan pengangkutan juga untuk menekan biaya, baik biaya pengangkutan bahan baku maupun pengangkutan produk jadi. Promosi yang dilakukan oleh Repoeblik Telo masih dengan menegenalkan produk itu sendiri di outlet-outlet. 5. Yakult harus selalu disimpan didalam pendingin (dibawah 10oC) karena penyimpanan didalam pendingin akan menjaga bakteri Yakult tetap non aktif, sehingga berkenaan dengan hal tersebut untuk menjaga mutu produk, distribusi Yakult ditangani langsung oleh staff perusahaan. PT. Yakult Indonesia Persada mempunyai 2 sistem pemasaran yang dilakukan guna menarik konsumen, yaitu:Sistem Direct Sales yaitu sistem ini digunakan untuk mendistribusikan Yakult ke toko-toko, supermarket, kantin, dan lain-lain. Distribusi dilakukan menggunakan mobil pendingin. Sampai Mei 2007, PT. Yakult Indonesia Persada mempunyai 37 cabang atau TKU (Tempat Kegiatan Usaha) yang melayani outlet-outlet tersebar di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Yang ke 2 Sistem Yakult Lady, melalui sistem ini Yakult didistribusikan oleh ibu-ibu rumah tangga kepada masyarakat di lingkungan tempat tinggal mereka. Strategi pengembangan yang dilakukan oleh Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah konsep pertanian terpadu dalam mengembangkan usaha yang bergerak dari hulu hingga hilir. Pemilihan produk telo yang menjadi unggulan perusahaan tersebut pada awalnya didasarkan pada kecintaan pemilik perusahaan terhadap produk lokal Indonesia yang pada kenyataannya memiliki nilai jual yang rendah ditingkat petani, sehingga perusahaan mencoba menambah nilai jual produk pertanian lokal dengan mengolah dan mengemasnya sedemikian rupa agar dapat meningkatkan nilai jual ditingkat petani dan akhirnya dapat meninngkatkan pendapatan petani.



63



6. Strategi promosi yang diterapkan oleh PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto berfokus untuk pemasaran yang lebih luas di Indonesia bagian timur. PT. Yakult sendiri dalam melakukan promosi produknya telah menerapkan sistem iklan khususnya pada televisi dan media masa lainnya. Sistem periklanan produk Yakult sendiri selalu mempunyai ciri khas dengan berbau unsur kesehatan dengan tidak lupa membubuhkan taglinenya “cintai ususmu, minum Yakult tiap hari”. Promosi yang dilakukan PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto tidak hanya sampai disitu saja, perusahaan ini juga melakukan pendekatan yang lebih intens kepada konsumen melalui promosi yang diadakan di instansi, kampus dan sekolah-sekolah secara langsung. Promosi yang diterapkan oleh Repoeblik Telo masih berfokus di Jawa Timur, khususnya di Kota wisata dan jalur yang potensial untuk membeli oleholeh seperti Malang, Lawang, Pandean, dan Pasuruan sendiri. Repoeblik Telo mendirikan café dan pusat oleh-oleh di pinggir Jalan Raya Purwodadi No. 1, Simping, Purwodadi, Pasuruan. Tidak jauh dari lokasi tersebut, terdapat terminal Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu yang merupakan tempat produksi produk Repoeblik Telo. Tempat-tempat tersebut bukan hanya sebagai pusat pengembangan dan pusat penjualan produk Repoeblik Telo, namun juga merupakan media promosi utama. B. Saran Saran yang dapat diberikan untuk kedua perusahaan sebagai berikut: 1. PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto a. Distribusi pemasaran produk dapat ditingkatkan lebih lanjut agar dapat mencapai harapan perusahaan produk Yakult samapi ke Indonesia bagian timur b. Pemasaran produk menggunakan direct sales dan lady Yakult lebih diperbanyak dan diperluas



64



2. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan a. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan lebih mengembangkan produknya dalam bentuk yang lebih disukai oleh masyarakat b. Pemasaran Produk dari Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan lebih diperluas lagi, sehingga konsumen mendapatkan produk tersebut dengan lebih mudah c. Promosi yang dilakukan oleh Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan lebih ditambah lagi sehingga produk menjadi lebih familiar di masyarakat sebagai konsumen



DAFTAR PUSTAKA Assaury, Masri. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran. BPFE. Yogyakarta. Cannon, Joseph P., Perreault, William D., dan McCarthy, E. Jerome. 2008. Pemasaran Dasar Pendekatan Manajerial Global. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Cravens, David W. Dan Piercy, Nigel F. 2013. Strategic Marketing. Mc Graw Hill. New York.. Fitrianindita, Wiriza. 2010. Analisis Efisiensi Pemasaran Kedelai (Glycine Max.L. Merrill) di Desa Nglaban, Kec. Loceret, Kab. Nganjuk). Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya. Fuad, M., H., Cristine, Nurlela, Sugiarto, dan F., Paulus Y.E. 2000.Pengantar Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Gamaliel, Fredrich S. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Kinerja Selling-In Terhadap Peningkatan Kinerja. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia. Vol.3 (2): 195-206. Ginting, Nembah F. Hartimbul, 2011. Manajemen Pemasaran. Yrama Widya.Bandung. Gitman, Lawrence. 2008.Principles of Manajerial Finance. Pearson Addison Wesley. United States. Hariadi, Doni. 2012. Pengaruh Produk, Harga, Promosi, dan Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Produk Projektor Microvision. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Vol.1 (8): 1-21. Kennedy, J.E. dan Soemonegara, Dermawan. 2009. Marketing Communication: Taktik dan Strategi. PT Bhuna Ilmu Populer Kelompok Gramedia. Jakarta Khaswarina, Shorea. 2014. Analisis Saluran Pemasaran Produk Susu Bubuk Kedelai. Pekbis Jurnal. Vol.6 (3): 208-217. Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan KontrolEdisi Kesembilan Jilid Satu. PT Prenhallindo. Jakarta Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi Keduabelas Jilid Satu. Penerbit Erlangga. Jakarta. Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi tiga belas Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2. Jakarta : Erlangga. Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi tiga belas Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2. Erlangga. Jakarta. Kunto, Yohanes Sondang dan Hasana, Siti Nurul. 2006.Analisis Chaid sebagai Alat Bantu Statistika untuk Segmentasi Pasar (Studi Kasus pada Koperasi Syari’ah Al-Hidayah). Jurnal Manajemen Pemasaran Vol. 1 No. 2 Oktober 2014: 88-98.



Mulyadi. 2015. Analisis Pengaruh Iklan, Kepercayaan Merek dan Kualitas Produk terhadap Minat Beli. Journal of Management. Vol.1 (1): 1-7. Pujiyanto. 2003. Strategi Pemasaran Produk Melalui Media Periklanan. NIRMANA. Vol.5(1): 96 – 109. Sahetapy, Jeofer Pratama. 2013. Diferensiasi Produk, Strategi Merek, Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembeli Meubel UD Sinar Sakti Manado. Jurnal EMBA. Vol.1 (3): 412-413. Selang. 2013. Bauran Pemasaran(Marketing Mix) Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Knsumen pada Freshmart Bahu Mall Manado. Jurnal EMBA. Vol.1 (3): 71-80. Simamora, Henry. 2004.Manajemen Sumberdaya Manusia. Penerbit STIE YKPN. Yogyakarta. Soekartawi. 2003. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sule, Erni Trisnawati dan Saefullah, Kurniawan. 2005. Pengantar Manajemen. Prenada Media Group. Jakarta. Susanti, C. Esti. 2008. Upaya Peningkatan Strategi Marketing Mix Pangan Berbasis Bahan Lokal melalui Analisis Sikap Konsumen dengan Model Fishbein di Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol.3 (1): 1-7 Sutrasmawati, Endang. 2008. Pengaruh Kompetisi Produk dalam Meningkatkan Kinerja Pemasaran melalui Competitive Advantage. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE). Vol.15 (2): 91 – 97. Tambajong. 2013. Bauran Pemasaran Pengaruhnya Terhadap Penjualan Sepeda Motor Yamaha di PT Sarana Niaga Megah Kerta Manado. Jurnal EMBA. Vol.1 (3): 1291-1301. Tjiptono, F., Chandra, G., dan Adriana, D. 2008. Pemasaran Strategik. Penerbit ANDI. Yogyakarta. Wedel, Michel and Wagner Kamakura. 2000. Market Segmentation: Conceptual and Methodological Foundations, Second Edition. Boston: Kluwer Academic Publisher. Wearning. 2012. Positioning Pemasaran. http://wearning.wordpress.com /category/positioning-pemasaran/. Diakses 17 November 2015. Wijaya, Serli dan Chandra, Gunawan Adi. 2006. Analisa Segmentasi, Penentuan Target dan Posisi Pasar pada Restoran Steak dan Grill di Surabaya.Jurnal Manajemen Perhotelan Vol. 2 No. 2 September 2013 Hal: 76-85



Suasana Praktikum Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu di PT Yakult Indonesia Persada Mojokerto Repoeblik Telo di Pasuruan



Foto kelompok di di PT Yakult Indonesia Persada Mojokerto



Foto Kelompok di SPAT Repoeblik Telo di Pasuruan



Produk Bakpao Telo dari SPAT Repoeblik Telo di Pasuruan



Produk Yakult di Negara Lain