Laporan Praktikum Proses Produksi Mesin CNC Tu-2A Dan Cnc-Tu-3A [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

i



LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI MESIN CNC TU-2A DAN CNC-TU-3A



Disusun oleh : Tasya Ghonia Alma 14/363845/TK/41818



PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2015



16



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL



i



DAFTAR ISI



ii



DAFTAR GAMBAR



iv



DAFTAR TABEL



vi



BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang



1



1.2. Rumusan Masalah



2



1.3. Asumsi dan Batasan Praktikum



2



1.4. Tujuan Praktikum



3



1.5. Manfaat Praktikum



3



BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Mesin CNC



4



2.2. Jenis Mesin CNC



6



2.3. Komponen Utama Mesin CNC



7



2.3.1 Mesin CNC TU-3A 2.4. Pengkodean Standar Mesin CNC



13



2.4.1 Pengkodean pada Mesin TU-3A (Mesin Fris) 2.4.1.1 Kode G 2.4.1.2 Kode M 2.5. Prinsip Kerja Mesin CNC



15



2.5.1 Prinsip Kerja Mesin CNC TU-3A



ii



BAB III. METODOLOGI PENELITIAN



16



3.1. Waktu dan Tempat Penelitian



16



3.2. Alat dan Bahan



16



3.2.1. Bahan yang Digunakan



17



3.2.2. Alat yang Digunakan



17



3.3. Langkah Kerja DAFTAR PUSTAKA



17 18



LAMPIRAN



iii



DAFTAR GAMBAR



Gambar 2.1 Mesin CNC Gambar 2.3.1.1 Tombol Emergensi pada Mesin CNC TU-3A Gambar 2.3.2.2 Saklar Pengatur Kecepatan Sumbu Utama pada Mesin CNC TU-3A Gambar 2.3.2.3 Saklar Layaan Posisi Mesin pada Mesin CNC TU-3A Gambar 2.3.2.4 Amperemeter pada Mesin CNC TU-3A Gambar 2.3.2.5 Penggerak Disket pada Mesin CNC TU-3A Gambar 2.3.2.6 Step Motor pada Mesin CNC TU-3A Gambar 2.3.2.7 Rumah Alat Potong pada Mesin CNC TU-3A Gambar 2.3.2.8 Penjepit Benda Kerja pada Mesin CNC TU-3A Gambar 3.2.1.1 Mesin CNC TU-3A Gambar 3.2.1.2 Ring Gambar 3.2.1.3 Machining Plane Gambar 3.2.1.4 Gambar Kerja



iv



DAFTAR TABEL



v



1



BAB I



PENDAHULUAN



1.1.Latar Belakang



Di era yang serba modern ini, hampir setiap hal dikerjakan dengan bantuan mesin. Sektor manufaktur, sebagai salah satu sektor yang memberi dampak yang cukup besar pada dunia industri, sangat membutuhkan bantuan mesin dalam setiap proses kerjanya. Perkembangan mesin pun semakin meningkat ke sistem otomasi. Melalui sistem otomasi, proses manufaktur dapat mengalami peningkatan di bidang efisiensi pada cost, produktivitas, serta profit. Penggunaan mesin otomatis sangat terlihat dampaknya pada penguruangan manual material handling, seperti penggunaan crane, conveyor, dan handling machine lainnya, Hal tersebut dapat mengefisienkan penggunaan sumber daya manusia. Sehingga hanya cukup melakukan proses operasi yang tidak dapat diakomodasi oleh mesin. Cost yang keluar untuk tenaga manusia pun dapa dikurangi. Kecepatan dari produk yang dihasilkan pun dapat meningkat dengan adanya mesin otomastis. Semakin cepat maka semakin efisien proses manufaktur secara keseluruhan dan didapatakan produk yang lebih banyak untuk dipasarkan. Hal tersebut berimplikasi pada peningkatan profit. Penggunaan computer dalam proses manufaktur pun menjadi salah satu cara peningkatan efisiensi yang dapat diandalkan. Mesin terkomputerisasi ini biasa disebut dengan CNC (Computer Numerical Control). Pada mesin CNC instruksi dari operator disimpan sebagai program dalam pengkodean angka micro-computer yang terhubung pada mesin. Aplikasi dari mesin CNC pada mesin manufaktur antara lain pada mesin bubut dan mesin fris. Mesin CNC memudahkan proses dengan kesulitan yang cukup tinggi sekalipun. Selain di bidang manufaktur, mesin



16



CNC juga memiliki aplikasi yang luas di bidang aviasi, otomotif, hingga elektronik. Sebagai mahasiswa Teknik Industri yang juga turut memperhitungkan efisiensi proses produksi, diperlukan pengetahuan mengenai mesin yang digunakan, dalam hal ini adalah mesin CNC yang diaplikasikan pada mesin bubut dan mesin fris. Pada praktikum ini digunakan mesin CNC TU-2A (mesin bubut) dan mesin CNC TU-3A (mesin fris).



1.2.Rumusan Masalah



1. Bagaimana cara pengoperasian mesin CNC? 2. Bagaimana pengkodean pada mesin CNC yang sesuai untuk mengahasilkan sebuah produk sesuai gambar teknik yang telah dirancang? 3. Bagaimana perbandingan keunggulan dan kelemahan mesin CNC dan konvensional pada mesin CNC TU-2A dan mesin CNC TU-3A?



1.3.Asumsi dan Batasan Masalah



1.3.1 Asumsi dan batasan pada mesin TU-2A dan TU-3A: 1. Kecepatan pemakanan yang direkomendasikan maksimal sebesar 100 mm/min. 2. Pemakanan yang direkomendasikan maksimal sedalam 0.5 mm. 3. Pahat pada mesin TU-2A merupakan pahat kanan. 4. Spindle pada mesin TU-3A berputar searah jarum jam.



1.3.2. Asumsi dan batasan pada praktikan mesin TU-2A dan TU-3A: 1. Praktikum dilakukan di Laboratorium, Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang 2



2. Praktikan menggunakan perlengkapan untuk menjaga keselamatan. 3. Bahan yang diproses merupakan alumunium solid balok.



1.4.Tujuan Praktikum



1. Mengetahui cara pengoperasian mesin CNC. 2. Mengetahui pengkodean yang sesuai untuk mengahasilkan sebuah produk sesuai gambar teknik yang telah dirancang. 3. Mengetahui perbandingan keunggulan dan kelemahan mesin CNC dan konvensional pada mesin CNC TU-3A.



1.5.Manfaat Praktikum



1. Praktikan dapat mengetahui cara pengoperasian mesin CNC. 2. Praktikan dapat mengetahui pengkodean yang sesuai untuk mengahasilkan sebuah produk sesuai gambar teknik yang telah dirancang. 3. Praktikan dapat mengetahui perbandingan keunggulan dan kelemahan mesin CNC TU-3A.



3



4



BAB II



LANDASAN TEORI



2.1 Pengertian Mesin CNC



CNC singkatan dari Computer Numerically Controlled, merupakan mesin perkakas yang dilengkapi dengan sistem mekanik dan kontrol b erbasis komputer yang mampu membaca instruksi kode N, G, F, T, dan lain-lain, dimana kode-kode tersebut akan menginstruksikan ke mesin CNC agar bekerja sesuai dengan program benda kerja yang akan dibuat. Secara umum cara kerja mesin perkakas CNC tidak berbeda dengan mesin perkakas konvensional. Fungsi CNC dalam hal ini lebih banyak menggantikan pekerjaan operator dalam mesin perkakas konvensional. Misalnya pekerjaan setting tool atau mengatur gerakan pahat sampai pada posisi siap memotong, gerakan pemotongan dan gerakan kembali keposisi awal, dan lain-lain.



Gambar 2.1 Mesin CNC



16



Demikian pula dengan pengaturan kondisi pemotongan (kecepatan potong, kecepatan makan dan kedalaman pemotongan) serta fungsi pengaturan yang lain seperti penggantian pahat, pengubahan transmisi daya (jumlah putaran poros utama), dan arah putaran poros utama, pengekleman, pengaturan cairan pendingin dan sebagainya. Mesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat membuat benda kerja secara presisi dan dapat melakukan interpolasi yang diarahkan secara numerik (berdasarkan angka). Parameter sistem operasi CNC dapat diubah melalui program perangkat lunak (software load program) yang sesuai. Tingkat ketelitian mesin CNC lebih akurat hingga ketelitian seperseribu millimeter, karena penggunaan ballscrew pada setiap poros transportiernya.



Ballscrew



bekerja



seperti



lager



yang



tidak



memiliki



kelonggaran/spelling namun dapat bergerak dengan lancar. Dengan telah berkembangnya Mesin CNC, maka benda kerja yang rumit sekalipun dapat dibuat secara mudah dalam jumlah yang banyak. Selama ini pembuatan komponen/suku cadang suatu mesin yang presisi dengan mesin perkakas manual tidaklah mudah, meskipun dilakukan oleh seorang operator mesin perkakas yang mahir sekalipun. Penyelesaiannya memerlukan waktu lama. Bila ada permintaan konsumen untuk membuat komponen dalam jumlah banyak dengan waktu singkat, dengan kualitas sama baiknya, tentu akan sulit dipenuhi bila menggunakan perkakas manual. Apalagi bila bentuk benda kerja yang dipesan lebih rumit, tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Secara ekonomis biaya produknya akan menjadi mahal, hingga sulit bersaing dengan harga di pasaran. Tuntutan konsumen yang menghendaki kualitas benda kerja yang presisi, berkualitas sama baiknya, dalam waktu singkat dan dalam jumlah yang banyak, akan lebih mudah dikerjakan dengan mesin perkakas CNC (Computer Numerlcally Controlled), yaitu mesin yang dapat bekerja melalui pemogramman yang dilakukan dan dikendalikan melalui komputer. Mesin CNC dapat bekerja secara otomatis atau semiotomatis setelah diprogram terlebih dahulu melalui komputer yang ada. Program yang dimaksud merupakan program membuat benda kerja yang telah direncanakan atau dirancang



5



sebelumnya. Sebelum benda kerja tersebut dieksikusi atau dikerjakan oleh mesin CNC, sebaikanya program tersebut di cek berulang-ualang agar program benarbenar telah sesuai dengan bentuk benda kerja yang diinginkan, serta benar-benar dapat dikerjakan oleh mesin CNC. Pengecekan tersebut dapat melalui layar monitor yang terdapat pada mesin atau bila tidak ada fasilitas cheking melalui monitor (seperti pada CNC TU EMCO 2A/3A) dapat pula melalui plotter yang dipasang pada tempat dudukan pahat/palsu frais. Setelah program benar-benar telah berjalan seperti rencana, baru kemudian dilaksanakan/dieksekusi oleh mesin CNC.



2.2 Jenis Mesin CNC



Dari segi jenisnya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi tiga jenis, antara lain: 1. Mesin CNC 2A Mesin CNC 2A yaitu mesin CNC 2 aksis, karena gerak pahatnya hanya pada arah dua sumbu koordinat (aksis) yaitu koordinat X, dan koordinat Z, atau dikenal dengan mesin bubut CNC. 2. Mesin CNC 3A Mesin CNC 3A, yaitu mesin CNC 3 aksis atau mesin yang memiliki gerakan sumbu utama kearah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau dikenal dengan mesin frsais CNC. 3. Mesin CNC kombinasi Mesin CNC kombinasi, yaitu mesin CNC yang mampu mengerjakan pekerjaan bubut dan freis sekaligus, dapat pula dilengkapi dengan peralatan pengukuran sehingga dapat melakukan pengontrolan kualitas pembubutan/pengefraisan pada benda kerja yang dihasilkan. Pada umumnya mesin CNC yang sering dijumpai adalah mesin CNC 2A (bubut) dan mesin CNC 3A (frais).



6



2.3 Komponen Utama Mesin CNC



2.3.1 Mesin CNC TU-3A



1. BagianPengendali/Kontrol



a) Saklar utama (Main switch) Saklar utama adalah pintu masuk aliran listrik ke control pengendali CNC. Cara kerjanya ialah jika kunci diputar ke posisi 1 maka arus listrik ke CNC, apabila kunci diputar ke posisi 0 maka arus akan terputus dan mesin akan mati. b) Tombol emergensi Tombol ini digunakan untuk memutuskan aliran listrik ke mesin, hal ini ilakukan apabila akan terjadi tabrakan akibat kesalahan program. Cara erjanya yaitu dengan menekan tombol ini maka aliran listrik akan terputus dan mesin akan mati, untuk mengaktifkan kembali tombol ini, putar kunci saklar utama ke arah posisi 0, kemudian putar tombol emergensi ke kanan selanjutnya kunci saklar utama diputar pada posisi 1 maka aliran listrik akan mengalir kembali.



Gambar 2.3.1.1 Tombol Emergensi pada Mesin CNC TU-3A



7



c) Saklar operasi mesin (Operating switch) Saklar layanan ini digunakan untuk memutar sumbu utama yang dihubungkan engan rumah alat potong. Saklar ini dapat berfungsi secara manual dan CNC. ara kerjanya yakni saklar utama diputar pada posisi 1 maka alat potong akan berputar secara manual, apabila saklar diputar pada posisis CNC maka alat otong akan berputar dan berhenti menurut data program CNC. d) Saklar mengatur kecepatan putar sumbu utama Saklar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan putar alat potong pada sumbu utama, sakalar ini dapat berfungsi pada layanan manual dan layanan CNC. Pada mesin frais CNC TU 3A mempunyai kecepatan putar antara 3002000 rpm. Gambar 2.3.2.2 Saklar Pengatur Kecepatan Sumbu Utama pada Mesin CNC



TU-3A e) Saklar layanan posisi mesin Saklar layanan ini berfungsi untuk mengatur layanan mesin dengan posisi vertikal atau pada posisi horisontal. Disamping itu saklar ini juga untuk mengatur dimensi bekerjanya mesin dalam satuan metris dan inchi.



Gambar 2.3.2.3 Saklar Layaan Posisi Mesin pada Mesin CNC TU-3A



8



f) Amperemeter Amperemeter menujukan pemakaian arus aktual dari motor pengerak alat potong mesin frais CNC TU 3A. kegunaan Amperemeter yaitu untuk mencegah beban lebih pada motor penggerak, arus maksimum yang diijinkan adalah 4 A.



Gambar 2.3.2.4 Amperemeter pada Mesin CNC TU-3A



g) Penggerak disket Penggerak disket pada mesin CNC dimaksudkan untuk pelayanan pengoperasian disket. Dalam pelayanan disket dapat dilaksanakan dengan (a) menyimpan data program dari mesin ke diket, (b) memindah data program dari disket ke mesin, dan (3) memformat disket.



Gambar 2.3.2.5 Penggerak Disket pada Mesin CNC TU-3A 2. Bagian mekanik



9



a). Motor utama Motor utama adalah motor penggerak rumah alat potong (milling taper spindle) untuk memutar alat potong (tool). Motor yang digunakan adalah jenis motor arus searah (DC) dengan kecepatan yang bervariasi. Identifikasi dari motor adalah: jenjang putaran 600-4000 rpm, tenaga masukan (input) 500 watt, dan tenaga pengeluaran (output) 300 watt. b). Eretan (Support) Eretan adalah gerak persumbuhan jalannya mesin. Pada jenis mesin 3 axis ini, rumah alat potong dapat bekerja pada posisi vertikal dan posisi horisontal yang masing-masing mempunyai area kerja gerakan sebagai berikut: Posisi rumah alat potong vertikal adalah : 



Eretan memanjang sumbu X 0 - 199,99 mm







Eretan melintang sumbu Y 0 - 99, 99 mm







Eretan tegak sumbu Z 0 - 199, 99 mm



Posisi rumah alat potong horisontal adalah: 



Eretan melintang sumbu X 0 - 99,99 mm







Eretan memanjang sumbu Y 0 - 199,99 mm







Eretan tegak sumbu Z 0 - 199,99 mm



c). Step motor Step motor adalah motor penggerak eretan, masing-masing eretan mempunyai step motor sendiri-sendiri, yaitu penggerak sumbu X, penggerak sumbu Y, dan penggerak sumbu Z. Masing-masing ukuran step motor adalah sama. Identifikasi dari motor tersebut adalah: jumlah 1 putaran 72 langkah, momen putar 0,5 Nm, kecepatan gerakan: - gerakan cepat maksimum 700mm/menit



10



- gerakan pengoperasian manual 5-400 mm/menit - gerakan pengoperasian CNC terprogram 2-499 mm/menit.



Gambar 2.3.2.6 Step Motor pada Mesin CNC TU-3A



d). Rumah alat potong (Milling taper spindle) Rumah alat potong pada mesin frais digunakan untuk menjepit penjepit alat potong (tool holder) pada waktu proses pengerjaan benda kerja.Adapun sumber putaran dihasilkan dari motor utama yang mempunyai kecepatan putar antara 300-2000 rpm. Untuk proses pengerjaan dengan layanan mesin produksi CNC dapat menggunakan lebih dari satu alat potong, karena data alat potong dapat tersimpan dalam memori mesin. Sedang untuk penggantian alat potong secara manual.



Gambar 2.3.2.7 Rumah Alat Potong pada Mesin CNC TU-3A



11



e). Penjepit alat potong (Tool holder) Penjepit alat potong yang digunakan pada mesin frais adalah jenis penjepit manual. Fungsi penjepit digunakan untuk menjepit pisau pada waktu penyayatan benda kerja. Bentuk penjepit ini biasanya sesuai dengan bentuk rumah alat potong (milling taper spindle). Untuk menjepit pisau yang berbentuk batang silindris memerlukan alat bantu yang disebut cekam (cekam coolled) f). Ragum Ragum pad mesin frais dipergunakan untuk menjepit benda kerja pada waktu proses penyayatan benda kerja berlangsung. Karena fungsinya sebagai pemegang benda kerja, maka alat ini dapat di ganti-ganti sesuai dengan kebutuhan benda kerja yang akan dijepit. Biasanya pada ragum dilengkapi dengan stoper yang dapat dipergunakan untukbatas pegangan benda kerja. Adapun cara kerja ragum ini dengan sistem manual.



Gambar 2.3.2.8 Penjepit Benda Kerja pada Mesin CNC TU-3A



12



2.4 Kode Standar Mesin CNC



2.4.1 Pengkodean pada Mesin TU-3A (Mesin Fris) 2.4.1.1 Kode G G00 : gerak lurus cepat tanpa penyayatan G01 : gerak lurus dengan penyayatan G02 : gerak melingkar searah jarum jam G03 : gerak melingkar berlawanan dengan arah jarum jam G04 : waktu tinggal diam/ berhenti sesaat G21 : baris blok sisipan G25 : memanggil program subrutin G27 : perintah melompat ke nomor blok yang dituju G40 : membatalkan kompensasi radius pisau G45 : penambahan radius pisau bagian dalam kontur kantong G46 : pengurangan radius dua kali untuk kontur luar G47 : penambahan radius pisau freis dua kali untuk kontur luar G48 : pengurangan radius pisau dua kali untuk bagian dalam kontur kantong G64 : mematikan arus motor asutan/ step motor G65 : pelayanan operasi disket G66 : pelayanan dengan transfer computer ke EPS G72 : siklus pengefraisan kantong segi empat G73 : siklus pengeboran dengan pemutusan tatal



13



G81 : siklus pengeboran langsung G82 : siklus pengeboran dengan waktu tinggal diam G83 : siklus pengeboran dengan penarikan tatal G84 : siklus penyayatan ulir G85 : siklus paremarean G89 : siklus paremarean dengan waktu tinggal diam/berhenti sesaat G90 : program absolut G91 : program inkrimental G92 : penatapan titik awal posisi program absolut



2.4.1.2 Kode M M00 : program berhenti berprogram M03 : spindle berputar searah jarum jam M04 : spindle berputar berlawanan arah jarum jam M05 : putaran spindle berhenti M06 : perintah memasukkan data alat potong M17 : perintah kembali ke program utama M30 : program berakhir M99 : pemberitahuan posisi titik pusat lengkungan yang harus diiris dari titik awal pengirisan. Untuk pengirisan lingkar, lebih kecil dari kuadran.



14



2.5 Prinsip Kerja CNC Pengoperasian mesin CNC secara umum adalah dengan memasukkan perintah numerik melalui tombol-tombol yang berada pada panel mesin. Berdasarkan dengan berbagai macam bentuk yang dapat diakomodir oleh mesin CNC maka perlu pengetahuan pada penentuan titik referensi. Ada 2 macam cara penentuan titik refrensi 1. Sistem Absolut Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong menjadi titik referensi selama proses machining berlangsung. Pada mesin bubut, titik referensi berada pada titik pusat benda kerja pada bagian ujung terluar. Pada mesin fris titik refrrensi dapat diletakkan dimana saja, tergantung dari preferensi operator tapi umumnya pada pertemuan 2 sisi benda kerja. 2. Sistem Inkremental Pada sistem ini titik refrensi yang digunakan sebagai acuan selalu berpindahpindah menurut titik terakhir pada pada proses yang dikerjakan. Pada mesin bubut dan fris untuk menemukan titik refrensinya metode yang digunakan sama, yaitu pada titik terakhir proses. 2.5.1 Prinsip Kerja Mesin CNC TU-3A



Prinsip kerja mesin milling CNC TU-3A adalah pisau berputar menyayat, benda kerja yang terpasang pada meja bergerak ke arah horizontal atau melintang, Sedangkan pisau dipasang pada eretan yang bergerak dengan lintasan naik turun. Secara konseptual arah gerakan persumbuhan tersebut diberi lambang persumbuan sebagai berikut: 1. Sumbu X bergerak ke arah horisontal 2. Sumbu Y bergerak ke arah melintang 3. Sumbu Z bergerak ke arah vertikal.



15



4



BAB III



METODOLOGI PRAKTIKUM



3.1. Waktu dan Tempat Praktikum Praktikum proses produksi dilaksanakan pada Hari Rabu dan Kamis, 23, 29, 30 November 2017 pukul 07.00-14.00 WIB di Bengkel Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang.



3.2. Alat dan Bahan 1. Mesin CNC TU-3A



Gambar 3.2.1.1 Mesin CNC TU-3A 2. Ring Ring digunakan untuk mengencangkan dan mengendurkan pencekam benda kerja pada mesin CNC TU-3A.



16



Gambar 3.2.1.2 Ring 3.2.2 Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan adalah alumunium solid berentuk bahan alumunium solid dengan ukuran 50 x 50 mm.



3.3. Langkah Kerja 3.3.2 Mesin CNC TU-3A 1. Membuat kode pengerjaan sesuai dengan benda kerja yang akan dibuat. Gunakan inventor untuk mempermudah mencari koordinat benda kerja yang ingin dibuat. 2. Siapkan benda kerja, jangka sorong dan mesin CNC TU-3A termasuk pahat dan segala jenis kunci yang dibutuhkan. 3. Menyalakan mesin CNC TU-3A. 4. Memasang benda kerja pada pencekam. 5. Memasang pahat pada rumah pahat. 6. Mengatur kecepatan spindle. 7. Menentukan titik refrensi pada sumbu X,Y, dan Z dengan menggeser pahat hingga menyentuh permukaan benda pada sumbu X, Y, dan Z kemudian tekan tombol DEL pada tiap sumbu. 8. Ubah koordinat sumbu X dan Y menjadi -200 dan sumbu Z menjadi 200 kemudian tekan H/C. 9. Masukkan kode yang telah disusun sebelumnya. 10. Periksa ulang program dengan menekan tombol M. 11. Tekan tombol START untuk menjalankan program. 12. Setelah selesai, matikan mesin CNC TU-3A. 13. Bersihkan benda kerja dari tatal. 14. Lepaskan benda kerja dari pencekam 15. Lepaskan pahat. 16. Bersihkan mesin CNC TU-3A dari tatal.



5



17



4



DAFTAR PUSTAKA



Anonim.



Macam-macam



Variansi



Mesin



CNC.



Diakses



dari



http://hukama.weebly.com/sekolah.html. Diakses pada 14 November 2015 pukul 21.15. Darmawan, Arief. 2014. Modul Praktikum Proses dan Sistem Produksi, CNC-Computer Numerically Controlled. Yogyakarta. Taufan, Muhammad. 2011. Mesin CNC. Diakses dari http://www.ridersystem.net/2011/10/mesin-cnc.html. Diakses pada 14 November 2015 pukul 13.42. Rahadiyanta, Dwi. Materi PPM Komponen Utama Mesin CNC TU-2A. Diakses



dari



http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dr-dwi-



rahdiyanta-mpd/komponen-utama-mesin-cnc-tu-2a-bagian-mekanik-danpengendali.pdf. Diakses pada 14 November 2015 pukul 13.50. Rahadiyanta, Dwi. Bagian-bagian Utama Mesin CNC TU-3A. Diakses dari staff.uny.ac.id. Diakses pada 15 November 2015 pukul 7.43. Rahadiyanta, Dwi. Materi PPM Prinsip Kerja dan Komponen Utama Mesin CNC TU-2A. Diakses dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dr-dwi-rahdiyanta-mpd/prinsipkerja-dan-bagian-bagian-utama-mesin-bubut-cnc-tu-2a.pdf. Diakses pada 15 November 2015 pukul 7.56.



16 18