Laporan Praktikum Reaksi-Reaksi Kimia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

I.



Judul Percobaan



: Reaksi –reaksi Kimia



II.



Hari / Tanggal Percobaan



: Rabu / 04 November 2015



III.



Selesai Percobaan



: Rabu / 04 November 2015



IV.



Tujuan Percobaan



:



Mengamati perubahan yang terjadi pada suatu reaksi V.



Tinjauan Pustaka



:



Reaksi kimia adalah suatu reaksi antar senyawa kimia atau unsur kimia yang melibatkan perubahan strukturdari molekul, yang umumnya berkaitan dengan pembetukan dan pemutusan ikatan kimia. Dalam suatu reaksi kimia terjadi proses ikatan kimia. Berlangsungnya proses ini dapat memerlukan energi atau melepaskan energi. (Raif, 2012:2) Reaksi kimia adalah perubahan satau atau lebih zat menjadi zat – zat baru yang sifatnya berbeda daripada zat –zat penyusunnya. Dengan menulis reaksi kimia dapat membantu dalam merencanakan percobaan. Reaksi kimia merupakan cara untuk mengetahui sifat – sifat dari suatu zat.( Harnanto, Ari, 2009) Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antar perubahan senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa – senyawa awal yang terlibat dalam reaksi tersebut disebut reaktan dan hasil dari suatu reaksi kimia disebut hasil reaksi (produk). Menurut hukum penggabungan kimia, setiap zat dijelaskan oleh suatu rumus kimia yang menyatakan jumlah atom setiap unsur dalam satu molekul zat. Rumus empiris suatu senyawa adalah rumus paling sederhana yang memberikan jumlah atom relatif yang betul untuk setia[p jenis atom yang ada dalam senyawa itu. Umumnya suatu reaksi kimia disertai oleh kejadian – kejadian fisis, seperti perubahan warna, pembentukan endapan, berubahnya suhu, dan timbulnya gas. Reaksi kimia disebut juga lambang – lambang yang menyatakan suatu reaksi kimia. Dalam penulisan persamaan reaksi diperlukan langkah – langkah sebagai berikut : -



Nama – nama pereaksi dan hasil reaksi hasilnya disebut persamaan. Ex = Nitrogen Oksidasi + Oksigen  Nitrogen Dioksida



-



Rumus kimia digunakan untuk pengganti nama zat yang dimaksud dengan persamaan kerangka. Ex = NO + O2  NO2



-



Persamaan kerangka disertakan disebut persamaan kimia. Ex = 2NO + O2  2NO2



Jenis – Jenis Reaksi Kimia : 1. Reaksi Netralisasi Reaksi netralisasi adalah reaksi suatu asam dan basa yang menghasilkan senyawa ion. Ketika basa ditambahkan dalam asam. Asam dikatakan dinetralkan senyawa ion merupakan hasil dari reaksi netralisasi maka dinamakan garam. Senyawa – senyawa ionik selain hidroksida dan oksidasi adalah garam. Jadi garam dapat diperoleh dari reaksi netralisasi. Contoh : -



-



HCl(aq)



+



NaOH(aq)  NaCl(aq)



(asam)



(basa)



(garam)



Na2O(aq) +



Cl2O7(aq)  NaCl(aq)



(basa)



(asam)



+



H2O(l) (air)



(garam)



2. Reaksi Pengendapan Reaksi pengendapan adalah suatu reaksi yang menghasilkan endapan. Endapan yang dihasilkan bisa berupa kristal atau koloid, dan dapat dikeluarkan dari larutan melalui tahap penyaringan. Endapan terbentuk jika larutan terlalu jenuh pada zat yang bersangkutan. Kelarutan bergantung kepada berbagai kondisi seperti suhu, tekanan, konsentrasi, dan bahan – bahan lain. Contoh



:



- 3CaCl2(aq) + 2Na3PO4(aq)  Ca3(PO4)2(s) + 6 NaCl(aq) 3. Reaksi Reduksi – Oksidasi Reaksi reduksi oksidasi adalah reaksi yang mengandung peristiwa redukis dan oksidasi atau perubahan bilangan oksidasi. Reaksi ini tidak dapat terjadi sendiri karena jika elektron dilepaskan maka harus ada yang menerima elektron. Berlangsungnya reaksi – reaksi oksidasi reduksi terdapat dalam 3 lingkungan yaitu lingkungan asam (H+), lingkungan basa (OH-) dan lingkungan netral. Contoh : -



H2



+



Cl2







2HCl



-



4Fe



+



3O2







2Fe2O3



4. Reaksi Pembakaran Reaksi pembakaran adalah reaksi sejenis redoks yang mana bahan – bahan yang dapat terbakar bergabung dengan unsur – unsur oksidator yang sering digunakan adalah oksigen, dimana menghasilkan panas dan menghasilkan produk yang teroksidasi.



Contoh : -



4Fe



+



3O2







-



C7H16



+



11O2



 7CO2 + 8H2O



2Fe2O3



5. Reaksi Kesetimbangan Reaksi kesetimbangan adalah reaksi yang mana zat –zat hasil reaksi atau disebut dengan produk dapat bereaksi kembali membentuk zat –zat semula atau disebut dengan reaktan. Jadi, reaksi berlangsung dua arah atau (reversible) Contoh : -



ZnSO4(aq) + 2NH4OH(aq) ↔ (NH4)2SO4(aq) + Zn(OH)2(s)



6. Reaksi Kompleksometri Reaksi kompleksometri adalah reaksi antara ion –ion sehingga membentuk suatu senyawa komplek. Suatu ion komplek yang terdiri dari satu atom pusat sejumlah elektron yang terikat erat dengan atom pusat. Contoh :



VI.



-



[Fe(CN)6]3- heksasioneferat (III)



-



[Cu(NH3)4]2- tetraminakuprat (II)



Alat dan Bahan : a. Alat : 1. Tabung reaksi



10 buah



2. Pipa pengalir bersumbat



1 buah



3. Gelas kimia 100 mL



1 buah



4. Rak tabung reaksi



1 buah



5. Gelas ukur 45 mL



1 buah



6. Pipet tetes



10 buah



7. Selang



1 buah



b. Bahan 1. HCl



0,05 M



1 mL



2. HCl



0,5 M



4 mL



3. CH3COOH



0,05 M



1 mL



4. NaOH



0,05 M



1 mL



5. NaOH



0,5 M



4 mL



6. ZnSO4



0,1 M



1 mL



7. NH4OH



0,5 M



1 mL



8. BaCl2



0,1 M



3 mL



VII.



9. Ba(OH)2



0,2 M



1 mL



10. K2CrO4



0,1 M



2 mL



11. K2Cr2O7



0,1 M



1 mL



12. (NH4)2SO4



0,5 M



3 mL



13. CaCO3 serbuk



0,2 gram



14. Kertas Lakmus



secukupnya



15. Indikator Universal



secukupnya



Cara Kerja : 1. Percobaan I “Reaksi Netralisasi” a)



HCl 0,05 M



CH3COOH 0,05 M



Diukur 1 mL



Diukur 1 mL



Dimasukkan dalam tabung reaksi 1



Dimasukkan dalam tabung reaksi 2



Diberi indikator universal 1 tetes



Diberi indikator universal 1 tetes



Diamati dan dicatat perubahan



Diamati dan dicatat perubahan



Larutan berwarna jingga pekat



b)



Larutan berwarna jingga pudar



NaOH 0,05 M Diukur 1 mL Dimasukkan dalam tabung reaksi 3&4 Diberi indikator universal 1 tetes Diamati dan dicatat perubahannya Larutan berwarna ungu



c)



HCl 0,05 M



NaOH 0,05 M



Dicampur dan Diamati Perubahannya Larutan NaCl berwarna hijau



CH3COOH 0,05 M



Dicampur dan Diamati Perubahannya Larutan CH3COONa berwarna kebiruan



2. Percobaan II “Reaksi Kesetimbangan” a)



ZnSO4 0,1 M Diukur 10 tetes Dimasukkan dalam tabung reaksi 1 Ditambahkan 5 tetes NaOH 0,5M Endapan Zn(OH)2 berwarna putih Ditambahkan NaOH hingga berubah Dibandingkan dengan tabung reaksi 2 Larutan tidak berwarna, endapan larut



b)



ZnSO4 0,1 M Diukur 10 tetes Dimasukkan dalam tabung reaksi 2 Ditambahkan 5 tetes NH4OH 0,5M Endapan Zn(OH)2 berwarna putih Ditambahkan NH4OH hingga berubah Dibandingkan dengan tabung reaksi 1 Larutan tidak berwarna, endapan larut



NaOH 0,05 M



3.



Percobaan III “ Reaksi Pembentukan Gas” a)



(NH4)2SO4 0,5 M Diukur 3 mL Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 1 Ditambahkan 2 mL NaOH 0,5M Ditutup tabung dengan pipa sumbat berpengalir Dikenakan ujung pipa pada kertas lakmus merah yang telah dibasahi aquades Diamati perubahannya Kertas Lakmus menjadi warna biru



b)



Serbuk CaCO3 Diukur 0,2 gram Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 2 Ditambahkan 3 mL HCl 0,5M Ditutup tabung dengan pipa sumbat berpengalir Dikenakan ujung pipa pada tabung yang diisi larutan Ba(OH)2 0,2 M Diamati perubahannya Kertas Lakmus menjadi warna biru



4.



Percobaan IV “Reaksi Persenyawaan Logam Transisi” a)



BaCl2 0,1 M Diukur 1 mL Dimasukkan dalam tabung reaksi 1 Ditambahkan 1 mL K2CrO4 0,1 M Dibandingkan dengan tabung reaksi 2&3 Diamati dan dicatat perubahan Endapan BaCrO4 berwarna kuning



b)



BaCl2 0,1 M Diukur 1 mL Dimasukkan dalam tabung reaksi 2 Ditambahkan 1 mL K2Cr2O7 0,1 M Dibandingkan dengan tabung reaksi 1&3 Diamati dan dicatat perubahan Endapan BaCr2O7 berwarna jingga



c)



BaCl2 0,1 M Diukur 1 mL Dimasukkan dalam tabung reaksi 2 Ditambahkan 1 mL HCl 0,5 mL dan 1 mL K2CrO4 0,1 M Dibandingkan dengan tabung reaksi 1&2 Diamati dan dicatat perubahan Endapan BaCrO4 berwarna kuning pekat



VIII. Hasil Pengamatan : No



1a



1b



Hasil Pengamatan Sebelum Sesudah Larutan HCl(aq) 0,05M + Larutan HCl berwarna jingga Indikator Universal Tidak Berwarna pekat CH3COOH (aq) Larutan Larutan O,05M + Indikator CH3COOH berwarna jingga Universal Tidak Berwarna pudar NaOH(aq) O,05M + Larutan NaOH Larutan Indikator Universal Tidak Berwarna berwarna ungu Telah ditetesi Indikator Universal : HCl = Larutan HCl(aq) 0,05M+ Larutan berwarna jingga Reaksi NaOH(aq) 0,05M Berwarna Hijau pekat Netralisasi NaOH= Larutan berwarna ungu Jenis Reaksi



Prosedur Percobaan



1c



CH3COOH (aq) 0,05M +NaOH(aq) 0,05M



 ZnSO4(aq) 0,1M +NaOH (aq) 0,5M 2a Reaksi  Zn(OH)2(s) Kesetimba +NaOH(aq) 0,5M ngan



2b



Telah ditetesi Indikator Universal : CH3COOH = Larutan berwarna jingga pudar NaOH= Larutan berwarna ungu



Larutan Berwarna kebiruan



Terbentuk endapan Zn(OH)2 warna putih (++) Larutan ZnSO4 Tidak berwarna



 ZnSO4(aq) 0,1M + Larutan ZnSO4 NH4OH (aq) 0,5M Tidak berwarna



Endapan Zn(OH)2 setelah ditetesi NaOH, larutan menjadi tidak berwarna dan masih terdapat sisa endapan. Terbentuk endapan Zn(OH)2 warna putih (+)



 Zn(OH)2(s) + NH4OH (aq) 0,5M



Endapan Zn(OH)2 setelah ditetesi NaOH, larutan menjadi tidak berwarna dan masih terdapat sisa endapan. 



3a Reaksi Pembentu kan Gas



(NH4)2SO4 (aq) 0,5M + NaOH(aq) 0,5M



3b



CaCO3(s) +HCl(aq) 0,5M



4a



BaCl2(aq) 0,1M + K2CrO4(aq) 0,1M



4b



4c



Rekasi Persenyawaan Logam Transisi







Larutan (NH4)2SO4 tidak berwarna Kertas Lakmus berwarna merah



Kertas Lakmus berubah menjadi warna biru



CaCO3 berupa padatan dan HCl berupa larutan tidak berwarna



Larutan berwarna keruh dan terdapat gelembung gas  Terdapat  Larutan BaCl2 endapan tidak berwarna BaCrO4 warna  Larutan kuning pudar K2CrO4  Endapan berwarna BaCrO4 (+++) kuning



BaCl2(aq) 0,1M + K2Cr2O7(aq) 0,1M



 Terdapat  Larutan BaCl2 endapan tidak berwarna BaCr2O7 warna  Larutan jingga K2Cr2O7  Endapan berwarna BaCr2O7 (++) jingga



BaCl2(aq) 0,1M + K2CrO4(aq) 0,1M +HCl(aq) 0,5M



 Larutan BaCl2  Terdapat tidak berwarna endapan  Larutan BaCrO4 warna K2CrO4 kuning pekat berwarna  Endapan kuning BaCrO4 (+)  Larutan HCl tidak berwarna



IX.



Analisis Data / Perhitungan / Persamaan Reaksi Yang Terlibat: Pada percobaan pertama dilakukan percobaan a,b, dan c dimana pada percobaan 1a tabung pertama kami isi dengan 1 ml 𝐻𝐶𝑙 0,05 M yang diberi 1 tetes indikator universal, 𝐻𝐶𝑙 yang telah diberi indikator universal tersebut berubah warna menjadi merah. Pada tabung kedua diisi dengan 1 ml 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 0,05 M yang diberi 1 tetes indikator universal, 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 yang telah diberi indikator universal tersebut berubah warna menjadi merah pudar. Pada percobaan 1b, tabung ketiga dan keempat diisi dengan 1 ml 𝑁𝑎𝑂𝐻 0,05 M yang masing-masing tabung diberi 1 tetes indikator universal, setelah 𝑁𝑎𝑂𝐻 dicampur dengan indikator universal larutan berubah warna menjadi ungu. Selanjutnya dalam percobaan 1c , dilakukan perlakuan mencampurkan tabung pertama yang berisi 1 ml 𝐻𝐶𝑙 0,05 M yang telah diuji dengan indikator universal dan tabung ketiga yang berisi 1 ml 𝑁𝑎𝑂𝐻 0,05 M yang telah diuji dengan indikator universal, sehingga menghasilkan warna hijau, dan tabung kedua yang berisi 1 ml larutan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 0,05 M dengan tabung keempat yang berisi 1 ml 𝑁𝑎𝑂𝐻 0,05 M yang telah diuji dengan indikator universal sehingga setelah dicampur menghasilkan warna biru, sesuai dengan persamaan: - Asam Klorida direaksikan dengan Natrium Hidroksida Menghasilkan Garam yang bersifat netral dan H2O berupa liquid HCl(aq) + NaOH(aq)  NaCl(aq) + H2O(l) - Asam Asetat direaksikan dengan Natrium Hidroksida Menghasilkan garam dan H2O berupa liquid CH3COOH(aq) + NaOH(aq)  CH3COONa(aq) + H2O(l) Percobaan pertama ini disebut reaksi penetralan. Pada percobaan kedua 2a larutan 𝑍𝑛𝑆𝑂4 0,1 M diukur sebanyak sepuluh tetes kemudian ditambahkan 5 tetes larutan 𝑁𝑎𝑂𝐻 0,5 M sehingga terjadi perubahan yaitu larutan berwarna putih keruh dan terdapat endapan (++). Setelah itu ditambahkan larutan 𝑁𝑎𝑂𝐻 0,5 M sebanyak 75 tetes sehingga larutan berubah menjadi bening, endapan larut namun masih terdapat sisa endapan yang tidak larut. Pada percobaan kedua 2b larutan 𝑍𝑛𝑆𝑂4 0,1 M diukur sebanyak sepuluh tetes kemudian ditambahkan 5 tetes larutan 𝑁𝐻4 𝑂𝐻 0,5 M sehingga terjadi perubahan yaitu larutan berwarna putih keruh dan terdapat endapan (+). Setelah itu ditambahkan larutan NH4OH 0,5 M



sebanyak 75 tetes sehingga larutan berubah menjadi tidak berwarna, endapan larut namun masih terdapat sisa endapan yang tidak larut. Pada percobaan kedua didapatkan persamaan a) - ZnSO4(aq) + 2NaOH(aq) ⇄ Na2SO4(aq) + Zn(OH)2(s) -



Zn(OH)2(s) + 2NaOH(aq) ⇄ 2Na+ + [Zn(OH)4]2-



b)- ZnSO4(aq) + 2NH4OH(aq) ⇄ (NH4)2SO4(aq) + Zn(OH)2(s) - ZnSO4(aq) + NH4OH(aq) ⇄ NH4+ + [Zn(OH)3]2-(s) Percobaan kedua ini disebut reaksi kesetimbangan Pada percobaan ketiga 3a disiapkan tabung yang pertama yang diisi dengan 3 ml (𝑁𝐻4 )2 𝑆𝑂4 0,5 M kemudian ditambahkan 2 ml 𝑁𝑎𝑂𝐻 0,5 M. Setelah larutan dicampur, tabung ditutup dengan sumbat berpipa pengalir, ujung yang lain kertas lakmus merah yang telah dibasahi aquades diletakkan di ujung pipa pengelir yang lain, hingga kertas lakmus berubah warna menjadi biru. Pada percobaan 3b tabung kedua 0,2 gram serbuk 𝐶𝑎𝐶𝑂3 yang berupa padatan dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 3 ml 𝐻𝐶𝑙 0,5 M. Lalu disiapkan juga tabung yang berisi larutan 𝐵𝑎(𝑂𝐻)2 0,2 M. Setelah itu kedua tabung tersebut ditutup dengan sumbat berpipa pengalir hingga terdapat gelembung gas dan larutan menjadi keruh. Pada percobaan ketiga ini didapatkan reaksi : 3a)



(𝑁𝐻4 )2 𝑆𝑂4(𝑎𝑞) + 2𝑁𝑎𝑂𝐻(𝑎𝑞) ⟶ 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4(𝑎𝑞) + 𝐻2 𝑂(𝑙) + 𝑁𝐻3(𝑔)



3b)



- CaCO3(s) + 2HCl(aq)  CaCl2(s) + CaCl2(s) +CO2(g)



- CO2(g) + Ba(OH)2(aq)  BaCO3(s) + H2O(l) Percobaan ketiga ini disebut reaksi pembentukan gas. Pada percobaan keempat disiapkan tiga tabung reaksi. Pada percobaan 4a dimasukkan 1 ml 𝐵𝑎𝐶𝑙2 0,1 M pada tabung reaksi lalu ditambah dengan 1 ml 𝐾2 𝐶𝑟𝑂4 0,1 M maka berdasarkan percobaan dihasilkan endapan BaCrO4 (+++) berwarna kuning pudar . Pada percobaan 4b dimasukkan 1 ml 𝐵𝑎𝐶𝑙2 0,1 M lalu ditambahkan 1 ml 𝐾2 𝐶𝑟2 𝑂7 0,1 M sehingga percobaan menghasilkan endapan BaCr2O7 (++) berwarna jingga.



Pada percobaan 4c dimasukkan 1 ml 𝐵𝑎𝐶𝑙2 0,1 M lalu ditambahkan 1 ml HCl 0,5 dan 1 ml 𝐾2 𝐶𝑟𝑂4 0,1 M dari percobaan 4c dihasilkan endapan BaCrO4 (+) berwarna kuning pekat. Maka pada percobaan keempat dihasilkan persamaan reaksi : 4a) BaCl2(aq) + K2CrO4(aq)  BaCrO4(s) + 2KCl(aq) 4b) BaCl2(aq) + K2Cr2O7(aq)  BaCr2O7(s) + 2KCl(aq) 4c) BaCl2(aq) + K2CrO4(aq) + HCl(aq)  BaCrO4(s) + 2KCl(aq) + HCl(aq) Percobaan keempat ini disebut reaksi persenyawaan unsur transisi. X.



Pembahasan : Percobaan pertama ini disebut reaksi penetralan. Pada percobaan pertama dilakukan percobaan a,b, dan c dimana pada percobaan 1a tabung pertama kami isi dengan 1 ml 𝐻𝐶𝑙 0,05 M yang diberi 1 tetes indikator universal, 𝐻𝐶𝑙 yang telah diberi indikator universal tersebut berubah warna menjadi merah. Pada tabung kedua diisi dengan 1 ml 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 0,05 M yang diberi 1 tetes indikator universal, 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 yang telah diberi indikator universal tersebut berubah warna menjadi merah pudar. Perubahan warna yang terjadi dikarenakan larutan 𝐻𝐶𝑙 dan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 merupakan larutan yang bersifat asam, sehingga ketika ditetesi dengan indikator universal, kedua larutan yang mula-mula tidak berwarna akan berubah warna menjadi merah. Warna pada larutan HCl lebih merah daripada larutan CH3COOH hal ini dikarenakan larutan HCl bersifat asam kuat sedangkan CH3COOH bersifat asam lemah. Pada percobaan 1b, tabung ketiga dan keempat diisi dengan 1 ml 𝑁𝑎𝑂𝐻 0,05 M yang masing-masing tabung diberi 1 tetes indikator universal, setelah 𝑁𝑎𝑂𝐻 dicampur dengan indikator universal larutan berubah warna menjadi ungu. Perubahan warna dari tidak berwarna berubah warna menjadi ungu, dikarenakan larutan 𝑁𝑎𝑂𝐻 bersifat basa, sehingga ketika ditetesi dengan indikator universal, larutan berubah warna jadi ungu. Selanjutnya dalam percobaan 1c , dilakukan perlakuan mencampurkan tabung pertama yang berisi 1 ml 𝐻𝐶𝑙 0,05 M yang telah diuji dengan indikator universal dan tabung ketiga yang berisi 1 ml 𝑁𝑎𝑂𝐻 0,05 M yang telah diuji dengan indikator universal, sehingga menghasilkan warna hijau. Hal ini dikarenakan larutan HCl bersifat asam kuat dan larutan NaOH bersifat basa kuat



sehingga bila dicampurkan akan menghasilkan perubahn warna menjadi hijau yang berarti bahwa dihasilkan garam yang bersifat netral, warna hijau menandakan ph netral atau 7. Persamaan reaksi pada percobaan ini adalah HCl(aq) + NaOH(aq)  NaCl(aq) + H2O(l) Dan pada tabung kedua yang berisi 1 ml larutan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 0,05 M dengan tabung keempat yang berisi 1 ml 𝑁𝑎𝑂𝐻 0,05 M yang telah diuji dengan indikator universal sehingga setelah dicampur menghasilkan warna biru. Hal ini dikarenakan larutan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 bersifat asam lemah yang kemudian dicampur dengan larutan 𝑁𝑎𝑂𝐻 yang bersifat basa kuat sehingga garam yang dihasilkan cenderung bersifat basa ditandai dengan berubah menjadi warna biru. Pada percobaan didapatkan persamaan reaksi : CH3COOH(aq) + NaOH(aq)  CH3COONa(aq) + H2O(l) Percobaan kedua ini disebut reaksi kesetimbangan. Pada percobaan kedua 2a larutan 𝑍𝑛𝑆𝑂4 0,1 M diukur sebanyak sepuluh tetes kemudian ditambahkan 5 tetes larutan 𝑁𝑎𝑂𝐻 0,5 M sehingga terjadi perubahan yaitu larutan berwarna putih keruh dan terdapat endapan (++). Setelah itu ditambahkan larutan 𝑁𝑎𝑂𝐻 0,5 M sebanyak 75 tetes sehingga larutan berubah menjadi bening, endapan larut namun masih terdapat sisa endapan yang tidak larut. Pada percobaan kedua 2b larutan 𝑍𝑛𝑆𝑂4 0,1 M diukur sebanyak sepuluh tetes kemudian ditambahkan 5 tetes larutan 𝑁𝐻4 𝑂𝐻 0,5 M sehingga terjadi perubahan yaitu larutan berwarna putih keruh dan terdapat endapan (+). Setelah itu ditambahkan larutan NH4OH 0,5 M sebanyak 75 tetes sehingga larutan berubah menjad tidak berwarna, endapan larut namun masih terdapat sisa endapan yang tidak larut. Hal ini terjadi karena pada percobaan kedua ini merupakan reaksi kesetimbangan yaitu reaksi bolak-balik sehingga endapan yang dihasilkan berdasarkan teori setelah ditetesi secara terus menerus dengan larutan NaOH maupun NH4OH maka endapan akan larut dan kembali menjadi larutan awal. Namun pada percobaan yang dilakukan oleh kelompok endapan tidak sepenuhnya laut hal ini dikarenakan kurangnya ketelitian praktikan dalam mengukur volume larutan yang direaksikan dan kurang bersihnya tabung reaksi sehingga dimungkinkan masih terdapat sisa air sehingga dapat mempengaruhi konsentrasi larutan. Fungsi NaOH dan NH4OH yang diteteskan secara terus menerus adalah berfungsi untuk melarutkan kembali endapan yang dihasilkan. Pada percobaan kedua didapatkan persamaan a) - ZnSO4(aq) + 2NaOH(aq) ⇄ Na2SO4(aq) + Zn(OH)2(s) -



Zn(OH)2(s) + 2NaOH(aq) ⇄ 2Na+ + [Zn(OH)4]2-



b)- ZnSO4(aq) + 2NH4OH(aq) ⇄ (NH4)2SO4(aq) + Zn(OH)2(s) - ZnSO4(aq) + NH4OH(aq) ⇄ NH4+ + [Zn(OH)3]2-(s)



Percobaan ketiga ini disebut reaksi pembentukan gas. Pada percobaan ketiga 3a disiapkan tabung yang pertama yang diisi dengan 3 ml (𝑁𝐻4 )2 𝑆𝑂4 0,5 M kemudian ditambahkan 2 ml 𝑁𝑎𝑂𝐻 0,5 M. Setelah larutan dicampur, tabung ditutup dengan sumbat berpipa pengalir, ujung yang lain kertas lakmus merah yang telah dibasahi aquades diletakkan di ujung pipa pengelir yang lain, hingga kertas lakmus berubah warna menjadi biru. Hal ini dikarenakan ketika (𝑁𝐻4 )2 𝑆𝑂4 direaksikan dengan 𝑁𝑎𝑂𝐻 menghasilkan gas amonia (𝑁𝐻3 ), dan ketika gas 𝑁𝐻3 bertemu dengan lakmus merah yang telah dibasahi dengan aquades, kertas lakmus akan berubahnya menjadi warna biru hal ini menandakan bahwa gas 𝑁𝐻3 yang dihasilkan bersifat basa.Pada percobaan ini didapatkan persamaan reaksi : (𝑁𝐻4 )2 𝑆𝑂4(𝑎𝑞) + 2𝑁𝑎𝑂𝐻(𝑎𝑞) ⟶ 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4(𝑎𝑞) + 2𝑁𝐻3(𝑎𝑞) + 2𝐻2 𝑂(𝑙) Pada percobaan 3b tabung kedua 0,2 gram serbuk 𝐶𝑎𝐶𝑂3 yang berupa padatan dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 3 ml 𝐻𝐶𝑙 0,5 M. Lalu disiapkan juga tabung yang berisi larutan 𝐵𝑎(𝑂𝐻)2 0,2 M. Setelah itu kedua tabung tersebut ditutup dengan sumbat berpipa pengalir hingga terdapat gelembung gas dan larutan menjadi keruh. Larutan menjadi keruh dan terdapat gelmbung gas menandakan pada percobaan ini dihasilkan gas, fungsi larutan 𝐵𝑎(𝑂𝐻)2 adalah sebagai indikator adanya gas CO2 yang dihasilkan Pada percobaan ketiga ini didapatkan reaksi : - CaCO3(s) + 2HCl(aq)  CaCl2(s) + CaCl2(s) +CO2(g)



- CO2(g) + Ba(OH)2(aq)  BaCO3(s) + H2O(l) Percobaan keempat ini disebut reaksi persenyawaan unsur transisi. Pada percobaan keempat disiapkan tiga tabung reaksi. Pada percobaan 4a dimasukkan 1 ml 𝐵𝑎𝐶𝑙2 0,1 M pada tabung reaksi lalu ditambah dengan 1 ml 𝐾2 𝐶𝑟𝑂4 0,1 M maka berdasarkan percobaan dihasilkan endapan BaCrO4 (+++) berwarna kuning pudar . Pada percobaan 4b dimasukkan 1 ml 𝐵𝑎𝐶𝑙2 0,1 M lalu ditambahkan 1 ml 𝐾2 𝐶𝑟2 𝑂7 0,1 M sehingga percobaan menghasilkan endapan BaCr2O7 (++) berwarna jingga.



Pada percobaan 4c dimasukkan 1 ml 𝐵𝑎𝐶𝑙2 0,1 M lalu ditambahkan 1 ml HCl 0,5 dan 1 ml 𝐾2 𝐶𝑟𝑂4 0,1 M dari percobaan 4c dihasilkan endapan BaCrO4 (+) berwarna kuning pekat. Endapan yang dihasilkan pada percobaan 4c jauh lebih sedikit karena fungsi larutan HCl adalah untuk melarutkan endapan yang dihasilkan. Maka pada percobaan keempat dihasilkan persamaan reaksi : 4a) BaCl2(aq) + K2CrO4(aq)  BaCrO4(s) + 2KCl(aq) 4b) BaCl2(aq) + K2Cr2O7(aq)  BaCr2O7(s) + 2KCl(aq) 4c) BaCl2(aq) + K2CrO4(aq) + HCl(aq)  BaCrO4(s) + 2KCl(aq) + HCl(aq) XI.



Diskusi : Pada percobaan kedua yaitu untuk percobaan 2a dimana ZnS04 0,1M yang ditetesi larutan NaOH 0,5M hingga menghasilkan endapan Zn(OH)2 berwarna putih yang kemudian endapan ini ditetesi lagi dengan larutan NaOH hingga terjadi perubahan. Begitu pula pada percobaan 2b dimana ZnS04 0,1M yang ditetesi larutan NH4OH 0,5M hingga menghasilkan endapan Zn(OH)2 berwarna putih yang kemudian endapan ini ditetesi lagi dengan larutan NH4OH hingga terjadi perubahan. Berdasarkan teori, reaksi pada percobaan kedua ini merupakan reaksi kesetimbangan dimana reaksi berlangsung bolak balik yaitu larutan ZnSO4 setelah ditetesi larutan NaOH maupun NH4OH akan menghasilkan endapan yang kemudian endapan ini akan larut kembali jika ditetesi lagi larutan NaOH maupun NH4OH hingga terjadi perubahan, sehingga akan dihasilkan larutan ZnSO4 seperti semula. Akan tetapi pada percobaan yang dilakukan kelompok adalah pada saat ditetesi kembali dengan larutan NaOH pada percobaan 2a dan NH4OH pada percobaan 2b ternyata masih didapatkan endapan Zn(OH)2, endapan tersebut tidak sepenuhnya larut, hal ini disebabkan karena ketidaktelitian kelompok dalam mengukur volume larutan ZnSO4 dan NaOH maupun NH4OH sesuai takaran volume yang telah ditentukan. Serta kurang teliti dalam mengecek kondisi tabung reaksi



yang mungkin



mempengaruhi



masih terdapat sisa air sehingga dimungkinkan



konsentrasi



larutan



yang



direaksikan.



mempengaruhi hasil percobaan dari percobaan yang dilakukan.



Sehingga



akan



XII.



Kesimpulan : 1. Percobaan I Percobaan 1a Larutan yang bersifat asam jika ditetesi indikator universal akan berubah warna menjadi merah. Untuk Asam lemah warna merah yang dihasilkan lebih pudar dari larutan asam kuat. Percobaan 1b Larutan yang bersifat basa jika diberi indikator universal akan berubah menjadi warna ungu sebagai penanda bahwa larutan tersebut bersifat basa. Percobaan 1c - Jika larutan yang bersifat asam kuat direaksikan dengan larutan yang bersifat basa kuat akan menghasilkan garam yang bersifat netral, perubahan warna menjadi hijau menandakan ph yang dihasilkan adalah netral ( ph=7) -Jika larutan yang bersifat asam lemah direaksikan dengan larutan yang bersifat basa kuat akan menghasilkan garam yang cenderung bersifat basa hal ini dibuktikan dengan berubahnya warna menjadi biru. Maka dapat disimpulkan bahwa percobaan pertama merupakan reaksi Netralisasi. 2. Percobaan II Percobaan kedua baik 2a maupun 2b disebut reaksi kesetimbangan hal ini ditandai dengan larutan ZnSO4 setelah diberi NaOH akan terbentuk endapan Zn(OH)2 yang kemudian ditetesi lagi dengan NaOH sehingga akan kembali lagi menjadi larutan ZnSO4. 3. Percobaan III Pada percobaan ketiga baik percobaan 3a dan 3b dapat disimpulkan bahwa percobaan tersebut merupakan reaksi pembentukan gas yang ditandai dengan terbentuknya gas NH3 pada percobaan 3a yang ditandai dengan berubahnya kertas lakmus dari warna merah menjadi warna biru. Dan pada percobaan 3b ditandai dengan terbentuknya gas CO2 , dimana larutan Ba(OH)2 berfungsi sebagai penanda terbentuknya gas CO2 . 4. Percobaan IV Pada percobaan keempat baik 4a, 4b, dan 4c merupakan reaksi persenyewaan logam transisi yang ditandai dengan unsur transisi berupa Cr pada endapan BaCrO4 pada percobaab 4a dan 4c, dan endapan BaCr2O7 pada percobaab 4b.



XIII. Jawaban Pertanyaan : Tulislah semua persamaan reaksi pada percobaan di atas dengan benar! 1.



Percobaan 1 “Reaksi Netralisasi” a) - HCl + indikator universal



= larutan berwarna jingga pekat



- CH3COOH + indikator universal = larutan berwarna jingga pudar b) NaOH + indikator universal



= larutan berwarna ungu



c) - HCl(aq) + NaOH(aq)  NaCl(aq) + H2O(l) - CH3COOH(aq)



2.



+ NaOH(aq)  CH3COONa(aq) + H2O(l)



Percobaan 2 “Reaksi Kesetimbangan” a) - ZnSO4(aq) + 2NaOH(aq) ⇄ Na2SO4(aq) + Zn(OH)2(s) -



Zn(OH)2(s) + 2NaOH(aq) ⇄ 2Na+ + [Zn(OH)4]2-



b)- ZnSO4(aq) + 2NH4OH(aq) ⇄ (NH4)2SO4(aq) + Zn(OH)2(s) - ZnSO4(aq) + NH4OH(aq) ⇄ NH4+ + [Zn(OH)3]2-(s) 3.



Percobaan 3 “Reaksi Pembentukan Gas” a) - (NH4)2SO4(aq) + NaOH(aq)  Na2SO4(aq) + NH3(g) + H2O(l) b) - CaCO3(s) + 2HCl(aq)  CaCl2(s) + CaCl2(s) +CO2(g) - CO2(g) + Ba(OH)2(aq)  BaCO3(s) + H2O(l)



4.



Percobaan 4 “Reaksi Persenyawaan Logam Transisi” a) BaCl2(aq) + K2CrO4(aq)  BaCrO4(s) + 2KCl(aq) b) BaCl2(aq) + K2Cr2O7(aq)  BaCr2O7(s) + 2KCl(aq) c) BaCl2(aq) + K2CrO4(aq) + HCl(aq)  BaCrO4(s) + 2KCl(aq) + HCl(aq)



XIV. Daftar Pustaka : Harnanto, ari . 2009. Kimia 3.IrSeha Aj: Jakarta. Raif, Agus. 2012. Reaksi Kimia. Universitas Merci Buana: Jakarta. Srita, Dita. 2013. Reaksi-reaksi Kimia. Online. Web publikasi: http://www.slideshare.net/mobile/DitaSrita/reaksi-reaksi-kimia. Diakses pada 01 November 2015 Tim Kimia Dasar Jurusan Kimia FMIPA UNESA. 2015. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I. Unesa press: Surabaya.



Surabaya, 11 November 2015 Mengetahui Dosen / Asisten Pembimbing



(....................................................)



Praktikan,



(.............................................) Mengetahui Dosen / Asisten Pembimbing



(....................................................)



LAMPIRAN Percobaan 1 A. HCl , CH3COOH, dan NaOH sebelum ditambah indikator universal



B. HCl,CH3COOH dan NaOH setelah ditambah indikator universal



C.



HCL + NaOH



CH3COOH + NaOH



Percobaan 2 a. ZnSO4 setelah di campur dengan NaOH dan NH4OH



b. ZnSO4 setelah Ditambah secara terus-menerus dengan NaOH dan NH4OH



Percobaan 3 Kertas lakmus merah sedikit berubah menjadi lakmus biru



Larutan Ba(OH)2 sedikit keruh dan menghasilkan gelembung



Percobaan 4



BaCl2 setelah dicampur dengan K2CrO4, K2Cr2O7, K2CrO4 dan HCl



4A



4B



4C