Laporan Praktikum Teknik Laboratorium " Inventarisasi Alat Laboratorium " [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM ” INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM “



OLEH: NAMA: Endi Nursapikka NIM : F1071131013 KELOMPOK: V (Lima)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2014



PRAKTIKUM 5 INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM A. Pendahuluan Laboratorium mempunyai peranan penting dalam pengembangan kemampuan siswa melalui praktikum. Adapun fasilitas praktikum yang memadai adalah penataan ruang praktik yang teratur, penggunaan fasilitas yang maksimal, penyedian alat, keselamatan kerja dan pelaksanaan praktik yang teratur serta adanya bimbingan instruktur. Untuk dapat melaksanakan praktikum yang memenuhi fasilitas di atas, maka perlu dilakukan pengenalan yang salah satunya adalah alat laboratorium. Dalam melakukan praktikum tentunya memerlukan alat. Alat-alat di laboratorium dapat digolongkan berdasarkan intensitas penggunaan, fungsi dan tingkat bahayanya. Oleh sebab itu perlu dilakukan inventarisasi alat agar bisa menjamin keamanan dan keselamatan dalam melaksanakan praktikum. Selain itu inventarisasi alat juga memudahkan praktikan saat akan menggunakan alat yang ingin digunakannya. Inventarisasi peralatan laboratorium sangat penting dan merupakan asset pendidikan yang sangat berharga sehingga harus dilakukan secara ketat. Peralatan sangat mahal sehingga harus diamankan dari kehilangan, kerusakan fatal, penyalahgunaan, pencurian dan kebakaran. Adapun tujuan penataan alat adalah memahami cara menata dan menyimpan alat di laboratorium, memahami cara mengadministrasikan alat di Laboratorium, mengenal dan mengisi



perangkat



administrasi,



menerapkan



mengadministrasikan alat dan di Laboratorium.



cara



menata,



menyimpan,



dan



Prinsip yang perlu diperhatikan dalam



penyimpanan alat dan bahan di laboratorium adalah aman, mudah diambil, mudah dicari, serta memperhitungkan sumber kerusakan alat dan bahan tersebut. Cara menyimpan alat laboratorium



dengan



memperhatikan



bahan



pembuat



alat



tersebut,



bobot



alat,



keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya. Penyimpanan alat menurut aturan tertentu harus disepakati antara pengelola laboratorium dan diketahui oleh pengguna/praktikan. Cara menyimpan bahan laboratorium dengan memperhatikan kaidah penyimpanan, seperti halnya pada penyimpanan alat laboratorium. Sifat masing-masing bahan harus diketahui sebelum melakukan penyimpanan. Menurut Nuta (1983) untuk menunjang efektivitas proses belajar mengajar praktek pada suatu laboratorium maka ada beberapa sifat yang harus dipenuhi. Sifat-sifat tersebut adalah 1)



efisien : pengaturan alat dan bahan merupakan faktor yang paling penting, sehingga memungkinkan bagi dosen dan para mahasiswa untuk dapat bekerja sama dengan hasil yang maksimal, serta dengan waktu dan tenaga yang minimal, 2) sehat dan aman : tidak bising dengan penataan alat atau perlengkapan yang baik akan menciptakan suasana yang man dan sehat atau tidak membahayakan, 3) memenuhi kebutuhan psikolog mahasisiwa, 4) dapat dikontrol oleh dosen atau sesame mahasiswa, 5) menjamin keselamatan alat atau perlengkapan serta instrument dan bahan baku harus diperlihatkan keselamatannya, 6) memberikan suasana pandangan yang menyenangkan dengan penataan warna yang menarik di laboratorium. Laboratorium adalah tempat atau kamar tertentu yang dilengkapi dengan perabotan untuk mengadakan percobaan penyelidikan. Pada dasarnya pengertian ini merupakan suatu sarana tertentu yang dilengkapi dengan alat untuk melakukan penyelidikan ilmiah atau tempat pembuktian kebenaran teori. Aspek yang perlu diperhatikan dalam laboratorium adalah pemanfaatan alat dan bahan beserta penggunaannya, penataan ruang dan bimbingan dalam kegiatan praktikum (Mandra dan Agung, 2011). Alat-alat praktik kimia / IPA dibagi menjadi jenis kaca, porselin, logam, dan kayu. Secara umum alat-alat kimia / IPA terbuat dari kaca yang tahan panas dan zat kimia. Bahan gelas banyak jenisnya, tetapi yang umum digunakan adalah jenis borosilikat dan jenis soda lime. Borosilikat tahan terhadap perubahan suhu yang mendadak, tahan terhadap senyawa asam tetapi kurang tahan senyawa alkali. Sedangkan soda lime jika dipanaskan tidak menjadi kusam, lebih tahan terhadap senyawa alkali dibandingkan asam (Hall, 1986). Dalam upaya peningkatan mutu dan kualitas pendidikan, peningkatan dan perombakan komponen pendidikan terus dilakukan. Pemenuhan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran harus dibarengi dengan pengelolaan yang baik dan sesuai dengan standar nasional dan landasan pembelajaran (KTSP) yang berlaku, agar dapat sepenuhnya mendukung pembelajaran (Nurista Purnamasari, 2011). Penyimpanan alat / bahan kimia / IPA dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, yaitu : (1) alat / bahan yang sering dipakai, (2) alat / bahan dimana peserta didik diijinkan untuk mengambil sendiri, seperti beaker glass, gelas ukur, pipet, larutan encer garam, asam, basa, (3) alat / bahan yang jarang dipakai, dan (4) alat / bahan yang berbaha-ya, seperti alat yang peka, mahal, dan mudah rusak, dan bahan yang beracun, radioaktif, mudah terbakar / meledak. Penyimpanan masing-masing alat / bahan tergantung pada keadaan dan susunan lab, serta fasilitas ruangan (termasuk luas sempitnya lab). Alat / bahan yang sering digunakan



sebaiknya diletakkan di almari yang dapat dibuka dan diambil sendiri oleh peserta didik, sehingga efisien waktu dan tenaga. Namun jika pertimbangan keamanan dan kedisi-plinan peserta didik diragukan, maka jumlah yang tersedia dibatasi. Alat-alat lab, diletakkan sesuai jenis dan bahannya, seperti alat dari kaca, porselin, kayu, atau logam diletakkan secara terpisah. Hal ini untuk mempermudah jika akan digunakan, juga mempermudah inventarisasi ulang. Prinsip dari penyimpanan alat / bahan lab adalah alat / bahan tersebut dalam keadaan aman, mudah dicari dan diambil sewaktu-waktu dibutuhkan. Seringkali terjadi kerusakan alat-alat lab disebabkan salah menangani alat tersebut. Oleh karena itu sangat penting bagi guru sebelum praktikum diadakan dilakukan asistensi, yaitu kegiatan pengenalan mulai dari pengenalan alat / bahan yang akan digunakan dalam praktikum, baik fungsi dan cara penggunaannya, sampai pada mata praktikum yang akan diljalani untuk kurun waktu satu semester dengan penjelasan garis besarnya, serta bagaimana cara berpraktikum yang baik, tata tertib praktikum, dan format penyusunan laporan praktikum. Dengan demikian peserta didik memperoleh bekal yang cukup untuk bekerja di laboratorium (Salirawati, 2009). Ordinarily, the only soft glass provided in the laboratory should be reagent bottles, measuring equipment, stirring rods, and ttubing. Borosilicate glassware is recommendes for allother laboratory glassware except for special experiments that use UV or other light sources. Glassware should be routinely inspected to ensure that it is freefrom cracks, chips, and other obvious defects. Use polarized light to examine glassware for strains. Any glass equipment to be evacuated, such as suction flasks, should be heavy walled. Dewar flasks and large vacuum vessels made of borosilicate glass should either be taped with duct tape or other fabric-backed tape or contained in a perforared/ screen metal jacket to prevent flying glass in the case of an implosion. Do not use plastic tape as a substiture for fabric-backed tape. Thermos bottles are usually constructed of soft glass and have thin walls; they are not acceptable substitutes for laboratory Dewar flasks. All glass tubing and rods, including stirring rods, should be fir-polished before use. Unpolished freshlycut glass has a razor-like edge, which can lacerate the skin and cut into cork and rubber stoppers and tubing. After fire-polishing and bending glass, allow ample time for it to cool before you grasp it (Fivizzani, 2002). Rumusan masalah pada percobaan ini yaitu 1. apakah yang dimaksud dengan comsumable dan nonconsumable? 2. Apa saja alat yang telah teramati beserta gambarnya? 3, Mengapa peralatan tersebut termasuk consumable dan nonconsumable?



Praktikum inventarisasi alat laboratorium yang dilaksanakan pada hari kamis, 7 Mei 2014 bertujuan untuk mengetahui cara inventarisasi alat laboratorium dengan mengetahui kode nomor alat, nama alat,spesifikasi, jumlah, harga, dan jenis alat. Selain itu, juga untuk mengetahui perbedaan alat consumable dan nonconsumable. B. Metodelogi Praktikum kali ini dilakukan pada hari Rabu, 7 mei 2014 pada jam 12.30-14.30 WIB bertempatan dilaborartorium FKIP UNTAN. Alat-alat aboratorium yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelas ukur, erlenmeyer, labu ukur, tabung reaksi, hairdrayer, hand counter, barometer,neuroginal reflex hummer, PH meter, Soil PH & moisture tester, lancets, termometer digital, lup (kaca pembesar), hoemometer, multimeter, stetoskop, pipet ukur, pipet gondok, kompas, stopwatch. Dan tidak ada bahan pada praktikum kali ini karena media praktikum hanya menggunakan alat saja yaitu alat yang termasuk consumable dan nonconsumable. Agar tujuan praktikum dapat tercapai, maka pertama-tama dibuat tabel inventaris alat dengan kolom no, kode nomor alat, nama alat, spesifikasi, quantity, remark, unit price, total price dan kategori alat (consumable/ nonconsumble). Kemudian masing-masing kelompok diberi alat untuk diamati dan hasil pengamatan dicatat sesuai isi tabel. Waktu pengamatan alat sekitar 5 menit tiap kelompok. Setelah 5 menit alat di oper per kelompok sehingga semua kelompok dapat menginventaris 20 alat yang diberikan. C. Hasil dan Pembahasan Keterangan : KNA



N



KNA



: Kode Nomor Alat



Q



: Quantity



R



: Remark



UP



: Unit Price



TP



: Total Price



NC



: Non Consumable



C



: Consumable



Name of



Specification



Q



R



UP



TP



Note



O 1.



Iso Class



eguipment Gelasukur



1



Pyrex



-



-



NC/C C



Erlenmayer



sedikit Untukmentitrasilarut



1



Pyrex



-



-



C



Labuukur



an Untukmelakukanpen



1



Pyrek



-



-



C



Tabungreaksi



genceran Untukmereaksikanz



1



Pyrex



-



-



C



1



Nanote



-



-



NC



1



c Togosh



-



-



NC



A



Untukmengukur volume larutandalamjumlah



2.



TE-32



3.



150 Class



4.



A TE-32



atdalamjumlahsediki 5. 6.



SY-308 FH-102



Hair dryer



t Untukmengeringkan



Hand counter



bahan yang basah Untukmembantume nghitungdebudanpar



7.



-



Barometer



tikel Untukmengukuratau



i 1



Fischer



-



-



NC



1



General



-



-



NC



-



-



C



-



-



NC



mengetahuitekananu 8.



9.



10.



11.



RI AKL



Neurological



dara Untukmengukurrefl



11104500



ferlex hammers



eks



358 M-3-36



PH Meter



Untukmengukurdera



care 1



Hamna



jatkeasaman



Instrum



Soil phdan



Untukmengukurdera



ents Medila



moisture tester



jatkeasamantanahda



Lancets



nkelembabantanah Untukmengambilsa



CT 561C



DM-15



nce 7



Medila



-



-



C



Thermometer



mpeldarah Untukmengukursuh



1



nce Citizen



-



-



NC



-



digital Lup(Kacapembe



u Untukmengamatibe



1



Trifelr



-



-



NC



14.



-



sar) Haemometer



nda yang kecil Untukmengukurkad



1



-



-



-



NC



15.



Sp-20D



Multitester



ar hemoglobin darah Untukmengukurtega



1



Kymko



-



-



NC



12. 13.



-



1



nganlistrik



16.



LS-101-



Stethoscope



Untukmengukurdeta



1



Spectru



-



-



NC



17.



BK 150 class



Pipetukur



kjantung Untukmengukurlaru



1



m Pyrex



-



-



C



18.



A 150 class



Pipetgondok



tan Untukmengambilcai



1



Pyrex



-



-



C



19.



A C-551



Kompas



ran Untukmenentukanar



1



Enginer



Rp



-



NC



20.



-



Stopwatch



ahmataangin Untukmengukurwak



1



Diamon



65.000 -



-



C



tu



d



Praktikum inventarisasi alat laboratorium ini dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2014 dengan tujuan untuk mengetahui cara inventarisasi alat laboratorium dengan mengetahui kode nomor alat, nama alat, spesifikasi, jumlah, harga, dan jenis alat. Selain itu, juga untuk mengetahui perbedaan alat consumable dan nonconsumable. Inventarisasi merupakan pengelompokan fasilitas yang ada di laboratorium untuk memudahkan penyimpanan, pengambilan, pemeriksaan, dan pembelian. Pada praktikum ini alat diinventarisasikan dalam tabel berdasarkan kode nomor alat, nama alat, spesifikasi, quantity, remark, unit price, total price dan kategorinya (consumable/ nonconsumable). Kode nomor alat merupakan suatu kode yang terdiri dari huruf dan angka yang tertera pada alat maupun pada kemasan alat seperti kotak. Kode nomor alat ini berfungsi memudahkan pengelola laboratorium dalam mencari atau membeli alat tersebut sehingga tidak membuang waktu. Nama alat terdiri dari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Pemakaian dua bahasa ini memudahkan kita untuk mengetahui dan mencari alat. Penggunaan bahasa Indonesia memudahkan kita untuk mengenal alat dan mengetahui fungsinya sehingga mengerti dalam penggunaannya. Namun, tidak semua alat dapat di bahasa Indonesia kan seperti lancets, barometer dan pH meter. Oleh karena itu digunakan bahasa Inggris yang merupakan bahasa universal yang mudah dimengerti semua orang. Selain itu, penggunaan dalam bahasa Inggris juga memudahkan kita dalam pembelian alat, karena kebanyakan alat di produksi dari luar Indonesia/ luar negeri. Spesifikasi alat laboratorium adalah suatu ciri khusus suatu alat sesuai dengan fungsi, bentuk, ukuran, komponen, dan bahan pembuatnya. Spesifikasi ini memudahkan penyimpanan, penggunaan, dan perawatan alat. Setiap alat yang digunakan dalam praktikum ini memiliki spesifikasi yang berbeda-beda khususnya dari segi fungsi alat.



Quantity (jumlah) merupakan banyaknya alat yang tersedia dalam laboratorium. Pengetahuan jumlah alat ini perlu diketahui oleh pengelola laboratorium. Hal ini akan memudahkan penggunaan, penyimpanan, dan perawatan. Alat laboratorium ada yang jumlahnya banyak dan ada juga yang sedikit. Ada alat yang digunakan sering dan tidak terlalu sering. Oleh karena itu, jumlah sangat penting untuk diketahui agar mudah mengelolanya terutama penyimpanan dan perawatannya. Remark (merk) adalah nama perusahaan yang memproduksi alat. Mengetahui remark ini agar memudahkan pengelola membeli alat. Selain itu, biasanya merk alat menentukan kualitasnya sehingga bisa menjadi pembanding dalam pembelian. Saat akan melakukan pembelian alat, perlu diketahui harga satuan alat dan harga total. Harga total ini merupakan harga keseluruhan alat yang akan dibeli. Adanya harga ini memudahkan pengelola untuk mnyusun anggaran laboratorium. Alat laboratorium digolongkan menjadi alat consumable dan noncomsumable. Alat consumable adalah alat yang sering digunakan dan kadang mudah rusak. Oleh karena itu, biasanya alat consumable disediakan dalam jumlah banyak dalam suatu laboratorium. Contoh alat consumable dalam praktikum ini adalah pipet ukur, labu ukur, gelas ukur, erlenmeyer, tabung reaksi dan pipet gondok. Berdasarkan hasil praktikum, tabung reaksi merupakan alat yang paling banyak tersedia karena tabung reaksi sering digunakan dalam mereaksikan zat dan alat ini mudah pecah. Alat nonconsumable adalah alat yang tidak mudah rusak dan jarang digunakan. Sehingga alat ini tidak masalah jika jumlahnya tidak banyak karena alat nonconsumable cenderung tahan lama. Alat yang tergolong nonconsumable dalam praktikum ini adalah lancets, pengukur pH dan kelembaban tanah, stopwatch, barometer, hand counter, multitester, kompas, lup, haeometer, neurological reflex hammers, stetoskop, hair dryer, pH meter, dan termometer digital.  Gelas ukur Gelas ukur merupakan suatu alat yang di gunakan untuk mengukur volume larutan yang bentuknya seperti corong ataupun gelas yang mempunyai ukuran volume mililiter yang berfariasi. Fungsi dari gelas ukur itu sendiri adalah untuk mengukur dan mengamati bahan kimia cair.



Kode nomor ISO Class A Berfungsi berfungsi untuk mengukur volume larutan dalam jumlah sedikit ,quantitynya 1, Remarknya PYREX ,dan masuk ke kategori Consumable karena gelas ukur terbuat darikaca yang mudah pecah dan termasuk peralatan yang sering digumakan.  Erlenmeyer Erlenmeyer adalah peralatan gelas (Glass ware equipment) yang seringkali di gunakan untuk analisa dalam laboratorium. Bentuknya bulat dan berbentuk kerucut dibagian atasnya. Erlenmeyer berfungsi untuk titrasi dan mereaksikan zat kimia.



Kode nomer TE-32 , berfungsi untuk menitrasikan larutan, Quantitynya 1 , Remarknya Pyrex dan termasuk dalam kategori peralatan consumable karena gelas ukur terbuat dari kaca yang mudah pecah dan termasuk peralatan yang sering diguakan.  Labu ukur Labu Ukur atau Volumetrik flask adalah sebuah alat laboratorium yang berbentuk bulat di bagian bawah dengan leher yang panjang. Bentuknya mirip buah labu yang bertangkai panjang.  Fungsi utama dari labu ukur adalah untuk mengencerkan bahan atau zat padat dalam jumlah tertentu.



Kode nomer ISO class A,berfungsi untuk melakukan pengenceran, Quantitinya 1, Remarknya Pyrex , termasuk peralatan consumable karena sering dipakai dan mudah pecah.  Tabung reaksi Tabung reaksi adalah sebuah tabung yang terbuat dari sejenis kaca atau plastik yang dapat menahan perubahan temperatur dan tahan terhadap reaksi kimia. Fungsi tabung reaksi adalah untuk mereaksikan zat kimia dalam jumlah sedikit.



Kode nomer TE-32 , berfungsi untuk mereaksikan zat dalam jumlah sedikit. Quantitynya 1, Remark Pyrex dan termasuk peralatan consumable karena terbuat dari kaca yang mudah pecah dan sering digunakan.  Hair dryer Hair dryer merupakan alat pemanas khusus yang menggunakan  motor litrik sebagai peggerak baling baling dan elemen pemanas. Elemen pmanasnya berupa sepiral panjang yang dililitkan pada kerangka tahan panas dari bahan mika, panas yang dihasilkan ditiupkan keluar oleh baling baling. Berfungsi sebagai pengering alat setelah selesai dicuci atau dibersihkan.



Kode nomer SY-308, berfungsi untuk mengeringkan bahan yang basah. Quantitynya 1, Remark nya Nanotec dan termasuk peralatan non-consumble karena merupakan alat yang memiliki fungsi khusus, jarang digunakan dan tidak sekali pakai.  Hand Counter



Kode nomor FH-102, berfungsi untuk membantu menghitung debu atau partikel. Quantitynya 1, Remark nya Togoshi dan termasuk peralatan non-consumable karena merupakan alat yang memiliki fungsi khusus dan jarang dipakai dan tidak sekali pakai.  Barometer Barometer adalah alat untuk mengukur tekanan udara luar (tekanan atmosfer). Barometer umum digunakan dalam peramalan cuaca, dimana tekanan udara yang tinggi menandakan cuaca yang "bersahabat", sedangkan tekanan udara rendah menandakan kemungkinan badai.



Barometer berfungsi untuk mengukur atau mengetahui tekanan udara. Quantytinya 1, Remarknya Fischer dan termasuk peralatan non-consumable karena merupakan alat yang memiliki fungsi khusus,jarang digunakan dan tidak sekali pakai  Neurological reflex hammer Heurological reflex hammer atau palu reflex adalah alat yang digunakan untuk memeriksa kemampuan reflesi dari bagian-bagian tertentu tubuh. Berfungsi untuk memeriksa kemampuan reflesi dari bagian-bagian tertentu tubuh.



Alat ini berfungsi untuk mengetahui gaya refleks. Quqntitynya 1, Remarknya General Care dan merupakan peralatan non-consumable karena merupakan alat yang meiliki fungsi khusus, jarang digunakan dan tidak sekali pakai.  pH meter pH meter merupakan alat pengukur derajat keasaman. Yang jelas berfungsi untuk mengukur derajat keasaman suatu zat.



Kode nomor M-3-36, berfungsi untuk mengatur derajat keasaman. Quantitynya 1, Remarknya Hanna Instruments, merupakan peralatan consumable karena peralatan ini sering digunakan.  Soil pH Soil pH atau pH tanah merupakan ukuran keasaman atau kebasaan dalam tanah. Berfungsi unutk mengukur keasaman atau kebasaan dalam tanah.



Kode nomor DM-15, berfungsi untuk mengukur derajat keasaman tanah dan kelembaban, Quantitynya 1, Remarknya Medilence dan termasuk peralatan nonconsumable karena merupakan alat yang mempunyai fungsi khusus jarang digunakan dan tidak digunakan sekali.  Lancets Lancet adalah perangkat berpegas yang digunakan untuk menusuk kulit dengan jarum kecil untuk mendapatkan sampel tetes darah. Berfungsi untuk mengambil sampel darah.



Lancets berfungsi untuk mengambil sampel darah. Quqntitynya 7, Remarknya medilance, dan termasuk peralatan consumable karena hanya digunakan sekali.  Digital thermometer Digital thermometer adalah alau yang digunakan untuk mengetahui suhu objek benda atau tubuh. Berfungsi untuk mengukur suhu tubuh.



Kode nomor CT.561C, berfungsi untuk mengukur suhu. Quantitynya 1, Remarknya Citized, termasuk peralatan non-consumable karena merupakan alat yang mempunyai fungsi khusus jarang digunakan dan tidak sekali pakai.  Lup Lup adalah alat optik yang menggunakan sebuah lensa cembung, untuk mengamati benda-benda kecil agar lebih besar dan jelas yang tidak bisa dilihat dengan mata secara



langsung. Berfungsi untuk mengamati benda-benda kecil yang tidak bias dilihat oleh mata secara langsung.



Lup berfungsi untuk mengamati benda yang kecil. Quantitynya 1, Remarknya Trifelo dan merupakan peralatan non-consumble karena memiliki fungsi khusus, jarang digunakan dan tidak sekali pakai.  Haemometer Haemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar hemoglobin dalam darah. Berfungsi untuk mengukur kadar hemoglobin dalam darah.



Berfungsi untuk menhukur kadar hemoglobin darah. Quantitynya 1, Remarknya Hanenz dan termasuk alat non-consumable karena alat yang memiliki fungsi khusus, jarang digunakan dan tidak sekali pakai.



 Multitester Multitester merupakan alat ukur listrik yang dapat digunakan untuk mengukur berbagai macam satuan listrik yang diantaranya tegangan (volt), arus (ampere) dan hambatan (ohm).



Kode nomor SP-20D, berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Quantitynya 1, Remarknya Kymco dan merupakan peralatan non-consumable karena alat yang memiliki fungsi khusus, jarang digunakan dan tidak sekali pakai.  Stetoskop Stetoskop adalah sebuah alat medis akustik untuk memeriksa suara dalam tubuh. Alat ini banyak digunakan untuk mendengar suara jantung dan pernapasan, juga digunakan untuk mendengar intestine dan aliran darah dalam arteri dan "vein".



Kode nomor LS-101-BK, berfungsi untuk detak jantung. Quantitynya 1, Remarknya Spectrum dan termasuk peralatan non-consumable karena alat yang memiliki fungsi khusus, jarang digunakan dan tidak sekali pakai.



 Pipet ukur Pipet ukur merupakan alat utk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Berfungsi untuk mengambil cairan dengan tepat.



Kode nomer ISO Class, berfungsi untuk mengukur larutan. Quantitynya 1, Remarknya Iwaki dan termasuk alat consumable karena merupakan alat yang terbuat dari kaca dan mudah pecah dan sering dipakai.  Pipet gondok Pipet yang memiliki gelembung atau gondok pada bagian tengahnya. Digunkan untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet.



Kode nomer ISO Class, berfungsi untuk mengambil cairan. Quantitynya 1. Remarknya Pyrex dan merupakan peralatan consumable karena tervuat darikaca dan mudah pecah.  Kompas Kompas adalah alat untuk menetapkan / mencari arah mata angin, digunakan oleh para pelaut, penerbang, pekemah, pemburu, dan petualang lainnya untuk berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya.



Kode nomor C-551 , berfungsi untuk mengetahu arah mata angin. Quantitynya 1. Remarknya Enginer. Unite Pricenya Rp.65.000,00 dan merupakan alat nonconsumable karena alat ini memiliki fungsi khusus,jarang digunakan dan tidak diapakai sekali.  Stopwatch Jam sukat atau jam randek (stopwatch) adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam kegiatan, misalnya: berapa lama sebuah mobil dapat mencapai jarak 60 km, atau berapa waktu yang dibutuhkan seorang pelari yang dapat mencapai jarak 100 meter. Berfungsi untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam kegiatan.



Stopwatch berfungsi untuk mengukur waktu. Quantitynya 1. Remarknya Diamond dan merupakan peralatan consumable karena peralatan ini sering digunakan Menurut Zalina (2013), termometer digital digunakan untuk mengukur suhu objek benda atau tubuh. Dengan skala suhu: 32oC – 42oC / 90oF – 107.6oF . Kelebihan dari termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca, sangat jauh berbeda dengan termometer biasa yang hanya bisa dibaca manual. Namun, harga termometer digital cukup mahal sehingga alat ini hanya tersedia 2 di laboratorium biologi FKIP Universitas Tanjungpura.



D. Penutup Inventarisasi alat laboratorium merupakan hal yang penting untuk dilakukan agar memudahkan dalam penggunaan, penyimpanan dan perawatannya. Sebelum melakukan inventarisasi perlu diketahui kode nomor alat, nama alat, spesifikasi, quantity, remark, harga, dan golongan alat baik consumable maupun nonconsumable. Dengan mengetahui hal tersebut inventarisasi alat akan lebih mudah. Alat consumable adalah alat yang sering digunakan dan mudah rusak sehingga diperlukan dalam jumlah yang banyak dan perlu berhati-hati dalam pengunaannya. Alat nonconsumable adalah alat laboratorium yang tidak mudah rusak dan jarang digunakan sehingga tahan lama. Agar alat ini lebih tahan lama perlu dilakukan perawatan secara berkala. Supaya tidak ada kekeliruan untuk waktu yang akan datang, saya harap asisten dapat memberikan informasi dengan jelas baik mengenai praktikum selanjutnya maupun dalam hal pengumpulan laporannya agar mempermudah kerja kami. Daftar Pustaka Das Salirawati, Das. 2009. Manajemen Laboratorium Kimia/IPA. Yogyakarta: UNY. Fivizzani, Kenneth P. 2002. Safety in Academic Chemistry Laboratories: Volume 2, 34-35). Hall, F.J. 1986. Experimental Chemistry. Massachusetts : D.C. Heath and Company. Mandra, Moh.Ahsan S. Agung, Muhammad. 2011. Jurnal Mekanikal: Volume 2, 122. Nuta, Moh. Taufiq. 1983. Laboratorium (Work Shop) Sebagai Salah Satu Pusat Sumber Belajar Keterampilan Teknik. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Teknik Kependidikan. Purnamasari, Nurista. 2011. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan (JMTP) :Vol 1 Nomor 2 Zalina, Debby.2013. Macam-Macam Termometer. (online) (http://www.debbyzalina.com/blogs/?p=376. Diakses tanggal 12 Mei 2014).