Laporan Proyek ANFISMAN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KUNJUNGAN PENYAKIT SISTEM EKSRESI PADA MANUSIA DI KLINIK AKSARA Diajukan untuk salah satu tugas terstruktur Mata Kuliah Anatomi Fisiologi Manusia Dosen Pengampu Dra. USWATUN HASANAH, M.Si



DISUSUN OLEH



:



KELOMPOK 3 MAILIN SONIA GIRA SIHOMBING



( 4161141033 )



NADIA RAHMADINA



( 4161141037 )



NIKMAH ATIYA HARAHAP



( 4163141043 )



OKTAVIANINGSIH



( 4163141037 )



RIZKY ANTONIUS SILAEN



( 4163141042 )



PENDIDIKAN BIOLOGI REGULER C 2016



PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019



KATA PENGANTAR Puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat dan baik.



Terimakasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing



yang senantiasa



memberikan arahan kepada penulis, dan semua pihak yang turut berpartisipasi dalam penulisan makalah ini sehingga dapat selesai tepat waktu. Adapun isi laporan kunjungan ini berisi tentang wawancara tentang “Sistem Eksresi” yang membahas tentang gangguan sistem eksresi pada manusia. Laporan ini ditulis untuk pemenuhan tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia. Penulis sadar bahwa dalam penulisan laporan masih terdapat kekurangan. Untuk itu, saran serta kritikan yang bersifat membangun diharapkan demi penyempurnaan makalah ini. Dan penulis berharap agar laporan ini dapat berguna sesuai peruntukannya bagi pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.



Medan, 23 Mei 2019



Kelompok 3



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan D. Manfaat BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Sistem Eksresi B. Organ-Organ Dan Fungsinya Pada Sistem Ekskresi BAB III METODE KUNJUNGAN A. Tempat dan Waktu Kunjungan B. Petugas Yang di Wawancarai C. Instrumen Yang Digunakan BAB IV HASIL KUNJUNGAN A. Analisis Hasil Observasi BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tubuh melakukan begitu banyak proses metabolisme yang mengkoordinasi kerja tubuh , seperti pencernaan, respirasi, dan sebagainya. Proses-proses seperti itu pada akhirnya akan menghasilkan limbah yang jika tidak dikeluarkan akan menyebabkan penyakit. Limbah yang dihasilkan beraneka ragam bentuknya, mulai dari gas, cair sampai padat. Untuk itu kita memerlukan organ pengeluaran yang berbeda-beda pula. Proses pengeluaran zat sisa tersebut diperlukan sistem pengeluaran yang disebut sistem ekskresi.Sistem ekskresi merupakan pengeluaran limbah hasil metabolisme pada organisme hidup. Zat sisa metabolisme yang harus dikeluarkan antara lain karbondioksida (CO2), urea, air (H2O), amonia (NH3), kelebihan vitamin, dan zat warna empedu.Organ pengeluaran zat sisa pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru dan hati.Setiap organ-organ pengatur metabolisme untuk sistem ekskresi memiliki suatu factor pengaruh.Seperti pada kulit, pembentukan dan pengeluaran keringat dipengaruhi oleh factor hormon ADH, cuaca, dan lingkungan disekitar.Bahkan organ ekskresi itu pun memiliki beberapa gangguan atau penyakit. Apabila organ-organ metabolisme itu tidak berfungsi dengan baik maka akan mempengaruhi sistem kerja metabolisme pada tubuh kita. Berdasarkan alasan tersebut kami melakukan observasi lapangan atau kunjungan mengenai jenis penyakit atau kelainan yang terjadi pada sistem ekskresi di Klinik Aksara untuk memenuhi salah satu tugas proyek mata kuliah “Anatomi Fisiologi Manusia”. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja penyakit atau kelainan yang terjadi pada sistem ekskresi? 2. Penyakit sistem ekskresi apa saja yang ada di klinik Aksara? 3. Bagaimana pengobatan dari penyakit tersebut? 4. Apa penyebab dari penyakit-penyakit sistem ekskresi? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui penyakit atau kelainan yang terjadi pada sistem eksresi 2. Untuk mengetahui penyakit sistem eksresi apa saja yang ada di Klinik Aksara 3. Untuk mengetahui bagaimana penanganan atau pengobatan dari penyakit tersebut 4. Untuk mengetahui penyebab dari penyakit-penyakit sistem eksresi D. Manfaat 1. Dapat menambah pengetahuan mengenai sistem eksresi 2. Dapat mengetahui penyebab terganggunya sistem eksresi



3. Dapat mengetahui penganan yang tepat dari penyakit yang mengganggu sistem eksresi



BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Sistem Eksresi Sistem eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah terakumulasi dalam tubuh agar kesetimbangan tubuh tetap terjaga. Sistem eksresi merupakan hal yang pokok dalam homeostasis karena sistem eksresi tersebut membuang limbah metabolisme dan merespon terhadap ketidakseimbangan cairan tubuh dengan cara mengeksresikan ion-ion tertentu sesuai kebutuhan (Campbel. 2006) Makhluk hidup menghasilkan zat-zat yang harus dikeluarkan. Zat ini dapat menjadi racun jika tidak dikeluarkan oleh tubuh. Proses pengeluaran zat sisa dari tubuh antara lain sekresi, ekresi dan defekasi. Alat eksresi manusia adalah paru-paru, ginjal, kulit dan hati Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai proses tubuh. Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari penyakit, maka kotoran dan zat-zat dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat eksresi. Hasil sistem eksresi dapat dibedakan menjadi: Zat cair yaitu berupa keringat, urine dan cairan empedu. Zat padat yaitu berupa feses. Gas berupa CO2 dan Uap air berupa O2 (Poedjadi.2005) Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Zat hasil metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui alat ekskresi. Alat ekskresi yang dimiliki oleh mahluk hidup berbeda-beda. Semakin tinggi tingkatan mahluk hidup, semakin kompleks alat ekskresinya. (Irianto. 2012) Fungsi sistem ekskresi antara lain: 1. Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh 2. Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi) 3. Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi) 4. Homeostasis



B. Organ-Organ Dan Fungsinya Pada Sistem Ekskresi 1. Ginjal Ginjal merupakan alat pengeluaran utama. Di dalam tubuh terdapat ginjal yang terletak didekat tulang-tulang pinggang dan terdapat sepasang (Pratiwi. 2006) Ginjal terdiri atas dua lapisan, yaitu: a. Lapisan luar (korteks) yang mengandung kurang lebih 1 juta alat penyaring yang disebut nefron b. Lapisan dalam (medulla) yang mengandung banyak tubulus kontorti yang bermuara pada tonjolan papilla di ruang ginjal (pelvis renalis) Fungsi Ginjal adalah: a. Mengatur keseimbangan air b. Mengeksresikan bahan buangan yang mengandung nitrogen dan kelebihan garam c. Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asam basa Gangguan pada ginjal 1. Batu ginjal Batu ginjal adalah gangguan yang terjadi dengan gejala penggumpalan batu ginjal karena terjadi stagnasi urin. Biasanya terjadi pada orang yang kurang minum sehingga terjadi penggumpalan serta kristalisasi zat-zat yang seharusnya dibuang dari ginjal ke luar tubuh. Batu ginjal merupakan batu yang terbentuk dari asam urat, kalsium, fosfat, asam oksalat dan lain-lain yang terbentuk di dalam ginjal. Terbentuknya batu ginjal bisa disebabkan karena urin terlalu pekat dan kurang minum. Batu ini bisa juga terbentuk di dalam kantung kemih maupun ginjal itu sendiri. 2. Gagal Ginjal Gagal ginjal adalah penyakit yang menyebabkan tidak terbentuknya urin (anuria) sehingga apabila sudah parah dapat menyebabkan nefritis, pendarahan dan jantung berhenti bekerja. Ginjal bisa kehilangan fungsinya sehingga tidak bisa mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh, bahkan zat-zat yang masih bisa dipergunakan tubuh seperti glukosa dan protein bisa ikut keluar tubuh. Orang yang menderita kerusakan ginjal secara serius masih bisa menyaring darahnya dengan ginjal buatan atau transplantasi ginjal. Proses ini disebut cuci darah atau dialisis. Pada dialisis darah dipompa ke dalam saluran yang mengandung larutan garam yang mirip dengan plasma darah. Zat sampah



berdifusi dari saluran yang mengandung darah dan dibersihkan oleh larutan garam. Darah bersih yang tertinggal dikembalikan ke dalam vena. Seseorang yang hanya mempunyai satu ginjal masih bisa menggunakan ginjal tersebut secara normal. Satu ginjal yang sehat dapat mengerjakan pekerjaan dua ginjal. 3. Nefritis Nefritis terjadi karena infeksi oleh bakteri Streptococcus pada nefron, bakteri ini masuk melalui saluran pernafasan yang dibawa oleh darah ke ginjal. Akibat infeksi ini, protein dan sel-sel darah akan keluar baersama urin. Kadar urea dalam darah menjadi tinggi sehingga penyerapan air terganggu akibatnya air akan tertimbun di kaki (kaki penderita bengkak). Penderita biasanya mengeluh seperti rasa dingin, demam, sakit kepala, sakit punggung, udema (bengkak) pada bagian muka biasanya sekitar mata (kelopak), mual, muntah-muntah dan sulit buang air kecil serta air seni menjadi keruh. 2. Kulit Kulit merupakan lapisan terluar tubuh kita. Fungsi kulit adalah melindungi tubuh dari gesekan, penyinaran, kuman-kuman, panas zat kimia dan lain-lain. Kulit merupakan lapisan tipis yang menutupi dan melindungi seluruh permukaan tubuh. Selain berfungsi menutupi permukaan tubuh, kulit juga berfungsi sebagai alat pengeluaran. Zat sisa yang dikeluarkan melalui kulit adalah air dan garamgaraman. Kulit terdiri dari tiga lapisan, yitu lapisan kulit ari (epidermis), lapisan kulit jangat (dermis) dan lapisan jaringan ikat bawah kulit (Suntoro. 1993) Kelainan Pada Kulit 1. Jerawat Jerawat terjadi ketika lubang kecil di permukaan kulit yang disebut pori-pori tersumbat. Tiap pori merupakan pembuka saluran yang disebut folikel. Di dalam folikel terdapat rambut dan kelenjar minyak. Secara normal, kelenjar minyak membantu melumasi kulit dan menyingkirkan sel kulit mati. Namun, ketika kelenjar tersebut menghasilkan minyak yang berlebihan, pori-pori menjadi tersumbat oleh penumpukan kotoran dan bakteri. Penyumbatan ini disebut sebagai komedo. 2. Luka bakar derajat pertama Apabila hanya permukaan luar epidermis yang terkena. Contohnya , luka bakar matahari yang disebabkan oleh terjemur cahaya matahari 2-8 jam. Gejalanya berupa sakit, merah menjadi putih jika ditekan, dan bengkak tapi tidak melepuh. Luka bakar jenis ini bisa disembuhkan dengan sempurna dalam waktu 3-



4 hari dengan terkelupasnya bagian kulit yang mati. Apabila bagian kulit yang sampai bagian dalam epidermis dan bagian atas dermis. Gejalanya kulit terasa sakit, bengkak, merah, panas, dan melepuh. Terjadi bila semua bagian kulit, yaitu epidermis, dermis, dan semua derivat epidermis mati terbakar. Luka bakar derajat ketiga sering tidak melepuh. Rasa sakit berasal dari jaringan subdermis, kulit menjadi merah dan bengkak. Tetapi kulit tidak berasa bila diraba karena reseptor saraf telah rusak. 3. Hati Hati merupakan kelenjar terbesar yang terdapat di dalam tubuh kita. Hati merupakan tempat untuk mengubah berbagai zat, termasuk racun. Seperti hati menerima kelebihan asam amino yang akan diubah menjadi urea yang bersifat racun. Hati menjadi tempat perombakan sel darah merah yang rusak menjadi empedu. Empedu yang dihasilkan akan disimpan dalam kantong empedu (bilirubin). Bilirubin adalah produk utama dari penguraian sel darah merah yang tua. Bilirubin disaring dari darah oleh hati, dan dikeluarkan pada cairan empedu. Sebagaimana hati menjadi semakin rusak, bilirubin total akan meningkat. Sebagian dari bilirubin total termetabolisme, dan bagian ini disebut sebagai bilirubin langsung. Bila bilirubin langsung adalah rendah sementara bilirubin total tinggi, hal ini menunjukkan kerusakan pada hati atau pada saluran cairan empedu dalam hati (Pearce.2005) Fungsi hati adalah menghasilkan empedu, menyimpan gula dalam bentuk glikogen, tempat pembentukan dan perombakan protein tertentu dan penawar racun Gangguan Hati 1. Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Penyebab penyakit hepatitis yang utama adalah virus. Virus hepatitis yang sudah ditemukan sudah cukup banyak dan digolongkan. Beberapa jenis hepatitis yang saat ini harus diwaspadai adalah: a) hepatitis A yang disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA), penyakit ini menular melalui makanan dan minuman. b) hepatitis B yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB), penyakit ini dapat menular melalui darah atau cairan tubuh yang terinfeksi, atau dari ibu ke bayi yang dilahirkan. c) Hepatitis C yang disebabkan oleh Virus Hepatitis C (VHC), penyakit ini sama dengan hepatitis B yang ditularkan melalui cairan tubuh



4. Paru-paru Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paruparu kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir. Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura. Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam sistem ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Gangguan pada paru-paru 1. Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan yang disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis. 2. Kanker paru-paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok (Aryulina. 2007)



BAB III



METODE KUNJUNGAN A. Tempat dan Waktu Kunjungan  Tempat Kunjungan  Nama Klinik  Alamat Puskesmas  No. Telepon Klinik 



: KLINIK AKSARA : Jl. Aksara No. 120 Medan : 061-7321902



Waktu Kunjungan Kunjungan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Mei 2019 pada pukul 11.00



WIB - 12.00 WIB B. Petugas Yang Di Wawancarai Petugas yang di wawancarai pada saat kunjungan ke Klinik Aksara ini adalah Dokternya langsung yang bernama dokter bertha, Dokter Bertha merupakan dokter umum yang bertugas di Klinik Aksara Medan ini. C. Instrumen Yang Digunakan Instrumen yang digunakan dalam observasi ini berupa panduan wawancara dan alat rekam yang terdiri dari kamera, video dan perekam suara. Instrument ini digunakan untuk mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data. Misalnya, ketika wawancara, peneliti bisa mendapatkan narasi detail melalui transkrip apabila wawancara direkam. Pedoman wawancara yang kami gunakan (pertanyaan yang diajukan) diantaranya ada beberapa seperti: 1. Penyakit atau gangguan eksresi apa saja yang sering ditangani oleh pihak klinik? 2. Gejala apa saja yang sering dikeluhkan oleh pasian terkait gangguan eksresi?”, 3. Bagaimana prosedur yang dilakukan oleh pihak klinik dalam menangani pasian yang terkena penyakit sistem eksresi. 4. Bagaimana cara pencegahan penyakit yang menyerang sistem eksresi? 5. Apakah pasien yang terkena penyakit Diabetes Melitus ada kemungkinan untuk terkena gagal ginjal?” dll



BAB IV HASIL KUNJUNGAN A. Analisis Hasil Observasi Observasi ini dilakukan di Klinik Aksara yang bertempat di Jl. Aksara No. 120 Medan dengan narasumber ibu Dokter Bertha yang bertugas sebagai dokter umum di klinik tersebut. Sebelum kami melakukan wawancara di klinik



tersebut terlebih dahulu kami



merancang pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan ketika melakukan wawancara dengan narasumber, setelah itu barulah kami melakukan observasi dengan teknik wawancara dan dokumentasi data sebagai bukti. kLINIK Ada beberapa hal yang kami tenyakan kepada Dokter Bertha akan tetapi kami lebih memfokuskan kepada beberapa kelainan sistem ekskresi. Kelainan sistem ekskresi merupakan tidak berfungsinya organ ekskresi yang mengakibatkan sistem ekskresi terganggu. Menurut beliau organ ekskresi itu ada paru-paru, ginjal, hati dan kulit, jika dari setiap organ itu fungsinya terganggu maka akan menyebabkan beberapa kelainan atau penyakit yang berbeda-beda tergantung organ apa saja yang terganggu. Menurut beliau kelainan yang terjadi pada sistem eksresi ada banyak salah satunya kelainan pada organ ginjal. Kelainan organ ginjal menurut Dokter Bertha antara lain Infeksi saluran kemih, gagal ginjal, dan batu ginjal. Kelainan ginjal biasanya terjadi pada laki-laki. Faktornya adalah merokok, kencing sering ditahan dan minum-minuman beralkohol. Pengobatan untuk pasien tersebut dilakukan pemeriksaan urin, namun untuk langkah selanjutnya akan dirujuk ke rumah sakit dan di klinik Aksara apabila ada pasien yang mengalami gangguan ini akan diperiksa untuk sebagai tindakan awal, apabila nantinya perlu penanganan lebih dalam barulah pihak klinik akan merujuk pasien ke Rumah Sakit yang lebih memungkinkan untuk melakukan tindakan lanjutan. Kelainan lainnya adalah Diabetes mellitus atau kencing manis. Apabila pasien tersebut baru terkena penyakit ini, kita diagnosis berdasarkan gejala-gejalanya. Apakah ada faktor keturunan, pasien mengeluhkan lemas atau pasien mengeluh sering buang air kecil, berat badan terganggu serta apakah ada riwayat penyakit ini atau tidak. Untuk pemeriksaan awal dilakukan adalah memeriksa tensi pasien , diperiksa pernafasan dan juga mengechek gula. Pengecheckan gula lebih baik pada puasa, karena apabila sudah makan kadar glukosa dalam darah akan meningkat. Apabila pasien lama, dilihat riwayat penyakitnya sudah berapa lama penyakitnya dan dicek apakah kadar gula masih tinggi atau tidak. Biasa diagnosa untuk diabetes mellitus itu adalah DM tipe 1, Dm tipe 2. Apabila pasien sudah dalam DM tipe 1 biasanya pasien akan dirujuk.kerumah sakit karena DM tipe 1 sudah menggunakan insulin.



Kadar DM tidak bisa diidentifikasi berapa paling tinggi dan berapa rendahnya. Karena berbeda tiap-tiap individu. Penyakit gula ini biasa ditemukan pada usia-usia lanjut seperti usia 30an. Dokter bertha juga mengatakan ada hubungan apabila terjadi gagal ginjal maka ada kemungkinan ke diabetes mellitus. Biasanya apabila sudah seperti ini, sudah termasuk kedalam komplikasi. Faktor-faktor penyebabnya diketahuii berdasarkan hasil pemeriksaan dari rumah sakit Kelainan yang terjadi pada organ hati salah satunya yaitu hepatitis yang disebabkan oleh infeksi pada organ hati, gejala pasien yang menderita penyakit ini ditandai dengan demam, mual, muntah, dan pada tubuh menguning. Penyebaran penyakit ini dapat terjadi melalui tranfusi darah, udara, dan makanan. Adapun pasien yang terkena hepatitis akan dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan yang lebih intens. Menurut beliau kelainan yang terjadi pada organ paru-paru ada banyak salah satunya yaitu penyakit tuberkulosis (TBC), penyakit ini disebabkan karena adanya bakteri Micobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru. Adapun seseorang yang



positif



terkena TBC biasanya akan mengalami batuk dalam jangka waktu yang lama, dan juga dapat disertai batuk berdarah. Selain itu penderiata akan megalami demam pada sore dan pagi hari, dan nafsu makanpun akan menurun. Langkah yang harus dilakukan untuk pengobatannya atau pencegahan yang disarankan oleh Dokter Bertha yaitu diagnosa pertama yang dilakukan adalah memberikan obat batuk biasa. Jika dalam beberapa waktu tidak ada perubahan, maka akan dilakukan pemeriksaan dahak dan pengobatan selama 6 bulan berturut-turut. Ada dua fase yang dilakukan. Pertama, pada bulan kedua pengobatan dilakukan check dahak. Kedua, pada bulan kelima dilakukan check dahak kembali. Selama pengobatan, pasien akan diberikan obat khusus sampai bulan keenam. Selain itu menurut data pasie yang diperoleh ada beberapa penyakit pada paru-paru diantaranya Tuber kulosis paru klinis, Tuberkulosa paru BTA dan asma. Untuk kelainan terjadi pada organ kluit yang sering terjadi pada pasien yaitu Infeksi kulit akibat bakteri dan virus, gejala yang terjadi munculnya ruam merah pada kulit dan adanya nanah. Pengobatan yang biasanya dilakukan oleh dokter dengan diberikan salep khusus yang dioleskan pada kulit yang terinfeksi. Untuk penyakit seperti jerawat, biasanya klinik tidak menangani masalah ini karena klinik hanya menangani penyakit bagian dalam saja. Dan biasanya yang menangani masalah ini adalah klinik kecantikan.



BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan data hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa kelainan sistem eksresi biasanya terjadi pada organ eksresi, misalnya ginjal, paru-paru, kulit dan hati. Penyakit atau gangguan terhadap sistem eksresi yang terdapat pada klinik Aksara ini diantaranya adalah gagal ginjal, Diabetes Mellitus tuber kulosis paru klinis, dermatitis, dan asma. Klinik Aksara merupakan klinik yang menangani perolongan pertama pada pasien apabila mengalami gangguan pada sistem eksresi. Apabila setelah pemeriksaan harus memerlukan tindak lanjut, maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit yang memadai untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Penyakit diabetes mellitus atau kencing manis. Apabila pasien tersebut baru terkena penyakit ini, terlebih dahulu dilakukan diagnosis berdasarkan gejala-gejalanya. Apakah ada faktor keturunan, pasien mengeluhkan lemas atau pasien mengeluh sering buang air kecil, berat badan terganggu serta apakah ada riwayat penyakit ini atau tidak. Untuk pemeriksaan awal dilakukan adalah memeriksa tensi pasien , diperiksa pernafasan dan juga mengechek gula. Pengecheckan gula lebih baik pada puasa, karena apabila sudah makan kadar glukosa dalam darah akan meningkat. Kelainan yang terjadi pada organ hati salah satunya yaitu hepatitis yang disebabkan oleh infeksi pada organ hati, gejala. Penyebaran penyakit ini dapat terjadi melalui tranfusi darah, udara, dan makanan. Kelainan yang terjadi pada organ paruparu ada banyak salah satunya yaitu penyakit tuberkulosis (TBC), penyakit ini disebabkan karena adanya bakteri Micobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru. Adapun seseorang yang positif terkena TBC biasanya akan mengalami batuk dalam jangka waktu yang lama, dan juga dapat disertai batuk berdarah. Untuk kelainan terjadi pada organ kluit yang sering terjadi pada pasien yaitu Infeksi kulit akibat bakteri dan virus, gejala yang terjadi munculnya ruam merah pada kulit dan adanya nanah, sedangkan untuk penyakit seperti jerawat, biasanya klinik tidak menangani masalah ini karena klinik hanya menangani penyakit bagian dalam saja. Dan biasanya yang menangani masalah ini adalah klinik kecantikan B. SARAN Sebaiknya apabila ingin mengetahui lebih mendalam mengenai kelainan atau gangguan yang terjadi pada sistem eksresi, dilakukan kunjungan ke rumah sakit dikarenakan data dan informasi yang diberikan oleh pihak rumah sakit sudah pasti lebih rinci apabila dibandingkan dengan klinik, karena rumah sakit memiliki alat-alat yang memadai dalam penanganan-penanganan penyakit pada sistem eksresi. Klinik hanya membantu pada



pertolongan pertama dan jarang terdapat penyakit seperti gagal ginjal, diabetes mellitus, dan penyakit-panyakit lainnya yang berat yang terdapat di klinik.



DAFTAR PUSTAKA Aryulina, Diah. 2007. Biologi. Jakarta: Erlangga Campbell.2006. Buku Biologi edisi Kelima Jilid-3. Jakrta: Erlangga. Irianto, Koes.2012. Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa.Bandung:Alfabeta. Pearce. 2005. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Poedjadi. 2005. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press Pratiwi. 2006. Biologi Jilid II. Jakarta: Erlangga. Suntoro. 1993. Anatomi dan Fisiologi Hewan. Jakarta: Depdikbud