Materi Pendahuluan Anfisman [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENDAHULUAN Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh orang sakit kita harus terlebih dahulu mengetahui struktur dan fungsi tiap alat dari susunan tubuh manusia yang sehat. Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia merupakan dasar yang penting. Dengan mengetahui fungsi dan struktur tubuh manusia, kita dapat makin jelas menafsirkan perubahan yang terdapat pada alat tubuh manusia. Anatomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari ana yang artinya memisah-misahkan atau mengurai dan tomos yang artinya memotong-motong. Anatomi berarti mengurai dan memotong. Ilmu bentuk dan susunan tubuh dapat diperoleh dengan cara mengurai badan melalui potongan bagian-bagian dari badan dan hubungan alat tubuh satu dengan yang lain. Anatomi atau ilmu urai memepelajari susunan tubuh dan hubungan bagian-bagiannya satu sama lain. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal, fungsi atau pekerjaan dari tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat tubuh tersebut. Fisiologi merupakan ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal.



Ruang Lingkup Anatomi 1. Anatomi makroskopis : Ilmu anatomi yang mempelajari susunan tiap-tiap alat tubuh dengan jalan memotong atau memisahkan bagian-bagian tubuh. 2. Anatomi mikroskopis : Ilmu anatomi yang mempelajari susunan t tiap-tiap alat tubuh dengan menggunakan kaca pembesar atau miksroskop, misalnya mempelajari tentang sel dan penyelidikan tentang jaringan. 3. Anatomi sistemik : Ilmu anatomi yang mempelajari tentang tiap-tiap sistem yang terdapat dalam tubuh, setiap sistem mempunyai jaringan yang sama membentuk fungsi yang khusus, misalnya sistem otot, sistem jantung dan lainlain. 4. Anatomi regional : Ilmu anatomi yang mempelajari letak alat-alat tubuh satu dengan yang lainnya, hal ini penting dalam melakukan pembedahan (operasi), misalnya mengetahui letak saraf, pembuluh darah, dan lain-lain. 5. Anatomi perkembangan (embriologi) : Ilmu anatomi yang mempelajari perubahan yang terdapat pada sel mulai dari kehamilan sampai anak lahir. 6. Anatomi permukaan : Ilmu anatomi yang mempelajari tentang letak alat-alat dalam tubuh yang diproyeksikan ke permukaan tubuh. 7. Anatomi perbandingan : Ilmu anatomi yang berhubungan dengan persamaan dan perbedaan antara susunan tubuh manusia dan mekhluk yang lebih rendah (binatang).



8. Anatomi radiologi : Ilmu anatomi yang mempelajari tentang ukuran tubuh manusia yang berbeda antara satu bangsa dengan bangsa lain.



Dasar Fisiologi Tubuh Mekanisme dan sifat khusus tubuh manusia hidup di luar pengendalian kita sendiri, misalnya rasa haus dan lapar yang membuat kita minum dan makan. Manusia sebenarnya bergerak secara otomatis, kita mempunyai perasaan, pikiran, dan pengetahuan yang merupakan suatu rangkaian kehidupan yang otomatis memungkinkan kita hidup pada berbagai keadaan. Tata kerja dari masing-masing sistem berperan dalam fungsi tubuh secara keseluruhan.



Sel Sel adalah unit atau unsur terkecil tubuh yang dimiliki semua bagian (Pearce, 1979). Sel adalah satuan dasar kehidupan tubuh (Syaifuddin, 2012). Tiap organ merupakan satu kesatuan dari sel yang berbeda-beda yang dihubungkan satu sama lain oleh struktur penunjang interseluler. Setiap sel beradaptasi secara khusus untuk melakukan fungsi khusus, misalnya sel darah yang jumlahnya sekitar 25 triliun mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan. Secara nyata masing-masing sel mempunyai karakteristik tertentu dan semua sel mempunyai kemampuan bereproduksi membentuk sel baru sampai jumlah persediaan sel itu dicukupkan kembali. (Syaifuddin, 2012). Sel disesuaikan dengan tugas dan fungsinya, atau dengan jaringan tempat sel itu berada. Beberapa sel, misalnya yang berada dalam sistem saraf dan otot, memang sangat khas. Beberapa lainnya, seperti yang ada dalam jaringan otak, perkembangannya tidak sesempurna yang ada di otot atau saraf. Pada umumnya semakin khusus tugas suatu sel semakin kecil daya tahannya menghadapi kerusakan dan paling sukar memperbaiki atau menggantikannya.



Cairan Tubuh Sel membangun tubuh secara sederhana yang hidup dalam laut interna yang merupakan cairan eksrasel ( CES ) yang dibungkus oleh kulit tubuh. Dari cairan ini, sel menerima oksigen dan bahan makanan, ke dalam cairan ini juga sel mengeluarkan sampah metabolisme. Cairan ekstrasel merupakan cairan yang terdapat di antara sel dalam jaringan yang relative tidak mempunyai vaskulerisasi seperti jaringan ikat, jaringan rawan dan jaringan tulang. Zat yang terdapat di dalam muncul dalam sekret-sekret kelenjar, dan pada hakikatnya berbentuk cair.



Cairan intrasel merupakan cairanyang terdapat di dalam sel, pengendalian volume cairan intrasel terdapat dalam suatu bentuk, karena membran sel bersifat permeabel bebas bagi air, dan makromolekuler yang menghasilkan gradien osmotik yang terdapat dalam sel. Maka terdapat mekanisme tertentu yang mencegah masuknya air secara tidak terkendali ke dalam sel yang mengakibatkan pembengkakan sel dan pecah. Untuk mencegah hal ini, sel harus mampu mengeluarkan air yang memiliki suatu mekanisme penting untuk pertukaran kalium dan Natrium yang terikat pada membran Natrium dan Kalium. Hal ini dapat bekerja karena ion Natrium mengikat Lebih banyak air dan Kalium. Walaupun Natrium merupakan atom berukuran lebih kecil tetapi lebih sukar masuk ke dalam sel dibandingkan Kalium keluar dari sel yang akan mengakibatkan pembengkakan sel dan pecah.



Sistem Saraf Sistem saraf merupakan salah satu organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan kerjasama yang rapi dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh dengan pertolongan saraf kita dapat menerima suatu rangsangan dari luar pengendalian pekerjaan otot. Pembagian susunan saraf terbagi dua: a.



Sistem saraf pusat 1.



Medula spingalis



2.



Otak a. Otak besar b. Otak kecil c. Batang otak



b.



Susunan saraf perifer 1.



Susunan saraf somatik, merupakan susunan saraf yang mempunyai peranan spesifik untuk mengatur aktifitas otot sadar atau serat lingkang.



2.



Susunan Saraf otonom, merupakan susunan saraf yang mempunyai peranan penting mempengaruhi pekerjaan otot involunter (otot polos) seperti jantung, hati, pankreas, jalan pencernaan, dan lain-lain.



Pusat sel saraf ( Neuron ) terdiri dari sebuah badan sel yang disebut perikarion, berisi Nukleus. Di dalam sitoplasma perikarion terdapat badan-badan yang disebut substansia Hissel. Sel saraf menurut jenis rangsangannya meliputi sel saraf (Sel Ganglion) dan serabut saraf ( Neurit ) atau akson.



a. Meningen Meningen (selaput otak) adalah selaput yang membungkus otak dan sum-sum tulang belakang melindungi struktur saraf halus yang membawa pembuluh darah dan cairan sekresi (cairan serebrospinalis), memperkecil benturan atau getaran. Meningen terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan luar atau durameter, lapisan tengah (arakhnoid), dan lapisan sebelah dalam (piamater). b. Otak Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting karena merupakan pusat komputer dari semua alat tubuh.Otak terbagi menjadi tuga bagian yaitu : 1. Otak depan menjadi hemisfer serebri, korpus striatum,talamus,serta hiportalamus . 2. Otak tengah,menjadi tegmentum,krus serebrium,korpus kuadrigeminus. 3. Otak belakang,menjadi pons varoli,medula oblongmata,dan serebelum. Serebrum (otak besar) Serebrum(otak besar) Merupakan bagian yang terluas dan terbesar dari otak, berbentuk telur, mengisi penuh bagian depan atas rongga tengkorak. Masing-masing disebut fosa kranialis interior atas dan fosa kranialis media. Otak terdiri dua permukaan, permukaan atas dan permukaan bawah. Kedua permukaan ini dilapisi oleh lapisan kelabu ( zat kelabu ) yaitu pada bagian korteks serebral dan zat putih terdapat pada bagian dalam yang mengandung serabut saraf. Pada otak besar ditemukan beberapa lobus yaitu : -



Lobus frontalis, adalah bagian dari serebrum yang terletak di depan sulkus sentralis. Lobus Parientalis, terdapat di depan sulkus sentralis dan dibelakangi oleh korako-oksipitalis. Lobus Temporalis, terdapat di bawah lateral dari fisura serebralis dan di depan lobus oksipitalis. Oksipitalis yang mengisi bagian belakang dari serebrum. Fungsi serebrum adalah :



-



Mengingat pengalaman yang lalu Pusat persyarafan yang menangani, aktifitas mental, akal, intelegensi, keinginan, dan memori. Pusat menangis, buang air besar, dan buang air kecil.



Batang otak Batang otak terdiri dari :



-



-



Diensefalon Fungsi : a). Vasokonstriktor, mengecilkan pembuluh darah b). Respiratori, membantu proses persyarafan c). Mengontrol kegiatan refleks d). Membantu kerja jantung - Mesensefalon Fungsi : a). Membantu pergerakan mata dan mengangkat kelopak mata b). Memutar mata dan pusat pergerakan mata. - Pons varoli Fungsi : a). Penghubung antara kedua bagian serebelum dan juga antara medulla oblongata dengan serebelum atau otak besar. b). Pusat saraf nervus trigeminus. Medula oblongata Fungsi : a). Mengontrol kerja jantung b). Mengecilkan pembuluh darah c). Pusat pernapasan d). Mengontrol kegiatan refleks



Sistem indra Manusia mempunyai dari lima macam indera ( panca indera ), yaitu indera penglihatan (mata), indera pendengar dan keseimbangan (telinga), indera penciuman/ pembau (hidung), indera pengecap (lidah), serta indera perabadan perasa (kulit). A. Indera penglihatan (Mata) Mata adalah organ penglihatan yang menerima rangsangan berupa cahaya. Bola mata dapat bergerak dengan bantuan tiga otot pengggerak mata,yaitu :   



Muskulus rektus okuli medial Muskulus Obliques okuli inferior Muskulus Obliques okuli superior



1. Bagian-bagian mata : -



Sklera (selaput putih) Kornea Koroid Iris Pupil Lensa mata



-



Retina



2. Proses melihat a) Cahaya dipantulkan oleh benda dan ditangkap oleh mata, menembus kornea dan diteruskan oleh pupil. b) Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata. c) Gaya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di bintik kuning. d) Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian disampaikan ke otak. e) Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehingga kita bisa mengetahui apa yang kita lihat. 3. Gangguan pada mata a) Rabun dekat (Hipermetropi), adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang dekat karena ukuran bola mata yang pendek sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Rabun dekat dapat diatasi dengan menggunakan kacamata berlensa cembung atau lensa positif. b) Rabun jauh (Miopi), merupakan ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang berjarak jauh karena bola mata terlalu panjang dari ukuran normal sehingga bayangan benda jatuh di depan retina. Rabun jauh dapat diatasi dengan menggunakan kacamata berlensa cekung atau lensa negatif. c) Rabun jauh dan rabun dekat (presbiopi), ialah suatau keadaan dimana lensa kehilangan elastisitasnya karena bertambahnya usia. Akibatnya daya akomodasi lensa mata berkurang. Kelainan mata ini biasanya diderita oleh yang sudah tua atau berumur di atas 45 tahun. Penderita presbiopi tidak mampu melihat benda yang terlalu jauh dan terlalu dekat.presbiopi dapat diatasi dengan menggunakan kacamat cembung dan cekung. d) Rabun senja (rabun ayam) adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang berada di tempat remang-remang dan di malam hari. Disebabkan oleh kekurangan vitamin A, sehingga sel batang tidak berfungsi karena protein rodopson tidak terbentuk. Rabun senja dapat diatasi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vit. A. e) Buta warna, adalah ketidakmampuan mata untuk membedakan warna. Buta warna ada dua macam yaitu buta warna total dan buta warna separuh. f) Katarak (bular mata), merupakan gangguan penglihatan. Penyebabnya adalah lensa mata keruh sehingga menghalangi masuknya cahaya pada retina, proses ketuaan, sinar x, kencing manis, dan pemberian obat-obat tertentu dalam waktu yang lama. Kelainan mata ini dapat diatasi dengan operasi mata. g) Juling, adalah kelainan mata yang disebabkan oleh ketidakserasian otototot mata. Jika penderita masih anak-anak, dapat diperbaiki dengan jalan operasi.



h) Astigmatisme (mata silindris) , adalah ganggguan mata yang disebabkan oleh ukuran lensa mata atau kornea tidak rata, keadaan kelengkungan permukaan korne atau lensa yang tidak mulus. Cacat ini dapat ditolong dengan kaca mata berlensa silindris. i) Glaukoma, disebabkan karena tekanan dalam bola mata yang terlalu tinggi. Gangguan ini sering menyerang orang-orang yang usia 40 tahun. B). Indera Pendengaran dan Keseimbangan (telinga) Telinga merupakan alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa gelombang suara. Telinga manusia mampu mendengar suara dengan frekuensi antara 20-20.000 Hz. Selain sebagai alat pendengaran, telinga juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh manusia. 1. Bagian-bagian telinga a) telinga bagian luar - daun telinga,berfungsi untuk menampung getaran - Saluran telinga luar (lubang telinga), berfungsi menyalurkan getaran - Kelenjar minyak,berfungsi menyaring udara yang masuk sebagai pembawa gelombang suara. - Membran timpani (selaput gendang), berfungsi menerima dan memperbesar getaran suara. b) Telinga bagian tengah -



Saluran eustachius, berfungsi mengurangi tekanan udara di telinga tengah sehingga tekanan udara di luar dan di dalam akan sama. Tulang pendengaran, berfungsi mengantarkan dan memperbesar getaran ke telinga bagian dalam. Tulang pendengaran ada 3, yaitu tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi.



c) Telinga bagian dalam, berfungsi mengantarkan getaran suara ke pusat pendengaran oleh urat saraf. Penyusun telinga bagian dalam terbagi atas: -



Tingkat jorong, berfungsi menerima dan manyampaikan getaran. Rumah siput, berfungsi menerima, memperbesar dan menyampaikan getaran suara ke saraf pendengaran. Tiga saluran setengah lingkaran, berfungsi sebagai alat untuk mengetahui posisi tubuh dan menjaga keseimbangan.



2. Proses pendengaran



Suara ditangkap oleh daun telinga kemudian sampai di dalam telinga sehingga gendang telinga bergetar. Getaran tersebut diteruskan oleh 3 tulang pendengaran ke tingkat jorong dan diteruskan di rumah siput. Didalm rumah siput, cairan limfe akan bergetar sehingga merangsang ujung-ujung saraf pendengaran dan menimbulkan impuls saraf yang ditujukan ke otak. Di dalam otak, impuls tersebut akan diolah sehingga kita bisa mendengar dan mengenali suara tersebut 3. gangguan pada pendengaran 



     



Tuli Tuli ada dua macam yaitu 1. tuli konduktif 2. tuli saraf Gangguan telinga yang disebabkan oleh luka Penumpukan kotoran Kerusakan gendang telinga Otoskelerosis Presbikusis Rusaknya reseptor



C. indera penciuman/pembau (hidung) Merupakan alat indera yang menanggapi rangsangan berupa bau atau zat kimia yang berupa gas. Daerah yang sensitif terhadap bau terletak pada bagian atap rongga hidung. Pada daerah sensitif ini yerdapat dua jenis sel yaitu 1. sel penyokong 2. sel pembau 2. Proses penciuman / membau Pada saat kita bernapas, zat kimia yang ada di udara ikut masuk kr dalam hidung kemudian akan dilarutkan oleh selaput lendir kemudian akan merangsang rambut-rambut halus pada sel pembau,lalu sel ini meneruskan ke otak lalu otak akan mengolah agar kita dapat mengetahui bau apa yang kita hirup. 3. Gangguan pada Hidung 



Anosmia, Ialah tidak dapat mencium bau karena penyumbatan rongga hidung oleh polip atau tumor, atau reseptor pembau rusak karena infeksi virus.







Influenza, merupakan gangguan yang disebabkanoleh virus flu yang menyumbat rongga hidung sehingga kemampuan membau dan mengecap berkurang.



D. Indera Pengecap (Lidah) Lidah merupakan alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa zat kimia larutan. Reseptor pada indera adalah papilla pengecap atau kuncup pengecap. Tabel letak kuncup pengecap rasa pada lidah Rasa Letak Kuncup pengecap Manis Ujung lidah Asin Samping lidah pada bagian ujung Asam Samping lidah pada bagian pangkal Pahit Pangkal Lidah Gangguan pada lidah dapat disebabkan karena makan atau minum sesuatu yang bersuhu terlalu tinggi atau rendah. Selain itu terjadi iritasi karena kekurangan vitamin C. E. Indera peraba ( Kulit) Kulit aadalah alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri atau sakit. Kepekaan tersebut disebabkan karena adanya ujung-ujung saraf yang ada pada kulit. Ujung saf=raf pada indera peraba ada dua macam, yaitu ujung saraf bebas yang mendeteksi rasa nyeri aatu sakit dan ujung saraf yang berselaput (berpapilla). Ujung saraf berpapila ada lima macam, yaitu :    



Korpuskel pacini, rangsangan berupa tekanan Korpuskel ruffini, rangsangan berupa panas Korpuskel Krause, rangsangan berupa dingin Korpuskel meissener, rangsangan berupa sentuhan. Selain terdapat di dermis, sel-sel peraba juag etrdapat pada pangkal rambut. Sehingga bila rambut yang muncu di permukaan kulit tersentuh oleh suatu benda, sel-sel saraf akan terangsang. Kelainan-kelainan pada kulit antara lain : 1. Jerawat (acne), merupakan peradangan dari kelenjar sabasea terutama di daerah wajah, leher, dada dan punggung. 2. Dermatitis,peradangan pada permukaan kulit biasanya terasa gatl dengan tanda-tanda merah, bengkak, melepuh dan berair.



Sistem Kardiovaskuler



Sistem kardiovaskuler merupakan bagian dari system sirkulasi darah yang bertugas mengedarkan darah ke seluruh tubuh dan mengembalikannya kembali ke jantung. a. Jantung Jantung berbentuk seperti buah pir atau kerucut terletak seperti piramida terbalik dengan apeks (puncak) yang berada di bawah dan basis (alas) berada di atasnya. Beratnya 250-350 gram. Jantung terletak pada rongga mediastinum di antara paru-paru kiri dan kanan. Jantung terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan perikardium, lapisan epikardium, lapisan miokardium, dan lapisan endokardium. Ruang pada jantung terdiri atas :  Atrium, yang terbagi menjadi atrium sinistra (kiri) dan atrium dekstra (kanan) oleh septum atrium.  Ventrikel, yang terbagi menjadi dekstra dan sinistra. Katup-katup pada jantung terdiri dari dua, yaitu :  Katup AV (Antrioventrikuler), terletak antara atrium dekstra dan ventrikel dekstra yang disebut trikuspidalis. Sedangkan antara atrium sinistra dan ventrikel sinistra disebut bikuspidalis. Katup AV hanya membuka satu arah yaitu kearah ventrikel karena berfungsi mencegah aliran balik dari ventrikel ke antrium pada saat sistol.  Katup SL (Semilunar), katup ini terletak antara ventrikel dengan pembuluh darah besar pada jantung. Katup SL etrdiri dari katup pulmonal yang terdapat antara ventrikel kanan dengan arteri pulmonalis dan katup aortik yang terletak antara ventrikel kiri dan aorta. a. Sistem konduksi jantung Impuls untuk terjadi kontraksi jantung berasal dari SA node (nodus sinoatrial) yang terletak pada dinding atrium kanan. SA node meneruskan impulsnya ke AV node (nodus atrioventrikular) melalui traktus intermodal. Ada tiga traktur internodul yaitu wenkebadi, bachman, dan tohrel. Impuls dari AV node diteruskan ke berkas his kemudian ke serabut purkinye kiri dan kanan, selanjutnya menyebar ke seluruh dinding ventrikel. b. Persarafan pada jantung Jantung dipersarafi oleh system saraf otonom yang terdiri dari saraf simpatis (andrenergik) dan parasimpatis (kolergenik). Saraf simpatis meningkatkan heart rate dan kontruktifitas jantung, sedangkan saraf parasimpatis (nervesvagus) menurunkan heart rate. c. Pembuluh darah besar pada jantung : 1. Vena cava superior, membawa darah kotor dari tubuh bagian atas menuju atrium kanan. 2. Vena cava inferior, membawa darah kotor dari bagian bawah diafragma ke atrium kanan. 3. Sinus conaria, membawa darah kotor dari jantung sendiri. 4. Trunkus pulmonalis, membawa darah kotor ventrikel kanan ke arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis dibagi kiri dan kanan yang membawa darah kotor dari pulmonyary trunk ke dua paru-paru. 5. Vena pulmonalis, terbagi mnejadi dua, yaitu kanan dan kiri yang membawa darah bersih dari kedua paru-paru ke atrium kiri.



6. Aorta asendens, membawa darah bersih dari ventrikel kiri ke arkus aorta (lengkung aorta) ke cabangnya yang bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian atas. Aorta desendens, membawa darah bersih dan bertanggung jawab dengan oragan tubuh bagian bawah. d. Suplai darah ke jantung Jantung mendapat suplai darah dari arteri koroner. Arteri koroner terbagi menjadi dua, yaitu arteri koroner kiri dan kanan. Arteri koroner kiri mempunyai dua cabang yaitu LAD (Left Anterior Desendens) dan arteri sirkumfleksi. e. Sirkulasi darah Sirkulasi darah terbagi menjadi dua yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal. Sirkulasi pulmonal adalah peredaran darah antara jantung dengan paru-paru. Sirkulasi sistemik merupakan peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru). b. Pembuluh Darah Darah diedarkan tubuh melalui pembuluh darah (vaskuler). Pembuluh darah terbagi menjadi tiga lapisan, yaitu tunika adventisia, tunika media, dan tunika intima. Peredaran darah terdiri dari tiga macam, yaitu : 1. Kapiler, merupakan pembuluh darah kecil yang sangat tipis, hanya dibentuk oleh tumika intima saja. Sehingga memudahkan proses pertukaran zat antara pembuluh darah dengan sel atau jaringan. Fungsi kapiler adalah : a. Penghubung arteri dan vena b. Tempat terjadinya pertukaran zat c. Absorpsi nutrisi pada usus d. Filtrasi pada ginjal e. Absorpsi sektret kelenjar 2. Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Arteri membawa darah yang kaya oksigen, kecuali arteri pulmonalis. 3. Vena, merupakan pembuluh darah yang mengembalikan darah dari seluruh tubuh ke jantung (pembuluh balik. Vena dilengkapi dengan katup vena yang berfungsi mencegah aliran balik darah ke bagian sebelumnya karena gravitasi.



Sistem Peredaran Darah Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. A. Pengelomppokan pembuluh darah Pembuluh darah pada manusia dibedakan menjadi 2 kelompok berdasarkan arah aliran darahnya. Pembuluh darah yang arahnya meninggalakan jantung disebut dengan Arteri sedangkan yang arah aliran darahnya menuju ke jantung disebut dengan vena. Perbedaan arteri dengan vena yang lain selain dari aspek aliran darahnya, dapat pula dilihat dari aspek letaknya dari permukaan tubuh, semburan jika pembuluh tersebut dipotong, elatisitasitas pembuluh. Arteri terletak jauh dari permukaan tubuh



jika dibandingkan dengan vena yang dekat dengan permukaan tubuh. jika dilihat dari segi kekuatan tekanan pada pembuluh maka arteri memiliki kekuatan tekanan yang lebih besar dibandingkan dengan vena, sehingga arteri jika dipotong akan menyebabkan darah akan menyembur keluar dengan deras., karena arteri berhubungan langsung dengan bilik kiri. Jika dilihat dari tingkat elastisitasnya maka arteri lebih elastis dibandingkan dengan vena. B. Macam peredaran Darah Peredarah darah manusia dibagi menjadi dua kelompok yaitu peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. Nama lain peredaran darah besar dalah peredaran darah sistemik sedangkan nama lain peredaran darah kecil disebut dengan peredaran darah pulmonalis. Jalur Peredaran darah kecil meliputi jantung kemudian ke menuju paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Sedangkan peredaran darah besar mengambil jalur dari jantung kemudian menuju seluruh tubuh kemudian kembali lagi ke jantung. C. Darah Darah berasal dari kata “haima”, bahasa Yunani yang berasal dari akar kata hemo atau hemato. Merupakan suatu cairan yang berada di dalam tubuh yang mengalir dalam arteri, kapiler dan vena; yang mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi ke jaringan dan membawa karbon dioksida dan hasil limbah lainnya. Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan- bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Darah memiliki warna merah yang berasal dari kandungan oksigen dan karbon dioksida di dalamnya. Adanya oksigen dalam darah diambil dengan jalan bernafas, dan zat ini sangat berguna pada peristiwa pembakaran/metabolisme di dalam tubuh.temperature 38°C, dan pH 7,37-7,45. Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh . Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah. Funsi darah yaitu sebagai alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh, mengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh, mengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh tubuh, mengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi, mengangkut getah hormon dari kelenjar buntu, menjaga suhu temperatur tubuh, mengatur keseimbangan asam basa tubuh, mencegah infeksi dengan sel darah putih, serta antibodi dan sel darah beku. D. Komponen Penyusun Darah Komposisi darah antara lain plasma 55 % dari volume darah dan sel darah 45 % dari volume darah. Bagian darah yaitu air 91%, protein 3% (albumin, globulin, protombin dan fibrinogen), mineral 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam fosfat, magnesium, kalsium dan zat besi). Bahan, untuk organik 0,1% (glukosa, lemak, asam urat, kreatinin, kolesterol dan asam amino).



1) Plasma Darah Plasma darah adalah komponen terbesar dalam darah. Fungsi plasma darah adalah mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan. Dan menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap penyakit atau zat antibody. Plasma darah terdiri dari : · Air : 91% · Protein plasma darah : 7% · Komponen lainya · Asam amino, lemak, glukosa, urea, garam, à 0,9% · Hormon, antibody. à 0,1% 2) Protein plasma Mencapai 7% dari plasma dan merupakan satu-satunya unsur pokok plasma yang tidak dapat menembus membran kapilar untuk mencapai sel. Ada tiga jenis protein plasma yang utama : a.



Albumin adalah protein yang terbanyak, sekitar 55%-60%, tetapi ukurannya paling kecil. Albumin di sintesis dalam hati dan bertanggung jawab untuk tekanan osmotik koloid darah, mempertahankan tekanan osmotik agar normal (25 mmHg). b. Globulin membentuk sekitar 30% protein plasma. Alfa dan beta globulin disintesis di hati, dengan fungsi utama sebagai molekul pembawa lipid, beberapa hormone, berbagai subtrat, dan zat penting lainnya.Gamma globulin (immunoglobulin) fungsi utama berperan sebagai antibody c. Fibrinogen membentuk sekitar 4% proteinplasma, disintesis di hati dan merupakan komponen esensial dalam mekanisme pembekuan darah. E. Sel – Sel Darah Sel darah merah atau eritrosit adalah merupakan cakram bikonkaf yang tidak berinti yang berdiameter 8m, tebal bagian tepi 2m pada bagian tengah tebalnya hanya 1 m atau kurang. Karena se itu lunak dan lentur maka dalam perjalanannya melalui mikrosirkulasi konfigurasinya berubah. Stroma bagian luar yang mengandung protein terdiri dari antigen kelompok A dan B serta Rh yang menentukan golongan darah seseorang. Komponen utama sel darah merah adalah protein hemoglobin (Hb) yang mengangkut O 2 dan CO2 dan empertahankan Ph normal melalui serangkaian dapar intraseluler. Molekul- molekul Hb terdiri dari 2 pasang rantai polipeptida (globulin) dan 4 gugus hem,masing- masing mengandung sebuah atom besi. Konfigurasi ini memungkinkan pertukaran gas yang sangat sempurna. Jumlah sel darah merah kira- kira per milimeter kubik darah pada ratarata orang dewasa dan berumur 120 hari. Keseimbangan yang tetap di pertahankan antara kehilangan dan penggantian sel darah setipa hari. Pembentukan sel darah merah di rangsang oleh hormone glikoprotein, eritroprotein, yang di anggap berasal dari ginjal. Pembentukan eritoproteindi



pengaruhi oleh hipoksia jaringan yang di pengaruhi factor- factor seperti perubahan O 2 atmosfir, berkurangnya kadar O 2 dalam arteri, dan berkurangnya konsentrasi hemoglobin. Eritoprotein merangsang sel induk untuk memulai proliferasi dan pematangan sel sel- sel darah merah. Selanjutnya, pematangan tergantung pada jumlah zat- zat makanan yang cocok seperti Vitamin B 12, asam folat, protein- protein, enzim- enzim, dan mineral seprti besi dan tembaga. Haemoglobin adalah pigmen merah yang membawa oksigen dalam sel darah merah, suatu protein yang mempunyai berat molekul 64.450. Sintesis haemoglobin dimulai dalam pro eritroblas dan kemudian dilanjutkan sedikit dalam stadium retikulosit, karena ketika retikulosit meninggalkan sumsum tulang dan masuk ke dalam aliran darah, maka retikulosit tetap membentuk sedikit mungkin haemoglobin selama beberapa hari berikutnya. Tahap dasar kimiawi pembentukan haemoglobin. Pertama, suksinil KoA, yang dibentuk dalam siklus krebs berikatan dengan glisin untuk membentuk molekul pirol. Kemudian, empat pirol bergabung untuk membentuk protopor firin IX yang kemudian bergabung dengan besi untuk membentuk molekul heme. Akhirnya, setiap molekul heme bergabung dengan rantai polipeptida panjang yang disebut globin, yang disintetis oleh ribosom, membentuk suatu sub unit hemoglobulin yang disebut rantai hemoglobin. Terdapat beberapa variasi kecil pada rantai sub unit hemoglobin yang berbeda, bergantung pada susunan asam amino di bagian polipeptida. Tipetipe rantai itu disebut rantai alfa, rantai beta, rantai gamma, dan rantai delta. Bentuk hemoglobin yang paling umum pada orang dewasam, yaitu hemoglobin A, merupakan kombinasi dari dua rantai alfa dan dua rantai beta. Pembentukan hemoglobin terjadi pada sumsung tulang melalui semua stadium pematangan. Sel darah merah memasuki sirkulasi sebagai retikulosit dari sumsung tulang. Retikulasot adalah stadium terakhir dari perkembangan sel darah merah yang belum matang dan mengandung jala yang terdiri dari serat- serat reticular. Sejumlah kecil hemoglobin masih di haslikan selama 24 jam sampai 48 jam pematangan; retikulim kemudian larut dan menjadi sel darah merah yang matang. Fungsi sel darah merah atau eritrosit adalah mentransfer oksigen ke seluruh jaringan melalui pengikatan hemoglobin terhadap oksigen, mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru, mengatura PH darah kdua rnarena ion bikarbonat dan haemoglobin merupakan buffer asam- basa, mengatur suhu tubuh.



Sistem Perkemihan 1. Pengertian Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). Susunan sistem perkemihan terdiri dari:



a) dua ginjal (ren) yang menghasilkanurin b) dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih) c) satu vesika urinaria (VU), tempat urin dikumpulkan d) satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria.



2. Ginjal (Ren) Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal seperti biji kacang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, karena adanya lobus hepatis dexter yang besar. 3. Fungsi ginjal Fungsi ginjal adalah a) memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, b) mempertahankan suasana keseimbangan cairan, c) mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, dan d) mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin dan amoniak. 4. Fascia Renalis terdiri dari: Fascia renalis terdiri dari ; a). Fascia (fascia renalis), b). Jaringan lemak peri renal, dan c). kapsula yang sebenarnya (kapsula fibrosa), meliputi dan melekat dengan erat pada permukaan luar ginjal. 5. Struktur Ginjal Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa, terdapat cortex renalis di bagian luar, yang berwarna cokelat gelap, dan medulla renalis di bagian dalam yang berwarna cokelat lebih terang dibandingkan cortex. Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papilla renalis. Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus.. Pelvis renalis berbentuk corong yang menerima urin yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga calices renalis majores yang masingmasing akan bercabang menjadi dua atau tiga calices renalis minores. Struktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan unit fungsional ginjal. Diperkirakan ada 1 juta nefron dalam setiap ginjal. Nefron terdiri dari : Glomerulus, tubulus proximal, ansa henle, tubulus distal dan tubulus urinarius. 6. Proses pembentukan urin Tahap pembentukan urin. a. Proses Filtrasi, di glomerulus. Terjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang



terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus ginjal. cairan yang di saring disebut filtrate gromerulu b. Proses Reabsorbsi. Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa, sodium, klorida, fospat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif (obligator reabsorbsi) di tubulus proximal. sedangkan pada tubulus distal terjadi kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif) dan sisanya dialirkan pada papilla renalis. c. Proses sekresi, sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar.



7. Pendarahan. Ginjal mendapatkan darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan arteria renalis, arteri ini berpasangan kiri dan kanan. Arteri renalis bercabang menjadi arteria interlobularis kemudian menjadi arteri akuarta. Arteri interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang menjadi arteriolae aferen glomerulus yang masuk ke gromerulus. Kapiler darah yang meninggalkan gromerulus disebut arteriolae eferen gromerulus yang kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena cava inferior. 8. Persarafan Ginjal. Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis(vasomotor). Sarafini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal. 9. Ureter. Terdiri dari 2 saluran pipa asing-masing bersambung dari ginjal ke vesika urinaria. Panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis. Lapisan dinding ureter terdiri dari: a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa) b. Lapisan tengah lapisan otot polos. c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltic yang mendorong urin masuk ke dalam kandung kemih. 10. Vesika Urinaria (Kandung Kemih). Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini berbentuk seperti buah pir (kendi). letaknya d belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. Vesika



urinaria dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet. Dinding kandung kemih terdiri dari: a. Lapisan sebelah luar (peritoneum). b. Tunika muskularis (lapisan berotot). c. Tunika submukosa. d. Lapisan mukosa (lapisan bagian dalam). 11. Uretra, Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfungsi menyalurkan air kemih ke luar. Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm, terdiri dari: a. Urethra pars Prostatica b. Urethra pars membranosa ( terdapat spinchter urethra externa) c. Urethra pars spongiosa. Urethra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm (Taylor), 3-5 cm (Lewis). Sphincter urethra terletak disebelah atas vagina (antara clitoris danvagina) dan urethra disini hanya sebagai saluran ekskresi. Dinding urethra terdiri dari 3 lapisan: a. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria mengandung jaringan elastis dan otot polos. Sphincter urethra menjaga agar urethra tetap tertutup. b. Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf. c. Lapisan mukosa.



12. Urin (Air Kemih). Sifat fisis air kemih, terdiri dari: a. Jumlah ekskresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari pemasukan (intake) cairan dan faktor lainnya. b. Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh. c. Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan dan sebagainya. d. Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak. e. Berat jenis 1,015-1,020.



f. Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung dari pada diet (sayurmenyebabkan reaksi alkalis dan protein member reaksi asam). Komposisi air kemih, terdiri dari: a. Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air. b. Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea amoniak dan kreatinin. c. Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fospat dan sulfat. d. Pagmen (bilirubin dan urobilin). e. Toksin. f. Hormon.



13. Mikturisi Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin. Mikturisi melibatkan 2 tahap utama, yaitu: a. Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada dindingnya meningkat melampaui nilai ambang batas (Hal ini terjadi bila telah tertimbun 170-230 ml urin), keadaan ini akan mencetuskan tahap ke 2. b. adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan mengosongkan kandung kemih. Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang belakang) Sebagian besar pengosongan di luar kendali tetapi pengontrolan dapat di pelajari “latih”. Sistem saraf simpatis : impuls menghambat Vesika Urinaria dan gerak spinchter interna, sehingga otot detrusor relax dan spinchter interna konstriksi. Sistem saraf parasimpatis: impuls menyebabkan otot detrusor berkontriksi, sebaliknya spinchter relaksasi terjadi mikturisi (normal: tidak nyeri).



Daftar Pustaka



Pearce Evelyn, 1979, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta : Gramedia, Syaifuddin, 2012, Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan, Jakarta : EGC