Laporan Sampel Makanan [PDF]

  • Author / Uploaded
  • chika
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN



Sebagai persyaratan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Teknik Pengambilan Sampel



MATA KULIAH: TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL DOSEN PEMBIMBING : Akhsin Munawar, S.St., M.Kes. NIP: 196211071988032001 DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 : 1. MIFTAH NUR AZZAHRA



(PO71330190008)



2. GRASELLA TIURMA TOHANG



(PO71330190010)



3. SALSABILA GOLDA FRIEDA



(PO71550190011)



4. WINDA RISTIANA



(PO71330190013)



5. PUTRI DHEA SEPHIANA



(PO71330190028)



6. AYU INDRIAN MARCHELYNA SIMANJUNTAK



(PO71330190032)



7. RENDY SAPUTRA



(PO71330190033)



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PRODI SANITASI DIPLOMA III TAHUN AKADEMIK 2019/2020



Lembar Pengesahan Mata Kuliah.



: Teknik Pengambilan Sampel



Jenis Praktek



: Pengambilan Sampel Makanan



Waktu.



: 13.30 -14.00 WIB



Hari,Tanggal.



: Kamis, 21 November 2019



Lokasi.



: Kampus Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenker Jambi kelas 1a



Laporan praktek ini telah di setujui dan di tanda tangani oleh :



Jambi, 04 Desember 2019 Mengetahui, Dosen Pembimbing



Koordinator Pendidikan



Akhsin Munawar, S.ST., M.Kes..



Sondang Siahaan, S.Pd, M.Si



NIP: 196211071988031003



NIP : 196606171988032022



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang maha esa, yang telah melimpahkan rahmat,hidayah serta inayahNya kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan laporan teknik pengambilan sampel makanan ini. Laporan ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan jni.Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.



Jambi, 01 Desember 2019



Kelompok 3



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan memiliki arti penting dalam kehidupan manusia. Selain menyediakan zat-zat yang diperlukan untuk sumber tenaga dan pertumbuhan, makanan juga menyediakan zat-zat yang diperlukan untuk mendukung kehidupan tubuh yang sehat. Karena itu untuk meningkatkan kehidupan manusia diperlukan adanya persediaan makanan yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dari segi kualitas, selain mengandung semua zat yang diperlukan oleh tubuh makanan juga harus memenuhi syarat keamanan (Suryani, 2014).  Makanan yang aman merupakan faktor yang penting untuk meningkatkan derajat kesehatan. Dalam Undang-undang RI Nomor 7 Tahun 1996 tentang pangan, keamanan pangan didefinisikan sebagai kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, benda-benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Penyakit yang ditimbulkan karena pangan yang tercemar telah menjadi masalah di dunia. Berdasarkan analisis data yang berhasil dihimpun saat ini, kasus-kasus penyakit bawaan makanan (foodborne disease) atau keracunan makanan masih cukup tinggi tahun (Amelia dkk, 2014). Peningkatan kesehatan lingkungan dimaksudkan untuk perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan melalui kegiatan peningkatan sanitasi, dasar kondisi fisik dan biologis yang tidak baik termasuk berbagai akibat sampingan pembangunan. Sanitasi dasar meliputi penyehatan air bersih, penyehatan pembuangan kotoran, penyehatan lingkungan perumahan, penyehatan air buangan/limbah, pengawasan sanitasi tempat umum dan penyehatan makanan dan minuman (Hiswani, 2003).



1.2 Rumusan Masalah 1. Apa saja alat dan bahan yang digunakan saat melakukan praktek teknik pengambilan sampel? 2. Bagaimana prosedur melakukan praktek teknik pengambilan sampel?



1.3 Tujuan Tujuan pratikum Pengambilan Sampel Makanan:



1. Untuk melakukan praktek teknik pengambilan sampel makanan. 2. Untuk melakukan pengambilan sampel yang baik untuk sampel yang berupa bakso. 3. Agar mahasiswa dapat melakukan pengambilan sampel yang benar.



1.4 Manfaat Manfaat praktikum Pengambilan Sampel Makanan : 1. Mahasiswa terampil dalam melaksanakan praktik pengambilan sampel makanan berkuah maupun tidak berkuah 2. Mahasiswa terampil dalam penggunaan alat dan bahan yang digunakan dalam pengambilan sampel makanan tersebut.



1.5 Ruang Lingkup Pada pelaksanakan praktek teknik pengambilan sampel makanan dilakukan pada hari Kamis tanggal 21 November 2019 di Kampus Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenker Jambi Jalan H Agus Salin nomor 08 Kota Baru Jambi di tingkat 1 kelas 1A. Pada pelaksanaan Praktek terdapat 68 mahasiswa/i. Diantaranya 34 mahasiswa/i dari kelas 1A dan 34 mahasiswa/i dari kelas 1B. Pentingnya pengambilan sampel makanan ini karena makanan juga bisa menyebabkan penyakit dan virus, jika makanan tersebut memakai bahan yang tidak layak konsumsi. Proses pengambilan sampel makanan ini dilakukan dengan cara prosedur Bakteriologis.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian makanan Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk melanjutkan kehidupan. Makanan yang dibutuhkan harus sehat dalam arti memiliki nilai gizi yang optimal seperti: vitamin, mineral, hidrat arang, lemak, dan lainnya (Djarismawati, 2004). Penyelenggaraan makanan di luar lingkungan keluarga diperlukan oleh sekelompok konsumen karena berbagai hal tidak dapat makan bersama dengan keluarganya di rumah. Menurut WHO, makanan adalah semua substansi yang dibutuhkan oleh tubuh tidak termasuk air, obat-obatan, dan substansi-substansi lain yang digunakan untuk pengobatan (Chandra, 2007). Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pembuat makanan di tempat penjualan dan disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel (Depkes RI, 2003). Makanan mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya, dimana makanan memiliki fungsi sebagai berikut: a. Makanan sebagai sumber energi, yaitu makanan memberikan panas dan tenaga pada tubuh. b. Makanan sebagai zat pembangun, yaitu membangun jaringan tubuh yang baru, memelihara dan memperbaiki jaringan tubuh yang sudah tua. c.  Makanan sebagai zat pengatur, yaitu mengatur proses alamiah, kimiawi, dan proses faal dalam tubuh. Menurut KMK No. 942 tentang pedoman persyaratan higiene sanitasi makanan, Higiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat, dan perlengkapannya yang dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan. Persyaratan higiene sanitasi adalah ketentuan-ketentuan teknis yang ditetapkan terhadap produk rumah makan dan restoran, dan perlengkapannya yang meliputi persyaratan bakteriologis, kimia, dan fisika (Depkes RI, 2003). Teknik pengambilan sampel makanan harus dilakukan dengan benar. Tidak tepat dalam pengambilan sampel, hasil analisis kimia yang diperoleh tidak dapat menggambarkan kondisi yang representatif atau mewakili keseluruhan dari bahan yang akan dianalisis. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dalam pengambilan sampel perlu diperhatikan beberapa parameter sebagai berikut :  1. Homogenitas Sampel



Efek ukuran dan berat partikel sangat berpengaruh terhadap homogenitas bahan, dimana bagian yang berukuran dan berat lebih besar cenderung akan berpisah dengan bagian yang lebih kecil dan ringan (segregasi). Oleh karena itu sebelum sampel diambil, bahan harus dicampur secara merata atau sampel diambil secara acak dari beberapa bagian baik bagian dasar, tengah maupun bagian atas sehingga diperoleh sampel yang representatif. Demikian juga pada tanaman disuatu lahan, kualitas pada tiap bagian tanaman atau lahan mempunyai kualitas yang berbeda. 2. Cara Pengambilan Sampel Sampel dari bahan dapat diambil secara non-selektif atau selektif. Non-selektif adalah pengambilan sampel secara acak dari keseluruhan bahan tanpa memperhatikan atau memisahkan bagian dari bahan tersebut.  3. Jumlah Sampel Jumlah sampel yang diambil akan sangat berpengaruh terhadap tingkat representatif sampel yang diambil. Jumlah sampel yang diambil tergantung dari kebutuhan untuk evaluasi dan jumlah bahan yang diambil sampelnya. Sebagai pedoman jumlah sampel yang diambil adalah 10 persen dari jumlah bahan. 4. Penanganan Sampel ampel yang telah diambil harus segera diamankan agar tidak rusak atau berubah sehingga mempunyai sifat yang berbeda dari mana sampel tersebut diambil. Misalnya terjadi penguapan air, pembusukan ataupun tumbuhnya jamur.  Sampel yang mempunyai kadar air rendah (kurang dari 15 persen) kemungkinan terjadinya kerusakan sampel kecil sekali. Sampel demikian dapat langsung dimasukkan ke kantong plastik dan dibawa ke laboratorium. Sampel dengan kadar air tinggi seperti silase, maka kemungkinan terjadinya penguapan air sangat besar. Sehingga untuk mengontrol penguapan air, maka sampel yang telah diambil harus segera ditimbang, dimasukkan ke dalam kantong plastik kedap udara, dibawa ke laboratorium dan segera dianalisis kadar bahan keringnya. Jika tidak dianalisis segera maka sampel yang telah diambil segera timbang, dikeringkan atau dijemur sampai beratnya konstan. Kemudian baru dibawa ke laboratorium. 5. Prosesing Sampel Untuk tujuan evaluasi terutama evaluasi secara mikroskopis, kimia dan biologis, semua sampel harus digiling  sehingga diperoleh sampel yang halus.



BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK 3.1 Lokasi dan Waktu Lokasi



: Kampus Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Jambi Jl.H. Agus



Salim Nomor 08 Kotabaru, Jambi kelas 1A Waktu



: 13.00 - 14.00 wib



Hari, tanggal.



: Kamis, 21 November 2019



3.2 Alat Dan Bahan A. Alat: 1.Tas pembawa 2. Plastik steril 3.Label 4.Kapas 5.Penjepit makanan steril 6.Pisau steril 7.Lampu bunsen 8.Alkohol 75% B. Bahan : 1. Bakso 1 porsi. 3.3 Prosedur Prosedur Bakteriologis:



1. Tentukan sampel makanan yang akan d 2. Pengambilan makanan dilakukan secara steril Siapkan alat dan bahan 3. Makanan diambil sebanyak satu buah/satu porsi/satu poto 4. Ambil sampel makanan dengan cara membeli 5. Sampel makanan disiapkan sesuai dengan perlakuan umum 6. Apabila sampel makanan cukup besar dipotong dengan pisau stenlis steril 7. Makanan diambiil dengan penjepit makanan 8. Khusus makanan berkuah diambil satu kesatuan tanpa dipisah 9. Lalu masukkan kedalam plastik dan diberi label sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan 10. Sampel dimasukkan ke dalam tas pembawa dengan pendingin 4 – 10oC 11. Sampel makanan segera dikirim kelaboratorium maksimam 12 jam setelah pengambilan.



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Untuk hasil akhir menggunakan label pengambilan sampel makanan yang akan dikirim ke laboratorium untuk ditindaklanjuti berikutnya.



No. 1 2 4.2P



3



ahas P



4 5 6 7 8 9



PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN 3A Kode Sampel Jenis Sampel Bakso Kampus Poltekkes Kemenkes Jurusan Lokasi Pengambilan Kesehatan Lingkungan Sampel Jl. H. Agus Salim No.8 Kotabaru Tanggal a Pengambilan d a s a Sampel Jam



emb an a



21 November 2019 13.00-14.00 WIB Untuk mengetahui prosedur pengambilan



Tujuan Pemeriksaan Pengambil Sampel Pengirim Sampel



sampel makanan Grassela & Ayu indrian Winda restiana



arameter Pemeriksaan



kelompok saya mengambil sampel makanan berkuah salah satunya seperti bakso. Tetapi, praktek ini dilakukan hanya sebatas simulasi saja. Agar mahasiswa/i paham bagaimana cara mengambil sampel makanan berkuah atau kering yang baik dan benar serta mengikuti prosedur kerja yang telah dipelajari. Dari praktek ini mahasiswa/i mengetahui alat untuk praktek.



BAB V PENTUP 5.1



Kesimpulan



t



Dalam proses pengambilan sampel makanan harus dilakukan secara steril dengan menggunakan prosedur secara bakteriologis sehingga kuman dan bakteri yang akan diperiksa tidak akan bertambah sehingga hasil yang akan didapat kan ketika melakukan pengecekan dilabolaturium akan mendapatkan hasil yang baik.Hasil yang didapatkan dari praktek pengambilan sampel makanan adalah dapat melakukan praktek pengambilan sampel makanan dengan cara yang baik dan benar. 5.2



Saran a. Lakukan praktikum dengan hati hati agar tidak terkontaminasi b. Dalam pembuatan label sampel air terutama kode label harus dilakukan secara teliti c. Patuhi aturan dan tata cara praktikum d. Tidak bercanda atau bermain main saat melakukan praktikum



Daftar Pustaka http://iistikomah31.blogspot.com/2018/03/laporan-praktikum-pengambilan-sampel.html? m=1



LAMPIRAN Proses Pengambilan Sampel Makanan.



Proses



pemeriksaan pengambilan



sampel makanan. Pemeriksaan dilakukan oleh Gerakkan Tiurma Tohang pada pukul 13.45 wib dikelas 1A.