Laporan Sampel Usap Dubur [PDF]

  • Author / Uploaded
  • chika
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laporan Pratikum Usap Dubur



Sebagai persyaratan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Teknik Pengambilan Sampel



MATA KULIAH: TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL DOSEN PEMBIMBING: AKHSIN MUNAWAR, SST,M.kes Disusun Oleh : Kelompok 3A



Anggota :



Salsabila Golda Frieda



(PO71330190011)



Ayu Indrian Marchelyna. S (PO71330190032) Gressela Tiurma Tohang



(PO71330190010)



Miftah Nur Azzahra



(PO71330190008)



Putri Dhea Sephiana



(PO71330190028)



Rendy Saputra



(PO71330190033)



Winda Ristiana



(PO71330190013)



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN AJARAN 2019/2020



KATA PENGANTAR Puji syukur tidak lupa penulis ucapkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Laporan Pengambilan Sampel Usap Dubur. Semoga laporan tersebut dapat bermanfaat bagi saya dan pembaca yang peduli terhadap pendidikan terutama kebijakan pendidikan,serta mampu menkonstribusikan nyata untuk membangun bangsa dan negara. Dengan hati saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun lebih sempurna nya untuk laporan kami. Maaf bila laporan tersebut



masih jauh di kata sempurna saya akhir



wabilahitaufik hidayah wassalamualaikum wr.wb.



Jambi, 01 Desember 2019 Penyusun



LEMBAR PENGESAHAN



Mata kuliah



: Teknik Pengambilan Sampel



Jenis praktek



: Teknik Pengambilan Sampel Usap Dubur



Tanggal



: Kamis, 21 November 2019



Lokasi



: Kampus Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Jambi Jl. H Agus Salim No.8 Kotabaru, Jambi



Laporan praktek ini telah di setujui dan di tanda tangani oleh :



Mengetahui :



Dosen Pembimbing



Koordinator



Akhsin Munawar, SST,M.kes



Sondang Siahaan, S.Pd, M.Sc



NIP: 1962110719888031003



NIP: 196606171988032022



BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rectal swab adalah prosedur di mana kapas kecil steril dimasukkan ke dalam rektum untuk tujuan koleksi sampel yang akan diuji untuk penyakit dan infeksi tertentu daerah rectum 3 ,-% cm diatas lubang anus.. Tinja serta jaringan dan kadang-kadang lendir dapat dikumpulkan dan dikirim untuk pengujian. Berbagai jenis infeksi virus, bakteri,dan parasit dapat dideteksi melalui rektal swab. Kuman-kuman yangditemukan dari swab rectum juga terdapat dalam saluran pencernaan. Infeksi saluran pencernaan sering ditemukan pada praktik dokter sehari-hari. Infeksi saluran pencernaan biasa ditandai dengan diare disertai nyeri perut ataupun muntah. Untukmendukung



pemeriksaan



yang



spesifik,



dapat



dimulai



saat



dilakukan



pemeriksaan



penunjangbakteriologi/mikrobiologi. Pemeriksaan



mikrobiologi



pengambilan



spesimen.



Pemeriksaanmikrobiologi dapat diperiksa melalui mikroskopik, kultur,mendeteksi antigen dan antibodi, deteksi asam nukleat. Pemeriksaan mikrobiologi didasari pengambilan spesimen yang baikakan mendapat kualitas spesimen yang baik. Pemeriksaan mikrobiologi dengan kualitasyang baik maka mendapatkan hasil yang akurat. Pemeriksaan mikrobiologi yang tidak tepat dapat menyebabkan mikroorganisme tidak tepat dan jika ada hasil bukan hasil mikroorganisme yang menjadi penyebab infeksi tersebut atau kata lain terkontaminasi. Dalam



pemeriksaan



mikrobiologi



harus



memperhatikan



cara



yang



tepat



dari



pengambilanspesimen dan memperhatikan sifat-sifat atau dasar-dasar mikrorganisme penyebab infeksitersebut. Prinsip



pengambilan



spesimen



pada



pemeriksaan



mikrobiologi



harusmengutamakan keselamatan dan keamanan petugas medis rumah sakit atau laboratorium, selain itu harus memperhatikan kenyamanan dan keamanan pasien, jumlah mikrorganisme hidup pada saat kultur, hindari kontaminasi dari flora normal dan lingkungan, komunikasiyang baik antara dokter dan petugas laboratorium. Pengambilan spesimen mikrobiologi terdapat beberapa caramenurut diagnosis awalpenyakitnya salah satunya adalah usap rectal. Usap rectal merupakan pengambilan spesimenyang dilakukan dengan mengusap bagian dalam rectal atau rectum.



1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana cara yang baik untuk mengambil spesimen yang baik untuk spesimen rectal swab? 2. Apa saja kuman mikroorganisme yang dapat ditemukan di spesimen usap rectal?



1.3 TUJUAN PRAKTIKUM Umum: Mahasiswa dapat memahami cara pengambilan sampel tersebut Khusus: 1. Mahasiswa dapat terampil dalam melakukan pengambilan sampel rectal swab/usap dubur dengan benar 2. Mahasiswa dapat terampil dalam pemeriksaan rectal swab/usap dubur dengan baik dan benar



1.4 MANFAAT PRAKTEK 1. Mahasiswa dapat melakukan bagaimana kita praktikum rectal swab/usap dubur dengan baik dan benar 2. Mahasiswa Mengetahui cara pengambilan spesimen usap rectal yang baik dan benar 3. Mahasiswa bisa melihat kuman mikroorganisme yang dapat ditemukan pada spesimen usap rectal



1.5 RUANG LINGKUP 1. Mahasiswa melakukan ilustrasi rectal swab tersebut di kampus kesehatan lingkungan 2. Mahasiswa harus mempersiapkan untuik pratikum rectal swab/usap dubur tersebut tidak main – main 3. Untuk menilustrasikan kegiatan pratikum rectal swab/usap dubur tersebut terdapat 2 mahasiswa yang melakukan kegiatan ilustrasi tersebut, yaitu: untuk si pasien bernama winda ristiani dan pengambil sampel, yaitu: salsabila golda frieda



4. Pada pukul 13:00 – 14:00 kelompok kami siap menilustrasikan pratikum rectal swab/usap dubur



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1



PENGERTIAN INFEKSI PENCERNAAN



Infeksi pencernaan adalah infeksi yang lebih umum terjadi di seluruh dunia yang disebabkan oleh virus dan sebagian lagi disebabkan oleh bakteri atau organisme lain. Pada negara berkembang dan maju, gastroenteritis akut meliputi diare adalah penyebab utama mortalitas pada bayi dan anak – anak umur ¿ 5 tahun. Dalam praktek klinis, sangat perlu untuk dapat membedakan diare yang disebabkan inflamasi atau non inflamasi. Diare inflamasi diketahui dari keadaan spesimen feses yang diperiksa. Feses yang terlihat biasanya mengandung darah dan pus. Diare ini disebabkan karena peradangan di lapisan dalam mukosa usus halus dan usus besar. Akibatnya, volume cairan di rongga usus meningkat dan terjdinya diare. Kemungkinan kuman penyebab diare antara lain, Escherchia Salmonella ,sp. Clostridium, sp. Campylobacter, sp. Clostridium, sp. Yersinia ,sp. Vibrio chloera dan Staphylococcus.



2.2



PENGERTIAN RECTAL SWAB Rectal swab adalah salah satu dari cara pengambilan spesimen untuk saluran



pencernaan. Rectal swab merupakan asupan yang dilakukan pada daerah rectum +¿−¿ 2-3 cm diatas lubang anus. Kuman-kuman panthogen penyebab gastroentiritis dapat di isolasi dari swab rectum. Kuman – kuman yang ditemukan dari swab rectum juga terdapat pada saluran pencernaan. Pengambilan usap rectal adalah dengan cara memasukkan lidi kapas steril sepanjang 1 inchi/ 2,5 cm ke dalam stifinger anus. Dengan cara hati – hati, putar lidi kapas pada kripte anus searah jarum jam dan putar balik lidi kapas, pada bayi dengan cara konstipasi. Bila tidak langsung di tanam, masukkan ke dalam media transport CARRY AND BLAIR. 1. VIBRIO CHOLERA a.



Koloni yang berwarna kuning pada media TCBS agar, yang dicurigai sebagai kuman vibrio cholera diuji dengan antesera polyvalen vibrio, apabila hasilnya positif yang ditandai dengan terjadinya aglutinasi, test diulanjutkan dengan biokimi dan selnjutnya dikomfirmasi dengan uji antiera ogawa dan bila perlu dengan uji gula-gula.



b. Apabila koloni pada media TCBS menunjang untuk Vibrio cholera namun tidak terjadi aglutinasi pada test biokimia, konfirmasikan dengan uji antisera polivalent . Kalau uji



biokimia positif untuk Vibrio cholera, uji lgi dengan NaCl 3%, kalau tidak terjadi aglutinasi, diharapkan Vibrio cholera non aglutinasi (NAG, Vibrio corela) 2. SALMONELLA SP a. Simon sitrat) apabila terjdi aglutinasi pada salah satu tersebut. Pengujian dkonfirmasikan dengan antesera Salmonella typhi A,B,dan C dan bila perlu diuji dengan gula-gula. Sehinga diperoleh hasil yang betul-betul akurat. b. Apabila koloni pada media SS agar tersebut diuji dengan semua antisera tidak menghasilkan hasil positif, kalu laporkan hasil negatif. 3. SHIGELLA SP a. Koloni yang berwarna putih kemerahan dengan titik merah tua pada media SS agar, dicurigai sebagai koloni Shigella sp. Selanjutnya diuji dengan biokimia. Apabila salah satu dari tersebut menunjukkan aglutinasi positif, untuk konformasi lakukan pengujian dengan antisera Shigella dysentriae, Shigella flexneri, Shigella boydii, dan Shigella sonni dan gula-gula b. Apabila koloni yang dicurigai pada media SS agar setelah dilakukan pengujian dengan antisera hasilnya negatif, hasil bisa langsung dikeluarkan. 4. ESCHERCHIA SP a. Koloni berwarna merah bata pada media Mc C agar. Bentuk koloni datat b. Lakukan pengujian biokimia dan uji aglutinasi antisera E coli pathogen 1-5 & 6- 11 5. E.COLI PANTHOGEN a. Koloni berwarna merah bata pada media Mc.C agar. Bentuk koloni datat b. Lakukan pengujian biokimia dan uji aglutinasi antisera E.coli panthogen



BAB III PELAKSANAAN PRATIKUM USAP DUBUR 3.1



WAKTU DAN LOKASI PELAKSANAAN PRAKTIKUM



1.



Tujuan



: Dengan melakukan ilustrasi rectal swab/usap dubur



dapat mempelajari bagaimana cara melakukan rectal swab/usap dubur yang baik dan benar. 2.



Hari,tanggal



: Kamis, 21 November 2019



3.



Waktu



: Pukul 13.00 – 14.00 WIB



3.2



ALAT :



1.



Kapas dan lidi steril



2.



Tabung reaksi yang didalamnya sudah terisi media Carry and Blair



3.



Kertas label



4.



Lampu bunsen



5.



Korek api



6.



Sarung tangan steril



7.



Masker steril



3.3



BAHAN :



1.



Alkohol



2.



Tissue/kapas



3.



Pendingin (es)



3.4



PROSEDUR KERJA :



1.



Hidupkan lampu bunsen



2.



Sterilkan tangan dengan alkohol dan steril kan sarung tangan



3.



Peutgas meminta izin kepada pasien utnuk mempersiapkan tubuh dalam posisi



bersimpuh atau sujud 4.



Tentukan titik pengambilan sampel dengan sedikit membuka lubang anus dengan



menggunakan tangan kiri



5.



Ambil kapas lidi steril dengan tangan kanan,masukkan kedalam anus pasien dengan



kedalaman 2-3 cm,diputar searah jarum jam,dilakukan secara 3x . 6.



Keluarkan kapas lidi dengan diputar searah jarum jam sembari ditarik keluar



7.



Masukkan kapas lidi kedalam tabung reaksi yang berisi cairan Carry and Blair



8.



Fiksasi ujung tabung kemudian tutup menggunakan kapas



9.



Beri label dan masukkan kedalam tas pembawa



10.



Kirim ke laboraturium



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1



HASIL PRAKTIKUM Untuk hasil akhir menggunakan label hasil akhir pengambilan sampel usap dubur



untuk dikirim laboraturium untuk ditindaklanjuti berikutnya. PELABELAN HASIL PRAKTIKUM NO 1. 2. 3. 4. 5. 6.



TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL USAP DUBUR Kode sampel Kelompok 3 A Jenis sampel Dubur Lokasi pengambilan Kampus kesehatan lingkungan Tanggal pengambilan 21 November 2019 Jam pengambilan 13:00 – 14:00 WIB Tujuan pengambilan Untuk mengetahui penyakit saluran



7. 8. 9



Pengambil sampel Pengirim sampel Parameter sampel



pencernaan Salsabila Golda Frieda Salsabila Golda Frieda



4.2



ALUR PROSES PENGAMBILAN SAMPEL USAP DUBUR :



a.



Hidupkan lampu bunsen



b.



Sterilkan tangan dan sarung tangan degan alkohol



c.



Petugas meminta izin kepada pasien



d.



Buka lubang anus dengan tangan kiri



e.



Ambil kapas lidi steril



f.



Masukkan ke anus 2-3 cm putar searah jarum jam



g.



Masukkan lidi ke dalam lubang reaksi yang terisi media Carry and Blai



h.



Fiksasi tabung reaksi dan tutup dengankapas



i.



Beri label dan masukkan ke dalam tas pembawa lalu kirim ke laboratuirum



j. 4.3



PEMBAHASAN Dari melakukan ilustrasi rectal swab/usap dubur kita sebagai mahasiswa dapat



mempelajari secara detail untuk bagaimana kita melakukan rectal swab/usap dubur secara



benar. Dan kita sebagai mahasiswa juga dapat mempelajari dari kita melakukan rectal swab / usap dubur. Dari kegiatan ilustrasi tersebut mahasiswa tidak melakukan secara langsung tetapi kita dapat melakukan ilustrasi dengan benar dikarenakan kita bisa mempelajari terlebih dahulu yang harus kita praktek kan di ilustrasi tersebut. Walaupun kita hanya ilustrasi dalam melakukan praktek rectal swab/usap dubur kita harus betul betul menjalankan praktek tersebut dan jangan main – main.



BAB V PENUTUP



5.1



KESIMPULAN Infeksi yang menyerang saluran pencernaan hampir selalui dijumpai dalam praktik



dokter sehari-hari. Infeksi ini ditandai dengan timbulnya diare yang kadang disertai nyeri perut atau muntah.Pemeriksaan penunjang laboratorium yang dapat dilakukan untuk pemeriksaan infeksi pencernaan dapat dilakukan dengan pengambilan spesimen cara rectal swab (usap rektum). Kuma atau bakteri mikroorganisme yang dapat ditemukan dalam spesimen rectal swab antara lain adalah Shigella sp, Salmonella 5.2



SARAN Mahasiswa akan lebih baik kalau melakukan pratikum secara langsung dan tidak



harus menggunakan ilustrasi tetapi dengan waktu yang tidak memungkinkan akhirnya kita melakukan ilustrasi saja. Mahasiswa harus melakukan praktikum tersebut dengan teliti agar tidak salah dalam menjalankan pratikum walau dengan ilustrasi saja kita sebagai mahasiswa tidak boleh bercanda atau main – main dalam melakukan pratikum, karena kalau kita menjalankan dengan main – main akan berakibat fatal dalam melakukan pratikum tersebut.



DAFTAR PUSTAKA http://pandyeffendy.blogspot.com/2013/10/penatalaksanaan-specimen.html



Rabu 23 Oktober 2013 Penatalaksanaan Spisimen http://childroaddotnet.wordpress.com/2012/02/04/pemeriksaan-rektal-swab/ February 4 2012 PEMERIKSAAN REKTAL SWAB Irma Tristanti (http://jazztriiz.blogspot.com/)



DOKUMENTASI



Dari Ilustrasi tersebut menjelaskan sedang melakukan praktek usap dubur dimana pasien tersebut adalah winda ristiana, dan dilakukan di kampus kesehatan lingkungan



Dari ilustrasi tersebut hasil usap dubur tersebut dimasukkan kedalam cairan Carry and Blair dan siap untuk dikirim ke laboraturium.