Teknik Pengambilan Sempel Makanan, Minuman, Usap Alat Dan Usap Dubur [PDF]

  • Author / Uploaded
  • angel
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DAFTAR ISI Kata Pengantar .................................................................................................ii Daftar Isi............................................................................................................iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.......................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah..................................................................................5 1.3 Tujuan ............................................................................................................. 6 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Persiapan pengambilan sempel tanah dan sampah............................... 7 2.2 Berbagai jenis alat dan tata cara pengiriman sempel tanah...................9 2.3 Penentuan titik dan pengambilan sempel tanah dan sampah...............12 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan..........................................................................................15 Daftar Pustaka..................................................................................................16



ii



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Dalam penyehatan makanan dan minuman, kebersihan alat makan merupakan bagian yang sangat penting dan berpengaruh terhadap kualitas makanan dan minuman. Alat makan yang tidak dicuci dengan bersih dapat menyebabkan organism atau bibit penyakit yang tertinggal akan berkembang biak dan mencemari makanan yang akan diletakkan di atasnya. Angka kuman dan adanya bakteri coli pada permukaan alat makan yang telah dicuci dapat diketahui dengan melakukan uji dengan cara usap alat makan pada permukaan alat makan. Uji sanitasi alat makan atau alat masak perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat kebersihan alat tersebut. Sehingga melalui uji sanitasi alat tersebut, petugas inspeksi dari dinas kesehatan dapat menetapkan apakah alat makan tersebut sudah layak digunakan atau belum. (Anonim 2010) Salah satu sumber penularan penyakit dan penyebab terjadinya keracunan makanan adalah makanan dan minuman yang tidak memenuhi syarat higiene. Keadaan higiene makanan dan minuman antara lain dipengaruhi oleh higiene alat masak dan alat makan yang dipergunakan dalam proses penyediaan makanan dan minuman. Alat masak dan alat makan ini perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan mikrobiologi usap alat makan meliputi pemeriksaan angka kuman. (Tiksundari 2013) Sanitasi alat makan dimaksudkanu ntuk membunuh sel mikroba vegetatif yang tertinggal pada permukaan alat. Agar proses sanitasi efisien maka permukaan yang akandisanitasi sebaiknya dibersihkan dulu dengan



iii



sebaik-baiknya. Pencucian dan tindakan pembersihan pada peralatan makan sangat penting dalam rangkaian pengolahan makanan. Menjaga kebersihan peralatan makan telah membantu mencegah terjadinya pencemaran atau kontaminasi terhadap peralatan dilakukan dengan pembersihan peralatan yang benar . Kontaminasi makanan dapat terjadi setiap saat,  salah satunya dari peralatan makanan yang digunakan tidak memenuhi syarat kesehatan. Di Indonesia peraturan telah dibuat dalam bentuk Permenkes RI No. 1096/Menkes/Per/VI/2011, bahwa untuk persyaratan peralatan makanan tidak boleh bakteri lebih dari 0 koloni/cm2.Peranan peralatan makanan dalam pedagang makanan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari prinsip-prinsip penyehatan makanan (Food hygiene). Setiap peralatan makan (piring, gelas, sendok) harus selalu dijaga kebersihannya setiap saat digunakan. Alat makan (piring, gelas, sendok) yang kelihatan bersih belum merupakan jaminan telah memenuhi persyaratan kesehatan, karena didalam alat makan (piring, gelas, sendok) tersebut tercemar bakteri E.coli yang menyebabkan alat makan (piring, gelas, sendok) tersebut tidak memenuhi kesehatan. Untuk itu pencucian peralatan sangat penting diketahui secara mendasar, dengan pencucian secara baik akan menghasilkan peralatan yang bersih dan sehat pula. Dengan menjaga kebersihan peralatan makan (piring, gelas, sendok,dll.), berarti telah membantu mencegah pencemaran atau kontaminasi makanan yang dikonsumsi (Djajadinigrat, 1989 dalam Pohan, 2009). 1.2



Rumusan Masalah 1.



Apa saja persiapan pengambilan sempel makanan, minuman, alat usap, dan alat dubur?



2.



Apa saja jenis-jenis alat pengambilan sempel makanan, minuman, alat usap, dan alat dubur?



3.



Bagaimana penentuan titik dan pengambilan sempel makanan, minuman, alat usap, dan alat dubur?



iv



1.3



Tujuan 1. Mengetahui persiapan pengambilan sampel makanan, minuman, alat usap, dan alat dubur? 2. Mengetahui berbagai jenis alat pengambilan dan tata cara pengiriman sempel makanan, minuman, alat usap, dan alat dubur? 3. Mengetahui penentuan titik dan pengambilan sampel makanan, minuman, alat usap, dan alat dubur?



v



BAB II PEMBAHASAN



2.1



Persiapan Pengambilan Sempel makanan, minuman, alat usap, dan alat dubur Sanitasi makanan adalah upaya-upaya yang ditujukan untuk kebersihan dan keamanan makanan agar tidak menimbulkan bahaya keracunan dan penyakit pada manusia. Dengan demikian, tujuan sebenarnya dari upaya sanitasi makanan, antara lain menjamin keamanan dan kebersihan makanan, mencegah penularan wabah penyakit, mencegah beredarnya produk makanan yang merugikan masyarakat, dan mengurangi tingkat kerusakan atau pembususkan pada makanan. Upaya pengamanan makanan dan minuman pada dasarnya meliputi orang yang menangani makanan, tempat penyelenggaraan makanan, peralatan pengolahan makan dan proses pengolahannya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya keracunan makanan, antara lain adalah higiene perorangan yang buruk, cara penanganan makanan yang tidak sehat dan perlengkapan pengolahan makanan yang tidak bersih (Chandra, 2006). Dalam mendapatkan makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan, maka perlu diadakan pengawasan terhadap higiene dan sanitasi makanan dan minuman utamanya adalah usaha diperuntukkan untuk umum seperti restoran, rumah makan, ataupun pedagang kaki lima mengingat bahwa makanan dan minuman merupakan media yang potensial dalam penyebaran penyakit (Depkes, 2004). pengambilan sampel yang telah direncanakan dengan baik akan mendukung pelaksanaan yang optimal. Dengan demikian pengambilan sampel merupakan tahap awal yang dilakukan dalam penentuan kualitas makanan dan minuman, usap alat dan usap dubur yang akan menentukan hasil pekerjaan pada berikutnya. Secara garis besar prosedur pengambilan



6



sampel terdiri dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan pengambilan sampel serta Quality Asurance (QA) dan Quality Control (QC) pengambilan sampel. Hal penting bagi pengambil sampel sebelum ke lapangan adalah menyusun perencanaan dalam suatu dokumen yang membantu dalam setiap tahapan pengambilan sampel secara jelas dan sistematik. Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam perencanaan pengambilan sampel adalah : a. Menentukan tujuan pengambilan sampel kualitas makanan dan minuman, usap alat dan usap dubur b. Menentukan alat pengambil sampel yang dibutuhkan untuk mengambil sampel kualitas makanan dan minuman, usap alat dan usap dubur c. Menentukan apakah pengambilan sampel harus sesuai dengan standar atau peraturan tertentu d. Menentukan metode analisis e. Pemilihan teknik sampling dan menetukan apakah sampling dilakukan secara



random atau acak



f. Menentukan jumlah, volume dan jenis wadah sampel g. Menentukan waktu, lokasi sampling dan jenis sampel h. Menentukan frekuensi sampling i. Menyiapkan pengendalian mutu j. Menyiapkan dokumentasi (daftar periksa persiapan pengambilan sampel, formulir rekaman dat pengambilan sampel, laporan pengambilan sampel). Pengamanan sampel terdiri dari : a)     Identifikasi/pengkodean sampel b)    Pengemasan sampel c)    Penyegelan wadah sampel, bila diperlukan d)   Tindakan pencegahan selama transportasi ke laboratorium, jika ada ketidak sesuaian e)    Penyimpanan sampel di laboratorium



7



Persiapan Pengambilan Sampel Persiapan yang harus dilakukan sebelum pengambilan sampel di lapangan adalah:     1.  Personel pengambil sampel     2.  Persiapan peralatan pengambil sampel     3.  Persiapan peralatan pengukuran di lapangan     4.  Persiapan peralatan pendukung      5. Persiapan prosedur pengambilan sampel      6. Persiapan wadah sampel      7. Persiapan bahan pengawet, bila diperlukan      8. Mengkalibrasi alat pengukur parameter lapangan      9.  Persiapan dokumentasi      10. Persiapan pengendalian mutu lapangan      11. Persiapan rekaman lapangan.



2.2



Berbagai jenis alat pengambilan dan tata cara pengiriman sempel makanan, minuman, usap alat, dan usap dabur 2.2.1. Jenis alat pengambilan alat makanan dan minuman 1. Tabung reaksi/ Testube (Untuk tempat mereaksikan sampel 2. Petridish (Untuk meletakkan sampel) 3. Timbangan kasar (Untuk menimbang bahan yang akan digunakan) 4. Sendok porselen/ Spatula (Untuk mengambil bahan) 5. Gelas kimia (Untuk meletakkan larutan kimia) 6. Inkubator (Untuk tempat menginkubasi) 7. Batang pengaduk (Untuk pengadukan larutan) 8. Gelas ukur (Untuk mengukur aquades yang akan digunakan) 9. Erlenmeyer (Untuk tempat media PCA) 10. Termometer (Untuk mengukur suhu) 11. Pipet ukur (Untuk mengambil larutan)



8



12. Karet hisap (Untuk menghisap larutan yang akan diambil) 13. Autoclave (Untuk sterilisasi alat) 14. Lidi kapas (Untuk mengusap sampel) 15. Rak tabung reaksi (Untuk tempat tabung reaksi) 16. Lampu spiritus/ bunsen (Untuk memanaskan larutan) 17. Plastik bening (Untuk membidang luas permukaan alat yang akan diambil sampelnya) 2.2.2. Alat Pengambiklan sempel usap dubur 1. Dengan cara memasukkan lidi kapas steril kedalam anus 2. Media transport Cary and Blair dalam botol Mc.Cartney berisi ½ ~ ¾ botol keadaan steril, 3. Lidi dililit kapas pada ujungnya. 4. Sarung tangan bersih dan steril. 5. Spidol tahan air, 6. Formulir isian (pengambilan sampel) 7. Kertas label, 8. Lampu spiritus, 9. Sabun desinfektan / alkohol 70%, 10. Buku Harian pengambilan sampel, 11. Termos es 12. Tas sampel 2.2.3.



Pengiriman sempel 1. Kirim sampel < 24 jam atau bungkus denga alumunium foil dengan suhu