Laporan Sgot-Sgpt [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KLINIK PEMERIKSAAN SGOT/AST DAN SGPT/ALT



Disusun Oleh : IKA FITRI MAISHAROH NIM P07134119047



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN ANALIS KESEHATAN PROGRAM STUDI DIPLOMA III 2021



A. No



:1



B. Hari,tanggal



: Selasa, 22 September 2021



C. Judul



: Pemeriksaan SGOT/AST



D. Tujuan



:



1. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan fungsi hati melalui pemeriksaan SGOT 2. Mahasiswa dapat menginterpretasi hasil pemeriksaan yang diperoleh E. Metode



: Enzimatik Kinetik



F. Prinsip



: Asparat



amino



transperase



(ASAT/AST)



mengakatalis



transaminase dari L-aspartate dan 2-oxogluttarate membentuk Lglutamate dan oxaloacctate. Oxaloaxxtate direduksi mejadi L-milate oleh enzim



malate



dehydrogenase



(MDH



dan



nicomamide.



Adenin



denodcotide 9NADH) teroksidasi menjadi NAD. Banyaknya NADH yang teroksidasi berbanding lurus dengan aktifitas AST dan diukur secara forometrik pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 340 nm. G. Dasar Teori



:



Hati merupakan organ padat yang terbesar yang letaknya dirongga perut bagian kanan atas. Organ ini mempunyai peran yangpenting karena merupakan regulator dari semua metabolism karbohidrat, protein dan lemak. Tempat sintesa dari berbagai komponen protein, pembekuan darah, kolesterol, ureum dan zat-zat lain yang sangat vatal. Selain itu, juga merupakan tempat pembentukan dan penyaluran asam empedu serta pusat pendetoksifikasi racun dan penghancuran (degradasi) hormon-hormon steroid seperti estrogen. Tes fungsi hati atau lebih dikenal dengan liver panel atau liver function test adalah sekelompok tes darah yang mengukur enzimatau protein tertentu di dalam darah anda. Tes fungsi hati umumnya digunakan untuk membantu mendeteksi, menilai dan memantau penyakit atau kerusakan hati. Biasanya jika untuk memantau kondisihati, tes ini dilakukan secara berkala. Atau dilakukan juga ketika Anda memiliki risiko perlukaan hati, ketika Anda memiliki penyakit hati, atau muncul gejalagejala tertentu seperti jaundice (ikterus). Amino transferase adalah sekelompok enzim yang bekerja sebagai katalisator dalam proses



pemindahan gugus amino dari suatu asam alfa amino kepada suatu asam alfa keto Transaminase termasuk enzim plasma non fungsional dengan tidak melakukan fungsi fisiologik di dalam darah. Dua macam enzim aminotransferase



yang



sering



digunakan



dalam



diagnosis



klinik



kerusakan sel hati adalah Aspartat Aminotransferase (AST) yang disebut SGOT



(Serum



Glutamic



Oxaloasetic



Transaminase)



dan



Alanin



Aminotransferase (ALT) yang juga disebut SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase). SGOT (Serum Glutamik Oksaloasetik Transaminase) adalah enzim



transaminase



sering



juga



disebut



AST



(Aspartat



Amino



Transferase) katalisator perubahan dari asam amino menjadi asam alfa ketoglutarat. Enzim ini berada pada serum dan jaringan terutama dan hati dan jantung. Pelepasan enzim yang tinggi ke dalam serum menunjukkan adanya kerusakan utama pada jaringan jantung dan hati. Pada penderita infark jantung, SGOT akan meningkat setelah 12 jam dan mencapai puncak setelah 24-36 jam kemudian, dan akan kembali normal pada hari ke tiga sampai hari ke lima. Enzim-enzim yang mengatalisis pemindahan reversible satu gugus amino antara suatu asam amino dan suatu asam alfa-keto disebut aminotransferase, atau transaminase oleh tata nama lama yang masih popular. Dua aminotransferase yang paling sering diukur adalah alanine aminotransferase



(ALT),



yang



dahulu



disebut



“glutamate-piruvat



transaminase” (GPT), dan aspartate aminotransferase (AST), yang dahulu disebut “glutamate-oxaloacetate transaminase” (GOT). Baik ALT maupun AST memerlukan piridoksal fosfat (Vitamin B6) sebagai kofaktor. Zat ini sering ditambahkan ke reagen pemeriksaan untuk meningkatkan pengukuran enzim-enzim ini seandainya terjadi defisiensi Vitamin B6 (misal, hemodialysis, malnutrisi). Kadar SGOT/AST biasanya dibandingkan dengan kadar enzim jantung lainnya, seperti CK (creatin kinase), LDH (lactat dehydrogenase). Pada penyakit hati kadarnya akan meningkat 10 kali lebih dan akan tetap demikian dalam waktu yang lama. SGOT/AST serum umumnya diperiksa secara fotometri atau spektrofotometri, semi otomatis menggunakan



fotometer atau spektrofotometer atau secara otomatis menggunakan chemisty analyzer H. Alat dan Bahan 1. Alat a. Mikropipet 100-1000 ul b. Kuvet c. Tip kuning dan biru d. Tissu e. Spektrofotometer f.



Beaker glass



2. Bahan a. Aquadest b. Reagen 1 c. Reagen 2 d. Serum I.



Cara Kerja 1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Disiapkan sampel serum pada suhu ruang 3. Dibuat larutan monoreagen dengan perbandingan reagen 1 : reagen 2 sebesar 4 : 1 kemudian dihomogenkan 4. Dipipet blanko aquades kedalam kuvet 5. Dipipet 100 μl serum dan 1000 μl monoreagen kedalam kuvet 6. Dihomogenkan campuran, lalu ditunggu selama 1 menit 7. Dinyalakan spektrofotometer dan diatur panjang gelombang 340 nm 8. Dimasukkan blanko kedalam spektrofotometer dan set ke blank 9. Dibaca absorbansi larutan pada menit 1, menit 2 dan menit 3 dengan spektrofotometer dan catat hasilnya 10. Dibersihkan alat dan bahan yang telah digunakan



J. Hasil Hasil pemeriksaan SGOT/AST : 31 % K. Nilai Rujukan 1.



Wanita



: < 31%



2.



Laki - laki



: < 35%



L. Pembahasan



Pada praktikum yang telah dilakukan yaitu pemeriksaan kadar SGOT pada serum dengan metode enzimatik kinetik dengan tujuan agar mahasiswa/praktikan dapat melakukan pemeriksaan fungsi hati melalui pemeriksaan SGOT dan dapat menginterpretasikan hasil yang diperoleh dari pemeriksaan. Pada praktikum ini digunakan sampel berupa serum manusia. Praktikum dengan judul pemeriksaan SGOT ini mempunyai prinsip



asparat



amino



transperase



(ASAT/AST)



mengakatalis



transaminase dari L-aspartate dan 2-oxogluttarate membentuk Lglutamate dan oxaloacctate. Oxaloaxxtate direduksi mejadi L-milate oleh enzim



malate



dehydrogenase



(MDH



dan



nicomamide.



Adenin



denodcotide 9NADH) teroksidasi menjadi NAD. Banyaknya NADH yang teroksidasi berbanding lurus dengan aktifitas AST dan diukur secara forometrik pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 340 nm. M. Kesimpulan Pada praktikum yang sudah dilakukan yaitu Pemeriksaan SGOT/AST ini



dapat disimpulkan bahwa serum yang diperiksa



dinyatakan normal, dilihat dari hasil yang keluar yaitu 31% dibandingkan dengan nilai rujukan untuk wanita 31% N. Daftar Pustaka Melinda, A. 2015. Laporan Praktikum Kimia Klinik Dasar SGOT dan SGPT. https://www.academia.edu/. Diakses pada tanggal 25 September 2021.



A. No



:2



B. Hari,tanggal



: Selasa, 22 September 2021



C. Judul



: Pemeriksaan SGPT/ALT



D. Tujuan



:



1. Mahasiswa



dapat



melakukan



pemeriksaan



fungsi



hati



melalui



pemeriksaan SGPT 2. Mahasiswa dapat menginterpretasi hasil pemeriksaan yang diperoleh E. Metode



: Enzimatik Kinetik



F. Prinsip



: Alanine aminotransferase (ALT) mengkatalis transiminasi dari L –



alanine dan a – kataglutarate membentuk l –glutamate dan pyruvate, pyruvate yang terbentuk di reduksi menjadi laktat olehenzym laktat dehidrogenase ( LDH ) dan nicotinamide adenine dinucleotide (NADH) teroksidasi menjadi NAD. Banyaknya NADH yang teroksidasi hasil penurunan serapan (absobance) berbanding langsung dengan aktivitas ALT dan diukur secarafotometrik dengan panjang gelombang 340 nm. G. Dasar Teori



:



Hati merupakan organ padat yang terbesar yang letaknya dirongga perut bagian kanan atas. Organ ini mempunyai peran yangpenting karena merupakan regulator dari semua metabolism karbohidrat, protein dan lemak. Tempat sintesa dari berbagai komponen protein, pembekuan darah, kolesterol, ureum dan zat-zat lain yang sangat vatal. Selain itu, juga merupakan tempat pembentukan dan penyaluran asam empedu serta pusat pendetoksifikasi racun dan penghancuran (degradasi) hormon-hormon steroid seperti estrogen. Tes fungsi hati atau lebih dikenal dengan liver panel atau liver function test adalah sekelompok tes darah yang mengukur enzimatau protein tertentu di dalam darah anda. Tes fungsi hati umumnya digunakan untuk membantu mendeteksi, menilai dan memantau penyakit atau kerusakan hati. Biasanya jika untuk memantau kondisihati, tes ini dilakukan secara berkala. Atau dilakukan juga ketika Anda memiliki risiko perlukaan hati, ketika Anda memiliki penyakit hati, atau muncul gejalagejala tertentu seperti jaundice (ikterus). Amino transferase adalah sekelompok enzim yang bekerja sebagai katalisator dalam proses



pemindahan gugus amino dari suatu asam alfa amino kepada suatu asam alfa keto Transaminase termasuk enzim plasma non fungsional dengan tidak melakukan fungsi fisiologik di dalam darah. Dua macam enzim aminotransferase



yang



sering



digunakan



dalam



diagnosis



klinik



kerusakan sel hati adalah Aspartat Aminotransferase (AST) yang disebut SGOT



(Serum



Glutamic



Oxaloasetic



Transaminase)



dan



Alanin



Aminotransferase (ALT) yang juga disebut SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase). SGPT Transaminase,



adalah



singkatan



SGPT



atau



dari juga



Serum



Glutamic



dinamakan



ALT



Pyruvic (Alanin



Aminotransferase) merupakan enzim yang banyak ditemukan padasel hati serta efektif untuk mendiagnosis destruksi hepatoselular. Enzim ini dalam jumlah yang kecil dijumpai pada otot jantung, ginjal dan otot rangka. Pada umumnya nilai tes SGPT/ALT lebih tinggi daripada SGOT/AST pada kerusakan parenkim hati akut, sedangkan pada proses kronis didapat sebaliknya Enzim Transaminase atau disebut juga enzim aminotransferase adalah enzim yang mengkatalisis reaksi transaminasi. Terdapat dua jenis enzim



serum



transaminase



yaitu



serum



glutamat



oksaloasetat



transaminase dan serum glutamat piruvat transaminase (SGPT). Pemeriksaan SGOT adalah indikator yang lebih sensitif terhadap kerusakan hati dibanding SGPT. Hal ini dikarenakan enzim GOT sumber utamanya di hati, sedangkan enzim GPT banyak terdapat pada jaringan terutama jantung, otot rangka, ginjal dan otak. Enzim SGOT dan SGPT mencerminkan keutuhan atau intergrasi sel-sel hati. Adanya peningkatan enzim hati tersebut dapat mencerminkan tingkat kerusakan sel-sel hati. Makin tinggipeningkatan kadar enzim SGOT dan SGPT, semakin tinggi tingkat kerusakan sel-sel hati. H. Alat dan Bahan 1. Alat a. Mikropipet 100-1000 ul b. Kuvet c. Tip kuning dan biru d. Tissu



e. Spektrofotometer f.



Beaker glass



2. Bahan a. Aquadest b. Reagen 1 c. Reagen 2 d. Serum I.



Cara Kerja 1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Disiapkan sampel serum pada suhu ruang 3. Dibuat larutan monoreagen dengan perbandingan reagen 1 : reagen 2 sebesar 4 : 1 kemudian dihomogenkan 4. Dipipet blanko aquades kedalam kuvet 5. Dipipet 100 μl serum dan 1000 μl monoreagen kedalam kuvet 6. Dihomogenkan campuran, lalu ditunggu selama 1 menit 7. Dinyalakan spektrofotometer dan diatur panjang gelombang 340 nm 8. Dimasukkan blanko kedalam spektrofotometer dan set ke blank 9. Dibaca absorbansi larutan pada menit 1, menit 2 dan menit 3 dengan spektrofotometer dan catat hasilnya 10. Dibersihkan alat dan bahan yang telah digunakan



J. Hasil Hasil pemeriksaan SGPT/ALT : 34 % K. Nilai Rujukan 1. Wanita



: < 34%



2. Laki - laki



: < 45%



L. Pembahasan Pada praktikum yang telah dilakukan yaitu pemeriksaan kadar SGPT pada serum dengan metode enzimatik kinetik dengan tujuan agar mahasiswa/praktikan dapat melakukan pemeriksaan fungsi hati melalui pemeriksaan SGPT dan dapat menginterpretasikan hasil yang diperoleh dari pemeriksaan. Pada praktikum ini digunakan sampel berupa serum manusia. Praktikum dengan judul pemeriksaan SGPT ini mempunyai prinsip Alanine aminotransferase (ALT) mengkatalis transiminasi dari L – alanine dan a – kataglutarate membentuk l –glutamate dan pyruvate,



pyruvate yang terbentuk di reduksi menjadi laktat olehenzym laktat dehidrogenase ( LDH ) dan nicotinamide adenine dinucleotide (NADH) teroksidasi menjadi NAD. Banyaknya NADH yang teroksidasi hasil penurunan serapan (absobance) berbanding langsung dengan aktivitas ALT dan diukur secarafotometrik dengan panjang gelombang 340 nm.Kesimpulan M. Kesimpulan Pada praktikum yang sudah dilakukan yaitu Pemeriksaan SGPT/ALT ini



dapat disimpulkan bahwa serum yang diperiksa



dinyatakan normal, dilihat dari hasil yang keluar yaitu 34% dibandingkan dengan nilai rujukan untuk wanita 34% N. Daftar Pustaka Melinda, A. 2015. Laporan Praktikum Kimia Klinik Dasar SGOT dan SGPT. https://www.academia.edu/. Diakses pada tanggal 25 September 2021. Rabbani, F. 2018. Perbedaan Kadar SGPT Berdasarkan Frekuensi Penggunaan Kuvet. Semarang: UNIMUS.