Laporan Singkat Praktik Baik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN SINGKAT PRAKTIK BAIK



OLEH : NAMA



; AI ELIN HERLINA



NAMA INTANSI



; TK LPM WAHANA BAKTI DINAS PENDIDIKAN KAB. TASIKMALAYA



LAPORAN SINGKAT PRAKTIK BAIK



A.



MASALAH LAPORAN Kegiatan belajar mengajar yang tidak dilakukan di sekolah menimbulkan persepsi orang tua berubah karena mereka tidak bisa melihat peranan lembaga PAUD dalam proses belajar mengajar apabila proses pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka. Meskipun metode pembelajaran online dapat menjadi media alternatif dalam pendidikan, metode tersebut juga menimbulkan faktor negatif seperti ketidakadilan dan aksesibilitas untuk teknologi,kurangnya akses internet bagi sebagian anak yang berasal dari keluarga kelas ekonomi menengah ke bawah mengakibatkan sulitnya melakukan sistem pembelajaran tersebut. Dari segi administrasi bagi keluarga kelas menengah ke bawah juga sangat tidak universal dan tidak semua wilayah mudah untuk mengakses jaringan internet, dan beberapa pengguna tetap membayar tarif bulanan untuk koneksi internet mereka. Kemudian pada sisi keterampilan banyak siswa atau orang tua yang masih belum paham dan mengerti computer, apalagi pada siswa usia dini. Ada banyak inisiatif yang dapat dilakukan untuk menghadapi persoalan metode pembelajaran daring online. Di dunia pendidikan terutama dunia perkuliahan kita masih bisa berfikir untuk lepas dari masalah untuk menatap masa depan. Kita tahu anak-anak kita tidak semua hidup di lingkungan rumah yang menyenangkan, banyak anak-anak kita ada di rumah-rumah di situasi yang tidak menguntungkan bagi mereka. Sementara itu, kendala yang dihadapi oleh guru selama PJJ antara lain kesulitan mengelola kegiatan pembelajaran. Kemudian waktu pembelajaran berkurang untuk bisa menyampaikan materi pembelajaran. Dari sisi orang tua, masalah yang dihadapi ialah tidak semua orang tua mampu membimbing dan memotivasi anaknya untuk belajar. Seringkali, orang tua justru kesulitan memahami pelajaran."Karena mereka tidak dilatih untuk mengajar dan tidak menguasai bidang keilmuan tertentu,



B.



STRATEGI DAN LANGKAH-LANGKAH MENGATASI MASALAH Aktivitas pembelajaran dari rumah untuk siswa TK adalah bermain bersama keluarga Ada beberapa alternatif yang dapat digunakan oleh pendidik PAUD didalam melakukan Pembelajaran Daring atau jarak jauh. 1. Menggunakan media Televisi Kementerian



Pendidikan



dan



Kebudayaan



(Kemendikbud)



menjalin kerja sama dengan Televisi Republik Indonesia (TVRI) melalui program Belajar dari rumah akan diisi dengan berbagai tayangan edukasi, seperti pembelajaran untuk jenjang PAUD hingga pendidikan menengah. Menurut Nadiem Makarim, program Belajar dari Rumah ini dapat memperluas akses layanan pendidikan bagi masyarakat di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) yang memilik keterbatasan akses internet maupun keterbatasan ekonomi. TVRI merupakan saluran gratis yang bisa dinikmati masyarakat di berbagai daerah, dan bisa dimanfaatkan oleh siswa, guru, dan orang tua untuk membantu pembelajaran dari rumah selama pandemi Covid- 19. Konten pembelajaran dalam program Belajar dari Rumah akan fokus pada literasi, numerasi, dan penumbuhan budi pekerti atau pendidikan karakter. Kemendikbud juga akan melakukan monitoring dan evaluasi bersama lembaga pemerintah yang independen untuk mengkaji kualitas program Belajar dari Rumah, seperti mengukur apakah manfaatnya benar- benar dirasakan oleh masyarakat. Mendikbud juga menuturkan, gotong rotong menjadi kunci dalam memfasilitasi anak bangsa untuk mendapatkan akses pendidikan. 2. Murid bermain bersama Keluarga Konsep belajar dari rumah siswa TK sebagaimana aktivitas belajar dari rumah pada pendidikan di atasnya adalah usaha memutus mata rantai penyebaran covid- 19. Menurut Amhal Kaefahmi Momentum kebijakan belajar di rumah seperti ini, saatnya orang tua mengambil peran secara maksimal sebagai guru pertama dan utama bagi anak-



anaknya. Aktivitas belajar dari rumah dititikberatkan pada pendidikan kecakapan hidup, penguatan nilai karakter (akhlak mulia), dan ketrampilan beribadah di tengah keluarga. Belajar dari rumah bagi siswa TK tidak mewajibkan atau tidak perlu dilakukannya pembelajaran daring/jarak. Aktivitas yang diperlukan pada TK adalah komunikasi jarak jauh antara pengelola TK dengan orangtua siswa untuk memandu optimalisasi perkembangan anak atau konsultasi antara orangtua dengan guru atau kepala TK. 3. Melalui koordinasi dengan Orang Tua Guru PAUD selama masa belajar di rumah adalah, komunikasi dan koordinasi dengan orangtua murid tentang pembelajaran yang tidak membebani anak. Misalnya, mengirimkan video-video pembelajaran dan cara mengasuh anak yang menyenangkan, agar dapat diadopsi atau diadaptasi orangtua murid. C.



HASIL Dapat dipahami bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu, didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu relative lama dan karena adanya usaha. Oleh sebab itu, pembelajaran anak usia dini harus dikemas melalui kegiatan bermain dan dirancang dengan sangat menyenangkan. Pembelajaran daring baru tepat diterapkan untuk jenjang pendidikan di atas PAUD. Namun itu juga tidak menutup kemungkinan ada hasil yang didapat dari pembelajaran jarak jauh yang diterapkan di usia dini diantaranya : 1. Menumbuhkan peran aktif orang tua dalam membimbing dan mengawasi tumbuh kembang siswa. 2. Terjalin komunikasi secara intensif antara guru dengan para orang tua siswa.



3. Para guru dituntut untuk lebih terampil dalam mengemas pembelajaran, sehingg anak tidak merasa jenuh dan bosan meski harus belajar di rumah. 4. Menumbuhkan keterampilan menggunakan media pembelajaran secara online, baik bagi pendidik maupun orang tua siswa dalam membimbing dan mengarahkan proses belajar anak. D.



FAKTOR PENDUKUNG Selain keputusan pemerintah yang mengharuskan kegiatan pembelajaran jarak jauh dimasa pandemi seperti saat ini,,ketarampilan guru, orang tua dan juga sarana dan prasarana ikut menentukan keterlaksanaan



kegiatan



pembelajaran secara daring ini. Seperti contohnya ketersedian gurui, kuota internet dan juga jaringan internet yang mudah diakses oleh seluruh siswa. Selain itu juga, kesadaran semua pihak terhadap situasi saat ini yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan pembelajaran secara tatap muka langsung di sekolah. E.



FAKTOR PENGHAMBAT Penerapan sistem pembelajaran daring tersebut mungkin efektif bagi masyarakat kota. Namun, hal tersebut tidak berlaku pada beberapa daerah yang masih mengalami kesulitan mulai dari akses internet yang terbatas dan juga fasilitas yang kurang memadai. Minimnya pengetahuan teknologi yang dimiliki, membuat guru dan siswa bahkan orang tua juga menjadi salah satu permasalahan dalam pengaplikasian metode ini. Dengan begitu proses belajar mengajar menjadi tidak efektif dan ditemukannya beberapa masalah lain seperti kesiapan orang tua dalam menemani anak belajar, kesiapan guru dalam mengelola pembelajaran yang akan disampaikan dan yang sangat penting yaitu kesiapan siswa sendiri dalam menerima pembelajaran. Mungkin untuk guru atau siswa-siswi SMP, SMA, atau SMK mampu menguasai metode daring ini dengan cepat dan dapat dilakukan apabila semua pendukung fasilitas juga tercukupi . Tetapi, untuk para siswa



SD/PAUD hal ini cukup sulit dilakukan. Akhirnya mau tidak mau orang tua memiliki peran penting dalam pembelajaran daring ini agar proses pembelajaran menjadi efektif dan tidak terjadi ketertinggalan. Proses pembelajaran yang terus dilakukan sampai saat ini pastinya diharapkan akan membuat standar mutu pembelajaran yang telah dilaksanakan. Seperti yang dijelaskan Miarso (dalam Rohmawati, 2015) bahwa efektivitas pembelajaran merupakan standar mutu pendidikan dan sering kali diukur dengan tercapainya tujuan pembelajaran, dan dapat juga diartikan sebagai ketepatan dalam mengelola suatu situasi, ”doing the right things” . Dengan begitu standar mutu pendidikan yaitu tingkat kefektifan pembelajaran yang telah dilaksanakan apakah membuahkan hasil atau tidak. Pada kenyataannya keefektifan pelaksanaan pembelajaran daring belum terjadi. Banyak keluhan yang dilontarkan dari berbagai pihak dalam pelaksanaan pembelajaran secara daring. Mulai dari fasilitas penunjang proses pembelajaran yang tidak merata sebagai contoh jaringan internet yang lemah, salahnya penafsiran bahan pembelajaran yang disampaikan guru, kreativitas pengajar rendah juga menjadi faktor penyebab pendidikan daring tidak efektif. Adanya pembelajaran daring membuat perkembangan kemampuan siswa tidak maksimal, bahkan siswa akan mudah bosan dengan kegiatan yang ituitu saja. Orang tua juga akan kesulitan dalam memberikan kegiatan yang lain karena tentu saja biasanya hanya dilimpahkan kepada guru untuk mendesain kegiatan yang selalu berbeda setiap harinya. Lantas bagaimana proses pembelajaran dapat berjalan efektif ? Pembelajaran konvensional yang meski dirasa kuno untuk di terapkan guru dalam kondisi seperti ini, akan tetapi pembelajaran konvensional dapat diterapkan langsung oleh orang tua dirumah kepada anaknya untuk menjadi guru yang sebenarnya kepada anak.



F.



KESIMPULAN Pada dasarnya proses pembelajaran juga menjadi tanggung jawab bersama untuk menjadikan proses pembelajaran itu menjadi lebih efektif. Mulai dari orang tua menjadi guru utama dirumah untuk saat ini dan guru disekolah sebagai pembimbing untuk menciptakan kreasi pembelajaran yang efektif dan efisien. Dengan begitu keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari bagaimana orang tua membantu anak dalam belajar untuk memahami materi pembelajaran. Orang tua juga di tuntut untuk belajar kembali pada materi-materi belajar yang telah dilaksanakan dahulu pada masanya belajar. Apabila semua aspek mulai dari guru dan orang tua, dan pihak – pihak yang terkait dapat berkolaborasi dalam membantu anak dalam belajar. Maka keberhasilan atau keefektifan pembelajaran itu akan tercapai dan anak tidak akan mengalami ketertinggalan materi-materi pembelajaran.



Daptar Pustaka 1. Ambal Kaefahmi 2. Miarso (dalam Rahmawati ,2015)