Laporan Sirup Kering Amoksisilin [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Masalah Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi di bagian mana pun pada system kemih (ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra). Sebagian besar infeksi melibatkan saluran kemih bagian bawah (kandung kemih dan uretra). Wanita memiliki risiko lebih besar terkena ISK daripada pria. Infeksi terbatas pada kandung kemih. Infeksi ini dapat menjadi serius jika ISK menyebar ke ginjal. Dokter biasanya mengobati infeksi saluran kemih dengan antibiotik. Infeksi saluran kemih merupakan suatu infeksi baik pada saluran kemih atas danatau bawah, yang mana jumlah bakteri >105 koloni perunit bakteri permililiter (CFU/ml) dalam satu spesimen urin. Faktor-faktor yang mempengaruhi angka kejadian infeksi salurankemih (ISK) dapat dipengaruhi oleh bakteri (uropatogen) Pseudomonas aeruginosa, E.coli (UPEC) yang bermuatan fimbriae dan dapat dipengaruhi faktor penyakit seperti penyakit HIV, DM tipe 2, inkontinensia urin serta dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti multi-drugresisten terhadap ISK, penggunaan popok yang lama pada anak, kebersihan yang kurang baik dan anak yang belum di sirkumsis. Pada penyakit yang melibatkan penekanan aktivitas otot polos tanpa obstruksi, obat kolin mimetik dengan efek muskarinik langsung atau tidak langsung mungkin membantu. Penyakit – penyakit ini mencakup ileus pasca operasi (atoni atau paralisis lambung atau usus setelah manipulasi bedah) dan mangalon konginetal. Retensi urin dapat terjadi pasca operasi atau pasca apartus atau mungkin karena cidera atau penyakit korda spinalis (neurogenic bladder). Gejala dari ISK adalah perasaan terbakar saat buang air kecil. Desakan yang sering atau kuat untuk buang air kecil, meskipun sedikit yang keluar. Kencing berawan, gelap, berdarah, atau berbau aneh dan merasa lelah. Demam atau kedinginan (tanda bahwa infeksi mungkin telah mencapai ginjal anda). Nyeri atau tekanan di punggung atau perut bagian bawah. Anak-anak dengan ISK juga tampak tidak sehat, pada bayi mungkin mudah marah, tidak menyusu dengan benar, dan memiliki suhu tinggi 37,5℃ atau lebih. Biasanya akan membasahi tempat tidur atau membasahi badan sendiri secara sengaja menahan kencing mereka karena menyengat.



1



Pengobatan untuk ISK salah satunya dengan antibiotik. Antibiotik adalah pengobatan umum untuk infeksi saluran kemih. Seperti biasa, pastikan untuk mengambil semua obat yang diresepkan, bahkan setelah mulai merasa lebih baik. Minum banyak air untuk membantu menyiram bakteri dari tubuh. Mungkin juga memberi obat untuk meredakan rasa sakit. Jus canberry sering dipromosikan untuk mencegah atau mengobati ISK. Berry merah mengandung tanin yang dapat mencegah bakteri E. coli penyebab paling umum infeksi saluran kemihmenempel di dinding kandung kemih, di mana mereka dapat menyebabkan infeksi. Tetapi penelitian belum menemukan bahwa itu banyak mengurangi infeksi. Para ahli juga mencari cara baru untuk mengobati dan mencegah ISK, termasuk vaksin dan hal-hal yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dalam pemilihan bahan obat kali ini, kami memilih beberapa bahan obat yang efektif sebagai antibiotik. Kami memilih Amoxicillin sebagai antibiotik terpilih. Alasan pemilihan Amoxicillin karena memiliki spektrum yang luas dan memiliki efek bakterisida pada bakteri gram negatif, bakteri gram positif dan bakteri anaerob terutama bakteri penginfeksi saluran kemih. Amoxicillin juga merupakan pilihan terapi bagi pengobatan infeksi saluran kemih pada anak. Selain itu, Amoxicillin yang diformulasi adalah dalam bentuk hidrat yakni Amoxicillin trihidrat dan dikombinasi dengan asam klavulanat untuk mencegah resistensi.



1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara memilih bahan aktif yang sesuai? 2. Bentuk sediaan apa yang sesuai dengan bahan aktif tersebut? 3. Bagaimana cara pembuatan sediaan yang sesuai? 4. Masalah apa saja yang dihadapi saat proses pembuatan sediaan? 5. Bagaimana cara mengatasi dalam proses pembuatan sediaan tersebut?



1.3 Tujuan 1. Menjelaskan cara memilih bahan aktif yang sesuai. 2. Menjelaskan bentuk sediaan yang sesuai dengan kondisi bahan aktif. 3. Menjelaskan cara pembuatan sediaan yang sesuai. 4. Mengetahui masalah yang terjadi pada proses pembuatan sediaan. 5. Dapat mengatasi masalah dalam proses pembuatan sediaan.



1.4 Manfaat Dalam praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat :



2



1. Memahami hubungan karakteristik fisiko kimia bahan aktif dengan pemilihan bentuk sediaan dan bahan pembantu formula. 2. Merencanakan proses manufaktur sediaan da peralatan yang digunakan dalam skala laboratorium 3. Merencanakan spesifikasi parameter, evaluasi, dan peralatan evaluasi sediaan.



3



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Dasar Teori Pada tahun 1927, Alexander Fleming menemukan antibiotika pertama yaitu penisilin. Setelah penggunaan antibiotika pertama di tahun 1940-an. Istilah "antibiotik" awalnya dikenal sebagai senyawa alami yang dihasilkan oleh jamur atau mikroorganisme lain yang berpotensi membunuh bakteri penyebab penyakit pada manusia atau hewan. Beberapa antibiotika merupakan senyawa sintetis (tidak dihasilkan oleh mikroorganisme) akan tetapi juga dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri. Antibiotik juga dikenal sebagai agen antimikroba. Berdasarkan aktivitasnya terhadap bakteri antibiotik dibagi menjadi dua golongan yaitu Antibiotik dengan spektrum luas (broad spectrum) dan antibiotik dengan spectrum sempit (narrow spectrum) (Tortora, 2001). Antibiotik dengan spektrum luas dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif. Yang termasuk golongan ini contohnya Tetrasikilin, Kloramfenikol, Ampisilin, Sefalosporin, Carbapenem dan lain-lain. Sedangkan antibiotik dengan spektrum sempit hanya dapat menghambat beberapa bakteri saja yaitu bakteri gram positif saja atau bakteri gram negatif saja. Yang termasuk golongan ini contohnya Penisilin, Streptomisin, Neomisin dan Basitrasin. Amoxicilin merupakan antibiotika golongan β-laktam yang memiliki aksi bakterisidal untuk melawan bakteri gram negatif dan bakteri gram positif serta beberapa bakteri anaerob lainnya. Mekanisme kerjanya dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri. Amoxicilin dapat diinaktifkan oleh enzim β-laktamase yang dihasilkan oleh bakteri sehingga terjadi resistensi, tetapi resistensi ini dapat dicegah jika amoksisilin dikombinasikan dengan inhibitor β-laktamase seperti asam klavulanat, selain itu kombinasi dengan asam klavulanat dapat meningkatkan aktivitas amoksisilin terhadap beberapa spesies bakteri seperti Legionella sp.



4



2.2. Pemilihan Bahan Aktif Tabel Pemilihan Bahan Aktif



5



No



Bahan Aktif



Efek Utama



Efek samping



Indikasi



Kontra



Spesifikasi Lain



Indikasi 1.



Amoxicillin trihidrat



 Untuk



infeksi



Diare



lebih



Untuk



Konsumsi



 Amoxicillin



terutama



panjang terjadi



antimikr



dihentikan jika



resisten



actinomycosis,



pada



oba,



menimbulkan



inaktivasi



bronkitis,



pengggunaan



infeksi



ruam



pada



asam lambung.



endocarditis,



amoxicillin



saluran



kulit,



tidak



 Diinaktivasi



oleh



gastroenteritis,



daripada



kemih



diberikan pada



β-laktamase



dan



infeksi



ampicillin



pasien dengan



cross-resisten



otitismedia,



erythema



lymphatic



komplit



pneumoniae,



multi



leukimia. (MD



penggunaan



mulut,



forme,



ISK,



Steve-Johnson



amoxicillin juga



Syndrome. th



th



36 ed. p.204)



terhadap oleh



pada



amoxicillin



dan



ampicillin.



(MD 36



untuk treatment



P.202)



dengan



asam



infeksi



Hepatitis dan



klavulanat



untuk



Helicobacter



cholestatis



mengatasi



pylory



pada



jaundice, toxic



inaktivasi oleh β-



pasien



dengan



epidermal



laktamase



penyakit peptic



necrolysis,



meningkatkan



th



perubahan



spektrum aktivitas



warna



amoxicillin.



ulcer (MD 38 ed, p.203).  Bakteri



gram



positif



pada



juga



 Diabsorpsi



lebih



cepat



Streptococci lain



dan



sempurna dari pada dan



L.monocytogen es.  Bakteri



gigi.



ed.



 Dikombinasikan



digunakan



ampicillin.  Cp max 5µg/ml, t max



gram



negatif Noraxella



1-2



jam



dengan dosis 250 mg.  Rasio amoxicillin



catharhalis,



trihidrat



Neiserrhia



bagian : 1 bagian



gonorrhoe (MD



asam



37th ed, p.219-



(by mouth).



2,4,7,14



klavulanat



222).



6



2.



Cefalexin



Bakterisida yang berfungsi



untuk



 Gangguan



Mengoba  Penderita



 Diabsorpsi



pada saluran



ti infeksi



yang



sempurna



menghambat



pencernaan,



gram



mengalami



GI tract.



sintesis



reaksi



positif



hipersensitif



sel bakteri, efektif



hipersensiti



dan gram



pada



T



sedang pada cocci



vitas.



negatif.



golongan



dengan dosis 500



(BNF



sefalosporin,



mg.



dinding



gram



positif,



efektivitas sedang



36



(MD



th



ed,



66



p.218)



pada bakteri gram



 Diare, mual,



negatif, spektrum aksi



beberapa



gram



positif



th



ed,



pada



pasien



dalam



 Cp max 18 µg/ml. max



 Jika



1



dikonsumsi



p.361)



dengan



dengan



muntah, rasa



Mengoba



riwayat gagal



absorpsinya



tidak



ti



ginjal



tertunda,



ISK th



(MD



37th



jam



makanan,



tapi



nyaman



(MD 36



anaerob termasuk



pada



ed,



lysteria



abdomen,



p.199)



perubahannya



monocytogenes,



pusing, sakit



Digunak



tidak terlalu besar.



gram



kepala,



an



alergi,



sebagai



terikat



urtikaria,



antibakte



protein plasma.



demanm



ri



positif



seperti enterobacteria termasuk



strain



E.coli, Klebsiella



(BNF



pneumoniae,



ed, p.361)



Proteus mirabilis, Salmonella



dan



shigella sp.



66



th



 Diare, mual,



ed,



p.277).



jumlah



yang



diabsorpsi



 Dosis



pada



s/d



15% dengan



 t ½ 1 jam, hal ini



infeksi



meningkat dengan



pernafasa



adanya



n



ginjal (MD 36th ed,



dan



muntah,



genital



dermatitis,



urinary



kemerahan



tract



(MD 38th ed,



(MD 37th



p.1123).



ed,



gangguan



p.218).



p.237). 3.



Ciprofloxaci



Bakterisidal



n



dan



 Diabsorpsi dengan



Gangguan



Mengata



Pasien dengan



menghambat



GIT: muntah,



si infeksi



epilepsi



DNA gyrase dan



diare,



: saluran



gangguan



topoimerase yang



kepala,



empedu,



CNS,



merupakan enzim



kebingungan,



tulang



usia



yang



insomnia dan



sendi,



tahun, wanita



80% dan Cp max



dalam



kelelahan



penyakit



hamil



2,4µg/ml , t max 1-



memproduksi



adalah



efek



saluran



menyusui,



2 jam pada dosis



DNA



bakteri



pada



CNS.



kencing,



kecuali



500 mg.



broad



spektrum



Peningkatan



gonorrho



manfaat lebih



enzim



e, infeksi



besar



dari



pada



resiko.



(MD



essensial



dengan aktifitas :



jaundice,



sakit



liver,



dan



cepat dan baik pada GIT.



ginjal, 15



42,5



42,3



42,9



286,14 – 571,86



429



Aturan pakai : 1 – 3 tahun



: sehari 3 x ½ sendok takar



4 – 7 tahun



: sehari 3 x 1 sendok takar



8 -10 tahun



: sehari 3 x 1 ½ sendok takar



11 – 12 tahun



: sehari 3 x 2 sendok takar



˃ 13 tahun



: sehari 3 x 2 1/2 sendok takar



Konversi dosis amoxicillin → amoxicillin trihidrat Takaran dosis amoxicillin → 125 mg / 5 ml 1,15 gram amoxicillin trihidrat ≈ 1 gram amoxicillin, sehingga amoxicillin trihidrat yang dibutuhkan :



1,15 𝑔𝑟𝑎𝑚 1 𝑔𝑟𝑎𝑚



𝑥 125 mg / 5ml – 143,75 mg / 5 ml



15



2. Dosis Kalium Klavulanat Usia



Berat



(umur)



(kg)



badan Rata – rata bobot Rentang



dosis Dosis



(kg)



(mg)



(mg)



rata2 Takaran / aturan pakai (untuk 1 kali minum)



Wanita



Pria



1



7,6



8,1



7,85



52,36 – 104,64



78,5



2



9,3



9,6



9,45



63,03 – 125,97



94,5



½ sendok teh = 2,5 ml



3



11



11,4



11,2



74,70 – 149,30



112,005



(35,9375mg)



4



12,6



13,0



12,5



85,38 – 170,62



128



5



14,2



14,4



14,3



95,38 – 190,62



143



1 sendok teh = 5ml



6



16,2



15,8



16



106,72 – 213, 28



160



(71,875mg)



7



17,5



18,9



18,2



121,39 – 242,60



181,998



8



20



20,9



29,45



136,40 – 273,60



204,5



9



21,9



22



21,95



146, 41 – 292, 59



219,5



1 ½ sendok teh = 7,5 ml



10



24,7



23,9



24,3



162,08 – 323, 92



243



(107,8125 mg)



11



28,4



26,9



27,65



184,43 – 368,57



276,5



12



32,6



29,1



30,85



205.77 – 411,23



308,5



2 sendok teh = 10,0 ml (143,75mg)



13



3,7



33



35



233,45 – 466,55



350



2 ½ sendok teh = 12,5 ml



14



40,8



40



40,4



269,14 – 538,53



404



(179,6895mg)



>15



42,5



42,3



42,9



286,14 – 571,86



429



Aturan pakai : 1 – 3 tahun: sehari 3 x ½ sendok takar 4 – 7 tahun: sehari 3 x 1 sendok takar 8 -10 tahun



: sehari 3 x 1 ½ sendok takar



11 – 12 tahun



: sehari 3 x 2 sendok takar



˃ 13 tahun : sehari 3 x 2 1/2 sendok takar



Rencana Volume Takaran Volume kemasan = 1 takaran 5 ml karena : 



Volume 5 ml merupakan volume yang dipakai oleh anak.







Pembagian volume 5 ml masih ditolerir dalam pembagian ½ nya yaitu 2,5 ml



16







Volume 5 ml efektif untuk diminum anak /dewasa.



Volume perkemasan : 5 ml x 3 kali x 4 hari = 60 ml Volume skala lab : 150 ml → 60 ml untuk dimasukkan kemasan, 90 ml untuk evaluasi.



2.6 Pemilihan Bahan Tambahan 1. CMC Na (Carboxymethyl cellulose (HPE ed 6 p.118))  Fungsi



: emulsifying agent, coating agent, viscosity-increasing agent,



absorbing agent.  Organoleptis : putih, tidak berbau, serbuk granul, higroskopis  Kelarutan



: tidak larut dalam air, praktis tidak larut dalam aseton, etanol,



eter dan solven.  % oral solution : 0,1 – 1,0 %  pH stabil dalam larutan : 2 – 10  Pka



: 4,30



 Alasan



: digunakan sebagai suspending agent.



2. Tween 80 = Polysorbate 80 (HPE ed 6, P. 530)  Fungsi



: dispersing agent, emulsifying agent, nonionik surfaktan,



stabilizing agent, wetting agent.  Organoleptis : cairan kental seperti minyak, bau khas  Kelarutan



: mudah larut dalam air, dalam etanol, tidak larut dalam mineral



oil % vegetable oil.  % wetting agent : 0,1 – 3 %  ADI



: 25 mg / kg BB.



 Alasan



: sebagai wetting agent, bekerja dengan menggantikan udara



yang menyelubungi permukaan partikel sehingga luas permukaan partikel yang kontak dengan pelarut lebih besar dengan demikian partikel yang sukar larut dapat mudah terbasahi oleh pelarut dan mudah terdispersi saat dikocok. 3. Sukrosa (HPE ed 6 P. 703)  Fungsi



: mencukupi rasa yang tidak enak dengan rasa manis sehingga



acceptability meningkat, sebagai peningkat viskositas sehingga mudah ditakar



17



daripada larutan encer (peningkatan ketepatan cara pakai). Sebagai pengisi dan pengikat.  % kadar oral : 67%  Kelarutan



: 1 : 0,5 dalam air



 Pka



: 12,62



4. Nipagin (HPE ed 6 p 441)  Fungsi



: antimicrobial preservative



 % oral solutions and suspensions : 0,015 – 0,2 %  Organoleptis : kristal transparan / serbuk kristal putih, tidak berbau, sedikit rasa terbakar.  pH



:3 – 6 selama 4 tahun pada suhu kamar



 ADI



: 10 mg / kg BB ( max )



 Aktif sebagai antimikroba pada pH 4 – 8  Kelarutan dalam air ( 1 : 400 ) ; Propilenglikol ( 1 : 5 ) ; Gliserin ( 1 : 60 )  BJ



: 152, 15



5. Dapar sitrat – sitrat (HPE 6th ed, 640)  Fungsi : menahan perubahan pH sehingga meningkatkan stabilitas bahan aktif dan komponen lain.  Na3 Sitrat (Mr : 294,10) Larut 1 : 1,5 bagian air ; 1 : 0,6 bagian air panas ; praktis tidak larut pada etanol (95%)  Na2HSitrat (Mr : 263, 119) Larut 1 : 1,5 bagian air ; 1 : 0,6 bagian air panas ; praktis tidak larut pada etanol (95%)  Perhitungan Dapar (pH 6.5) pH = -log [H+]



pKa = -log Ka



6,5 = -log [H+]



6,396 = - log Ka



[H+] = 3,16227766 X 10-7



Ka = 4,817908108 x 10-7



[𝐻 + ]+[𝐾𝑎]



β = 2,303 x C x ([𝐻 +] [𝐾𝑎] )2 (3,1623 𝑥 10−7 )(4,0179 𝑥 10−7 )



β = 2,303 x C x ((3,16237 𝑥 10−7 )(4,0179𝑥10−7 )2 C = 0,01761884453



18



[𝐺]



pH = Pka 3 + log[𝐴]



[𝐺]



6,5 = 6,393 + log[𝐴]



[G] = 1,279381304 [A] [G] = 0,009889183634



C = [G] + [A] 0,01761884453 = 1,279381304 [A] [A] = 0,007729660895



Na3 Sitrat



150



= 0,009889183634 x 294,10 x 1000 = 0,4362613361 g = 0,29%



Na2HSitrat



150



= 0,007729660895 x 263, 119 x 1000 = 0,3050730967 g = 0,20 %



6. Pewarna → strawberry red  Fungsi : sebagai colouring agent sehingga diperoleh warna sediaan yang menarik dan sesuai dengan rasa dan aroma sediaan.  Kadar : 0,001 % 7. Flavouring agent → strawberry flavour  Fungsi : flavouring agent, aceptabilitas sediaan, memberi rasa dan aroma.



19



Alasan pemilihan bahan tambahan 1. Antimikroba – Nipagin. a. Efektif pada rentang pH yang lebar dan inert. 2. Sukrosa a. Kelarutan 1:0,5 dalam air. b. Menaikkan akseptibilitas obat (memberi rasa manis). 3. Tween 80 a. Bahan aktif tidak larut air sehinga perlu ditambah surfaktan untuk menurunkan tegangan antarmuka. 4. CMC Na a. Sediaan dibuat dalam bentuk suspensi sehingga perlu di tambah suspending agent. 5. Strawberry essence a. Jumlah : 0,1% b. Fungsi : Sebagai flavouring agent. 6. Strawberry red a. Jumlah : 0,001% b. Fungsi : Sebagai colouring agent, sehingga diperoleh warna sediaan yang menarik dan sesuai dengan rasa dan aroma sediaan. 7. Na3 Sitrat dan Na2HSitrat a. Sebagai agen buffer b. Untuk mempertahankan sediaan pada pH yang diinginkan.



20



Perhitungan ADI Tween 80 ; ADI = 25 mg/kg BB Usia



Bobot rata-rata (kg)



Dosis (mg)



(Tahun)



Dosis pada rentang umur tertentu



1



7,85



196,25



2



9,45



236,25



3



11,2



280



4



12,8



320



5



14,3



357,5



6



16



400



7



18,2



455



8



20,45



511,25



9



21,95



548,75



10



24,3



607,5



11



27,65



691,25



12



30,85



771,25



13



35



875



14



40,4



1010



15



42,9



1072,5



237,5 mg ( ½ sdt)



383,125mg (1 sdt)



555,83 mg (1 ½ sdt)



731,25 mg (2 sdt)



985,83 mg (2 ½ sdt)



Aturan Pakai : 1 – 3 tahun



: sehari 3 x ½ sendok takar



4 – 7 tahun



: sehari 3 x 1 sendok takar



8 -10 tahun



: sehari 3 x 1 ½ sendok takar



11 – 12 tahun : sehari 3 x 2 sendok takar ˃ 13 tahun



: sehari 3 x 2 1/2 sendok takar



Dosis berdasarkan aturan pakai 1 % x 3 kali x 2,5 ml = 75 mg 1% x 3 kali x 5 ml



= 150 mg



1% x 3 kali x 7,5 ml = 225 mg 1% x 3 kali 10 ml



= 300 mg



1% x 3 kali x 12,5 ml = 375 mg Penggunaan Tween 80 tidak melebihi ADI



21



Nipagin [HPE 6th p 441-443] BJ = 152,15 ; ADI = 10 mg/kg BB (max) Usia



Bobot rata-rata (kg)



Dosis max (mg)



(tahun)



Dosis pada rentang umur tertentu



1



7,85



78,5



2



9,45



94,5



3



11,2



112



4



12,8



128



5



14,3



143



6



16



160



7



18,2



182



8



20,45



204,5



9



21,95



219,5



10



24,3



243



11



27,65



276,5



12



30,85



308,5



13



35



350



14



40,4



404



15



42,9



424



95 mg ( ½ sdt )



153,25 mg (1 sdt)



222,33 mg (1 ½ sdt)



292,5 mg (2 sdt)



394,33 mg ( 2 ½ sdt)



Aturan pakai : 1 – 3 tahun



: sehari 3 x ½ sendok takar



4 – 7 tahun



: sehari 3 x 1 sendok takar



8 -10 tahun



: sehari 3 x 1 ½ sendok takar



11 – 12 tahun : sehari 3 x 2 sendok takar ˃ 13 tahun



: sehari 3 x 2 1/2 sendok takar



Dosis berdasarkan aturan pakai : 0,2% x 3 kali x 2,5 ml = 15 mg 0,2% x 3 kali x 5 ml = 30 mg 0,2% x 3 kali x 7,5 ml = 45 mg 0,2% x 3 kali x 12,5 ml = 75 mg Penggunaan Nipagin tidak melebihi ADI.



22



2.7 Penyusunan Formula Akhir Sediaan Setiap Satuan Takaran Terkecil hingga Skala Besar



Kadar



1 takaran



Kemasan



Skala lab



Skala pabrik



dalam %



(5 ml)



(60 ml)



(150 ml)



(60.000 ml)



150,9375mg



1811,25mg



4528,125mg



1811,25 g



75,46875mg



905,625mg



2264,0625mg



905,625g



3 gran



36g



90g



36kg



0,05 ml =



0,6ml =



0,0519 g



0,062g



0,75g



600ml=622,8mg



0,5%



0,025g



0,3g



435mg



300g



Na3Sitrat



0,29%



14,5mg



174mg



300mg



174g



7



Na2HSitrat



0,20%



10mg



120mg



0,03g



120g



8



Nipagin



0,008%



0,001g



0,012g



1,5mg



12g



9



Strawberry Red



0,001%



0,05mg



0,6mg



1,5mg



0,6g



10



Strawberry Flavour



3 tetes



q.s



q.s



q.s



q.s



11



Aqua purificata



q.s



ad 5 ml



ad 60 ml



ad 150 ml



ad 60.000ml



No



Nama Bahan



1



Amoxicilin Trihidrat



2



Kalium Klavulanat



3



Sukrosa



60%



4



Tween 80



1%



5



CMC Na



6



143,75mg + 5% 71,875mg + 5%



23



BAB III KERANGKA KONSEPTUAL Infeksi saluran kemih



Penyebab :bakteri,virus dan jamur.



Gejala



Sakit diperut/pu nggung



Demam



Hematuria



Nyeri



Diare



Mual



Bakteri



Klebsiella pneumonia 1st= sefalosporin 2nd= aminoglikosida ,nexclocillin 3rd= Cotrimoxazole



Streptococcus 1st= amoxicillin 2nd= vancomycin 3rd= clindamycin



Escherichia coli 1st= ciprofloxacin 2nd= penisilin 3rd=patreona ,nitropurantoin



Pseudomonas aeruginosa 1st= penisilin 2nd= aztreonam 3rd= imipenem



Spesies enterobacer 1st= cotrimoxazole 2nd= cefepime ,aminoglikosida 3rd= penisilin ,nitropurantoin



Proteus, jenis lain 1st= asefalosporin 2nd= penicilin 3rd= imipenem



Proteus mirabilis 1st= ampicillin/amoxicilin 2nd= sefalosporin ,ciprofloxacin 3rd= aminoglikosida



Anti bakteri Amoxicillin Keuntungan: - resisten oleh inaktivasi asam lambung -lebih cepat dan terabsorbsi sempurna dibanding ampicillin oral -Cp max 5µg/ml,t max 1-2 jam dengan dosis 250 mg -60% diekskresikan di urin dalam waktu 6 jam Kerugian : -inaktivasi ß lactamase -jika ditambah asam kluvulanat menambah efek samping (MD 36th ,p.202-203)



Ciprofloxacin Keuntungan: -distribusi secara cepat dan baik di GI track -Cp max 2,4mg/ml,t max 1-2 jam dengan dosis 500 mg -20%-50% diekskresikan di urin dan 15% terbentuk metabolit -antibakteri dengan spectrum luas Kerugian : -efek samping umum: mual, muntah, insomnia, dan rasa lelah -tremor, mimpi buruk, gangguan penglihatan dan peraba, halu, depresi (MD 36th ,p.243-248)



Amoxicillin Keuntungan: -hampir secara sempurna terabsorpsi di GI track -Cp max 18µg/ml,t max 1 jam dosis oral 500 mg -80% diekskresikan di urin dalam 6 jam pertama -generasi pertama cephalosporin dan diberikan secara oral untuk infeksi saluran kemih dan saluran nafas Kerugian : -menembus plasenta dan ASI -gangguan pencernaan (MD 36th ,p.218-219)



24



Bahan aktif terpilih :Amoxicillin



Amoxicillin anhidrat



Amoxicillin trihidrat



Amoxicillin sodium



Ditambah asam klavulanat Sifat fisika : 1. Bentuk : Serbuk 2. Organoleptis : warna kuning muda, tidak berbau, rasa pahit 3. Kelarutan : tidak larut dalam air



Dosis Amoxicillin trihidrat 20-40 mg/kg BB



Dosis ADI Tween 80 25 mg/kg BB Nipagin 10 mg/kgBB



Sifat kimia : 1.pH 3,8-6,6 2.kadar 90,0% 120,0% 3.tidak stabil dalam air



Bahan tambahan : -strawberry flavour : perasa dan pengaroma -strawberry red : pewarna -CMC Na : suspending agent -Tween 80 : wetting agent -sukrosa : pemanis,pembentuk granul -Na3sitrat dan Na2Hsitrat : Dapar -Nipagin : pengawet -etanol 70% : pembentuk massa granul



Formula R/Amoxicillin trihidrat Kalium klavunalat Sukrosa Tween 80 CNC Na Na3sitrat Na2Hsitrat Nipagin Strawberry red Strawberry flavor Aqua purificata ad



143,75 mg 71,875 mg 60% 1% 0,5% 0,29% 0,20% 0,02% 0.001% q.s 5 ml



Spesifikasi : granul Bentuk : granul Warna : merah muda Bau : strawberry Rasa : strawberry kecepatan aliran : 8-10g/detik sudut istirahat : 𝛼 = 20-30 kandunga lembab suspensi : < 3% ukuran granul : 30 mesh



Kemasan &Aturanpakai : - Kemasan, Botol 60ml - Aturan pakai, 1-3 th : 3x ½ Sendok takar sehari 4-7th : 3x 1 Sendok takar sehari 8-10 th : 3x 1 ½ Sendok takar sehari 11-12 th : 3 x 2 Sendok takar sehari ≥13th : 3 x 2½ sendok takar sehari Spesifikasi : Suspensi Bentuk : suspensi halus Warna : merah muda Bau : strawberry Rasa : strawberry waktu rekonstitusi : 10-15 detik pH :6,5 ± 0,05 BJ : 1-1,3 g/cm3 viskositas : 200-300 cps sifat alir : pseudoplastis laju sedimentasi : flokulasi-deflokulasi penetapan kadar : 100-105 %



25



BAB IV METODE PENELITIAN



4.1 Alat dan Bahan Alat :



Bahan : -



Amoxicillin trihidrat



-



Kemasan primer



-



Kalium klavulanat



-



Beaker glass



-



Sukrosa



-



Gelas ukur



-



Tween 80



-



Timbangan digital dan analitik



-



CMC Na



-



Perkamen



-



Na3Sitrat



-



Sudip



-



Na2Hsitrat



-



Kaca arloji



-



Nipagin



-



Sendok tulang



-



Strawberry red



-



Magnetic bar



-



Strawberry flavour



-



Magnetic stirrer



-



Etanol 70%



-



pH meter



-



Aqua destilata



-



Viskometer brookfield



-



Pengaduk gelas



-



Mortir dan stamper



-



Pipet



-



Piknometer



-



Termometer



26



4.2 Kerangka Operasional Kalibrasi beaker glass 30 ml dan 60 ml



Kalibrasi botol coklat 60 ml



Haluskan sukrosa dengan digerus dan ditimbang 90 g Gerus di mortir panas



Disiapkan mortir panas Ditimbang Na3Sitrat 435mg



Gerus ad halus homogen Ditimbang Na2HSitrat 300mg Ditimbang CMC Na 750mg



Gerus ad homogen



Campuran CMC Na dan Nipagin



Gerus ad homogen



Ditimbang nipagin 30mg Pisahkan 80%



Pisahkan 20%



+ Hasil konversi dapar + Etanol 70% 2,65 ml untuk membentuk massa granul



20% bahan aktif Campuran bahan + aqua ad 30 ml



Ayak di mesh 20,oven pada suhu 500C (15 menit)



Cek pH dan BJ sediaan Hasil konversi dapar



Ayak di mesh 30,oven pada suhu 500C (15 menit)



80% bahan aktif



Ditimbang massa granul Sisa untuk evaluasi + bahan aktif



Masuk botol



Masuk botol



Sisa untuk evaluasi + granul



Masuk botol coklat,homogen dalam botol Evaluasi (sifat alir, sedimentasi, ukuran partikel, viskositas, waktu rekonstitusi)



27



4.3 Metode Kerja 1. Gerus/haluskan sukrosa lalu timbang sebanyak 90 g. 2. Ditimbang Na3sitrat 435 mg, gerus dengan sukrosa. 3. Ditimbang Na2Hsitrat 300 mg,gerus ad halus homogeny dengan point (2). 4. Ditimbang CMC Na 750 mg dan Nipagin 30 mg, gerus ad halus homogen, gerus bersama point (3). 5. Ditimbang strawberry red 1,5mg, campur dengan point (4) gerus ad halus homogen. 6. Pisahkan 80% dan 20%, 80% tambah etanol ad massa granul, 20% untuk evaluasi BJ dan pH. 7. 80% ditambah hasil konversi. 8. Ditambah etanol 70% ad terbentuk massa granul. 9. Ayak dengan mesh 20, oven selama 15 menit dinginkan. 10. Ayak dengan mesh 30, oven selama 15 menit. 11. Ditimbang massa granul untuk dimasukkan botol kemasan, sisa untuk evaluasi. 12. Ditimbang amoxicillin 4528,125 mg dan kalium klavulanat 2.264,0625 mg, gerus ad halus homogen. 13. Ditimbang tween 80 150 mg, gerus ad homogen dengan point (12). 14. Pisahkan campuran (13) 20% dan 80%, 80% ditimbang untuk masuk botol, sisa untuk evaluasi, 20% untuk evaluasi awal. 15. Homogenkan yang didalam botol. 16. Sisa untuk evaluasi akhir (viskositas, sifat alir, sedimentasi, ukuran partikel, waktu rekonstitusi).



28



BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS PENELITIAN



1. Uji Organoleptis dan spec lainnya Spesifikasi



Spec



Hasil



+/_



Organoleptis : -



Bau



Aroma strawberry



Aroma strawberry



+



-



Warna



Merah muda



Merah muda



+



-



Rasa



Manis



Manis



+



-



Bentuk



Granul



Granul



+



pH



6,5±0,05



6,53



+



Viskositas



200–350 cps



46,7 cps pada torsi 19,1% ; rpm 100



BJ



1,00–1,30 g/ml



1,003 g/ml



+



Sifat Alir



Pseudoplastis



Pseudoplastis



+



Sedimentasi



Flokulasi-deflokulasi



Ukuran Granul



30 mesh



30 mesh



+



Uji Waktu Rekonstisusi



10-15 detik



detik



Kecepatan aliran granul



8-10 detik



Sudut Istirahat Kelembapan : -



Amoxicillin



-



Kalium



102,5 %±1%



Clavulanat Sudut Bobot Granul



102,5 %±1%



2. Uji pH (pH meter) Alat : pH meter scott handylab 11 Spesifikasi 6,5 ± 0,05 Cara :  Kalibrasi pH meter 1. Siapkan larutan buffer pH 4.0 dan 7.0.



29



2. Pasang elektroda lalu bilas dengan aquadest dan dikeringkan. 3. Tekan tombol untuk menyalakan elektroda. 4. Elektroda dimasukkan pada buffer pH 4.0 kemudian diatur tombol sebelah kanan alat sampai digital menunjukkan angka 4.0. 5. Elektroda dikeluarkan dari buffer pH 4.0 dicuci dengan aquadem dan dikeringkan. 6. Elektroda dimasukkan ke dakam buffer pH 7.0 kemudian diatur tombol sebelah kiri sampai menunjukkan angka 7.0. 7. Elektroda dikeluarkan dari buffer pH 7.0 dicuci dengan aquadem dan dikeringkan 8. pH meter siap untuk digunakan.  Pengukuran pH sediaan 1. Diambil 20% dari total berat bahan aktif + eksipien, kemudian dilarutkan dalam air 15 mL sehingga terbentuk suspensi lalu dimasukkan ke dalam beaker glass. 2. Elektroda dimasukkan ke dalam beaker glass sampai tanda pada elektroda tercelup. Catat pH yang terbaca.  Hasil pH untuk 20% bahan aktif + eksipien = 7,77 Larutan di adjust Na2Hsitrat untuk 20% sediaan = 2,82 ml → 0,282 gram Larutan di adjust Na2Hsitrat untuk 80% sediaan = 11,82 ml → 1,182 gram Na2Hsitrat =



2,82 10



x 1 gram



= 0,28 gram → untuk 20% sediaan Sehingga untuk adjust 80% sediaan ditambahkan Na2Hsitrat sebanyak = 80%



x 0,282 gram = 1,182 gram



20%



pH akhir = 6,53 kriteria = (+) (masuk rentang pH yang diharapkan).



3. Uji berat jenis BJ > BJ air (>1 g/ml)  Alat



: piknometer iso 3507 Blaubrand/Durant 10,237 cm3



 Bahan



: Sediaan uji



 Cara kerja



:



1.



Dinginkan sediaan ad 20℃.



30



2.



Timbang piknometer + tutup catat bobotnya.



3.



Jika sediaan sudah mencapai suhu 20℃ masukkan ke dalam piknometer.



4.



Timbang piknometer + tutup + sediaan di catat hasilnya.



5.



Hitung bobot jenis sediaan.



 Hasil piknometer + sediaan = 41,29 g piknometer kosong



=28,22 g_



Jadi berat jenis sediaan =13,07 g  Hasil evaluasi 𝑚



Sediaan 𝜌 =



𝑣



13,07 𝑔 13,032 ml 𝑔 = 1,0029 ⁄𝑚𝑙 =



4. Uji Sifat Alir Sediaan Alat



: Viskometer Brookefield Cone & Plate tipe H ADV-1



Nomor spindle : Cp-41 Prinsip



: Mengukur viskositas sediaan dari shearing stress yang diberikan oleh spindle.



Hasil : -



Viskositas rentang 24,6 – 49.152 cps pada rentang torsi 10% – 100% dengan RPM maksimal 100.



-



Sifat alir dilihat dari RPM dan Viskositasnya.



RPM



Torsi (%)



Viskositas (cps)



50



11,0



54



60



12,8



52,8



100



19,1



46,7



60



12,6



51,2



50



10,8



52,6



31



Viskositas vs RPM Sediaan Amoxicillin-Klavulanat (Dry Syrup) Viskositas vs RPM



Linear (Viskositas vs RPM)



120 y = -7.0402x + 426.29 R² = 0.93



100



RPM



80 60 40 20 0 46



47



48



49



50



51



52



53



54



55



VISKOSITAS (CPS)



-



Sifat alir sediaan ini adalah non-newtonian (pseudoplastik).



-



Viskositas untuk sediaan ini adalah 46,7 cps, torsi 19,1% dan pada RPM 100.



5. Uji Ukuran Partikel Alat : Mikroskop, objek glass dan cover glass. Cara kerja :  Kaliberasi mikrometer okuler terhadap obyektif.  Mikrometer okuler yang akan dikaliberasi dipasang di dalam lensa okuler.  Mikrometer obyektif dipasang di bawah lensa obyektif.  Skala 0,0 pada mikrometer obyektif dihimpitkan hingga segaris dengan salah satu skala pada okuler.  Sejumlah skala pada skala obyektif yang segaris dengan sejumlah skala pada skala okuler dicatat, lakukan 3 kali replikasi.  Mikrometer obyektif dilepas.  Teteskan suspensi pada obyek glass lalu tutup dengan cover glass.  Amati ukuran partikel sebanyak 300 data. a) Hasil evaluasi Hasil kaliberasi skala okuler



32



10 skala okuler = 10 skala objektif 1 skala okuler = 1 skala objektif = 10 µm Hasil pengamatan:



No



DIAMETER UKURAN PARTIKEL SEDIAAN SULFAMETOXAZOLE 300 PERTAMA



1.



25



20



50



60



100 50



70



60



40



50



60



60



20



30



70



2.



130



30



50



60



130 10



80



50



60



50



70



40



10



30



60



3.



18



40



40



90



70



40



70



50



60



30



50



50



20



20



50



4.



30



10



40



70



50



20



50



50



40



40



60



70



20



20



60



5.



20



20



20



40



20



30



60



40



70



30



70



90



30



20



60



6.



20



30



30



60



30



30



20



30



20



50



60



100



50



30



50



7.



30



40



20



70



30



40



40



80



80



70



30



110



90



60



50



8.



110



60



90



90



20



30



50



70



20



60



90



30



40



70



60



9.



50



70



190



80



80



30



60



70



40



70



30



100



120



60



90



10.



30



70



90



30



70



10



60



80



90



50



80



130



50



60



10



11.



40



40



40



50



60



100



50



70



80



50



30



80



100



40



20



12.



110



30



110



40



80



50



90



70



70



40



50



70



40



50



30



13.



60



20



40



80



60



40



10



60



20



40



50



70



50



50



20



14.



30



30



20



20



60



30



30



30



30



50



60



70



40



30



80



15.



50



10



50



30



100 50



30



40



40



50



40



60



40



30



70



16.



40



40



70



80



40



110



40



70



50



60



60



80



20



40



80



17.



40



50



80



90



20



60



60



80



70



70



70



40



50



60



80



18.



30



30



40



30



30



40



40



70



50



40



80



50



40



40



20



19.



20



30



80



80



110 50



70



40



60



40



50



70



40



50



30



20.



10



50



50



230



40



80



50



50



70



50



60



50



50



70



40



Nilai Minimal = 10 Nilai Maksimal = 230 Jumlah kelas



= 1 + 3,3 log (jumlah partikel) = 1 + 3,3 log 300 = 9,1745 ≈ 10



33



𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙



Panjang kelas = =



𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 230−10 10



= 22 Nilai



Batas



Batas



Rentang



Atas



Bawah



Kelas



1



10



32



10-32



21



2



33



55



33-55



3



56



78



4



79



5



Kelas



tengah



Jumlah



nd



nd²



nd³



nd⁴



80



1680



35.280



740.880



15.558.480



44



98



4312



189.728



8.348.032



367.313.408



56-78



67



71



4757



318.719



21.354.173



1.430.729.591



101



79-101



90



39



3510



315.900



28.431.000



2.558.790.000



102



124



102-124



113



7



791



89.383



10.100.279



1.141.331.527



6



125



147



125-147



136



3



408



55.488



7.546.368



1.026.306.048



7



148



172



148-170



159



0



0



0



0



0



8



171



193



171-193



182



1



182



33.124



6.028.568



1.097.199.376



9



194



216



194-216



205



0



0



0



0



0



10



217



228



217-239



228



1



228



51.984



11.852.352



2.702.336.256



300



15.868



1.089.606 94.401.652



(d)



Jumlah data total



(n)



10.339.564.686



1) Diameter nilai tengah angka-panjang (d ln) d ln =



15.868 300



= 52,893μm



2) Diameter nilai tengah angka-permukaan (d sn) 1.089.606



d sn = √



300



= 60,266μm



3) Diameter nilai tengah angka-volume (d vn) 3



94.401.652



d vn = √



300



= 68,017μm



4) Diameter nilai tengah panjang-permukaan/panjang terbobot (d sl) d sl =



1.089.606 15.868



= 68,667μm



5) Diameter nilai tengah volume-permukaan/permukaan terbobot (d vs) d vs =



94.401.652 1.089.606



= 86,638μm



6) Diameter nilai tengah momen-berat/volume terbobot (d wm) d wm =



10.339.564.686 94.401.652



= 109,527μm



34



Diameter paling banyak pada 10-20μm dan partikel tidak terdistribusi merata (ukuran ada yang besar dan kecil).



Ukuran Partikel vs Distribusi Frekuensi sediaan Amoxicillin-Klavulanat (Dry Syrup) 120 98



100



FREKUENSI



80 71



80 60



39 40 20



7



3



0



1



0



1



0 10-32



33-55



56-78



79-101 102-124 125-147 148-170 171-193 194-216 217-239



RENTANG KELAS (UKURAN PARTIKEL)



6. Uji waktu rekonstitusi Alat



: Gelas ukur dan stopwatch.



Spesifikasi



: ≤ 15 detik.



Cara : a.



Tuang sediaan suspensi kedalam gelas ukur sampai volume 100ml, diamkan selama semalam.



b.



Ukur waktu yang dibutuhkan untuk mendispersikan kembali sedimen yang terbentuk sampai suspensi kembali homogen dengan stopwatch.



Hasil : 12 detik 7. Tes Sedimentasi Alat



: Gelas ukur pyrex 25 ml



Cara Kerja: a) Suspensi sediaan dimasukkan ke dalam gelas ukur hingga 25 ml. b) Gelas ukur ditutup dengan aluminium foil, kemudian dikocok c) Lalu amati volume sedimentasinya selama beberapa hari (senin-jumat). Setelah didiamkan selama beberapa hari, hitung volume sedimentasi sebesar 29



F = 40 = 0,725



35



Tentukan laju sedimentasinya dengan menggunakan hukum Stokes : V=



𝑑2 ( 𝜌𝑠−𝜌0)𝑔 18 𝜂0



Keterangan : V =laju sedimentasi (cm/det)



η0=viskositas medium pendispersi



Ρs =massa jenis fasa terdispersi



d=diameter partikel (cm)



Ρ0 =massa jenis medium pendispersi



g=percepatan gravitasi



8. Penyempurnaan Sediaan  Ditambahkan 1,5 mg pewarna strawberry red.  Ditambahkan etanol 96% 13,9 ml → untuk pembentuk massa granul.  Ditambahkan etanol 70% 2,65 ml → untuk pembentuk massa granul.  Massa total yang terbentuk (dalam 80% → 120 ml). a. Bahan aktif 5,28 gram dalam 120 ml, 2,64 gram dalam 60 ml Bobot yang seharusnya 5,55 gram 5,2 𝑔𝑟𝑎𝑚



% yang hilang = 5,55 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 100% = 94,59% b. Granul 71,05 gram dalam 120 ml, 35,525 gram dalam 60 ml Bobot yang seharusnya 73,21 gram 71,05 𝑔𝑟𝑎𝑚



% yang hilang = 73,21 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 100% = 97,04% 



Jadi dari keseluruhan (a dan b) 76,33 𝑔𝑟𝑎𝑚



% yang hilang = 78,76 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 100% = 96,91%



36



BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN



6.1 Kesimpulan Pada praktikum yang dilakukan kelompok kami dalam pembuatan sediaan amoxicillin untuk pengobatan infeksi saluran kemih, bahan aktif yang terpilih adalah amoxicillin trihidrat dan Kalium klavulanat. Perbandingan antara Amoxicillin trihidrat dan lalium klavulanat adalah 2 : 1 dimana dalam amoxicillin trihidrat 143,75 mg setara dengan 125,23 mg Amoxicillin (base). Sehinggadalam 1 botol (60 mg) mengandung 143,75 mg amoxicillin trihidrat dan 71,875 mg kalium klavulanat. Karena Amoxicillin tidak stabil dalam larutan (air) sehingga dibuat atau diformulasikan kedalam bentuk suspensi kering. Pada pratikum ini dari hasil penilitian untuk sediaan yang kami buat sudah sesuai dengan spec (manifestasi mutu produk yang diinginkan dalam parameter terukur) baik organoleptis, pH, viskositas, sifat alir dan bobot jenis sehingga layak produksi.



6.2 Saran Untuk uji evaluasi akhir mohon diperbanyak alat uji dikarenakan untuk pengujian membutuhkan waktu yang lama supaya mempercepat proses dan untuk praktikan dalam membuat sediaan suspensi harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sediaan suspensi agar didapat suspensi dengan hasil yang baik. Dan alat-alat uji evaluasi yang belum terdapat dalam spec dimohon untuk ada karena dari alat tersebut akan membantu dalam memahami cara menggunakan alat tersebut (menambah pengetahuan).



37



DAFTAR PUSTAKA



Katzung, B.G., Masters, S.B. dan Trevor, A.J. 2014. Farmakologi Dasar & Klinik, Vol.1, Edisi 12. Editor Bahasa Indonesa Ricky Soehaesono et al. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta. Allen, L. V. 2006. Handbook of Pharmaceutical Excipients, Fifth Edition. Rowe R. C, Sheskey P. J, Queen M. E. (Editor). Pharmaceutical Press and American Pharmacists Assosiation: London. Allen, L. V. 2012. Handbook of Pharmaceutical Excipients, Seventh Edition. Rowe R. C, Sheskey P. J, Queen, M. E. (Editor). Pharmaceutical Press and American Pharmacists Assosiation: London. Sweetman, S et al. 2009. Martindale 36th, The Pharmaceutical. Press, London. The Pharmaceutical Press. 1994. The Pharmaceutical Codex, Principles and Pharmaceutics, 12th Edition, 16, 208,209. The Pharmaceutical Press: London. Kementerian Kesehatan RI. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.



38



LAMPIRAN 1. Kemasan



39



2. Ukuran partikel



3. pH Sediaan



40