Laporan Sistem Muskuloskeletal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Anatomi dan Fisiologi Sistem Muskuloskeletal Manusia Anatomy and Physiology of the Human Musculoskeletal System Moh. Ikram Mooduto [email protected] Abstrak Muskuloskeletal adalah sistem kompleks yang merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab terhadap pergerakan melibatkan otot-otot dan kerangka tubuh, dan termasuk sendi, ligamen, tendon, dan saraf. Praktikum yang berjudul Anatomi dan Fisiologi Musukuloskeletal Manusia ini telah dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2020 di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala. Praktikum ini bertujuan untuk untuk mengidentifikasi otot rangka yang bekerja pada saat manusia melakukan suatu pergerakan (mengunyah, mengangkat benda, berjalan, duduk), untuk mengetahui anatomi rangka manusia beserta jenis tulang penyusunnya. Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan menonton video youtube yang diberikan asisten dan menggunakan analisis deskriptif. Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah video yang diberikan oleh asisten laboratorium dan torso atau gambar otot dan rangka manusia. Adapun hasil pengamatan yang diperoleh adalah gambar struktur mikroskopis otot rangka pada manusia, struktur rangka manusia, otot menguyah, otot mengangkat bahu, otot berjalan, otot duduk. Kata Kunci: Sistem Otot, Sistem Rangka, Tulang, Sendi, Otot Abstract Musculoskeletal is a complex system that supports body shape and is responsible for movement involving the muscles and the body frame, and includes joints, ligaments, tendons, and nerves. The practicum entitled Human Musculoskeletal Anatomy and Physiology was held on October 26, 2020 at the Biology Education Laboratory of the Faculty of Teacher Training and Education, Syiah Kuala University. This practicum aims to identify the skeletal muscles that work when humans make a movement (chewing, lifting objects, walking, sitting), to find out the anatomy of the human skeleton and the types of bones that compose it. This practicum was carried out using the observation method of watching YouTube videos provided by assistants and using descriptive analysis. The tools and materials used in this practicum are videos provided by laboratory assistants and torso or images of human muscles and skeletons. The observations obtained are images of the microscopic structure of skeletal muscles in humans, human skeletal structures, chewing muscles, muscles shrugging, walking muscles, sitting muscles. Keywords: Muscular System, Skeletal System, Bones, Joints, Muscles



1



Moh. Ikram Mooduto: Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf dan Endokrin Manusia



Pendahuluan Kerangka dapat dibagi menjadi dua subkelompok, kerangka aksial, dan kerangka apendikuler. Kerangka aksial terdiri dari tulang tengkorak (kranium), tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang dada, sedangkan kerangka apendikular terdiri dari tulang tungkai atas dan bawah (Richard, 2020). Menurut Richard (2012) Sistem rangka terdiri dari tulang rawan dan tulang Sistem rangka terdiri dari tulang (206 pada orang dewasa) dan persendian, bersama dengan tulang rawan dan ligamen yang terjadi pada persendian (Longenbaker, 2017). Menurut Longenbaker (2017) Kerangka memiliki fungsi-fungsi berikut: 1) Kerangka menopang tubuh. Tulang tungkai bawah menopang seluruh tubuh saat kita berdiri, dan korset panggul menopang rongga perut. 2) Kerangka melindungi bagian tubuh yang lembut. tulang tengkorak melindungi otak, tulang rusuk melindungi jantung dan paruparu. 3) Kerangka menghasilkan sel darah. Semua tulang pada janin memiliki sumsum tulang merah yang menghasilkan sel darah. Pada orang dewasa, hanya tulang tertentu yang menghasilkan sel darah. 4) Kerangka menyimpan mineral dan lemak. Semua tulang memiliki matriks yang mengandung kalsium fosfat, sumber ion kalsium, dan ion fosfat di dalam darah. Lemak disimpan di sumsum tulang kuning. 5) Kerangka, bersama dengan otot, memungkinkan gerakan tubuh yang fleksibel. Sementara artikulasi (sendi) terjadi di antara semua tulang, kami mengasosiasikan gerakan tubuh khususnya dengan tulang tungkai. Sel otot adalah penggerak tubuh vertebrata. Karakteristik yang membuatnya unik adalah kelimpahan relatif dan organisasi aktin dan filamen miosin di dalamnya. 2



Meskipun filamen ini membentuk jaringan halus di semua sel eukariotik, di mana mereka berkontribusi pada pergerakan seluler, filamen ini jauh lebih umum pada sel otot, yang dikhususkan untuk kontraksi (Raven, 2002). Manusia memiliki tiga jenis otot: otot polos, rangka, dan jantung. Otot rangka dan jantung juga dikenal sebagai otot lurik karena selnya memiliki garis melintang jika dilihat pada bagian membujur di bawah mikroskop. Kontraksi setiap otot rangka berada di bawah kendali sukarela, sedangkan kontraksi otot jantung dan polos umumnya tidak disengaja (Raven, 2002). Metode/Cara Kerja Waktu dan Tempat Praktikum dilakukan pada tanggal 26 Oktober 2020 di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala. Target/Subjek/Populasi/Sampel Subjek yang melakukan pengamatan ini adalah mahasiswa-mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi angkatan tahun 2017 dan Mahasiswa Permata Sakti 2020. Objek yang diamati adalah adalah gambar atau torso otot dan rangka manusia Praktikum ini bertujuan untuk untuk mengidentifikasi otot rangka yang bekerja pada saat manusia melakukan suatu pergerakan (mengunyah, mengangkat benda, berjalan, duduk), untuk mengetahui anatomi rangka manusia beserta jenis tulang penyusunnya. Prosedur Langkah-langkah kerja pada praktikum ini mahasiswa memperhatikan torso atau gambar otot dan rangka, kemudian menggambarkan pada tabel pengamatan disertai keterangan dan fungsinya. Langkah berikutnya yaitu menggambar struktur mikroskopis otot rangka pada manusia.



Moh. Ikram Mooduto: Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf dan Endokrin Manusia



Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh adalah data kualitatif berupa pengamatan gambar otot dan rangka pada manusia. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah mengukur tubuh menggunakan meteran, dan mengamati gambar otot dan ranka pada manusia yang diberikan oleh asisten laboratorium, dan mengamati otot yang bekerja saat keaadaan mengunyah, berjalan, duduk, mengangkat beban, dan mengamati struktur mikroskopis dari otot polos, jantung, otot rangka. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan memakai metode dekriptif, mengamati gambar atau torso otot dan ranka pada manusia yang diberikan oleh asisten laboratorium, mengukur tubuh menggunakan meteran, dan mengamati otot yang bekerja saat keaadaan mengunyah, berjalan, duduk, mengangkat beban, dan mengamati struktur mikroskopis dari otot polos, jantung, otot rangka. Hasil dan Pembahasan



Gambar 1. Sistem rangka manusia Kerangka manusia dewasa memiliki 206 tulang bernama yang dikelompokkan menjadi dua bagian utama. Yaitu adalah 3



kerangka aksial dan apendikuler (Assefa, 2003). Kerangka aksial terdiri dari tulangtulang yang terletak di sekitar sumbu. Dan kerangka apendikular terdiri dari tulangtulang tubuh yang keluar dari kelompok aksial (Assefa, 2003). Ekstremitas atas & bawah dan tulang ikat pinggang dikelompokkan di bawah kerangka apendikuler (Assefa, 2003). a) Kerangka Aksial Kerangka aksial terletak di garis tengah tubuh dan berisi tulang tengkorak, tulang hyoid, kolom vertebralis, dan sangkar toraks (Longenbaker, 2017). b) Kerangka Apendikuler Kerangka apendikuler berisi tulang korset dada, tungkai atas, korset panggul, dan tungkai bawah (Longenbaker, 2017). Tabel 1. Pengukuran rangka tubuh No. Rangka Ukuran 1 Bagian kepala 24 cm 2 Bagian leher 15 cm 3 Bagian dada 57 cm 4 Bagian pinggang 49 cm ke lutut 5 Bagian kaki 48 cm Semua otot, apa pun jenisnya, dapat berkontraksi, memendek. Saat otot berkontraksi, beberapa bagian tubuh atau seluruh tubuh bergerak. Manusia memiliki tiga jenis otot: otot polos, jantung, dan rangka. Sel-sel kontraktil dari jaringan ini memanjang dan oleh karena itu disebut serabut otot (Longenbaker, 2017). a) Otot polos Otot polos terletak di dinding organ dalam yang berongga dan pembuluh darah. Kontraksi tak disengaja memindahkan materi melalui organ dan mengatur aliran darah di pembuluh darah. Serabut otot polos adalah sel sempit, meruncing, berbentuk batang, dan setiap sel tidak berinti (memiliki satu nukleus). Sel-sel biasanya tersusun dalam garis sejajar,



Moh. Ikram Mooduto: Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf dan Endokrin Manusia



membentuk lembaran. Otot polos tidak memiliki lurik (pita terang dan gelap) yang terlihat pada otot jantung dan rangka. Meskipun otot polos lebih lambat berkontraksi daripada otot rangka, otot polos dapat mempertahankan kontraksi yang berkepanjangan dan tidak mudah lelah (Purnamasari, 2017).



Gambar 2. Struktur mikroskopis jaringan otot polos b) Otot jantung Otot jantung membentuk dinding jantung. Seratnya tidak berinti, lurik, silindris, dan bercabang, yang memungkinkan serat untuk saling mengunci pada cakram interkalasi. Diskus selingan berisi persimpangan celah, yang memungkinkan kontraksi menyebar dengan cepat ke seluruh jantung. Serat jantung rileks sepenuhnya di antara kontraksi, yang mencegah kelelahan. Kontraksi serabut otot jantung berirama dan terjadi tanpa memerlukan rangsangan saraf luar. Jadi, kontraksi otot jantung tidak disengaja. Namun, saraf yang menyuplai jantung memang memengaruhi detak jantung dan kekuatan kontraksi (Purnamasari, 2017).



Gambar 3. Struktur mikroskopis jaringan otot jantung 4



c) Otot rangka Serat otot rangka berbentuk silindris, multi nukleasi, dan lurik. Mereka membentuk otot rangka yang menempel pada kerangka. Serat otot rangka dapat membentuk panjang otot dan oleh karena itu bisa sangat panjang. Otot rangka bersifat sukarela karena kontraksinya selalu dirangsang dan dikendalikan oleh sistem saraf (Purnamasari, 2017).



Gambar 4. Struktur mikroskopis jaringan otot rangka Ketika otot berkontraksi pada persendian, satu tulang tetap diam, dan yang lainnya bergerak. Seringkali, bagian tubuh digerakkan oleh sekelompok otot yang bekerja bersama. Meski begitu, satu otot melakukan sebagian besar pekerjaan, dan otot ini disebut penggerak utama. Misalnya, dalam meregangkan siku, penggerak utamanya adalah bisep brachii. Otot pembantu disebut sinergis. Saat otot berkontraksi, mereka memendek. Oleh karena itu, otot hanya dapat menarik, mereka tidak bisa mendorong (Purves, 2004). Tabel 2. Kegiatan aktivitas yang dilakukan untuk mengamati otot yang bekerja Nama Aktivitas Nama otot Mahasiswa yang bekerja Moh. Ikram Mengunyah Otot Masseter Mooduto Otot Temporalis Mengangka Otot bisep t beban Otot trisep Berjalan Otot quadriceps femoris Otot



Moh. Ikram Mooduto: Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf dan Endokrin Manusia



Duduk



Hamstring Otot Gleteus maximus Otot ilsiopsoas Otot gastrocnemius Otot quadratus lumborum



2) Kegiatan Mengangkat beban a) Otot Bisep Bisep brachii berfungsi melenturkan lengan dan lengan bawah, supinasi lengan bawah (Chung et al, 2015).



1) Kegiatan Mengunyah a) Otot Masseter Masseter adalah otot pengunyahan (mengunyah) karena merupakan penggerak utama untuk mengangkat rahang bawah (Longenbaker, 2017). Gambar 7. Otot Bisep pada Manusia b) Otot Trisep Trisep berfungsi memperpanjang lengan bawah (Chung et al, 2015).



Gambar 5. Otot Masseter pada Manusia b) Otot Temporalis Temporalis adalah otot berbentuk kipas yang menutupi tulang temporal. Ini juga merupakan penggerak utama untuk mengangkat mandibula. Masseter dan temporalis adalah sinergis (Longenbaker, 2017).



Gambar 6. Otot Temporalis pada Manusia 5



Gambar 8. Otot Trisep pada Manusia Otot Bisep dan Trisep kedua otot ini bersifat antagonis. Saat bisep brakii berkontraksi, lengan bawah menekuk. Saat trisep brakii berkontraksi, lengan bawah memanjang (Saladin, 2011). 3) Kegiatan Berjalan a) Otot Quadriceps femoris Otot Quadriceps femoris meliputi otot rektus femoris dan otot medialis, intermedialis, dan otot lateralis. Berfungsi meregangkan kaki di sendi lutut (Chung et al, 2015).



Moh. Ikram Mooduto: Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf dan Endokrin Manusia



d) Otot Iliopsoas Otot iliopsoas adalah fleksor paha yang kuat dan menempel pada trokanter yang lebih rendah (Chung et al, 2015).



Gambar 9. Otot Quadriceps femoris pada Manusia b) Otot Hamstring Otot hamstring (semitendinosus, semimembranosus, dan biceps femoris) dapat memanjangkan paha dan melenturkan tungkai (Chung et al, 2015).



Gambar 10. Otot Quadriceps femoris pada Manusia c) Otot Gluteus maximus Gluteus maximus adalah ekstensor paha terkuat di pinggul dan sangat penting saat berjalan menanjak, menaiki tangga, atau naik dari posisi duduk. Gluteus maximus dapat memanjangkan dan memutar paha secara lateral (Chung et al, 2015).



Gambar 11. Otot Gluteus maximus pada Manusia 6



Gambar 12. Otot Iliopsoas pada Manusia e) Otot Gastrocnemius Gastrocnemius melenturkan lutut dan plantarflex kaki. Gastrocnemius menerima darah dari cabang sural arteri poplitea. Gastrocnemius dapat melenturkan sendi lutut dan juga plantarflex kaki (Chung et al, 2015).



Gambar 13. Otot Gastrocnemius pada Manusia 4) Kegiatan Duduk a) Otot Quadratus lumborum Secara lateral, otot kuadratus lumborum mengisi ruang antara tulang rusuk dan krista iliaka di kedua sisi kolom vertebralis. Bertumpang tindih secara medial oleh otot psoas mayor di



Moh. Ikram Mooduto: Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf dan Endokrin Manusia



sepanjang batas lateral adalah otot transversus abdominis (Richard, 2020). Setiap otot quadratus lumborum muncul dari proses transversal vertebra, ligamentum iliolumbar, dan bagian krista iliaka yang berdampingan. Otot menempel secara superior ke proses transversal dari empat vertebra lumbal pertama dan batas inferior tulang rusuk (Richard, 2020).



Rangka Aksial terdiri atas tengkorak, tulang Belakang, hyoid, tulang dada dan tulang rusuk. Rangka Apendikuler terdiri atas tulang selangka, tulang belikat, tulang pangkal lengan, Pengumpil, hasta, tangan dan kaki. Manusia memiliki tiga jenis otot: otot polos, rangka, dan jantung. Otot rangka dan jantung juga dikenal sebagai otot lurik karena selnya memiliki garis melintang jika dilihat pada bagian membujur di bawah mikroskop. Kontraksi setiap otot rangka berada di bawah kendali sukarela, sedangkan kontraksi otot jantung dan polos umumnya tidak disengaja Saran



Gambar 14. Otot Quadratus lumborum pada Manusia Otot quadratus lumborum menekan dan menstabilkan tulang rusuk kedua belas dan berkontribusi pada pembengkokan lateral batang tubuh. Bertindak bersama, otot dapat memperpanjang bagian lumbal dari kolom vertebral (Richard, 2020). Simpulan dan Saran Simpulan Rangka penyusun tubuh manusia terdiri dari dua bagian yakni rangka aksial dan rangka apendikular. Rangka aksial merupakan sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh



dan



memberikan



dukungan



dan



perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan.



Sedangkan



rangka



apendikular



merupakan rangka yang menyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki yang dibedakan atas rangka bagian atas dan rangka bagian bawah. 7



Saran kepada praktikan agar benar – benar memperhatikan video yang diberikan oleh asisten laboratorium Daftar Pustaka Assefa, Nega., et al. (2003). Human Anatomy and Physiology. Ethiopia Public Health Training Initiative. Chung, Kyung, et al. (2015). Gross Anatomy 8th Edition. Wolters Kluwer Health: Pennysylvania. Longenbaker, S.N. (2017). Human Anatomy & Physiology (9th ed.). McGrawHill Education: New York. Purnamasari, Risa et al. (2017). Fisiologi Hewan. Program Studi Arsitektur UIN Sunan Ampel: Surabaya. Purves, W.K.D., Savada, G.H., Orians., & Heller, H.C. (2004). Life: The science of Biology. 7th ed.Sunderland. Sinauer Associates, Inc. & W.H.Freeman and Company. Raven, P. H., and Johnson, G. B. (2002). Biology 6th ed. McGraw-Hill Company, Inc.,New York. Richard L Drake, Wayne Vogl, Adam W M Mitchell. (2020). Gray’s Anatomy: For Students. Elsevier.



Moh. Ikram Mooduto: Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf dan Endokrin Manusia



Richard L Drake, Wayne Vogl, Adam W M Mitchell. (2012). Gray’s Anatomy (Terjemahan Indonesia). Elsevier. Yokochi, Chihiro., et al. (2011). Color Atlas of Anatomy A Photographic Study of



8



the Human Body Seventh Edition. Wolters Kluwer Health: Pennysylvania.



Saladin, Kenneth. 2011. Human anatomy (3rd ed.). McGraw-Hill.



Moh. Ikram Mooduto: Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf dan Endokrin Manusia



9



Moh. Ikram Mooduto: Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf dan Endokrin Manusia



10



Moh. Ikram Mooduto: Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf dan Endokrin Manusia



11



Moh. Ikram Mooduto: Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf dan Endokrin Manusia



12



Moh. Ikram Mooduto: Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf dan Endokrin Manusia



13



Moh. Ikram Mooduto: Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf dan Endokrin Manusia



14