Laporan3 Kelompok4 Jtd3e [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laporan Praktikum Jaringan Telekomunikasi I Laporan 3 Pengujian Kabel Card



1. 2. 3. 4.



Oleh: Kelompok 4 ADITYA SINDUNG FIRDAUS GARIS SANUBARI IKKE FEBRIYANA WULANDARI SUTA RAMADHAN



(1741160063) (1741160070) (1741160001) (1641160091)



Kelas JTD – 3E



JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MALANG 2019



PRAKTIKUM 3 PENGUJIAN KABEL CARD 3.1



Tujuan - Mahasiswa dapat melakukan pengukuran koneksi antara line card dengan terminal LSA - Mahasiswa dapat menentukan konfigurasi konektor amphenol untuk setiap kartu yang terhubung pada Hybrid IP-PBX (KX-TDA100/200)



3.2



Alat dan Bahan - Modul Hybrid IP-PBX KX-TDA100/200 - Kabel RJ11 ke Test Cord - Konektor Amphenol ke 1 terminal LSA - Konektor Amphenol ke 2 terminal LSA - Konektor Amphenol ke 3 terminal LSA - SLT - DPT - Installation Manual for Hybrid IP-PBX KX-TDA100/ KX-TDA200



3.3 Dasar Teori 3.3.1 Jenis Konektor Tipe Konektor



Gambar 1.



Nomor Pin



Digunakan untuk • DHLC8 (KX-TDA0170) • SLC8 (KX-TDA0173) • SLC16 (KX-TDA0174) • MSLC16 (KX-TDA0175) • CSLC16 (KX-TDA0177) • LCOT8 (KX-TDA0180) • LCOT16 (KX-TDA0181) • LCOT4 (KX-TDA0183)



Gambar 2.



Gambar 3.



Gambar 4.



Gambar 5.



Gambar 6.



• CSIF4 (KX-TDA0143) • CSIF8 (KX-TDA0144) • T1 (KX-TDA0187) • E1 (KX-TDA0188) • BRI4 (KX-TDA0284) • BRI8 (KX-TDA0288) • PRI30 (KX-TDA0290CE/CJ) • PRI23 (KX-TDA0290) • CTI-LINK (KX-TDA0410) • IP-EXT16 (KX-TDA0470) • IP-GW4 (KX-TDA0480) • IP-GW4E (KX-TDA0484) • IP-GW16 (KX-TDA0490) • E1 (KX-TDA0188) • PRI30 (KX-TDA0290CE/CJ)



Tipe Konektor



Nomor Pin



Gambar 7.



Gambar 8.



Digunakan untuk • DHLC8 (KX-TDA0170) • DLC8 (KX-TDA0171) • DLC16 (KX-TDA0172) • SLC8 (KX-TDA0173) • SLC16 (KX-TDA0174) • MSLC16 (KX-TDA0175) • CSLC16 (KX-TDA0177) • LCOT8 (KX-TDA0180) • LCOT16 (KX-TDA0181) • DID8 (KX-TDA0182) • LCOT4 (KX-TDA0183) • E&M8 (KX-TDA0184)



• DPH4 (KX-TDA0161) • DPH2 (KX-TDA0162) • EIO4 (KX-TDA0164) Gambar 9.



Gambar 10. • IP-GW4 (KX-TDA0480) • Basic Shelf



Gambar 11.



Gambar 12.



• MPR Gambar 13.



Gambar 14.



• MPR



Gambar 15.



Gambar 16.



3.3.2 Pemasangan Konektor Amphenol Tipe konektor Amphenol 57JE digunakan pada beberapa kartu layanan opsional. Untuk menghubungkan konektor Amphenol, menggunakan kawat-pengait atau sekrup untuk mengunci bagian atas dan menggunakan pita perekat untuk mengunci bagian bawah konektor.



(a) (b) Gambar 17. Pemasangan Konektor Amphenol Tabel Sambungan Pin Konektor pada Amphenol Di bawah ini adalah cara menghubungkan pin pada konektor Amphenol untuk semua kartu layanan opsional. Untuk lebih jelasnya, lihat bagian dalam "Informasi tentang Kartu Trunk" dan "Informasi tentang Kartu Ekstensi". Pin No. 1 26 2 27 3 28 4 29 5 30 6 31



DLC 16



MSLC 16



CSLC 16



SLC 16



SLC8



RA



D2A



RA



RA



RA



RA



RA



TA



D1A



TA



TA



TA



TA



RB



T1A



D2A



D2A



D2B



RB



RB



RB



TB



TB



R1A



D1A



D1A



D1B



TB



TB



TB



RC



RC



RC



EA



D2C



RC



RC



RC



TC



TC



TC



MA



D1C



TC



TC



TC



RD



RD



RD



RD



SGA



RB



D2D



RD



RD



RD



RB



TD



TD



TD



TD



SGB



TB



D1D



TD



TD



TD



TB



RE



RE



RE



TB



D2B



D2B



D2E



RE



RE



RE



TE



TE



TE



RB



D1B



D1B



D1E



TE



TE



TE



RF



RF



RF



T1B



D2F



RF



RF



RF



TF



TF



TF



R1B



D1F



TF



TF



TF



LCOT4



LCOT8



LCOT16



DID8



E&M8



DHLC8



RA



RA



RA



RA



TA



TA



TA



TA



TA



RB



RB



RB



TB



TB



RC TC



DLC8



Pin No. 7 32 8 33 9 34 10 35 11 36 12 37 13 38 14 39 15 40 16



LCOT4



DLC 16



MSLC 16



CSLC 16



SLC 16



SLC8



RC



D2G



RG



RG



RG



RC



MB



TC



D1G



TG



TG



TG



TC



RH



TC



D2C



D2C



D2H



RH



RH



RH



TH



RC



D1C



D1C



D1H



TH



TH



TH



LCOT8



LCOT16



DID8



E&M8



DHLC8



RG



RG



RG



EB



TG



TG



TG



RH



RH



TH



TH



DLC8



RI



T1C



D2I



RI



RI



RI



TI



R1C



D1I



TI



TI



TI



RJ



EC



RD



D2J



RJ



RJ



RJ



RD



TJ



MC



TD



D1J



TJ



TJ



TJ



TD



RK



TD



D2D



D2D



D2K



RK



RK



RK



TK



RD



D1D



D1D



D1K



TK



TK



TK



RL



T1D



D2L



RL



RL



RL



TL



R1D



D1L



TL



TL



TL



RM



ED



RE



D2M



RM



RM



RM



RE



TM



MD



TE



D1M



TM



TM



TM



TE



RN



TE



D2E



D2E



D2N



RN



RN



RN



TN



RE



D1E



D1E



D1N



TN



TN



TN



RO



T1E



D2O



RO



RO



RO



TO



R1E



RP



EE



RF



TP



ME



TF



TF



D2F



D2F



42



RF



D1F



D1F



43



R1F



41 17



18



D1O



TO



TO



TO



D2P



RP



RP



RP



RF



D1P



TP



TP



TP



TF



T1F



19



EF 44



20 45 21



RG



RG



MF



TG



TG



D2G



D2G



TG



RG



D1G



D1G



T1G 46



22 47 23 48 24



R1G EG



RH



RH



MG



TH



TH



TH



D2H



D2H



RH



D1H



D1H



T1H 49



25



R1H EH



50



MH



3.3.3 Koneksi Ekstensi 3.3.3.1 Panjang Maksimum dari Kabel Ekstensi (Twisted Cable)



Gambar 18. Perhatian Jarak pemasangan maksimum kabel dapat bervariasi tergantung pada kondisinya. PT-Interface CS DHLC8 Card MSLC16, CSLC16, SLC16, SLC8 Cards DLC16, DLC8 Cards







DPT







APT







DSS Console



SLT







 















“”menunjukkan bahwa kartu ekstensi mendukung terminal peralatan tersebut 3.3.3.2 Koneksi Paralel dari Ekstensi Setiap telepon standar (SLT) dapat dihubungkan secara paralel dengan APT atau DPT sebagai berikut. Catatan Selain telepon standar (SLT), mesin penjawab telepon, mesin fax atau modem (PC) dapat dihubungkan secara paralel dengan APT atau DPT. Sambungan Paralel dengan APT Untuk koneksi paralel, mode eXtra Device Port (XDP) harus dinonaktifkan melalui sistem pemrograman. Lihat "1.11.9 Telepon Paralel" dan "2.1.1 Konfigurasi Terminal Ekstensi" dalam Panduan Fitur untuk informasi lebih lanjut.



Gambar 19. Sambungan Paralel dengan DPT Mode paralel atau mode eXtra Device Port (XDP) dapat dipilih melalui sistem pemrograman. Jika mode XDP diaktifkan melalui pemrograman sistem, koneksi paralel tidak dimungkinkan. Lihat "1.11.9 Telepon Paralel" dan "2.1.1 Konfigurasi Terminal Ekstensi" dalam Panduan Fitur (Feature Guide) untuk informasi lebih lanjut.



Gambar 20. Menggunakan Terminal Perangkat Tambahan (EXtra Device Port) Dengan Seri DPT KX-T7600 (kecuali KX-T7665)



Gambar 21. Dengan DPT lain (kecuali KX-T7560 dan KX-T7565)



Gambar 22.



3.3.3.3 Koneksi Digital EXtra Device Port (Digital XDP) Sebuah DPT dapat dihubungkan ke DPT lain di koneksi Digital XDP. Selain itu, jika DPT terhubung ke kartu DHLC8, dapat juga memiliki SLT terhubung dalam mode paralel atau mode XDP. Catatan  Kedua DPT harus seri DPT KX-T7600 (kecuali KX-T7640). Perhatikan bahwa KX-T7667 hanya dapat dihubungkan sebagai DPT slave.  Mode paralel atau mode XDP dapat dipilih melalui sistem pemrograman.







Jika mode XDP diaktifkan melalui pemrograman sistem, koneksi paralel tidak dimungkinkan. Lihat "1.11.9 Telepon Paralell" dan "2.1.1 Konfigurasi Terminal Ekstensi" dalam Feature Guide untuk informasi lebih lanjut.



Dengan Seri DPT KX-T7600 (kecuali KX-T7600E Seri) Menggunakan Modular T-Adaptor



Gambar 23.



Gambar 24. Menggunakan EXtra Device Port



Gambar 25.



Gambar 26. Dengan Seri DPT KX-T7600E Menggunakan Modular T-Adaptor



Gambar 27.



Gambar 28. Menggunakan EXtra Device Port



Menghubungkan ke Slave DPT



Gambar 29.



Gambar 30. Menghubungkan ke Master DPT



Gambar 31.



Gambar 32. 3.3.3.4 Koneksi First Party Call Control CTI Koneksi CTI antara PC dan DPT KX-T7633/T7636 menyediakan kontrol panggilan pihak pertama. Koneksi CTI dibuat melalui antarmuka USB (versi 2.0), dan menggunakan protokol TAPI 2.1. Modul USB (KX-T7601) harus terhubung ke DPT KX-T7633/T7636. Catatan Sistem operasi PC yang diperlukan untuk kontrol panggilan pihak pertama tergantung pada perangkat lunak aplikasi CTI Anda. Untuk detailnya, lihat manual untuk perangkat lunak aplikasi CTI Anda.



Gambar 33. Catatan  Panjang maksimum kabel USB adalah 3 m.  Modul USB tidak boleh terhubung ke DPT dalam koneksi Digital XDP. Dalam koneksi Digital XDP, PC tidak dapat digunakan. Jika modul USB terhubung ke slave DPT, DPT tidak akan berfungsi dengan baik. 3.4 Prosedur dan Hasil Praktikum 1. Siapkan multimeter analog, roset, kabel RJ11 ke test cord, dan konektor amphenol yang terhubung ke 1 LSA 2. Hubungkan kabel RJ11 ke test cord pada roset, kemudian hubungkan test cord pada PIN LSA yang akan diuji.



3. Pasang salah satu kabel multimeter analog pada salah satu kabel pada roset, dan kabel multimeter lainnya dipasang pada PIN amphenol. Kemudian mencari PIN yang terhubung antara PIN bawah atau PIN yang atas pada Amphenol sehingga akan terjadi hubung singkat.



Gambar 34. Teknik pengujian line card pada 1 konektor amphenol ke 1 LSA 4. Amati, bila terjadi hubung singkat, catat nomor PIN dan warna kabel pada LSA yang terhubung singkat dengan PIN di amphenol yang diuji tersebut pada table berikut. Lakukan pengukuran untuk setiap PIN LSA yang terhubung ke amphenol. 1 LSA Amphenol PIN No. 1 26 2 27 3 28 4 29 5 30 6 31 7 32 8 33 9 34 10 35 11 36 12 37 13 38 14 39



LSA PLUS PIN No.



Warna



Orange Putih



1



Putih Abu-abu



2



Merah Hijau



3



Biru Hitam



4



Hitam Cokelat



5



Amphenol PIN No. 15 40 16 41 17 42 18 43 19 44 20 45 21 46 22 47 23 48 24 49 25 50



LSA PLUS PIN No.



Warna



Kuning Orange



6



Kuning Abu-abu



7



Ungu Hijau



8



2 LSA pertama Amphenol PIN No. 1



Putih 26



2 3 4 5 6 7 8



6 7



Orange Cokelat



33



5



Biru Merah



32



4



Abu-abu Merah



31



3



Cokelat Putih



30



2



Hijau Putih



29



1



Orange Putih



28



LSA PLUS PIN No.



Biru Putih



27



9



Warna



8



Hijau Merah



9



34 10



Cokelat Merah



35 11



Abu-abu Hitam



36 12 13 14 15 16 17 42 18 43 19 44 20 45 21 46 22 47 23 48 24 49 25 50



15



Abu-abu Kuning



41



14



Cokelat Hitam



40



13



Hijau Hitam



39



12



Orange Hitam



38



11



Biru Hitam



37



10



Biru



16



2 LSA kedua Amphenol PIN No. 1



Warna Putih



26 2



1



Biru Merah



27



LSA PLUS PIN No.



2



Orange



3 28 4



Putih 29



5



Orange Merah



30



3 4



Hitam



6 31 7



Putih 32



8



Hijau Merah



33



5 6



Hitam



9 34 10



Putih 35



11



Cokelat Merah



36



7 8



Hitam



12 37 13



Putih 38



14



Abu-abu Merah



39



9 10



Hitam



15 40 16



Putih 41



17



Biru Merah



42



11 12



Hitam



18 43 19



Putih 44



Orange



13



20



Merah 45



14



Hitam



21 46 22



Putih 47



23



Hijau Merah



48



15 16



Hitam



24 49 25 50 3 LSA Amphenol PIN No. 1



Biru 26



2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12



10 11



Hitam Orange



37



9



Merah Biru



36



8



Merah Abu-abu



35



7



Merah Cokelat



34



6



Merah Hijau



33



5



Merah Orange



32



4



Putih Biru



31



3



Putih Abu-abu



30



2



Putih Cokelat



29



1



Putih Hijau



28



LSA PLUS PIN No.



Putih Orange



27



13



Warna



12



Hitam Hijau



13



38 14



Hitam Cokelat



39 15



Hitam Abu-abu



40 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25



24



Ungu Abu-abu



50



23



Ungu Cokelat



49



22



Ungu Hijau



48



21



Ungu Orange



47



20



Kuning Biru



46



19



Kuning Abu-abu



45



18



Kuning Cokelat



44



17



Kuning Hijau



43



16



Kuning Orange



42



15



Hitam Biru



41



14



25



Ungu



5. Lakukan pengujiaan langkah 2-4 untuk 1 konektor amphenol ke 2 terminal LSA, dan 1 konektor amphenol ke 3 terminal LSA. 6. Dari hasil pengujian diatas, lakukan analisa dan jawab pertanyaan: Apakah konektor amphenol ke 3 LSA dapat digunakan untuk semua jenis kartu? Konektor amphenol ke 3 LSA dapat dihubungkan ke semua jenis kartu. Tetapi data yang diperoleh setiap kartu berbeda-beda, sehingga jumlah data yang diperoleh pada tabel sesuai dengan jenis kartunya Gambarkan koneksi kabel dari terminal LSA ke amphenol untuk setiap pinnya sesuai dengan warna hasil pengujian yang telah dilakukan. 7. Siapkan kabel RJ11 ke test cord, roset, konektor amphenol yang terhubung ke 3 LSA. 8. Hubungkan amphenol dengan 3 terminal LSA kartu SLC16 yang sudah siap pakai terpasang pada hybrid IP-PBX. Hubungkan kabel RJ11 ke test cord pada roset, kemudian hubungkan test cord pada PIN LSA yang akan diuji.



9. Ukur tegangan disetiap pin LSA dan catat hasilnya pada tabel berikut ini.



LSA PLUS PIN No. 1 2 3 4 5



Kartu SLC16



Kartu DLC8



Tegangan (Volt) 28 28 28 28 28



Tegangan (Volt) 15-40 15-40



LSA PLUS PIN No. 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25



Kartu SLC16



Kartu DLC8



Tegangan (Volt) 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 -



Tegangan (Volt) 15-40 15-40 15-40 15-40 15-40 15-40 -



10. Lakukan langkan 7-9 untuk pengukuran pada kartu DLC8. 11. Dari hasil pengukuran, lakukan analisa terkait dengan pengaturan pin pada konektor amphenol untuk setiap kartu. Hasil tabel data yang kita peroleh sesuai dengan table sambungan pin konektor pada amphenol. Kartu SLC16 mempunyai jumlah 16 Pin LSA yang dapat diukur yaitu 28 V. Tetapi dkarenakan pin no 7 rusak mengakibatkan pin no 7 tidak dapat diukur. Kartu DLC8 mempunyai jumlah 8 pin LSA yang dapat diukur yaitu antar 15 – 40 V. 12. Siapkan SLT, kabel RJ11 ke test cord, dan konektor amphenol yang terhubung ke 3 LSA. 13. Hubungkan amphenol dengan 3 terminal LSA kartu DLC8 yang sudah siap pakai terpasang pada hybrid IP-PBX. 14. Hubungkan SLT ke RJ11 ke test cord , kemudian hubungkan test cord pada PIN LSA yang akan diuji. 15. Cek kondisi SLT apakah dalam keadaany manyala atau tidak. Catat hasil pengujian pada tabel berikutUkur tegangan disetiap pin LSA dan catat hasilnya pada tabel berikut ini. LSA PLUS PIN No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9



Kartu SLC16



Kartu DLC8



Tegangan (Volt) N N N N N N T N N



Tegangan (Volt) N N N -



LSA PLUS PIN No. 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25



Kartu SLC16



Kartu DLC8



Tegangan (Volt) N N N N N N N -



Tegangan (Volt) N N N N N -



16. Siapkan DPT, kabel RJ11 ke test cord, roset, dan konektor amphenol yang terhubung ke 3 LSA. 17. Hubungkan kabel RJ11 ke test cord ke roset. 18. Hubungkan RJ11 ke DPT seperti pada gambar 71. 19. Hubungkan DPT ke pin pada terminal LSA menggunakan kabel RJ11 ke test cord. 20. Cek kondisi DPT pada setiap pin di terminal LSA apakah dalam keadaan menyala atau tidak. Catat hasil pengujian pada tabel di langkah 15. Lakukan pengujian untuk setiap pin pada terminal LSA. 21. Dari hasil pengujian, lakukan analisa dan jawab pertanyaan berikut. Mengapa untuk kartu DLC8 tidak dapat dipasang SLT secara langasung? 22. Gambarkan koneksi ekstensi yang dilakukan pada setiap pengukuran



3.5 Analisa Pada percoban langkah 4, diperoleh data : 1. Sambungan pin konektor pada amphenol dengan menggunakan 1 LSA tidak semua amphenol dengan LSA terhubung. Pada table 1 LSA hanya mendapatkan data sebanyak 8 LSA dengan 8 pasang pin amphenol. Hal ini sesuai dengan penggunaan kartu layanannya yaitu DLC8. 2. Sambungan pin konektor pada amphenol dengan menggunakan 2 LSA pertama tidak semua amphenol dengan LSA terhubung. Pada table 2 LSA hanya mendapatkan data sebanyak 16 LSA dengan 16 pasang pin amphenol. Hal ini sesuai dengan penggunaan kartu layanannya yaitu SLC16. 3. Sambungan pin konektor pada amphenol dengan menggunakan 2 LSA kedua tidak semua amphenol dengan LSA terhubung. Pada table 2 LSA hanya mendapatkan data sebanyak 8 LSA dengan 16 pasang pin amphenol. Hal ini sesuai dengan penggunaan kartu layanannya yaitu DHLC8. 4. Sambungan pin konektor pada amphenol dengan menggunakan 3 LSA semua amphenol dengan LSA terhubung. Pada table 3 LSA mendapatkan data sebanyak 25 LSA dengan 25 pasang pin amphenol. Hal ini sesuai dengan penggunaan kartu layanannya yaitu E&M8. Konektor amphenol ke 4 LSA dapat dihubungkan ke semua jenis kartu. Tetapi data yang diperoleh setiap kartu berbeda-beda, sehingga jumlah data yang diperoleh pada tabel sesuai dengan jenis kartunya



Pada percobaan langkah 9 diperoleh data yaitu pada SLC16 (SLT) pin LSA 1 hingga 16 terdapat tegangan sebesar 28V setiap pinnya. Hal ini sesuai dengan kartu layanannya yaitu SLC16. Tetapi pada pin no 7 tidak terdapat tegangan dikarenakan pinnya rusak. Kartu DLC 8 (DPT) diperoleh tegangan sebanyak 8 pin LSA sebesar antar 15 – 40 V. Hal ini sesuai dengan kartu layanannya yaitu SLC 16. Kita juga dapat mencocokan dengan table untuk pengoreksian agar data yang diperoleh lebih valid. Pada percobaan langkah 15 diperoleh data yaitu kondiri kartu SLC16 (SLT) nyala pada pin no 1 hingga 16 sesuai dengan penggunaan kartu. Tetapi karna pin no 7 rusak maka tidak menyala. Untuk kartu DLC8 (DPT) nyala pin sesuai dengan table sambungan pin konektor pada aphenol dengan jumlah 8 (nyala).



Di bawah ini adalah cara menghubungkan pin pada konektor Amphenol untuk semua kartu layanan opsional 



DLC8







SLC16







DHLC8







E&M8



3.6 Kesimpulan 1. Konektor amphenol ke 3 LSA dapat dihubungkan ke semua jenis kartu 2. Hasil tabel data yang kita peroleh sesuai dengan table sambungan pin konektor pada amphenol