Makalah Desinfektan-Kelompok4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KONSEP DESINFEKTAN Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Patient Safety Dosen Pengampu : Ibu. Popon Haryeti, S.Kep,Ners,M.Hkes Ibu. H. Emi Lindayani, Mkep, Ners



1. 2. 3. 4. 5.



Disusun oleh: Delya Siti Annisa Ibrahim Tyas Ambarrini Nurfitria Sinta Oktafianti Eci Amelia Yandi Rossalia Indah Puspitasari



1902444 1902465 1902475 1902486 1902499



PRODI D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS DI SUMEDANG 2020



KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum Wr. Wb Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah pada mata kuliah Patient Safety “Konsep Desinfektan” tepat pada waktunya. Terimakasih juga kepada ibu Popon Haryeti S.Kep,Ners,M.Hkes selaku dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas mengenai makalah ini sehingga pengetahuan kami dalam penulisan makalah ini semakin bertambah. Tidak ada manusia yang sempurna, oleh karena itu kami menyadari masih terdapat banyak kesalahan yang tanpa sengaja dibuat, baik kata maupun tata bahasa di dalam makalah ini. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Wassalamu’alaikum Wr. Wb



Sumedang, 29 September 2020



PENYUSUN



Kelompok 4



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR......................................................................................................i ........................................................................................................................................... DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii ........................................................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................1 ........................................................................................................................................... Latar Belakang.........................................................................................................1 Rumusan Masalah....................................................................................................1 Tujuan Penulisan.......................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3 Pengertian Desinfeksi.................................................................................................3 Klasifikasi dan penggolongan desinfektan.................................................................4 Penggunaan desinfektan.............................................................................................5 Metode-metode desinfektan.......................................................................................6 BAB III PENUTUP..........................................................................................................8 Kesimpulan................................................................................................................8 ...........................................................................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang



Pada dasarnya ada persamaan jenis bahan kimia yang digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan. Tetapi tidak semua bahan desinfektan adalah bahan antiseptik karena adanya batasan dalam penggunaan antiseptik. Antiseptik tersebut harus memiliki sifat tidak merusak jaringan tubuh atau tidak bersifat keras. Terkadang penambahan bahan desinfektan juga dijadikan sebagai salah satu cara dalam proses sterilisasi, yaitu proses pembebasan kuman. Tetapi pada kenyataannya tidak semua bahan desinfektan dapat berfungsi sebagai bahan dalam proses sterilisasi. Bahan kimia tertentu merupakan zat aktif dalam proses desinfeksi dan sangat menentukan efektivitas dan fungsi serta target mikroorganime yang akan dimatikan. Dalam proses desinfeksi sebenarnya dikenal dua cara, cara fisik (pemanasan) dan cara kimia (penambahan bahan kimia). Disini difokuskan kepada cara kimia, khususnya jenis-jenis bahan kimia yang digunakan serta aplikasinya. Banyak bahan kimia yang dapat berfungsi sebagai desinfektan, tetapi umumnya dikelompokkan ke dalam golongan aldehid atau golongan pereduksi, yaitu bahan kimia yang mengandung gugus -COH; golongan alkohol, yaitu senyawa kimia yang mengandung gugus -OH; golongan halogen atau senyawa terhalogenasi, yaitu senyawa kimia golongan halogen atau yang mengandung gugus -X; golongan fenol dan fenol terhalogenasi, golongan garam amonium kuarterner, golongan pengoksidasi, dan golongan biguanida. Telah dilakukan perbandingan koefisien fenol turunan aldehid (formalin dan glutaraldehid) danhalogen (iodium dan hipoklorit) terhadap mikroorganisme Staphylococcus aureusdan Salmonella typhi yang resisten terhadap ampisilin dengan tujuan untuk mengetahui keefektifan dari disinfektan turunan aldehid dan halogen yang dibandingkan dengan fenol dengan metode uji koefisien fenol .



1



B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian desinfeksi ? 2. Bagaimana klasifikasi dan penggolongan desinfektan ? 3. Bagaimana cara penggunaan desinfektan ? 4. Apa saja metode-metode desinfektan ?



C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian desifektan 2. Untuk mengetahui klasifikasi dan penggolongan desinfektan 3. Untuk mengetahui penggunaan desinfektan 4. Untuk mengetahui metode-metode desinfektan



2



BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Desinfektan



Pengertian desinfeksi adalah sebuah proses perusakan, pembasmian, atau penghambatan pertumbuhan mikroba yang bisa menyebabkan penyakit atau masalah lainnya. Salah satu contoh masalah yang ditimbulkan oleh mikroba adalah pembusukan. Proses pemusnahan mikroba ini bisa terjadi dengan bantuan bahan kimia yang sering disebut sebagai desinfektan. Jadi, desinfeksi adalah prosesnya sementara desinfektan adalah bahan kimia atau alat untuk mencapai hasil dari proses tersebut. Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme patogen. Desinfeksi dilakukan apabila sterilisasi sudah tidak mungkin dikerjakan, meliputi : penghancuran dan pemusnahan mikroorganisme patogen yang ada tanpa tindakan khusus untuk mencegah kembalinya mikroorganisme tersebut. 10 kriteria suatu desinfektan dikatakan ideal, yaitu : Bekerja dengan cepat untuk menginaktivasi mikroorganisme pada suhu kamar Aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organik, pH, temperatur dan kelembaban Tidak toksik pada hewan dan manusia Tidak bersifat korosif Tidak berwarna dan meninggalkan noda Tidak berbau/ baunya disenangi Bersifat biodegradable/ mudah diurai Larutan stabil Mudah digunakan dan ekonomis Aktivitas berspektrum luas Variabel dalam desinfektan + Konsentrasi (Kadar) Konsentrasi yang digunakan akan bergantung kepada bahan yang akan didesinfeksi dan pada 3



organisme yang akan dihancurkan. + Waktu Waktu yang diperlukan mungkin dipengaruhi oleh banyak variable, terdapat beberapa bahan yang bila dilakukan perendaman alat kedokteran untuk proses sterilisasi pada waktu terlalu lama maka bias mengakibatkan korosif . + Suhu Peningkatan suhu mempercepat laju reaksi kimia. Keadaan Medium Sekeliling pH medium dan adanya benda asing mungkin sangat mempengaruhi proses disinfeksi. + Antiseptik Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup, sedang desinfeksi digunakan pada benda mati. Desinfektan dapat pula digunakan



sebagai



antiseptik



atau



sebaliknya



tergantung



dari



toksisitasnya.



Antiseptik adalah substansi kimia yang dipakai pada kulit atau selaput lendir untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme dengan menghalangi atau merusakkannya. Sedangkan desinfektan, pada dasarnya sama, namun istilah ini disediakan untuk digunakan pada bendabenda mati. Beberapa antiseptik merupakan germisida, yaitu mampu membunuh mikroba, dan ada pula yang hanya mencegah atau menunda pertumbuhan mikroba tersebut. Antibakterial adalah antiseptik hanya dapat dipakai melawan bakteri.



2. Klasifikasi dan Penggolongan desinfektan



Klasifikasi, Macam dan Mekanisme Kerja Desinfektan Tingkatan dari Desinfeksi



Ketika agen kimia bekerja, aksi dari desinfektannya dapat digolongkan menjadi:







Level Pertama: desinfeksi menghasilkan kesterilan jika waktu kontak memadai



4







Level Kedua: desinfeksi membunuh bentuk vegetative dari bakteri, jamur, lipid dan non lipid virus, dan tubercle bacilli, tertapi tidak sampai spora.







Level Tiga: desinfeksi hanya membunuh bentuk vegetative dari bakteri, jamur, dan virus berlipid.



Tingkat disinfeksi yang diperlukan tergantung pada prosedur yang akan dilakukan. Misalnya tingkat desinfeksi yang lebih tinggi akan diperlukan untuk instrumen bedah daripada untuk perlengkapan operator. Menurut pemakaiannya desinfektan dibedakan menjadi desinfektan kasar dan halus. Desinfektan kasar digunakan untuk mendesinfeksi ruang, toilet, saluran pembuangan, produk penyakit (misalnya nanah), dan lain lain. Desinfektan halus digunakan untuk mendesinfeksi pakaian dan alat-alat serta tangan. Selaian itu digunakan juga untuk mendesinfeksi kulit dan mukosa misalnya pada operasi.



3. Penggunaan Desinfektan



Secara umum disinfeksi bisa dilakukan dengan beberapa cara. Yaitu spraying, wiping, mopping, submersion, fogging, dan fumigation. Sementara disinfeksi dapat dilakukan dengan menggunakan cairan pembersih yang mengandung disinfektan yang aman. Yaitu untuk membersihkan lantai dengan kain pel, membersihkan permukaan dengan kain atau menyemprot ruangan dengan yang mengandung bahan disinfektan yang aman. Salah satu hal yang perlu diingat adalah peran disinfektan memang penting dalam mencegah penyebaran virus atau bakteri,. Namun, efeknya tidak boleh dilebih-lebihkan sehingga memberikan “false-sense-of-security” atau kecemasan yang sebenarnya tidak perlu. Hal terpenting adalah mengetahui cara aman dan efektif dalam menggunakan disinfektan untuk membersihkan sebuah permukaan dengan benar. Agar tidak keliru, Anda dapat mengikuti panduan cara menggunakan disinfektan berikut ini: 5



1.



Pakailah sarung tangan sekali pakai sebelum membersihkan dan menggunakan



cairan disinfektan. Sarung tangan ini berguna untuk mencegah iritasi pada kulit. 2.



Bersihkan permukaan menggunakan sabun dan air terlebih dahulu, lalu gunakan



disinfektan. 3.



Membersihkan dengan sabun dan air membantu mengurangi jumlah kuman dan



kotoran (seperti debu dan lumpur) di permukaan. Penggunaan disinfektan setelahnya dapat lebih efektif membunuh kuman di permukaan. 4.



Lakukan pembersihan rutin terhadap permukaan atau objek yang sering disentuh



di lingkungan keluarga. Contohnya: meja, gagang pintu, remote TV, sakelar lampu, meja dapur, telepon, keyboard, toilet, keran, wastafel, dan lainnya. 5.



Ikuti instruksi pada label disinfektan untuk memastikan penggunaan produk yang



aman dan efektif. 6.



Setelah selesai melakukan proses disinfeksi, lepas sarung tangan dan cuci tangan



dengan benar terlebih dahulu menggunakan air dan sabun minimal selama 20 detik. 7.



Usahakan untuk mengurangi kontak langsung cairan disinfektan dengan



permukaan tubuh.



4. Metode – Metode Desinfektan Metode desinfeksi merupakan metode yng mempergunakan desinfektan yng bisa membunuh kuman-kuman ataupun mengurangi mikroorganisme patogen (penyebab penyakit) yng ada dalam limbah cair/ air limbah. Desifektan bisa berupa zat senyawa/ zat tertentu, ataupun yang dengannya peralakuan fisik. Proses disinfeksi pada limbah cair umumnya di lakukan sesudah proses pengolahan limbah selesai, yakni sesudah pengolahan primer, sekunder, ataupun tersier, sebelum limbah dibuang ke lingkungan. Agar penggunaan desinfektan tepat guna, tak mencemari lingkungan, serta tak membuat mikrooganisme menjadi resistan (kebal) terhadap suatu zat desinfektan, maka beberapa hal yng butuh diperhatikan disaat memberikan desinfektan, antara lain: - Daya racun zat. - Waktu kontak yng diharapkan.



6



- Efektivitas zat. - Kadar dosis yng dipakai. - Tidak boleh bersifat toksik (racun) terhadap kita-kita serta hewan. - Tahan terhadap air. - Biayanya murah. - Contoh mekanisme desinfeksi pada limbah cair merupakan penambahan klorin (klorinasi), penyinaran yang dengannya sinar ultraviolet (UV), ataupun yang dengannya ozon (O3).



7



BAB III PENUTUP



Kesimpulan



1.Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan.Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme patogen. 2. Beberapa tujuan sterilisasi dan desinfeksi: Mencegah terjadinya infeksi Mencegah makanan menjadi rusak Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri Mencegah kontaminasi terhadap bahan- bahan yg dipakai dalam melakukan biakan murni.



8