LAPRAK TEKBEN 1 (Struktur Buah Dan Biji) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH “STRUKTUR BENIH DAN BIJI” Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Teknologi Benih



Disusun oleh : Nama



: Anisa Fitriani



NIM



: 4442180050



Kelas



: III B



Kelompok



: 4 (Empat)



JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2019



KATA PENGANTAR



Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur atas kehadirat-Nya yang telah memberikan kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan laporan praktikum mata kuliah Teknologi Benih yang berjudul “Struktur Buah dan Biji”, sehingga dapat selesai tepat waktu seperti yang telah direncanakan. Terlepas dari semua itu, mungkin dalam penyusunan laporan ini terdapat kesalahan yang tidak disadari. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakan laporan-laporan selanjutnya. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya.



Serang, September 2019



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR .................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................... ii DAFTAR TABEL .......................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang................................................................................. 1 1.2 Tujuan .............................................................................................. 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah ................................................................................................. 2 2.2 Struktur Buah ................................................................................... 3 2.3 Jenis-Jenis Buah................................................................................ 4 2.4 Biji ................................................................................................... 7 BAB III METODE PRAKTIKUM 3.1 Waktu dan Tempat ........................................................................... 9 3.2 Alat dan Bahan ................................................................................ 9 3.3 Cara Kerja ........................................................................................ 9 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ................................................................................................. 10 4.2 Pembahasan ..................................................................................... 11 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan .......................................................................................... 14 5.2 Saran ................................................................................................ 14 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15 LAMPIRAN



ii



DAFTAR TABEL



Tabel 1. Hasil Pengamatan Struktur Buah dan Biji ......................................... 7



iii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Salah



satu



alat



perkembangbiakan



pada



tumbuhan



yakni



dengan



perkembangbiakan generative yang mana nantinya akan dihasilkan alat perkembangbiakan atau biasa juga disebut bunga dan dari bunga nantinya akan dihasilkan suatu organ yang berupa buah sebagai hasil dari bunga yang tadi. Dalam buah sendiri terdapat biji sebagai inti dari buah, yang mana nantinya akan berguna sebagai bakal calon tanaman baru (Mulyani, 2006). Buah dikenal dengan nama ilmiah fructus. Buah dihasilkan dari proses penyerbukan atau pembuahan pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah dan buah adalah struktur yang membawa biji. Dengan demikian buah adalah organ pada tumbuhan yang berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan (Rosanti, 2013). Setelah terjadinya penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah, dan bakal biji tumbuh menjadi biji. Bagi tumbuhan biji (Spermathophyta), biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tanaman baru (Rafi, 2006). Untuk itu, perlu dilakukannya praktikum ini untuk mengetahui struktur buah dan biji pada tanaman.



1.2 Tujuan Tujuan dari Praktikum Struktur Buah dan Biji ini yaitu agar mahasiswa mampu mengenal struktur buah dan biji.



1



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Buah Buah adalah salah satu organ tumbuhan untuk pembiakan, mengandung biji setelah pembuahan pistil (bunga betina) tumbuh jadi buah. Ovum tumbuh menjadi biji, dinding ovarium jadi kulit buah. Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas. Karena buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati (Campbell, 2003). Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya (Hidayat, 1995). Buah memiliki kandungan gizi, vitamin, mineral dan serat yang sangat perlu untuk dikonsumsi setiap hari. Keanekaragaman warna pada buah bukanlah sekedar pembeda jenis antar buah yang satu dengan yang lainnya. Warna buah merupakan sumber informasi dari kandungan nutrisinya. Kandungan dan jenis phytonutrient dalam buah diindikasikan oleh warna buah. Masing-masing mempunyai manfaat tersendiri untuk tubuh sesuai dengan warnanya. Phytonutrient penting untuk



2



kesehatan, perlu diperhatikan porsi makan buah dan variasi warna buah yang dimakan guna memaksimalkan manfaat bagi kesehatan (Komarayanti, 2017). Pada umumnya buah berkembang dari bagian alat kelamin betina (putik) yang disebut bakal buah yang mengandung bakal biji. Buah yang lengkap tersusun atas biji, daging buah, dan kulit buah. Kulit buah ada yang dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp, mesokarp dan endokarp sebelum biji masak (Mulyani, 2006). Buah adalah suatu hasil dari proses akhir yang mulai dari penyerbukan atau persarian. Pada hakikatnya buah hanya dibedakan kedalam 2 jenis, yang pertama adalah buah semu dan yang kedua adalah buah sejati. Tak lepas dari penamaan buah tersebut menjadi buah sejati dan buah semu dapat dilihat dari struktur buah dan bagian – bagian buah yang ada pada buah. Misalnya dikatakan buah sejati atau buah sebenarnya adalah ketika bentuk buah tidak terhalangi oleh bagian – bagian buah yang ada, pengecualian tetap ada, seperti pada buah jambu mete terlihat tangkai bunga yang membesar seperti buah, padahal bagianyang membesar itu bukan buah tapi tangkai buah (Sudarnadi, 1996).



2.2 Struktur Buah Buah akan membungkus dan melindungi biji. Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi daging buah. Daging buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, yang dikenal sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Lapisan di bagian luar disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium) atau epikarp (epicarpium). Lapisan di dalam disebut dinding dalam atau endokarp



3



(endocarpium). Lapisan tengah yang bisa tersusun sampai beberapa lapis disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium) (Rosanti, 2013).



2.3 Jenis-Jenis Buah Buah terbentuk dari bakal buah. Di dalam bakal buah terdapat daun-daun buah, yang akan berkembang menjadi buah. Buah seperti ini disebut buah sejati, yaitu buah yang sesungguhnya, contohnya mangga, jeruk, apel, pepaya, durian, dan sebagainya. Pada beberapa tumbuhan, buah yang terbentuk bukan berasal dari bakal buah. Buah berasal dari bagian-bagian bunga lainnya yang membesar membentuk struktur seperti buah. Buah seperti ini dinamakan buah palsu atau buah semu, yang dikonsumsi sebagai buah-buahan. Contohnya adalah nangka, cempedak, jambu mede, dan sebagainya (Rosanti, 2013). Menurut Tjitrosoepomo (2005), buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu : 1. Buah semu atau buah tertutup, yaitu jika buah terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain bunga, yang malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian, dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat, dapat dimakan), sedang buah yang sesungguhnya



kadang-kadang



tersembunyi.



Buah



semu



dapat



dibedakan dalam : a. Buah semu tunggal, yaitu buah terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah, misalnya : tangkai bunga pada buah jambu monyet dan kelopak bunga pada buah ciplukan. b. Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi di samping itu ada bagian lain pada bunga itu yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang mencolok (dan seringkali yang berguna), misalnya pada buah arbe (Fragraria vesca L.) c. Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja,



4



misalnya buah nangka (Artocarpus integra Merr.), dan keluwih (Artocarpus communis Forst.), yang terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun-daun tenda bunga yang pada ujungnya berlekatan satu sama lain, hingga merupakan kulit buah semu ini. 2. Buah sungguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti. Sama halnya dengan buah semu, buah sejati pertama-tama dapat dibedakan lebih dahulu dalam 3 golongan, yaitu : a. Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan, misalnya : buah mangga (Mangifera indica L.), mempunyai satu ruang dengan satu biji, buah pepaya (Carica papaya L.), terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji. Buah sejati tunggal dapat dibedakan lagi dalam dua golongan, yaitu : a) Buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering, misalnya buah kacang tanah (Arachis hypogoea L.), padi (Oryza sativa L.), dan lain-lain. b) Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus), ialah jika dinding buahnya menjadi tebal berdaging. Dinding buah seringkali dengan jelas dapat dibedakan dalam tiga lapisan yaitu : 



Kulit luar (exocarpium atau epicarpium) merupakan lapisan tipis, tetapi kuat atau kaku seperti kulit dengan permukaan yang licin.







Kulit tengah (mesocarpium) biasanya tebal berdaging atau berserabut, dan jika lapisan ini dapat dimakan, maka lapisan



5



inilah yang dinamakan daging buah (sarcocarpium), misalnya pada mangga (Mangifera indica). 



Kulit dalam (endocarpium), yang berbatasan dengan ruang yang mengandung bijinya, cukup tebal dan keras misalnya pada kenari (Canarium commune L.), kelapa (Cocos nucifera L.).



b. Buah sejati ganda, terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain, dan masing-masing bakal buah menjadi satu buah, misalnya pada cempaka (Michelia champaca Bail.). Buah sejati ganda adalah buah yang terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang masing-masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati, tetapi kesemuanya tetap berkumpul pada satu tangkai. Menurut sifat masing-masing buah yang berkumpul tadi, buah sejati ganda dapat dibedakan dalam : a) Buah kurung ganda, misalnya pada mawar (Rosa hybrida Hort.), dalam badan yang berasal dari dasar bunganya yang berbentuk periuk terdapat banyak buah-buah kurung. b) Buah batu ganda. Pada jenis-jenis rubus (Rubus fraxinifolius Poir.), bunganya mempunyai banyak bakal buah, yang kemudian masing-masing tumbuh menjadi buah batu. c) Buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang masing-masing tumbuh menjadi buah bumbung, terdapat a.l. pada pohon cempaka (Michelia champaka L.). d) Buah buni ganda, seperti di atas, tetapi bakal buah berubah menjadi buah buni, misalnya srikaya (Annona squamosa L.). c. Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul, sehingga seluruhnya tampak seperti buah saja, misalnya pada pandan



6



(Pandanus tectorius Sol.). Sama halnya dengan buah sejati ganda, buah sejati majemuk dapat dibedakan atas : a) Buah buni majemuk, jika bakal buah masing-masing bunga dalam bunga majemuk membentuk suatu buah buni, misalnya pada nanas (Ananas comosus Merr.). Pada buah nenas pada pembentukan buah ikut pula mengambil bagian daun-daun pelindung dan daun-daun tenda bunga sehingga keseluruhannya nampak sebagai satu buah saja. b) Buah batu majemuk, misalnya terdapat pada pandan (Pandanus tectorius Sol.). Pada pandan rangkaian bunga betinanya setelah mengalami penyerbukan, berubah menjadi buah batu majemuk, yang masih kelihatan sebelah luarnya. Bahwa kelompokan buah itu adalah kumpulan banyak buah. c) Buah kurung majemuk, misalnya pada bunga matahari (Helianthus annus L.). Bunga tumbuhan ini terdiri atas bunga-bunga mandul di tepi dan bunga yang subur di tengah. Dan karena tiap bunga yang subur itu setelah penyerbukan pembuahan berubah menjadi sebuah buah kurung, maka seluruh bunga akan berubah menjadi suatu buah kurung majemuk.



2.4 Biji Biji adalah organ yang sangat menentukan kelangsungan generasi suatu jenis tumbuhan di alam. Bentuk dan ukuran biji, baik antar jenis maupun di dalam jenisnya sendiri sangat beragam. Menetapnya satu jenis tumbuhan dalam suatu habitat tertentu tidak lepas dari karakter fisik dan sifat biologis bijinya (Mursidawati, 2012). Bakal biji akan tumbuh dan berkembang menjadi biji. Di dalam bakal biji terdapat zigot dan endosperm. Zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio. Pembuahan ganda menghasilkan zigot dan endosperm. Setelah terjadi pembuahan ganda, bakal biji akan berkembang menjadi buah yang melindungi biji (Arywina, 2006).



7



Biji dibedakan menjadi 3 bagian yakni kulit biji (spermodermis), tali pusar (funiculus) dan inti biji (nucleus seminis). Kulit biji terdiri dari 2 lapisan yakni lapisan kulit luar (testa) yang melindungi bagian dalam biji dan lapisan kulit dalam (tegmen) yang tipis seperti selaput, disebut juga kulit ari. Funiculus yakni bagian penghubung biji dengan tembuni (plasenta). Inti biji yakni semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya, terdiri atas lembaga (embrio) dan albumen (jaringan yang berisi cadangan makanan bagi kecambah) (Tjitrosomo, 2007).



8



BAB III METODE PRAKTIKUM



3.1 Waktu dan Tempat Praktikum Struktur Buah dan Biji ini dilaksanakan pada hari kamis, 19 September 2019 Pukul 07.00-09.00 WIB di Laboratorium Bioteknologi, Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.



3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada Praktikum Struktur Buah dan Biji ini antara lain pensil, penghapus, pulpen, kertas HVS, dan cutter. Sedangkan bahan yang digunakan pada Praktikum Struktur Buah dan Biji ini antara lain mentimun, jagung, kacang hijau, cabai merah, apel, dan jeruk.



3.3 Cara Kerja Adapun cara kerja dalam Praktikum Struktur Buah dan Biji ini yaitu sebagai berikut : 1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Mentimun, cabai merah, apel, jeruk, jagung, dan kacang hijau dipotong secara melintang dan membujur 3. Digambar penampang melintang dan membujur mentimun, cabai merah, apel, jeruk, jagung, dan kacang hijau 4. Diamati bagian-bagian yang terdapat pada buah dan biji lalu beri keterangan pada gambar.



9



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN



4.1 Hasil Tabel 1. Hasil Pengamatan Struktur Buah No.



Gambar



Keterangan



Mentimun (Cucumis sativus)



1.



Melintang







Epikarp







Mesokarp







Endokarp



Membujur



Cabe Merah (Capsicum annuum)



2.



Melintang



Bagian-Bagian Buah : 



Epikarp







Mesokarp







Endokarp



Membujur



Apel (Malus domestica)



3. Melintang



Bagian-Bagian Buah : 



Epikarp







Mesokarp







Endokarp



Membujur



Jeruk (Citrus)



Bagian-Bagian Buah :



4.



Melintang



Bagian-Bagian Buah :



Membujur



10







Eksokarp







Mesokarp







Central coulomn







Endokarp







Plasenta



Tabel 2. Hasil Pengamatan Struktur Biji No.



Gambar



Keterangan



Jagung (Zea mays L.)



1.



Melintang







Testa







Endosperm







Kotiledon







Embrio



Membujur



Kacang Hijau (Vigna radiata)



2.



Melintang



Bagian-Bagian Biji



Membujur



Bagian-Bagian Biji 



Testa







Plumula







Epikotil







Hipokotil







Radikula







Kotiledon



4.2 Pembahasan Pada praktikum kali ini, buah yang diamati adalah mentimun (Cucumis sativus), apel (Malus domestica), cabai merah (Capsicum annuum), dan jeruk (Citrus). Sedangkan biji yang diamati ialah jagung (Zea mays L.) dan kacang hijau (Vigna radiata). Struktur yang diidentifikasi menghasilkan struktur melintang dan membujur buah dan biji yang berbeda-beda. Asisten Laboratorium menjelaskan bahwa buah merupakan hasil dari perkembangan bakal buah. Hal ini sesuai dengan pendapat Hidayat (1995), bahwa buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh



11



serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya. Pada mentimun (Cucumis sativus), setelah diamati penampang melintang dan membujurnya, didapat bahwa strukturnya terdiri atas epikarp, mesokarp, dan endokarp. Menurut Rosanti (2013), lapisan di bagian luar disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium) atau epikarp (epicarpium). Lapisan di dalam disebut dinding dalam atau endokarp (endocarpium). Lapisan tengah yang bisa tersusun sampai beberapa lapis disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium), bagian tersebut diidentifikasi dari bagian luar ke bagian dalam, hal ini dapat terlihat apabila buah dipotong menjadi dua bagian. Menurut Rubatzky (1997) Buah mentimun merupakan buah sejati tunggal, terjadi dari satu bunga yang terdiri satu bakal buah saja. Buah berkedudukan menggantung dan dapat berbentuk bulat, kotak, lonjong, atau memanjang dengan ukuran yang beragam. Jumlah dan ukuran duri atau kutil yang terserak pada ukuran buah beragam, biasanya lebih jelas terlihat pada buah muda. Warna kulit buah juga beragam dari hijau pucat hingga hijau sangat gelap, daging bagian dalam berwarna putih hingga putih kekuningan. Biji matang berbentuk pipih dan berwarna putih. Pada cabai merah (Capsicum annuum), sama halnya dengan struktur mentimun, setelah diamati penampang melintang dan membujurnya, didapat bahwa strukturnya terdiri atas epikarp, mesokarp, endokarp, dan biji. Pada apel (Malus domestica), sama halnya dengan struktur mentimun dan cabe merah, setelah diamati penampang melintang dan membujurnya, didapat bahwa strukturnya terdiri atas epikarp, mesokarp, endokarp, dan biji. Menurut Nooriza (2016) Buah apel masuk kedalam buah sejati tunggal berdaging, dimana yang dimaksud adalah buah berdaging apel (pomum). Adapun struktur dari buah apel yaitu terdiri dari kulit buah (exocarpium), merupakan lapisan tipis, tetapi sering kali



12



kuat atau kaku seperti kulit, dengan permukaan yang licin, kulit tengah atau daging buah (mesocarpium), biasanya tebal berdaging dan berserabut, selain itu lapisan ini dapat dimakan, serta kulit dalam (Endocarp), yang berbatasan dengan ruang yang mengandung biji, seringkali cukup tebal dan keras. Pada buah jeruk (Citrus) ini setelah diamati struktur melintang dan membujurnya didapati bagian diantaranya ialah terdapatnya eksokarp, mesokarp, plasenta, endokarp, dan central coulumn. Menurut Cahyono (2005), buah jeruk terdiri dari kulit luar (albedo), kulit dalam (flavedo), segmen buah (Endocarp), yang terdiri dari gelembung-gelembung kecil berisi cairan dan terbungkus oleh segmen (endocarp), dalam hal ini disebut dengan pulp. Pada jagung (Zea mays L.), setelah diamati penampang melintang dan membujurnya, didapat bahwa strukturnya terdiri atas Testa, Endosperm, Kotiledon, dan Embrio. Menurut Suarni (2006) secara struktural, biji jagung yang telah matang terdiri atas empat bagian utama, yaitu perikarp, lembaga, endosperm, dan tip kap. Perikarp merupakan lapisan pembungkus biji yang berubah cepat selama proses pembentukan biji. Pada waktu kariopsis masih muda, sel-selnya kecil dan tipis, tetapi sel-sel itu berkembang seiring dengan bertambahnya umur biji. Pada taraf tertentu lapisan ini membentuk membran yang dikenal sebagai kulit biji atau testa/aleuron yang secara morfologi adalah bagian endosperm. Endosperm merupakan bagian terbesar dari biji jagung, yaitu sekitar 85%, hampir seluruhnya terdiri atas karbohidrat dari bagian yang lunak dan bagian yang keras. Menurut Hariana (2005), embrio yang berkembangnya sempurna terdiri dari strukturstruktur seperti epikotil, hipokotil, kotiledon, dan radikula. Pada pengamatan kacang hijau (Vigna radiata), setelah diamati struktur melintang dan membujurnya didapati hasil bahwa strukturnya terdiri atas Testa, Plumula, Epikotil, Hipokotil, Radikula, dan Kotiledon.



13



BAB V PENUTUP



5.1 Simpulan Pada praktikum Struktur Buah dan Biji ini yang diamati ialah mentimun (Cucumis sativus), apel (Malus domestica), cabai merah (Capsicum annuum), jeruk (Citrus), jagung (Zea mays L.) dan kacang hijau (Vigna radiata). Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa buah merupakan pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Selain itu, buah juga dibagi atas 2 jenis yaitu buah sejati dan buah semu yang mana diantara kedua jenis tersebut memiliki bagian-bagiannya masing-masing. Pada umumnya setiap buah memiliki bagian perikarp yang terdiri atas eksokarp, mesokarp, endokarp, dan endosperm sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.



5.2 Saran Pada saat Praktikum, sebaiknya kita memperhatikan semua yang dijelaskan Asisten Laboratorium agar kita semua sebagai praktikan dapat memahami praktikum ini dengan jelas dan selalu menjaga kondusifitas agar praktikum dapat berjalan dengan lancar, tertib, dan aman.



14



DAFTAR PUSTAKA



Arywina, Dian. 2006. Bilogi III. Jakarta : PT.Gelora Aksara Pratma. Cahyono, Bambang. 2005. Budidaya Jeruk Mandarin. Yogyakarta: UGM Press. Campbell. 2003. Biologi. Jakarta: Erlangga. Hariana, A. 2005. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Depok: Penebar Swadaya. Hidayat, Estiti B. 1995. Tumbuhan berbiji. Bandung: ITB. Komarayanti, Sawitri. 2017. Ensiklopedia Buah-buahan Lokal Berbasis Potensi Alam Jember. Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi. Vol. 2(1): 61-75. Mulyani. 2006. Ramuan Tradisional untuk Penderita Asma. Jakarta: PT. Penebar Swadaya. Mursidawati, Sofi. 2012. Morfologi Buah dan Biji. Jurnal Buletin Kebun Raya. Vol. 15(1): 21-30. Nooriza, Roziku. 2016. Pengembangan Tingkat Kematangan Buah Apel Manalagi. Malang: Politeknik Negeri Malang. Rafi. 2006. Morfologi Tumbuhan. Bandung: Penebar. Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga. Rubatzky, V. E. dan M. Yamaguchi. 1997. Sayuran Dunia 2. Jakarta: Swadaya. Suarni dan S. Widowati. 2006. Struktur, Komposisi, dan Nutrisi Jagung. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Sudarnadi, H. 1996. Tumbuhan Monokotil. Jakarta: Penebar Swadaya. Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Tjitrosomo, S. 2007. Botani Umum 1. Bandung: Angkasa.



15