MAKALAH Sruktur Eksternal Buah, Biji, Lembaga [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH STRUKTUR EKSTERNAL BUAH, BIJI DAN LEMBAGA



DISUSUN OLEH: 1. 2. 3. 4. 5.



NAFTALIA ADELNITA. TIOHO FITRIYANI MIFTHA HULJANNAH JOICE VIANA NOFRIANI NONGKA SITI RAMLA



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO POSO TAHUN 2019 KATA PENGANTAR



Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul "STRUKTUR EKSTERNAL BUAH, BIJI, DAN LEMBAGA". Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya rekan-rekan yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari Makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar Makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca. 21 September 2019



Penulis



i DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR...............................................................................................................i DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang..........................................................................................................................1



B.



Rumusan Masalah....................................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN



A.



Definisi buah..........................................................................................................................3



B.



Klasifikasi buah............................................................................................................................3



C.



Difinisi biji…………..............................................................................................................7



D.



Struktur biji…........................................................................................................................8 BAB III PENUTUP



A.



Kesimpulan.............................................................................................................................10



B.



Saran......................................................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................11



ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang



Buah dan biji adalah bagian dari organ reproduksi tumbuhan tingkat tinggi. Pada hakekatnya keberadaan buah hanya dapat dijumpai pada tumbuhan yang termasuk dalam sub divisi Angiospermae. Pada tumbuhan Gymnospermae, biji tidak ditutupi oleh daun buah sehingga tidak membentuk buah. Gymnospermae sebagaimana asal kata dari sub divisi ini memiliki biji yang telanjang. Buah adalah suatu hasil dari proses akhir yang mulai dari penyerbukan atau persarian. Pada hakikatnya buah hanya dibedakan kedalam 2 jenis, yang pertama adalah buah semu dan yang kedua adalah buah sejati. Tak lepas dari penamaan buah tersebut menjadi buah sejati dan buah semu dapat dilihat dari struktur buah dan bagian – bagian buah yang ada pada buah. Misalnya dikatakan buah sejati atau buah sebenarnya adalah ketika bentuk buah tidak terhalangi oleh bagian – bagian buah yang ada, pengecualian tetap ada, seperti pada buah jambu mete terlihat tangkai bunga yang membesar seperti buah, padahal bagianyang membesar itu bukan buah tapi tangkai buah. Dikatakan buah semu karena terlihat bagian – bagian yang menghalangi atau membungkus buah yang sebenarnya, seperti pada buah ciplukan bagian buahnya terhalang oleh kelopak bunga yang ikut tumbuh dalam proses pembuahan dan kemudian tumbuh dan membungkus bagian buah yang sebenarnya . Selain itu, ada juga pengkhususan – pengkhususan pada buah, seperti buah semu dibagi lagi menjadi buah semu tunggal, buah semu ganda, dan buah semu majemuk. pada buah semu kadangkala bentuknya dapat menipu dan membuat keliru khususnya bagi orang – orang awam yang tidak mengenal bagian mana yang disebut buah pada buah semu, kadang kita juga suka tertipu oleh bentuk buah semu yang sebenarnya dan bagian lain yang ikut tumbuh yang lebih memikat perhatian dibandingkan dengan bagian buah yang sebenarnya. Selain buah, bagian tumbuhan tyang paling penting adalah biji. Biji adalah organ perkembangbiakan bagi tumbuhan Spermatophyta. Pada Angiospermae, biji dji ibungkus dengan daun buah sehingga dikenal sebagai biji tidak tertutup oleh daun buah sehingga dikenal sebagai tumbuhan berbiji terbuka.Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka dianggap perlu untuk menyusun suatu makalah sebagai bahan informasi dan rujukan dalam pemahaman terhadap buah dan biji.



1 B. Rumusan Masalah 1. Apa yang membedakan antara buah semu dengan buah sejati?



2. Bagaimana pengklasifikasian buah semu dan buah sejati? 3. Bagaimana susunan dari lapisan-lapisan dinding buah? 4. Bagaimana susunan lapisan dinding biji? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui perbedaan antara buah sejati dengan buah semu? 2. Untuk mengetahui pembagian buah berdasarkan asal dan proses terbentuknya 3. Untuk mengetahui susunan dari lapisan dinding buah 4. Untuk mengetahui susunan lapisan-lapisan biji



2



BAB II PEMBAHASAN A. Defenisi Buah Buah (fruktus) adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium).Buah terbentuk setelah terjadi setelah terjadi peristiwa penyerbukan. Jika penyerbukan berhasil, dimana serbuk sari berhasil mencapai bakal buah. Maka akan terbentuk buah dan biji. Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan. B. Klasifikasi Buah Secara umum, buah dibedakan atas buah sejati dan buah semu. Buah sejati adalah buah yang semata-mata berasal dari bakal buah sedangkan buah semu adalah buah yang berasal dari bakal buah dan bagian-bagian bunga yang lain yang justru menjadi bagian utama pada buah. 1. Buah Sejati Buah sejati menurut asal pembentukannya dibedakan menjadi tiga bagian, yakni: a. buah sejati tunggal, Buah sejati tunggal buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih. Buah dapat berisi satu biji atau lebih. Contoh Mangga (Mangifera indica), Carica papaya dan Durio zibethinus. Buah sejati tunggal dibedakan lagi menjadi buah sejati tunggal yang kering (siccus) dan buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus). a. Buah sejati tunggal yang kering Buah sejati tunggal yang kering adalah buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering. Buah siccus dibedakan atas tujuh macam, yakni : Ø Buah padi (caryopsis), yakni buah yang berdinding tipis, mengandung satu biji, dan kulit buah berlekatan dengan kulit biji. Contoh Oryza sativa dan Zea mays.



3 Ø Buah kurung (achenium), yakni buah berbiji satu yang tidak pecah, dinding buahnya tipis, berdampingan dengan kulit biji tetapi tidak berlekatan. Contoh Mirabilis jalapa dan Helianthus annuus.



Ø Buah keras (nux), yakni buah yang mempunyai kulit buah yang keras dan kaku. Contoh castanea argentea.



Ø Buah keras bersayap (samara), yakni buah keras yang memiliki alat tamabahan berupa sayap. Contoh suku Dipterocarpacea Ø Buah berbelah (schizocarpium), yakni buah yang mempunyai dua ruang atau lebih, tiap ruang berisi satu biji dan jiak pecah akan membentuk seperti buah kurung. Contoh Centella asiatica,. Ø Buah kendaga (rhegma), yakni buah yang jika pecah, masing-masing akan pecah lagi sehingga bijinya akan keluar. Contoh Ricinus communis Ø Buah kotak, yakni suatu buah kering sejati yang mengandung banyak biji, terdiri atas satu atau banyak daun buah, jika masak lalu pecah,, tetapi kulit buah yang pecah sampai lama melekat pada tangkai buah. Contoh Samania saman.



4 b. Buah Sejati Tunggal yang Berdaging (Carnosus) Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus) umumnya memiliki tiga lapisan dinding buah, yakni dinding luar (epicarpium), dinding tengah (mesocarpium) dan dinding dalam (endocarpium). Namun, pada beberapa jenis hanya terdiri dari dua lapisan.. Buah sejati yang berdaging dibedakan atas enam jenis, yakni : Ø Buah Buni (bacca), yakni buah sejati berdaging yang hanya terdiri atas dua lapisan. Contoh Carica papaya



Ø Buah mentimun (pepo), yakni buah buni yang berasal dari tiga dau n buah yang melekuk kea rah dalam dan selanjutnya melekuk kembali kea rah luar membentuk sekat-sekat semula. Contoh Cvuucumis sativus Ø Buah jeruk (hesperidium), yakni buah buni yang berdiferensiasi membentuk tiga jenis lapisan (flavedo, albedo dan endotesta). Contoh Cytrus sp. Ø Buah batu (drupe), yakni buah yang memiliki tiga lapisan dinding buah yang keras seperti batu. Contoh Cocos nucifera Ø Buah delima contoh Punica granatum Ø Buah apel (pomum), contoh Pyrus malus 2. buah sejati ganda, Buah sejati ganda adalah buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Buah sejati ganda dibedakan menjadi empat jenis, yakni : Ø Buah kurung ganda contoh Rosa sp.



5 Ø Buah batu ganda contoh Rubus fraxinifolius Ø Buah bumbung ganda contoh Michelia champaka Ø Buah buni ganda contoh Annona muricata 3. buah majemuk, Buah sejati majemuk adalah buah sejati yang terbentuk dari bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Buah sejati majemuk dibedakan menjadi tiga, yakni: a. Buah buni majemuk, yakni buah yang berasal dari bunga majemuk yang masing-masing tumbuh menjadi buah buni. Contoh Ananas comosus b. Buah batu majemuk, yakni buah yang berasal dari bunga majemuk yang tumbuh menjadi buah batu. Contoh Pandanus tectorius c. Buah kurung majemuk, yakni buah yang berasal dari bunga majemuk yang masing-masing tumbuh menjadi buah kurung. Contoh Helianthus anuus 4. Buah Semu



Buah semu atau sering juga disebut buah tertutup yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian – bagian lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, menrik perhatian, dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat atau dapat dimakan), sedangkan buah yang sebenarnya kadang kadang tersembunyi.



6 a. Buah semu tunggal Buah semu tunggal yaitu, Buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini, selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah, misalnya: 1. tangkai bunga, pada buah jambu mete ( anacardium oc. Cidentale L.), pada prosesnya buah ini berkembang akan tetapi tangkai bunga pada buah mete ikut tumbuh dan membesar serta berdaging tebal dan bagian tebal itu berisi cadangan makanan. Sedangkan buah yang yang sebenarnya adalah terletak diujung bagian yang membesar itu (metenya). 2. kelopak bunga, pada buah ciplukan (physalis minima L.). pada prosesnya buah ini berkembang akan tetapi kelopak bunga pada buah ciplukan termodifikasi sedemikian rupa sehingga bagian kelopak itu melebar dan membungkus bagian buah ciplukan sehingga buah yang sebenarnya tertutupi oleh kelopak yang melebar tadi. Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini. b. Buah semu ganda Buah semu ganda yaitu, jika pada suatu bunga terdapat lebih dari pada satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing – masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga tadi yang ikut tumbuh dan merupakan bagian buah yang menarik perhatian (dan seringkali berguna). Misalnya buah arbe (Fragraria vesca L.). pada prosesnya bakal buah yang banyak dan bebas satu sama lain tadi akan tumbuh dan berkembang, akan tetapi bagian bunga ( dasar bunga) pada buah arbe ikut tumbuh dan membesar serta berdaging tebal dan bagian tebal itu berisi cadangan makanan. Sedangkan buah yang yang sebenarnya adalah yang tampak seperti titik – titik hitam kecil. c. Buah Semu Majemuk Buah semu majemuk yaitu, buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja misalnya buah nangka (Artocharpus Integra Merr.), yang terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun tenda bunga pada ujungnya berlekatan satu sama lain, sehingga merupakan kulit buah semu ini. C. Definisi Biji Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.



7 D. Struktur Biji



Pada umumnya biji memiliki tiga bagian utama, yakni: 1. 2.



lembaga (embrio). cadangan makanan untuk pertumbuhan embrio.



3.



pelindung biji, yakni kulit biji.



a. Lembaga (embrio) adalah jaringan bakal tumbuhan dari mana tumbuhan yang baru akan berkembang manakala kondisi lingkungannya sesuai. Lembaga ini memiliki satu helai daun lembaga (kotiledon) pada tetumbuhan berkeping satu (monokotil); dua helai daun lembaga pada hampir semua tetumbuhan berkeping dua (dikotil); dan dua atau lebih pada tetumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae). Selanjutnya lembaga juga memiliki calon akar yang disebut radikula dan calon tunas yang disebut plumula. Calon batang yang terletak di atas titik perlekatan daun lembaga disebut epikotil, dan yang terletak di bawahnya disebut hipokotil.



b. cadangan makanan, yang diperlukan oleh tumbuhan baru ketika mulai tumbuh membesar. Bentuk nutrisi yang disimpan bervariasi tergantung pada jenis tumbuhan tersebut. Pada Angiospermae, cadangan ini bermula dari jaringan yang disebut endosperma, yang berasal dari tetumbuhan induk melalui proses pembuahan ganda. Endosperma yang biasanya triploid ini kaya akan minyak nabati atau zat pati dan protein. Pada Gymnospermae seperti halnya konifera, jaringan makanan cadangan ini berasal dari bagian gametofit betina, jadi bersifat haploid. Pada beberapa spesies, lembaga melekat pada endosperma atau gametofit betina, yang cadangan makanannya kelak digunakan ketika lembaga berkecambah. Pada jenis-jenis yang lain, cadangan makanan pada endosperma telah diserap lembaga dalam tahap perkembangan biji, dan kemudian disimpan di dalam daun lembaga. Dalam kasus terakhir ini, biji yang telah masak tidak lagi memiliki endosperma dan disebut biji eksalbumina (exalbuminous seeds). Beberapa contohnya adalah biji kacang-kacangan (misalnya buncis, kacang merah, dan kacang ercis), pasang, lobak, dan bunga matahari. Sementara biji yang tetap memiliki endosperma hingga masak dikenal sebagai biji albumina (albuminous seeds). Kebanyakan monokotil



(misalnya jenis-jenis rumput dan palma), sebagian dikotil (misalnya jarak), dan semua Gymnospermae memiliki tipe biji albumina ini. 8 c. Kulit biji (testa) berkembang dari jaringan integumen yang semula mengitari ovula (bakal biji). Tatkala biji masak, kulit biji ini dapat setipis kertas (misalnya pada kacang tanah) atau tebal dan keras seperti pada kelapa. Kulit biji ini berguna untuk menjaga lembaga dari kekeringan dan kerusakan mekanis. Di samping ketiga bagian utama biji di atas, beberapa spesies memiliki bagian tambahan pada biji yang dihasilkannya; misalnya salut biji (arilus) pada pala, rambut pada kapas, atau sejenis struktur yang mengandung minyak yang disebut elaiosome (misalnya pada biji jarak dan biji aneka jenis Euphorbiaceae lainnya). Biji-biji juga acap memiliki tanda bekas tali pusat yang disebut hilum (pusar atau pusat) dan rafe (garis biji).



9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengam,atan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Buah sejati adalah buah yang berasal dari bakal buah dan tidak melibatkan perkembangan bagian-bagian bunga yang lain sedangkan buah semu adalah buah yang berasal dari bakal buah dan bagian-bagian buah yang lain yang yang justru menjadi bagian yang menyolok pada buah. 2. Buah ditinjau dari asal perkembangannya dibedakan atas tiga bagian, yakni buah tunggal yang berasal dari bunga dengan satu bakal buah; buah ganda yakni buah yang berasal dari satu bunga dengan beberapa bakal buah dan buah majemuk, yakni buah yang berasal dari buah majemuk 3. Lapisan dinding buah terdiri atas tiga bagian, yakni epicarpium, mesocarpium dan endocarpium 4. Biji tersusun atas tiga komponen, yakni kulit biji (spermodermis), tali pusar (funiculus) dan inti biji (Nucleus seminis) B. Saran Saran yang saya berikan dalam makalah ini adalah sebaiknya dalam penyusunan makalah ini adalah sebaiknya ruang lingkupnya dibatasi agar pembahasannya lebih terarah



10



DAFTAR PUSTAKA Jati, W.2007.Aktif Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas XI.Jakarta:Ganeca Exact Ridhawati.2009.Biologi Umum.Universitas Cokroaminoto Palopo Campbell,N.A.,J.B.Reece & L.G.Mitchell.2002.Biologi.Jakarta:Erlangga Wahyu S,I.2006.Biologi untuk SMA/MA Kelas XI.Bogor:CV Duta Grafika Ridhawati.2009.Biologi Umum.Universitas Cokroaminoto Palopo Campbell,N.A.,J.B.Reece & L.G.Mitchell.2002.Biologi.Jakarta:Erlangga Wahyu S,I.2006.Biologi untuk SMA/MA Kelas XI.Bogor:CV Duta Grafika



11