Lembar Kerja Rapid Entire Body Assesment [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LEMBAR KERJA RAPID ENTIRE BODY ASSESMENT (REBA)



Langkah-Langkah Penilaian dan Skoring dengan Metode REBA (Grup A) : 1. Menilai Postur Leher (Locate Neck Posture)



Nah pada postur leher ini kita akan mengobservasi pekerja dan menilai berapa sudut yang dibentuk oleh leher pekerja. Interpretasinya gini : Postur



Skor



Total



Flexion: 0 – 20°



1



Flexion: > 20° Extension > 20°



2



Jika leher berputar (twisted) atau miring (tilted) ke samping skor ditambah +1



Leher



Nah, setelah observasi dan sudah menentukan skor, masukkan dalam kolom total untuk postur leher yaa. 2. Menilai Postur Punggung/Badan



Sebenernya dalam bahasa inggrisnya ini adalah trunk, karena diterjemahin ke Bahasa Indonesia agak bingung juga menerjemahkannya, yang pasti ini adalah bagian belakang tubuh



(batang tubuh) jadi secara visual bisa kita lihat di daerah punggung pekerja. Interpretasi tentang batang tubuh ada di tabel di bawah ini ya : Postur



Skor



Total



Punggung (Trunk)



Tegak (Alamiah)



1



Flexion: 0 – 20° Extension 0 – 20°



2



Flexion: 20 – 60° Extension > 20°



3



Flexion: > 60°



4



Jika badan berputar (twisted) atau miring (tilted) ke samping skor ditambah +1



Sama halnya dengan postur leher, setelah kita tau berapa skor batang tubuhnya pekerja, cuss langsung diisi skor di kotak total punggung. 3. Menilai Postur Kaki (Legs)



Observasi REBA juga melibatkan observasi pada bagian tubuh kaki karena judulnya aja Rapid Entire Body, jadi kaki juga termasuk dalam bagian tubuh yang diobservasi. Berikut interpretasi dari gambar di atas :



Postur



Skor



Total



1



Jika Lutut Flexion 30 – 60°: skor ditambah +1



2



Jika Lutut Flexion > 60°: +2



Legs



Kaki tertopang, bobot tersebar merata, jalan atau duduk



Kaki tidak tertopang, bobot tersebar merata/ postur tidak stabil



Skor kaki sudah bisa kita dapatkan nih, mudah bukan? 4. Kalkulasi Total Postur Leher, Punggung/Batang tubuh, dan kaki dengan menggunakan tabel A di bawah ini Tabel A



Leher 1



2



3



Kaki



Skor Postur



1



2



3



4



1



2



3



4



1



2



3



4



1



1



2



3



4



1



2



3



4



3



3



5



6



2



2



3



4



5



3



4



5



6



4



5



6



7



Punggung 3



2



4



5



6



4



5



6



7



5



6



7



8



4



3



5



6



7



5



6



7



8



6



7



8



9



5



4



6



7



8



6



7



8



9



7



8



9



9



ini bentukan tabel A-nya, bingung ga cara masukin skornya? Sebenernya sangat-sangat mudah, jadi kalo kita sudah dapat skor postur leher (1 atau 2 atau 3), kita lingkari di di tabel bagian leher tersebut skornya, lalu lingkari juga skor punggung (range 1 – 5) dan yang terakhir skor kaki (range 1 -4). Setelah kletemu masing-masing tarik garis lurus untuk nemuin ketiga skor tersebut, dapet deh skor grup A. Masih belum jelas? baiklah begini contohnya :



Nah skor grup A adalah 5 (contoh). Apakah selesai sampai disini? Oh tentu tidak, setelah kita mendapatkan skor grup A kita masih harus mencari total A. 5. Menambahkan nilai beban dan gaya (force) Dalam Observasi ergonomi dengan menggunakan metode REBA, diperlukan pula perhitungan beban. Setelah kita mendapatkan total skor grup A (Leher, Punggung, dan Kaki), selanjutnya kita tambahkan dengan skor beban. Interpretasinya adalah sebagai berikut : Range



Beban



Score



Total



< 5 kg < 11 lbs



0



5 – 10 kg 11 – 22 lbs



1



> 10 kg > 22 lbs



2



Penambahan Beban secara cepat atau tiba-tiba tambahkan +1



Nah total skor grup A tadi ditambahkan dengan beban dan gaya. Jika beban yang didapatkan oleh pekerja kurang dari 5kg maka tidak perlu ada penambahan, jika beban diantara 5 – 10 kg, maka skor ditambahkan +1, dan jika beban lebih dari 10 kg maka skor ditambahkan +2. Jika ada gaya yang terjadi (secara cepat atau tiba-tiba) skor ditambahkan +1. Contoh : Kita sudah dapat skor untuk total postur grup A adalah 5, lalu pada observasi pekerja mengangkat beban sebesar 6 kg, dan tidak ada penambahan beban yang secara cepat atau tiba-tiba. Maka skor A adalah 5 + 1 = 6



Langkah-Langkah Penilaian dan Skoring dengan Metode REBA (Grup B, Lengan dan Pergelangan : 1. Menilai Postur Lengan bagian atas (Bahu)



Pada saat kita melaksanakan observasi untuk menilai postur lengan bagian atas (bahu), kita dapat menggunakan acuan sebagai berikut: Postur



Skor



Lengan Bagian Atas (Bahu) Flexion: 0 – 20° Extension: 0 – 20°



Kiri & Kanan



Kiri



Kanan



1 Lengan berputar/ke samping: +1



Flexion: 20 – 45° Extension: > 20°



2



Flexion: 45 – 90°



3



Flexion: > 90°



4



Bahu terangkat: +1 Lengan tersangga/bersandar -1



Posisi lengan bagian atas dapat dilihat di kedua sisi kanan dan kiri, selanjutnya dapat dirata-ratakan (Average) dan dibulatkan dari kondisi kedua bahu (lengan bagian atas yang diobservasi. 2. Menilai Postur Tangan/Lengan Bagian Bawah (Siku).



Pada poin observasi ini, tidak ada tambahan skor lainnya selain posisi lengan bagian bawah sesuai dengan gambar. Kriteria detail dapat dilihat pada tabel berikut : Postur



Skor



Lengan Bagian Bawah (Siku)



Total: Kiri & Kanan



Kiri



Flexion: 60 – 100°



1



Flexion: < 60° Extension: > 100°



2



Kanan



Nilai postur kanan dan kiri selanjutnya dapat dirata-ratakan dan dibulatkan. 3. Menilai Postur Pergelangan Tangan



Poin observasi ini difokuskan pada pergelangan tangan. Jika pergelangan terdapat posisi berputar (twisting) maka skor observasi ditambahkan 1. Posisi postur pergelangan tangan dapat dilihat di kedua



sisi kanan dan kiri, selanjutnya dapat dirata-ratakan (Average) dan dibulatkan dari kedua postur pergelangan tangan yang diobservasi. Postur



Score



Pergelangan Tangan Flexion: 0 – 15° Extension: 0 – 15°



Total: Kiri & Kanan



Kiri



Kanan



1 Jika pergelangan menyimpang/berputar: +1



Flexion: > 15° Extension: > 15°



2



4. Selanjutnya adalah kalkulasi Total Postur Bahu + Siku + Pergelangan tangan dengan menggunakan tabel B



Contoh : Jika didapatkan rata-rata skor Lengan Bagian atas kanan & kiri = 3, Skor rata-rata Pergelangan tangan kanan dan kiri = 2 dan skor ratarata Lengan Bagian Bawah (siku) kanan dan kiri = 2, maka didapatkan hasil sebagai berikut :



Skor Tabel B adalah 5. 5. Setelah skor didapatkan, maka langkah selanjutnya adalah mencari skor coupling (pegangan/handle). Berikut detail masing-masing mengenai coupling (pegangan/handle) Postur



Pegangan (Coupling)



Skor



Total: Kiri & Kanan



Kiri



Kanan



0



Pegangan pas dan tepat ditengah, genggaman kuat



Fair



1



Pegangan tangan bisa diterima tapi tidak ideal/couping lebih sesuai digunakan oleh bagian lain dari tubuh



Buruk



2



Pegangan tangan tidak bisa diterima walaupun memungkinkan



3



Dipaksakan genggaman yang tidak aman, tanpa pegangan couplingtidak sesuai digunakan oleh bagian lain dari tubuh



Baik



Tidak Layak



Skor dilihat postur kanan dan kiri, selanjutnya dapat dicari rata-rata dari kedua coupling kanan dan kiri. Setelah didapatkan skor coupling, tambahkan dengan skor pada tabel B. Contoh : Skor Tabel B = 5, Skor Coupling = 1, maka 5+1 = 6, skor ini akan digunakan untuk mencari skor pada tabel C. 6. Total Skor A dan Skor B dengan menggunakan Tabel C untuk mendapatkan Skor C



Sesuai dengan nilai di postingan REBA yang lalu, di link ini Tools Penilaian Risiko Ergonomi – Rapid Entire Body Assessment (REBA) Part 1 diketahui bahwa skor A adalah 6, Skor B adalah 6, maka akan didapatkan Skor C dengan menggunakan tabel C. Contoh :



Didapatkan Skor C adalah 8, apakah ini adalah final skor? Belum. Karena kita masih harus menambahkan skor C ini dengan Activity Score. 7. Skor akhir dengan metode REBA Skor dari tabel C, ditambah dengan skor aktivitas. Skor aktivitas didapatkan dengan : Aktivitas



Jika 1 atau lebih bagian tubuh statis, ditahan lebih dari 1 menit



+1



Jika pengulangan gerakan dan rentang waktu singkat, diulang lebih dari 4 kali permenit (tidak termasuk berjalan)



+1



Jika gerakan menyebabkan perubahan atau pergeseran atau pergeseran postur yang cepat dari posisi awal



+1



Contoh Final Score : Skor C = 8+1+0+0 = 9 Skor Akhir dari contoh ini adalah 9, Langkah selanjutnya adalah membandingkan dengan tabel Action Level 8. Membandingkan dengan Tabel Action Level, maka didapatkan sebagai berikut:



Risk Level



Action



1



Diabaikan



Tidak Diperlukan



2–3



Rendah



Mungkin Diperlukan



4–7



Sedang



Diperlukan



8 – 10



Tinggi



Necessary Soon



11 – 15



Sangat Tinggi



Immediately Necessary



REBA Score



Contoh : skor final REBA adalah 9, Risk Level sesuai dengan tabel adalah Tinggi, action yang harus segera dilaksanakan adalah perlu perbaikan secepatnya (Necessary Soon).



Untuk mempermudah, langkah-langkah perhitungan REBA dapat dilihat dengan Bagan di bawah ini :