Lesi Primer Dan Lesi Sekunder Dalam Mulut [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LESI PRIMER DAN LESI SEKUNDER DALAM MULUT Lesi merupakan suatu kelainan patologis suatu jaringan yang dapat menimbulkan gejala atau symptom. Lesi terbagi menjadi 2 yaitu lesi primer dan lesi sekunder. Lesi primer merupakan lesi yang pertama kali timbul dari lesi normal. Lesi primer terjadi akibat perubahan anatomic dari epidermis, dermis atau jaringan subkutan. Lesi sekunder yaitu lesi yang muncul akibat perubahan pada lesi primer. Lesi ini akan berkembang jika lesi primer tidak segera diobati (Regezi and Sciubba, 1993). 



Lesi Primer No.



1.



Nama Lesi



Makula



Ciri-ciri Lesi - Daerah kecil yang berbatas jelas di epidermis atau mukosa yang dibedakan dengan warnanya. - Makula berdiameter kurang dari 1 cm - dapat muncul soliter atau berkelompok - Warna bervariasi seperti jika berasal dari vaskularisasi lesi berwarna merah kecoklatan, jika ditekan berwarna pucat. Macula yang berasal dari pigmen darah akan berwarna merah kebiruan. Macula yang berasal dari pigmen bermelamin maka akan berwarna biru kecoklatan - Makula tidak cembung atau tidak cekung. - Contoh: hyperemia, purpura dan hematom, hiperpigmentasi



Gambar



Papula



Lesi yang padat, kecil, superifisial, menonjol Diameter kurang dari 1 cm Dapat bertangkai atau memiliki dasar yang kuat Papula dapat berwarna apapun bercak putih dan memiliki variasi warna kemerahan, kekuningan atau abu-abu keputihan - Konsistensi padat - Macula dan papula akan sangat terasa gatal, seperti rasa terbakar dan nyeri - Contoh: Lichen Planus (pada mukosa) adalah papula keputihan, Fordyce’s spot adalah anomali pertumbuhan dimana kelenjar lemak tumbuh ektopik



Plak



- Daerah kulit atau mukosa yang datar, padat, menonjol - Diameter lebih 1 cm - Meskipun pada dasarnya superifisial, dapat menyebar jauh lebih ke dalam dermis Tepinya landai kadang disertai proliferasi keratin di permukaan - Permukaan Lesi berwarna putih keabu-abuan - Lesi yang memiliki daerah permukaan yang luas halus, menonjol atau bentuk fisura - Dapat teraba - Contoh: Leukoplakia, hairy leukoplakia, psoriaris



-



2.



3.



4.



5.



- Benjolan atau massa jaringan yang padat dan menonjol - Diameter kurang dari 1cm atau lebih - Dapat di deteksi dengan palpasi - Dapat asimptomatik atau menimbulkan rasa sakit - Tumbuh dengan lambat - Berbatas jelas - Berbentuk solid atau bulat atau elips - Nodula dapat tumbuh di bawah kulit atau diatas permukaan kulit - Contoh: Iritasi fibroma, lipoma, lipofibroma, neuroma



Nodula



Vesikula



- Tonjolan kecil berisi cairan pada epidermis (kulit atau mukosa) - Berdiameter kurang dari 1 cm - Cairan biasanya berisi limfe atau serum, darah atau agen penginfeksi - Selubung epitel yang biasanya menyelimuti tipis sehingga mudah menyebabkan ulkus dan eschar (borok pada permukaan) - Biasanya terjadi akibat infeksi virus - Contoh: Herpes Zooster, Herpes Simplex, Measles, Herpangima, contact dermatitis,



6.



7.



Bula



Pustula



- Lepuhan berukuran lebih dari 1 cm - Berisi cairan yang berkembang akibat akumulasi cairan di dalam pertautan epidermis-dermis - Permukaannya halus dan berbentuk kubah - Mudah pecah oleh trauma ringan - Biasanya mewakili penyakit yang lebih parah dari vesikula karena ukurannya - Bila pecah dapat menjadi ulser / ulkus yang dapat sembuh dengan jaringan parut - Contoh : Pemphigus vulgaris, Bullous pemphigoid, Bullous impetigo



- Tonjolan bundar yang berisi nanah (pus) yang berasal dari infeksi - Diameter kurang dari 1 cm - Dapat di dahului oleh vesikula atau papula - Pustula berwarna putih atau kekuningan - Di dalam mulut, pustula tampak pada puncak abses - Contoh: Penyakit impetigo, Folliculitis, Acne, Pustular psoriasis



8.



9.



- 10.



Keratosis



- Penebalan yg tidak normal dari lapisan terluar epitel (Stratum Korneum) - Warna putih hinggan keabuan - Tidak bisa dikerok - Contoh: Linea alba bukalis, Leukoplakia, Lichen planus



Wheals



-



- Tumor



bentukan yang sama seperti papula diameter lebih kecil dari papula cepat sembuh Berisi serum Contoh: bintil akibat gigitan nyamuk Urtika akibat edema dermis Giant urtika akibat reaksi hipersensitivitas



- Massa jaringan padat yang memiliki kedalaman - Diameter lebih dari 1 cm - Pertumbuhan jaringan baru dan mandiri dengan



pembelahan sel yang tidak terkontrol dan progresif - Tidak mempunyai manfaat fisiologis - Dapat berwarna apa saja - Dapat terletak di jaringan lunak atau keras, intraoral atau ekstraoral Tumor Jinak: - Tumbuh lebih lambat dan kurang agresif dari jaringan tumor ganas - Sering tampak sebagai lesi bulat, menonjol, tepi jelas - Tidak bermetastasis Tumor Ganas: - Terbentuk dari beberapa sel neoplastik yang mempunyai nukleus yang gelap dan membesar - Menyerang jaringan di dekatnya dan menyebar dengan cepat (progresif) - Tepi kurang jelas, pada tumor persisten dapat disertai umbilikasi atau ulserasi dibagian tengah







Lesi Sekunder No.



Nama Lesi



Ciri-ciri Lesi



Gambar



1.



2.



Erosi



- Erosi merupakan suatu lesi dimana lapisan epitel hingga stratum basalis menjadi tidak ada - Umumnya lembab dan sedikit cekung dan sering kali berasal dari vesikel yang pecah kerusakan epitel, atau trauma. - Penyembuhan jarang mengakibatkan jaringan parut karena lapisan basal dari epitelium tetap utuh. - Bentuknya tidak teratur, kasar dan cekung - Penyebab erosi karena Trauma, vesikel atau bula yang pecah, dan nekrosis epidermal - Contoh: Lichen planus tipe erosi, eritema multiformis, pemfigus



Ulser



- Hilangnya epidermis dan sebagian dermis - Tepi dari ulser sering kali bulat, tetapi dapat juga teratur (rolled, punch-out, bergerigi, angular) - Meluas dari lapisan basal epitelium hingga dermis (lebih dalam dari erosi) - Ulser biasanya sakit dan perlu terapi obat topikal atau sistemik - Sering terbentuk jaringan parut saat ulser sembuh - Warna putih kekuningan, terdapat : sel radang, epitel yang mengalami deskuamasi, sisa makanan dan bakteri - Dasar ulkus kasar dan tidak rata - Contoh: trauma, infeksi virus, stomatitis aptosa,



3.



4.



Fisura



Sikatriks



- Celah linear normal, abnormal, atau lipatan pada epidermis yang terjadi pada lidah, bibir, dan jaringan perioral - Fisura akibat patogen yang menyerang, menyebabkan rasa sakit, ulserasi, peradangan - Fisura normal pada lidah berhubungan dengan mulut kering dan dehidrasi - Contoh: Fissured tongue, eczema



- bentukan jaringan baru yang berlebihan pada penyembuhan luka - bentukan jaringan parut akibat penyembuhan luka - Contoh: Keloid



5.



Deskuamasi



- Pengelupasan pada lapisan epitel (Stratum korneum) - Bisa fisiologis yaitu pengelupasan epitel sehingga kulit mengalami regenerasi - Bisa oleh karena patologis : ketombe - Contoh: skuama paraketotik, psoriaris



6.



Pseudomembran



- Membran palsu yang bisa dikerok - Bisa terbentuk karena adanya jaringan nekrotik - Contoh: Thrush



7.



8.



Krusta



Sinus



- Krusta terbentuk dari serum, nanah, atau darah yang mengering pada kulit - Warna krusta bermacam-macam seperti merah kehitaman (krusta darah), kuning kehitaman (krusta nanah), berwarna madu (krusta serum) - Contoh: Eritema multiformis, impetigo, capitis tinea herpes labialis



- istilah untuk saluran, traktus, atau fistula abnormal yang melebar, yan berasal dari kavitas yang bernanah, kista, atau abses menuju permukaan epidermis - Sinus memiliki warna kuning, serta dapat diakibatkan oleh gigi abses - Contoh: Aktinomikosis



Referensi: -



Greenberg MS & Glich M, 2003 : Burket’s Oral Medicine.



-



Langlais, PR. 3rd ed. 2003. Color Atlas of Common Oral Desease • Wray D. et. Al, 2003: Texbook of General and Oral Medicine. 2003 Langlais, R. P., 2012, Atlas Berwarna Kelainan Rongga Mulut yang Sering Ditemukan, Hipokrates, Jakarta.



-



Regezi, J. dan Sciubba,J., 1993, Oral Pathology: Clinical Pathology Correlations, WB. Saunders, USA. Vol. 3, EGC, Jakarta.