LIDM 2019 - Divisi II - 001043 - Sakera Muda - Proposal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL TAHAP EVALUASI LOMBA INOVASI DIGITAL MAHASISWA



PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIRTUAL REALITY PADA INTEGRASI MATERI “TASUGA” (TATA SURYA, GERHANA DAN BENDA-BENDA LANGIT)



Diusulkan oleh: TIM SAKERA MUDA Arief Fatur Roqi Nur Satiantoro



160631100027



Angkatan 2016



M. Dimas Pratama



160631100037



Angkatan 2016



Yeni Fitriya



160611100100



Angkatan 2016



Novia Sari



160611100074



Angkatan 2016



UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA BANGKALAN 2019



i



l



DAFTAR ISI Lembar Pengesahan..............................................................................................ii Daftar Isi.................................................................................................................iii ABSTRAK..............................................................................................................vi A. Latar Belakang..................................................................................................1 B. Tujuan...............................................................................................................2 C. Manfaat.............................................................................................................2 D. Metode Pengembangan.....................................................................................3 1. Tahap analisis (Analysis)..................................................................................4 2. Tahap perencanaan (Design)............................................................................4 3. Tahap pengembangan (Development)..............................................................4 4. Tahap Implementasi.........................................................................................4 5. Tahap Evaluasi.................................................................................................5 E. Desain Model....................................................................................................5 F.



Analisis Fungsional dan Cara Kerja.................................................................8 1. Benda-benda Langit.........................................................................................8 2. Tata Surya.........................................................................................................9 3. Gerhana............................................................................................................9



G.



Rencana Implmentasi..................................................................................10



H.



Tautan Video Proses Pengembangan Karya Kreasi....................................17



DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18 Lampiran................................................................................................................19



iii



DAFTAR TABEL Tabel 1. Story Board................................................................................................5 Tabel 2. Analisis Kebutuhan Pengembangan Media.............................................10 Tabel 3. Analisis kebutuhan perangkat implementasi media.................................10 Tabel 4. Implementasi Desain................................................................................15



DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Flowchart Pembuatan Program..............................................................7



PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIRTUAL REALITY PADA INTEGRASI MATERI “TASUGA” (TATA SURYA, GERHANA DAN BENDA-BENDA LANGIT) Arief Fatur Roqi Nur Satiantoro, M. Dimas Pratama, Novia Sari, Yeni Fitriya Universitas Trunojoyo Madura, Bangkalan [email protected] ABSTRAK Revolusi industri 4.0 yang dicirikan dengan penggunaan teknologi menjadi isu yang paling banyak dibicarakan. Indonesia merupakan salah satu negara yang sudah berada pada masa ini. Penggunaan teknologi sangat penting diterapkan dalam segala aspek kehidupan termasuk dunia pendidikan. Dalam hal ini adalah penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi. Peserta didik cenderung merasa bosan dengan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang monoton dan kurang bervariasi, sehingga membuat pembelajaran tidak menyenangkan dan kurang diminati. Guru cenderung menggunakan media pembelajaran berupa gambar maupun alat peraga konvensional yang kurang menarik minat siswa. Apalagi jika materi yang diajarkan memerlukan metode karya wisata yang menuntut siswa untuk mencari informasi secara mandiri terkait pembelajaran. Hal ini memiliki kekurangan terkait waktu, biaya dan lain sebagainya. Seperti pada materi pembelajaran tata surya, proses terjadinya gerhana, serta benda-benda langit yang tidak mungkin dijangkau secara mudah oleh peserta didik maupun siswa. Untuk itu pengembang akan membuat sebuah media berbasis VR (Virtual Reality) dengan tujuan siswa mampu masuk dalam materi seolah berada dalam dunia materi tersebut tanpa harus melakukan karya wisata langsung. Metode pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R & D) dengan model ADDIE. Media berbasis VR dengan materi Tasuga (Tata Surya, Gerhana dan Benda-Benda Langit) merupakan kreasi materi yang diguanakn tidak hanya untuk satu kali pembelajaran melainkan terintegrasi untuk 2 tema yakni tema 8 dan 9 kelas VI. Maka media ini sangat efektif untuk diguanakan serta manarik agar siswa tidak merasa bosan sehingga pembelajaran lebih bermakna. Kata kunci: Pembelajaran, Revolusi Industri 4.0, Virtual Reality



A. Latar Belakang Pada saat ini Indonesia berada pada fase Revolusi Industri 4.0 yang dalam penggunaan teknologi terus mengalami peningkatan dan merambah dalam segala bidang salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Pendidikan tentu sangat erat keterkaitannya dengan proses pembelajaran. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu memberikan dampak yang positif serta memberikan peningkatan hasil belajar serta kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik. Lebih dari dua pertiga siswa Indonesia (67%) menggunakan ponsel pintar di kelas, dan bahkan lebih banyak menggunakannya untuk mengerjakan pekerjaan rumah (81%) (BBC, 2018). Pembelajaran tentunya perlu didukung dengan adanya media pembelajaran yang mampu dijadikan sebagai sarana pemberian informasi. Penggunaan media pembelajaran yang optimal akan dapat membantu peserta didik untuk lebih memahami materi yang dipelajari, serta dapat menjangkau keterbatasan yang dimiliki indera, ruang, dan waktu. Hal ini dapat didukung dengan adanya penggunaan teknologi. Peserta didik cenderung merasa bosan dengan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang monoton dan kurang bervariasi, sehingga membuat pembelajaran tidak menyenangkan dan kurang diminati. Guru cenderung menggunakan media pembelajaran berupa gambar maupun alat peraga konvensional yang kurang menarik minat siswa. Apalagi jika materi yang diajarkan memerlukan metode karya wisata yang menuntut siswa untuk mencari informasi secara mandiri terkait pembelajaran. Hal ini memiliki kekurangan terkait waktu, biaya dan lain sebagainya. Seperti pada materi pembelajaran tata surya, proses terjadinya gerhana, serta benda-benda langit yang tidak mungkin dijangkau secara mudah oleh peserta didik maupun siswa. Hal ini dapat dihilangkan



dengan



membuat



media



pembelajaran



yang



menarik



dan



menumbuhkan minat peserta didik, salah satunya adalah menggunakan media pembelajaran berbasis virtual reality. Melalui pemanfaatan media berbasis Virtual Reality siswa tidak akan mengalami kesulitan untuk memahami materi mengenai tata surya, gerhana, dan benda-benda langit. Siswa akan merasa seolah berada pada posisi yang dekat dengan objek tata surya dan benda langit, karena benda yang ada di dalam media 1



berbasis Virtual Reality berbentuk 3 dimensi sehingga peserta didik akan merasakan sensasi dunia nyata dalam dunia maya. Berdasarkan permasalahan yang datang dari dunia pendidikan yakni kurangnya pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran maka perlu adanya inovasi media yang dapat membawa siswa seolah berada pada dunia materi tersebut. Untuk itu pada proposal ini kami mengajukan inovasi media pembelajaran berbasis virtual reality yang mengintegrasikan beberapa materi sekaligus yakni materi tata surya, gerhana dan benda-benda langit atau yang disingkat menjadi “Tasuga”. B. Tujuan Tujuan pengembangan media Pembelajaran Berbasis Virtual Reality Pada Integrasi Materi “Tasuga” (Tata Surya, Gerhana Dan Benda-Benda Langit) adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui pengembangan media pembelajaran “Tasuga” berbasis Virtual Reality. 2. Mendorong siswa utuk belajar sendiri untuk mengalami belajar mandiri melalui media pembelajaran “Tasuga” berbasis Virtual Reality. 3. Meningkatkan minat dan keaktifan siswa selama proses pembelajaran. 4. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. C. Manfaat Manfaat dibuatnya media Pembelajaran Berbasis Virtual Reality Pada Integrasi Materi “Tasuga” (Tata Surya, Gerhana dan Benda-Benda Langit) adalah sebagai berikut: a. Bagi peserta didik 1. Menjadi sarana untuk menambah pengetahuan. 2. Mendapatkan stimulus yang dapat menumbuhkan minat dan keaktifan dalam pembelajaran. 3. Menjadikan materi yang lebih bermakna bagi peserta didik.



4. Memberikan pengalaman belajar mandiri pada siswa melalui media pembelajaran “Tasuga” berbasis Virtual Reality. b. Bagi guru 1. Menjadi media inovatif yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. 2. Dapat digunakan untuk menyampaikan beberapa materi dengan kompetensi dasar yang berbeda dalam satu media pembelajaran. D. Metode Pengembangan Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Metode Penelitian dan Pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2009). Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau sering disebut Research and Development (R&D). Penelitian danpengembangan merupakan metode penelitian untuk mengembangkan dan menguji produk dalam dunia pendidikan. Selain untuk mengembangkan dan menguji produk penelitian ini digunakan untuk menemukan pengetahuan baru berkenaan dengan fenomenafenomena yang bersifat fundamental, serta praktik-praktik pendidikan. Berfungsi untuk menemukan fenomena-fenomena fundamental dilakukan melalui penelitian dasar (basic research). Kemudian untuk penelitian praktik-praktik pendidikan dilakukan penelitian terapan (applied research). Model yang diguankan dalam pengembangan ini adalah model ADDIE. Penelitian



menggunakan



model



penelitian



yang diadaptasi



dari model



pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement, dan Evaluate). Model ADDIE mulai ada pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Dick dan Carry. Model ADDIE digunkan untuk menjadi pedoman dalam pengembangan dalam membangun perangkat dan infrasturktur program pelatihan yang efektif. Model ini menggunakan 5 tahap yaitu tahap Analysis, Design, Development, Implementation, and Evalution. Berikut merupakan penjelasan langkah-langkah setiap tahapan :



1. Tahap analisis (Analysis) Tahap analisis dilakukan oleh pengembang untuk mengumpulkan datadata yang dibutuhkan dalam pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif. Pada tahap ini peneliti menganalisis permasalahan dalam pembelajaran terutama dalam penggunaan media pembelajaran. 2. Tahap perencanaan (Design) Pada tahap perencanaan pengembangan media dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan dari tahap analisis. Ada beberapa hal yang dilakukan oleh peneliti yakni: a. Menentukan Kompetensi dasar pada materi pokok sistem informasi manajemen dimana dalam pengembangan ini materi yang digunakan adalah materi Tasuga (Tata surya, Gerhana dan Benda-benda langit) b. Menentukan kompetensi dasar dari materi pokok sistem informasi manajemen. c. Membuat flowchart, yakni diagram alur pengembangan yang memberikan gambaran akhir dari suatu tampilan yang dituangkan ke dalam naskah media. d. Membuat Storyboard yang dilakukan dengan flowchart sebagai acuannya. 3. Tahap pengembangan (Development) Setelah tahap perencanaan maka peneliti melakukan tahap selanjutnya yaitu tahap pengembangan. Dalam tahap pengembangan terdapat 3 kegiatan sebagai berikut: a. Pembuatan produk Pengembang



mengumpulkan



bahan-bahan



pendukung



seperti



gambar,



musik/audio, serta aset lainnya. b. Revisi Revisi produk pada pengembangan ini dilakukan oleh dosen pembimbing. Masukan dan saran yang berasal dari dosen pembimbing digunakan sebagai perbaikan produk yang dikembangkan. 4. Tahap Implementasi Tahap ini akan dilaksanakan dengan menerapkan penggunaan media berbasis VR pada materi Tasuga di sekolah dasar. Rencana implementasi produk akan dilaksanakan di MIN 1 Bangkalan.



5. Tahap Evaluasi Tahap evaluasi dilakukan untum perbaikan setelah adanya kegiatan uji di lapangan. E. Desain Model Pengembangan



media



pembelajarn



berbasis



virtual



reality



tentu



memerlukan perencanaan agar materi maupun konten penting di ndalamnya dapat tersampaikan dengan baik. Pada bagian desain model ini akan disajikan informasi mengenai story board yang berisi tentang tampilang visual, konten audia serta deskripsi dari media berbasis virtual reality ini. Story Board Berikut ini merupakan story board pengembangan media berbasis VR pada materi Tasuga : Tabel 1. Story Board



No 1.



Visual



Deskripsi



Audio



Merupakan tampilan Home dari Virtual Reality Sistem Tata Surya.



Audio bertemakan musik ceria yang mampu meningkatkan semangat belajar siswa.



Disini ada 5 pilihan tombol: 1. Belajar = akan menampilkan menu utama media pembelajaran Virtual Reality Tentang Tata Surya. 2. KI/KD = Berisi KI/KD yang berkitan dengan materi pelajaran. 3. Info = berisi informasi pengembang



media ini. 4. Setting = berisi menu untuk mengatur audio 5. Exit = untuk keluar dari aplikasi. 2.



Dalam menu belajar terdapat 3 pilihan materi: 1. Benda-benda langit 2. Tata surya 3. Gerhana.



Audio bertemakan musik ceria yang mampu meningkatkan semangat belajar siswa.



3.



Menu benda-benda langit berisi informasi tentang benda-benda langit seperti: bintang, planet, satelit, komet, asteoroid, dll.



Audio bertemakan musik ceria yang mampu meningkatkan semangat belajar siswa.



4.



Menu Tata Surya merupakan menu utama dalam media ini. Menu ini akan menampilkan Virtual Reality Sistem Tata Surya. Setiap objek dalam menu ini jika disentuh akan



Audio bertemakan musik perjalanan luar angkasa yang mampu meningkatkan rasa ingin tahu siswa..



menampilkan informasi seputar objek tersebut.



5.



Menu gerhana akan menjelaskan tentang macam-macam gerhana dan proses terjadinya.



Audio bertemakan musik ceria yang mampu meningkatkan semangat belajar siswa.



Flowchart Untuk



mempermudah



memahami



dialog



atau



tahapan



dalam



pengembangan program dapat dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya dengan cara pembuatan rancangan dalam bentuk bagan alur (flowchart), baik berupa gambaran umum, maupun dalam bentuk sedikit lebih rinci namun tidak terlalu mendalam. Berikut ini merupakan flowchart pembuatan media berbasis VR pada materi Tasuga :



Gambar 1. Flowchart Pembuatan Program



Flowchart diatas adalah tahapan yang dikerjakan dalam mengembangkan media pembelajaran. Tahap Pertama (Story Board)



Storyboard



disini



memberikan



gambaran kepada pengembang tentang aplikasi media pembelajaran yang akan dibuat. Tahap Kedua (Asset)



Asset yang dibutuhkan peneliti berupa objek 3D, gambar, dan audio.



Tahap Ketiga (Pengembangan)



Pada tahap ini semua asset yang sudah dibuat



akan



dikembangkan



menggunakan aplikasi Unity3D. Proses pengembangan aplikasi disini harus sesuai dengan Storyboard. Tahap Keempat (Build ke android)



Aplikasi



yang



sudah



berhasil



dikembangkan harus dibuild ke dalam Android (.APK) supaya aplikasi ini bisa diinstall ke Smartphone Android. F. Analisis Fungsional dan Cara Kerja Pada bagian ini akan dijelaskan analisis mengenai fitur atau layanan yang terdapat pada media serta perosedur penggunaan media dalam pembelajaran. Fitur Media Pembelajaran berbasis VR Materi Tasuga Tampilan beranda pada media pembelajaran Virtual Reality sistem tata surya ini terdiri dari menu-menu yang dapat dipilih. Menu-menu tersebut antara lain: menu belajar untuk masuk ke materi pelajaran, menu KI / KD memuat KI / KD dari materi yang diangkat, menu petunjuk berisi petunjuk penggunaan aplikasi, menu setting berisi pengaturan suara audio, menu info berisi biodata pengembang aplikasi. Media pembelajaran ini mempunyai banyak fitur didalamnya. Secara umum dikelompokan dalam 3 materi utama yaitu: 1. Benda-benda Langit Pada sub materi ini akan menjelaskan tentang benda-benda langit, seperti: bintang, planet, asteoroid, meteoroid, komet, satelit, galaxy, dll. Informasi yang



dimuat berupa: bentuk, ukuran, massa dan materi penyusun benda langit tersebut. Sehingga akan membuat siswa lebih memahami jenis-jenis benda langit tersebut. 2. Tata Surya Sub materi ini merupakan inti dalam media pembelajaran sistem tata surya berbasis Virtual Reality ini. Disini pengguna dapat belajar tentang sistem tata surya dengan mode Virtual Reality. Setiap objek pada scane ini bila disentuh akan menampilkan informasi karakterisik dari objek tersebut. 3. Gerhana Pada sub materi ini akan menjelaskan tentang gerhana matahari dan gerhana bulan. Disini akan dijelaskan bagaimana proses terjandinya gerhana. Selain itu, juga akan dijelaskan tentang pengaruh dari gerhana matahari dan gerhana bulan bagi kehidupan di bumi. Prosedur Penggunaan Media Cara penggunaan media pembelajaran berbasis VR materi Tasuga ini adalah sebagai berikut :  Pertama, harus diinstal di smartphone android yang mendukung sensor Accelerometer dan GyroScope. Selain itu juga dibutuhkan sebuah VR Box beserta kontrolernya.  Selanjutnya, jika aplikasi sudah berhasil diinstal bisa langsung dijalankan. Arah navigasi pada aplikasi ini sejalan dengan arah pandang pengguna saat memakai VR Box, sementara untuk proses jalan, berhenti, dan memilih objek bisa menggunakan kontroler.  Kemudian, pengguna bisa menggunakan scane beranda aplikasi, pengguna bisa memilih menu aplikasi dengan mengarahkan titik arah pandangan Virtual Reality ke objek lalu tekan tombol kontroler sehingga menu tersebut bisa dijalankan. Pada scane materi tata surya pengguna dapat mengeksplorasi sitem tata surya dengan mode Virtual Reality. Saat titik arah pandangan Virtual Reality diarahkan ke objek maka titik tersebut akan berubah menjadi bulatan besar. Ketika tombol kontroler ditekan maka objek akan menampilkan informasi dari objek tersebut.



G. Rencana Implmentasi Rencana implementasi terhadap media pemebelajaran berbasis VR materi tasuga meliupti analisis kebutuhan, waktu implemetasi, implementasi desain serta analisis konten materi. Tahap analisis merupakan tahap dimana peneliti menganalisis kebutuhan perangkat dan kelayakan dari media pembelajaran Virtual Reality. Tahapan analisis yang dilakukan penulis mencangkup tiga hal yaitu: analisis kebutuhan, analisis kurikulum dan analisis peserta didik. Secara garis besar tahapan analisis yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut: Analisis Kebutuhan Pengembangan Media Analisis kebutuhan merupakan proses untuk menganalisis kebutuh yang diperlukan dalam membuat dan menjalankan media pembelajaran Virtual Reality. Tabel 2. Analisis Kebutuhan Pengembangan Media



1. 2. 3. 4. 1. 2. 3.



Kebutuhan Perangkat Keras Prosesor Intel Core i5 8th VGA Card NVIDIA GeForce MX150 2GB RAM 4 GB DDR4 Hardisk 1 TB Kebutuhan Perangkat Lunak Game Engine Unity 3D 2018.4 Pemodelan 3D Blender 3D 2.80 Desain Grafis Corel Draw X7 Tabel 3. Analisis kebutuhan perangkat implementasi media



1. 2. 3. 4. 1. 2.



1. 2.



Kebutuhan Perangkat Keras Prosesor Snapdragon 435 Octa-core 1,4Ghz VGA Card Adreno 505 RAM 3 GB Storage 32 GB Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Operasi Android 4.4 KitKat atau keatasnya Fitur Tambahan Sensor Accelerometer, GyroScope, Proximity, dan Compas Perangkat Tambahan Headset VR VR Box Controller Wireless Gamepad



Analisis Peserta Didik Analisis peserta didik dilakukan untuk melihat sikap peserta didik terhadap mata pelajaran sistem tata surya. Hasil pengamatan penulis menunjukan bahwa siswa memiliki ketertarikan dalam media pembelajaran interaktif yang mampu mempresentasikan materi pelajaran secara lebih nyata dan jelas. Peserta didik yang dijadikan sebagai sasaran adalah siswa kelas VI MIN 1 Bangkalan. Analisis Kurikulum dan Konten Materi Kurikulum



yang digunakan adalah kurikulum 2013 dengan ciri



penggunaan pembelajaran tematik. Materi yang dikembangkan dalam media pembelajaran ini adalah integrasi materi Tasuga (Tata Surya, Gerhana dan bendabenda langit ) yang terdapat pada Tema 8 dan 9 kelas VI SD. Adapun Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan adalah sebagai berikut : Kompetensi Inti KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya ) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia Kompetensi Dasar 3.7 Menjelaskan Sistem tata surya 4.7 Membuat model sistem tata surya 4.8 Membuat model gerhana bulan dan gerhana matahari



Materi Ajar 1. Tata Surya dan Benda-Benda Langit Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang berputar mengelilingi matahari sebagai pusatnya. Benda-benda langit tersebut terdiri dari 8 planet dengan orbit berbentuk elips, satelit alami, komet, asteroid, dan meteroid. Planetplanet tersebut senantiasa bergerak mengelilingi matahari dikarenakan adanya pengaruh dari gaya gravitasi matahari. Salah satu anggota tata surya adalah bintang. Bintang merupakan sebuah benda langit yang mengeluarkan cahaya. Bintang di langit terlihat seperti titik-titik cahaya dengan jumlahnya yang sangat banyak. Tata surya (solar system) termasuk dalam bagian alam semesta yang sangat luas. Tata surya terletak di dalam salah satu galaksi dari sekian banyak galaksi yang ada di ruang angkasa, yaitu galaksi Bimasakti. Sistem tata surya tersusun menjadi beberapa bagian yaitu matahari, 4 planet luar, 4 planet dalam, sabuk asteroid (main asteroid belt), dan dibagian terluar terdapat sabuk Kuiper. Hanya enam dari delapan planet itu yang memiliki satelit alami sedangkan 2 lainnya yaitu Venus dan Merkurius tidak mempunyai satelit alami. Jika diamati bumi terlihat seperti bola yang bergerak, dimana bumi berputra mengeliingi matahari. Tidak hanya planet saja yang berputar mengelilingi matahari melainkan ada benda-benda langit lainnya seperti satelit alami, asteroid, meteor dan komet. Berikut ini merupakan anggota tata surya yang perlu kita ketahui (Informazone, 2017) : 1. Bintang Bintang merupakan salah satu anggota tata surya yang memiliki sifat istimewa karena bisa memancarkan cahaya sendiri. Di dalam sistem tata surya terdapat banyak sekali bintang yang tidak dapat dihitung jumlahnya. Salah satu bintang yang paling kita rasakan pengaruhnya adalah matahari. Matahari merupakan benda lanngit yang benetuknya seperti bola api raksasa yang suhunya sangat panas sekali. Jika dilihat dari bumi, permukaan matahari terlihat halus dan rata. Padahal faktanya tidaklah demikian. Pada permukaanya terjadi lompatan-lompatan lidah api setiap waktu (Susilawati dkk, 2018: 92).



2. Planet-Planet Sifat planet berbeda dengan bintang. Planet merupakan benda langit yang tidak memancarkan cahaya sendiri, tetapi hanya merefleksikan cahaya matahari. Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturunus, Uranus, dan Neptunus adalah nama-nama planet yang ada di tata surya. Nama-nama planet itu juga telah diurutkan berdasarkan jaraknya dari matahari mulai dari yang paling dekat hingga yang paling jauh. 3. Satelit Satelit merupakan anggota tata surya yang selalu mengitari planet. Semua satelit akan bergerak mengelilingi matahari bersama dengan planet yang diputarinya. Selain melakukan itu, satelit juga berputar pada porosnya dan memutari planet yang diiringinya. Satelit di tata surya dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan keberadaannya yaitu satelit alami dan satelit buatan. Satelit alami merupakan satelit yang diciptakan oleh Tuhan dan bisa bergerak dengan sendirinya tanpa bantuan tangan manusia. 4. Asteroid Asteroid adalah benda astronomi yang berbentuk pecahan kecil dan beredar pada lintasan yang terletak di antara orbit planet Mars dan Yupiter. Proses terbentuknya asteroid terjadi secara bersamaan dengan proses terbentuknya planet yang sesuai dengan susunannya. 5. Komet Komet adalah benda langit yang berukuran kecil. Material penyusun komet terdiri dari sejumlah partikel-partikel bebatuan, kristal, es, dan gas. Komet biasanya sering terlihat seperti sebuah benda langit yang bercahaya dan berbentuk memanjang menyerupai ekor. Olah karena itu orang-orang sering menyebutnya sebagai bintang berekor. Tubuh komet terdiri dari 3 bagian yaitu bagian inti, koma, dan ekor. 6. Meteor Meteor adalah benda langit yang bergerak cepat dan memiliki lintasan yang tidak teratur. Jika Anda pernah mendengar istilah bintang jatuh, itu merupakan sebuah meteor yang bisa dilihat oleh manusia. Peristiwa sebenarnya



yang terjadi saat seseorang melihat bintang jatuh adalah meteor yang bergerak bebas di tata surya tertarik oleh gaya gravitasi Bumi. 2. Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi apabila sebuah benda angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain. Istilah ini umumnya digunakan untuk gerhana Matahari ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari, atau gerhana bulan saat sebagian atau keseluruhan penampang Bulan tertutup oleh bayangan Bumi (Wikipedia, 2016). Namun, gerhana juga terjadi pada fenomena lain yang tidak berhubungan dengan Bumi atau Bulan, misalnya pada planet lain dan satelit yang dimiliki planet lain. 1. Gerhana Bulan Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi. 2. Gerhana Matahari Gerhana matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari, sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer (Karitas dkk, 2018:60). Waktu Implementasi Kegiatan pengembangan media berbasis VR dimulai bulan Juli-November. Bulan Juli dimulai dengan kegiatan observasi awal permasalahan, perencaan seperti perencanaan materi dan standar kompetensi pembuatan storyboard. Bulan Agustus pengembang mulai mengerjakan project pembuatan media seperti penggabungan pada unity hingga tahap akhir.



Implementasi Desain Disini penulis memaparkan tentang desain dari media pembelajaran sistem tata surya berbasis Virtual Reality lebih detail setiap materi yang dikembangkan.



Tabel 4. Implementasi Desain



No



Screenshoot Media



Keterangan



1.



Merupakan tampilan beranda dari media pembelajaran Virtual Reality Sistem Tata Surya.



2.



Sub menu materi pelajaran dalam scene beranda. Ada 3 pilihan materi, yaitu: benda langit, tata surya, dan gerhana.



3.



Sub menu dari beranda yang berisi komptensi dasar dari materi yang diangkat dalam media pembelajaran ini.



4.



Berisi biodata kelompok.



anggota



5.



Sub menu yang berisi tentang pengaturan audio dari media virtual reality ini.



6.



Sub menu notifikasi peringatan ketika ingin menutup aplikasi.



7.



Scane materi pelajaran bendabenda langit. Di dalamnya terdapat gambar dan keterangan dari benda langit. Adapun benda langit yang terdapat dalam virtual reality ini antara lain: bintang, planet, satelit, komet, meteorid, asteoroid, dll.



8.



Scane tata surya yang berisi: matahari, markurius, venus, bumi, bulan, mars, Jupiter, saturnus, Uranus, neptunus. Semua objek bila ditekan akan menampikan informasi dari objek tersebut.



9.



Scene gerhana matahari yang memperlihatkan kondisi matahari, bulan, dan bumi dalam satu garis lurus membentuk gerhana matahari. Ketika objek bulan disentuh akan menampilkan informasi tentang gerhana matahari.



10.



Scene gerhana bulan yang memperlihatkan kondisi matahari, bumi, dan bulan dalam satu garis lurus membentuk gerhana bulan. Ketika objek bulan disentuh akan menampilkan informasi tentang gerhana bulan.



H. Tautan Video Proses Pengembangan Karya Kreasi Berikut



ini



adalah



link



video



PENGEMBANGAN



MEDIA



PEMBELAJARAN BERBASIS VIRTUAL REALITY PADA INTEGRASI MATERI “TASUGA” (TATA SURYA, GERHANA DAN BENDA-BENDA LANGIT) Link video : https://youtu.be/moAga0YWJwc



DAFTAR PUSTAKA BBC, (2018). Pelajar Indonesia Jadi Salah Satu Pengguna Tertinggi di Dunia. url: https://www.bbc.com/indonesia/majalah-46500293, Diakses pada 24 Agustus 2019. Informazone. 2017. Tata Surya. [Online. Diakses di http://informazone.com/tatasurya/ pada 20 Agustus 2019 Pukul 19.38 WIB] Karitas, Diana dkk. 2018. Tema 9. Menjelajah Luar Angkasa Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Susilawati, Fransiska dkk. 2018. Tema 9. Menjelajah Luar Angkasa Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Wikipedia. 2016.Peristiwa Terjadinya Gerhana. [Online. Diakses https://id.wikipedia.org/wiki/Gerhana_matahari pada 20 Agustus 2019 Pukul 17.08 WIB]



di



Lampiran



19



20