4 0 749 KB
PARENT-INFANT BONDING
dr. Sri Sofyani, M.Ked(Ped), Sp.AK dr. Lili Rahmawati, Sp.A, IBCLC dr. Ika Citra Dewi Tanjung, M.Ked(Ped), Sp.AK
Divisi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU – 2020
1
Tujuan Instruksional Umum Capaian Pembelajaran
• Setelah mengikut perkuliahan ini mahasiswa mampu menjelaskan parent infant bonding dengan tepat
2
Tujuan Instruksional Khusus Kompetensi yang diharapkan Mahasiswa akan mampu menjelaskan :
• Pengertian parent infant bonding • Teori terbentuknya parent infant bonding • Faktor-faktor yang mempengaruhi parent infant bonding
• Manfaat parent infant bonding 3
Pendahuluan Arti kata “bonding“ secara harfiah adalah Ikatan
• Pengertian Ikatan Orangtua-Bayi (Parent-Infant Bonding) adalah : “keadaan perasaan cinta yang tumbuh setelah mengalami pengalaman timbal balik menyenangkan yang berulang (diawali dengan kedekatan fisik) antara orangtua dan bayi”
• Proses terbentuknya ikatan orangtua dan bayi (bonding) kompleks, fleksibel dan sangat individual 4
PARENT-INFANT BONDING
ATTACHMENT (EMOSIONAL BONDING) 5
Teori terbentuknya ikatan orangtua-bayi
6
Bagian (a) • bonding mempengaruhi perilaku bayi/anak yang perkembangannya dipengaruhi oleh keadaan kondisi bayi, orangtua, riwayat pengalaman dan lingkungan 7
Bagian (b)
• menunjukkan rentang waktu pengalaman yang terlibat, sejak mulai merencanakan konsepsi, kehamilan, kelahiran, melihat dan menyentuh bayi, merawatnya dan penerimaan sebagai anggota dalam keluarga (Klaus dan Kennel)
8
•
Bagian (c), terbentuknya ikatan (bonding) terjadi dua arah, berulang dan menyenangkan, diawali dengan kontak fisik (seperti : inisiasi menyusui dini = IMD, kangaroo mother care = KMC) sehingga terbentuk perlekatan yang erat parent-infant bonding
•
Sentuhan fisik (kehangatan, bau, suara, lihat) mempengaruhi psikologi bayi/ anak
•
Bayi merasakan kasih sayang yang hangat, diterima dalam dunia yang baru keamanan (secure) dan kepercayaan (trust) 9
Pengalaman Ikatan Antara Orangtua-bayi • Bayi memiliki ketergantungan primer terhadap orangtua terutama ibu untuk bertahan hidup
• Perilaku dalam merawat bayi seperti memegang, menatap, mencium, memeluk, bernyanyi, memberi makan termasuk dalam pengalaman ikatan antara orangtua dan bayi
• Bayi yang mendapatkan pengalaman ikatan tersebut akan merespon dengan meringkuk, tersenyum, mengoceh 10
Faktor utama pembentuk perlekatan (attachment) adalah kontak fisik positif (seperti memegang, mencium, tersenyum, tertawa, bernyanyi)
11
Hubungan pertama menentukan hubungan selanjutnya di masa depan
Waktu paling baik adalah saat lahir sampai usia 3 tahun pertama Jika terjadi gangguan dalam ikatan ini, maka anak akan mengalami kegagalan untuk membina hubungan dengan orang lain di masa depan 12
Faktor resiko terjadinya kegagalan bonding/attachment : Anak 1. Kondisi kesehatan anak 2. Kondisi temperamen anak 3. Kondisi gangguan perkembangan pada masa janin/ penyakit kongenital
13
…Faktor resiko Orangtua (terutama Ibu) 1. Keadaan persalinan yang sulit 2. Gangguan kesehatan 3. Gangguan kejiwaan (terutama ibu, bisa ayah) 4. Stressor psikososial keadaan ekonomi, ibu tunggal, ibu remaja, KDRT, dll
5. Tidak ada dukungan keluarga (terutama suami) 14
Dampak yang akan terjadi : Insecure attachment, sehingga terjadi :
• Avoidant attachment : anak menolak untuk kontak dengan orang lain, cenderung menyendiri, emosi labil dan iritabel
• Ambivalent attachment : anak sangat tergantung pada lingkungannya akan tetapi menarik diri apabila didekati. Emosi labil dan anak sangat cengeng, merengek dan rewel.
• Disoriented attachment : perilaku anak kontradiktif dan inkonsisten. Anak agresif, emosi labil dan mudah ketakutan bertemu dengan orang lain, 15
Kesimpulan Parent- Infant Bonding sangat suatu hal yang sangat penting untuk preses pertumbuhan dan perkembangan emosional anak.
Inisiasi dini bonding seperti IMD, KMC diberikan segera mungkin setelah bayi lahir
Gangguan pada bonding akan mempengaruhi attachment dan dampaknya mempengaruhi perkembangan emosional anak dimasa berikutnya 16
Terima Kasih
17