LK CML [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORN KASUS CHORNIC MYELOID LEUKEMIA (CML) RUANG PERAWATAN LONTARA 1 ATAS DEPAN RSUP.DR.WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR



OLEH: HERIANI R014192010 Kelompok 2 CI Lahan



CI Institusi



DIAN EKAWATI, S.Kep., Ns



SYAHRUL NINGRAT, S.Kep., Ns.,M.Kep.,Sp.KMB



PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2020



PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB) Nama/RM Jenis Kelamin Umur Ruangan



: Tn. G/894632 :L : 37 Tahun : lontara 1` atas depan



Tanggal : 02-0302020 Jam : 18.37 WITA



Data Pengkajian S : 36.8 ⁰C, P : 24 x/mnt, N : 84 x/mnt % TD : 110 mmHg Cara Ukur : ⃝Berdiri ⃝Berbaring ⃝ Duduk



SaO2 :



Cara dengan : ⃝ Jalan kaki ⃝ Kursi roda ⃝ Brankard ⃝ Lainnya : Datang melalui : TB : 161 cm BB : 51 kg IMT : 17.6 mg/m2 ⃝ UGD ⃝ Poliklinik ⃝ OK ⃝ Lainnya : Diagnosa Masuk : CHRONIC MYELOID LEUKIMIA FASE KRONIK Diagnosis Medis : Chronic Myeloid Leukimia Fase Kronik, vertigo periferet corus BPDV Sensory Reunal Hearis loss bilateral Keluhan utama : nyeri pada telinga dan pembengkakan pada abdomen Riwayat keluhan utama : datang dengan keluhan perut membesar sejak 5 hari terakhir. Mual dan mutah saat ini tidak ada, ada riwayat muntah ada isi makanan dan cairan. Nafsu makan menurun. Kepala pusing seperti berputar disertai nyeri. Telinga berdenging, batuk hilang timbul, tidak demam, tidak sesak, nyeri dada bila batuk, BAK seperti air teh tapi tidak nyeri, BAB normal.



Riwayat Alergi : Ada/ Tidak ⃝ Makanan laut : ayam ⃝ Udara dingin : tidak ⃝ Lainnya : tidak ⃝ Obat : tidak ⃝ Debu: tidak Penggunaan alat bantu : Ya/ Tidak ⃝ Kacamata/lensakontak : tidak ⃝ Alat bantu dengar: tidak ⃝ Lainnya : tidak ⃝ Gigi palsu : tidak ⃝ Kruk/walker/kursiroda: tidak Riwayat Pasien Riwayat penyakit : Ya/tidak ⃝Hipertensi : Tidak ⃝ PPOK : Tidak ⃝ Diabetes : Tidak ⃝Kanker: Tidak ⃝ Penyakit jantung : Tidak ⃝Asma : Tidak ⃝ Hepatitis : Tidak ⃝ Stroke: Tidak ⃝ TB : Tidak ⃝ Gangguan mental : Tidak ⃝ Lainnya : disangkal Riwayat operasi : Ya/tidak Merokok : Ya/ tidak Konsumsi alcohol : Ya/tidak Riwayat Penyakit Keluarga ⃝ Hipertensi : Tidak ⃝ PPOK : Tidak ⃝ Diabetes : Tidak ⃝ Kanker: Tidak ⃝ Penyakit jantung : Tidak ⃝ Asma: Tidak ⃝ Hepatitis : Tidak ⃝ Stroke: Tidak ⃝ TB : Tidak ⃝ Gangguan mental : Tidak ⃝ Lainnya : disangkal Psikososial/Ekonomi Status pernikahan : ⃝ belum menikah ⃝Menikah ⃝ Janda/duda Keluarga : ⃝tinggal bersama ⃝ tinggal sendiri



Tempat tinggal : ⃝Rumah Pekerjaan : ⃝ PNS Status emosi : ⃝Kooperatif Pengalaman hospitalisasi : Ya/tidak Keterangan :



⃝ Panti ⃝ Lainnya : ⃝ Wiraswasta ⃝ Pensiunan ⃝ Tidak kooperatif



⃝ Lainnya :



NUTRISI



INTESTINALGASTRO



VASKULARKARDIO



RESPIRASI



MATA, TELINGA, HIDUNG



Sumber informasi : ⃝ Pasien ⃝Keluarga ⃝ Lainnya : Pemeriksaan Fisik (Ceklist pada bagian yang tidak normal) ⃝Gangguan Penglihatan : Tidak ⃝Gangguan pendengaran : tidak bias mendengar ⃝ Gangguan penciuman : Tidak ⃝Kemerahan : tidak ⃝Bengkak: tidak ⃝Drainase: tidak ⃝Nyeri : sebelah kiri ⃝Lesi: tidak Catatan: menjalar ke kepala



⃝ Asimetri: tidak ⃝ Takipnea : tidak ⃝ Crackles : tidak ⃝Kanan atas/bawah : tidak ⃝ Kiri atas/bawah: tidak ⃝Bentuk dada: normal ⃝ Bradipnea : tidak ⃝ Batuk : tidak ⃝Dispnea: ⃝Sputum-warna : ⃝Wheezing: tidak ⃝Kanan atas/bawah : tidak ⃝ Kiri atas/bawah: tidak ⃝ Modulasi O2 : tidak Catatan : tidak ada gangguan



⃝ Takikardi : Tidak ⃝ Tingling: Tidak ⃝ Bradikardi: Tidak ⃝ Mati rasa : Tidak Catatan : tidak ada gangguan



⃝ Iregular: Tidak ⃝ Edema: Tidak ⃝ Murmur: Tidak ⃝ Nadi tidak teraba: Tidak



⃝ Distensi : membesar ⃝ Hipoperistaltik : Tidak ⃝ Anoreksia: tidak dapat makan banyak karena perut cepat membesar ⃝ Diare: Tidak ⃝ Inkontinensia: Tidak ⃝ Rigiditas: Tidak ⃝ Hiperperistaltik : Tidak ⃝ Disfagia :sulit menelan ⃝ Konstipasi : Tidak ⃝ Ostomi: Tidak ⃝ Diet khusus: Tidak ⃝ Intoleransi diit: Tidak Catatan : Tidak ada gangguan



⃝ penurunan BB > 10% satu bulan terakhir: ya ⃝ Dekubitus : Tidak ⃝ perubahan nafsu makan lebih dari 3 hari : ya ⃝ TPN/PPN/tube feeding: Tidak ⃝Diare-frekuensi : Tidak ⃝Malnutrisi : Tidak Catatan : nafsu makan berkurang karena perut yang dirasakan cepat penuh pada saat makan



GENITOURINARI/ GINEKOLOGI NEUROLOGI



⃝ Disuria : Tidak ⃝ Hesitansi : Tidak ⃝ Folley : Tidak ⃝ Menopause : Tidak ⃝ Frekuensi : Tidak ⃝ Inkontinensia : Tidak ⃝ Urostomy : Tidak ⃝ Kehamilan: Tidak Catatan : Tidak ada gangguan



⃝ Nokturia : Tidak ⃝ Lendir: Tidak ⃝ hematuria : Tidak



⃝ Konfusi : Tidak ⃝ Sedasi: Tidak ⃝ Pupil non reaktif: Tidak ⃝ vertigo: Tidak ⃝ Tremor : Tidak ⃝ tidak seimbang: Tidak ⃝ Koma : Tidak ⃝ letargi : Tidak ⃝ afasia: Tidak ⃝ Sakit kepala : hilang timbul ⃝ mati rasa : Tidak ⃝ Paralise: Tidak ⃝ Semi-koma : Tidak ⃝ Suara serak : Tidak ⃝ Seizure : Tidak ⃝ Tingling : Tidak ⃝Kelemahan: Tidak Catatan :sakit kepala yang dirasakan hilang timbul







INTEGUMEN



⃝ Bengkak : perut ⃝ Diaforesis : Tidak ⃝ Lembab: Tidak ⃝ prosthesis : Tidak ⃝ Warna kulit : Tidak ⃝ teraba panas: Tidak ⃝ atrofi/deformitas : Tidak ⃝ turgor buruk : Tidak ⃝ teraba dingin : Tidak Drainase : Tidak Gambaran area luka dan jelaskan karakteristik luka (Gambarkan lukanya)



Catatan : bengkak pada perut



Kondisi Fisik



1. Sangat buruk



2.Buruk



3. Sedang



4.



Baik



Kondisi mental



1. Stupor



2.Konfusi



3. Apatis



4.



Sadar



1. Ditempat tidur 1. Tidak mampu bergerak 1. Inkontinen



2.Kursi roda



4.



Jalan Sendiri



3



2.Sangat terbatas



3. Jalan dengan bantuan 3. Agak terbatas



4.



Bebas bergerak



3



2.Selalu inkontinen



3. Kadang-kadang



4.



Inkontinen



4



Aktivitas Mobilitas Inkontinensia



3 4



NORTON SCALE (Skin Risk Assessment) al Status Assassment)BARTEL INDEX (Function FALL RISK NYERI



urin dan alvi Ket : ⃝ < 12 : resiko tinggi decubitus , ⃝16-20 : resiko rendah



urin



inkontinen urin



⃝12-15 resiko sedang decubitus,



17



Skor:



Mengendalikan rangsang BAB Mengendalikan rangsang BAK



1.



2.



Kadang perlu pencahar



3.



Mandiri



2



2.



Kadang tak terkendali



3.



Mandiri



2



2.



Mandiri



2.



Tergantung pada beberapa kegiatan



3.



Mandiri



0



1.



Perlu pencahar Pakai kateter/ tak terkendali Butuh bantuan Tergantung orang lain pada setiap kegiatan Tidak mampu



Membersihkan diri



1.



Melepas dan memakai celana, membersihkan, menyiram jamban



1.



Makan



2.



3.



Mandiri



1



1.



Tidak mampu



2.



3.



Tidak mampu



2.



Dibantu 1 atau 2 orang dibantu 1 orang mandiri mandiri



2



1.



Perlu dibantu memotong makanan Dibantu lebih dari 2 orang Dengan kursi roda



Berubah posisi dari berbaring keduduk Berpindah/berjalan



1.



Memakai baju 1. tergantung 2. sebagian dibantu Naik turun tangga 1. tidak mampu 2. sebagian dibantu Mandi 1. tergantung 2. mandiri Ket: ⃝ 20 = Mandiri ⃝ 12-19 = Ketergantungan ringan ⃝ 9-11 = Ketergantungan sedang ⃝ 5-8 = Ketergantungan berat ⃝ 0-4 = ketergantungan total Riwayat jatuh 3 bulan terakhir Diagnosis medis skunder> 1 Alat bantu jalan Menggunakan infus Cara berjalan/berpindah Status mental Ket: ⃝ 0-24 : tidak beresiko,



Tidak = 0



0



3. 3. 3.



1 1 0 11



Total Skor:



Ya = 25



0



Tidak = 0 Ya = 15 Dibantu orang = 0 Penopang = 15 Tidak = 0 Ya = 25 Bed rest = 0 Lemah = 15 Orientasi sesuai = 0 Orientasi tidak sesuai = 15 ⃝ 25-50 : resiko rendah, ⃝ > 50 : resiko tinggi



Skala nyeri : nyeri sedang ⃝ Skala angka : 4 Lokasi : kepala dan telinga Onset : hilang timbul Paliatif : kapan saja Kualitas : tertusuk-tusuk Medikasi : terapi injek dan terapi obat oral Efek nyeri : ⃝ Hubungan relasi ⃝ tidur ⃝ Nafsu makan ⃝aktivitas ⃝ Emosi ⃝ Lainnya :



2



⃝ Face scale



Furniture = 30 Terganggu = 30 Total Skor:



15 0 25 15 0 55



MEDIKASI



Obat Natrium Clorida



Dosis/Rute 0.9% 21 tetes/menit



Tujuan Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit



Ketorolac



30 mg/iv/bila nyeri



Anti biotik ini bekerja dengan cara menghambt enzim metabolism yang peka



Menghambat enzim siklooksigenase 1 dan 2 (cox-1 dan cox-2 yang dibutuhkan dalam sintesis prostaglandin. Prostaglandin merupakan mediator nyeri pada inflamasi. Ketorolac memiliki efek anti inflamasi minimal pada dosis yang digunakan sebagai analgesic



Dimenhidrinate



50 mg/12 jam/oral 50 mg/12 jam/iv



Ranitidine adalah obat untuk saluran cerna. Termasuk sebagai obat H2 reseptor bloker. Bekerja dengan mengurangi produksi asam lambung . secara umum penggunaan ranitidine dua kali sehari. Obat ranitidine diantaranya digunakan untuk mengatasi ulkus lambung dan GERD (gastrointestinal reflux disease) Mecobalamin digunakan pada pasien dengan rupture aneuisma perdarahan subaraknoid, dan meningkatkan penyembuhan pada kekuatan otot dan menunjukan efek perbaikan kerusakan saraf



3. menghambat secara kommpetitif histamine pada reseptor H2 selsel parietal lambung, yang menghambat sekresi asam lambung : volume lambung dan konsentrasi ion hydrogen berkurang. Tidak mempengaruhi sekresi pepsin, sekresi factor intrinsic yang sidtimulasi oleh pentagstrin atau serum gastrim. Mecabolamin termasuk dalam kelas nootripic dan neurotropic/neurotonik. Mecabolamain terkomposisi dari kobalamin yaitu vitamin B12. Obat ini adalah benti katif vitamin B12 yang dapat mencapai otak, berperan dalam perbaikan kerusakan sel saraf dan meningkatkan pembentukan saraf baru. Pada penderita anemia, obat ini bias meningkatkan



Ranitidine



Mecobalamin



500 mg/12 jam/oral



Cara Kerja Obat



Mengganti cairan dan elektrolit tubuh yang keluar dengan menyeimbangkan elektrolit di intrasel dan ektrasel



Methyprednisolon



4 mg/12 jam/oral



Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi peradangan (inflamasi) dalam berbagai penyakit, misalnya penyakit Crohn, kolitis ulseratif, alergi, arthritis rheumatoid, asma, multiple sclerosis, serta jenis-jenis kanker tertentu. Methylprednisolone juga dapat digunakan sebagai terapi pengganti hormon bagi orang-orang yang tubuhnya tidak bisa memproduksi steroid secara memadai.



pembentukan sel darah merah dengan membantu pematangan dan proses pembelahan sel darah merah. Methylprednisolone adalah salah satu jenis obat kortikosteroid yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi reaksi peradangan Obat ini bekerja dengan menurunkan respon sistem imun terhadap beberapa penyakit serta gejalanya, seperti pembengkakan, nyeri, atau ruam. Obat ini menggantikan kortikosteroid yang biasanya diproduksi tubuh dan bekerja dengan berikatan pada reseptor khusus dalam sitoplasma sel. Ikatan tersebut dapat menghambat sintesis beberapa protein tertentu yang berperan pada reaksi inflamasi dalam tubuh.



PE



PEMERIKSAAN PENUNJANG



Hasil pemeriksaan Bone Marrow puncture (19/9/2019): - kronic myeloid Leukimia Hasil pemeriksaan Laboratorium: 01/3/2020 - leukosit : 606.600 - hemoglobin : 9.8 - platelet : 436.000 - kreatinin : 1.17 - SGOT : 18 - SGPT : 11 - neutrofhil : 87,1 - limphositi :9 Hasil pemeriksaan Laboratorium : 22/2/2020 - leukosit : 775.200 - hemoglobin : 8.3 - platelet : 559.000 - neutrofil : 85.7 - lymphosit : 1,5 - GDS : 127



Pemeriksaan



Hasil



Rentang normal



Interpretasi



MERIKSAAN LABORATORIUM



PT INR APPT GDS Ureum Kreatinin Protein total albumin Globulin Natrium Kalium klorida



14.4 1.44 50.0 103 39 1.17 7.2 4.0 3.2 142 4.3 103



10-14.4 … 22.0-30.0 140 10-50 L(