13 0 657 KB
PEMETAAN MUTU SEKOLAH SMP NEGERI 1 DANDER TAHUN 2017 STANDAR
INDIKATOR
KOMPETENSI LULUSAN
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 1.1.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
1.1.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap berkarakter
KONDISI SAAT INI
ANALISIS LINGKUNGAN KEKUATAN KELEMAHAN
MASALAH
AKAR MASALAH
1. Belum semua kegiatan Pembelajaran yang melatih siswa berperilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Kompetensi guru yang kurang mampu melatih siswa berperilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 1. Orang tua dan lingkungan di rumah belum mampu membentuk perilaku yang mencerminkan sikap berkarakter
Belum semua siswa memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa tertuang dalam Visi dan Misi sekolah
Masih sering ditemui siswa yang memiliki perilaku yang tidak mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Sekolah belum menjamin siswa-nya berperilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Belum semua siswa memiliki perilaku yang mencerminkan sikap berkarakter
Sikap karakter yang baik tertuang dalam Visi dan Misi sekolah
Masih sering ditemui siswa yang berperilaku yang mencerminkan karakter yang kurang baik
Sekolah belum menjamin siswa-nya berperilaku yang mencerminkan sikap berkarakter
ALTERNATIF SOLUSI*
REKOMENDASI*
Menyisipkan unsur pendidikan Agama dan budi pekerti dalam KBM mata pelajaran lain
Penerapan pendekatan IMTAQ dalam KBM mata pelajaran lain
Menyisipkan pembentukan karakter pada semua kegiatan pembelajaran
Menyebutkan pembentukan karakter yang ingin dilatihkan pada siswa dalam RPP
STANDAR
INDIKATOR
KONDISI SAAT INI
ANALISIS LINGKUNGAN KEKUATAN KELEMAHAN
1.1.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap disiplin
75% siswa telah mencerminkan sikap disiplin
Telah disusunnya Peraturan Akademik dan Tata Tertib Siswa
1.1.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun
Belum semua siswa dapat berperilaku yang mencer-minkan sikap santun
Membentuk sikap santun pada diri siswa merupakan salah satu indikator dari visi sekolah
MASALAH
AKAR MASALAH
2. Kompetensi guru yang kurang mampu melatih siswa berperilaku yang mencerminkan sikap berkarakter Masih sering Sekolah belum 1. Kepedulian siswa ditemui siswa menjamin mau mentaati yang melanggar siswa-nya mau peraturan akaaturan dan tata dan mampu demik dan tata tertib menta-ati tertib sekolah peraturan masih kurang. akademik dan 2. Kepedulian guru tata tertib yang untuk mengaberlaku di wasi dan memsekolah peringatkan siswa yang melanggar aturan dan tata tertib masih kurang 3. Konsistensi pemberian sanksi bagi siswa yang melanggar belum maksimal ditegakkan Masih sering Sekolah belum 1. Kebiasaan bersiditemui siswa menjamin kap tidak santun berperilaku ti-dak siswa-nya mau di rumah terbasantun baik pada dan mampu wa di sekolah guru, tena-ga bersikap santun 2. Guru kurang kependidikan dan kepada siapa mampu membepada te-mansaja. rikan contoh temannya bersikap santun
ALTERNATIF SOLUSI*
REKOMENDASI*
Penegakan Peraturan Akademik dan Tata Tertib sekolah lebih ditingkatkan
Kepedulian semua guru dalam menegakkan Peraturan Akademik dan Tata Tertib sekolah perlu ditingkatkan
Melatih siswa senantiasa berperilaku santun selama di sekolah
Memasukkan kegiatan bersikap santun dalam kegiatan pengembangan diri spontan
STANDAR
INDIKATOR
KONDISI SAAT INI
ANALISIS LINGKUNGAN KEKUATAN KELEMAHAN
1.1.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur
Belum semua siswa mau bersikap jujur, khususnya saat mengerjakan soal ulangan/ ujian
Siswa diingatkan untuk menjunjung tinggi kejujuran dengan dibacakannya Pakta Kejujuran saat upacara hari Senin
Masih sering ditemukan siswa berbuat tidak jujur saat mengerjakan soal ulangan /ujian
1.1.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli
Siswa berpartisipasi membantu warga sekolah dan warga di sekitar sekolah
Siswa dengan sukarela menyumbang untuk kegiatan sosial dan jika ada warga sekolah yang kesusahan
1.1.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
50% siswa berperilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
50% siswa telah berani tampil di depan umum (akademis dan non-akademis)
Sebagian siswa mau berpastisipasi memberikan infaq atau sumbangan sukarela jika yang membawa kotak sumbangan didampingi guru 50% siswa kurang aktif dalam kegiatan akademis dan non akademis
1.1.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap bertanggungjawab
MASALAH
Sekolah belum menjamin siswa-nya mau bersi-kap jujur
AKAR MASALAH
1. Siswa belum memahami manfaat menjunjung tinggi kejujuran 2. Guru belum melakukan pengawasan yang maksimal untuk menghindari tindak kecurangan yang dilakukan siswa saat ulangan/ujian Sekolah belum 1. Sikap kepedulian menjamin sebagian siswa siswa-nya mau baru muncul berpe-rilaku ketika diamati yang menguru cerminkan sikap 2. Guru kurang peduli memberikan contoh sikap kepedulian Kurangnya Pelatih, pembina pemberian dan guru tingkat motivasi dan perhatiannya reward kepada terhadap peserta siswa didik belum maksimal
ALTERNATIF SOLUSI*
1. Pembinaan berkesinambungan tentang pentingnya berperilaku dalam segala hal 2. Pengawasan yang ketat dalam setiap pelaksanaan ulangan/ujian
REKOMENDASI*
Pembinaan kerohanian dalam bentuk pengajian rutin bulanan, dan penegakan aturan yang tegas selama pelaksanaan ulangan /ujian.
Guru lebih sering memberikan contoh pada siswa perilaku yang mencerminkan sikap peduli
1. Memberikan pembinaan kepada pelatih, pembina dan guru 2. Pemberian reward kepada siswa yang berprestasi
Sekolah mengundang motivator
STANDAR
INDIKATOR
KONDISI SAAT INI
1.1.9. Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat 1.1.10. Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani 1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan 1.2.1. Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif
11 % siswa telah Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan
ANALISIS LINGKUNGAN KEKUATAN KELEMAHAN
20% Guru memahami konsep pengetahuan metakognitif
80% Guru belum memahami konsep pengetahuan metakognitif
MASALAH
AKAR MASALAH
Kurangnya kompetensi pedagogik guru khususnya pemahaman pengetahuan metakognitif dan cara mengembangkan pengetahuan metakog-nitif siswa
1. Kemampuan dasar guru masih rendah 2. Minat literasi guru untuk menambah wawasan kompetensi pedagogik masih rendah 3. Guru baru mengetahui istilah pengetahuan metakognitif dan belum pernah mendapatkan
ALTERNATIF SOLUSI*
1. Sekolah menyediakan bukubuku terkait pengembangan pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif guna meningkatkan kompetensi pedagogik guru 2. Sekolah mengundang pengawas/nara sumber menjelaskan tentang pengetahuan metakognitif dan bagaimana cara mengembangkannya
REKOMENDASI*
Sekolah meminta pengawas Pembina saat melakukan pembinaan untuk menjelaskan tentang pengetahuan metakognitif dan bagaimana cara mengembangkannya
STANDAR
INDIKATOR
1.3.1. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif
1.3.2. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif
1.3.3. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis
1.3.4. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri
1.3.5. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kolaboratif
1.3.6. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak komunikatif
KONDISI SAAT INI
Sebagian besar siswa belum memiliki ketrampilan berpikir dan bertindak kreatif Sebagian besar siswa sudah memiliki ketrampilan berpikir dan bertindak kreatif Sebagian besar siswa belum memiliki ketrampilan berpikir dan bertindak kritis Sebagian besar siswa belum memiliki ketrampilan berpikir dan bertindak mandiri Sebagian besar siswa memiliki ketrampilan berpikir dan bertindak kolaboratif Sebagian besar siswa belum memiliki ketrampilan
ANALISIS LINGKUNGAN KEKUATAN KELEMAHAN
MASALAH
AKAR MASALAH
ALTERNATIF SOLUSI*
REKOMENDASI*
STANDAR
INDIKATOR
KONDISI SAAT INI
berpikir dan bertindak kreatif ISI
2.1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur 2.1.1. Memuat karakteristik kompetensi sikap
2.1.2. Memuat karakteristik kompetensi keterampilan
2.1.3. Memuat karakteristik kompetensi pengetahuan
2.1.4. Menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran
2.1.5. Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Karakteristik kompetensi sikap sudah masuk dalam silabus dan RPP Karakteristik kompetensi keterampilan sudah masuk dalam silabus dan RPP Karakteristik kompetensi pengetahuan sudah masuk dalam silabus dan RPP Ruang lingkup materi pelajar-an disesuaikan dengan tingkat kebutuhan siswa Ruang lingkup materi pelajar-an disesuaikan dengan tingkat kompetensi siswa
ANALISIS LINGKUNGAN KEKUATAN KELEMAHAN
MASALAH
AKAR MASALAH
ALTERNATIF SOLUSI*
REKOMENDASI*
STANDAR
INDIKATOR
dikembangkan sesuai prosedur 2.2.1. Melibatkan pemangku kepentingan dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2.2.2. Memiliki perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan
2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 2.3.1. Menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang berlaku
KONDISI SAAT INI
ANALISIS LINGKUNGAN KEKUATAN KELEMAHAN
MASALAH
AKAR MASALAH
Ketidaksesuaian isi perangkat kurikulum yang dikumpulkan guru-guru dengan kondisi nyata di sekolah
Guru hanya mengcopy-paste dan mengedit identitas pada perangkat kurikulum tanpa mengedit isinya disesuaikan dengan kondisi nyata di sekolah
ALTERNATIF SOLUSI*
REKOMENDASI*
Penyusunan KSTP sudah melibatkan pemangku kepentingan
Perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dimiliki guru saat ini umumnya ma-sih diperoleh dengan cara mengcopypaste hasil kerja di MGMP kabupaten atau mendownload dari internet
Alokasi waktu pembelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku
92 % perangkat kurikulum sudah dimikili sekolah yang diperoleh dari mengcopypaste hasil kerja MGMP kabupaten atau mendownload dari internet
Perangkat kurikulum yang dimiliki sekolah sebagian besar masih belum sesuai dengan kondisi nyata di sekolah.
Untuk memudahkan dalam menyesuaikan isi perangkat kurikulum dengan kondisi nyata di sekolah tentunya sangat diperlukan kerja sama beberapa guru yang mengampu mapel yang sama, untuk itu perlu diadakan workshop mereview dan menyusun perangkat kurikulum sebelum awal tahun ajaran baru.
Workshop review dan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk di awal tahun ajaran baru
STANDAR
INDIKATOR
KONDISI SAAT INI
2.3.2. Menyelenggarakan Sekolah telah aspek kurikulum memasukkan aspada muatan lokal pek muatan lokal dalam struktur kurikulum
PROSES
1.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 1.1.1. Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan 1.1.2. Mengarah pada pencapaian kompetensi 1.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis 1.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala
RPP dikembangkan berdasarkan silabus RPP disusun untuk mencapai tujuan kompetensi RPP tersusun lengkap sesuai sistematika yang berlaku RPP disahkan oleh kepala sekolah dan
ANALISIS LINGKUNGAN KEKUATAN KELEMAHAN
Muatan lokal Bahasa Jawa disahkan dengan SK Gubernur sebagai muatan lokal
Muatan kurikulum untuk muatan lokal belum ada acuan baku dari Pusat atau Provinsi
MASALAH
Sekolah belum menjamin peyelenggarakan aspek kurikulum muatan lokal Bahasa Jawa dengan baik, terlihat dari belum terbentuknya karakter siswa untuk berbahasa Jawa yang baik dengan sesame teman maupun dengan orang lain yang lebih tua
AKAR MASALAH
ALTERNATIF SOLUSI*
REKOMENDASI*
STANDAR
INDIKATOR
sekolah dan pengawas sekolah 1.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 1.2.1. Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai ketentuan 1.2.2. Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran
1.2.3. Mendorong peserta didik mencari tahu
3.2.4 Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah
KONDISI SAAT INI
ANALISIS LINGKUNGAN KEKUATAN KELEMAHAN
MASALAH
AKAR MASALAH
Guru masih kesulitan dalam menggunakan pendekatan ilmiah dalam kegiatan pembelajaran
Pemahaman guru dalam menyusun rencana kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ilmiah masih kurang, selain itu respon siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan pendekatan ilmiah masih belum sesuai dengan yang diharapkan.
ALTERNATIF SOLUSI*
REKOMENDASI*
diperiksa oleh pengawas pembina
Jumlah siswa per rombel sudah sesuai ketentuan
Kelas senantiasa dipersiapkan dengan baik sebelum memulai KBM Guru selalu memfasilitasi siswa untuk mengembangkan pengetahuannya 30% guru sudah menggunakan pendekatan ilmiah dalam kegiatan pembelajaran
50% guru sudah pernah mengikuti workshop tentang kurikulum 2013
70% guru termasuk yang sudah pernah mengikuti workshop kurikulum 2013 masih belum sepenuhnya menggunakan pendekatan ilmiah dalam kegiatan pembelajaran
Meningkatkan pemahaman guru semua mapel dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan ilmiah
Workshop Menyusun dan Melaksanakan Rencana Kegiatan Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
STANDAR
INDIKATOR
KONDISI SAAT INI
3.2.5 Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi
KBM dilaksanakan dengan berbasis kompetensi
3.2.6 Memberikan pembelajaran terpadu
KBM suatu mapel disajikan terpadu jika terkait dengan mapel lain
ANALISIS LINGKUNGAN KEKUATAN KELEMAHAN
RPP yang dikembangkan selalu mengacu pada pengembangan kompetensi siswa Mapel IPA dan IPS yang di dalamnya terdiri dari beberapa sub materi sudah dirancang disajikan dalam pembelajaran terpadu
Pembelajaran yang diharap-kan disajikan terpadu belum bisa dilakukan sepenuhnya
MASALAH
AKAR MASALAH
Guru belum bisa 1. Kurang luasnya menyajikan pengetahuan pembelajaran guru tentang yang terpadu materi mapel dengan saling yang diampunya, kait-mengkaitkhususnya mapel kan dengan guru IPA dan IPS mapel satu yang merupakan dengan yang gabungan dari lain yang isi beberapa sub materi-nya mapel. saling berkaitan 2. Kurangnya pengetahuan guru tentang mapel lain yang tidak diampunya yang bisa dikaitkan dengan mapel yang diampunya (misal ; mapel pendidikan agama dan budi pekerti, guna menyisipkan IMTAQ pada mapel yang diampunya)
ALTERNATIF SOLUSI*
Pengintensifan pertemuan MGMP sekolah serumpun yang dilaksanakan secara bersamaan untuk semua mapel, sehingga antar guru bisa saling tukar pengetahuan
REKOMENDASI*
Pertemuan MGMP sekolah secara rutin
STANDAR
INDIKATOR
3.2.7 Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi
3.2.8 Menuju keterampilan aplikatif 3.2.9 Mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat 3.2.10 Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas. 3.2.11 Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.
KONDISI SAAT INI
Belum banyak guru yang menguji tingkat pemahaman siswanya dengan soal yang jawaban yang kebenarannya multi dimensi
ANALISIS LINGKUNGAN KEKUATAN KELEMAHAN
Guru sudah mulai dihimbau agar dalam menyusun soal bersifat HOTs (High Order Thinkings)
Soal yang dibuat oleh guru masih banyak yang mengarah pada satu jawaban yang benar
MASALAH
AKAR MASALAH
Masih banyak 1. Guru belum meguru yang ngenal istilah dalam membuat soal berkategori soal masih HOTs mengarah pada 2. Masih kurangnya satu jawaban pemahaman gubenar ru tentang cara penyusunan soal HOTs atau soal dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi
ALTERNATIF SOLUSI*
Peningkatan pemahaman guru dalam penyusunan soal HOTs atau soal dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi untuk melatih kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa
REKOMENDASI*
Workshop Penyusunan Soal HOTs danSoal dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi
STANDAR
ANALISIS LINGKUNGAN KEKUATAN KELEMAHAN
INDIKATOR
KONDISI SAAT INI
3.2.12. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
43% guru mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mening-katkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
100% guru sudah mempunyai laptop dan setiap ruang kelas tersedia jaringan listrik
3.2.13. Menggunakan aneka sumber belajar
Sumber belajar bisa dari buku, juga dari lingkungan di sekitarnya
Tersedianya buku-buku pegangan siswa semua mapel dan tersedianya lingkungan sekolah yang luas yang bisa dijadikan sebagai tempat dan sumber belajar
3.2.14. Mengelola kelas saat menutup pembelajaran
Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan konfirmasi untuk mengetahui sejauh mana materi pelajaran
MASALAH
AKAR MASALAH
Baru 43% guru yang sering memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
Tidak semua guru memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
Kegiatan pembelajaran ma-sih sering dilakukan di dalam kelas
Guru masih sering menjadikan buku sebagai satu-satunya sumber belajar
1. Masih minimnya kemampuan guru dalam mengoperasikan perangkat IT 2. Masih minimnya kemampuan guru dalam membuat media pembelajaran berbasis IT 3. Masih minimnya ketersediaan perangkat LCD proyektor dan layarnya. 1. Kreatifikas guru untuk mencari aneka sumber belajar masih rendah 2. Guru malas mencari aneka sumber belajar bagi siswanya
ALTERNATIF SOLUSI*
REKOMENDASI*
1. Peningkatan ke- 1. Workshop mampuan guru Peningkatan dalam mengPenguasaan IT operasikan bagi Guru untuk perangkat IT meningkatkan dan peningkatefisiensi dan an kemampuan efektivitas guru dalam pembelajaran membuat media 2. Penambahan pembelajaran jumlah LCD berbasis IT proyektor dan 2. Penambahan layar jumlah LCD proyektor dan layarnya Meningkatkan kreatifitas guru dalam menyediakan aneka sumber belajar bagi siswa
Penyediaan Buku Bacaan bagi guru dengan tema memperkaya sumber belajar
STANDAR
INDIKATOR
KONDISI SAAT INI
ANALISIS LINGKUNGAN KEKUATAN KELEMAHAN
MASALAH
AKAR MASALAH
ALTERNATIF SOLUSI*
REKOMENDASI*
telah dikuasai siswa dengan cara memberikan pertanyaan yang bersifat mereview apa yang telah dipelajari, dan diikuti dengan pemberian tugas untuk memperdalam pemahaman materi yang barusan dipelajari siswa 3.3. Pengawasan dilakukan dalam proses pembelajaran 3.3.1. Melakukan pemantauan proses pembelajaran
3.3.2. Melakukan supervisi proses pem-
Pemantauan proses pembelajaran rutin dilakukan setiap saat untuk menghindari adanya kelas kosong karena tidak ada gurunya tanpa memberikan tugas pada siswa
Terdapat jadwal guru piket yang bertugas menginfal guru yang tidak masuk
Siswa kurang merespons tugas yang diberikan guru jika gurunya tidak hadir dan tidak dipantau oleh guru piket
Sekolah belum 1. Rendahnya mimenjamin siswa nat belajar siswa mau melakukan 2. Kebiasaan siswa kegiatan belajar diberi tugas tanmandiri saat pa dibebani tagurunya berhagihan dan tanpa langan hadir dipantau guru piket
Supervisi proses pembelajaran di-
Supervisi proses pembelajaran merupa-
Guru mengelola kelas dengan baik sesuai dengan
Sekolah belum menjamin guru yang rutin disu-
1. Guru malas membaca renca-
1. Guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai jadwal 2. Guru yang berhalangan hadir wajib memberikan tugas pada kelas-kelas yang diampunya 3. Guru piket wajib menjalankan tugas sesuai tupoksinya. 1. Guru wajib menyiapkan perangkat menga-
1. Guru yang berhalangan hadir wajib memberikan tugas pada kelas-kelas yang diampunya 2. Guru piket wajib menjalankan tugas sesuai tupoksinya.
Guru wajib menyiapkan perangkat mengajar dan me-
STANDAR
INDIKATOR
belajaran kepada guru
3.3.3. Mengevaluasi proses pembelajaran
3.3.4. Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran
KONDISI SAAT INI
ANALISIS LINGKUNGAN KEKUATAN KELEMAHAN
lakukan tiap semester
kan salah satu kegiatan rutin yang menjadi program kerja sekolah
Di setiap akhir kegiatan supervisi proses pembelajaran, kepala sekolah atau guru senior yang diberi tugas sebagai supervisor selalu membuat hasil evaluasi tentang kekurangan proses kegiatan pembelajaran Hasil evaluasi supervisi proses pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana
Supervisi proses pembelajaran sudah merupakan kegiatan rutin tiap semester
Kepala sekolah menyampaikan hasil supervisi (kekurangan dan kelebihan)
rencana pelaksanaan pembelajaran hanya saat disupervisi
MASALAH
pervisi proses pembelajarannya selalu mau mengelola kelas sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuatnya
AKAR MASALAH
ALTERNATIF SOLUSI*
na pelaksanaan jar setiap akan pembelajarannya melaksakan ke2. Guru merasa tergiatan proses bebani jika mepembelajaran laksanakan kegi- 2. Guru wajib meatan proses pemngelola kegiatan belajaran sesuai proses pembelRPP yang telah ajaran sesuai dibuatnya. RPP yang telah 3. Sulitnya mengdisiapkannya. kondisikan siswa sesuai dengan skenario pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan tidak tercapai
REKOMENDASI*
laksanakan proses pembelajaran sesuai skenario proses pembelajaran yang telah dibuatnya
STANDAR
PENILAIAN PENDIDIKAN
INDIKATOR
4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 4.1.1. Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan
4.1.2. Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah
KONDISI SAAT INI
ANALISIS LINGKUNGAN KEKUATAN KELEMAHAN
kompetensi pedadodik dan professional para guru dan dijadikan dasar untuk menentukan kegiatan pengembangan keprofesian bagi guru.
guru secara umum dalam rapat dinas
Penialain umumnya lebih dominan pada aspek pengetahuan dan keteram-pilan. Sedangkan aspek sikap terbatas pada mapel pendidikan agama dan budi pekerti dan pendidikan kewarganegaraan
Rencana penilaian ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap sudah tercantum dalam RPP
Penilaian ranah sikap diwajibkan untuk mata pelajaran pendidikan agama dan budi pekerti serta mapel pendidikan kewarganegaraan
MASALAH
AKAR MASALAH
Sekolah belum menjamin pelaksanaan penilaian ranah sikap dilakukan sesuai prosedur yang berlaku
1. Guru belum banyak mengetahui macam-macam cara melakukan penilaian ranah sikap 2. Guru malas melakukan penilaian ranah sikap
ALTERNATIF SOLUSI*
1. Sosialisasi aturan pedoman peniaian 2. Sekolah menyiapkan format penilaian ranah pengetahuan, ketrampilan, dan sikap 3. Meminta guru secara periodik mengumpulkan hasil penilaian pengetahuan, ketrampilan, dan sikap 4. Pelatihan teknik penilaian ranah pengetahuan, ketrampilan, dan sikap
REKOMENDASI*
Workshop Berbagai Teknik Penilaian dalam Kurikulum 2013
STANDAR
INDIKATOR
4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 4.2.1. Menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel 4.2.2. Memiliki perangkat teknik penilaian lengkap 4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 4.3.1. Melakukan pelaporan penilaian secara periodik 4.3.2. Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian 4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 4.4.1. Menggunakan instrumen penilaian aspek keterampilan 4.4.2. Menggunakan instrumen penilaian aspek pengetahuan 4.4.3. Menggunakan instrumen penilaian aspek sikap 4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur
KONDISI SAAT INI
ANALISIS LINGKUNGAN KEKUATAN KELEMAHAN
MASALAH
AKAR MASALAH
ALTERNATIF SOLUSI*
REKOMENDASI*
STANDAR
INDIKATOR
4.5.1. Melakukan penilaian berdasarkan penyelenggara sesuai prosedur 4.5.2. Melakukan penilaian berdasarkan ranah sesuai prosedur
KONDISI SAAT INI
ANALISIS LINGKUNGAN KEKUATAN KELEMAHAN
MASALAH
AKAR MASALAH
ALTERNATIF SOLUSI*
REKOMENDASI*