LK Resume Pai Kontemporer KB 4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENDALAMAN MATERI (Lembar Kerja Resume Modul)



A. Judul Modul



: PAI KONTEMPORER



B. Kegiatan Belajar : KB 4 (TOLERANSI DALAM ISLAM) C. Refleksi NO



BUTIR REFLEKSI



RESPON/JAWABAN



TOLERANSI DALAM ISLAM



Pengertian



1



Peta Konsep (Beberapa istilah dan definisi) di modul bidang studi



Batas-Batas Toleransi



Anjuran



Sesama Makhluk



Larangan



Kekerabatan



Etimologi



Terminologi



Bentukbentuk Toleransi



Non Muslim/ Antar umat beragama



Isu Terkait



Ucapan Selamat Natal



Kawin Beda Agama



TOLERANSI DALAM ISLAM



Pengertian



Etimologi



Terminologi



Kata toleransi berasal dari toleran dalam KBBI diartikan menenggang atau menghargai pendirian yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.



Toleransi juga dapat dikatakan istilah pada konteks agama dan sosial budaya yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap



Dalam bahasa Arab, toleran adalah “tasāmuh”, yang berarti sikap baik dan berlapang dada terhadap perbedaan-perbedaan dengan orang lain yang tidak sesuai dengan pendirian dan keyakinannya



golongan-golongan yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas pada



suatu masyarakat.



Toleransi berasal dari bahasa latin dari kata "tolerare" yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Jadi pengertian toleransi secara luas adalah suatu perilaku atau sikap manusia yang tidak menyimpang dari aturan, di mana seseorang menghormati atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain



TOLERANSI DALAM ISLAM



Batas-Batas Toleransi (sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah



saat empat pemuka kafir Quraisy yakni Al-Walid bin Mughirah, Al-Ash bin Wail, AlAswad ibnul Muthalib, dan Umayyah bin Khalaf datang menemui Rasulullah seraya berkata, “Wahai Muhammad, bagaimana kalau kami beribadah kepada Tuhanmu dan kalian (Muslim) juga beribadah kepada Tuhan kami, kita bertoleransi dalam segala permasalahan agama kita. Apabila ada sebagian dari ajaran agamamu yang lebih baik (menurut kami) dari tuntunan agama kami, kami akan amalkan hal itu. Sebaliknya, jika ada dari ajaran kami yang lebih baik dari tuntunan agamamu, engkau juga harus mengamalkannya.”)



Anjuran



Toleransi dianjurkan dalam masalah muamalah dan hubungan kemasyarakatan



Larangan (Tertolak)



Toleransi dalam masalah ibadah dan akidah tertolak



TOLERANSI DALAM ISLAM



Bentuk-bentuk Toleransi



Sesama makhluk Allah



Islam mengajarkan menolong siapa pun, baik orang miskin maupun orang yang sakit, muslim atau non muslim, bahkan terhadap binatang sekalipun.



Hubungan Kerabat/Saudara/ Orang Tua



Tetap menjalin hubungan kerabat pada orang tua atau saudara non muslim. (QS. Luqman : 15, Q.S. al-Mumtahanah : 8)



Non Muslim/ Antar umat Beragama



Islam memperbolehkan umat Islam memberi hadiah kepada nonmuslim, agar membuat mereka tertarik pada Islam, atau ingin berdakwah dan atau ingin agar mereka tidak menyakiti kaum muslimin. Toleransi antar umat beragama berarti suatu sikap manusia sebagai umat yang beragama dan mempunyai keyakinan, untuk menghormati dan menghargai manusia yang beragama lain.



TOLERANSI DALAM ISLAM



Isu Terkait



Ucapan Selamat Natal pertama, tidak ada ayat al-Qur’an dan hadis Nabi yang secara jelas dan tegas menerangkan keharaman atau kebolehan mengucapkan selamat Natal. Padahal, kondisi sosial saat nabi Muhammad Saw hidup mengharuskannya mengeluarkan



Kawin Beda Agama



Pria muslim dengan wanita non muslim



Wanita musliham dengan pria non muslim



fatwa tentang hukum ucapan tersebut, mengingat Nabi dan para Sahabat hidup berdampingan dengan orang Yahudi dan Nasrani (Kristiani). Kedua, karena tidak ada ayat al-Qur’an dan hadits Nabi yang secara jelas dan



haram hukumnya seorang Muslimah menikah dengan lakilaki non-Muslim secara mutlak, baik laki-laki itu dari golongan Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) ataupun dari agama musyrik lainnya



Halal, Jika wanita non muslim beragama samawi (nasrani/ kristen/yahudi)



tegas menerangkan hukumnya, maka masalah ini masuk dalam kategori permasalahan ijtihadi Ketiga, dengan demikian, baik ulama yang mengharamkannya maupun membolehkannya, sama-sama hanya berpegangan pada generalitas (keumuman) ayat atau hadits yang mereka sinyalir terkait dengan hukum permasalahan ini.



Haram, Jika wanita non muslim beragama selain samawi (hindu, budha, konghucu, dll)



Ulama yang memperbolehkan



Ulama yang mengharamkan



Syekh Yusuf Qaradhawi, Syekh Ali Jum’ah, Syekh Musthafa Zarqa, Syekh Nasr Farid Washil, Syekh Abdullah bin Bayyah, Syekh



Syekh bin Baz, Syekh Ibnu Utsaimin, Syekh Ibrahim bin Ja’far, Syekh Ja’far AtThalhawi



Ishom Talimah, Majelis Fatwa Eropa, Majelis Fatwa Mesir, dan sebagainya



dan sebagainya



2



Daftar materi bidang studi yang sulit dipahami pada modul



1. Batas toleransi umat Islam dengan agama lain 2. Batasan/Syarat Kawin beda agama



3



Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran



1. Batasan Toleransi antar umat beragama, kawin beda agama, dan ucapan selamat natal akan sangat kompleks jika dikaitkan dengan misi dakwah, kebebasan HAM, Pancasila, dan sangat rentan terjadinya pencampuradukan agama.