LK.9 Laporan Best Practice Edy [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN BEST PRACTICE PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN TAHUN 2019 / 2020



IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTFIK BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN PRIMA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 ANGSERI TAHUN PELAJARAN 2019 / 2020



OLEH Nama



: I Putu Edy Ascaya Putra,S.Pd



NIP



: 199007042015031001



NUPTK



: 8036768669130043



Tempat Tugas : SD Negeri 3 Angseri



KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN PROVINSI BALI TAHUN 2019



HALAMAN PENGESAHAN



IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTFIK BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN PRIMA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 ANGSERI TAHUN PELAJARAN 2019 / 2020



Telah disetujui dan disahkan pada: Hari



: Kamis



Tanggal



: 31 Oktober 2019



Mengesahkan Kepala SD Negeri 3 Angseri



Ni Gusti Putu Sukerti,S.Pd NIP 196401151985072001



ii



BIODATA PENULIS



1



Nama



: I Putu Edy Ascaya Putra,S.Pd



2



NIP



: 199007042015031001



3



NUPTK



: 8036768669130043



4



Jabatan



: Guru Kelas Pertama



5



Pangkat / Gol.Ruang



: Penata Muda Tk I/IIIb



6



Tempat / Tanggal Lahir



: Denpasar, 04 Juli 1990



7



Jenis Kelamin



: Laki-laki



8



Agama



: Hindu



9



Pendidikan Terakhir



: S-1 PGSD



10



Unit Kerja



: SD Negeri 3 Angseri



11



Alamat



: Jl Gunung Lebah V/34, Desa Tegal Harum, Kecamatan Denpasar Barat



Angseri, 31 Oktober 2019 Penulis



I Putu Edy Ascaya Putra,S.Pd NIP. 199007042015031001



iii



KATA PENGANTAR Om Swastiastu Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Best Practise ini. Laporan Best Practice dengan judul “Implementasi Pembelajaran Bilangan Prima melalui Pendekatan Saintfik dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Angseri Tahun Pelajaran 2019 / 2020” ini merupakan salah satu bentuk pengembangan kompetensi profesionalisme guru. Penulis menyadari bahwa penulisan karya ini dapat terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ni Gusti Putu Sukerti,S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri 3 Angseri yang telah membimbing dan memberi arahan. 2. Seluruh siswa kelas IV di SD Negeri 3 Anseri tahun pelajaran 2019/2020 yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. 3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam penulisan karya ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya ini.



Om Santih, Santih, Santih Om



Angseri, 31 Oktober 2019 Penulis



I Putu Edy Ascaya Putra,S.Pd NIP. 199007042015031001



iv



DAFTAR ISI



JUDUL HALAMAN PENGESAHAN BIODATA PENULIS KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah .......................................................................... 1 1.2. Jenis kegiatan ......................................................................................... 3 1.3. Manfaat kegiatan .................................................................................... 3 BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN 2.1. Tujuan dan Sasaran ................................................................................ 4 2.2. Bahan/Materi Kegiatan .......................................................................... 4 2.3. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan ................................................... 4 2.4. Alat/instrument ...................................................................................... 8 2.5. Waktu dan Tempat Kegiatan ................................................................. 8 BAB III HASIL KEGIATAN 3.1. Hasil Kegiatan ........................................................................................ 9 3.2. Masalah yang Dihadapi .......................................................................... 10 3.3. Cara Mengatasi ...................................................................................... 10 BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI 4.1. Simpulan ................................................................................................ 11 4.2. Rekomndasi............................................................................................ 11



DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN



v



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika memiliki beberapa tujuan. Tujuan pembelajaran matematika menurut Kemendikbud 2013 yaitu (1) meningkatkan kemampuan intelektual, khususnya kemampuan tingkat tinggi siswa, (2) membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik, (3) memperoleh hasil belajar yang tinggi, (4) melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis karya ilmiah, dan (5) mengembangkan karakter siswa. Tujuan pembelajaran matematika tingkat SD/MI adalah agar siswa mengenal angka-angka sederhana, operasi hitung sederhana, pengukuran, dan bidang. Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran matematika, pada saat ini Sekolahsekolah di Indonesia sebagian telah menerapkan Kurikulum 2013. Penerapan kurikulum 2013 menggunakan pendekatan Saintifik. Menurut Kemendikbud 2013 pendekatan saintifik memiliki karakteristik (1) berpusat kepada siswa, (2) melibatkan keterampilan proses sains dan mengkontruksi konsep, hukum atau prinsip dan (3) melibatkan proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. Berpikir tingkat tinggi siswa atau lebih dikenal dengan High Order Thinking Skill (HOTS). Menurut Cahya Yuana (dalam Kompasiana, 2018) HOTS adalah cara berpikir yang tidak saja mengingat dan menerapkan. HOTS adalah berpikir analitik dan kreatif.. Konsep HOTS sebetulnya didasari pada teori kecerdasan yang sering disebut taxonomy Bloom. Bloom dalam teorinya membagi tingkat berpikir manusia sampai 6 level yang meliputi mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), Menganalisis (C4), Menilai/Mengevaluasi (C5), dan Mengkreasi (C6). Berpikir tingkat tinggi kalau dilihat dari level taxonomy bloom adalah berpikir yang sudah masuk pada level menganalisis (C4), menilai/mengevalusi (C5), dan mengkreasi (C6). Lebih lanjut Cahya Yuana (dalam Kompasiana, 2018) berpendapat bahwa pencapaian kompetensi berpikir tingkat tinggi disekolah dapat dicapai melalui tiga strategi. Tiga strategi tersebut adalah melalui proses pembelajaran, melalui gerakan literasi, dan melalui penyusunan soal HOTS. Kurikulum 2013 menghendaki proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum 1



atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data



dengan



berbagai



teknik,



menganalisis



data,



menarik



kesimpulan



dan



mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang "ditemukan" (Kurinasih, 2014:29, dalam Kompasiana 2018). Berdasarkan pengamatan penulis selaku salah satu pendidik di SD Negeri 3 Angseri, masih banyak pendidik termasuk penulis yang fokus pengetahuan kognitifnya lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Pendidik hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS). Selain itu pendidik juga jarang menggunakan media pembelajaran yang menarik bagi siswa sehingga siswa merasa bosan dan jenuh saat mengikuti pembelajaran matematika. Untuk meningkatkan gairah belajar matematika siswa sekaligus melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) peserta didik penulis menerapkan



pendekatan



pembelajaran



saintifik



dengan



menggunakan



Model



Pembelajaran Problem Based Learning pada pembelajaran matematika materi bilangan prima. Menurut Qudsi Falkhi (dalam Pembelajar.id, 2017) Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Pembelajaran berbasis masalah menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”, dan bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Menurut Aerends (2014:411, dalam ainamulyana.blogspot.com, 2018) Sintak pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah (1) Orientasi peserta didik kepada masalah, (2) Organisasi belajar, (3) Penyelidikan individu atau kelompok, (4) Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah, (5) Analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalah. Setelah melaksanakan pembelajaran Matematika dengan Model Problem Based Learning (PBL)., penulis menemukan bahwa proses belajar mengajar lebih menyenangkan dan hasil belajar siswa meningkat sekaligus keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) peserta didik mulia terlihat meskipun hanya sedikit dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Oleh karena itu penulis melaporkan perbaikan pembelajaran tersebut sebagai kegiatan best practice berjudul "Implementasi Pendekatan Saintfik dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran 2



Matematika Materi Bilangan Prima Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Angseri Tahun Pelajaran 2019 / 2020”



1.2 Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilaksanakan adalah praktek mengajar pada ON 3 dalam pemenuhan tagihan Diklat Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi. Kegiatan pembelajaran dilakukan di kelas IV pada mata pelajaran matematika Kompetensi Dasar 3.5 Menjelaskan bilangan prima dan Kompetensi Dasar 4.5 Mengidentifikasi bilangan prima



1.3 Manfaat Kegiatan Berdasarkan kegiatan praktek mengajar yang telah dilaksanakan dapat memberikan manfaat secarang langsung bagi siswa dan guru. 1.3.1. Bagi Siswa Praktek mengajar yang telah dilakukan dengan menggunakan pendekatan saintifik berbasis model pembelajaran Problem Based Learning berdampak positif pada suasana belajar didalam kelas. Peserta didik lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran sekaligus dapat melatih sekaligus keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) peserta didik. 1.3.2. Bagi Guru Praktek mengajar yang telah dilakukan dengan menggunakan pendekatan saintifik berbasis model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan wawasan dan keterampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif sekaligus dapat meningkatkan profesionalisme guru.



3



BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN



2.1 Tujuan dan Sasaran 2.1.1 Tujuan Tujuan kegiatan praktek pada ON 3 ini adalah untuk melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) peserta didik sekaligus melatih guru untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. 2.1.2 Sasaran Sasaran pelaksanaan kegiatan praktek pada ON 3 ini adalah siswa kelas IV semester 1 di SD Negeri 3 Angseri dengan jumlah siswa sebanyak 27 orang.



2.2 Bahan/Materi Kegiatan Materi yang dipergunakan dalam praktik pembelajaran ON 3 ini adalah materi kelas IV untuk mata pelajaran matematika dengan Kompetensi Dasar 3.5 Menjelaskan bilangan prima dan Kompetensi Dasar 4.5 Mengidentifikasi bilangan prima.



2.3 Cara Melaksanakan Kegiatan Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktek mengajar matematika di kelas IV yang telah penulis lakukan. 1. Pemilihan Kompetensi Dasar Pemilihan Kompetensi Dasar dilakukan untuk menyesuaikan kegiatan yang akan dibelajarkan pada pertemuan selanjutnya sehingga tidak terjadi tumpang tindih materi pembelajaran. 2. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi No KOMPETENSI DASAR



INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI



Kompetensi Pengetahuan



3.5.1 Menenjelaskan bilangan prima



3.5 Menjelaskan bilangan



3.5.2 Menentukan faktor prima suatu bilangan



prima



3.5.3 Menentukan faktorisasi prima suatu bilangan



4



Kompetensi Keterampilan



4.5.1 Mengidentifikasi bilangan prima dari 1



4.5 Mengidentifikasi



sampai 100



bilangan prima



4.5.2 Mengidentifikasi faktor prima suatu bilangan 4.5.2 Mengidentifikasi faktorisasi prima suatu bilangan



3. Pemilihan Model Pembelajaran Model pembelajaran yang dipilih untuk melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) peserta didik adalah Model Pembelajaran Problem Based Learning. 4. Merencanakan Kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak Model Pembelajaran Problem Based Learning. Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan Model Pembelajaran Problem Based Learning. Orientasi Peserta Didik Terhadap Masalah



1. Peserta didik membentuk kelompok secara heterogen tanpa memperhatikan SARA. 2. Peserta didik mengamati slide power point yang berisi angka 1-20. 3. Peserta didik mengajukan kesimpulan permasalahan yang dapat ditarik dari slide power point tersebut. 4. Peserta didik memberikan tanggapan secara santyn atas pertanyaan yang diajukan guru a) Jika angka satu dan kelipatan 2, kecuali angka 2 dicoret, angka berapa saja yang masih tersisa? b) Jika angka satu dan kelipatan 3, kecuali angka 3 dicoret, angka berapa saja yang masih tersisa? c) Jika angka satu dan kelipatan 5, kecuali angka 5 dicoret, angka berapa saja yang masih tersisa?



5



d) Jika angka satu dan kelipatan 7, kecuali angka 7 dicoret, angka berapa saja yang masih tersisa? e) Buatlah sebuah kalimat yang menggambarkan data diatas! Mengorganisasikan



1. Peserta didik dalam kelompok menerima tugas



Peserta Didik untuk



berupa permasalahan yang harus ditemukan cara



Belajar



untuk menyelesaikannya. 2. Peserta didik secara berkelompok menganalisis permasalahan yang diberikan. 3. Peserta didik didik secara berkelompok merencakan cara untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan dengan percaya diri. 4. Peserta didik menganalisis permasalahan yang didapat dengan teliti. 1. Peserta didik dalam kelompoknya membaca bahan



Membimbing penyelidikan individu



baik maupun



ajar yang ada pada buku siswa ataupun bahan ajar yang diberikan oleh guru. 2. Peserta didik menyimak video yang ditayangkan



kelompok



guru berupa video pembelajaran factor prima dan faktorisasi prima. 3. Peserta didik melakukan diskusi secara kritis, mengajukan pendapat, argumentasi, dan ide terhadap permasalahan yang akan dipecahkan. 4. Peserta didik menyusun rancangan penyelesaian masalah. Mengembangkan dan 1. Peserta didik menyelesaikan tugas dengan mengacu menyajikan karya



hasil



pada rancangan yang telah dibuat. 2. Peserta didik menuliskan hasil diskusinya pada LKPD yeng telah diberikan. 3. Masing-masing kelompok menempelkan hasil diskusi mereka pada tempat yang telah disediakan. 4. Peserta didik dalam satu kelompok memilih satu anggota kelompok yang akan menjadi penjual



6



informasi dan dua lainnya menjadi pembeli informasi ke kelompok lain tanpa melihat perbedaaan SARA. 5. Peserta didik yang berperan sebagai pembeli informasi melakukan window shooping ke kelompok lain. 6. Setiap kelompok mempunyai waktu 2 menit di setiap kelompok lain, ketika mendengar bunyi tepukan, kelompok berpindah ke kelompok selanjutnya. 7. Peserta didik yang berperan sebagai pembeli informasi melakukan tanya jawab dengan percaya diri dan memberikan tanggapan dengan kritis. Menganalisis mengevaluasi



dan 1. Setelah selesai, peserta didik yang berperan sebagai proses



pemecahan masalah



pembeli informasi kembali ke kelompok awal, menyampaikan pengetahuan yang diperoleh dan melakukan diskusi dengan anggota kelompok yang bertugas sebagai penjual informasi. 2. Setiap kelompok mengolah tanggapan yang didapat dari kelompok lain dengan kritis. 3. Setiap kelompok memperbaiki hasil pekerjaan setelah mendapat tanggapan dari kelompok lain.



. 5. Penyusunan Perangkat Pembelajaran Penyusunan perangkat pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKPD, dan instrumen penilaian. RPP yang disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.



7



2.4 Media dan Instrumen 2.4.1 Media Media pembelajaran yang dipergunakan adalah (a) vidio pembelajaran faktor prima dan faktorisasi prima, (b) slide power point (c) lembar kerja peserta didik (LKPD) 2.4.2 Instrumen Instrumen yang dipergunakan adalah (a) instrumen pengamatan sikap spiritual dan sikap social peserta didik (b) instrumen penilaian kognitif siswa berupa uraian singkat dan tes uraian (c) instrumen penilaian keterampilan siswa.



2.5 Waktu dan Tempat Kegiatan Kegiatan praktek ini dilaksanakan di kelas IV pada tanggal 29 Oktober 2019 bertempat di SD Negeri 3 Angseri.



8



BAB III HASIL KEGIATAN



3.1. Hasil Kegiatan Hasil yang dapat dilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut: 1. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan pendekatan saintifik berbasis model pembelajaran Problem Based Learning berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. 2. Pembelajaran matematika yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge. Setelah siswa melakukan kegiatan jual beli informasi melalui kegiatan window shoping, siswa mampu membandingkan hasil karyanya dengan kelompok lain dan mampu untuk bertanya secara kritis pada kelompok penjual informasi berkaitan dengan hasil karya yang disajikan. Kemudian siswa mampu untuk menilai hasil kerjanya dengan cara mendiskusikan hasil kerja mereka dibandingkan dengan kelompok lain. Dengan melakukan hal tersebut siswa jadi lebih mampu untuk menemkan kelebihan dan kelemahan mereka pada materi bilangan prima, faktor prima suatu bilangan dan faktorisasi prima suatu bilangan. 3. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran maupun saat berdiskusi dalam kelompok untuk melakukan pemecahan masalah. Selain itu, kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa juga telah sedikit terlihat dalam kegiatan window shoping siswa mampu membandingkan hasil kerja kelompok mereka dengan kelompok lain. 4. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning juga meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving). Problem Based Learning yang diterapkan dengan menyajikan permasalahan yang harus dipecahkan penyelesaiannya mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah bersama kelompok mereka



9



3.2. Masalah yang Dihadapi Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa siswa belajar dengan model Problem Based Learning. Siswa dalam kelompok siswa masih cenderung untuk individualistis atau dapat dikatakan siswa yang cerdas akan cenderung mengerjakan tugasnya sendirian tanpa berkonsultasi dengan rekan yang lain. Selain itu, kendala teknis yang dihadapi saat praktek pembelajaran, listrik tiba-tiba padam sehingga LCD tidak dapat digunakan sehingga materi dan video tidak dapat ditayangkan.



3.3. Cara Mengatasi Masalah Agar siswa yakin bahwa pembelajaran dengan pendekatan saintifik berorientasi model pembelajaran Problem Based Learning dapat membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang manfaat belajar menggunakan pendekatan saintifik berorientasi model pembelajaran Problem Based Learning mampu meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS). Siswa juga diberikan penjelasan tentang manfaat bekerja dalam kelompok. Untuk mengatasi listrik yang tiba-tiba padam, disiasati dengan memanfaatkan media papan tulis sebagai pengganti slide power point yang digunakan dan memberikan peserta didik bahan ajar yang telah dikembangkan guru.



10



BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI



4.1.



Simpulan Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Pembelajaran matematika pada materi bilangan prima, factor prima suatu bilangan dan faktorisasi prima dengan pendekatan saintifik berorientasi model pembelajaran Problem Based Learning layak dipergunakan untuk meningkatkan meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) melalui transfer knowledge antar kelompok siswa atau antar individu peserta didik dan problem solving dalam kelompok siswa. 2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran Problem Based Learning yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS)., tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.



4.2.



Rekomendasi Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik berorientasi model pembelajaran Problem Based Learning), berikut disampaikan rekomendasi yang relevan. 1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna. 2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa). 3. Kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan pembelajaran berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS). Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis untuk mendesiminasikan praktek yang telah dilaksanakan akan menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS). 11



DAFTAR PUSTAKA



Ariyana, Yoki. Dkk. 2019. Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Jakarta : Dirjen GTK Kemdikbud



Yuana,



Cahya.



2018.



Kemampuan



"High



Order



Thinking".



Tersedia



pada



https://www.kompasiana.com/pakcahya/5a828ff8dd0fa858753f8552/hight-orderthingking-skills?page=all. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2019.



Falkhi, Quidshi. 2017. Konsep dan Sintak Problem Based Learning. Tersedia pada http://www.pembelajaran.id/2017/05/konsep-dan-sintak-problem-based-learning.html.



Diakses pada tanggal 31 Oktober 2019.



Ainamulyana. 2018. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah Tersedia pada http://www.pembelajaran.id/2017/05/konsep-dan-sintak-problem-based-learning.html.



Diakses pada tanggal 31 Oktober 2019.



DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN



Lampiran 1



: Foto-foto kegiatan



Lampiran 2



: RPP



Lampiran 3



: Bahan Ajar



Lampiran 4



: LKPD



Lampiran 5



: Instrumen Penilaian



LAMPIRAN 1 FOTO-FOTO KEGIATAN



LAMPIRAN 2 RPP



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )



Satuan Pendidikan



: SD NEGERI 3 ANGSERI



Mata Pelajaran



: MATEMATIKA



Kelas/ Semester



: IV/GANJIL



Materi Pokok



: BILANGAN PRIMA



Alokasi Waktu



: 2 X 35 MENIT



A. Kompetensi Inti (KI) KI-1:Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya KI-2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru KI-3: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah KI-4: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia



B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi No



KOMPETENSI DASAR Kompetensi Pengetahuan 3.5 Menjelaskan bilangan prima



INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 3.5.1 Menenjelaskan bilangan prima 3.5.2 Menentukan faktor prima suatu bilangan 3.5.3 Menentukan faktorisasi prima suatu bilangan



Kompetensi Keterampilan 4.5.Mengidentifikasi bilangan prima



4.5.1 Mengidentifikasi bilangan prima dari 1 sampai 100 4.5.2 Mengidentifikasi faktor prima suatu bilangan 4.5.2 Mengidentifikasi faktorisasi prima suatu bilangan



C. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui diskusi, menyimak vidio dan kegiatan windowshoping, peserta didik dapat menenjelaskan bilangan prima dengan percaya diri 2. Melalui diskusi, menyimak vidio dan kegiatan windowshoping, peserta didik dapat menentukan faktor prima suatu bilangan dengan percaya diri 3. Melalui diskusi, menyimak vidio dan kegiatan windowshoping,



peserta didik



menentukan faktorisasi prima suatu bilangan dengan teliti 4. Melalui diskusi, menyimak vidio dan kegiatan windowshoping, peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan faktor prima dengan percaya diri 5. Melalui diskusi, menyimak vidio dan kegiatan windowshoping, peserta didik menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan faktorisasi prima dengan percaya diri.



D. Nilai karakter yang dikembangkan : percaya diri, teliti dan kerjasama.



E. Materi Pembelajaran Bilangan Prima, Faktor Prima dan Faktorisasi Prima (terlampir)



F. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model Pembelajaran



: Problem Based Learning



2. Pendekatan Pembelajaran



: Saintifik



3. Metode Pembelajaran



: Diskusi, tanya jawab, ceramah, penugasan,window



shoping G. Media Pembelajaran 1. Lembar kerja peserta didik (LKPD) 2. Power point 3. Vidio pembelajaran faktor prima dan faktorisasi prima



H. Sumber belajar 1. Buku teks pelajaran Matematika pedoman guru Kelas IV penerbit Puskurbuk Kemendikbud 2. Buku teks siswa pelajaran Matematika Kelas IV penerbit Puskurbuk Kemendikbud 3. Bahan ajar yang dikembangkan guru 4. Vidio pembelajaran bilangan prima



I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran TAHAP



KEGIATAN PEMBELAJARAN



PEMBELAJARAN A. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit) Pendahuluan



1. Guru mengucapkan salam



(persiapan/orientasi)



2. Guru meminta peserta didik yang bertugas pada hari itu untuk membimbing berdoa 3. Peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya 4. Guru memeriksa kehadiran peserta didik 5. Peserta didik melakukan “Kelas Berbagi” tentang buku yang telah dibaca kemarin malam



Apersepsi



1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi factor suatu bilangan yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. 2. Siswa menyimak pertanyaan yang diajukan guru 1. Dari angka 1-10 coba cari factor bilangan tersebut? 2. Bilangan beapa saja yang hanya mempunyai dua factor?



Motivasi



1. Menyampaikan kompetensi yang akan dipelajari 2. Memberikan gambaran tentang manfaat materi yang dipelajari 3. Menyampaikan tujuan, strategi, dan penilaian yang akan dilakukan dalam pembelajaran



B. Kegiatan Inti (50 Menit) Orientasi Peserta Didik Terhadap Masalah



5. Peserta didik membentuk kelompok secara heterogen tanpa memperhatikan SARA. 6. Peserta didik mengamati slide power point yang berisi angka 1-20.



ALOKASI WAKTU



7. Peserta



didik



mengajukan



kesimpulan



permasalahan yang dapat ditarik dari slide power point tersebut. 8. Peserta didik memberikan tanggapan secara santyn atas pertanyaan yang diajukan guru f) Jika angka satu dan kelipatan 2, kecuali angka 2 dicoret, angka berapa saja yang masih tersisa? g) Jika angka satu dan kelipatan 3, kecuali angka 3 dicoret, angka berapa saja yang masih tersisa? h) Jika angka satu dan kelipatan 5, kecuali angka 5 dicoret, angka berapa saja yang masih tersisa? i) Jika angka satu dan kelipatan 7, kecuali angka 7 dicoret, angka berapa saja yang masih tersisa? j) Buatlah



sebuah



kalimat



yang



menggambarkan data diatas! Mengorganisasikan



5. Peserta didik dalam kelompok menerima tugas



Peserta Didik untuk



berupa permasalahan yang harus ditemukan



Belajar



cara untuk menyelesaikannya. 6. Peserta didik secara berkelompok menganalisis permasalahan yang diberikan. 7. Peserta



didik



merencakan



didik cara



secara untuk



berkelompok menyelesaikan



permasalahan yang diberikan dengan percaya diri. 8. Peserta didik menganalisis permasalahan yang didapat dengan teliti.



2



Membimbing



5. Peserta didik dalam kelompoknya membaca



penyelidikan baik



bahan ajar yang ada pada buku siswa ataupun



individu maupun



bahan ajar yang diberikan oleh guru.



kelompok



6. Peserta



didik



menyimak



video



yang



ditayangkan guru berupa video pembelajaran factor prima dan faktorisasi prima. 7. Peserta didik melakukan diskusi secara kritis, mengajukan pendapat, argumentasi, dan ide terhadap permasalahan yang akan dipecahkan. 8. Peserta



didik



menyusun



rancangan



penyelesaian masalah. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya



8. Peserta didik menyelesaikan tugas dengan mengacu pada rancangan yang telah dibuat. 9. Peserta didik menuliskan hasil diskusinya pada LKPD yeng telah diberikan. 10. Masing-masing kelompok menempelkan hasil diskusi



mereka



pada



tempat



yang



telah



disediakan. 11. Peserta didik dalam satu kelompok memilih satu anggota kelompok yang akan menjadi penjual informasi dan dua lainnya menjadi pembeli informasi ke kelompok lain tanpa melihat perbedaaan SARA. 12. Peserta didik yang berperan sebagai pembeli informasi melakukan window shooping ke kelompok lain. 13. Setiap kelompok mempunyai waktu 2 menit di setiap kelompok lain, ketika mendengar bunyi tepukan, kelompok berpindah ke kelompok selanjutnya. 14. Peserta didik yang berperan sebagai pembeli informasi melakukan tanya jawab dengan



3



percaya diri dan memberikan tanggapan dengan kritis. Menganalisis dan



4. Setelah selesai, peserta didik yang berperan



mengevaluasi proses



sebagai pembeli informasi kembali ke kelompok



pemecahan masalah



awal,



menyampaikan



diperoleh



dan



pengetahuan



melakukan



diskusi



yang dengan



anggota kelompok yang bertugas sebagai penjual informasi. 5. Setiap kelompok mengolah tanggapan yang didapat dari kelompok lain dengan kritis. 6. Setiap kelompok memperbaiki hasil pekerjaan setelah mendapat tanggapan dari kelompok lain. C. Kegiatan Penutup (10 Menit) 1. Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. 2. Peserta didik mengajukan pertanyaan untuk menguatkan pemahaman materi mereka 3. Peserta didik mengerjakan tes evaluasi yang disediakan guru. 4. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang materi yang akan dibelajarkan pada pertemuan selanjutnya. 5. Peserta didik menyanyikan lagu daerah “Made Cenik’ 6. Peserta didik menyimak penjelaskan guru tentang materi yang akan dibelajarkan pada pertemuan selanjutnya. 7. Guru mempersilahkan peserta didik untuk berdoa dan mensyukuri segala nikmat yang diberikan Tuhan YME.



J. Penilaian a. Teknik Penilaian 1) Sikap Spiritual



: Rubrik Penskoran (terlampir)



2) Sikap Sosial



: Observasi dan Rubrik Penilaian (terlampir)



3) Keterampilan



: Rubrik Penilian (terlampir)



4



4) Pengetahuan



: Tes (Soal Uraian) (terlampir)



b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan Remidial Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran, maka akan diberikan pembelajaran tambahan (Remedial Teaching) terhadap IPK yang belum tuntas kemudian diberikan tes tertulis pada akhir pembelajaran lagi dengan ketentuan: 1. Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumya namun setara 2. Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir jika belum mencapai KKM namun jika melebihi maka nilai yang didapat sama dengan nilai KKM 3. Siswa lain yang sudah tuntas (>KKM) dipersilahkan untuk ikut bagi yang berminat untuk memberikan keadilan. Pengayaan Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan materi pengayaan yaitu : 1. Buatlah rancangan penyelesaian permasalahan bilangan prima anatara 100-200! 2. Buatlah rancangan penyelesaian permasalahan factor prima dan faktorisasi prima dengan memilih 2 buang bilangan antara 100-200!



Angseri, 23 Oktober 2019



5



LAMPIRAN 3 BAHAN AJAR



LAMPIRAN 4 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Lembar Kerja Pseserta Didik (LKPD 1) Nama Siswa 1. 2. 3. 4. 5. Judul : Menentukan bilangan prima antara 1 - 100 Tujuan : Peserta didik dapat menentukan bilangan prima antara 1 – 100. Petunjuk Kerja: Untuk menentukan atau mengidentifikasi bilangan asli antara 1 dan 100 yang manakah yang merupakan bilangan prima dapat dilakukan dengan langkahlangkah berikut. a. Coretlah bilangan 1. b. Coret bilangan yang habis dibagi 2 atau kelipatan 2, selain bilangan 2 itu sendiri. c. Coret bilangan yang habis dibagi 3 atau kelipatan 3, selain bilangan 3 itu sendiri. d. Coret bilangan yang habis dibagi 5 atau kelipatan 5, selain bilangan 5 itu sendiri. e. Coret bilangan yang habis dibagi 7 atau kelipatan 7, selain bilangan 7 itu sendiri.



Bilangan berapakah yang tersisa?



Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD 2 )



Judul Tujuan



: Menentukan faktor prima, dan faktorisasi prima suatu bilangan dengan mendaftar terlebih dulu faktor-faktornya : Peserta didik dapat menentukan faktor prima, dan faktorisasi prima suatu bilangan dengan mendaftar terlebih dulu faktor-faktornya



Petunjuk Kerja: Perhatikan tabel berikut ini. Isilah titik-titik pada tabel dengan bilangan yang sesuai.



Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD 3 )



Judul



: Menentukan faktor prima, dan faktorisasi prima suatu bilangan dengan pohon faktor.



Tujuan



: Peserta didik dapat Menentukan faktor prima, dan faktorisasi prima suatu bilangan dengan pohon faktor.



Petunjuk Kerja: Perhatikan bagan pohon faktor berikut. Isilah titik-titik pada bagan dengan bilangan yang sesuai.



2



LAMPIRAN 5 INSTRUMENT PENILAIAN PEMBELAJARAN 1) Penilaian Sikap Spiritual Indikator berperilaku syukur a. Siswa menerima perbedaan karakteristik sebagai anugerah Tuhan b. Selalu menerima penugasan dengan sikap terbuka c. Suka memberi atau menolong sesama d. Selalu mengucapkan terimakasih dalam keadaan apapun



Rubrik Penilaian Sikap Spiritual Berperilaku Syukur Kriteria Sangat Baik (SB)



Skor 4



Indikator Siswa menunjukkan 4 sikap berperilaku syukur dalam kegiatan sehari – hari



Baik (B)



3



Siswa menunjukkan 3 sikap berperilaku syukur dalam kegiatan sehari – hari



Cukup (C )



2



Siswa menunjukkan 2 sikap berperilaku syukur dalam kegiatan sehari – hari



Perlu Bimbingan (PB)



1



Siswa menunjukkan 1 sikap berperilaku syukur dalam kegiatan sehari hari.



Lembar Observasi Penilaian Sikap Spiritual (Berperilaku Syukur) Berilah tanda centang (√) sesuai dengan sikap yang ditunjukkan oleh siswa Berperilaku Syukur NO



NAMA



Jumlah 1



1 2 3 4 5 Dst. 3



2



3



4



Pedoman Penskoran



Nilai =



𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙



x 10



2) Penilaian Sikap Sosial Lembar Observasi Aspek Sikap



Inrikator :



Indikator : Percaya diri



Indikator : Teliti



Kerjasama



Percaya diri saat



Percaya diri saat



Teliti saat



dalam



mengemukakan



mempresentasika menganalisis



mengerjakan



pendapat dalam



n hasil kerja



permasalahan



tugas dalam



diskusi.



kelompok.



yang dikerjakan



Kerjasama



No.



Nama



kelompok. Ya



dalam kelompok.



Tidak



Ya



Tidak



Ya



1. 2. 3. 4. 5. Dst



Ya



: skor 1, jika sub indikator terlihat konsisten selama 1 hari



Tidak : skor 0, jika sub indikator tidak terlihat sama sekali Petunjuk penskoran Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑥 100 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙



4



Tidak



Ya



Tidak



PENLAIAN KOGNITIF KISI - KISI PENULISAN SOAL



Jenjang Pendidikan : SD Negeri 3 Angseri Mata Pelajaran



: Matematika



Kelas/Semester



: IV (Empat)/ 1 (satu)



Jumlah soal



:2



Bentuk Soal



: isian singkat dan uraian



Muatan Pelajaran



Kompetensi Dasar (KD)



1. Matematika 3.5.Menjelaskan bilangan prima



Indikator Pencapaian Kompetensi



Indikator Soal



Level Kognitif



3.5.1.Menenjelaskan bilangan prima 3.5.2.Menentukan faktor prima suatu bilangan 3.5.3.Menentukan faktorisasi prima suatu bilangan



Disajikan data, peserta didik dapat menganalisis data yang berkaitan dengan faktorisasi prima. Disajikan data, peserta didik dapat mengurutkan data dari jumlah bilangan prima terbanyak ke terkecil



L3 (Penalaran)



5



L3 (Penalaran)



Nomor Kartu Soal 1



Bentuk Soal



Isian Singkat



2



Uraian



KARTU SOAL NOMOR 1 (ISIAN SINGKAT)



Mata Pelajaran



: Matematika



Kelas/Semester : IV/ I



Kompetensi Dasar



3.5 Menjelaskan bilangan prima



Materi



Faktorisasi Prima Disajikan data, peserta didik dapat menganalisis data yang



Indikator Soal



berkaitan dengan faktorisasi prima. L3 (Penalaran)



Level Kognitif



Soal Di sekolah diadakan lomba – lomba dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 agustus. Sekolah menyediakan hadiah berupa kotak pensil 24 buah, buku tulis 36 buah, dan pensil 60 buah. Setiap bungkus hadiah terdiri atas tiga jenis barang. Jumlah setiap jenis barang pada setiap bungkusnya sama banyak. Banyak bungkus hadiah yang dapat dibuat adalah ….



Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran NO



KUNCI/KRITERIA JAWABAN



SOAL 1.



22 x 3 = 12



SKOR 2



Kriteria penilaian Skor 2 = siswa menguraikan cara penyelesaian disertai jawaban tepat Skor 1 = Cara penyelesaian tepat atau Jawaban benar Skor 0 = tidak menjawab atau jawaban salah atau cara penyelesaian tidak tepat



6



KARTU SOAL NOMOR 2 (URAIAN)



Mata Pelajaran



: Matematika



Kelas/Semester : IV/Ganjil



Kompetensi Dasar



3.5 Menjelaskan bilangan prima



Materi



Bilangan prima



Indikator Soal Level Kognitif



Disajikan data, peserta didik dapat mengurutkan data dari jumlah bilangan prima terbanyak ke terkecil L3 (Penalaran)



Soal Perhatikan tabel harga barang beriku!



NO NAMA BARANG



HARGA BARANG



1



PULPEN



Rp. 2.350



2



PENSIL



Rp. 1.735



3



PENGHAPUS



Rp. 1.245



4



BUKU TULIS



Rp. 3.850



5



BUKU GAMBAR



Rp. 4.945



Budi pergi ke toko buku untuk membeli peralatan sekolahnya. Jika Budi membeli 3 pensil, 2 buku tulis, 1 buku gambar, 2 pulpen dan 3 penghapus. Urutkanlah harga barang yang dibeli Budi dari yang memiliki bilangan prima terbanyak sampai bilangan paling sedikit!



7



Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran NO



URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI



SOAL 2



Pulpen total harga Rp. 4700 (1 bilangan prima) Pensil total harga Rp. 5250 (3 bilangan Prima) Penghapus total harga Rp. 3.735 (4 bilangan prima) Buku Tulis total harga Rp. 7.700 (2 bilangan prima) Buku gambar total harga Rp. Rp. 4.945 (2 bilangan prima) Urutan dari terbanyak 1. Penghapus, pensil, buku tulis, buku gambar, pulpen 2. Penghapus, pensil, buku gambar, buku tulis, pulpen Pedoman penskoran SKOR



KRITERIA



3



MENULISKAN CARA DENGAN BENAR DAN JAWABAN BENAR



2



1. MENULISKAN CARA, JAWABAN SALAH 2. JAWABAN BENAR TIDAK MENULISKAN CARA



1



1. MENULISKAN CARA TAPI KURANG TEPAT 2. JAWABAN TIDAK TEPAT



0



TIDAK MENJAWAB



8



SKOR 3



PENILAIAN KETERAMPILAN Kriteria



4



3



2



1



Mengidentifika



Siswa



Siswa



Siswa



Siswa



si faktor prima



manjawab



manjawab



manjawab



manjawab



suatu bilangan



semua



benar 3



benar 2



benar 1



permasalahan permasalahan permasalahan permasalahan dengan tepat



dengan tepat



dengan tepat



dengan tepat



dan mampu



dan mampu



dan mampu



dan kurang



menjelaskan



menjelaskan



menjelaskan



mampu



arti bilangan



arti bilangan



arti bilangan



menjelaskan



prima dengan prima dengan prima dengan arti bilangan tepat



tepat



tepat



prima dengan tepat



Mengidentifika



Menggunaka



Menggunaka



Kurang tepat



Tidak



si faktorisasi



n pohon



n pohon



dalam



menggunaka



prima suatu



faktor dalam



faktor dalam



menggunaka



n pohon



bilangan



menyelesaika



menyelesaika



n pohon



faktor dalam



n



n



faktor dalam



menyelesaika



permasalahan permasalahan menyelesaika



n



dengan tepat



dengan tepat



n



permasalahan



dan



dan



permasalahan dan



menjawab 4



menjawab 3



dan



permasalahan permasalahan menjawab 2 dengan tepat



dengan tepat



permasalahan



permasalahan dengan tepat dengan tepat



Nilai siswa = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑥 100 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙



9



menjawab 1