LP Askep Meningitis Terbaru [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN PENYAKIT MENINGITIS DIRUANG SERUNI RSU KABUPATEN TANGERANG Tgl /jam MRS



: 10 November 2020/11.12 WIB



Tanggal/jam Pengkajian : 12 November 2020/07.30 WIB Metode Pengkajian



: wawancara, Head To Toe



Diagnosa Medis



: meningitis, SIDA



No. registrasi



: 252370



A. PENGKAJIAN 1. BIODATA a. Identitas Klien Nama Klien



: Tn. S



Jenis Kelamin



: laki- laki



Alamat



: Kp. Cibadak Ds. Suradita kec. Cisauk Tangerang



Umur



: 30 tahun



Status perkawinan



: belum menikah



Pendidikan



: SMP



Pekerjaan



: Buruh



b. Identitas Penanggung Jawab Nama



: Ny. N



Jenis Kelamin



: Perempuan



Umur



: 60 Tahun



Pendidikan



: SD



Pekerjaan



: IRT



Alamat



: Kp. Cibadak Ds. Suradita kec. Cisauk Tangerang



Hubungan dengan klien : Ibu



I.



RIWAYAT KESEHATAN A. Keluhan Utama B. Riwayat Pengkajian Sekarang Pasien datang ke IGD pada tanggal 10-11-20 dengan keadaan penurunan kesadaran 3 hari SMRS, menurut keluarga sebelumnya pasien sempat mengeluh kepala sakit, keluarga mengatakan pasien rutin kontrol ke poli bogenvile untuk pengobatan HIV C. Riwayat Penyakit Dahulu Keluarga mengatakan pasien sempat dirawat di RS. Fatmawati pada bulan januari 2020 dengan keadaan penurunan kesadaran, dan dinyatakan HIV positif. Pasien dinyatakan sembuh sehingga diperbolehkan pulang dan untuk pengobatan lanjutan pasien rutin kontrol ke poli bogenvile RSU kab. Tangerang. D. Riwayat Kesehatan Keluarga Ibu pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mengalami sakit yang diderita oleh pasien. Genogram : X



X



X



X



X



Ket: = laki-laki = perempuan = pasien x II.



= meninggal



PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDON 1. Pola Persepsi Dan Pemeliharaan Kesehatan Ibu pasien mengatakan, pasien menjaga kesehatannya terutama semenjak dinyatakan positif HIV 2. Pola Aktifitas dan Latihan Sebelum Sakit : Pasien merupakan tukang jahit dan mengajar ngaji anak-anak disekitar tempat tinggalnya Selama Sakit : Pasien sudah penurunan kesadaran saat dirumah sehingga pasien tidak melakukan kegiatan seperti biasanya 3. Pola Istirahat dan Tidur Sebelum Sakit : Ibu pasien mengatakan, pasien selalu tidur jam 9 malam dan bangun sebelum adzan subuh Selama Sakit: 1) Kualitas dan Kuantitas tidur Ibu pasien mengatakan saat dirumah sebelum dibawa ke RS pasien lebih banyak tidur 2) Gangguan tidur Tidak ada



4. Pola Nutrisi Metabolik a. Pengkajian Nutrisi (ABCD) 1) (antropometri) : Berat Badan : 46 kg Tinggi Badan : 165 cm IMT =



46 kg



= 16,9



1,65 x 1,65 2) (Biomechanical) Hematologi Hemoglobin : 13.1 g/dl Leukosit



: 11.92 x10^3/ul



Hematokrit : 36 % Trombosit



: 382 x10^3/ul



3) (clinical Sign) Pasien penurunan kesadaran, GCS E1M2V1, RR 13x/ menit, terdapat pernafasan cuping hidung 4) (Diet) Pasien diberikan diet makanan cair sebanyak 6x150cc b. Pola Nutrisi Sebelum sakit 1) Frekuensi : Ibu pasien mengatakan, pasien makan 3x/hari 2) Jenis : Makanan terdiri dari nasi, ikan dan sayur 3) Porsi :1 porsi 4) Keluhan : tidak ada Selama sakit 1) Frekuensi : 3x/hari 2) Jenis : bubur atau biskuit 3) Porsi : bubur ½ porsi, biskuit 3-4 buah 4) Keluhan : mulut terasa pahit



5. Pola Eliminasi a. BAB Sebelum sakit 1) Frekuensi BAB : 1x/hari 2) Konsistensi



: lunak



3) Warna



: kekuningan



4) Keluhan dan kesulitan BAB : tidak ada 5) Penggunaan Obat Pencahar : tidak ada Selama sakit 1) Frekuensi BAB



: belum BAB



2) Konsistensi



:-



3) Warna



:-



4) Keluhan dan kesulitan BAB : 5) Penggunaan Obat Pencahar: tidak ada obat pencahar yang diberikan b. BAK Sebelum Sakit 1) Frekuensi BAK



: 3-4x/hari



2) Jumlah Urine



: sekitar 800cc



3) Warna



: kuning jernih



4) Keluhan/kesulitan BAK: tidak ada Selama Sakit 1) Frekuensi BAK



: pasien dipasang selang kateter



sehingga ibu pasien tidak mengetahui 2) Jumlah Urine



: 900cc



3) Warna



: kuning jernih



4) Keluhan/kesulitan BAK: tidak ada



ANALISIS KESEIMBAGAN CAIRAN SELAMA PERAWATAN Intake a. Minuman : 200cc



Output a. Urine: 900cc



Analisis a. Intake: 1100cc



b. Makanan : 900cc



b. Feses : -



b. Output : 929cc



c. IWL : 15xBB/kg/24jam 15x46kg/24 : 29 cc/jam Total : 929cc



Total: 1100cc



Balance : +171 cc



6. Pola Kognitif dan Perceptual a. Nyeri (kualitas, intensitas, durasi, skala, cara mengurangi nyeri) b. Fungsi Panca Indra (penglihatan, pendengaran, pengecapan, penghidu, perasa ) Ibu pasien mengatakan 1 bulan terakhur pasien mengalami gangguan penglihatan pada mata sebelah kiri, penglihatannya sedikit buram c. Kemampuan membaca Baik 7. Pola konsep diri a. Harga diri Ibu pasien mengatakan pasien sedih karena menderita HIV dan harus mengkonsumsi obat terus menerus, pasien mengatakan sudah pasrah terhadap keadaannya yang menderita sakit seperti ini b. Ideal diri Ibu pasien mengatakan, pasien ingin sekali sembuh seperti orang normal lainnya c. Identitas diri



Ibu pasien mengatakan, pasien merupakan seorang guru mengaji dirumahnya dan membuka jasa jahit pakaian d. Gambaran diri Ibu pasien mengatakan, pasien merupakan orang yang jarang mengeluh dan tidak ingin merepotkan orang terdekat e. Peran Ibu pasien mengatakan, pasien merupakan tulang punggung keluarga yang menggantikan peran ayahnya yang telah meninggal 8. Pola Koping a. Masalah utama selama masuk RS (keuangan, dll) Tidak ada masalah, keluarga rela menunggu pasien secara bergantian b. Kehilangan/perubahan yang terjadi sebelumnya c. Pandangan terhadap masa depan d. Koping mekanisme yang digunakan saat terjadi masalah 9. Pola peran hubungan a. Pola pasien dalam keluarga dan masyarakat Ibu pasien mengatakan, pasien merupakan seorang anak yang dekat dengan keluarga, dan sering mengikuti kegiatan di masyarakat terutama kegiatan keagamaan b. Apakah klien punya teman dekat Ibu pasien mengatakan, selama ini tidak melihat adanya teman atau orang yang dekat dengan pasien



c. Siapa yang dipercaya untuk membantu klien jika ada kesulitan



Ibu pasien mengatakan, pasien selalu melibatkan ibunya bila membutuhkan bantuan d. Apakah klien ikut dalam kegiatan masyarakat? Bagaimana keterlibatan klien Ibu pasien mengatakan, pasien sering mengikuti pengajian di majelis dekat rumah 10. Pola nilai dan kepercayaan a. Agama Pasien beragama islam b. Ibadah Ibu pasien mengatakan, sebelum sakit pasien merupakan orang yang rajin menjalankan sholat 5 waktu III.



PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan umum a. Kesadaran



: Berat : stupor



b. Tanda-tanda vital : 1) Tekanan darah : 98/56 mmHg 2) Nadi -



Frekuensi : 121x/menit



-



Irama



-



Kekuatan : kuat



: teratur



3) Pernafasan -



Frekuensi : 13x/menit



-



Irama



4) Suhu



: bradipnea : 36.0 0C



2. Pemeriksaan Head To Toe a. Kepala 1. Bentuk dan ukuran kepala



: bentuk simetris, tidak ada



lesi, tidak ada benjolan 2. Pertumbuhan rambut



: distribusi rambut merata,



rambut tampak kotor, warna rambut hitam



3. Kulit kepala



: telihat kotor, tidak ada lesi,



tidak ada benjolan b. Muka 1. Mata a) Kebersihan



: mata bersih



b) Fungsi penglihatan : penglihatan mata sebelah kiri kurang jelas c) Palbebral



: tidak ada edema



d) Konjungtiva



: tidak anemis



e) Sklera



: tidak ikterik



f) Pupil



: isokor



g) Diamtere ki/ka



: pupil (3 mm/3 mm)



h) Reflek terhadap cahaya: baik (+/+) i) Penggunaan alat bantu penglihatan: tidak ada 2. Hidung a) Fungsi penghidu



: tidak terkaji



b) Sekret



: tidak ada



c) Nyeri sinus



: tidak terkaji



d) Polip



: tidak ada



e) Nafas cuping hidung: terdapat pernafasan cuping hidung 3. Mulut a) Kemampuan bicara : tidak terkaji b) Keadaan bibir



: tampak kering, tidak ada kelainan



pada bibir c) Selaput mukosa



: tampak kering



d) Warna lidah



: merah muda, terdapat leukoplakia



e) Keadaan gigi



: normal/ lengkap, tidak ada caries



gigi f) Bau nafas



: tidak ada



g) Dahak



: hanya nampak buih



4. Gigi



a) Jumlah



: gigi atas 16 buah, gigi bawah 16



buah b) Kebersihan



: tampak bersih



c) Masalah



: tidak ada



5. Telinga a) Fungsi pendengaran : tidak terkaji b) Bentuk



: kedua telinga simetris



c) Kebersihan



: cukup bersih



d) Serumen



: tidak ada



e) Nyeri telinga



: tidak ada



c. Leher a) Bentuk



: normal/simetris



b) Pembesaran tyroid



: tidak ada



c) Kelenjar getah bening



: tidak teraba ada pembesaran pada



kelenjar getah bening d) Nyeri waktu menelan



: tidak ada



e) JVP



: tidak ada peningkatan tekanan vena



jugularis d. Dada (thorax) 1) Paru- paru -



Inspeksi



: bentuk dada normal, simetris, tidak



ada lesi, pergerakan dada simetris, RR:13x/menit -



Palpasi



: ekspansi paru simetris



-



Perkusi



: terdengar suara paru sonor



-



Auskultasi



: terdapat bunyi ronchi



2) Jantung -



Inspeksi



: tidak ada lesi, tidak ada edema,



tidak terdapat ictus cordis -



Palpasi



: tidak terdapat kepitasi



-



Perkusi



: terdengar bunyi pekak



-



Auskultasi



: bunyi jantung S1-S2 regular, tidak



ada bunyi jantung tambahan e. Abdomen -



Inspeksi



: perut tampak datar, tidak ada lesi,



tidak ada edema -



Palpasi



: tidak teraba masa



-



Perkusi



: terdengar bunyi tympani



-



Auskultasi



: terdengar suara bising usus



12x/menit f. Genetalia



: tidak ada kelainan



g. Anus dan rectum



: normal, tidak terdapat hemoroid



h. Ekstermitas 1. Atas -



Kekuatan otot kanan dan kiri : kanan 2/5, kiri 2/5



-



ROM kanan dan kiri



: tidak ada kelainan



-



Perubahan bentuk tulang



: tidak ada



-



Pergerakkan sendi bahu



: normal (baik)



-



Perubahan akral



: teraba hangat



-



Terpasang infus



: infus ringer laktat



500ml/8jam 2. Bawah -



Kekuatan otot kanan dan kiri: kanan 2/5, kiri 2/5



-



ROM kanan dan kiri



: tidak ada kelainan



-



Perubahan bentuk tulang



: tidak ada



-



Varises



: tidak ada



-



Perabaan akral



: teraba hangat



-



Pitting edema



: tidak ada



i. Integumen



: kulit tampak lembab, warna kulit sawo



matang, CRT < 3 detik, permukaan kulit teraba hangat



IV.



PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan Laboratorium Tanggal pemeriksaan



Jenis pemeriksaan



Nilai



: 10 November 2020 Satuan



Hasil



Normal



Keterangan Hasil



HEMATOLOGI Hemoglobin



13.2-17.3



g/dl



13.1



Normal



Leukosit



3.80-10.60



x10^3/ul



11.92



Abnormal



Hematokrit



40-52



%



36



Normal



Trombosit



140-440



x10^3/ul



382



Normal



Basofil



0-1



%



0



Normal



Eosinofil



2-4



%



0



Abnormal



Batang



3-5



%



0



Abnomal



Segmen



50-70



%



36



Normal



Limfosit



25-40



%



5



Abnormal



Monosit



2-8



%



9



Abnormal



< 180



mg/dl



182



Abnormal



0-50



mg/dl



75



Abnormal



0.0-1.3



mg/dl



1.5



Abnormal



Natrium



135-147



mEq/L



133



Normal



Kalium



3.5-5.0



mEq/L



4.5



Normal



Chloride



96-105



mEq/L



90



Abnormal



HITUNG JENIS



KIMIA KARBOHIDRAT Gula Darah Sewaktu FUNGSI GINJAL Ureum Creatinin ELEKTROLIT



Tanggal pemeriksaan



: 11 November 2020



Jenis pemeriksaan



Nilai



Satuan



Hasil



Keterangan



Normal



Hasil



KIMIA FUNGSI HATI SGOT



0-50



U/L



15



Normal



SGPT



0-50



U/L



24



Normal



2. Pemeriksaan diagnostik Tanggal pemeriksaan



: 10 November 2020



Jenis Pemeriksaan Foto thorax AP



Hasil Pemeriksaan Infiltrat diperihiler kiri, DD/



CT-scan brain tanpa kontras



pneumonia Infark basal ganglia bilateral



v.



TERAPI MEDIS



Hari/ Tanggal



Jenis Terapi



Dosis



Golongan & kandungan



Fungsi



Obat oral : Aspilet



1x80mg



Cotrimoxazole



1x960mg



B6



2x1 tab



Curcuma



3x1 tab



Antiinflamasi nonsteroid & aspirin



Mengencerkan darah



Antibiotik & trimetropin, sulfametoksazol



Mencegah terjadinya infeksi



Suplemen



Mengatasi kekurangan vitamin



Suplemen makanan



Menambah nafsu makan& Memperbaiki fungsi hati



4FDC



1x1 tab



ARV



1x1 tab



Antibiotik



Antiretroviral



Obat



Mencegah terjadinya infeksi akibat TB Mengatasi infeksi HIV



intravena : Ceftriaxone



2x2 gr



Metronidazole



3x500mg



Citicolin



2x500mg



Antibiotik



Mencegah infeksi



Antibiotik



Mengobati infeksi akibat bakteri



Vitamin saraf



Mempertahank an fungsi otak, mengurangi jaringan otak yang rusak



B. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Analisa data No . 1.



Data senjang Data Subjektif : Data Objektif : -



Tampak



sputum



Interpretasi Data



Masalah



Infeksi virus HIV



Ketidakefektifan



Invasi virus ke jaringan meningen



berlebih



bersihan



jalan



nafas hipersekresi



-



Terdengar suara ronchi



-



RR : 13x/menit



-



Pasien



tampak



terpasang NRM 7 lpm



reaksi peradangan jaringan serebral peningkatan permeabilitas darah ke otak



jalan nafas



b.d



perubahan sistem pernafasan akumulasi sekret di jalan nafas hipersekresi jalan nafas



2.



ketidakefektifan bersihan jalan nafas Infeksi virus HIV



Data Subjektif : Data Objektif : -



Tampak bradipnea



-



RR : 13x/menit



-



Terdapat



Invasi virus ke jaringan meningen



Terpasang



pernafasan NRM



efektif



b.d



kelemahan otot pernafasan



cuping hidung -



Pola nafas tidak



reaksi peradangan jaringan serebral



7 perubahan sistem pernafasan



lt/mnt



depresi pusat pernafasan



kelemahan otot pernafsan



3.



pola nafas tidak efektif Infeksi virus HIV



Data Subjektif : Data Objektif : -



Pasien



penurunan



kesadaran -



Kesadaran stupor



-



GCS 4 E1V1M2



-



TD : 98/56 mmHg



Invasi virus ke jaringan meningen



Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan



dengan reaksi peradangan hambatan aliran jaringan serebral darah ke otak.



-



Nadi : 121x/menit



-



Suhu : 36.0 0C



-



RR : 13x/mnt



hipoperfusi



trombus daerah korteks dan aliran darah serebral



hambatan aliran darah ke otak



Ketidakefektifan jaringan serebral



perfusi



2. Diagnosa keperawatan 1) Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan hipersekresi jalan nafas 2) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelemahan otot pernafasan 3) Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan hambatan aliran darah ke otak. 3. Intervensi keperawatan Diagnosa



Tujuan



Intervensi



Rasional



Keperawatan Kode D0149



Bersihan



Berihan jalan



nafas : L.01001



nafas tidak



Setelah



efektif



tindakan



berhubungan



keperawatan



(frekuensi,



dengan



selama 1x 2 jam



kedalaman, usaha



hipersekresi



diharapkan



nafas)



jalan nafas



bersihan jalan nafas 2. Monitor



jalan Manajemen



jalan



nafas : I.010011



dilakukan Observasi :



Observasi :



1. Monitor pola nafas 1. Mengetahui



pola



nafas yang abnormal



bunyi 2. Untuk



mengetahui



pasien



menjadi



nafas



tambahan



perkembangan status



efektif



dengan



(mis.



Gurgling,



kesehatan pasien



kriteria hasil:



mengi, wheezing,



-



ronchi)



Produksi sputum



5 3. Monitor



(menurun) -



Mengi



sputum 3. Karakteristik sputum



(jumlah, 5



warna,



aroma)



penyebab



(menurun) -



Wheezing



-



5 Terapeutik :



Terapeutik :



1. Pertahankan



1. Membuka jalan nafas



Frekuensi nafas



kepatenan



5 (membaik)



nafas dengan head



Pola



nafas



(membaik)



atau



etiologi penyakitya



(menurun) -



dapat berubah sesuai



5



jalan



secara maksimal



till dan chin- lift (jaw



thrust



dicurigai



jika



trauma



cervikal) 2. Posisikan



semi 2. Memudahkan



fowler atau fowler



pemeliharaan



jalan



nafas,



dan



mempermudah udara masuk 3. Lakukan fisioterapi 3. Meningkatkan dada jika perlu



drainase,



dan



eliminasi sekret agar lebih



mudah



dikeluarkan 4. Lakukan



4. Mengeluarkan sekret



penghisapan lendir



pada



kurang



tidak



detik



dari



15



pasien



yang mampu



mengeluarkan sendiri/penurunan



kesadaran 5. Berikan



oksigen 5. Memenuhi kebutuhan



jika perlu



oksigen pasien



Edukasi : 1. Anjurkan



Edukasi : asupan 1. Mencegah terjadinya



cairan



2000



komplikasi dehidrasi



ml/hari, jika tidak kontraindikasi Kolaborasi :



Kolaborasi :



1. Anjurkan



1. Pemberian



pemberian



brobkhodilator dapat



bronkhodilator,



melonggarkan saluran



ekspektoran,



pernafasan pasien



mukolitik, Kode : D.0005



Pola



nafas



perlu : Pemantauan



Pola nafas tidak L.01004



respirasi : I.01014



efektif



Setelah



berhubungan



tindakan



dengan



keperawatan



dilakukan Observasi :



Observasi :



1. Monitor frekuensi,



kelemahan otot selama 1x 2 jam pernafasan



jika



1. Untuk



irama, kedalaman



mengetahui



dan upaya nafas



adanya takipnea,



diharapkan



bradipnea,



petukaran gas lebih



otot



baik



perrnafasan



dengan 2. Monitor pola nafas



kriteria hasil: -



(seperti bradipnea,



dan bantu



2. Untuk



Dispnea



takipnea,



mengetahui



menurun (5)



hiperventilasi,



adanya takipnea,



Penggunaan



kusmaul,



bradipnea,



otot



stokes,



bantu



nafas menurun



ataksik)



cheynebiot,



dan



pernafasan cuping hidung



(5) -



-



3. Monitor



Frekuensi



adanya 3. Karakteristik sputum



produksi sputum



dapat berubah sesuai



nafas



penyebab



membaik (5)



etiologi penyakitya



Kedalaman



4. Monitor



nafas



sumbatan



membaik (5)



nafas



atau



adanya 4. Sumbatan jalan



dapat



menutup jalan nafas pasien



5. Auskultasi



bunyi 5. Untuk



nafas



mengetahui



adanya suara nafas tambahan



6. Monitor



saturasi 6. Untuk



oksigen



mengetahui



kadar oksigen dalam tubuh



Terapeutik : 1. Atur



Terapeutik : interval 1. Agar mengetahui jika



pemantauan respirasi



ada perubahan secara sesuai



tiba-tiba



kondisi pasien 2. Dokumentasikan



2. Untuk bukti secara



hasil pemantauan



tertulis



Edukasi :



Edukasi :



1. Jelaskan dan



tujuan 1. Melibatkan prosedur



keluarga



dalam pemantauan



pemantauan 2. Informasikan hasil 2. Keluarga pemantauan, Kode : D.0017



perlu Perfusi serebral : Manajemen



Ketidakefektifan L.02014 perfusi jaringan Setelah serebral



jika



tindakan



I.09325



kranial



mengetahui perkembangan pasien



peningkatan tekanan dilakukan intra



harus



:



berhubungan



keperawatan



Observasi :



dengan



selama 1x 2 jam 1. Identifikasi



hambatan aliran diharapkan perfusi



penyebab



darah ke otak.



jaringan



serebral



peningkatan



teratasi



dengan



(mis.



Observasi : 1. Untuk mengetahui terapi yang akan diberikan TIK Lesi,



kriteria hasil:



gangguan



-



Tingkat



metabolisme, edem



kesadaran



serebral)



meningkat (5) -



Turgor



kulit



2. Monitor



tingkat 2. Mengetahui kestabilan pasien kesadaran pasien



membaik (5) -



Tekanan



3. Monitor tanda – 3. Memantau kestabilan pasien Intra tanda vital



kranial menurun 4. Monitor tanda atau 4. Mengetahui kelainan yang terjadi (5) gejala peningkatan -



Sakit



kepala



Terapeutik : 1. Memudahkan Kecemasan 1. Berikan posisi pemeliharaan jalan nafas menurun (5) semi fowler 2. Mencegah terjadinya Nilai rata-rata 2. Pertahankan suhu kejang menurun (5)



-



TIK



tekanan



darah



membaik (5) -



Terapeutik :



tubuh nomal Kolaborasi : 1. Kolaborasi pemberian diuretik osmosis, jika perlu 2. Kolab. Pemberian pelunak tinja, jika perlu



4. Implementasi keperawatan Hari, tanggal/



Diagnosa



Tindakan keperawatan



Paraf



Jam



Evaluasi



Paraf



jam Kamis,



Ketidak-



Observasi :



12-11-



efektifan



1. Memonitor



20/



bersihan



nafas (frekuensi,



masih



terdapat



09.00



jalan



kedalaman, usaha



bantu



nafas,



WIB



berhubungan



nafas)



terpasang opa, masih



dengan



Hasil :



terdengar suara ronchi



hipersekresi



-



nafas



jalan nafas -



pola



RR



:



WIB



nafas



tambahan



(mis.



Gurgling,



Hasil : Terdengar suara ronchi 3. Memonitor sputum (jumlah, warna, aroma) Hasil : -



Sputum berwarna bening, kental



Terapeutik : 09. 25 WIB



otot pasien



A : masalah belum P : lanjutkan intervensi



otot



ronchi)



WIB



O : RR : 16x/mnt,



Ada



mengi, wheezing,



09. 20



WIB



teratasi



2. Memonitor bunyi



-



S:-



13x/menit bantu nafas



09. 10



11.00



4. mempertahankan kepatenan jalan nafas



hasil : -



pasien diberikan posisi



head



til, chin-lift -



pasien terpasang opa



09. 30



5. memberikan



WIB



posisikan



semi



fowler



atau



fowler hasil : -



pasien



dalam



posisi



semi



fowler 09.35 WIB



6. Melakukan penghisapan lendir



kurang



dari 15 detik - Hasil : sputum tampak berkurang 09. 45



7. Memberikan



WIB



oksigen



jika



perlu -



Hasil



:



pasien terpasang NRM lt/mnt



7



Edukasi : 8. mengajurkan asupan 2000



cairan ml/hari,



jika



tidak



kontraindikasi Kamis,



Pola



nafas Observasi :



12-11-



tidak efektif



20/



berhubungan



frekuensi,



terpasang



09.50



dengan



irama,



7lt/mnt,



WIB



kelemahan



kedalaman dan



oksigen 82%



otot



upaya nafas



A : masalah teratasi



pernafasan



11. 20 S : -



1. Memonitor



WIB



Hasil : -



RR



WIB



:



2. Memonitor pola nafas -



Hasil : pola nafas bradipnea



10.00 WIB



3. Memonitor adanya produksi sputum -



Hasil



:



terdapat sputum 10.05 WIB



4. Memonitor adanya sumbatan jalan nafas -



Hasil



:



RR



16x/mnt, NRM saturasi



sebagian



13x/mnt 09.55



O



:



P : lanjutkan intervensi



pasien dipasang opa 10.10



5. Mengauskultasi



WIB



bunyi nafas -



Hasil : suara nafas ronchi



10.15



6. Memonitor



WIB



saturasi oksigen -



Hasil : sp02 75%



10.20



Terapeutik :



WIB



7. mendokumentasi kan



hasil



pemantauan -



hasil



:



membuat lembar DKI 10.25



Edukasi :



WIB



8. menjelaskan tujuan



dan



prosedur pemantauan -



hasil



:



keluarga mengerti Kamis,



Ketidak-



Observasi :



12-11-



efektifan



20/10.3



perfusi



penyebab



nilai GCS E1M2V1,



0 WIB



jaringan



peningkatan TIK



CRT < 2 detik,



1. mengidentifikasi



11. 35 S : WIB



O : kesadaran stupor,



serebral



-



hasil



:



A : masalah belum



berhubungan



berdasarkan



teratasi



dengan



CT-



P



hambatan



terdapat



aliran darah



ifark



ke otak.



otak



10.35



scan



dihentikan pada



2. memonitor



WIB



tingkat kesadaran pasien –



hasil



:



kesadaran pasien stupor E1M2V1 3. memonitor TTV 10. 40



-



WIB



hasil : TD : 98/56 mmHg Nadi



:



10.50



121x/menit



WIB



Suhu : 36.0 o C RR 10.45 WI



:



13X/mnt 4. Memonitor tanda atau



10.46



gejala



peningkatan TIK Hasil



:



bradikardi, Nadi 121x/mnt, CRT < 2 detik 5. Terapeutik : 6. 4.



:



memberikan



intervensi



posisi semi fowler 7. –



hasil



:



pasien



posisi semi fowler 5. mempertahankan suhu tubuh nomal - hasil : suhu 36.0 C



0