LP CA Recti Winda Permatasari [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KASUS CA RECTI Di Ruang Bedah Umum RSUD Ulin Banjarmasin



Tanggal 25 Juni – 30 Juni 2018



Oleh: Winda Permatasari, S. Kep NIM. 1730913320078



PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2018



LEMBAR PENGESAHAN



NAMA



:



Winda Permatasari, S. Kep



NIM



: 1730913320078



JUDUL LP



:



-



Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Kasus Ca Recti Di Ruang Bedah Umum RSUD Ulin Banjarmasin



-



Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ca Recti di Ruang Bedah Umum RSUD Ulin Banjarmasin



-



Resume Asuhan Keperawatan Pada Klien di Ruang Bedah umum RSUD Ulin Banjarmasin



Banjarmasin, Juni 2018 Mengetahui, Pembimbing Akademik



Hasby Pri Coiruina, Ns., M.Kep. NIK. 1990 2014 1 156



Pembimbing Lahan



Lola Hamika, S. Kep., Ns. NIP. 19800207 200801 2 015



Definisi Carsinoma recti adalah keganasan yang menyerang pada daerah rectum. Carsinoma recti merupakan tumor ganas yang berupa massa polipoid besar, yang tumbuh ke dalam lumen dan dapat dengan cepat meluas ke sekitar usus sebagai cincin anular



CA RECTI



Etiologi : Tidak diketahui Faktor resiko: a. Idiophatic Inflamatory Bowel Disease 1. Ulseratif Kolitis 2. Penyakit Crohn’s b. Faktor genetik 1. Riwayat Keluarga 2. Herediter kanker kolorektal 3. FAP(FamilialAdenomatous Polyposis) 4. HNPCC ( Hereditary Non Polyposis Colorectal Cancer) c. Diet d. Gaya Hidup e. Usia Manifestasi klinis 1. Diare atau konstipasi. 2. Kembung 3. Feses bentuk kecil atau seperti pita. 4. Adanya mucus dan darah yang segar pada feses. 5. Tenesmus atau keinginan defekasi yang terus menerus dengan rasa sakit. 6. Kehilangan berat badan tanpa alasan



Komplikasi a. Terjadinya osbtruksi pada daerah pelepasan b. Terjadinya perforasi pada usus c. Pembentukan pistula pada kandung kemih atau vagina.



Klasifikasi : 1. Stadium 0: Kanker ditemukan hanya pada lapisan terdalam di kolon atau rektum. Carcinoma in situ adalah nama lain untuk kanker colorectal Stadium 0. 2. Stadium I: Tumor telah tumbuh ke dinding dalam kolon atau rektum. Tumor belum tumbuh menembus dinding. 3. Stadium II: Tumor telah berkembang lebih dalam atau menembus dinding kolon atau rektum. Kanker ini mungkin telah menyerang jaringan di sekitarnya, tapi sel-sel kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening, 4. Stadium III: Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya, tapi belum menyebar ke bagian tubuh yang lain. 5. Stadium IV: Kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang lain, misalnya hati atau paru-paru. 6. Kambuh: Kanker ini merupakan kanker yang sudah diobati tapi kambuh kembali setelah periode tertentu, karena kanker itu tidak terdeteksi. Penyakit ini dapat kambuh kembali dalam kolon atau rektum, atau di bagian tubuh yang lain. Pemeriksaan Penunjang 1. Tinja 2. Pemeriksaan radiologis 3. Endoskopi dan biopsi 4. Ultrasonografi Penatalaksanaan 1. 2. 3.



Pembedahan Radiasi Kemotherapi



ASUHAN KEPERAWATAN



Pengkajian 1. Identitas Klien 2. Riwayat kesehatan (Keluhan Utama, Riwayat Penyakit sekarang, dahulu dan keluarga) 3. Pemeriksaan Fisik 4. Pola persepsi 5. Pola nutrisi 6. Pola eliminasi 7. Pola tidur dan aktivitas 8. Pola kognitif dan persepsi 9. Pola mekanisme koping dan stress 10. Pola seksual 11. Pola hubungan peran 12. Pola keyakinan dan nilai 13. Pemeriksaan diagnostik



Diagnosis Keperawatan 1. Diare berhubungan dengan inflamasi gastrointestinal. 2. Konstipasi dengan faktor risiko adanya tumor ganas di rectum. 3. Risiko perdarahan berhubungan dengan gangguan gastrointestinal. 4. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera bilogis 5. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan absorbsi nutrien, status hipermetabolik sekunder terhadap proses keganasan usus. 6. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi 7.



Ketidakefektifan koping individu berhubungan dengan derajat ancaman yang tinggi, ketidakadekuatan kesempatan untuk bersiap terhadap stressor.



NOC NIC NANDA



Diare berhubungan dengan inflamasi gastrointestinal. NOC: Kontinensi usus Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 diare dapat teratasi dengan kriteria hasil: 1. Mengenali keinginan untuk defekasi. 2. Mengeluarkan feses paling tidak 3 kali sehari 3. Tekanan sfingter memadai untuk mengontrol BAB 4. Menggambarkan hubungan asupan makanan dengan konsistensi feses NIC : Manajemen Diare 1. Monitor tanda dan gejala diare 2. Temukan riwayat diare 3. Periksa kultur dari tinja bila diare berlanjut 4. Ajari pasien cara pengobatan anti diare secara tepat 5. Instruksikan pasien untuk mencatat warna, volume, frekuensi dan konsistensi tinja.



6. 7.



Beri makanan sering dalam porsi kecil secara bertahap Anjurkan pasien hindari makanan pedas yang menimbulkan gas dalam perut dan yang mengandung laktosa 8. Ajari pasien untuk menurunkan stres sesuai kebutuuhan 9. Identifikasi factor yang bias menyebabkan diare misalnya medikasi, bakteri dan pemberian makanan lewat selang 10. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi medis



Risiko konstipasi berubungan dengan tumor ganas di rectum NOC: Eliminasi usus Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x 24 jam konstripasi dapat teratasi dengan kriteria hasil: 1. Mengenali keinginan untuk defekasi. 2. Mengeluarkan feses paling tidak 3 kali sehari 3. Tekanan sfingter memadai untuk mengontrol BAB 4. Menggambarkan hubungan asupan makanan dengan konsistensi feses NIC : Manajemen konstipasi 1. Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan konstipasi 2. Monitor tanda-tanda ruptur bowel. 3. Jelaskan penyebab dan rasionalisasi tindakan pada pasien 4. Konsultasikan dengan dokter tentang peningkatan dan penurunan bising usus 5. Kolaburasi jika ada tanda dan gejala konstipasi yang menetap 6. Jelaskan pada pasien manfaat diet (cairan dan serat) terhadap eliminasi 7. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi medis.



Risiko perdarahan berhubungan gangguan gastrointestinal. NOC: Keparahan kehilangan darah Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x 24 jam risiko perdarahan dapat teratasi dengan kriteria hasil: 1. Tidak ada kehilangan darah 2. Tidak ada terihat darah yang keluar dari anus 3. Tidak ada penurunan hemoglobin. NIC : Manajemen konstipasi 1. Monitor risiko terjadinya perdarahan. 2. Catat nilai hemoglobin 3. Monitor tanda dan gejala perdarahan. 4. Monitor tanda-tanda vital. 5. Hindari pengukuran suhu rektal. 6. Cegah konstipasi. 7. Instruksi klien dan keluarga untuk memonitor dan melaporkan jika ada tanda-tanda perdarahan. 8. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi medis.



NOC NIC NANDA Nyeri akut berhubungan dengan agens cidera biologis NOC : Pain level, Pain Control, Comfort Level Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 8 jam masalah pasien teratasi, dengan kriteria hasil:



1. TD = 120/80mmHg, N = 6080x/menit, RR = 12-20x/menit, T = 36,5-37,5oC 2. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan) 3. Melaporkan skala nyeri 3 4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang 5. Tidak mengalami gangguan tidur NIC : Manajemen nyeri 1. Kaji level nyeri secara benar dengan menggunakan skala nyeri 0-10 2. Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai ketidaknyaman. 3. Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri dan penerimaan pasien terhadap nyeri. 4. Berikan informasi tentang nyeri 5. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap nyeri. 6. Jelaskanpadakliententang management nyeri, termasuk farmakologi dan non farmakologi. 7. Ajarkan dan implementasikan intervensi nonfarmakologi ketika nyeri muncul seperti distraksi, relaksasi 8. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgesik



Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan absorbsi nutrien, status hipermetabolik sekunder terhadap proses keganasan usus. NOC: Status nutrisi Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh dapat teratasi dengan kriteria hasil:



1. Asupan gizi baik. 2. Asupan makan baik. 3. Asupan cairan baik.



NIC: Monitor nutrisi



1. Timbang berat badan 2. Identifikasi perubahan berat badan terakhir



3. Monitor adanya mual dan muntah 4. Monitor diet dan asupan kalori 5. Diskusikan peran dari aspek sosial dan



emosi terkait dengan mengkonsumsi makanan NIC: Manajemen nutrisi 1. Tentukan status gizi pasien 2. Identifikasi adanya alergi yang dimiliki pasien 3. Tentukan apaa yang menjadi preferensi makanan bagi pasien 4. Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan gizi 5. Ciptakan lingkungan yang optimal pada saat mengkonsumsi makanan 6. Anjurkan keluarga membawa makanan favorite pasien kerumah sakit 7. Monitor asupan dan kalori makanan



Defisiensi



pengetahuan



berhubungan dengan kurang informasi (00126) NOC: Pengetahuan; Proses penyakit Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 45 menit, defisiensi pengetahuan dapat teratasi, dengan kriteria hasil:



1. Pengetahuan tentang penyakit, faktor penyebab penyakit, faktor risiko penyakit, tanda dan gejala penyakit banyak. 2. Pengetahuan strategi untuk meminimalkan perkembangan penyakit banyak. NIC : Pengajaran; Proses penyakit 1. Kaji tingkat pengetahuan klien tentang proses penyakit 2. Jelaskan patofisiologi penyakit dan bagaimana hubungannya dengan anatomi dan fisiologi tubuh 3. Review pengetahuan klien tentang kondisinya 4. Jelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit 5. Jelaskan tentang proses penyakit 6. Berikan informasi pada klien mengenai kondisinya 7. Hindari memberikanharapan kosong 8. Jelaskan komplikasi yang mungkin terjadi dari penyakit. 9. Edukasi klien mengenai tindakan untuk mengontrol gejala 10. Eksplorasi sumber-sumber dukungan yang ada 11. Perkuat informasi yang diberikan dengan anggota tim kesehatan lain.



Ketidakefektifan koping individu berhubungan dengan derajat ancaman yang tinggi, ketidakadekuatan kesempatan untuk bersiap terhadap stressor. NOC : Koping Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit masalah pasien teratasi dengan kriteria hasil: 1. Dapat mengidentifikasi pola koping yang efektif. 2. Menyatakan perasaan control diri 3. Menyatakan penerimaan terhadap situasi NIC: Peningkatan koping 1. Bantu pasien dalam mengidentifikasi tujuan jangka panjang dan jangka panjang yang tepat 2. Bantu pasien dalam memeriksa sumber sumber yang tersedia untuk memenuhi tujuannya 3. Bantu pasien dalam menyelesaikan masalah dengan cara yang konsurtif 4. Berikan penilaian mengenai dampak dari situasi kehidupan pasien terhadap peran dan hubungan 5. Dukung sikap pasien terkait dengan harapan yang realistis sebagai upaya untuk mengatasi perasaan ketidakberdayaan.



6. Berikan suasana penerimaan. 7. Dukung kemampuan klien mengatasi situasi stres dan aktivitas sosial serta penggunaan sumber-sumber spiritual. 8. Bantu pasien untuk melewati kondisi penyakit. 9. Anjurkan keluarga mendampingi klien saat situasi sakit.



PATHWAY CA RECTI Etiologi : Tidak diketahui Faktor resiko: a. Idiophatic Inflamatory Bowel Disease 1. Ulseratif Kolitis 2. Penyakit Crohn’s b. Faktor genetik 1. Riwayat Keluarga 2. Herediter kanker kolorektal 3. FAP ( Familial Adenomatous Polyposis) 4. HNPCC ( Hereditary Non Polyposis Colorectal Cancer) c. Diet d. Gaya Hidup e. Usia



Polimerasi karsinogen Kerusakan DNA Penggabungan DNA asing dan DNA induk Sintesis RNA baru Mitosis dipercepat



Kurang informasi



Defisiensi pengetahuan



Perubahan status kesehatan



Transportasi kanker Pertumbuhan liar sel ganas



- Ketidakefektifan koping individu



CA RECTI



- Perdarahan per anus - Feses berdarah



Menyusup serta merusak jaringan normal kolon



Risiko perdarahan



- Inflamasi menyebabkan perubahan metabolisme tubuh



Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh



Meluas ke dalam struktur sekitarnya



Nyeri



Nyeri akut



Perubahan fungsi usus



Diare



Konstipasi



DAFTAR PUSTAKA 1. Herdman, TH & Kamitsuru, S. 2015. Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2015-2017. Edisi 10. Jakarta: EGC. 2. Moorhead, S, et al. 2013. Nursing Outcomes Classificaton (NOC). Edisi Kelima. UK: Elsevier. 3. Bulechek, GM., et al. 2013. Nursing Interventions Classificaton (NIC). Edisi Keenam. 4. Bruner & Sudart, (2002), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta: EGC. 5. Prashanantyo, Pandu. 2017. Indeks Massa Tubuh (IMT) pada Pasien Kanker Kolorektal Stadium 3 pada Pra dan Pasca Operasi. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.