LP - Pengelolaan Rektal - REv 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM INTEGRATED LEARNING (IL) PRODI SARJANA KEBIDANAN STIKES BAKTI UTAMA PATI TAHUN AKADEMIK 2020/2021 Nama Mahasisiwa



: Tiah



NIM



: 120119011



Mata Kuliah



: Farmakologi



Jenis Kompetensi



: Pengelolaan Obat Rektal



Perasat



: Pengelolaan Obat Rektal



Semester/Kelompok : IV/II A. Latar Belakang (Alasan apa yang mendasar persat tersebut dilakukan ditinjau dari aspek fisiologi & patofisiologi serta dampak jika tidak dilakukan) Obat pada dasarnya merupakan bahan yang hanya dengan takaran tertentu dan



dengan



mendiagnosa,



penggunaan mencegah



yang



tepat



penyakit,



dapat



dimanfaatkan



menyembuhkan



atau



untuk



memelihara



kesehatan. Oleh karena itu sebelum menggunakan obat, harus diketahui sifat dan cara pemakaian obat agar penggunaannya tepat dan aman. Selain itu harus diperhatikan pula tentang beberapa penggolongan obat,



penggunaan



obat,



kapan



waktu



minum



obat



yang



tepat,



bagaimana interval pemberiannya, apa efek samping dari obat yang digunakan, bagaimana menyimpan obat yang baik, dan bagaimana cara memusnahkan obat yang benar (Depkes,2010) Pengelolaan menyangkut



obat aspek



merupakan suatu



perencanaan, pengadaan,



pendistribusian obat yang dikelola tercapainya ketepatan



rangkaian



jumlah



dan



kegiatan



yang



penyimpanan



dan



secara optimal untuk menjamin jenis



perbekalan farmasi



dengan



memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia seperti tenaga, dana, sarana dan perangkat lunak (metode dan tata laksana) dalam upaya mencapai



tujuan yang ditetapkan diberbagai tingkat unit kerja. Untuk mencapai tujuan, maka pengelolaan obat mempunyai empat kegiatan yaitu, perumusan kebutuhan (selection), pengadaan (procurement), distribusi (distribution), penggunaan / pelayanan obat (use). Masing-masing kegiatan di atas, dilaksanakan dengan berpegang pada fungsi manajemen yaitu Planning, Organizing, Actuating dan Controlling (Permenkes No. 58, 2014). Pada tahap planning, Bidan menyeleksi obat yang akan dibeli



sesuai



dengan keluhan pasien. Pada tahap Organizing, Bidan melakukan penyimpanan obat sesuai abjad untuk mempermudah pengambilan obat, penataan tempat sesuai obat, dikelompokkan sesuai jenis obat. Pada tahap Acuating, Bidan melakukan pendistribusian dan penggunaan obat (mau diberikan obat apa dan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit pasien). Pada tahap Controlling, Bidan melakukan pengecekan terhadap stok obat, obat mana yang jarang digunakan, dan obat mana yang sudah expaied. Jika stok obat sudah habis maka kembali ke prosedur awal, jika obat expaied, maka obat harus dibuang sesuai prosedur dengan cara membuka pembungkus obat baru dikubur atau dibuang agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Keuntungan pemberian obat lewat rektal yaitu; bentuk sediaan relatif besar dapat ditampung dalam rektum, rute rektal aman dan nyaman bagi pasien usia lanjut dan muda, pengenceran obat diminimalkan karena volume, rektum umumnya kosong, adjuvant absorpsi memiliki efek lebih jelas daripada di saluran pencernaan bagian atas, enzim degradatif dalam lumen rektal berada pada konsentrasi yang relatif rendah, terapi dapat dengan mudah dihentikan, eliminasi lintas-pertama (first-pass elimination) obat oleh hati dihindari sebagian (Sulanjani, 2016). Kerugian pemberian obat lewat rektal yaitu; dapat menimbulkan peradangan bila digunakan terus menerus, absorpsi obat tidak teratur, tidak menyenangkan, dan onset of action lebih lama (Sulanjani, 2016).



Efek samping merupakan dampak yang tidak diharapkan, tidak bisa diramal dan bahkan kemungkinan dapat membahayakan seperti adanya alergi, penyakit iatrogenic, kegagalan dalam pengobatan. Dampak jika tidak dilakukan pengelolaan obat rektal maka obat bisa rusak dan dapat mengakibatkan pemberian obat expiret kepada pasien.( Kesehatan RI 2015) Alasan dilakukan pengelolaan obat adalah masih adanya beberapa tempat fasilitas kesehatan yang dalam pendistribusian obatnya belum terarah, sehingga perlu dilakukan perencanaan pendistribusian untuk menjamin pelayanan yang bermutu. Dampak jika tidak dilakukan pengelolaan obat atau manajemen obat yang kurang baik akan mengakibatkan persediaan obat akan mengalami stagnant (kelebihan persediaan obat) dan stockout (kekurangan atau kekosongan persediaan obat). Obat yang mengalami stagnant memiliki resiko kadaluarsa dan kerusakan bila tidak disimpan dengan baik. Obat yang stagnant dan stockout akan berdampak terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas (Rosmania, 2015). B. Tujuan (Menggambarkan pencapaian dari perasat yang dilakukan secara khusus) 1. Agar obat yang di perlukan tersedia setiap saat 2. Agar ketersediaan obat meliputi jenis, jumlah maupun kualitas secara efisien 3. Agar terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisien 4. Agar terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baik. 5. Agar tersedianya dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yeng membutuhkan (Permenkes no. 58, 2014). C. Indikasi (Sasaran/objek dari tindakan) Semua jenis obat perlu dilakukan pengelolaan D. Kontra Indikasi (Sasaran/objek yang tidak boleh dilakukan tindakan) Tidak ada kontra indikasi



E. Persiapan Alat & Bahan (Kebutuhan yang harus disediakan sesuai SOP) 1. Baki alas dan penutup 2. Daftar buku obat/ catatan, jadwal pemberian obat 3. Obat dan tempatnya F. Prosedur Pelaksanaan (Urutan sistematika dari tindakan) A. TAHAP PRA INTERAKSI B. TAHAP ORIENTASI 1. Mencuci tangan 2. Persiapan Alat a. Baki alas dan penutup b. Daftar buku obat/ catatan, jadwal pemberian obat c. Obat dan tempatnya C. TAHAP KERJA 1. Memastikan rungan penyimpanan obat sejuk dan tidak panas 2. Memastikan obat dalam kondisi baik dan tidak expired 3. Penyedian Obat a. Melakukan penetapan jenis dan jumlah obat sesuai dengan pola penyakit serta kebutuhan pelayanan kesehatan. b. Memastikan obat selalu tersedia dan tidak habis dengan cara melakukan pengecekan secara berkala. 4. Penyimpanan a. Sediaan obat perektal disimpan di tempat kering dan sejuk pada suhu 150C – 25OC b. Sediaan obat perektal disimpan dalam lemari pendingin (tidak dalam fleezer) 5. Persiapan Melakukan pengkajian terhadap indikasi dan kontraindikasi pada obat yang akan diberikan.



6. Menggunakan prinsip enam tepat, yaitu: a. Tepat pasien b. Tepat obat c. Tepat dosis d. Tepat cara/rute e. Tepat waktu f. Tepat dokumentasi 7. Mempersiapkan obat sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan. 8. Cara pemberian obat Memberikan obat sesuai perektal, yaitu : a. Buka bungkus obat dan pegang dengan kassa b. Oleskan pelicin pada supposutoria c. Masukan obat dengan jari telunjuk perlahan sambil menyuruh pasien tarik nafas panjang d. Bersihkan daerah anal dengan tisue dan anjurkan pasien berbaring telentang atau miring kurang lebih 5-10 menit 9. Melakukan pengkajian tentang efek samping yang mungkin timbul setelah pemberian obat melalui perektal D. TAHAP TERMINASI 1. Mengevaluasi hasil tindakan 2. Berpamitan dengan pasien 3.



Membereskan dan mengembalikan alat



4. Mencuci tangan 5. dokumentasikan hasil kegiatan G. Kesimpulan, saran, dan advice (Evaluasi hasil pengetahuan, sikap, tindakan, serta prosedur tindakan)



H. Daftar Pustaka



(Semua sumber bacaan yang digunakansebagai bahan



acuan dalam penulisan) Zahari, A.2015 Deteksi dini, diagnosa dan penatalaksanaan kanker kolon dan rektum. Padang: Fakultas Kedokteran Universitas Andalas; 2011. Kemenkes RI.Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta: Depkes; 2014. Kementerian Kesehatan RI. Buletin Kanker. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI 2015. Jakarta: Kemenkes RI; 2015. Siegel R, Jemal A. Colorectal Cancer. American Cancer Society. 2013:5-10 Depkes,2010 Welton ML, al e. Colon, Rectum and Anus, in: Surgency Basic Science and Clinicall Evidance. Editor: Norton JA etc. Springer Verlag. New York



Dosen Pendamping



Pati,......................................... Praktikan



(Ana Rofika,S.S.T.,M.Kes)



(Tiah)