LP Preeklamsia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA KLIEN DENGAN SC a/i PREEKLAMSIA Diajukan sebagai salah satu syarat memenuhi tugas Praktik Lapangan mata kuliah Karya Tulis Ilmiah



Oleh: NISA NURYASTIRA NPM. 211117044



PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI 2020



BAB I KONSEP TEORI A. Definisi Preeklamsia Preeklamsia adalah kelainan multi organ spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan terjadinya hipertensi, edema dan proteinuria tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 20 minggu (Obgynacea, 2009 dalam Nurarif & Kusuma, 2015). Preeklamsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan (Arief Mansjoer, 2000 dalam Aspiani, 2017). Sedangkan menurut Bobak et al (2012) preeklamsia merupakan suatu penyakit vasospastik, yang melibatkan banyak sistem yang ditandai oleh hemokonsentrasi, hipertensi dan proteinuria. Preeklamsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria (Prawirohardjo, 2008). Jadi, dapat disimpulkan bahwa preeklamsia adalah kondisi ibu hamil dengan gejala tertentu seperti meningkatnya tekanan darah sistolik ≥110 mmHg disertai dengan hasil laboratorium menunjukkan proteinuria lebih dari 5gr/24jam, hipertensi terjadi setelah minggu ke-20 pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal. B. Etiologi Menurut Bobak (2012) faktor risiko tertentu dari terjadinya preeklamsia yang berkaitan dengan perkembangan penyakit seperti primigravida, grand multigravida, janin besar, kehamilan dengan janin lebih dari satu, morbid obesitas. Sampai saat ini penyebab preeklamsia belum diketahui dengan pasti. Akan tetapi, ada beberapa faktor risiko atau faktor predisposisi terjadinya preeklamsia menurut Aspiani (2017), antara lain:



1. Primigravida atau multipara dengan usia lebih tua (usia 35 tahun). 2. Obesitas, menurut hasil penelitian Dumais, et al (2016) obesitas yang terjadi pada ibu hamil a/i preeklamsia menunjukkan bahwa obesitas lebih banyak muncul pada multigravida dengan indeks masa tubuh ≥30. 3. Adanya proses penyakit kronis seperti DM, Hipertensi, penyakit ginjal, penyakit pembuluh darah, dan lain-lain. 4. Kehamilan gameli yaitu kehamilan ganda atau kembar dapat mengalami kecenderungan preeklamsia berat dikarenakan oleh beban yang diterima rahim menjadi dua kali lipat dari kehamilan normal. 5. Janin besar, sama halnya dengan kehamilan ganda, janin yang berukuran besar dan dapat berisiko terjadinya preeklamsia. 6. Polihidroamnion adalah penumpukan air ketuban yang berlebihan selama kehamilan biasanya diatas 2000cc. 7. Preeklamsia pada kehamilan sebelumnya, karena jika pernah mengalami preeklamsia pada kehamilan sebelumnya makan pada kehamilan selanjutnya akan berisiko mengalami hal yang serupa. C. Klasifikasi Preeklamsia dibagi kedalam 2 kategori, yaitu: 1. Preeklamsia Ringan a. Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring terlentang; atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih; atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih. b. Edema umum, kaki, jari tangan dan muka atau kenaikan berat 1kg atau lebih per minggu. c. Proteinuria kuantitatif 0,3 gr atau lebih per liter; kwalitatif 1+ atau 2+ pada urin kateter atau midstream. 2. Preeklamsia Berat a. Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.



b. Proteinuria lebih dari 3g-4g/ liter. c. Oliguria, yaitu jumlah urin