LTK Pekan6 FG2 MPKT-03 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KONSEP PERENCANAAN PURWARUPA : MAHASISWA SEBAGAI CENDEKIA DAN PEMUDA YANG SETIA PADA PANCASILA



Kelompok FG-2 MPKT-03 Anindhita Shifa Ikhsani (2006464316) Audrey Prameswari Adiningtyas (2006467021) Bana Atiya Gani (2006466486) David Fernando Aritonang (2006575045) Nathaniel Dave Angginta Lumban Batu (2006466920) Tio Larizky (2006574433) Yumi Annisa (2006530463)



Pencarian jati diriku sebagai cendekia harus melalui proses belajar. Sebagai mahasiswa yang memiliki semangat belajar tinggi, aku harus mampu berpikir kritis, logis, nalar yang tepat, jujur, dan menjunjung moral dalam dunia akademik. Jati diri mahasiswa harus menunjukan sebagai warga negara yang mampu menjelaskan masalah kebangsaan, kenegaraan, kewarganegaraan berdasarkan nilai-nilai Pancasila dalam situasi dunia yang dinamis dan anti korupsi. Purwarupa ini bertujuan untuk menjelaskan mahasiswa sebagai cendekia agar memiliki keterampilan kognitif untuk berpikir kritis, logis, kreatif, dan inovatif serta memiliki keterampilan nonkognitif, termasuk keterampilan sosial dan kemampuan bersikap komunikatif. Selain itu, diharapkan dapat menggambarkan contoh bagaimana mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam berbangsa dan bernegara Indonesia dan antikorupsi. E-booklet ini akan difokuskan pada isu-isu yang sekiranya diperlukan seseorang untuk dapat mengembangkan karakternya kepada arah yang lebih baik. Kontennya sebagai berikut : 1. Jati Diriku Sebagai Cendekia : Karakter, Filsafat, Logika, dan Etika. Karakter berarti sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Karakter merupakan salah satu faktor penting bagi mahasiswa ketika mereka menghadapi kehidupan akademik, seperti kuliah, belajar, berdiskusi dengan teman, dan bersosialisasi. Di dalam karakter terdapat sebuah nilai. Sebagai seorang manusia, kita membutuhkan untuk diterapkan dalam kehidupan kita. Nilai tersebut berupa tatanan panduan seseorang untuk menimbang, memilih, atau memutuskan suatu. Kemudian manusia juga ditekankan dengan suatu hal yang dinamakan filsafat. Filsafat berarti kebijaksanaan dengan artian kemampuan memahami hakikat dan semesta serta eksistensi manusia. Dalam kehidupan sehari-hari kita secara tidak sadar mempercayai suatu filosofis, seperti misalnya kita semua percaya akan Tuhan. Orang dapat terus menerus menambah pengetahuannya dengan berpikir filosofis. Di sisi lain, berpikir filosofis juga memberikan kesadaran kepada orang mengenai keterbatasan pengetahuannya. Kesadaran akan masih banyaknya hal yang tidak diketahui membuat orang menjadi rendah hati, terbuka, dan siap untuk memperbaiki pengetahuannya. Logika mengarahkan dan membantu mahasiswa untuk memiliki penalaran yang benar, mengungkapkan pernyataan dengan tepat, dan sesuai dengan kaidah Bahasa yang ada. Etika merupakan bagian dari filsafat yang meliputi tata cara hidup yang baik dan menjadi orang yang baik. Etika mengajak setiap individu untuk mempertimbangkan dan memilih perilakunya sesuai dengan prinsip moral sehingga penting sekali untuk memahami kaidah etika yang dapat dijadikan sebagai petunjuk dalam bertindak. Jati diriku sebagai



cendekia mengajarkan aspek-aspek penting yang diperlukan oleh mahasiswa. Pelajaran yang didapatkan merupakan sebuah panduan sekaligus peringatan bagi kita untuk mengintrospeksi diri dan memperbaiki diri kita sendiri agar kita menjadi orang yang lebih baik sebagai insan akademik dan juga makhluk sosial. 2. Nilai-Nilai Pancasila dan Implementasi dalam kehidupan sehari-hari Pancasila merupakan pedoman hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu, nilai- nilai Pancasila yang bersifat umum tersebut perlu ditelaah untuk diimplementasikan dalam kehidupan seluruh rakyat Indonesia. Dengan demikian, nilai-nilai Pancasila juga merupakan pondasi dari pembentukan karakterbangsa Indonesia. Semua hukum yang berlaku di Indonesia merupakan pengembangan dari nilai-nilai Pancasila. a. Sila atau nilai pertama, Ketuhan, berarti percaya pada Tuhan dan menjalankan perintah-Nya sesuai dengan keyakinan dan tidak memaksakan kepercayaan pada orang lain. b. Sila kedua, Kemanusiaan, berarti mengakui persamaan hak dan kewajiban, sayang pada sesama, menjalin hubungan dengan bangsa lain berdasarkan sikap saling menghormati. c. Sila ketiga, Persatuan, berarti mengutamakan kepentingan bangsa daripada diri/kelompok, cinta tanah air dan bangsa, dan mengembangkan rasa persatuan bagi bangsa. d. Sila keempat, Demokrasi, berarti mengambil keputusan berdasarkan musyawarah untuk kepentingan bersama dengan tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, dapat dipertanggungjawabkan, dan melaksanakan keputusan yang diambil. e. Sila kelima, Keadilan sosial, berarti menjaga keseimbangan anatara hak kewajiban sosial dengan mawas diri (dalam bentuk kualitas luhur manusia) dan pengembangan diri yang bertujuan untuk memajukan kehidupan sosial. Pancasila merupakan dasar operasional serta moral hukum negara Indonesia. Indonesia telah menggenggam erat nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman kehidupan. Pancasila dapat menyatukan keanekaragaman agama, adat, dan budaya bangsa Indonesia. Pancasila juga merupakan



aset negara yang sangat penting



dan harus dijaga



keberlangsungannya demi menjaga kemajuan, kesatuan, dan persatuan bangsa Indonesia. Penting bagi kita masyarakat Indonesia untuk mengimplemengtasikan nilai-nilai pancasila ke kehidupan kita. Khususnya pada masa pandemi ini dimana semua orang telah



menggunakan media daring sehingga pengaruh buruk dapat lebih mudah tersebar yang dapat menimbulkan perpecahan. Tanpa berpedoman pada Pancasila, bukan tidak mungkin persatuan Indonesia dapat mudah terancam. 3. Antikorupsi Korupsi merupakan penyalahgunaan kekuasaan/jabatan (abuse of power) guna untuk memperkaya seseorang maupun segerombolan orang. Tindakan Korupsi juga merupakan suatu hal yang merugikan bagi negara dan seluruh rakyat di dalamnya. Penyebab korupsi menurut gone theory adalah keserakahan (greeds), kesempatan (opportunities), kebutuhan (needs), dan pengungkapan (exposure) yang berarti konsekuensi pelaku kecurangan apabila pelaku terbukti bersalah. Sedangkan menurut ACLC KPK terdapat tiga penyebab korupsi, yaitu terpaksa (by needs), memaksa (by greeds), dan dipaksa (by sistem). Salah satu contoh tindakan korupsi yang fenomenal terjadi di Indonesia ialah kasus pengadaan E-KTP yang menyeret nama Mantan Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto. Kasus ini bergulir sejak tahun 2011 dengan kerugian negara sebesar Rp. 2,3 triliun (Suara.com). Kasus-kasus seperti ini terjadi dikarenakan banyak cendekiawan yang memiliki gelar dan pendidikan tinggi namun tidak bisa mengimplementasikannya dalam sikap dan tanggung jawab. Oleh karena itu, kita sebagai penerus bangsa harus bisa menghindari dari hal-hal merugikan tersebut, salah satu caranya dengan menanamkan nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dalam membuat E-booklet ini, dibutuhkan beberapa perlengkapan seperti Zoom, Microsoft Word, Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, dan Canva. Perlengkapan tersebut memiliki kegunaan berbeda dalam menunjang pembuatan tugas pengganti ini. Zoom akan digunakan sebagai platform berdiskusi dan bertukar ide dalam perancangan keseluruhan tugas yang nantinya akan dirangkum dan ditulis dalam bentuk Microsoft Word. Rancangan yang telah diperoleh tersebut akan diimplementasikan dalam bentuk e-booklet menggunakan piranti lunak pengedit gambar, yaitu Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, dan juga Canva.