Lubang Asap Dapur Dan Pencahayaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Lubang Asap Dapur Rumah sehat merupakan salah satu sarana untuk mencapai derajat kesehatan yang optimum. Untuk memperoleh rumah yang sehat ditentukan oleh tersedianya sarana sanitasi perumahan. Sanitasi rumah adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitik beratkan pada pengawasan terhadap struktur fisik dimana orang menggunakannya untuk tempat tinggal berlindung yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Sarana sanitasi tersebut antara lain ventilasi, suhu,kelembaban, kepadatan hunian, penerangan alami, konstruksi bangunan, sarana pembuangan sampah, sarana pembuangan kotoran manusia dan penyediaan air bersih (Azwar, 1990). Sanitasi rumah adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada penguasaan terhadap faktor fisik dimana orang menggunakan untuk tempat berlindung yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Ventilasi adalah proses penyediaan udara segar ke dalam dan pengeluaran udara kotor dari suatu ruangan tertutup secara alamiah maupun mekanis. Tersedianya udara segar dalam rumah atau ruangan amat dibutuhkan manusia, sehingga apabila suatu ruangan tidak mempunyai sistem ventilasi yang baik dan over crowded maka akan menimbulkan keadaan yang dapat merugikan kesehatan (Gunawan et al., 1982). Sistem ventilasi adalah strategi untuk mencapai kualitas udara di dalam ruang yang merupakan dasar dari (based on) untuk mensuplai udara segar dalam ruang dan untuk meminimalkan (dillution) konsentrasi polusi dalam ruang, jumlah bukaan ventilasi diperlukan untuk menjaga kualitas udara tergantung dari kondisi alam dan dominasi sumber polusi pada ruang tersebut (Allard,1998). Asap yang keluar dari proses memasak di dapur akan menyebar ke semua ruangan dalam rumah. Bila ruangan dapur menyatu dengan ruangan lain terutama kamar tidur dan dengan tidak adanya cerobong asap dari hasil pembakaran akan mengotori udara dan terjadilah pencemaran udara dalam ruangan. Asap akan mengalami penggumpalan dalam ruangan dikarenakan tidak adanya lubang untuk keluarnya asap tersebut, sehingga kondisi seperti ini akan memperparah terjadinya suatu penyakit. Dengan tidak adanya cerobong asap dapur menyebabkan pergantian udara dalam dapur kurang lancer sehingga asap hasil aktivitas memasak dan uap dari proses memasak akan mengepul semua ruangan. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa lubang asap dapur penting artinya karena asap memberikan efek terhadap kesehatan manusia terutama bagi penghuni di dalam rumah atau masyarakat pada umumnya. Dapur yang tidak memiliki lubang asap akan menimbulkan polusi ke dalam rumah, sebaliknya jika dapur dilengkapi lubang asap maka polusi ke dalam rumah dapat diminimalisir. Asap hasil pembakaran dengan konsentras tinggi dapat mengakibatkan rusaknya mekanisme pertahanan paru. Pembakaran atau oksidasi yang terjadi di dapur dapat mengeluarkan beragam zat kimiawi yaitu CO (karbonmonoksida) dan CO2 (karbdioksida). Gas karbon monoksida (CO) timbul akibat dari proses pembakaran yang tidak sempurna. Karbon monoksida (CO) dapat bersumber dari proses pembakaran tidak sempurna. Kondisi lingkungan tersebut mendukung keberadaan agent di dalam rumah berupa polutan dalam asap dapur. Dapur merupakan salah satu dari beberapa ruangan yang harus ada di rumah tinggal. Dapur bukan sekadar tempat mempersiapkan makanan, melainkan dapat dipakai juga sebagai sarana



rekreasi, tempat komunikasi bagi keluarga pemakai. Kegiatan memasak merupakan kegiatan rutin setiap hari. Bekerja di dapur dilakukan sejak pagi hari hingga pada malam hari, mulai menyiapkan sarapan pagi, makan siang, dan makan malam. Kegiatan ini diperkirakan memakan waktu sekitar delapan jam sehari. Kegiatan masak memasak dapat dikategorikan pekerjaan setengah berat (Asri, 2009:28). Dapur merupakan peralatan sangat penting pada proses pembentukan uap, karena itu dapur perlu desain dengan teliti agar dapur tidak mudah mengalami kegagalan akibat tidak tepat dalam perhitungan desain dapur tersebut. Jadi hal lain yang perlu diperhatikan dalam pembuatan dapur adalah selain ukurannya juga material dapur yang dapat menahan panas pembakaran. Dapur harus mempunyai ruangan tersendiri, karena asap dari hasil pembakaran dapat membawa dampak negatif terhadap kesehatan. Ruang dapur harus memiliki ventilasi yang baik agar udara/asap dari dapur dapat teralirkan keluar (ke udara bebas). Luas dapur minimal 4 m2 dan lebar minimal 1,5 m. Di dapur harus tersedia alat-alat pengolahan makanan, alatalat memasak, tempat cuci peralatan serta tempat penyimpanannya. Tersedia air bersih yang memenuhi syarat kesehatan dan mempunyai sistem pembuangan air kotor yang baik, serta mempunyai tempat pembuangan sampah sementara yang baik / tertutup. Selain itu dapur harus tersedia tempat penyimpanan bahan makanan atau makanan yang siap disajikan. Tempat ini harus terhindar dari gangguan serangga (lalat) dan tikus. Oleh karena itu ruangan harus bebas serangga dan tikus.



2. Pencahayaan Pencahayaan dalam ruangan dapat berupa pencahayaan alami dan atau buatan, yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat menerangi seluruh ruangan. Intensitas minimal pencahayaan dalam ruangan adalah 60 lux dan tidak menyilaukan. Untuk penerangan didalam rumah (perumahan) sederhana paling sedikit adalah 200 watt (Machfoedz, 2008) Cahaya matahari disamping berguna untuk menerangi ruangan, mengusir serangga (nyamuk) dan tikus, juga dapat membunuh beberapa penyakit menular misalnya TBC, cacar, influenza, penyakit kulit atau mata, teru tama matahari langsung. Selain itu sinar matahari yang menga ndung sinar ultra violet baik untuk pertumbuhan tulang anak- anak (Suyono, 1985).