Makalah AgNo3  [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Makalah Keselamatan Kesehatan Kerja Laboratorium Material Safety Data Sheet AgNO3 Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keselamatan Kesehatan Kerja Laboratorium Dosen Pembimbing Merry Sunaryo, S.K.M., M.KKK



Nama Kelompok : Bagas Dewantara Pratama Putra (22400170) Halimah Prisilia (22400170) Dana Putri Maulidia Safira(22400170) Medy Rozaliyati(22400170) I Dewa Ayu Nike Kusnia(2240017013)



KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, karena diberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan aktivitasnya. Apalagi dalam membuat makalah ini, bisa terselesaikan dengan sempurna atas berkat dan anugerah-Nya. Penulis juga berterimakasih kepada pihak-pihak yang berkaitan dalam penyusun makalah ini, terutama para Dosen dan Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya atas kerjasama untuk membuat makalah ini bersama-sama tanpa suatu halangan apapun. Apalagi sarana dan prasarana yang digunakan oleh penulis dalam membuat makalah ini. Pada pembuatan makalah ini, tidak semudah yang dibayangkan tetapi kami bisa melakukannya, sudah tidak asing lagi. Dimulai dari pencarian bahan sampai menyusun kata demi kata, kalimat demi kalimat, bahasa demi bahasa, huruf demi huruf, dan nomor demi nomor. Sangat membosankan dan melelahkan, terkadang patah semangat, karena dalam membuatnya makalah ini. Penulis terus berjuang untuk bisa terselesaikan walaupun banyak kesibukkan kuliah. Penulis sadar bahwa penulisan makalah ini banyak kesalahan dari bahasa, kalimat, dan penyusun makalah. Maka dari itu, menerima saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun dan meningkatkan pengetahuan. Atas kerjasama, penulis mengucapkan terimakasih. Harapan yang paling besar dalam penyusunan makalah ini adalah mudah-mudahan ilmu yang kami terakan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa yang lainnya.



Surabaya, 26 September 2017



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang 



Perak adalah



suatu unsur



kimia dalam tabel



periodik yang



memiliki



lambang Ag dan nomor atom 47. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Argentum. Sebuah logam transisi lunak, putih, mengkilap, perak memiliki konduktivitas listrik dan panas tertinggi di seluruh logam dan terdapat di mineral dan dalam bentuk bebas. Logam ini digunakan dalam koin, perhiasan, peralatan meja, dan fotografi. Perak termasuk logam mulia seperti emas. 



Perak termasuk logam mulia karena tidak mengalami proses korosif, namun perak bisa mengalami proses oksidasi. Proses oksidasi pada perak mengakibatkan lapisan kehitaman pada permukaan perak yang biasa disebut "tarnish". Namun proses oksidasi ini tidak mengakibatkan kerusakan pada unsur tersebut, beda hal-nya dengan proses korosi pada logam besi (Fe).



B. Rumusan Masalah 1. Apa itu pengertian AgNO3? 2. Apa bahaya AgNo3? 3. Bagaimana cara penanganannya? 4. Bagaimana cara penyimpan dan penanganannya? 5. Bagaimana Stabilitas dan Reaktivitas? C. Tujuan penulisan Supaya mahasiswa dapat mengerti mengenai AgNO3 itu sendiri Supaya mahasiswa dapat lebih hati-hati saat bersentuhan langsung dengan AgNO3. D. Manfaat penulisan Agar mahasiswa lebih dapat mengenal dan mengerti mengenai larutan AgNO3.



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian AgNO3 (Perak NItrat) Sebuah senyawa anorganik dengan rumus kimia AgNO3. Senyawa ini adalah senyawa paling serba guna diantara senyawa perak, dan digunakan pada fotografi. Senyawa ini lebih tidak sensitive terhadap sinar matahari dari pada perak halide. Senyawa ini dulu disebut lunar kaustik karena perak dulunya disebut luna oleh para alkemis kuno yang percaya bahwa perak berasosiasi dengan bulan. Kegunaan garam paling mahal dari perak, yang menawarkan beberapa keuntungan lain juga. Senyawa ini adalah non-higrokoskopis, berbeda gengan perak fluoroborat dan perak perklorat. Senyawa ini relative stabil terhadap cahaya. Lagu pula, garam ini larut dalam berbagai pelarut termasuk air. Nitrat dapat digantikan oleh ligan lain dengan mudah, yang membuat AgNO3 menjadi garam serba guna. Perlakuan dengan larutan ion halide membetuk endapan AgX (X = Cl, Br, I). hal ini membuat larutan AgNO3 menjadi pereaksi untuk mendeteksi adanya Cl, Br dan I dalam kimia analitik. Bila membuat film fitografi, perak nitrat diperlakukan dengan garam halide dari natrium atau kalium yang membentuk perak halide tidak larut insito sebagai gelatin fotografi, yang kemudian diterapkan untuk melajur triasetat atau poli ester demikian pula, perak nitrat digunakan untuk membuat bberapa bahan peledak berbasis perak, seperti fulminat, azida atau asetilida melalui reaksi presipitasi atau pengendapan.



B. Identifikasi Bahaya Larutan ini bersifat beracun, berbahaya, dan korosif yang menyebabkan luka bakar pada setiap jaringan tubuh dan bisa berakibat fatal jika tertelan, berbahaya jika dihirup oksidator kuat dan dapat menyebabkan kebakaran apabila kontak dengan bahan lain. Data rangking bahaya, meliputi : Kesehatan



: 3 (keracunan hebat)



Mudah terbakar : 0 – tidak ada Reaktivitas



: 3 – parah (oksidator)



Kontak



: 3 – parah (korosif)



Alat pelindung : jas lab, apron, masker, handscoon



C. Tanda bahaya dan artinya



1. Menjelaskan bahwa larutan AgNO3 ini mudah terbakar 2. Menjelaskan bahwa larutan ini bersifat korosif 3. Menjelaskan bahwa larutan ini bersifat mematikan bagi organisme air



D. Resiko apabila terkena AgNO3 



Mata : Menyebabkan luka bakar mata.







Kulit: Menyebabkan luka bakar pada kulit. Mungkin berbahaya jika diserap melalui kulit.







Tertelan : Menyebabkan luka bakar saluran pencernaan. Berbahaya jika tertelan. Konsumsi garam perak larut dapat menyebabkan argyria, ditandai dengan pigmentasi permanen biru-abu-abu dari kulit, selaput lendir, dan mata.







Inhalasi : Menyebabkan gangguan parah saluran pernafasan atas dengan batuk, luka bakar, kesulitan bernapas, dan kemungkinan koma.







Kronis : Dapat menyebabkan methemoglobinemia, yang ditandai dengan coklat-coklat berwarna darah, sakit kepala, lemah, pusing, sesak napas, sianosis (kulit kebiruan karena kekurangan oksigenasi dari darah), jantung yang cepat tingkat, ketidaksadaran dan mungkin kematian. Inhalasi kronis atau konsumsi garam perak dapat menyebabkan argyria ditandai dengan perubahan warna biru abu-abu permanen mata, kulit, membran mukosa, dan organ internal. Ini penyakit hasil dari akumulasi perak dalam tubuh.



E. Cara penanggulannya apabila terkena AgNO3 Apabila terkena :







Mata : Segera basuh mata dengan banyak air selama minimal 15 menit, sesekali mengangkat atas dan bawah kelopak mata. Dapatkan bantuan medis.







Kulit : Dapatkan bantuan medis. Segera basuh kulit dengan banyak air selama minimal 15 menit.







Tertelan : Dapatkan bantuan medis. Jangan memaksakan muntah. Jika sadar dan waspada, bilas mulut dan minum 2-4 cupfuls susu atau air.







Inhalasi :Hapus dari paparan dan pindah ke udara segar segera. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan bantuan medis. Jangan gunakan mulut ke mulut resusitasi jika korban tertelan atau terhirup substansi; menginduksi buatan respirasi dengan bantuan masker saku dilengkapi dengan katup satu arah atau lainnya yang tepat menggunakan alat pernapasan medis.



Bagian 5 - Tindakan Penanggulangan Kebakaran Informasi umum : Seperti dalam api apapun, memakai alat bantu pernapasan mandiri tekanandemand, MSHA / NIOSH (disetujui atau setara), dan penuh alat pelindung. Oksidator kuat. Kontak dengan bahan lain dapat mengakibatkan kebakaran. Selama api, menjengkelkan dan sangat gas beracun dapat dihasilkan oleh dekomposisi termal atau pembakaran. Media pemadam : Gunakan jumlah banjir air sebagai semprotan. Suhu nyala



: Tidak berlaku.



Titik Nyala



: Tidak berlaku.



NFPA Rating:; ketidakstabilan: OX



Bagian 6 - Tindakan Release Terkadang Informasi umum : Gunakan alat pelindung diri yang tepat. Tumpahan / Kebocoran : Vacum atau menyapu material dan tempat ke dalam wadah pembuangan yang cocok. Hindari menghasilkan berdebu kondisi. Sediakan ventilasi. Jauhkan kayu bakar (kayu, kertas, minyak, dll,) dari bahan yang tumpah. Bagian 7 - Penanganan dan Penyimpanan Penanganan : Cuci bersih setelah menangani. Lepaskan pakaian yang terkontaminasi dan cuci sebelum digunakan kembali. Meminimalkan pembentukan debu dan akumulasi. Jangan sampai mata, kulit, atau pakaian. Jangan menelan atau menghirup. Gunakan dengan ventilasi yang memadai. Jauhkan dari kontak dengan pakaian dan bahan mudah terbakar lainnya. Menginformasikan personil cucian bahaya kontaminan.



Penyimpanan : Jangan menyimpan bahan mudah terbakar dekat. Simpan wadah tertutup saat tidak digunakan. Simpan di tempat yang sejuk, kering, ventilasi yang baik, daerah jauh dari zat-zat yang tidak kompatibel. Toko terlindung dari cahaya. Hindari penyimpanan di lantai kayu.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dapat diketahui bahwa AgNO3 atau yang lebih disebut dengan Perak NItrat adalah bahan kimia yang berbahaya bersifat asam dan mudah terbakar.



B. Saran Pakailah alat pelindung diri saat berhubungan dengan AgNO3.



DAFTAR PUSAKA https://id.m.wikipedia.org https://wawasanilmukimia.wordpress.com gazeboemylia.blogspot.com http://caguronline.blogspot.co.id/2015/06/makalah-kimia-anorganik-ii-perak.html http://anrilsmakalah.blogspot.co.id/ https://www.academia.edu/6612492/makalah_argentometri http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927411