Makalah Andragogi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH SINERGITAS DALAM ANDRAGOGI Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Andragogi Dengan Dosen pengampu Ibu An An Andari, M.Pd



Oleh : Kelompok 6 Agida Hafsyah F



(1700960)



Dyah Nur Hanifah



(1708003)



Ruthbayanti



(1703498) 2B PGPAUD



PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU BANDUNG 2018



KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan k esehatan dan memberikan pertolongan untuk menyelesaikan makalah ini. Tanpa p ertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini de ngan baik. Makalah ini memuat tentang “Sinergitas dalam Andragogi”. Adapun maks ud dan tujuan dari pembuatan makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah Andragogi yang diberikan Dosen pengajar, juga untuk memperluas p engetahuan para mahasiswa. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, kritik dan s aran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan untuk meningkat kan pembuatan makalah pada tugas yang lain pada waktu mendatang. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh



Penyusun



I



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR…………………………………………………………..I DAFTAR ISI……………………………………………………………………II BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang…………………………………………………………….1 1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………1 1.3. Tujuan……………………………………………………………………...2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sinergitas………………………………………………………3 2.2. Sinergitas dalam Andragogi………………………………………………3 2.3. Cara Membangun Sinergitas dalam Andragogi…………………………4 BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………7 3.2. Saran………………………………………………………………………..7 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..8



II



III



BAB I PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Seperti yang sudah kita ketahui andragogi berasal dari kata andros atau an er yang berarti orang dewasa. Kemudian agogos berarti memimpin. Andragogi ber arti memimpin orang dewasa. Dari segi definisi, andragogi adalah seni dan ilmu m engajar orang dewasa (Knowles, 1980). Sebagai ilmu, tidak ubahnya seperti ilmu yang lain, tentunya andragogi dapat dipelajari oleh siapa saja karena ia mengikuti hukum – hukum keilmuan pada umumnyayang bersifat objektif. Sebagai seni atau kiat, andragogi adalah krativitas yang merupakan kecakapan kreatif dan keahlian s eseorang yang terkait denganrasa estetika, terikat dengan kepribadian, karakter ata u watak di pendidik. Dalam hal ini, pendidik harus berusaha bagaimana membant u mempermudah atau memfasilitasi orang dewasa belajar. Dalam hubungan ini, diyakini bahwa wujud bantuannya pasti berbeda den gan anak karena karakteristik yang berbeda antara keduanya. Malcolm Knowles d alam publikasinya yang berjudul “The Adult Learner, A Ne glected Species”, men coba mengungkapkan teori belajar yang tepat bagi orang dewasa, yang disebut de ngan istilah “Andragogi”. Pada intinya teori ini mengungkapkan bagaimana prose s pembelajaran harus dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi aktif dari peserta diklat. Konsep pembelajaran andragogi ini merupakan kebalikan dari konsepped agogi yang selama ini dipahami dan dipraktekkan. Maka dari itu pendidikan orang dewasa ini harus saling bersinergi antara semua elemen, agar dapat mencapai tuju an dari pembelajarannya. Selain itu agar dapat menghasilkan sesuatu yang diharap kan setelah melakukan pembelajaran. 1.2. Rumusan Masalah 1. Apa itu sinergitas? 2. Apa itu sinergitas dalam andragogi?



1



3. Bagaimana cara membangun sinergitas dalam andragogi? 1.3. Tujuan 1. Mengetahui yang dimaksud sinergitas. 2. Mengetahui mengenai sinergitas dalam andragogi. 3. Mengenal cara untuk membangun sinergitas dalam andragogi.



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sinergitas Sinergitas berasal dari kata sinergi, dapat pula disebut dengan sinergisme ata upun sinegritas. Dalam kata pengantar jurnal rencana pembangunan jangka menen gah tahun 2005—2010 Sulawesi Utara karya sarundajang menyatakan bahwa sine rgi mengandung arti kombinasi unsur atau bagian yang dapat menghasilkan penge luaran yang lebih baik atau lebih besar. Sedangkan menurut kamus besar bahasa I ndonesia (KBBI) sinergi berarti kegiatan atauoperasi gabungan. Dan menurut kam us besar bahasa Indonesia (KBBI) sinergi juga dimaknai sebagai bentuk kerja sam a yang dihasilkan melalui kolaborasi masing-masing pihak tanpa adanya perasaan kalah. Menurut covey yang dikutip melalui jurnal pembangunan pada studentjurnal mengartikan sinergitas sebagai: "Kombinasi atau paduan unsur atau bagian yang d apat menghasilkan keluaran lebih baik dan lebih besar daripada dikerjakan sendiri -sendiri selain itu gabungan beberapa unsur akan menghasilkan suatu produk yang lebih unggul.” Ciri khas dari sinergi adalah keragaman atau perbedaan, tetapi bergabung at au berkolaborasi untuk menghasilkan sesuatu yang maksimal atau lebihbaik. Mela lui kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa sinergitas dapat diartikan sebagai kegiatan gabungan atau kerjasama yang dilakukan guna mendapatkan hasil yang l ebih maksimal dengan terhubung oleh beberapa peran yang berbeda didalamnya. 2.2. Sinergitas dalam Andragogi Sinergitas itu sendiri yaitu adanya kerjasama antara fasilitator dan peserta didik sehingga menghasilkan suatu tujuan yang baik dan lebih besardaripada dik erjakan sendiri. Tujuan sinergitas adalah mempengaruhi perilaku seseorang seca ra individu atau kelompok saat saling berhubungan melalui sebuah dialog denga n semua aspek persepsi, sikap dan opini terhadap suatu kesuksesan menciptakan sinergi tersebut.



3



Sebuah strategi andargogi itu bisa membuat sebuah sinergitas andragogi ar tinya para pelaku andragogi yaitu tutor atau instruktor dan para pelajar saling be kerja sama untuk mencapai tujuan dari andragogi itu sendiri, dalam artian merek a bersaing untuk mencapai tujuan tersebut. Contohnya, sinergitas dalam kegiata n diklat, bahwa sinergitas seluruh komponen yang ada dalam proses pembelajar an akan mewujudkan pembelajaran yang berkualitas artinya kualitas pembelajar an baru dapat direalisasikan apabila adanya interaksi, inteelasi dan sineri antar k omponen-komponen pembelajaran yang meliputi peserta didik, materi diklat da n tenaga pendidik. Pembelajaran Andragogi ini dapat efektif apabila adanya kerjasama dianta ra pendidik atau pembimbing dan peserta didik. Pendidk atau pembimbing harus memiliki strategi untuk menjadi fasilitator agar terciptanya iklim yang kondusif dalam pembelajaran. Selain itu fasilitator juga jangan terlalu mendominasi kelo mpok kelas, mengurangi banyak bicara, namun mengupayakan agar individu ora ng dewasa mampu menemukan alternatif-alternatif untuk mengembangkan kepri badian mereka. Selain dari fasilitator, lembaga penyelenggara juga harus ikut serta bekerja sama atas kegiatan pembelajaran orang dewasa ini. Untuk lembaga penyelengga ra pembelajaran perlu melakukan supervisi terhadap jalannya proses pembelajar an fasilitatornya pada sebuah kediklatan. Selanjutnya, Lembaga kediklatan terse but perlu menyampaikan hasil supervisinya. Kemudia perlu menyampaikan kom plain ketidakpuasan dari peserta diklat pada fasilitator agar menjadi bahan peren ungan dan evaluasi diri untuk pembelajaranyang lebih baik bagi fasilitator di ma sa-masa yang akan datang. Dengan demikian dengan adanya hubungan yang saling bekerja samaini di harapkan dapat mengahasilkan suatu pembelajaran yang optimal, selain itu juga para peserta didikpun dapat mengimplementasikannya sesuai dengankebutuhan hidup yang mereka butuhkan.



2.3. Cara Membangun Sinergitas dalam Andragogi



4



Dalam andragogi, pendidik atau fasilitator mempersiapkan secara jauh satu pe rangkat prosedur untuk melibatkan siswa, untuk selanjutnya dalam prosesnya meli batkan elemen-elemen sebagai berikut: (a) menciptakan iklim yang mendukung belajar, (b) menciptakan mekanisme untuk perencanaan bersama, (c) diagnosis kebutuhan-kebutuhan belajar, (d) merumuskan tujuan-tujuan program yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan bel ajar, (e) merencanakan pola pengalaman belajar, (f) melakukan pengalaman belajar ini dengan teknik-teknik dan materi yang mem adai (g) mengevaluasi hasil belajar dan mendiagnosa kembali kebutuhan kebutuhan bel ajar. Lalu strategi yang digunakan untuk membangun hubungan yang baik atau sinergitas dalam andragogi yaitu : 



Saling Percaya Salah satu prinsip sinergi adalah membangun kepercayaan dalam suatu h



ubungan. Kondisi saling memercayai harus dibangun walaupun memerlukan wakt u, ini penting karena kepercayaan (trust) yang bijak dan cerdas adalah halyang da pat mengubah sesuatu atau mewujudkan dinamika menuju perubahanyang diharap kan. Dalam suatu hubungan, kemampuan untuk membangun, menumbuhkan, men jaga dan mengembalikan semua kepercayaan parapemangku kepentingan maupun rekan kerja merupakan kunci sinergi. Membangun trust berarti memikirkan suatu kepercayaan dalam cara yang positif, membangun langkah demi langkah, komitmen demi komitmen. Jika trus t dianggap sebagai sebuah bentuk resiko dan penuh ancaman, maka tidak ada hal positif yang bisa kita dapatkan. Memang trust selalu berdampingan dengan ketida kpastian, tapi kita harus berusaha membuat diri kita sendiriuntuk berpikir bahwa k etidakpastian tersebut sebagai sebuah kemungkinan dan kesempatan, bukan sebag



5



ai halangan. Trust merupakan sesuatu hal yang penting bagi sebuah hubungan kar ena di dalamnya terdapat kesempatan untuk melakukan aktivitas yang kooperatif, pengetahuan, self-respect, dan nilai moral lainnya. 



Interaksi bersifat dinamis.



Antara Pendidik dengan Peserta didik, Sumber belajar yang digunakan antara l ain media belajar, alat peraga, buku sumber belajar, dan lain sebagainya. Hubunga n komunikasi seperti itu akan terjalin apabila hubungan sosial antara Pendidik dan Peserta didik berjalan harmonis. 



Hubungan sosial



Yang harmonis sesungguhnya dapat menghemat energi Pendidik dalam meneg akkan disiplin belajar. Prilaku menyimpang Peserta didik selama belajar dapat dite kan sekecil mungkin. Namun jika hubungan sosial Pendidik dan Peserta didik berl angsung sebaliknya. Energi Pendidik akan tersita hanya untuk menegakkan disipli n belajar Peserta didik. Akibatnya, apapun strategi dan metode mengajar, sangat d iragukan akan membuahkan hasil kecuali hanya sekadar tertulis dalam perangkat mengajar yang dibuat oleh Pendidik.



BAB III PENUTUP



6



3.1 Kesimpulan Sinergi mengandung arti kombinasi unsur atau bagian yang dapat menghasil kan pengeluaran yang lebih baik atau lebih besar. Sedangkan menurutkamus besar bahasa Indonesia (KBBI) sinergi berarti kegiatan atau operasi gabungan. Dan men urut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) sinergi juga dimaknai sebagai bentuk kerja sama yang dihasilkan melalui kolaborasi masing-masing pihak tanpa adanya perasaan kalah. Sinergitas itu sendiri yaitu adanya kerjasama antara fasilitator dan peserta didik sehingga menghasilkan suatu tujuan yang baik dan lebih besardaripada dik erjakan sendiri. Tujuan sinergitas adalah mempengaruhi perilaku seseorang seca ra individu atau kelompok saat saling berhubungan melalui sebuah dialog denga n semua aspek persepsi, sikap dan opini terhadap suatu kesuksesan menciptakan sinergi tersebut. Pembelajaran Andragogi ini dapat efektif apabila adanya kerjas ama diantara pendidik atau pembimbing dan peserta didik. Pendidk atau pembi mbing harus memiliki strategi untukmenjadi fasilitator agar terciptanya iklim ya ng kondusif dalam pembelajaran. Selain itu fasilitator juga jangan terlalu mendo minasi kelompok kelas, mengurangi banyak bicara, namun mengupayakan agar individu orang dewasa mampu menemukan alternatif-alternatif untuk mengemb angkan kepribadian mereka. Dengan demikian dengan adanya hubungan yang saling bekerja sama ini diharapkan dapat mengahasilkan suatu pembelajaran yang optimal, selain itu jug a para peserta didikpun dapat mengimplementasikannya sesuai dengankebutuha n hidup yang mereka butuhkan. 3.2. Saran Mudah-mudahan makalah ini menjadi bermanfaat untuk kami selaku Mahasiswa d an tentunya sebagai calon Pendidik juga di masa yang akan datang.



DAFTAR PUSTAKA



Tamat, Tisnowati. (1 984). Dari Pedagogik ke Andragogik, Jakarta: Pustaka Dian.



7



Drost, S.J.,(1998), Sekolah Mengajar atau Mendidik?, Kanisius, Yogyakarta Durkheim, Emile, (1990), Pendidikan Moral (Suatu Studi Teori dan Aplikasi Sosi ologi Pendidikan), Erlangga, Jakarta https://www.matrapendidikan.com/2014/07/hubungan-pendidik-dan-pesertadidikdalam.html [di akses pada tgl 6 April 2018]



8