Makalah Angiografi II [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Makalah Teknik Radiografi khusus “Angiografi Coronary”



Dosen : Aris Samsul, S. ST.M.Si



Disusun Oleh : Eka Sakti Purnama Putri NIM.171141053



STIKes WIDYA CIPTA HUSADA KEPANJEN PROGRAM STUDI RADIOADNOSTIK DAN RADIOTERAPI 2019 1



KATA PENGANTAR



Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, Saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.



Malang, 24 Oktober 2019



Penulis 2



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................................... I KATA PENGANTAR .................................................................................................. II DAFTAR ISI ................................................................................................................ III BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 4 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 4 1.3 Tujuan ........................................................................................................... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Angiografi ...................................................................................... 6 2.2 Jenis Pemeriksaan ......................................................................................... 7 2.3 Tujuan Angiografi ........................................................................................ 8 2.4 Indikasi ......................................................................................................... 9 2.5 Kontra Indikasi ............................................................................................. 9 2.6 Persiapan ....................................................................................................... 10 2.7 Prosedur Pemeriksaan ................................................................................... 11 BAB III ASKEP KATERISASI (KORONARY ANGIOGRAFI) 3.1 Pengertian Angiografi ................................................................................... 13 3.2 Indikasi ......................................................................................................... 14 3.3 Kontra Indikasi ............................................................................................. 14 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan ................................................................................................... 16 3



4.2 Saran ............................................................................................................. 16 DAFTAR PUSTAKA



4



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angiography adalah tindakan memasukkan kateter melalui arteri femoralis (Judkins) atau arteri brachialis (sones) yang didorong sampai ke aorta assendens diarahkan kearteri koronaria yang dituju dengan bantuan fluoroskopi (Woods, Froelicher, Motzer & Briges 2005). Diagnostik invansif radiovaskuler adalah salah satu tindakan pemeriksaan diagnostik untuk menentukan diagnose secara invasive pada kelainan jantung dan pembuluh darah. Dikatakan invasif karena tindakan ini memasukkan selang/tube kecil (kateter) kedalam jantung, dan pembuluh darah baik vena atau arteri. Oleh karena ini biasa di sebut juga pemeriksaan katerisasi jantung (Rokaeni, Purnamasari & Rahayoe, 2001) Pencitraan pembuluh darah menggunakan air-larut ionik atau nonionik media kontras sinar X disuntikkan ke dalam aliran darah arteri (arteriografi) atau vena (Venography). Untuk pembuluh getah bening, media kontras digunakan berminyak. Angiografi/Cath Lab adalah prosedur pemeriksaan invasif dengan sinar X (X-Ray) yang bertujuan menggambarkan pembuluh darah di berbagai bagian tubuh. Ingin kenal lebih jauh berikut penjelasannya. Injeksi bahan kontras ke arteri dan vena dilakukan baik secara langsung melalui tusukan jarum, atau menggunakan kateter angiografik percutaneously dimasukkan paling sering dibuat dari polietilen, poliuretan atau nilon. Kontras injeksi dilakukan dengan tangan (terutama



di



tusuk



jarum



langsung



atau



dalam



arteri



kaliber



kecil.



Studi angiografik secara rutin dilakukan dengan anestesi lokal. Setelah infiltrasi kulit dan jaringan sekitar arteri atau vena yang akan ditusuk, sayatan kulit kecil dibuat, dan arteri yang ditusuk dengan jarum angiografik.



5



2.1 Rumusan Masalah 2.1.1 Apakah pengertian Angiografi? 2.1.2 Apakah fungsi dan Manfaat Angiografi? 2.1.3 Tujuan dari Angiografi? 2.1.4 Apakah indikasi dari Angiografi? 2.1.5 Bagaimana prosedur pemeriksaan Angeografi?



2.2 Tujuan 2.2.1 Menjelaskan pengertian Angiografi 2.2.2 Menjelaskan fungsi dan manfaat Angiografi 2.2.3 Menjelaskan tujuan Angiografi 2.2.4 Menjelaskan indikasi dari Angiografi 2.2.5 Menjelaskan bagaimana pemeriksaan kerja



6



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Defenisi Angiografi Angiography adalah tindakan memasukkan kateter melalui arteri femoralis (Judkins) atau arteri brachialis (sones) yang didorong sampai ke aorta assendens diarahkan kearteri koronaria yang dituju dengan bantuan fluoroskopi (Woods, Froelicher, Motzer & Briges 2005). Angiografi adalah pemeriksaan terhadap pembuluh darah, sedangkan pada pemeriksaan pembuluh darah arteri didebut dengan arteiografi.Cara pemeriksaan Angiografi adalah dengan memasukan kateter ke dalam system kardiovaskuler untuk memeriksa keadaan anatomi dan fungsi jantung. Angiografi coroner atau penyuntikan bahan kontras kedalam arteri koronaria merupakan tindakan yang paling sering dilakukan untuk menentukan lokasi, luas, dan keparahan sumbatan dalam arteri koronaria. (Price & Wilson 2005). Angiography berfungsi untuk menyelidiki negara normal dan patologis dari sistem khususnya kapal penyempitan lumen dan penyumbatan atau pelebaran aneurismal. Selain kondisi tumor, malformasi arteriovenosa (AVM) dan fistula arteriovenosa (aVF) atau sumber perdarahan diselidiki dengan angiografi. Komplikasi rendah tetapi agak berbeda sesuai dengan akses kapal. Dalam sistem arteri, tingkat komplikasi terendah dilaporkan untuk akses femoralis dengan 1,73%, 2,98% untuk arteriografi translumbar, dan tertinggi adalah pendekatan transaxillary dengan 3,23%. Komplikasi ini akan mengakibatkan terutama dari masalah lokal seperti hematoma, pseudoaneurysms dan fistula arteriovenosa, dll, atau dari kawat Pedoman dan manipulasi kateter. Kelompok kedua terdiri komplikasi efek samping bahan kontras pada fungsi ginjal dan efek sistematik atau reaksi alergi. Angiografi sangat bermanfaat untuk memperlihatkan tumpukan plak pada pembuluh darah jantung, mendeteksi plak pada arteri carotis di leher yang menggangu aliran darah ke otak yang menyebabkan stroke, mengetahui kelainan pada pembuluh darah di otak, serta mengidentifikasi aneurisma intracranial atau bahkan adanya aneurisma pembuluh darah aorta. 2.2



Jenis Pemeriksaan Angiografi



7



2.2.1 Angiografi Cerebral Yaitu zat kontras disuntikan ke arteri karotis dan arteri vertebral bertujuan untuk mendeteksi Aneurisma serebrovaskular, trombosis cerebral, hematoma, tumor dari peningkatan vaskularisasi, plak serebral atau spasme dan untuk mengevaluasi aliran darah serebral. 2.2.2 Angiografi Pulmonal Yaitu kateter dimasukan ke arteri pulmonalis dan kontras disuntikan untuk melihat pembuluh



darah



pulmonal.



Bertujuan



untuk



mendeteksi



emboli



paru,tumor,perubahan vaskuler yang berhubungan dengan emfisema dan untuk mengevaluasi sirkulasi pulmonal. 2.2.3 Angiografi Ginjal Yaitu pemeriksaan ini memungkinkan penglihatan terhadap pembuluh dan parenkim ginjal dan untuk mendeteksi kelainan pembuluh di aorta serta untuk memperlihatkan hubungan ginjal ke aorta. Angiografi Ginjal dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi stenosis arteri ginjal, trombus atau emboli ginjal dan untuk menentukan faktor penyebab hipertensi atau gagal ginjal, serta untuk mengevaluasi sirkulasi ginjal. 2.3 Tujuan Angiografi 2.3.1



2.3.2



Untuk mendeteksi problem pada pembuluh darah yang ada di dalam atau yang menuju otak (contohnya, aneurysma, malformasi pembuluh datah, trombosis, penyempitan atau penyumbatan) Untuk mempelajari pembuluh darah otak yang letaknya tidak normal (karena tumor, gumpalan darah, pembengkakan, spasme, tekanan otak meningkat, atau hydrocephalus) Untuk menentukan pemasangan penjepit pembuluh darah pada saat pembedahan.



2.3.2.1 Sinar yang terjadi selama tes : a. Anda akan dibaringkan pada meja penyinaran pada saat dilakukan injeksi. Anda perlu berbaring dengan posisi lengan di sisi Anda. b. Anestesi local disuntikkan. Kemudian jarum dimasukkan ke arteri. c. Setelah dilakukan sinar-X untuk melihat letak jarum, dokter menginjeksikan cairan kontras khusus. Anda akan merasa seperti terbakar sesaat pada saat 8



cairan kontras disuntikkan. Setelah itu Anda akan merasa hangat dan kemerahan, nyeri kepala sebentar, atau merasa asin di mulut. Bahkan mungkin



Anda



akan



mual



dan



muntah.



dan untuk mencek kondisi pembuluh tersebut. d. Setelah injek di, dilakukan penyinaran -X, hasilnya diproses, dan dilihat. Tergantung pada hasil tersebut, mungkin akan dimasukkan cairan kontras lagi dan dilakukan penyinaran sinar-X serial. e. Jika sudah didapatkan hasil penyinaran sinar-X serial yang memuaskan, dokter menarik jarum. Perawat akan mencek apakah ada perubahan dan memasang perban 2.3.2.2 sinar Yang Tejadi Selama Tes : a. Biasanya, Anda akan beristirahat di tempat tidur selama 12 sampai 24 jam dan mendapat obat untuk nyeri. Perawat akan memeriksa Anda setiap jam selama 4 jam pertama dan kemudian tiap 4 jam. b. Anda akan dikompres es pada tempat suntikkan untuk membuat rasa nyaman dan mengurangi pembengkakan. c. Jika injeksi pada paha dalam, maka jagalah kaki tetap lurus selama 12 jam atau lebih. Jika pada daerah leher, perawat akan memeriksa kemampuan menelan dan pernafasan Anda. d. Setelah tes. Anda bisa kembali ke diet normal. Minumlah cairan untuk membantu mengeluarkan cairan kontras.



2.4 INDIKASI 2.4.1 Penyakit coroner a.



Serangan angina baru



b.



Angina tidak stabil



c.



Iscemia tidak tampak (Treadmill Test positif)- TMT



d.



Nyeri dada 9



2.4.2 Infark miocard a. Angina tidak stabil post infark b. Gagal thrombosis c. Shock d. Komplikasi mekanik 2.4.3 Evaluasi a. Post operasi CABG (Coronary Bypass Graff) b. Post PTCA c. Penelitian 2.5 Kontrak Indikasi a. Relatif - Cronic heart failure tidak terkontrol, hipertensi, aritmia 1 bulan- Cerebrovasculer accident / cerebrovasculer desease - Infeksi / demam - Elektrolit inbalance - Perdarahan gastro intestinal akut - Kehamilan - Anti koagulasi - Pasien tidak kooperatif - Keracunan obat - Gagal ginjal b. Mutlak - Tidak cukup perlengkapan / fasilitas



2.6 PERSIAPAN a.



Alat



1) Satu set angio pack yang terdiri dari  Abdominal sheet 1  Towel segi empat 3  Lithotomy sheet 1  I/I cover 1 10



 Hand towel 2  Goun 2  Sigle Layer 1



2) Satu set angio instrument yang terdiri: - Sponge Holder 1 - Towel Clip 4 - Arteri klem besar 1 - Arteri klem kecil 1 - Galipot 2 - Kidney disk 2 - Round bowl 1 - Tray 1



3). Gauze swab 2 pack 4). Gauze depper 1 pack 5). Syringe 10 cc 2 6). Blade scapel No: 11 1 7). Nedle percutan 1 8).Introduser sheath 1 set 9).J wire 0.038 inc 3 mm 150 cm 1 10).Kateter Judkin Left 4 6 F 1 11).Kateter Judkin Right 4 6 F 1 12).Kateter pigtail 6 F bila diperlukan 13).Pressure monitor Line152 cm 1 14).Glove steril 1 pc 15).Three Way rotating 1 16).Dome steril 1 17).Cairan : - Nacl 0.9 % + heparin 2500 iu 2 flb - Betadin Solution secukupnya - Alkohol 70% secukupnya 11



18). Obat-obatan - Lidokain 2%/xylocain 5 amp/20 cc - Kontras secukupnya b. Pasien Pasien biasanya di puasakan 4 – 6 jam sebelum tindakan dan dilakukan pemeriksaan lab ( Hb, Ht, ureum, creatinin) Berikan penjelasan tentang tindakan / prosedur yang akan dilakukan, tehnik batuk, nafas dalam dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama tindakan berlangsung c.



Administrasi  Informed concent  Status/file pasien  Surat jaminan



2.7 PROSEDUR PEMERIKSAAN a. Pasien masuk ruang tindakan b. Dilakukan perekaman EKG (Elektrokardiografi) 12 lead c. Preparasi daerah yang akan dilakukan pungsi bila FEAR(Femoral arteri right) bersihkan daerah inguinalis kanan dan kiri dengan betadin 10%secara aseptik dan anti septik Bila di radialis / brakialis bersihkan dengan betadin 10% daerah sekitarnya .dengan teknik aseptic dan antiseptik. d. Tutup daerah ,tusukan dengan duk.lubang,daerah dada dan perut dengan laken dan daerah extremitas bawah dengan laken besar,semua dalam keadaan steril. e. Dilakukan anestesi lokal dahulu ,dengan lidocain 2 % kemudian dibuat sayatan /luka kecil. f. Dilakukan pungsi FEAR , masukan J wire / pendek. g. Setelah J wire pendek masukan sheath jarum dicabut wire dipertahankan pada pembuluh darah, kemudian sheath masuk bersama introduser J wire pendek, dicabut h. Spoel sheath dengan NaCL + heparin 2500 iu, sebelumnya .aspirasi ,spoul sampai bersih. 12



i. Masukan kateter JUDKIN RIGHT 4. 6 F .yang didalam nya sudah ada J wire panjang. masukan sampai + 1/3 bawah lutut dan tahan wire. j. Bila kateter sudah sampai di sinus valsava, dorong wire panjang pada saat sistolik supaya masuk ke LV(Left Ventrikel),setelah masuk LV tarik wire panjang .saambung dengan three way aspirasi sedikit kemudian di lakukan pengukuran dan pullback kateter untuk mengukur gradien . k. Bila kateter sudah masuk ke muara RCA(Right Coronary Arteri) l. Dilakukan kororanografi dengan posisi RAO(Right Anterior Obliqe) 300 dan LAO(Left Anterior Obliqe) 400, CRANIAL 150 – 200. m. Cabut cartheter dan ganti dengan JUDKIN LEFT 4 6 F. n. Lakukan pengambilan gambar pada posisi : • LAO – CRANIAL ( 400 – 250) • RAO – CAUDAL ( 20 – 20 ) • CRANIAL ( 300 ) • CAUDAL ( 30 ) • ( LAO 45 – CAU 20 ) o. Cabut kateter dan ganti dengan pigtail untuk LV grafi bila diperlukan. p. Masukkan pigtail sampai LV dan sambung kateter dengan alat injektor dengan ketentuan volume 30 kecepatan 12 ml / sec dengan posisi RAO 30 tekanan 450 Psi q. Prosedur selesai pasien diberi penjelasan bersihkan daerah tusukan, alat – alat di bersihkan dan di rendam Pasien di pindahkan ke RR(Recovery Room).



BAB III Askep Kateterisasi ( Koronary Angiografi )



13



3.1 Pengertian Angiografi adalah tehnik untuk pemberian zat kontras ke arteri koroner dengan kateter judgkin kanan / kiri.Sedangkan berdasarkan istilah coronary angiography adalah sebuah prosedur diagnostik invasif,dimana akan didapatkan hasil kelainan dari pembuluh darah arteri koroner,baik prosentase penyempitan lumen, letak penyempitan jumlah pembuluh darah yang menyempit, kondisi penyempitan ( panjang/tidak ), besar atau kecil pembuluh darah, ada atau tidaknya kolateral dan fungsi ventrikel kiri akan diketahui. Tingkat kebenaran atau keakuratan dari diagnostik coronary angiography ini mendekati 100%, maka diharapkan hasil dari pemeriksaan ini dapat diberikan terapi yang sesuai atau tepat. 3.2 Indikasi 3.2.1 Penyakit koroner yang sudah diketahui atau diduga ,berupa : serangan angina baru, angina tidak stabil, evaluasi sebelum operasi yang besar, iskemia tidak tampak, treadmill positif, nyeri dada atipikal atau spasme koroner 3.2.2 Infark Miokard : angina tak stabil post infark, gagal trombolisis, shock, komplikasi mekanik ( VSD, ruptur dinding/otot papilaris ).



3.3 Kontraindikasi 3.3.1 Relatif a. Penyakit gagal jantung kongestif tidak terkontrol, hipertensi,aritmia b. Penyakit pembuluh darah yang kurang dari 1 bulan c. Infeksi demam d. Elektrolit tidak seimbang e. Perdarahan gastrointestinal akut atau anemia f. Kehamilan g. Antikoagulasi ( atau diketahui perdarahan akut tidak terkontrol ) h. Pasien tidak kooperatif i. Keracunan obat ( seperti digitalis,phennothizine ) j. Gagal ginjal



14



3.3.2 Mutlak Tidak cukup perlengkapan atau fasilitas kateterisasi



3.4 Komplikasi Hal yang mungkin terjadi akibat dilakukannya coronary angiography yaitu : 3.4.1 Mayor   



Tromboemboli Infark miokard Alergi berat terhadap zat kontras : spasme laring, bronkus hipotensi berat atau henti jantung  Aritmia berat seperti : fibrilasi ventrikel  Kematian



3.4.2 Minor 



Aritmia seperti : bradikardia sinus,ekstrasistol takikardia ventrikel atau ventrikel takikardia  Alergi ringan  Perdarahan,hematom,atau infeksi tempat penusukan  Edema Paru  Komplikasi jarang : ruptur pembuluh darah,kateter melilit,kateter putus,perforasi arteri coroner



3.5 Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Timbul Pre Kateterisasi



15



a. Nyeri dada berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen miokard b. Takut, cemas berhubungan dengan ketidak tahuan tindakan kateterisasi c.



Post Kateterisasi a. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan kontraktilitas jantung,perubahan irama jantung b. Nyeri dada berhubungan dengan iskemia miokard,spasme dan emboli c. Resiko tinggi perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan gangguan sirkulasi akibat emboli,trombus,dan hematoma d. Keterbatasan aktifitas berhubungan dengan luka daerah tusukan



16



BAB IV PENUTUP



4.1 KESIMPULAN Dari makalah di atas dapat di ambil beberapa kesimpulan, antara lain: 4.1.1



Angiografi adalah pencitraan pembuluh darah menggunakan air-larut ionik atau nonionik media kontras sinar X disuntikkan ke dalam aliran darah arteri (arteriografi) atau vena (Venography)



4.1.2



Tujuan angiografi antara lain; untuk mendeteksi problem pada pembuluh darah yang ada di dalam atau yang menuju otak, Untuk mempelajari pembuluh darah otak yang letaknya tidak normal.



4.1.3



Angiografi sangat bermanfaat untuk memperlihatkan tumpukan plak pada pembuluh darah jantung, mendeteksi plak pada arteri carotis di leher yang menggangu aliran darah ke otak yang menyebabkan stroke, mengetahui kelainan pada pembuluh darah di otak, serta mengidentifikasi aneurisma intracranial atau bahkan adanya aneurisma pembuluh darah aorta.



4.2 SARAN Bagi para mahasiswa diharapkan semakin menambah pengetahuan tentang angiografi, baik itu dari buku, majalah, internet atau pun jurnal-jurnal kesehatan agar semakin menguatkan pengetahuan tentang angiografi ini



17



DAFTAR PUSTAKA Yuliani, Erna . Angiofrafi . https://www.academia.edu/8222729/93479738-ANGIOGRAFI-acc Di akses pada tanggal 19 Oktober 2019. 20.00 AM KusumaN, Ari. Jurnal Angiografi. https://id.scribd.com/document/397647247/jtptunimus-gdlarikusuman-6662-3-babii-pdf Diakses pada tanggal 19 Oktober. 20.00 AM



18