Makalah Asam Urat Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LABORATORIUM KIMIA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA



TUGAS PENDAHULUAN KIMIA KLINIK DASAR “PEMERIKSAAN ASAM URAT DALAM SERUM”



OLEH : NAMA



: NURHIDAYA



STAMBUK



: 15020150041



KELAS



: C2



KELOMPOK



:4



ASISTEN



: SUKMAWATI, S.Farm., M.Kes., Apt



FAKULTAS FARMASI UNIVERITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2018



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah BAB 2 PEMBAHASAN BAB 3 PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA



KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah s.w.t., atas berkat dan hidayah-Nyalah sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Makalah ini kami buat sematamata untuk menambah Ilmu Pengetahuan kita dalam bidang farmasi tentang asam urat. Makalah ini telah penulis buat dengan usaha serta kerja keras. Oleh karena itu, penulis sadar bahwa usaha dan kerja keras penulis tidak akan membuat kesempurnaan makalah ini. Dengan demikian, penulis sangat berharap kerja samanya untuk memberi saran dan masukan untuk makalah kami.



Makassar, 23 April 2018



Penulis



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asam urat merupakan penyakit yang banyak dibicarakan oleh masyarakat. Asam urat lebih dikenal sebagai penyakit yang sering menyerang lansia atau 40 tahun ke atas. Penderita asam urat biassanya merasakan nyeri yang amat dalam pada persendian dan sangat mengganggu dalam menjalankan aktivitas kita seharihari. Namun, tidak semua keluhan dari nyeri sendi disebabkan oleh asam urat. Asam urat adalah kristal-kristal yang terbentuk sebagai hasil metabolisme zat purin. Purin merupakan salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel semua makhluk hidup, terdapat juga pada makanan yang berasal dari hewan dan tumbuhan (daging, jeroan, sayur, buah, kacang, dsb.). Selain itu, purin juga bisa dihasilkan dari perusakan sel-sel tubuh yang terjadi baik secara normal ataupun karena penyakit tertentu. Pada saat mengonsumsi makanan, zat purin yang terkandung didalamnya akan masuk dan diolah oleh tubuh, melalui proses metabolisme dan menghasilkan asam urat. Penyakit asam urat terjadi jika kadar asam urat berlebihan atau meningkat. Peningkatan kadar asam urat yang berlebihan disebabkan oleh dua kemungkinan utama, yaitu kelebihan produksi asam urat dalam tubuh atau terhambatnya pembuangan asam urat oleh tubuh. Kadar asam urat tinggi atau hiperurisemia juga berisiko terjadinya hipertensi, aterosklerosis dan penyakit jantung koroner. Dalam



kondisi



normal,



asam



urat



yang



dihasilkan



dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk urin dan feses. Proses pembuangan metabolisme tubuh diatur oleh ginjal, yang berfungsi mengatur kestabilan salah satunya kadar asam urat dalam tubuh.



Namun jika kadar asam urat berlebihan, ginjal akan kesulitan dalam mengatur metabolisme tubuh sehingga kelebihan kristal asam urat tersebut akan menumpuk pada sendi dan jaringan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya nyeri dan edema pada persendian. Untuk penjelasan yang lebih lengkap mengenai asam urat akan dibahas selanjutnya dalam makalah ini. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud asam urat? 2. Bagaimana gejala asam urat serta apa penyebabnya? 3. Penyakit apa saja yang dapat disebabkan oleh asam urat? 4. Bagaimana pemeriksaan asam urat? 5. Bagaimana cara mengobati asam urat? C. Tujuan Makalah Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui tentang penyakit asam urat 2. Untuk mengetahui bagaimana gejala serta penyebab dari penyakit asam urat 3. Untuk mengetahui penyakit yang disebabkan oleh asam urat. 4. Untuk mengetahui bagaimana pemeriksaan asam urat 5. Untuk mengetahui cara mengobati terhadap asam urat.



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Asam Urat Menurut Dalimartha, Asam urat merupakan asam yang berbentuk kristal dari produk akhir metabolisme atau pemecahan purin. Purin yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel semua makhluk hidup, terdapat juga pada makanan yang berasal dari hewan dan tumbuhan (daging, jeroan, sayur, buah, kacang, dsb.). Selain itu, purin juga bisa dihasilkan dari perusakan sel-sel tubuh yang terjadi baik secara normal ataupun karena penyakit tertentu. Pada saat mengonsumsi makanan, zat purin yang terkandung didalamnya akan masuk dan diolah oleh tubuh, melalui proses metabolisme dan menghasilkan asam urat. Menurut Dalimartha, Asam urat yaitu produk akhir yang terbentuk dari senyawa purin (Adenine dan Guanine) yang dihasilkan dalam jaringan yang mengandung enzim



Xantin



Oksidase terutama di hati dan usus halus. Kebanyakan penyakit asam urat disebabkan oleh ketidakmampuan ginjal membuang asam urat secara tuntas dari tubuh melalui urin dan feses. Sebagian kecil lainnya karena tubuh memproduksi asam urat secara berlebihan. B. Gejala dan penyebab Menurut Kertia, Kadar asam urat darah yang tinggi dapat menyebabkan kesemutan, pegal-pegal, linu-linu, persendian terasa kaku, nyeri sendi, rematik asam urat, sampai pada penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Rasa ngilu biasanya dirasakan di kaki kanan dan tangan kiri. Jika sudah menyerang tangan kiri, rasa ngilu itu akan terus merambat ke bahu dan leher. Menurut Edwards, kebanyakan asam urat larut dalam darah pada saat menuju ginjal kemudian asam urat akan dikeluarkan dalam bentuk urin. Pada saat tubuh memproduksi asam urat



secara berlebihan atau tidak membuang asam urat dengan cukup akan mengakibatkan peningkatan kadar asam urat dalam darah atau yang sering disebut hiperurisemia. Nilai Rujukan (Kemenkes, 2011) Nilai normal : : ≥ 15 tahun : 3,6 - 8,5mg/dL



Pria



SI unit : 214-506



μmol/L Wanita



: 18 tahun



: 2,3 – 6,6 mg/dL



SI unit : 137 – 393



μmol/L C. Penyakit yang disebabkan oleh Asam Urat Menurut Putra, Hiperurisemia ialah peningkatan kadar asam urat yang terjadi akibat adanya biosintesis purine (adenine dan guanin untuk membentuk DNA ) dan asam amino degradasi purin yang berlebih. Banyak batasan yang digunakan untuk menyatakan bahwa seseorang mengalami hiperurisemia, yaitu secara umum kadar asam urat di atas standar atau normal. Dari data didapatkan bahwa hanya 5-10% pria normal yang mempunyai kadar asam urat di atas 7 mg% dan sedikit dari penderita gout yang mempunyai kadar asam urat di bawah kadar tersebut. Oleh karena itu, batasan seseorang dapat dikatakan mengalami hiperurisemia adalah kadar asam urat di atas 7 mg% pada pria dan 6 mg% pada perempuan. Menurut



Hidayat,



Saat



kondisi



seseorang



mengalami



hiperurisemia, kadar asam urat serum akan melebihi batas kelarutannya. Kemudian, tofus akan terbentuk di dalam jaringan lunak dan persendian, berupa endapan yang terjadi akibat kristalisasi natrium urat. Proses inilah yang dapat menyebabkan terjadinya reaksi peradangan akut, yaitu arthritis gout akut, yang bisa berlanjut menjadi artritis gout kronis. Menurut Putra, Hiperurisemia dibedakan menjadi 3, yaitu penyebab primer pada sebagian besar kasus, penyebab sekunder dan idiopatik. Hiperurisemia primer disebabkan oleh kelainan



genetik, fisiologi ataupun anatomi. Hiperurisemia sekunder, dapat diakibatkan



oleh



mekanisme



overproduction



(peningkatan



produksi), seperti adanya ganguan metabolisme purin pada defisiensi enzim gucose-6-phosphatase atau fructose-1-phospate aldolase. Sedangkan hiperurisemia idiopatik adalah hiperurisemia yang tidak diketahui penyebab primer, kelainan genetik, dan tidak ada kelainan fisiologi atau anatomi yang jelas.Menurut Murray, Akumulasi serum kelebihan asam urat dalam darah dapat menyebabkan jenis Arthritis yang dikenal sebagai Gout merupakan suatu penyakit akibat terjadinya penimbunan kristal monosodium urat hingga mencapai tingkat yang tidak normal di dalam tubuh sehingga kadar asam urat mengalami penumpukan pada jaringan dan sendi yang mengakibatkan nyeri sendi (Gout Arthritis), benjolan pada bagian-bagian tertentu dari tubuh (tophi) dan apabila asam urat berlebihan maka ginjal tak mampu lagi mengatur kestabilannya yang mana akan timbul batu pada saluran kemih. Menurut Kertia, Kondisi asam urat yang meningkat dalam tubuh menyebabkan terjadi penumpukan asam urat pada jaringan yang kemudian akan membentuk kristal urat. Kondisi ini memacu terjadinya respon inflamasi dan diteruskan dengan serangan gout. Penumpukan asam urat dapat menimbulkan kerusakan hebat pada sendi dan jaringan lunak dan dapat menyebabkan nefrolithiasis urat (batu ginjal) dengan disertai penyakit ginjal kronis jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat dan segera. Menurut Michael A. Charter gout memiliki 4 tahapan klinis, yaitu : 1. Stadium I Kadar asam urat darah meningkat tapi tidak menunjukkan gejala atau keluhan (hiperurisemia asimtomatik). 2. Stadium II Terjadi pembengkakan dan nyeri pada sendi kaki, sendi jari tangan, pergelangan tangan dan siku (acut arthritis gout).



3. Stadium III Kebanyakan orang mengalami serangan gout berulang dalam waktu kurang dari 1 tahun jika tidak diobati (intercritical stadium). 4. Stadium IV Timbunan asam urat terus meluas selama beberapa tahun jika tidak dilakukan pengobatan, hal ini dapat menyebabkan nyeri, sakit, kaku serta pembengkakan sendi nodular yang besar (cronic gout). . Menurut Murray, Akumulasi serum kelebihan asam urat dalam darah dapat menyebabkan jenis Arthritis yang dikenal sebagai



Gout



merupakan



suatu



penyakit



akibat



terjadinya



penimbunan kristal monosodium urat hingga mencapai tingkat yang tidak normal di dalam tubuh sehingga kadar asam urat mengalami penumpukan pada jaringan dan sendi yang mengakibatkan nyeri sendi (Gout Arthritis), benjolan pada bagian-bagian tertentu dari tubuh (tophi) dan apabila asam urat berlebihan maka ginjal tak mampu lagi mengatur kestabilannya yang mana akan timbul batu pada saluran kemih. D. Pemeriksaan Kadar Asam Urat Menurut Herliana, Pemeriksaan kadar asam urat darah pada laboratorium dapat dilakukan dengan menggunakan 2 metode yaitu metode stik dan metode enzimatik. Prinsip pemeriksaan kadar asam urat metode enzimatik adalah uricase memecah asam urat menjadi allantoin dan hidrogen peroksida. Selanjutnya dengan adanya



enzim



aminophenazone



peroksidase, membentuk



peroksida, quinonemine



Toos berwarna



dan



4-



merah.



Intensitas warna yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi asam urat. Nilai rujukan dengan menggunakan metode enzimatik untuk laki-laki : 3,4-7,0 mg/dL dan untuk perempuan : 2,4-5,7 mg/dL. Pemeriksaan kadar asam urat metode enzimatik ini



menggunakan sampel darah vena dan membutuhkan bahan pembantu yang lebih banyak serta waktu pemeriksaan yang lebih lama dibandingkan dengan metode stik. E. Cara mengobati Asam Urat Pengobatan untuk asam urat/gout dapat dikelompokkan menjadi 3 cara, yaitu : 1. Pengobatan Medis, yaitu pengobatan menggunakan obat-obat kimia, cara ini dapat dilakukan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pengobatan jangka pendek adalah dengan pemberian obat anti nyeri yang bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri dan menghilangkan bengkak. Sedangkan pengobatan jangka panjang dilakukan dengan pemberian obat yang berfungsi menghambat xanthine oxidase. 2. Pengobatan Non Medis, yaitu menjalankan pola hidup sehat yang bertujuan untuk mencegah dan mengobati penyakit asam urat. Cara ini dapat dilakukan melalui : diet makanan, yaitu dengan mengurangi konsumsi makanan tinggi purin dan disetai dengan pola hidup sehat dengan cara melakukan olah raga secara teratur 3. Pengobatan Herbal, yaitu pengobatan dengan memanfaatkan tanaman obat yang mempunyai khasiat anti inflamasi seperti : kunyit, sambiloto dan daun sendok atau tanaman obat yang mempunyai khasiat penghilang rasa sakit (analgesik) seperti : sandiguri dan biji adas.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Adapun kesimpulan dalam makalah ini yaitu : 1. Asam Urat adalah kristal yang terbentuk dari hasil metabolisme senyawa purin (Adenine dan Guanine) yang dihasilkan dalam jaringan yang mengandung enzim Xantin Oksidase terutama di hati dan usus halus. 2. Gejala asam urat ialah kesemutan, pegal-pegal, linu-linu, persendian terasa kaku, nyeri sendi, rasa ngilu, rematik asam urat, sampai pada penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. 3. Asam urat disebabkan oleh ketidakmampuan ginjal membuang asam urat yang ada dalam tubuh melalui urin dan feses dan asam urat yang diproduksi secara berlebihan dalam tubuh. Biasanya kelebihan kadar asam urat melebihi standar/batas normal disebut hiperurisemia. Sedangkan kekurangan kadar asam urat dibawah standar/batas normal disebut hipourisemia. 4. Pemeriksaan kadar asam urat darah menggunakan 2 metode yaitu metode stik dan metode enzimatik. Dimana prinsip metode enzimatik adalah uricase memecah asam urat menjadi allantoin dan hidrogen peroksida. Selanjutnya dengan adanya bantuan enzim peroksidase, peroksida, Toos dan 4-aminophenazone membentuk quinonemine berwarna merah. 5. Cara mengobati asam urat dibagi 3 yaitu secara medis, non medis (pola hidup sehat), dan herbal. B. Saran Diharapkan pembaca dapat memaklumi apabila masih terdapat kekurangan dalam pembuatan makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA Dalimartha, S., 2008. Resep Tumbuhan Obat Untuk Asam Urat, Jakarta : Penebar Swadaya Edward, C., Clinical Pharmachy and Therapeutics 3th Edition, Churchill Livingstone: New York. Herliana, E., 2013, Penyakit Asam Urat Kandas Berkat Herbal, 71-74, Agromedia Pustaka, Jakarta. Hidayat, R., 2009, Gout dan Hiperurisemia, Medicinus, Vol. 22, No.1. Johnson, G.E., 2002, PDQ Pharmacology, 2 nd edition, BC Decker Inc, Hamilton, London. Kertia, N., 2009. Asam Urat, Yogyakarta : Kartika Media Pedoman Interpretasi Data Klinik. Jakarta : Kemenkes RI, 2011. Putra, T.R. 2009. Hiperurisemia. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III, Interna Publishing. Jakarta. Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V. W. 2009. Biokimia harper (27 ed.). Buku Kedokteran EGC : Jakarta.



SOAL KASUS 1. Seorang perempuan 70 tahun dating dengan keluhan setelah jatuh



dengan



posisi



mengeluhkan nyeri



menumpu



panggul dan



tubuh,



sulit



saat ini



digerakkan. Dari



pasien hasil



radiologi dokter mengatakan bahwa pasien mengalami penyakit yang disebabkan hormone yang menyebabkan mudah fraktur. Apa diagnosis pada pasien ini? a. Osteomalasia b. Osteoartritis c. Osteoporosis d. Atritis gout e. Rheumatoid artritis 2. seorang pasien dating ke dokter karena mengeluh nyeri pada ibu jari kaki, merah, dan membengkak, sebelumnya juga memiliki riwayat kadar asam urat tinggi. Terapi apa yang diberikan? a. Kortikosteroid b. Allupurinol c. Asetil salisilat d. Indometasin e. Kolkisin