Makalah Cerpen Dan Novel [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH CERPEN DAN NOVEL



DOSEN PEMBIMBING: Ita Khairani



DISUSUN OLEH: Difa Mulia Insani



(2192510013)



Merry Princewaty



(2192510015)



Putri A Hutajulu



(2193210001)



Putri br. Hombing



(2191210005)



PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019/2020



KATA PENGANTAR



Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantinatikan syafa’atnya di akhirat nanti. Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Cerpen & Novel”. Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.



Medan, 1 Oktober 2019



Penyusun



DAFTAR ISI



Halaman Cover ………………………………………………………………………………… Kata Pengatar ………………………………………………………………………………….. Daftar Isi ………………………………………………………………………………………. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………………………………………………………………………. B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………… C. Tujuan ……………………………………………………………………………….. BAB II PEMBAHASAN A. Cerpen 1.1 Pengertian Cerpen ……..………………………………………………………………. 1.2 Ciri-ciri Cerpen…………….. ………………………………………………………….. 1.3 Cara Membuat Cerpen……………………. …………………………………………… 1.4 Langkah-langkah Membuat Cerpen………………………. …………………………… B. Novel 1.1 Pengertian Novel…………………………………………………………………………. 1.2 Jenis-jenis Novel…………………………………………………………………………. 1.3 Unsur-unsur Novel ……………………………………………………………………….. 1.4 Ciri-ciri Novel…………………………………………………………………………….. C. Perbedaan dan Persamaan Cerpen dan Novel 1.1 Perbedaan Cerpen dan Novel……………………………………………………………… 1.2 Persamaan Cerpen dan Novel……………………………………………………………… BAB III PENUTUP A.



Kesimpulan ………………………………………………………………………………..



B.



Saran ……………………………………………………………………………………….



Daftar Pustaka …………………………………………………………………………………….. BAB I



PENDAHULUAN



A.



Latar Belakang Cerpen termasuk salah satu jenis karangan narasi, narasi merupakan karangan berupa rangkaian peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu. Selain cerpen, karangan yang tergolong kedalam jenis narasi adalah novel, roman, dan semua karya prosa imajinatif. Karangan jenis ini bermaksud menyajikan peristiwa atau mengisahkan apa yang telah terjadi dan bagaimana suatu peristiwa terjadi. Selain berdasarkan fakta, kejadiannya boleh berupa sesuatu yang dikhayalkan oleh penulis dan dihidupkan dalam alam fantasi yang sama sekalijauh dari realita kehidupan. Pada umumnya, para remaja menyukai cerita petualangan yang menegangkan, kisah futuristik (imajinasi kejadian dimasa depan), cerita misteri yang merangsang daya imajinasi dan juga cerita detektif remja yang mengajak berpikir memecahkan teka-teki suatu peristiwa. Saat ini, perkembangan novel remaja Indonesia semakin semarak. Perkembangan penerbitan buku memunculkan banyak nama-nama baru yang berusia remaja (masih bersekolah di SMP atau SMU). Sekarang ini, novel remaja Indonesia dapat ditemukan dengan mudah ditemukan di took-toko buku. Namun tidak semua novel itu dapat menjadi bacaan yang baik bagi para remaja. Oleh karena maraknya penerbitan novel remaja saat ini, banyak novel remaja yang tidak mementingkan isi. Jadi sebaiknya, bacalah novel remaja Indonesia yang dapat menghibur dan mendidik. Dengan demikian, setelah membaca, kita dapat mendapatkan pelajaeran berharga yang dapat kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari.



B.



Rumusan Masalah Dari pembahasan yang dimunculkan, setidaknya terdapat dua masalah pokok dalam makalah ini, diantaranya adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



C.



Apa yang dimaksud dengan Cerpen? Apa saja ciri-ciri Cerpen? Apa saja langkah membuat Cerpen? Apa yang dimaksud dengan Novel ? Apa saja unsur-unsur Novel ? Apa saja jenis-jenis Novel ? Apa saja ciri-ciri pokok Novel ? Apa perbedaan dan persaaman Cerpen dan Novel?



Tujuan Masalah



Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui pengertian cerpen. 2. Mengetahui ciri-ciri cerpen. 3. Mengetahui cara menulis cerpen 4. Mengetahui langkah-langkah membuat cerpen 5. Mengetahui apa pengertian novel. 6. Mengetahui apa saja unsur-unsur dari novel. 7. Mengetahui apa saja ciri-ciri pokok novel. 8. Mengetahui perbedaan dan persamaan cerpen dan Novel



BAB II



PEMBAHASAN



A. Cerpen 1. 1 Pengertian cerpen Cerita pendek (cerpen) merupakan sebuah bentuk karya sastra berupa prosa naratif yang bersifat fiktif. Isinya tidak lebih dari 10.000 kata. Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknikteknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis. Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan parallel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya novel yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam cerita-cerita karya E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov. 1.2 Ciri-ciri Cerita Pendek Cerita pendek cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan novel. Cerita pendek biasanya memusatkan perhatian pada satu kejadian, mempunyai satu plot, setting yang tunggal, jumlah tokoh yang terbatas, mencakup jangka waktu yang singkat. Dalam bentuk-bentuk fiksi yang lebih panjang, ceritanya cenderung memuat unsur-unsur inti tertentu dari struktur dramatis: eksposisi (pengantar setting, situasi dan tokoh utamanya), komplikasi (peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik dan tokoh utama); komplikasi (peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik); aksi yang meningkat, krisis (saat yang menentukan bagi si tokoh utama dan komitmen mereka terhadap suatu langkah); klimaks (titik minat tertinggi dalam pengertian konflik dan titik cerita yang mengandung aksi terbanyak atau terpenting); penyelesaian (bagian cerita di mana konflik dipecahkan); dan moralnya. Karena pendek, cerita-cerita pendek dapat memuat pola ini atau mungkin pula tidak. Sebagai contoh, cerita-cerita pendek modern hanya sesekali mengandung eksposisi. Yang lebih umum adalah awal yang mendadak, dengan cerita yang dimulai di tengah aksi. Seperti dalam cerita-cerita yang lebih panjang, plot dari cerita pendek juga mengandung klimaks, atau titik balik. Namun demikian, akhir dari banyak cerita pendek biasanya mendadak dan terbuka dan dapat mengandung (atau dapat pula tidak) pesan moral atau pelajaran praktis.



Seperti banyak bentuk seni manapun, ciri khas dari sebuath cerita pendek berbeda-beda menurut pengarangnya. Adapun yang menjadi ciri khusus cerpen, di antaranya sebagai beikut.  Isinya cenderung kurang kompleks  Fokus cerita terpusat pada satu kejadian  Hanya menggunakan satu alur cerita yang rapat  Tokoh dalam cerpen sangat terbatas dan diulas secara sekilas  Setting yang digunakan biasanya tunggal  Tempo waktunya relatip pendek  Menampilkan konflik yang tidak menimbulkan perubahan nasib pada tokohnya. Dalam cerita pendek terkandung unsur-unsur intrinsik yaitu : 1.



Tema Tema yaitu pokok gagasan menjadi dasar pengembangan cerita pendek. Tema suatu cerita mensegala persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan dan sebagainya. Untuk mengetahui tema suatu cerita, diperlukan apresiasi menyeluruh terhadap berbagai unsur karangan itu. Bisa saja temanya itu dititipkan pada unsur penokohan, alur, ataupun pada latar.



2.



Plot atau alur Plot yaitu rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan seksama sehingga menggerakkan jalan cerita melalui perkenalan klimaks dan penyelesaian. a. b.



c. d.



e.



Pada umumnya alur terdiri atas beberapa tahap diantaranya: Pengenalan Tahap ini menguraikan latar cerita atau penokohan. Penampilan masalah / konflik Tahap ini menceritakan persoalan yang dihadapi pelaku cerita. Dalam tahap ini akan terjadi konflik antarpelaku. Konflik memuncak Tahap ini menceritakan konflik yang dihadapi pelaku semakin meningkat. Puncak ketegangan/ klimaks Tahap ini menggambarkan ketegangan masalah dalam cerita atau masalah itu telah mencapai klimaks/ puncak. Ketegangan menurun Tahap ini menceritakan masalah yang telah berangsur-angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.



f. Penyelesaian Tahap ini menceritakan masalah tersebut sudah dapat diatasi. Pengarang memberikan pemecahan dari semua peristiwa sebelumnya. 3.



Penokohan dan perwatakan Penokohan yaitu cerita pengarang menggambarkan dan mengembangkan watak para pelaku yang terdapat di dalam karyanya. Untuk mengetahui watak pelaku cerita, perhatikanlah a. Apa yang dilakukan pelaku; b. Apa yang dikatakan pelaku; c. Bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan; d. Bagaimana penilaian pelaku lain terhadap dirinya.



4.



Setting atau latar Latar yaitu tempat dan waktu terjadinya cerita. Latar ini berguna untuk memperkuat tema, menuntun watak tokoh, dan membangun suasana cerita. Latar terdiri atas latar tempat, waktu dan sosial.



5.



Sudut pandang



a.



b.



c.



d.



Sudut pandang yaitu posisi pengarang dalam membawakan cerita. Ada beberapa macam sudut pandang ata bercerita. Sudut pandang orang pertama Pengarang memakai istilah “aku” untuk menghidupkan tokoh, seolah-olah dia menceritakan pengalamannya sendiri. Sudut pandang orang ketiga Pengarang memilih salah seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain. Tokoh yang diceritakan itu disebut “dia”. Sudut pandang pengarang sebagai pencerita (objective point of view) Pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton pementasan sandiwara. Pembaca hanya bisa menafsirkan cerita berdasarkan kejadian, dialog, dan perbuatan para pelakunya karena pengarang tidak memberikan petunjuk atau tuntunan terhadap pembaca. Sudut pandang serba tahu (omniscient point of view) Pengarang seolah serba tahu segalanya. Ia dapat menciptakan apa saja yang diperlukan untuk melengkapi ceritanya sehingga mencapai efek yang diinginkan. Pengarang bisa mengomentari kelakuan para pelakunya dan dapat berbicara langsung dengan pembaca.



6.



Amanat Amanat yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya kepada pembaca atau pendengar. Pesan bisa berupa harapan, nasehat, kritik dan sebagainya.



Unsur ekstrinsik pada cerpen: 1. Latar belakang pengarang Kehidupan pengarang dan kejiwaannya berpengaruh terhadap proses penciptaan karya sastra. 2. Aspek-aspek sosial politik Situasi sosial politik seperti masalah ekonomi, budaya, dan pendidikan akan berpengaruh terhadap karya sastra. 3. Hasil pemikiran manusia atau masyarakat Hasil pemikiran manusia, baik berupa ideologi, filsafat, maupun pengetahuan lain juga berpengaru terhadap karya sastra. Kedekatan sastrawan dengan Tuhan, misalnya, akan melahirkan karya sastra yang sarat dengan pesan religius. 4. Semangat zaman, atmosfer, atau iklim tertentu 5. Semangat zaman yang dimaksud disini menyangkut masalah aliran seni yang digemari pada saat itu. Hal lain yang juga termasuk unsur ekstrinsik yakni pengaruh sastra asing.



1.3 Cara Membuat Cerpen Setiap pembuatan karya sastra yang berbentuk prosa tentu tak akan pernah terlepas dari yang namanya unsur intrinsik. Baik itu membuat novel atau pun membuat cerpen. Nah, pada bahasan ini penulis akan menyajikan bahasan tentang cara atau langkah membuat cerpen. Cerita cerpen bisa dalam berbagai jenis, namun langkah dasar pembuatannya memiliki pola dasar yang hampir sama, yakni menampilkan suatu keadaan yang harus dihadapi tokoh atau pelaku, kemudian perlahan-lahan muncul sebuah masalah atau konflik yang pada akhirnya akan mencapai puncaknya, setelah itu konflik akan mulai mulai mereda dan masalah pun bisa diselesaikan pelaku.



Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dipahami dan diperhatikan ketika Anda hendak membuat sebuah cerpen. 1. Tema. Setiap tulisan yang dibuat tentu harus memiliki arti atau pesan yang tersirat agar hasilnya bisa dinikmati. Untuk itu, Anda memerlukan sebuah tema yang berfungsi sebagai tali penghubung antara awal cerita dan akhir cerita. Apapun yang ingin Anda tulis, usahakan selalau berkaitan dengan tema ini. 2. Tempo Waktu. Tempo waktu penceritaan dalam sebuah cerpen sangatlah pendek, yakni hanya dalam hitungan hari atau bahkan hitungan jam. Tempo yang singkat ini biasanya berupa gambaran tentang satu kejadian yang dialami atau terjadi dalam kehidupan tokoh utama. Usahakan agar tema yang Anda angkat tadi bisa dimunculkan dalam kejadian yang dialami si tokoh. 3. Setting. Ingat setting dalam cerpen ini bersifat tunggal, jadi Anda harus pintar dalam memilih setting. Usahakan agar setting yang dipilih itu cukup familiar dengan calon pembaca agar mereka pun bisa merasakan suasana cerita melalui setting yang Anda pilih tadi. 4. Penokohan . Tokoh dalam cerita pendek sangatlah terbatas dan itu pun hanya dibahas sekilas, jadi jangan terlalu banyak menyertakan tokoh dalam cerpen. Satu sampai dua tokoh rasanya sudah sangat cukup sehingga efektivitas cerita tetap terjaga. 5. Alur. Alur ini akan sangat menentukan menarik tidaknya sebuah cerita. Munculkan alur yang baik di awal paragraf cerpen Anda agar pembaca merasa tertarik dan penasaran untuk mengetahui kelanjutan cerpen yang Anda buat. 6. Baca Ulang. Sebelum mempublikasikan cerpen yang Anda buat, sebaiknya Anda membacanya terlebih dulu. perhatikan penggunaan tanda baca dan tata bahasa yang Anda pakai. Jika dua hal ini Anda abaikan, bukan mustahil cerita yang menarik sekalipun akan kehilangan maknanya karena pembaca sudah lebih dulu terpengaruh oleh format penulisan yang tidak rapi.



1.4 Langkah-langkah Membuat Cerpen



Langkah langkahnya antara lain : 1. Pilih titik narasi sudut pandang cerita pendek. Anda dapat menulis kisah sebagai dalam salah satu karakter (orang pertama), atau sebagai narator terpisah yang menyajikan hanya satu pikiran karakter dan pengamatan (orang ketiga yang terbatas), atau sebagai narator terpisah yang menyajikan pengalaman dan pengamatan dari beberapa karakter (orang ketiga yang mahatahu). Titik pertama-orang pandang akan mengacu pada karakter sentral sebagai ‘aku’ bukan ‘dia’ atau ‘dia’. 2. Pengembangan dan kekuatan dari sudut pandang narasi, akan menentukan jalan cerita. Tentu saja sudut pandang orang ketiga akan lebih leluasa mengeksplorasi si tokoh dan bagaimana penokohan berlangsung, namun akan kehilangan greget dalam proses pencarian jati diri. 3. Buat protagonis atau karakter utama. Ini harus menjadi yang paling berkembang dan biasanya karakter paling simpatik dalam cerita. 4. Buat masalah, atau konflik, atau sudut kerja bagi protagonis. Konflik dari cerita pendek harus mengambil salah satu dari lima bentuk dasar: orang vs orang, orang vs dirinya sendiri, orang vs alam, orang vs masyarakat, atau orang vs Tuhan atau nasib. Jika Anda memilih konflik orang vs orang, membuatnya antagonis untuk melayani mereka yang protagonis maka harus ada pertentangan yang fair. 5. Menetapkan karakter terpercaya dan pengaturan, dengan deskripsi yang jelas dan dialog, untuk menciptakan cerita di mana pembaca akan peduli. 6. Membangun ketegangan cerita pendek dengan memiliki tokoh protagonis, mati matian, bahkan mengalami beberapa usaha yang gagal untuk memecahkan dan mengatasi masalahnya sendiri. 7. Menciptakan krisis yang berfungsi sebagai kesempatan terakhir bagi protagonis untuk memecahkan masalahnya. 8. Menyelesaikan ketegangan dengan membuat protagonis lolos dari lubang jarum melalui, kreativitas keberanian intelijensia, atau atribut positif lainnya. Hal ini biasanya disebut sebagai klimaks cerita. 9. Memperpanjang fase resolusi, jika Anda suka, dengan merefleksikan tindakan dari cerita dan signifikansinya dengan karakter atau masyarakat.



B. Novel



1.1 Pengertian Novel Novel berasal dari bahasa Italia yaitu novella yang memiliki arti sebuah kisah atau sepotong cerita. Novel merupakan suatu karya sastra fiksi yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur intrinsic dan ekstrinsik. Pengarang atau penulis novel disebut dengan novelis. Biasanya novel mengisahkan tentang kehidupan manusia dan lingkungannya. Kehidupan manusia tersebut dijelaskan dari waktu muda hingga menjadi tua. Tak lupa pula, novel juga menceritakan watak, tabiat dan sifat dari pelaku. Isi novel memiliki cerita yang lebih panjang dan kompleks. Perbedaannya dengan cerpen, novel dapat terdiri dari puluhan hingga ratusan halaman. 1.2 Unsur-unsur Novel Unsur yang terdapat pada novel terbagi atas unsure intrinsic dan ektrinsik. Unsure intrinsic yaitu unsure yang membangun novel tersebut dan langsung berada dalam novel tersebut. Unsure ektrinsik yaitu unsure yang berada di luar novel tersebut dan tidak memiliki hubungan dengan novel tersebut. Tema merupakan ide pokok dalam cerita novel. Tema dalam novel dapat menyangkut segala persoalan dalam kehidupan manusia, contohnya kasih sayang, keputus-asaan, kekuasaan dan sebagainya. Penokohan merupakan salah satu cara seorang novelis menggambarkan dan mengembangkan karakter dalam sebuah cerita. Dalam menggambarkan karakter tokoh, pengarang dapat menyebutkan langsung seperti gambaran fisik dan tingkah laku, lingkungan, cara bicara, jalan pikiran serta melalui penggambaran oleh tokoh lain. Alur merupakan suatu rangkaian peristiwa yang membentuk jalannya cerita. Terbagi atas 2 yaitu, alur maju (progresif) yakni apabila peristiwa tersebut bergerak secara bertahap berdasarkan urutan kronologis. Alur mundur (flash back progressif) terjadi karena adanya peristiwa dahulu yang berkaitan langsung. Gaya Bahasa Terdiri atas:  Personifikasi, yaitu gaya bahasa yang menggambarkan benda-benda mati dengan memberikan macam sifat manusia  Simile(perumpamaan), yaitu gaya bahasa yang menggambarkan dengan cara mengibaratkan  Hiperbola, yaitu gaya bahasa yang mendeskripsikan sesuatu secara berlebihan dengan tujuan memberikan efek berlebihan pada suatu cerita Latar (setting) merupakan tempat, waktu, dan suasana pada cerita dalam novel yang dialami oleh tokoh. Misalnya, di tepi hutan, di sebuah desa, pada suatu waktu, pada zaman dahulu, di kala senja dan sebagainya.



Sudut pandang merupakan cara penempatan diri pengarang dan juga cara pengarang memperlihatkan berbagai macam kejadian dalam cerita yang dipaparkan Amanat merupakan pesan yang terdapat dalam sebuah novel. Amanat dalam novel tersimpan rapi, sehingga untuk mendapatkan amanat tersebut pembaca harus menuntaskan novel yang dibaca. 1.3 Jenis – Jenis Novel 1. Berdasarkan kejadian nyata atau tidak nyata  



Novel Fiksi merupakan jenis novel yang tidak nyata atau tidak ada kejadian di dunia. Novel ini merupakan karya fiktif dari seorang pengarang. Contohnya Harry Potter, The Hobbit dsb. Novel non Fiksi yaitu jenis novel dari kisah nyata dan dapat dibuktikan secara ilmiah. Contohnya Laskar Pelangi



2. Berdasarkan Genre Cerita     



Novel Romantis, yaitu jenis novel yang menggambarkan kasih sayang dan cinta antar manusia. Contoh Ketika Cinta Bertasbih, Harlequin dll Novel Horro/menyeramkan, jenis novel yang menceritakan kisah menakutkan. Contoh Bangku Kosong Novel Misteri, jenis novel yang menceritakan kisah misteri dan detektif. Contoh Novel Agatha Christie dan Sherlock Holmes Novel Komedi, jenis novel yang menceritakan seputar komedi dan hal hal yang berbau komedi. Contoh Marmut Merah Jambu, Kambing Jantan. Novel Inspiratif, jenis novel yang berisi kisah inspiratif. Contoh Negeri 5 Menara



3. Berdasarkan isi dan tokoh    



Novel Teenlit, novel yang berisi tentang kisah cinta remaja. Contoh Dealova Novel Chicklit, jenis novel yang menceritakan kisah seorang perempuan muda dengan berbagai permasalahannya. Contoh Miss Jutek Novel Songlit, jenis novel yang dikarang berdasarkan cerita dari sebuah lagu Novel Dewasa, jenis novel yang bercerita tentang cerita orang dewasa. Contoh Saman dan Larung



1.4 Ciri – Ciri Novel Sebuah Novel memiliki ciri-ciri tersendiri. Ciri-ciri tersebut terdiri atas:  Ditulis dengan narasi dan didukung dengan deskripsi untuk menggambarkan suasana dalam cerita novel tsb  Memiliki alur yang kompleks  Jumlah kata melebihi dari 10.000 kata  Umumnya jumlah halaman novel minimal 100 halaman



    



Waktu yang dibutuhkan untuk membaca 1 novel yaitu sekitar 2 jam Memiliki skala yang luas Bersifat realistis, ini dikarenakan novelis lebih tahu situasi yang ada di Novel Tokoh dan karakter dalam novel lebih banyak Tema pada novel tidak hanya satu dan dapat muncul tema sampingan



C. Persamaan, dan Perbedaan Cerpen dan Novel 1.1 Perbedaan Antara Cerpen dengan Novel        



Pada cerpen tokoh tidak dijelaskan secara terperinci(Detail), sedangkan pada novel tokoh dijelaskan secara terperinci dan jelas. Biasanya tidak terjadi kontak batin pada cerpen, sedangkan noN/ vel terjadi kontak batin. Perwatakan pada cerpen digambarkan dengan singkat, sedangkan pada novel digambakan secara detail. Biasanya tokoh pada cerpen tidak berubah nasibnya, sedangkan pada novel tokoh ada perubahan nasib. Alur cerita cerpen lebih sederhana, sedangkan novel memiliki alur lebih rumit. Cerpen memiliki alur cerita yang lebih pendek dibandingkan dengan novel. Alur cerita cerpen sederhana sedangkan novel kompleks. Cerpen hanya menceritakan hal terpenting dalam kehidupan tokoh, sedangkan novel menceritakan sebagian besar kehidupan tokoh.



1.2 Persamaan Antara Cerpen dengan Novel   



Keduanya adalah karya fiksi, pendulum antara realitas dan imajinasi. Keduanya menyampaikan pesan moral. Keduanya menggambarkan peristiwa estetik dengan menggunakan media bahasa.



BAB III PENUTUP A.



Kesimpulan



Berdasarkan uraian pembahasan di atas maka penulis menyimpulkan bahwa cerpen merupakan jenis karya sastra modern yang dihasilkan dan berkembang dalam kehidupan masyarakat modern. Cerpen (cerita pendek) ialah karangan pendek yang berbentuk naratif. Cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan manusia, yang penuh pertikaian, mengharukan atau menyenangkan, dan mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan. Selain itu cerpen memiliki unsur intrinsik dan juga unsur ekstrinsik. Berdasarkan pembahasan-pembahasan yang telah penulis uraikan pada bab-bab sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : Novel merupakan karya prosa fiksi yang ditulis secara naratif (dalam bentuk cerita) yang memiliki unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik yang dapat mendukung sebuah novel. Unsur instrinsik itu meliputi tema, tokoh, alur, setting, sudut pandang, dan amanat. Sedangkan unsur ekstrinsiknya meliputi biografi pengarang, sosial budaya pengarang, politik dan ekonomi. Membaca sebuah novel pada hakikatnya merupakan kegiatan apresiasi sastra secara langsung. Maksudnya adalah kegiatan memahami novel dengan sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, serta kepekaan kritis yang baik terhadap novel yang dibaca. Dengan begitu, pembaca tidak hanya mengetahui jalan ceritanya saja,tetapi juga unsur-unsur yang mendukungnya. B. Saran Saran-saran yang ingin disampaikan penulis dalam makalah ini adalah sebagai berikut: Dalam mencari unsur-unsur cerpen kita harus membaca cerpen dengan sekasama dari awal hingga akhir cerita. Dalam penulisan cerpen kita harus menentukan langkah-langkah seperti menentukan tema terlebih dahulu, menentukan tujuan, dan menyusun kerangka cerpen. Hendaknya dilakukan pembinaan untuk siswa – siswa yang berpotensi dan berminat dalam pembuatan karya tulis, khususnya novel. Hendaknya diadakan semacam kompetisi karya sastra, agar para siswa lebih giat lagi mengembangkan bakat yang ada di dalam diri.



DAFTAR PUSTAKA http://nandarthulo.blogspot.com/2011/08/makalah-unsur-unsur-dalam-cerpen.html http://id.wikipedia.org/wiki/Cerita_pendek http://www.arumitasakurajuni.com/artikel/17-tips-menulis-novel-2.html