Makalah - Dinamika Sosial Dalam Masyarakat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH



DINAMIKA SOSIAL DALAM MASYARAKAT Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar



Disusun oleh: Ach. Murottal Nabila Mutiara Putri Alvian Nugraha Putra Diva Indah Salsabila Aulia Nur Aini Illa Billah



6130020019 6130020020 6130020021 6130020022 6130020023 6130020024



Dosen Pengampu: Agus Wahyudi, S.Sos., M.M.



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA SURABAYA 2021 i



KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kehadiran Allah Swt. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya ini tepat waktu. Shalawat serta salam juga semoga tidak lupa senantiasa kita curahkan kepada Nabi Muhammad Saw. yang telah membawa umatnya minadzulumati ilannur, keluarga, shahabat-shohabiyah, beserta seluruh pengikut beliau. Ucapan terima kasih juga tidak lupa kami sampaikan kepada Bapak Agus Wahyudi, S.Sos., M.M. selaku dosen mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar sebagai dosen pengampu sehingga kami dapat menyusun tugas yang diberikan ini dengan baik. Kami ucapkan juga terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini dan kepada penulis jurnal maupun penulis karya ilmiah sebagai referensi dari pembahasan. Adapun tujuan penulisan dari makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Selain itu, makalah ini juga bertujuan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan karena pengetahuan dan pengalaman kami yang terbatas. Sehingga kritik dan saran yang membangun saya harapkan guna kesempurnaan dari makalah ini.



Surabaya, 28 Mei 2021



Penulis



ii



DAFTAR ISI COVER ......................................................................................................................... i KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1 1. Latar Belakang ........................................................................................................1 2. Rumusan Masalah ...................................................................................................2 3. Tujuan.....................................................................................................................2 4. Manfaat ...................................................................................................................2 BAB II KAJIAN PUSTAKA.........................................................................................3 1. Dinamika Sosial ...................................................... Error! Bookmark not defined. 2. Masyarakat Indonesia ..............................................................................................4 BAB III PEMBAHASAN ..............................................................................................5 1. Dinamika Masyarakat Sebagai Sumber Belajar .........................................................5 1.1 Masyarakat sebagai Tempat Terjadinya Proses-Proses Sosial .............................5 1.2 Masyarakat sebagai Tempat Sosialisasi ..............................................................6 2. Faktor-faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya ...................................................7 3. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan dua faktor terjadinya perubahan sosial ..............................................................................................................7 4. Pendidikan Toleransi dan Relevansinya dengan Dinamika Sosial Masyarakat Indonesia ........................................................................................................................8 BAB IV PENUTUP .......................................................................................................9 1. Kesimpulan .............................................................................................................9 2. Saran .......................................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 10



iii



BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masyarakat Indonesia sangatlah beragam dan multikultural baik dalam hal budaya maupun dalam sistem kepercayaan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya keanekaragaman dalam kebudayaan, ras, suku bangsa, bahasa, dan agama. Perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat di Indonesia, tersebar di seluruh pulau yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. Masyarakat yang heterogen akan mengalami hal-hal yang berbeda-beda dalam kehidupan sehari-hari, seperti, bertutur kata, cara berbusana, tata cara peribadatan antar agama satu dengan agama yang lain.menimbulkan seseorang akan cenderung memilih untuk berkumpul dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya dan hal tersebut terjadi secara alami. Konflik atau kerusuhan Temanggung sebenarnya muncul akibat terjadinya pertentangan mengenai penerapan nilai sosial yang ada di dalam sebuah masyarakat, karena ukuran benar salahnya suatu tindakan antar individu satu dengan individu yang lain berbeda-beda. Nilai-nilai sosial di Indonesia dilandaskan akan Pancasila, maka demi memunculkan keadilan. sosial bagi seluruh rakyat Indonesia maka perlu diadakan musyawarah untuk mencapai sebuah mufakat. Begitu juga tentang kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan pun tidak akan terwujud apabila Indonesia tidak cinta damai dan adanya integrasi antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya. Persatuan Indonesia juga tidak akan terwujud apabila manusiamanusia di Indonesia bukan manusia-manusia beradab, dan juga kemanusian yang adil dan beradab itu didasari oleh Ketuhanan yang Maha Esa. Demi mewujudkan kehidupan sosial yang didasarkan oleh pancasila sebagai sumber nilai bagi rakyat Indonesia maka kita harus memahami sila pertama dari pancasila tersebut yaitu Ketuhanan yang Maha Esa.



1



2. Rumusan Masalah 2.1 Bagaimana dinamika kehidupan sosial masyarakat pasca kerusuhan? 2.2 Bagaimana interaksi didalam masyarakat dalam menjalin hubungan sosial dengan masyarakat yang berbeda keyakinan pasca kerusuhan? 2.3 Bagaimana upaya menjaga hubungan sosial dengan masyarakat? 3. Tujuan 3.1 Mengetahui dinamika kehidupan sosial masyarakat 3.2 Mengetahui interaksi didalam masyarakat dalam menjalin hubungan sosial dengan masyarakat yang berbeda keyakinan 3.3 Mengetahui persatuan dari masyarakat sosial 4. Manfaat 4.1 menambah wawasan, pengetahuan tentang dinamika kehidupan sosial masyarakat 4.2 Menjawab permasalahan dikehidupan sosial masyarakat 4.3 Menjadi pesyaratan tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya.



2



BAB II Kajian Pustaka 1. Dinamika Sosial Dinamika sosial berarti bahwa manusia dan masyarakat selalu berkembang serta mengalami perubahan. Perubahan akan selalu ada dalam setiap kelompok sosial. Ada yang mengalami perubahan secara lambat, maupun mengalami perubahan secara cepat Dinamika kelompok sosial juga bisa diartikan, bahwa suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain. Dengan kata lain, antar anggota kelompok mempunyai hubungan psikologis yang berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama-sama. Pada umumnya kelompok sosial mengalami perubahan sebagai akibat dari proses formasi atau reformasi dari pola-pola di dalam kelompok tersebut, karena adanya konflik antar bagian dalam kelompok tersebut. Ada sekelompok anggota dalam kelompok tersebut yang ingin merebut kekuasaan dengan mengorbankan golongan lainnya. Adanya kepentingan yang tidak seimbang sehingga memunculkan ketidakadilan dan adanya perbedaan mengenai cara-cara memenuhi tujuan kelompok tersebut (Yohanes. 2012) Dalam kaidah sosiologi, pengertian dinamika sosial yaitu sebagai perubahan seluruh warga masyarakat dalam segala aspek yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Hamidah (2015: 11) mengatakan bahwa dinamika sosial berarti bahwa setiap masyarakat terus mengalami perubahan dan perkembangan. Perubahan tersebut akan selalu terjadi dalam setia kelompok sosial. Namun, perubahanperubahan itu bisa bergerak dengan lambat (retrogresif), bisa juga bergerak dengan cepat (progresif) (Lumintang, 2015).



3



2. Masyarakat Indonesia Masyarakat dalam bahasa latin yaitu “socius” yang berarti “kawan”. Dalam bahasa Inggris dipakai istilah society. Para ilmuan menyepakati bahwa tidak ada definisi khusus dalam mengartikan masyarakat, karena dari waktu ke waktu sifat manusia itu secara alamiah akan selalu berubah. Hal tersebut menyebabkan terdapat berbagai macam definisi masyarakat, menurut Selo Soemardjan mengatakan bahwa masyarakat bisa dikatakan sebagai mahluk yang hidup dan menciptakan kebudayaan. Sedangkan menurut Max Weber, masyarakat adalah sebuah struktur yang ditentukan oleh nilai-nilai utama dalam warganya yang selalu membutuhkan interaksi dengan individu lainnya dalam sekelompok masyaraka (Baharuddin, 2015) . Adapun dua macam masyarakat menurut Tejokusumo, yang pertama yaitu masyarakat modern. Masyarakat ini tidak menjadikan adat-istiadat sebagai dasar dalam kehidupannya, masyarakat modern selalu menganggap bahwa adat-istiadat yang menghambat kemajuan harus diganti dengan menerapkan nila-nilai yang mudah diterima secara rasional. Sedangkan yang kedua adalah masyarakat tradisional yang masih memegang teguh tradisi dan menjadikan adat-istiadat sebagai patokan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sehingga mudah menaruh rasa curiga terhadap perubahan ataupun hal-hal baru. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perbedaan-perbedaan yang sekelompok masyarakat akan selalu ada, terlebih masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, ras, agama dan golongan (Tejokusumo, 2014).



4



BAB III PEMBAHASAN 1. DINAMIKA MASYARAKAT SEBAGAI SUMBER BELAJAR Dinamika yang terjadi dalam masyarakat dapat dijadikan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran di berbagai jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA bahkan sampai Perguruan Tinggi khususnya yang terkait dengan ilmu-ilmu sosial pada umumnya dan khususnya pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). 1.1 Masyarakat Sebagai Tempat Terjadinya Proses-Proses Sosial Masyarakat merupakan sebuah sistem yang saling berhubungan antara satu manusia dengan manusia lainnya yang membentuk suatu kesatuan. Manusia sebagai mahluk sosial membutuhkan manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhannya, mereka tidak dapat hidup sendiri dalam sebuah masyarakat, akibatnya timbullah timbal balik atau interaksi antar manusia, dengan kriteriakriteria sebagai berikut: 1. Harus ada pelaku yang jumlahnya lebih dari satu. 2. Ada komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbolsimbol. 3. Ada dimensi waktu (lampau, kini, mendatang) yang menentukan sifat aksi yang sedang berlangsung. 4. Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang diperkirakan pengamat. Interaksi yang berlangsung selama hidup manusia menimbulkan sebuah kontak dan komunikasi sosial, dimana kedua hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari jika dua orang manusia bertemu. Kontak sosial terjadi jika seseorang atau beberapa orang melakukan hubungan dengan orang lain dan tidak harus berupa hubungan secara langsung atau fisik. Kontak sosial dapat berlangsung ketika seseorang berbicara dengan orang lain baik secara langsung maupun lewat telepon, guru mengajar siswanya di dalam kelas, pedagang melayani pembeli di pasar, teller melayani nasabah yang ingin menabung di sebuah bank, dokter mengobati pasien di rumah sakit, bermain sepak bola berhadapan antar team dan sebagainya. Dengan demikian kontak sosial adalah tindakan 5



seseorang dalam berbagai cara yang menjadikan sebab orang lain yang menerima tindakan tersebut melakukan tindakan sebagai akibat apa yang diterimanya. 1.2. Masyarakat sebagai Tempat Sosialisasi Proses belajar mengenal sebuah norma atau nilai pada suatu masyarakat dalam bentuk kebiasaan inilah yang dinamakan dengan sosialisasi. Berikut ini adalah batasan sosialisasi yang diberikan oleh para pakar: 1. Soerjono Soekamto, sosialisasi merupakan proses di mana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana ia menjadi anggota. 2. Bruce J. Cohen, mendefinisikan sosialisi sebagai proses-proses manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakat, untuk memperoleh kepribadian dan membangun kapasitasnya agar berfungsi dengan baik sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok. Melalui proses sosialisasi seseorang atau sekelompok orang menjadi mengetahui dan memahami bagaimana ia atau mereka harus bertingkah laku di lingkungan masyarakatnya, juga mengetahui dan menjalankan hak-hak dan kewajibannya



berdasarkan



perananperanan



yang



dimilikinya.



Dalam



pelaksanaannya, sosialisasi dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1. Sosialisasi represif (repressive socialization) adalah sosialisasi yang di dalamnya terdapat sanksi jika pihak-pihak yang tersosialisasi seperti anak atau masyarakat melakukan pelangaran. Contoh: orang tua yang memberikan hukuman fisik kepada anak yang dianggap melakukan pelanggaran. 2. Sosialisasi partisipatif (participative socialization) adalah sosialisasi yang berupa rangsangan tertentu agar pihak yang tersosialisasi mau melakukan suatu tindakan, rangsangan tersebut misalnya berupa hadiah (rewards). Contoh: seorang anak yang giat belajar dan nantiny naik kelas biasanya orang tua merangsangnya dengan menjanjikan hadiah kepada anak (Bambang Tejokusumo. 2014)



6



2. Faktor-faktor pendorong perubahan sosial budaya Dalam masyarakat dimana terjadi suatu proses perubahan, terdapat faktorfaktor yang mendorong jalannya perubahan yang terjadi. Faktorfaktor tersebut antara lain sebagai berikut : Kontak dengan budaya lain 1)



sistem pendidikan formal yang maju



2)



sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk



maju 3)



toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyim pang (deviation),



yang bukan merupakan delik 4)



sistem terbuka lapisan masyarakat



5)



penduduk yang heterogeny



6)



ketidak puasan masysarakat terhadap bidang- bidang kehidupan tertentu



7)



orientasi ke masa depan



8)



nilai bahwa manusia harus senantiasa berihtiar unntuk memperbaiki



hidupnya (Soekanto. 2013) 3. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan dua faktor terjadinya perubahan sosial 1. Faktor eksternal yakni: adanya pengaruh budaya luar dan perkembangan teknologi 2. Faktor internal yakni: faktor struktural dan faktor geografis l (Kebung, 2017)



7



4. Pendidikan Toleransi dan Relevansinya dengan Dinamika Sosial Masyarakat Indonesia Dinamika sosial yang semakin berubah seiring dengan perkembangan zaman mengakibatkan melemahnya sikap toleransi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini bisa ditandai dengan maraknya persaingan antar kelompok masyarakat yang bukan hanya diakibatkan karena perbedaan kepercayaan atau perebutan wilayah saja, tapi juga bisa terjadi karena rasa toleransi yang mulai pudar dan tidak lagi tertanam dalam jiwa masyarakat (Qadir, 2016) Sikap intoleran menyebabkan hancur dan rusaknya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Salah satu contoh baru-baru ini yaitu bentrokan antara warga Surabaya dengan mahasiswa Papua yang dipicu oleh tindakan rasisme. Dengan kurangnya pendidikan toleransi, keberagaman yang seharusnya menjadi keharmonisan dan keindahan malah berujung menjadi perpecahan (Muawanah, 2018). Dinamika sosial masyarakat Indonesia yang ada menyebabkan perlunya rasa saling menghargai, menghormati dan toleransi dalam mewujudkan masyarakat plural. Karena konflik-konflik yang dilandasi perbedaan suku, agama, ras dan golongan (SARA) terjadi di antara masyarakat Indonesia di beberapa wilayah NKRI, salah satu penyebabnya yaitu karena kurangnya pemahaman dan pemaknaan mengenai konsep toleransi yang mampu menjunjung tinggi keragaman (Suratman dkk, 2014). Ditengah dinamika sosial masyarakat Indonesia yang memiliki keragaman suku, agama, ras, golongan dan kebebasan berekspresi, manusia dapat hidup secara damai, saling menghormati, menghargai dan saling menerima kekurangan dengan cara menumbuhkan sikap toleransi. Berdasarkan pernyataan tersebut, pendidikan toleransi sangat berhubungan dengan dinamika sosial masyarakat Indonesia ada beberapa bentuk toleransi terhadap keragaman, yaitu: a.



Mempelajari dan mengormati budaya masyaraat Indonesia yang berbeda



b.



mecari tahu dan menguasai budaya-budaya yang ada di Indonesia



c.



merasa bangga akan kekayaan dan keragaman budaya Indonesia



d.



memilih dan memilah kebudayaan luar yang pantas dan tidak dengan nilai



bangsa Indonesia (Sulistyorini dkk, 2016). 8



BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan Dinamika sosial masyarakat Indonesia di perlukan sikap toleransi yang berasal dari nurani dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari dalam mewujudkan kerukunan dan kebersamaan sehingga terwujudlah Bhineka Tunggal Ika yang sesungguhnya. diskriminasi. Pendidikan toleransi sangat berpengaruh dalam dinamika sosial masyarakat Indonesia, terlebih masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, ras, budaya, agama, golongan dan lain-lain. Dinamika sosial masyarakat Indonesia yang ada menyebabkan perlunya rasa saling menghargai, menghormati dan toleransi dalam mewujudkan masyarakat plural. Konflik-konflik yang dilandasi perbedaan suku, agama, ras dan golongan (SARA) terjadi di antara masyarakat Indonesia di beberapa wilayah NKRI, salah satu penyebabnya yaitu karena kurangnya pemahaman dan pemaknaan mengenai konsep toleransi yang mampu menjunjung tinggi keragaman. 2. Saran Pendidikan toleransi tidak cukup hanya dengan dipelajari saja, penting bagi warga masyarakat untuk mampu menerapkan dan menanamkannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena kerukunan dan keharmonisan tidak akan timbul dengan alami begitu saja, namun harus diperjuangkan dan dipertahankan. Dengan demikian salah satu cara memperjuangkannya yaitu dengan pendidikan toleransi, karena toleransi mampu menjadi alat pemersatu bangsa khususnya dalam dinamika sosial masyarakat Idonesia.



9



DAFTAR PUSTAKA Yohanes, (2012), DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT TEMANGGUNG PASCA KERUSUHAN, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negri Yogyakarta. Soekanto, Soerjono. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Kebung, K. (2017). Membaca ‘Kuasa’Michel Foucault dalam Konteks ‘Kekuasaan’di Indonesia. MELINTAS, 33(1), 34–51.Ariansyah, Lumintang, Juliana. (2015). Pengaruh perubahan sosial terhadap kemajuan pembangunan masyarakat di desa tara-tara. E journal “acta diurna”, 4(2). Baharuddin. (2015). Bentuk-bentuk perubahan sosial dan kebudayaan. 9(2), 180-205. Tejokusumo, Bambang. (2014). Dinamika masyarakat sebagai sumber belajar ilmu pengetahuan sosial. Goedukasi. 3(1), (38-43). Muawanah. (2018). Pentingnya pendidikan untuk tanamkan toleransi di masyarakat. Jurnal vijjacariya, 5(1), 57-70. Qadir, Zuly. (2016). Kaum muda, intoleransi dan radikalisme agama. Jurnal studi pemuda, 5(1), 429-445. Suratman, dkk. (2014). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Edisi Revisi. Malang: Intimedia. Sulistyorini, dkk. (2016). Analisis pola interaksi sosial dalam bentuk toleransi antara masyarakat transmigrasi dan masyarakat asli. 5(12).



10