Makalah Dinding Sel, Silia Flagela [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH DINDING SEL, SILIA DAN FLAGELA



DOSEN BIOLOGI SEL : Dr. Tommy Palapa M.Pd Dr. Decky W Kamagi M.Si Hasmati S.Pd, M,Pd



Disusun oleh : Lovely Pretty Kamuh (22507006) Imelda F Makalalag (22507003) Livia Mokodongan (22507013)



KATA PENGANTAR Puji Syukur atas berkat karena atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen. Penulisan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kesalahan yakni ada diluar batas penulis. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan makalah ini.



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………………………………………. DAFTAR ISI………………………………………………… BAB I PENDAHULUAN…………………………………… 1.1



Latar belakang…………………………….



1.2



Rumusan masalah…………………………



1.3



Tujuan……………………………………..



BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………….. 2.1 Dinding sel…………………………….. 2.2 Silia………………………… 2.3 Flagela……………………. BAB 3 PENUTUP…………………………………………… 1.1



kesimpulan………………………………....



1.2



saran………………………………………..



DAFTAR PUSTAKA ………………………………………….



BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang Sel merupakan unit dasar yang menyusun suatu organisme, yang berupa bangunan kompleks dan mempunyai ciri-ciri antara lain dapat memperbanyak diri bila masih muda dan dapat mempergunakan lingkungan hidup sebagai sarana kehidupannya. Dengan mempelajari sel, akan membawa kita pada suatu petualangan yang mengejutkan. Organism yang hidup sekarang ini berasal dari satu sel induk yang ada pada berjuta-juta tahun yang lalu, sel induk ini secara bertahap dan pelan-pelan, berubah untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungaannya agar dapat melangsungkan hidupnya. silia adalah organel sel yang bentuknya seperti rambut yang dapat digerakkan. silia adalah benang tipis setebal 0,25 um dengan bundle mikrotubulus dibagian intinya. Silia juga diartikan sebagai alat bantu pergerakan yang menonjol dari sebagian sel yang diameternya 0,25 um dan panjang sekitar 2-20 um, serta biasanya muncul dalam jumlah banyak pada permukaan sel. Dinding dari silia terdiri dari 9 dublet mokrotubula. Flagel adalah alat gerak berbentuk cambuk pada sejumlah organisme bersel satu. Suatu individu dapat memiliki satu atau lebih flagella.



Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun membuat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Pengertian Dinding Sel ? 2. Apa yang dimaksud dengan Silia ? 3. Apa itu Flagela ? Tujuan Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas Biologi Sel. Selain itu sebagai bahan pembelajaran untuk saya dan pembacanya kelak dalam menambah informasi dan memperkaya wawasan mengenai materi ini.



BAB II PEMBAHASAN Pengertian Dinding Sel Dinding sel merupakan bagian di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar.Dinding sel mengakibatkan sel tidak bisa bergerak dan berkembang bebas, seperti hal nya sel tumbuhan. Tetapi, hal ini berakibat positif sebab dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.Dinding sel terbuat dari berbagai jenis komponen, tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar tercipta oleh polimer karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel.



Fungsi Dinding Sel Menentukan bentuk sel. Menyokong dan memberi kekuatan secara mekanik (memungkinkan tanaman untuk tumbuh tinggi, dll). Berfungsi untuk mencegah membran sel pecah dalam medium hipotonik atau tekanan turgor.



Mengatur laju dan arah pertumbuhan sel dan juga mengatur isi sel. Bertanggung jawab pada bagian bentuk tumbuhan dan mengontrol morfogenesis tanaman. Mempunyai peran dalam metabolisme. Memberi perlindungan fisik dari serangan serangga dan pathogen. Dinding sel mempunyai fungsi sebagai penyimpanan karbohidrat yang merupakan salah satu komponen dinding sel yang bisa digunakan lagi pada proses metabolisme lainnya Dinding sel sangat penting untuk menghasilkan produk-produk seperti kertas, serat, serat kayu dan sumber energy Berfungsi sebagai tabung untuk trasportasi jarak jauh. Pada aktivitas fisiologis dan biokimia pada dinding sel memiliki fungsi untuk komunikasi antar sel-sel. Struktur Dinding Sel 1.Struktur Dinding sel tumbuhanDinding sel tumbuhan adalah struktur tiga lapis dengan lamela tengah, dinding sel primer, dan dinding sel sekunder. Lamela tengah merupakan lapisan terluar dan membantu dengan persimpangan sel ke sel serta menahan sel yang berdekatan. Lamela tengah bekerja seperti lem atau semen untuk sel-sel tumbuhan sebab mengandung pektin. Selama pembelahan sel, lamela tengah adalah yang pertama terbentuk. Dinding Sel Primer, berkembang saat sel tumbuh, sehingga cenderung tipis dan fleksibel. dinging sel primer terbentuk antara lamela tengah dan membran plasma. Dan terdiri atas mikrofibril selulosa dengan hemiselulosa dan pektin. Lapisan ini memungkinkan sel untuk tumbuh dari waktu ke waktu namun tidak terlalu membatasi pertumbuhan sel. Dinding sel sekunder, memiliki tekstur lebih tebal dan lebih kaku, sehingga memberikan perlindungan lebih untuk tanaman. Itu ada di antara dinding sel primer dan membran plasma. Dinding sel primer sebenarnya membantu menghasilkan dinding sekunder ini setelah sel selesai tumbuh. Dinding sel sekunder terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin.



• Lignin merupakan polimer alkohol aromatik yang memberikan dukungan tambahan untuk tanaman. Dan membantu melindungi tanaman dari serangan serangga atau patogen. Lignin juga membantu pemindahan air dalam sel.



Komponen dinding sel tumbuhan Komponen utama dinding sel tumbuhan ialah selulosa, karbohidrat yang membentuk serat panjang dan memberi dinding sel kekakuannya. Serat selulosa bersatu membentuk bundel yang disebut mikrofibril. Karbohidrat penting lainnya termasuk hemiselulosa, pektin, dan liginin. Karbohidrat ini akan menghasilkan jaringan bersama dengan protein struktural untuk membentuk dinding sel. Sel tumbuhan yang sedang dalam proses pertumbuhan memiliki dinding sel primer, yang tipis. 2.Struktur dinding sel pada jamur Dinding sel pada jamur terdiri dari kitin, yaitu turunan glukosa yang mempunyai kesamaan dalam struktur selulosa. Kitin merupakan molekul yang sama dengan molekul yang dijumpai dalam eksoskeleton kaku pada hewan. seperti krustasea dan serangga. Lapisan kitin memiliki tekstur sangat keras. Dan pada dinding sel jamur juga terdapat glukan (polimer glukosa lainnya) bersama dengan protein dan lipid. Protein yang ada pada dinding sel jamur disebut hidrofobin. Hidrofobin sendiri memiliki fungsi untuk memberikan kekuatan pada sel, membantu untuk mengendalikan pergerakan air yang masuk ke dalam sel, dan membantu sel jamur menempel ke permukaan. Dinding sel pada jamur merupakan lapisan paling luar sel serta mengelilingi membran sel.



3.Struktur dinding sel pada alga Beberapa jenis alga, seperti ganggang hijau, memiliki dinding sel yang strukturnya sama dengan tumbuhan. Ganggang lainnya, seperti ganggang merah dan ganggang coklat, memiliki selulosa serta polisakarida atau fibril lainnya.Kelompok ganggang yang disebut juga dengan diatom memiliki dinding sel yang terdiri dari asam silisik. Di dalam dinding sel alga terdapat molekul penting lainnya, seperti xilan, mannan, dan asam alginat.



4.Struktur dinding sel pada bakteri Dinding sel pada bakteri umumnya tersusun dari peptidoglikan polisakarida yang berpori, jadi molekul kecil dapat melewatinya. Pada bakteri, dinding sel dan membran sel disebut dengan selubung sel. Dinding sel merupakan bagian terpenting guna kelangsungan hidup bakteri, sebab mempunyai fungsi untuk melindungi sel bakteri dari tekanan turgor internal dan mempersiapkan struktur mekanik untuk bakteri, yang bersel tunggal.Bakteri memiliki konsentrasi molekul yang lebih tinggi di dalam jika dibandingkan dengan lingkungan luar, jadi dinding sel pada bakteri bisa menghentikan air mengalir ke dalam sel. Dinding sel pada bakteri mempunyai ketebalan yang beragam yang dapat memungkinkan pewarnaan gram. Pewarnaan gram ini memiliki fungsi untuk identifikasi umum bakteri seperti bakteri dengan dinding sel tipis ialah gram negatif, sedangkan bakteri dengan dinding sel tebal adalah gram positif.



SILIA Pengertian Silia Silia adalah pelengkap pendek, ramping, seperti rambut yang membentang dari permukaan sel. Ini terdapat di hampir semua sel eukariotik. Mereka memainkan peran penting sel dan perkembangan tubuh secara keseluruhan. Silia paling aktif selama perkembangan dan proliferasi siklus sel. Lebar silia kurang dari 1 μm, dan panjangnya bervariasi dari 1-10 μm.Silia (cilia) secara luas dibagi menjadi dua jenis – Motil dan Non-motil. Silia motil atau bergerak terutama terdapat di paruparu, telinga tengah, dan saluran pernapasan. Jenis ini berdenyut secara ritmis. Fungsi silia (silium) adalah menjaga saluran udara bersih dari lendir dan debu, sehingga mudah bernapas bebas dan tanpa iritasi. Mereka juga membantu dalam pergerakan sperma.Silia motil terdiri dari aksonema siliaris, yang dianggap sebagai tulang belakang mikrotubular, mereka memiliki susunan 9 + 2 dari aksonema siliaris dan dikelilingi oleh membran plasma. Dalam pengaturan ini, sembilan pasangan mikrotubulus yang tersusun diatur dalam sebuah lingkaran, sementara dua mikrotubulus yang tidak terpusat hadir di tengah-tengah lingkaran.Lengan ‘dynein‘ yang melekat pada mikrotubulus, bertindak sebagai motor molekul. Cacat pada lengan dynein menyebabkan infertilitas pria, masalah pada saluran pernapasan.Silia non-motil juga disebut sebagai silia primer memainkan peran mereka dalam menerima sinyal dari sel lain atau cairan di dekatnya, dengan bertindak sebagai antena untuk sel. Misalnya di ginjal, silia mengirim sinyal ke sel tentang aliran urin.Bahkan di mata, silia non-motil mendukung transportasi molekul vital dari satu ujung fotoreseptor retina ke ujung lainnya. Silia non-motil memiliki susunan mikrotubular 9 + 0. Silia didefinisikan sebagai organel pendek, juluran filamen hadir pada permukaan membran plasma dari banyak jenis sel. Struktur ini mampu melakukan gerakan getaran yang berfungsi untuk penggerak seluler dan untuk penciptaan arus dalam medium ekstraseluler.Banyak sel ditutupi oleh silia dengan panjang sekitar 10 μm. Secara umum, silia bergerak dengan gerakan yang cukup terkoordinasi dari belakang ke depan. Dengan cara ini, sel bergerak melalui cairan atau cairan bergerak di permukaan sel itu sendiri.Struktur membran yang panjang ini terutama terdiri dari mikrotubulus dan bertanggung jawab untuk pergerakan berbagai jenis sel dalam organisme eukariotik.Silia adalah karakteristik dari kelompok protozoa bersilia. Mereka biasanya hadir dalam eumetazoa (kecuali dalam nematoda dan



arthropoda), di mana mereka umumnya terletak di jaringan epitel membentuk epitel bersilia.



Ciri-ciri silia:  



 















Silia eukariotik dan flagela adalah struktur yang sangat mirip satu sama lain, masing-masing dengan diameter sekitar 0,25 μm. Secara struktural mereka mirip dengan flagela, namun, dalam sel-sel yang menyajikannya, mereka jauh lebih banyak daripada flagela, memiliki penampilan berbulu di permukaan sel. Silia pertama kali bergerak ke bawah dan kemudian secara bertahap meluruskan, memberi kesan gerakan mendayung. Silia bergerak sedemikian rupa sehingga masing-masing sedikit keluar dari ritme dengan tetangga terdekatnya (ritme metakron), menghasilkan aliran cairan konstan pada permukaan sel. Koordinasi ini murni fisik. Kadang-kadang sistem mikrotubulus dan serat yang rumit menyatukan tubuh basal, tetapi tidak terbukti bahwa mereka memainkan peran koordinasi dalam gerakan siliaris. Banyak silia tampaknya tidak berfungsi sebagai struktur bergerak dan telah disebut silia primer. Sebagian besar jaringan hewan memiliki silia primer termasuk sel-sel di saluran telur, neuron, tulang rawan, ektoderm dari ekstremitas yang berkembang, sel-sel hati, saluran kemih, antara lain. Meskipun yang terakhir ini tidak bergerak, diamati bahwa membran ciliary memiliki banyak reseptor dan saluran ion dengan fungsi sensorik.



Contoh Organisme bersilia Silia adalah karakter taksonomi yang penting untuk klasifikasi protozoa. Organisme-organisme yang mekanisme penggerak utamanya adalah melalui silia adalah milik “ciliado atau cilióforos” (Phylum Ciliophora = yang membawa atau menyajikan silia).



Organisme ini mendapatkan nama ini karena permukaan sel ditutupi oleh silia yang berdetak dengan cara berirama yang terkontrol. Dalam kelompok ini pengaturan silia sangat bervariasi dan bahkan beberapa organisme tidak memiliki silia pada orang dewasa, yang hadir pada tahap awal siklus hidup. Ciliata biasanya merupakan protozoa terbesar dengan panjang mulai dari 10 μm hingga 3 mm, dan juga merupakan yang paling kompleks secara struktural dengan berbagai spesialisasi. Silia biasanya disusun dalam baris memanjang dan melintang. Semua ciliata tampaknya memiliki sistem kekerabatan, bahkan mereka yang tidak memiliki silia di beberapa titik. Banyak dari organisme ini hidup bebas dan yang lainnya adalah simbiotik khusus. Struktur silia Silia tumbuh dari tubuh basal yang terkait erat dengan sentriol. Badan basal memiliki struktur yang sama dengan sentriol yang tertanam dalam sentrosom. Badan basal memiliki peran yang jelas dalam pengaturan mikrotubulus aksonem, yang mewakili struktur dasar silia, serta penahan silia ke permukaan sel. Aksonema terdiri dari seperangkat mikrotubulus dan protein terkait. Mikrotubulus ini disusun dan dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menjadi salah satu wahyu yang paling mengejutkan dari mikroskop elektron. Secara umum, mikrotubulus diatur dalam pola “9 + 2” yang khas di mana sepasang mikrotubulus sentral dikelilingi oleh 9 mikrotubulus ganda. Konformasi 9 + 2 ini adalah karakteristik dari semua bentuk silia dari protozoa dengan yang ditemukan pada manusia. Mikrotubulus memanjang terus menerus di sepanjang panjang aksonema, yang biasanya sekitar 10 μm panjang, tetapi dapat mencapai 200 μm di beberapa sel. Masing-masing mikrotubulus ini memiliki polaritas, ujung minus (-) melekat pada “tubuh basal atau kinetosom”. Ciri-ciri mikrotubulus Mikrotubulus aksonema dikaitkan dengan banyak protein, yang diproyeksikan dalam posisi teratur. Beberapa dari mereka berfungsi sebagai tautan silang yang



menyatukan bundel mikrotubulus dan yang lainnya menghasilkan kekuatan untuk menghasilkan gerakan mereka. Pasangan sentral dari mikrotubulus (individu) lengkap. Namun, dua mikrotubulus yang membentuk masing-masing pasangan terluar secara struktural berbeda. Salah satunya disebut tubulus “A” adalah mikrotubulus lengkap yang terdiri dari 13 protofilamen, yang lainnya tidak lengkap (tubulus B) terdiri dari 11 protofilamen yang melekat pada tubulus A. Sembilan pasang mikrotubulus luar ini terhubung satu sama lain dan ke pasangan sentral melalui jembatan radial protein “neksin”. Dua lengan dynein melekat pada masing-masing tubulus “A”, dan aktivitas motorik dari dynein aksonemik silia ini bertanggung jawab atas denyut silia dan struktur lainnya dengan konformasi yang sama dengan flagela.



Gerakan silia Silia dipindahkan oleh fleksi aksonem, yang merupakan bundel mikrotubulus yang kompleks. Cluster silia bergerak dalam gelombang searah. Setiap cilium bergerak dalam bentuk cambuk, cilium sepenuhnya diperpanjang diikuti oleh fase pemulihan dari posisi semula. Pergerakan silia pada dasarnya dihasilkan oleh meluncurnya doublet eksternal mikrotubulus terhadap satu sama lain, didorong oleh aktivitas motorik dynein



aksonemik. Basis dynein mengikat mikrotubulus A dan headgroup terikat pada tubulus B yang berdekatan. Karena nexin di jembatan yang menghubungkan mikrotubulus eksternal axoneme, meluncurnya satu doublet di atas yang lain memaksa mereka untuk menekuk. Yang terakhir sesuai dengan dasar pergerakan silia, proses yang sedikit yang belum diketahui. Selanjutnya, mikrotubulus kembali ke posisi semula, menyebabkan silium pulih kembali. Proses ini memungkinkan silium melengkung dan menghasilkan efek yang, bersama dengan silia lainnya di permukaan, memberikan mobilitas pada sel atau lingkungan sekitarnya.



Fungsi Silia 1- Gerakan Fungsi utama dari silia adalah untuk memindahkan cairan pada permukaan sel atau untuk mendorong sel-sel individu melalui cairan.Gerakan siliaris sangat penting bagi banyak spesies dalam fungsi-fungsi seperti manajemen makanan, reproduksi, ekskresi, dan osmoregulasi (misalnya, dalam sel yang menyala) dan pergerakan cairan dan lendir pada permukaan lapisan sel. epitel.Silia di beberapa protozoa seperti Paramecium bertanggung jawab untuk mobilitas organisme dan menyapu organisme atau partikel ke dalam rongga mulut untuk makan. 2- Bernafas dan makan Pada hewan multiseluler, mereka berfungsi dalam respirasi dan nutrisi, membawa gas pernapasan dan partikel makanan pada permukaan sel di atas air, seperti misalnya pada moluska yang diberi makan melalui penyaringan.Pada mamalia saluran udara dilapisi dengan sel-sel rambut yang mendorong lendir yang mengandung debu dan bakteri ke dalam tenggorokan.Silia juga membantu menyapu telur di sepanjang saluran telur, dan struktur terkait, flagel, mendorong sperma. Struktur-struktur ini sangat jelas dalam tuba falopii di mana mereka memindahkan sel telur ke dalam rongga rahim.Sel-sel rambut yang melapisi saluran pernapasan, yang membersihkannya dari lendir dan debu. Dalam sel epitel yang melapisi saluran pernapasan manusia, sejumlah besar silia (109 / cm2 atau



lebih) menyapu lapisan lendir, bersama dengan partikel debu yang terperangkap dan sel-sel mati, ke dalam mulut, di mana mereka ditelan dan dikeluarkan. Kelainan struktural pada silia Pada manusia, beberapa cacat pewarisan sialiaris dynein menyebabkan apa yang disebut sindrom Karteneger atau sindrom silia imobil. Sindrom ini ditandai dengan sterilitas pada pria karena imobilitas sperma.Selain itu, orang dengan sindrom ini memiliki kerentanan tinggi untuk menderita infeksi paru-paru karena kelumpuhan silia pada saluran pernapasan, yang gagal membersihkan debu dan bakteri yang hidup di sana.Di sisi lain, sindrom ini menyebabkan cacat pada penentuan sumbu kiri-kanan tubuh selama perkembangan embrionik awal. Yang terakhir baru-baru ini ditemukan dan berhubungan dengan lateralitas dan lokasi organ-organ tertentu dalam tubuh.Kondisi lain dari tipe ini dapat terjadi akibat konsumsi heroin selama kehamilan. Bayi baru lahir dapat mengalami distres pernapasan neonatal yang berkepanjangan karena perubahan ultrastructural dari silia axia dalam epitel pernapasan.



FLAGELA Pengertian Flagela Kata flagel adalah bahasa Latin yang memiliki makna kata untuk cambuk.Flagella adalah struktur protein filament yang melekat pada permukaan sel yang digunakan sebagai alat gerak pada makhluk hidup bersel satu. Para ahli biologi memaparkan tiga varietas yang dikenal sebagai flagella ( eukariotik , bakteri , dan archaea ) masing-masing merupakan struktur selular canggih yang memerlukan interaksi dari sistem yang berbeda.Flagella dapat didistribusikan ke berbagai permukaan sel bakteri dalam membedakan pola, baik flagella polar atau peritrichous. Flagella polar yaitu satu atau lebih flagel timbul dari salah satu atau kedua kutub sel. Sedangkan, Flagella peritrichous yaitu flagella yang lateral didistribusikan ke seluruh permukaan sel. Distribusi Flagellar adalah sifat genetis yang berbeda yang kadang – kadang digunakan untuk menandai atau membedakan bakteri. Jenis Flagela Tiga jenis flagella sejauh ini telah dibedakan, bakteri, archaea dan eukariotik. Perbedaan utama antara ketiga jenis adalah sebagai berikut: 1.Bakteri flagella adalah filamen heliks yang berputar seperti sekrup. Mereka menyediakan dua dari beberapa macam motilitas bakteri. 2.Archaeal flagela yang dangkal mirip dengan flagella bakteri, tetapi berbeda dalam banyak rincian dan dianggap non- homolog . 3.Eukariotik flagela - orang-orang dari hewan, tumbuhan, dan protista sel - adalah proyeksi seluler kompleks yang bulu kembali dan sebagainya. Eukariotik flagela diklasifikasikan bersama dengan eukariotik silia motil sebagai undulipodia menekankan peran bergelombang khas mereka embel-embel dalam fungsi seluler atau motility . silia Primer adalah immotile, dan tidak undulipodia, mereka memiliki +0 axoneme berbeda 9 struktural daripada 9 +2 axoneme ditemukan di kedua flagella dan silia undulopodia bergerak. Pengaturan Skema Flagella Spesies yang berbeda bakteri memiliki nomor yang berbeda dan pengaturan dari flagela.bakteri Monotrichous memiliki flagel tunggal (misalnya, Vibrio cholerae ). bakteri Lophotrichous memiliki beberapa flagela yang terletak di tempat yang sama pada permukaan bakteri itu yang bertindak dalam konser untuk drive bakteri dalam satu arah. Dalam banyak kasus, dasar beberapa flagella dikelilingi oleh wilayah khusus dari selaput sel, yang disebut membran kutub .Bakteri



Amphitrichous memiliki flagel tunggal pada masing-masing dua ujung yang berbeda (hanya satu flagel beroperasi pada waktu, yang memungkinkan bakteri untuk membalikkan kursus cepat dengan switching yang flagela aktif).bakteri Peritrichous memiliki flagela memproyeksikan ke segala arah (misalnya, E. coli). Pada beberapa bakteri, seperti bentuk-bentuk yang lebih besar dari Selenomonas , flagela individu yang diorganisir di luar sel tubuh, spiral melilit tentang satu sama lain untuk membentuk struktur tebal disebut " jilid ". bakteri lain, seperti spirochetes , memiliki tipe khusus flagel disebut "filamen aksial" yang terletak di ruang periplasmic , rotasi yang menyebabkan seluruh bakteri untuk bergerak maju dalam seperti gerakan pembuka tutup botol. Ada dua kelompok yang bersaing model asal evolusi dari eukariotik flagel (disebut sebagai silia di bawah ini untuk membedakannya dari mitra bakteri-nya). a.Symbiotic / endosymbiotic / model eksogen Model ini berpendapat beberapa versi gagasan bahwa silia berevolusi dari sebuah simbiosisspirochete yang melekat pada eukariot primitif atau archaebacterium (archaea). Versi modern dari hipotesis pertama kali diusulkan oleh Lynn Margulis .hipotesis, meski sangat baik dipublikasikan, tidak pernah diterima secara luas oleh para pakar,berbeda dengan 'argumen Margulis untuk asal simbiosis mitokondria dan kloroplas. b.Endogen, keturunan langsung model dan autogenous Kontras dengan model simbiosis, model ini berpendapat bahwa silia dikembangkan dari komponen pra-ada dari sitoskeleton eukariotik (yang telah tubulin dan dynein - juga digunakan untuk fungsi lainnya) sebagai perpanjangan dari gelendong mitosis aparat. Koneksi masih bisa dilihat, pertama di awal-bersel eukariota-percabangan berbagai tunggal yang memiliki mikrotubulustubuh basal, dimana mikrotubulus pada satu bentuk mengakhiri seperti kerucut poros sekitar inti, sementara mikrotubulus pada titik akhir lain jauh dari sel dan membentuk silia. Koneksi lebih lanjut adalah bahwa sentriol , terlibat dalam pembentukan gelendong mitosis dalam banyak (tetapi tidak semua) eukariota, adalah homolog untuk silia, dan dalam banyak kasus adalah badan basal dari mana silia tumbuh.



Mengenai asal komponen protein individu, sebuah makalah yang menarik pada evolusi dyneinsmenunjukkan bahwa protein keluarga yang lebih kompleks dynein ciliary memiliki leluhur jelas dalam sitoplasma dynein sederhana (yang itu sendiri telah berkembang dari AAA protein keluarga yang terjadi secara luas di semua,



bakteri archea dan eukariota). Lama kecurigaan bahwa tubulin adalah homolog untuk FtsZ (berdasarkan kesamaan urutan sangat lemah dan beberapa persamaan perilaku) yang dikonfirmasi pada tahun 1998 oleh resolusi independen dari struktur 3-dimensi dari dua protein. a)Bakteri Flagel bakteri ini terdiri dari proteinflagellin .Bentuknya adalah 20 nanometer tabung hampa tebal. Hal ini heliks dan memiliki tikungan tajam di luar membran luar; ini "hook" memungkinkan sumbu helix untuk titik langsung jauh dari sel. poros A berjalan antara kail dan tubuh basal , melewati cincin protein dalam sel membran yang berfungsi sebagai bantalan. Gram-positif organisme memiliki 2 dari cincin tubuh basal, satu di peptidoglikan layer dan satu di membran plasma . Gram negatif organisme memiliki 4 cincin seperti: para cincin L asosiasi dengan lipopolysaccharides , yang cincin P asosiasi dengan peptidoglikan lapisan, cincin M adalah tertanam dalam membran plasma , dan cincin S langsung menempel pada membran plasma. filamen berakhir dengan protein capping. b)Archaeal The archaeal flagela adalah dangkal mirip dengan bakteri (atau eubacterial) flagel, pada tahun 1980 mereka dianggap homolog berdasarkan morfologi kotor dan perilaku.flagela Kedua terdiri dari filamen memperluas luar sel, dan memutar untuk mendorong sel. flagela archaea memiliki struktur unik yang tidak memiliki saluran pusat. Mirip dengan jenis bakteri IV pilins , yang flagellins komponen yang dibuat dengan kelas 3 peptida sinyal dan mereka akan diproses oleh peptidase IV prepilin-seperti jenis enzim. Para flagellins archaeal biasanya dimodifikasi dengan penambahan N-linked glycans yang diperlukan untuk perakitan yang tepat dan / atau fungsi. Penemuan-penemuan pada 1990-an mengungkapkan banyak perbedaan rinci antara flagela archaea dan bakteri; ini termasuk: Bakteri flagella yang bermotor oleh aliran H +ion (atau kadang-kadang Na + ion); flagela archaeal hampir pasti didukung oleh ATP . The torsi motor-yang menghasilkan kekuatan rotasi flagel archaeal belum diidentifikasi.



Eukariotik Eukariotik flagela. 1-axoneme, 2-sel membran, 3-IFT (IntraFlagellar Transportasi), tubuh 4-basal, 5-Cross bagian flagella, 6-Kembar tiga dari mikrotubulus dari basal tubuh. Longitudinal bagian melalui daerah flagela di reinhardtii Chlamydomonas .Pada apeks sel tubuh basal yang adalah situs anchoring untuk flagela sebuah.basal tubuh berasal dari dan memiliki substruktur yang serupa dengan sentriol, dengan sembilan triplet mikrotubulus perifer. a. Struktur Sebuah flagel eukariotik adalah bundel dari sembilan pasang leburan dari mikrotubulusdoublet sekitar dua mikrotubulus tunggal pusat.Apa yang disebut "9 +2" struktur adalah karakteristik inti dari flagel eukariotik disebut axoneme . Di dasar sebuah flagel eukariotik adalah tubuh basal , "blepharoplast" atau kinetosome, yang merupakan pusat pengorganisasian mikrotubulus (MTOC) untuk mikrotubulus flagellar dan sekitar 500 nanometer panjang. basal tubuh secara struktural identik dengan sentriol . flagela ini terbungkus dalam sel membran plasma , sehingga interior flagel dapat diakses sel sitoplasma . b. Mekanisme Setiap doublet luar mikrotubulus 9 meluas sepasang dynein senjata (sebuah "batin" dan "luar" lengan) ke mikrotubulus yang berdekatan; ini lengan dynein bertanggung jawab untuk mengalahkan flagellar, sebagai kekuatan yang dihasilkan oleh lengan menyebabkan doublet mikrotubulus untuk meluncur terhadap satu sama lain dan flagel secara



keseluruhan untuk membungkuk. Lengan ini dynein menghasilkan gaya melalui ATP hidrolisis . Para axoneme flagellar juga mengandung kisi radial , kompleks polipeptida memanjang dari masing-masing mikrotubulus luar doublet 9 terhadap pasangan pusat, dengan "kepala" menghadap ke arah dalam berbicara. radial itu berbicara diduga terlibat dalam pengaturan gerak flagellar, walaupun fungsi eksaknya dan metode tindakan yang belum dipahami. flagella vs Cilia



Perbedaan pola pemukulan terhadap flagel dan silia : Meskipun flagela eukariotik dan dapat bergerak silia yang ultrastructurally identik, pola pemukulan dari dua organel bisa berbeda.Dalam kasus flagela (misalnya ekor sperma) gerakan adalah baling-baling.Sebaliknya, pemukulan silia motil terdiri dari terkoordinasi back-dan-sebagainya bersepeda banyak silia pada permukaan sel. demikian, flagela melayani untuk penggerak sel-sel tunggal (berenang misalnya protozoa dan spermatozoa), dan silia motil untuk pengangkutan cairan (misalnya transportasi lendir oleh sel bersilia diam di trakea).Namun, bulu mata juga digunakan untuk bergerak (melalui cairan) dalam organisme seperti Paramecium . a. Transportasi Intraflagellar Transportasi Intraflagellar (IFT), proses dimana subunit axonemal, reseptor transmembran , dan protein lain bergerak naik dan turun flagel panjang, adalah



penting untuk berfungsinya flagel itu, baik dan sinyal transduksi motilitas. b. Gerak Flagella Dari sini kita telah memiliki flagel sejati.Tapi flagel purba bukanlah alat yang mudah dikendalikan.Gerakan bakteri sepenuhnya acak saat ini.Keacakan ini disebabkan oleh rendahnya bilanganReynolds. Dalam bilangan Reynold sangat rendah, rotasi Brown begitu kuat sehingga mustahil bagi bakteri untuk bergerak lurus. Bahkan sperma manusia seperti yang anda lihat dalam film-film tentang reproduksi, tidaklah seperti itu gerakannya, lurus langsung menuju sel telur.Umumnya sperma tersebut berputar-putar kesana kemari tidak tentu arahnya. Kemampuan bergerak kasar baru muncul setelah itu ketika ukuran bakteri berukuran besar telah ada.Dusenberry (1997) telah menemukan rumus untuk menentukan pilihan gerak aktif atau pasif pada organisme yang hidup dalam bilangan Reynolds rendah.Hasil perhitungannya menunjukkan bakteri yang berbentuk bulat harus memiliki diameter minimal 0.64 mikron untuk dapat mengatasi pergerakan acak.Bakteri sangat kecil tidak berguna memiliki flagel dan ini mengapa bakteri sangat kecil tidak memiliki flagel.Survey yang dilakukan Dusenbery menemukan bahwa genus bakteri terkecil yang memiliki flagel, memiliki diameter 0.8 mikron.Ini artinya di atas batas perhitungannya dan karenanya, sekarang sudah tidak ada lagi bakteri flagel yang berjalan tidak tentu arahnya. Faktor ekonomi energi ini membantu kelangsungan hidup bakteri berflagel. A.Evolusi flagella dan perdebatan Berdasarkan kesamaan dalam struktur dan kesamaan parsial dalam urutan asam amino, secara umum diterima di kalangan ilmuwan bahwa flagel eukariotik dan silia telah berevolusi dari sitoskeleton , sedangkan flagel eubacterial telah berkembang baik dari sistem sekresi tipe III atau dari sekresi lebih kuno sistem dari mana sistem tipe III sekresi telah berevolusi juga. Flagel archaeal mungkin telah berevolusi dari tipe IV pili .Rincian lebih lanjut muncul di bawah Evolution dari flagela . Evolusi jalur didukung oleh Teori Seleksi Alam dan Evolution (lihat: "The dipintal flagel dan Nova Science produksi televisi / PBS dari Intelligent Design pada Trial ) sejak itu diidentifikasi untuk bakteri flagel, dengan demikian, merusak's argumen Behe. Dalam Selain itu, tiga Tipe sekresi sistem, sebuah molekul jarum suntik yang bakteri digunakan untuk menyuntikkan racun ke dalam sel lain, tampaknya merupakan disederhanakan sub-set bakteri's flagel komponen, yang berarti bahwa itu jauh lebih kecil mungkin tak teruraikan kompleks dengan cara yang flagel bakteri bisa sebenarnya berevolusi dari sistem tiga tipe sekresi.



BAB III KESIMPULAN



Dinding Sel berfungsi Menentukan bentuk sel. Menyokong dan memberi kekuatan secara mekanik (memungkinkan tanaman untuk tumbuh tinggi, dll). Berfungsi untuk mencegah membran sel pecah dalam medium hipotonik atau tekanan turgor. Mengatur laju dan arah pertumbuhan sel dan juga mengatur isi sel. Silia berfungsi sebagai alat gerak, pengambil makanan, maupun sebagai penerima rangsangan. Fungsi flagel • Sebagai alat gerak dari prokariot dan eukariot. • Memfasilitasi penggerak dalam organisme. • Membantu mendeteksi perubahan tingkat pH dan suhu. • Membantu eukariota untuk meningkatkan laju reproduksinya.



• Sangat penting untuk mengidentifikasi organisme tertentu. SARAN Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, dan untuk kedepannya penulis akan mencoba lebih baik dan focus dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak serta relevan. Semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai ajang pembelajaran untuk penulis dan para pembaca.



DAFTAR PUSTAKA Champbell. 1992. Biology.4thed.The Benjamin Cummings Pob.Co., Inc.,California. Kimball, J.W. 1983. Biology.5thed. Addison Wesley, Massachusetts. http://en.wikipedia.org/wiki/Flagellum http://science.jrank.org/pages/2725/Flagella.html



http://www.faktailmiah.com/2011/03/05/evolusi-flagella-bakteri.html