Makalah Efek Samping Obat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“EFEK SAMPING OBAT”



D I S U S U N OLEH: NAMA



: NATALINA BR TARIGAN



NIM



: P07525020060



KELAS



: 1B



M. KULIAH



: FARMAKOLOGI



DOSEN PENGAMPU drg.Kirana P.Sihombing.M.Biomed drg.Nelly K.Manurung, M.Kes



JURUSAN KESEHATAN GIGI POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN T.A 2020/2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai “EFEK SAMPING OBAT” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah FARMAKOLOGI. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.



Medan, 14April 2021



Penulis Natalina Br Tarigan



1



DAFTAR ISI Kata Pengantar.....................................................................................................................1 Daftar Isi...............................................................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................3 A. Latar Belakang...........................................................................................................3 B. Rumusan Masalah......................................................................................................3 C. Tujuan Penulisan........................................................................................................3 D. Manfaat.......................................................................................................................3 BAB IITINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................4 A. Definisi Obat Tipe A..................................................................................................4 B. Definisi Obat Tipe B...................................................................................................4 C. Definis Obat Tipe C................................................................................................... 5 D. Definisi Obat Tipe D................................................................................................. 5 BAB III PEMBAHASAN.....................................................................................................7 A. Efek Samping Obat Tipe A........................................................................................7 B. Efek Samping Obat Tipe B........................................................................................8 C. Efek Samping Obat Tipe C........................................................................................9 D. Efek Samping Obat Tipe D......................................................................................10 BAB IV PENUTUP............................................................................................................12 A. Kesimpulan...............................................................................................................12 B. Saran ........................................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................13



2



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat adalah bahan/paduan bahan-bahan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia/hewan, memperelok badan atau bagian badan manusia .Meskipun obat dapat menyembuhkan penyakit, tetapi masih banyak juga orang yang menderita akibat keracunan obat. Oleh sebab itu, obat juga bersifat sebagai obat dan dapat juga bersifat sebagai racun.Keracunan obat dapat mengakibatkan kerusakan pada beberapa fungsi organ. Kerusakan yang umum terjadi pada ginjal (nefrotoksisitas), pada neurotoksisitas, pada hati (hepatotoksisitas), imunotoksisitas, dan pada jantung (kardiotoksisitas). Interaksi obat yang signifikan dapat terjadi jika dua atau lebih obat dikonsumsi secara bersamaan. Interaksi obat dan efek samping obat perlu diperhatikan. Sebuah studi di Amerika menunjukkan bahwa setiap tahun hampir 100.000 orang harus masuk rumah sakit atau harus tinggal di rumah sakit lebih lama daripada seharusnya, bahkan terjadi kasus kematian karena interaksi dan efek samping obat.



B. Rumusan Masalah 1. Apa definisi obattipe A, B, C dan D ? 2. Apaefek samping obat tipe A, B, C dan D? 3. Apa contohobat tipe A, B, C dan D beserta indikasi, kontraindikasinya, nama paten dan generiknya?



C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui definisi obat tipe A, B, C dan D. 2. Untuk mengetahui efek samping obat tipe A, B, C dan D. 3. Untuk mengetahui contoh obat tipe A, B, C dan D beserta indikasikontraindikasi, nama paten dan generiknya.



D. Manfaat



3



Agar mampu menjelaskan definisi obat tipe A, B, C dan D serta mampu menjelaskan efek samping dari obat tersebut beserta dengan contoh obatnya, indikasi, kontradindikasi, nama paten, dan generiknya.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Obat Tipe A Obat tipe adalah



golonganobat yang pada studi (terkontrol) pada kehamilan tidak



menunjukkan resiko bagi janin pada trimester 1 dan trimester berikutnya. Obat dalam kategori ini amat kecil kemungkinannya bagi keselamatan janin.Efek Samping Tipe A adalah efek samping yang sudah terdeteksi saat uji klinik, berkaitan dengan dosis (dose-related) dan timbul berkaitan dengan efek farmakologi (khasiat) dari obat tersebut. Meningkatkan efek samping yang ditimbulkan, secara umum efek samping tipe A ini tidaklah berat. Contohnya penggunaan fenotiasin dapat menimbulkan ekstrapiramidal karena efek anti kolinergiknya, penurunan dosis berkemungkinan dapat menurunkan efek sampingnya. Peningkatan efek farmakologi melebihi normal suatu obat pada dosis terapi yang dianjurkan, seperti bradikardia pada pengguna antagonist beta-adrenoseptor dan perdarahan pada pengguna antikoagulan.Mudah diduga (prediktabilitas tinggi) melalui pengenalan efek farmakologi obat yang bersangkutan, biasanya tergantung pada dosis yang digunakan.Insiden dan mordibitasnya tinggi tetapi umumnya memiliki angka mortalitas yang rendah.Sering timbul akibat perubahan farmakokinetik obat oleh penyakit atau farmakoterapi yang bersamaan. Efek Samping Tipe A bersifat intrinsik, bergantung dari konsentrasi, dosis, serta bahan-bahan kimia



yang



dikandung



oleh



suatu



jenis



obat.Umumnya



merupakan



kelanjutan



khasiat



terapetik.Kejadiannya dapat diprediksi sebelumnya.Insidens tipe ini paling tinggi. Reaksi-reaksi ini dapat diprediksi dalam hal farmakologi primer dan sekunder obat dan biasanya tergantung kepada dosis.Contoh jenis reaksi ini termasuk hipoglikemia dengan hipoglikemi oral dan hipotensi dengan anti-hipertensi.Reaksi ini harus diantisipasi, dan sering bisa dieliminasi dengan mengurangi dosis.Reaksi-reaksi ini dapat diprediksi dalam hal farmakologi primer dan sekunder obat dan biasanya tergantung kepada dosis.Contoh jenis reaksi ini termasuk hipoglikemia dengan hipoglikemi oral dan hipotensi dengan anti-hipertensi.Reaksi ini harus diantisipasi, dan sering bisa dieliminasi dengan mengurangi dosis.



4



B. Definisi Obat Tipe B Obat tipe B adalah golongan obat yang pada studi terhadap sistem reproduksi binatang percobaan tidak menunjukkan resiko bagi janin.Belum ada studi terkontrol pada wanita hamil yang menunjukkan adanya efek samping, kecuali adanya penurunan fertilitas pada kehamilan trimester berikutnya tidak didapatkan bukti adanya resiko. ESO type B (ESO dose Independent) ialah ESO  yang merupakan suatu respon jarang atau tidak umum terjadi dan tidak dapat diduga sebelumnya. Si ESO tipe B tidak berhubungan dengan khasiat farmakologik obat, dan yang terjadi tidak bergantung pada dosis.Reaksi ini lebeh jarang terjadi (dibanding dengan tipe A), tetapi lebih sering bersifat fatal. Reaksi tipe B ini biasanya berat, bahkan sering menyebabkan kematian dan pengurangan dosis tidak bermanfaat untuk mengurangi efek amping.Oleh karene itu, pemberian obat harus segera dihentikan.Reaksi tipe B ini umumnya bersifat imunologik dan dapat timbul sebagai syok anafilakti atau hiperfeleksi maligna. Untuk menghindari dan untuk kewaspadaan kita terhadap reaksi tipe B ini.diperlukan data-gata berisi informasi mengenai ESO yang telah dilaporkan dari pengalaman pemakaian obat, atau dari evaluasi pemakaian obat.



C. Definisi Obat Tipe C Obat tipe C adalah golongan obat yang pada studi terhadap sistem reproduksi binatang percobaan menunjukkan adanya efek samping bagi janin.Sedangkan pada wanita hamil belum adanya studi terkontrol.Obat golongan ini hanya dapat dipergunakan jika manfaatnya lebih besar ketimbang resoki mungkin terjadi pada janin.Reaksi yang terkait dengan penggunaan obat jangka lama, contohnya adalah ketergantungan Benzodiazepine, chloroquine dan analgesik nefropati (kerusakan pada



ginjal).



 Reaksi-reaksi



dapat 



dijelaskan



dengan



baik



dan



kronik



tetapi



dapat



diantisipasi.Benzodiazepine biasanya digunakan untuk gangguan kecemasan, insomnia, gangguan kejang, gangguan suasana hati, gangguan gerakan, intoksikasi (keracunan) dan melepaskan ketergantungan terhadap alkohol dan zat lainnya. Contohnya obta jenis ini adalah aprazoram, bromazepam, clobazam, dan clonazepam. Chloroquine biasanya digunakan



untuk pencegahan



malaria dan sebagai modifikasi obat anti rematik. Obat populer berdasarkan chloroquine adalah Klorokuin FNA, resochin dan Dawaquin.



D. Definisi Obat Tipe D Obat tipe D adalah golongan obat yang menunjukan adanya resiko bagi janin.Pada keadaan khusus obat ini digunakan jika manfaatnya kemungkinan lebih besar dibanding resikonya. 5



Penggunaan obat golongan ini terutama untuk mengatasi keadaan yang mengancam jiwa atau jika tidak ada obat lain yang lebih aman.Efek samping obat tertunda/lambat yang terjadi beberapa tahun setelah terapi seperti karsinogen (penyabab kanker) dan teratogen.Diperkirakan bahwa toksisitas tersebut dihalangi oleh penelitian mutagenisitas praklinis.Penelitian karsinogen untuk senyawa kimia baru perlu dilakukan secara menyeluruh sebelum lisensi produk diberikan. Contohnya efek samping obat diethystilbesterol.Diethystilbesterol  digunakan untuk indikasi vaginatis gonorrheal, vaginatis atrofi, gejala menupause, dan postpartum menyususi penekanan, untuk mencegah pembengkakan payudara.



6



BAB III PEMBAHASAN A. Efek samping obat tipe A Efek samping obat tipe A adalah efek samping yang sudah terdeteksi saat uji klinik, berkaitan dengan dosis (dose-related) dan timbul berkaitan dengan efek farmakologi (khasiat) dari obat tersebut. Meningkatkan efek samping yang ditimbulkan, secara umum efek samping tipe A tidaklah berat. Efek samping obat tipe A bersifat intrinsik, bergantung dari konsentrasi, dosis, serta bahan-bahan kimia yang dikandung oleh suatu jenis obat. Umumnya merupakan kelanjutan khasiat terapetik, kejadian ini dapat diprediksi sebelumnya, tergantung oleh suatu dosis. Obat tipe A mempunyai insidens yang paling tinggi. Contohya jenis reaksi ini termasuk hipoglikemia, hipotensi dengan anti – hipertensi bila dieliminasi dengan mengurangi dosis.Reaksi reaksi ini dapat diprediksi dalam hal farmakologi primer dan sekunder obat dan biasanya tergantung kepada dosis. Contoh obat tipe A yang berkaitan dengan obat gigi yaitu : 1. Walfarin yaitu obat yang digunakan dalam operasi gigi



 Indikasi : untuk mengatasi penggumpalan darah  Kontraindikasi : untuk mencegah penggumpalan darah  Efek samping :kembung,hilang nafsu makan, rambut rontok, nyeri perut, mual  Nama paten generiknya :nama patennya yaitu : Notisil 2, Notisil 5, Rheoxen, Simarc, Walfarin. Sedangkan nama generiknya yaitu : Walfarin 2. Ascorbic Acid yaitu obat yang digunakan vitamin C untuk gigi



7



 Indikasi : untuk membantu mengatasi kekurangan vitamin C dan meningkatkan daya tahan tubuh  Kontraindikasi : untuk mencegah kekurangan vitamin C  Efek samping : Perut kembung, sakit perut, diare, mual,muntah, nyeri ulu hati  Nama paten dan generiknya : nama patennya ; vitamin C sedangkan nama generiknya ; Ascorbic Acid



B. Efek samping obat tipe B ESO type B (ESO dose Independent) ialah ESO  yang merupakan suaturespon jarang atau tidak umum terjadi dan tidak dapat diduga sebelumnya. Si ESO tipe B tidak berhubungan dengan khasiat farmakologik obat, dan yang terjadi tidak bergantung pada dosis.Reaksi ini lebeh jarang terjadi (dibanding dengan tipe A), tetapi lebih sering bersifat fatal.Reaksi tipe B ini biasanya berat, bahkan sering menyebabkan kematian dan pengurangan dosis tidak bermanfaat untuk mengurangi efek amping.Oleh karene itu, pemberian obat harus segera dihentikan.Reaksi tipe B ini umumnya bersifat imunologik dan dapat timbul sebagai syok anafilakti atau hiperfeleksi maligna.Untuk menghindari dan untuk kewaspadaan kita terhadap reaksi tipe Bini.diperlukan data-gata berisi informasi mengenai ESO yang telah dilaporkan dari pengalaman pemakaian obat, atau dari evaluasi pemakaian obat. Contoh obat tipe B yang berkaitan dengan obat gigi yaitu : 1. Penisilin yaitu antiboitik yang digunakan untuk membunuh bakteri penyebab infeksi dan mengatasi sakit gigi yang disebabkan oleh bakteri.



 Indikasi : untuk mengobati berbagai infeksi yang disebakan oleh bakteri dan mikrooragisme  Kontraindikasi : untuk mengatasi pertumbuhan bakteri penyebab infeksi 8



 Efek samping : mual, sakit perut, diare, menggigil, nyeri sendi, gatal atau ruam pada kulit  Nama paten dan generiknya : nama patennya ; Benzathine Benzilipenicilin,  Fenocin, Phenoxymethyl Penicillin, Procaine Benzyl Penicillin, Procaine Penicillin G Meji, Penicillin V sedangkan nama generiknya ; Penicilin. 2. Amoxicilin yaitu obat antibiotik yang digunakan untuk menghentikan pertumbuhan bakteri di gigi.



 Indikasi : untuk mengobati infeksi  Kontraidikasi : untuk mengatsi berbagai jenis infeksi bakteri  Efek samping : mual, muntah, sakit kepala, muncul ruam pada kulit dan diare  Nama paten dan generiknya : nama patennya ; Amoxicilin Trihydrate, Opimox Forte, Broadamox, Kimoxil, Supramox, Dexyclav Forte, Hufanoxil, Erlamoxy, Etamox, Topcillin



C. Efek samping obat tipe C Efek samping obat tipe C ini terkait dengan besar dosis, lama pemberian obat (kumulatif) dan tidak umum terjadi. Efek ini disebabkan oleh penggunaan obat jangka panjang. Penanganan yang dapat dilakukan adalah menurunkan dosis atau menghentikan pemakaian obat yang dapat disertai efek withdrawal. Reaksi yang terkait dengan penggunaan obat jangka lama, contohnya adalah ketergantungan Benzodiazepine, chloroquine  dan analgesik nefropati(kerusakan pada ginjal).  Reaksi-reaksi dapat  dijelaskan dengan baik dan kroniktetapi dapat diantisipasi. Benzodiazepine biasanya digunakan untuk gangguankecemasan, insomnia, gangguan kejang, gangguan suasana hati, gangguangerakan, intoksikasi (keracunan) dan melepaskan ketergantungan terhadap alcohol dan zat lainnya. Contoh obat jenis ini adalah alprazolam,bromazepam, chloridazepoxide, clobazam,  clonazepam,  clorazepate diazepam. Chloroquine biasanya digunakan untuk  pencegahan malaria dan sebagai modifikasi obat anti



rematik. Obat



populer



berbahan



dasarChloroquine adalah Klorokuin FNA, resochin dan



Dawaquin. Contoh obat tipe C yang berkaitan yaitu : 9



1. Benzodiazepin yaitu golongan obat penenang atau sedatif yang digunakan dalam membantu menenangkan pikiran dan melemaskan otot-otot.



 Indikasi : untuk penenang pikiran, unutk mengurangi kecemasan, serangan panik  Kontaindikasi ; untuk mencegah rasa cemas dan serangan panik  Efek samping : pusing, kantuk, mual, mulut kering, linglung, dan konstipasi  Nama paten dan generiknya : nama patennya ; Lorazepam, Clonazepam, Oxazepam sedangkan nama generiknya ; Benzodiazepin 2. Chloroquine yaitu obat yang digunakan untuk mencegah pertumbuhan parasit dala sel darah.



 Indikasi : untuk mengobati malaria  Kontraindikasi : mengaasi pertumbuhan parasit dalam darah dan mencegah malaria  Efek samping : sakit kepala, kram perut, mual, diare, penglihatan kabur dan otot terasa lemah  Nama paten dan generiknya : nama patennya ; Chloroquine, Chloroquine Phosphate, Erlaquin, Malarex, Resochin, Riboquin sedangkan nama generiknya ; Chloroquine



D. Efek samping obat tipe D Efek samping obat tipe D lebih dikaitkan dengan waktu pemakaian obat dan tidak umum terjadi (uncommon). Efeknya terjadi 14 atau terlihat jelas setelah penggunaan obat beberapa waktu. Efek samping obat tipe D ini sering kali tidak terselesaikan sampai tuntas.Efek samping obat



10



tertunda/lambat yang terjadi beberapa tahun setelahterapi seperti karsinogen (penyabab kanker) dan teratogen.Diperkirakan



bahwatoksisitas



tersebut



dihalangi



oleh



penelitian



mutagenisitas



praklinis.Penelitiankarsinogen untuk senyawa kimia baru perlu dilakukan secara menyeluruhsebelum lisensi



produk



diberikan. Contohnya



Diethystilbesterol  digunakan



untuk



efek



samping



obatdiethystilbesterol.



indikasivaginitis gonorrheal, vaginitis atrofi, gejala



enapause dan postpartum menyusuipenekanan untuk mencegah pembengkakan payudara. Contoh obat tipe D yaitu 1. Amikacin yaitu obat antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri dan menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi.



 Indikasi : untuk mengobati infeksi bakteri  Kotraindikasi : untuk menghambat pertubuhan bakteri  Efek samping : mual, muntah, sakit perut, tidah nafsu makan, nyeri bekas suntikan  Nama paten dan generiknya : nama patennya ;  Alostil, Amikacin, Amiosin, Glybotic, Mikaject, Mikasin, Simikan, Verdix sedangkan nama generiknya ; Amikacin 2. Tetracycline yaitu obat untuk mengobati penyakit akitan infeksi bakteri dan menghambat pertumbuhan bakteri.



 Indikasi : untuk mengobati infeksi bakteri  Kontraindikasi : untuk mencegah pertumbuhan dan perkembangan bakteri  Efek samping : mual, kram perut, nyeri ulu hati, pusing, diare, hilang nafsu makan, sakit kepala, rasa tidak nyaman di area rektum



11



 Nama paten dan generiknya : nama patennya ; Conmycin, Novacycline, Samtera, Unicycline, Novabiotic, Itracycline, Tetrasanbe, Super Tetra sedangkan nama generiknya ; Tetracycline



BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Efek samping adalah setiap efek yang tidak dikehendaki yang merugikan ataumembahayakan pasien



(adverse reactions) dari suatu pengobatan.



Efek samping



tidak



mungkin



dihindari/dihilangkan sama sekali, tetapi dapat ditekan atau dicegah seminimal mungkin dengan menghindari faktor-faktor risiko yang sebagian besar sudah diketahui. Efek samping obat dapat dikelompokkan dengan berbagai cara, misalnya berdasarkan ada atau tidaknya hubungan dengan dosis, berdasarkan bentuk-bentuk manifestasi efek samping yang terjadi dan sebagainya.



B. SARAN Dalam pemakaian obat, hendaknya kita perhatikan kontra indikasi dari obat tersebut, untuk mencegah efek samping dari obat yang berlebihan. Dan adapun penangan dari efek samping tersebut disesuaikan dengan efek samping yang ditimbulkan oleh obat yang telah dikonsumsi atau telah masuk ke dalam tubuh.



12



DAFTAR PUSTAKA https://drive.google.com/open?id=1UmY0LXACxHOGRSGJIfzbKlP6aqEO-t6e&authuser=1 https://drive.google.com/open?id=1GTG-roj2EwTdLknY7V-eQxOL1o70DVIY&authuser=1 https://id.scribd.com/doc/61933013/GOLONGAN-OBAT-a-B-C https://e-meso.pom.go.id/web/useruploads/files/reference/5efb0dbc8d7eb_MODUL %20FARMAKOVIGILANS%20BAGI%20TENAGA%20PROFESIONAL %20KESEHATAN.pdf http://www.miftahulmuttaqin.com/2014/11/makalah-kimia-farmasi-efek-samping-obat.html



13



14