Makalah Full Perkandangan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN PERKANDANGAN AYAM BROILER DI PT. SAUD KABUPATEN TANAH LAUT KALIMANTAN SELATAN



Oleh : Hairil Mardiyanto NIS 0017598418 Kelas XI Paket Keahlian Agribisnis Ternak Unggas



SMK NEGERI 1 TAPIN SELATAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2019



HALAMAN PENGESAHAN JUDUL



: MANAJEMEN PERKANDANGAN AYAM BROILER DI PT. SAUD KABUPATEN



NAMA NIS KELAS PROGRAM STUDI KEAHLIAN PAKET KEAHLIAN



TANAH LAUT KALIMANTAN SELATAN : HAIRIL MARDIYANTO



: : : :



0017598418 XI AGRIBISNIS PRODUKSI TERNAK AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS



Makalah ini telah disetujui oleh pembimbing pada tanggal



Juni 2019 di



SMK Negeri 1 Tapin Selatan. Kepala Paket Keahlian ATU



Pembimbing



Misana, S.Pt, M.MA NIP. 19650114 198901 1 002



Misana, S.Pt, M.MA NIP. 19650114 198901 1 002



Mengetahui: Kepala SMKN 1 Tapin Selatan,



Bambang Wicahyono, S.Pt., M.MA NIP. 19620525 199003 1 015



i



KATA PENGANTAR



Puji Syukur dihaturkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah dengan judul “Manajemen Perkandangan Ayam Broiler Di Pt. Saud Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan” merupakan rangkaian kegiatan dari praktik kerja industri yang telah dilaksanakan oleh penulis sejak tanggal 14 Januari 2019 sampai dengan tanggal 29 Mei 2019 di PT. SAUD. Penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya dan tak terhingga kepada: 1. Bapak Bambang Wicahyono S.Pt., M,MA, selaku kepala SMKN 1 Tapin Selatan 2. Bapak Joko, selaku pimpinan perusahaan yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan. 3. Bapak Tarlan, selaku pembimbing di perusahaan yang telah membimbing dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. 4. Bapak, Misana, S.Pt, M.MA, selaku kepala paket keahlian ATU yang telah memberikan dukungan dan arahan kepada penulis. 5. Bapak Sukamdi, S.Pt, yang telah membimbing dengan penuh kesabaran dan motivasi. 6. Bapak dan Ibu guru program keahlian Agribisnis Ternak Unggas yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis. 7. Serta teman-teman yang membantu terselesainya makalah ini. Akhirnya, Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis sendiri. Tapin Selatan, Penulis,



ii



Juni 2019



DAFTAR ISI



halaman HALAMAN PENGESAHAN......................................................................



i



KATA PENGANTAR.................................................................................



ii



DAFTAR ISI................................................................................................



iii



BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.............................................................................



1



1.2. Tujuan..........................................................................................



1



1.3. Batasan Masalah..........................................................................



2



BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kandang.....................................................................



3



2.2 Lokasi Kandang...........................................................................



3



2.3 Konstruksi Kandang....................................................................



4



2.4 Tipe Kandang..............................................................................



4



BAB III PEMBAHASAN 3.1 Persyaratan Pembuatan Kandang................................................



7



3.2 Memilih Lokasi Kandang............................................................



7



3.3 Pembuatan Konstruksi Kandang.................................................



10



3.4 Pemilihan Tipe Kandang.............................................................



12



3.5 Kepadatan Kandang.....................................................................



14



3.6 Persiapan Kandang dan Peralatan...............................................



14



BAB IV. PENUTUP 4.1 Kesimpulan..................................................................................



16



4.2 Saran............................................................................................



16



DAFTAR PUSTAKA..................................................................................



17



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Manajemen perkandangan merupakan salah satu factor penting penentu



keberhasilan dalam usaha pemeliharaan ayam broiler. Hal ini dikarenakan kandang adalah tempat tinggal ayam dalam melakukan semua aktivitas selama hidupnya (makan, minum dan tumbuh). Kandang berperan penting dalam memberikan kenyamanan pada ayam broiler yang dipelihara agar dapat tumbuh dengan baik dan mampu berproduksi secara optimal. Pada prinsipnya, kandang yang baik adalah kandang yang dapat memberikan kenyamanan bagi ayam broiler, mudah dalam tata laksana, dapat memberikan produksi yang optimal serta memenuhi persyaratan kesehatan. Kandang merupakan investasi (modal tetap) yang cukup besar nilainya dalam usaha pemeliharaan ayam broiler. Maka sebisa mungkin sejak awal, kesalahan-kesalahan dalam pembangunan kandang dihindarkan agar tidak terjadi masalah seperti pengeluaran biaya perbaikan kandang yang seharusnya dapat diantisipasi dari awal. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan saat akan membangun kandang ayam broiler termasuk perlengkapannya. Perhitungan ekonomi selalu lebih dulu menjadi bahan pertimbangan, misalnya bahan-bahan yang tersedia, biaya perawatan setelah dibangun, dan umur bangunan juga menjadi pertimbangan yang penting. Selain factor ekonomi, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan kandang adalah pemilihan tempat atau lokasi untuk mendirikan kandang, ketersedian air dan udara segar serta konstruksi atau bentuk kandang itu sendiri. Pada makalah ini akan dibahas tentang manejemen perkandangan pada ayam broiler dan prosedur kerjanya.



1.2



Tujuan Adapun tujuan penulis mengangkat judul “Manajemen Perkandangan Ayam



Broiler Di Pt. SAUD 1 Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan” Adalah sebagai berikut :



1



1.



Mengetahui dan mempelajari prinsip manajemen perkandangan ayam yang baik dalam pemeliharaan ayam broiler.



2. 1.3



Menyelesaikan tugas makalah pasca prakerin.



Batasan Masalah Penulis hanya membahas seputar memanajemen sistem perkandangan ayam



broiler saja. Permasalahan yang penulis paparkan dalam pembahasan meliputi berdasarkan kegiatan yang penulis lakukan selama mengikuti Praktik Kerja Industri di PT. SAUD.



2



BAB II LANDASAN TEORI



2.1 Pengertian Kandang Kandang merupakan unsur penting dalam usaha peternakan ayam. Kandang dipergunakan mulai dari awal hingga masa berproduksi. Pada prinsipnya, kandang yang baik adalah kandang yang sederhana, biaya pembuatan murah, dan memenuhi persyaratan teknis. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang adalah: bentuk kandang dan kondisi tempat yang tersedia, keadaan tanah yang akan dipergunakan, biaya yang tersedia dan bahannya. Sedangkan fungsi kandang antara lain: untuk berlindung dari panas dan hujan, dan untuk mempermudah tata laksana dan untuk melindungi bahaya atau gangguan dari luar (predator). Kandang adalah salah satu kebutuhan penting dalam bisinis peternakan. Fungsi utama kandang adalah untuk menjaga ternak tidak berkeliaran dan memudahkan pemantauan serta perawatan ternak. Terdapat banyak sekali kandang, baik berdasarkan tipe maupun bahan yang



digunakan



untuk



membuat



kandang



tersebut,



sedangkan



penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan, secara langsung kandang mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil peternakan. Kandang yang fungsional akan memnambah pendapatan bagi peternak. Kandang termasuk peralatannya merupakan salah satu sarana fundamental yang secara langsung terut serta menentukan suskses tidaknya suatu usaha peternakan. Oleh karena itu kondisi kandang harus diperhatikan dengan baik yang memacu pada prinsip ideal yang senantiasa memberi perhatian pada temperatur lingkungan, kelembaban udara dan sirkulasi atau pertukaran udara



2.2 Lokasi Kandang Kandang yang baik yang sesuai untuk peternakan ayam harus terletak di lokasi yang lebih tinggi dari tempat sekitarnya, arah kandang



3



menghadap ke barat-timur, dan dipisahkan dari percampuran orang, predator maupun unggas lain. Lokasi kandang harus jauh dari pemukiman penduduk, memiliki sumber air yang cukup terutama pada musim kemarau, bebas dari penghalang sehingga udara bebas keluar masuk, serta lokasi harus memiliki akses jalan, listrik dan telepon.



2.3 Konstruksi Kandang Konstruksi kandang yang baik terdiri dari beberapa bagian, yaitu:  a.



Atap Atap kandang diusahakan menggunakan genting, karena tidak mudah



menyerap panas yang bisa mengakibatkan temperatur di dalam kandang menjadi tinggi. Kemudian bentuk atap yang biasa digunakanadalah atap muka dua dengan lubang angin (sistem monitor) dan atap tunggal denga lubang udara (sistem semi monitor). b.



Dinding Dinding kandang biasa dibuat dengan menggunakan bahan bambu,



dan atau kawat. Celah celah pada dinding kandang hendaknya tidak dapat diterobos binatang pengganggu maupun predator.  c.



Ventilasi Ventilasi diusahakan dibuat sebaik mungkin, sehingga akan terjadi



perputaran udara di kandang, yaitu udara kotor didalam kandang akan keluar dengan mudah, dan digantikan dengan udara segar dari luar kandang. d.



Cahaya matahari Hal ini juga diusahakan, karena cahaya matahari dapat menghambat



pertumbuhan bibit penyakit, dan merupakan provitamin d.



2.4 Tipe Kandang Tipe kandang ayam Broiler ada dua, yaitu bentuk panggung dan tanpa panggung (litter). Tipe panggung lantai kandang lebih bersih karena kotoran langsung jatuh ke tanah, tidak memerlukan alas kandang sehingga pengelolaan lebih efisien, tetapi biaya pembuatan kandang lebih besar. Tipe litter lebih banyak dipakai peternak, karena lebih mudah dibuat dan



4



lebih murah. Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari pakan seluruhnya untuk pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh. Kepadatan kandang yang ideal untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m2, lebih dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari pada umur dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress, pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit. Umumnya peternak ayam broiler di Indonesia menjalankan usaha pemeliharaan menggunakan kandang sistem all in all out dengan litter atau dikenal dengan sistem postal. Disatu sisi sistem ini selain memberi keuntungan



bagi



bternak



dalam



pengelolaan



secara



finansial



menguntungkan dan disisi lain menimbulkan masalah baru. Ini berkaitan dengan keterbatasan litter menyerap air feses sehingga litter menjadi basah dan meggumpal. Karena kandang menggunakan litter, maka dalam memilih litter harus baik. Ciri-ciri litter yang baik yaitu dapat menyerap air sehingga kandang tidak becek, bahan-bahan litter meganding vitamin B12 yang baik untuk pertubuhan. Bentuk kandang sebenarnya dapat dibangun sesuai selera dan kebutuhan peternak. Kandang yang biasa dipergunakan antara lain : a.



Kandang Ren Kandang yang mempunyai halaman pengumbaran sehingga ayam



dapat bergerak dengan bebas. Sistem kandang ini mempunyai dua bagian, yaitu bagian kandang utama dan umbaran. Keuntungan sistem ren adalah ayam akan mendapat cahaya matahari lebih, dan ayam bisa mendapatkan tambahan pakan dari bagian umbaran. Kerugiannya antara lain penyakit akan dapat menyebar secara cepat dan ayam yang produktif dan yang kurang produktif sulit dibedakan.  b.



Kandang Cage Bangunan kandang berbentuk sangkar berderet menyerupai batere dan



alasnya dibuat berlubang (bercelah). Keuntungan sistem ini adalah tingkat produksi individual dan kesehatan masing-masing terkontrol, memudahkan



5



tata laksana, penyebaran penyakit tidak mudah. Kelemahan sistem ini adalahbiaya pembuatan semakin tinggi, ayam dapat kekurangan mineral, sering banyak lalat. c.



Kandang Litter Merupakan kandang yang menggunakan litter sebagai alas kandang.



Keuntungan sistem ini adalah biaya relatif rendah,menghilangkan bau kotoran,jika



litter



kering,



pembuangan



kotoran



lebih



mudah.



Kekurangannya adalah penyeberan penyakit lebih mudah, pengawasan kesehatan lewat kotoran sulit diamati d.



Kandang Panggung Sistem ini biasanya dibuat diatas kolam ikan Bahan yang biasa



digunakan untuk alas lantai adalah bambu yang dipasang secara berderet agar ayam tidak terperosok. Kelebihannya adalah sisa pakan dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan, penyebaran penyakit relatif rendah. Kekurangannya jika jarak pemasangan bambu unutk alas terlalu lebar,akan dapat mengakibatkan ayam terperosok,biaya pembuatan relatif mahal.



6



BAB III PEMBAHASAN 3.1



Persyaratan Pembuatan Kandang Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha pemeliharaan ayam broiler meliputi;



1.



Temperatur berkisar antara 32,2 - 35°C



2.



Kelembaban berkisar antara 60 - 70%,



3.



Penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada



4.



Tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang



5.



Model kandang disesuaikan dengan umur ayam, untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang bateray.



6.



Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama.



3.2 Memilih Lokasi Kandang Sebelum memutuskan membangun kandang, terlebih dahulu perlu mencari lokasi yang tepat. Lokasi yang dipilih untuk peternakan harus strategis dan dekat dengan pemasaran. Selain itu, kandang yang nyaman harus berada di lokasi yang nyaman pula. Lahan yang digunakan untuk peternakan sebaiknya adalah lahan yang kurang produktif, seperti tanah pertanian kering, tegalan, atau sawah tadah hujan namun memiliki persyaratan baik teknis untuk peternakan broiler. Pedoman memilih lokasi adalah sebagai berikut: 



Terdapat sumber air yang baik dan memadai Air merupakan kebutuhan pertama yang harus terpenuhi dalam lokasi



kandang. Peranan air sangat vital bagi produktivitas ayam. Selain untuk memenuhi kebutuhan minum ayam, air juga berguna untuk mencuci



7



kandang dan peralatan baik pada masa pemeliharaan atau saat pembersihan kandang (persiapan kandang). Sumber air yang ada juga harus menjamin ketersediaan sepanjang tahun karena kekurangan air akan mengganggu produktivitas ternak. Selain itu, air juga harus memiliki kualitas yang sesuai untuk kebutuhan ayam baik secara fisik, kimia dan biologis. Jika air tanah yang ada ternyata memiliki kualitas yang kurang memenuhi secara fisik, kimia dan biologis, tetapi lokasi lahan baik secara teknis, maka perlu adanya pegolahan air agar air memiliki kualitas yang dikehendaki. Kini sudah banyak alat dipasaran yang bisa mengolah air agar memenuhi persyaratan kualitas yang diinginkan baik fisik, kimia, dan biologis. Secara umum, prinsip kerjanya seperti alat pada air isi ulang. Namun, jika memungkinkan bisa saja menggunakan sumber air dari pdam sehingga praktis langsung bisa digunakan. Baik pengolahan maupun menggunakan sumber air pdam tentunya membutuhkan tambahan biaya. 



Dekat dengan pemasaran Lokasi



yang



dekat



dengan



pemasaran



mempunyai



berbagai



keuntungan antara lain harga jual lebih tinggi, biaya transport lebih rendah dan biasanya lebih disukai customer. Hal ini berarti proses panen bisa lebih cepat dan memudahkan peternak dalam menerapkan sistem all in all out. 



Akses jalan mudah Akses jalan yang mudah diperlukan untuk memperlancar proses



panen, pengiriman doc, ovk, pakan maupun segala sesuatu yang dibutuhkan dalam peternakan. Jalan harus kuat dan bisa dilalui kendaraan kengan kapasitas minimal 8 ton. Jika kandang jauh dari jalan raya, harus diusahakan dibuat jalan tersendiri menuju lokasi kandang. 



Jauh dari lokasi pencemaran dan peternakan lain Maksudnya adalah pilihlah lokasi yang masih steril dari berbagai



penyakit unggas. Hindari membangun atau menyewa kandang dilokasi yang sering terjangkit kasus penyakit. Penyakit. Lokasi yang sudah padat dengan peternakan biasanya relatif rawan penyakit ternak. Untuk itu, usahakan lokasi kandang jauh dari lokasi peternakan lain seperti broiler, puyuh, itik,



8



ayam kampung dll.. Hal ini, untuk menghindari penularan penyakit dari satu peternakan ke peternakan lain karena chick in dan umur tidak seragam sehingga siklus penyakit tidak terputus.  Jika memungkinkan, jarak dengan peternakan lain adalah 1 km, jika tidak memungkinkan maka bioscurity harus diperketat. 



Jauh dari pemukiman penduduk Pemilihan lokasi peternakan yang jauh dari pemukiman adalah untuk



menghindari protes dari masyarakat akibat kegiatan peternakan seperti bau kotoran, debu dan lalulalang kendaraan yang membawa sapronak serta saat panen. Selain itu, juga untuk menghindari lalu lalang ternak peliharaan penduduk seperti ayam kampung yang bisa mendatangkan penyakit. Namun, realita di lapangan terkadang kandang berada dilokasi pemukiman penduduk. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan peternak kepada warga misalnya dengan memberikan dana sosial untuk kegiatan pemuda, kegiatan keagamaan dll. Untuk menghindari lalulintas orang, kendaraan dan hewan piaraan kandang harus dilengkapi dengan pagar keliling dan diterapkan bioscurity yang baik. 



Kondisi dan struktur tanah Kondisi dan struktur tanah berhubungan dengan keamanan, sirkulasi



udara, drainase dan kelembaban kandang. Lahan yang digunakan untuk lokasi kandang diusahakan rata. Tanah yang rata memungkinkan angin bertiup dengan lancar sehingga mampu memberikan sirkulasi udara yang baik bagi kandang. Sirkulasi udara yang baik sangat dibutuhkan untuk membuang zat-zat berbahaya yang dihasilkan baik dari kotoran ayam maupun dari pemanas (brooder) seperti amoniak, h2s dan co2 yang dapat memicu



terjadinya



penyakit



pernafasan



seperti



crd.



Crd bersifat



imunosupresif (menurunkan kekebalan) sehingga bisa memicu munculnya penyakit lain seperti collibasilosis, nd dan sebagainya. Selain itu, sirkulasi udara yang baik akan menjamin suplay O2 yang dibutuhkan ternak serta mengurangi kelembaban kandang. Namun, bukan berarti tanah yang berbukit tidak bisa digunakan. Lahan dengan struktur tanah berbukit bisa saja digunakan sebagai lokasi



9



kandang asalkan memenuhi kriteria tidak rawan longsor dan pembuatan kandang harus memenuhi syarat teknis. Misalnya jika tanah bergawir, maka jarak gawir dari kandang minimal 8 meter agar percikan air hujan tidak masuk ke kandang, lebar kandang maksimal 6 meter  dan tidak ada tanaman yang tinggi untuk memperlancar sirkulasi udara dan mengurangi kelembaban kandang, drainase harus baik untuk menghindari genangan air, dan tetap memperhatikan arah kandang membujur timur – barat agar intensitas matahari cukup. 



Memungkinkan untuk pengembangan Hal yang tidak kalah penting dalam menentukan lokasi peternakan



adalah lahan tersebut masih memungkinkan untuk perluasan kandang. Hal ini diperlukan jika suatu saat usaha berkembang dengan baik bisa menambah populasi sehingga lokasi peternakan mengomplek untuk memudahkan pengawasan (kontrol), mempermudah panen dan menekan biaya transportasi. 3.3



Pembuatan Konstruksi Kandang Bentuk kandang memiliki banyak model dengan biaya pembuatan yang juga bervariasi, tergantung jenis kandangnya. Konstruksi kandang harus disesuaikan dengan keadaan lokasi dan modal yang dimiliki. Berikut adalah gambaran yang bisa dijadikan acuan dalam membuat kandang. Prinsip dalam pembuatan kandang adalah kuat/kokoh, murah dan mampu memberikan kenyamanan pada ayam. Kekuatan kandang harus diperhitungkan dalam pembuatan kandang karena berkenaan dengan keselamatan ayam dan pekerja kandang. Kandang harus bisa kuat (kokoh) terhadap terpaan angin, dan mampu menahan beban ayam. Untuk itu perlu diperhatikan konstruksinya agar kokoh dan tidak mudah ambruk. Disamping kuat, pembangunan kadang diusahakan murah, namun bukan berarti murahan. Artinya pembangunan kandang hendaknya menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan di daerah setempat tanpa mengurangi kekuatan kandang karena setelah kandang terbangun dan digunakan, diperlukan perawatan secara berkala agar kandang tetap awet.



10



Jika menggunakan bahan yang murah dan mudah di dapat, maka akan memperingan biaya perawatan kandang. Faktor terpenting dalam memilih atau membuat kandang adalah memperhatikan segi kenyamanan ayam. Kandang yang nyaman akan mendukung pertumbuhan ayam. Dengan demikian, berkenaan dengan konstruksi kandang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan : 1.



Atap ; mengunakan atap monitor. Atap monitor sangat bagus untuk digunakan karena pertukaran udara lebih lancar sehingga pembuangan gas beracun seperti H2S, NH3 dan CO2 bisa lebih maksimal;



2.



Tinggi dinding minimal 1,8 m untuk kandang postal tunggal. Untuk kandang tingkat, tinggi dinding bawah minimal 2 m dan tinggi dinding atas minimal 1,7 m;



3.



Lebar kandang maksimal 8 meter. Namun, untuk kandang tingkat lebar kandang maksimal 7 m.  Jika kandang dekat gawir (terhalang tebing) lebar maksimal 6 m dengan jarak minimal kandang dari gawir (tebing) 8 m. Usahakan, tinggi tebing jangan melebihi ½ tinggi kandang dengan drainase yang baik.



4.



Jarak antar kandang minimal satu lebar kandang (8 meter), diukur dari bagian terluar kandang



5.



Dinding kandang bisa menggunakan bambu atau kawat dan tiang harus kokoh bisa dari bambu, kayu, atau cor. 



2.



Kemiringan atap baik, antara 30-45 Derajat. Prinsipnya air bisa cepat turun dan tidak menggenang.



3.



Arah kandang membujur barat timur agar kandang mendapatkan sinar matahari yang cukup tetapi tidak langsung mengenai ayam. Jika matahari terlalu banyak masuk ke dalam kandang maka suhu kandang menjadi tinggi serta akan menyebabkan “kepadatan semu”. Kepadatan semu adalah kondisi ayam yang mengumpul disalah satu sisi kandang yang tidak terkena matahari langsung. Kondisi ini biasanya terjadi pada pagi dan sore hari ketika matahari masuk ke dalam kandang. Akibat dari kepadatan semu adalah suhu dan gas beracun disalah satu sisi meningkat karena kepadatan menjadi tinggi dan distribusi tempat



11



pakan dan minum menjadi tidak seimbang, akibatnya konsumsi pakan menjadi menurun dan tidak merata sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan kesehatan ternak. 4.



Bahan atap bisa dari asbes, genting, seng, ijuk/rumbia, atau aluminium foil. Pilihan atap disesuaikan dengan lokasi kandang (suhu dan kelembaban), ketersediaan bahan, dan ketersediaan dana.



3.4



Pemilihan Tipe Kandang Berdasarkan tipenya, kandang ayam broiler dapat ditentukan menjadi 3 tipe kandang, yaitu : 1.



Kandang Postal (Litter) kandang dengan tipe litter adalah suatu tipe kandang pemeliharaan



ayam broiler dengan lantai kandangnya ditutup oleh bahan penutup lantai seperti sekam padi, serutan gergaji, tongkol jagung, jerami padi yang dipotong-potong, serta dapat digunakan kapur mati yang penggunaannya dicampurkan dengan bahan litter. Litter yang baik harus dapat memenuhi beberapa kriteria yakni : memiliki daya serap yang tinggi, lembut sehingga tidak



menyebabkan



kerusakan



dada,



mempertahankan



kehangatan,



menyerap panas, dan menyeragamkan temperatur dalam kandang. Bahan litter yang efektif adalah bersifat daya serap air (absorben) tinggi, bebas debu, sukar untuk dimakan ayam, tidak beracun, murah, mudah diangkut dan diganti, serta tersedia melimpah. Litter harus menimbulkan kenyamanan bagi unggas dan terbebas dari parasit dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada unggas. Pengawasan terhadap kualitas litter sangat penting untuk kesuksesan manajemen perkandangan unggas. Kesalahan manajemen tempat minum atau karena ventilasi kandang yang buruk adalah penyebab utama meningkatnya kelembaban litter yang pada akhirnya adalah terjadinya akumulasi ammonia. Kandang litter juga memiliki kelebihan yaitu: pertama dapat memberikan hasil yang memuaskan, baik kuantitas (bobot badan) maupun kualitas daging, kedua dapat menghindarkan ternak ayam menderita lepuh dada atau pembengkakan tulang dada (Breast Blister), memudahkan didalam pengelolaan yakni seperti pembersihan dan pembuangan kotoran, serta dapat menghemat tenaga kerja.



12



2.



Kandang Panggung Broiler yang dipelihara pada kandang panggung memiliki bobot badan



yang lebih rendah tetapi konversi pakan yang lebih baik dibandingkan broiler yang dipelihara di atas lantai sekam. Menyatakan bahwa terjadi penurunan pertambahan berat badan ayam broiler yang dipelihara pada lantai kawat setelah berumur 5 - 6 minggu dibanding broiler yang dipelihara pada lantai sekam, Hal ini terjadi karena semakin tinggi bobot badan ayam gesekan antara tubuh dengan kawat semakin tinggi yang mungkin menyebabkan stress bagi ayam yang dipelihara di atas lantai kawat. Masalah pada kaki menyebabkan turunnya produksi pada ayam petelur. Kejadian lepuh dada broiler pada kandang panggung dua kali lebih banyak dibanding pada lantai litter. Keunggulan dari kandang panggung yaitu memiliki ventilasi yang sangat baik bagi ayam di dalamnya, sebab udara bertiup melalui seluruh bagian tubuh ayam. Keuntungan lain dari penggunaan kandang panggung adalah kemudahan dalam mekanisme kandang, tidak diperlukan biaya untuk pembelian litter dan mengurangi kontak ayam dengan feses. 3.5



Kepadatan Kandang Kepadatan kandang berhubungan langsung dengan ketersediaan oksigen



bagi ayam untuk memberikan hasil yang lebih optimal. Menghadapi perubahan cuaca yang terus berubah-ubah, ayam sangat memerlukan daya tahan tubuh yang kuat. Daya tahan tubuh atau kekebalan imunitas ada yang berasal dari induk dan ada yang didapat secara perolehan. Daya tahan akan optimal apabila stres atau faktor pengganggu dapat diminimalkan. Sementara itu, hasil rekayasa genetika yang sistematis dan terus menerus dilakukan memaksa tubuh broiler modern berkembang ekstra guna menghasilkan performa yang optimal. Perkembangan tubuh broiler modern yang pesat semestinya diimbangi dengan perbaikan kualitas dan pola feeding, perbaikan manajemen serta kualitas kondisi lingkungan. Perbaikan kondisi linkungan yan dapat dilakukan meliputi ketersediaan oksigen (O2), kestabilan suhu, kelembaban serta ventilasi yang baik. Pada kenyataannya, kondisi faktor lingkungan sangat fluktuatif, karena itu dibutuhkan terobosan –



13



terobosan terbaru untuk menyiasati pengaruh lingkungan dalam upaya memaksimalkan hasil produksi. Salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan sebelum pemeliharaan broiler adalah rencana kepadatan ayam (density) yang akan diisi sesuai dengan kapasitas kandang yang ada serta kondisi ventilasi udaranya. Hal ini berhubungan dengan ketersediaan oksigen bagi ayam untuk meperoleh hasil yang lebih optimal. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan kepadatan ayam yang akan dipelihara antara lain : 1.



Tipe Kandang (Opened House atau Closed House) ; tipe kandang tertutup (Closed House) tentu saja akam menampung ayam lebih banyak dibandingkan tipe kandang terbuka (Opened House)



2.



Tipe Pemeliharaan (Postal atau Panggung) ; kandang panggung akan memuat ayam lebih padat dari kandang postal. Hal ini mengingat ketersediaan oksigen dan vemtilasi udara terutama setelah ayam besar.



3.



Peralatan Yang Dipakai (Otomatis atau Manual) ; kandang yang menggunakan peralatan tempat pakan dan minum yang otomatis akan mamiliki daya tampung lebih besar dibandingkan dengan kandang yang menggunakan tempat pakan dan minim manual. Pasalnya, tempat pakan manual seperti tabung feeder banyak memakan tempat sehingga luas kandang menjadi berkurang.



3.6



Persiapan Kandang dan Peralatan Persiapan kandang membutuhkan waktu yang relatif lama karena kandang



dibersihkan dan diistirahatkan, yang dilakukan agar siklus penyakit terputus sebelum pemeliharaan ayam dimulai. Tahapan persiapan kandang yang harus dilakukan adalah : 1.



Penyemprotan kandang dengan obat kutu.



2.



Pengangkatan litter bekas.



3.



Penyemprotan kandang dengan obat kutu kembali.



4.



Pencucian kandang dengan air dan deterjen.



5.



Perbaikan fisik kandang.



6.



Penyemprotan dengan long life dosis 2,5 ml/l air.



14



7.



Pemasangan chick guard dan gasolek.



8.



Fumigasi dengan tiga kali kekuatan.



9.



Sekam ditabur ke dalam chick guard dan difumigasi dengan cypper killer 3g/ 2 l air.



10.



Peralatan yang digunakan pada periode starter yaitu tempat pakan, tempat minum, koran sebagai alas, alat pemanas (gasolek) dan chick guard (lingkar pembatas). Peralatan harus dalam keadaan bersih agar anak ayam terhindar dari penyakit. Dalam chick guard (lingkar pembatas) dipasang sebuah gasolek



pada ketinggian 1,0-1,2 m dengan kemiringan 45°. Kapasitas satu chick guard untuk 500-750 ekor. Empat jam sebelum DOC datang, pemanas sudah dinyalakan sehingga pada saat DOC datang suhu sudah stabil yaitu 35°C. Tempat pakan dan minum diletakkan di dalam chick guard yang telah dialasi Koran. Tempat pakan yang digunakan yaitu feeder tray dan tempat minum berbentuk galon. Tempat pakan dan tempat minum disusun secara selang-seling dan melingkar mengikuti chick guard. Air minum yang digunakan air dengan campuran gula 5 g/l air.



15



BAB IV PENUTUP 4.1



Kesimpulan Berdasarkan hasil yang didapat dalam Praktek Kerja Industri di PT. SAUD



dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1.



Manajemen perkandangan sangat penting bagi peternak ayam karena sebagai penentu keberhasilan dalam usaha pemeliharaan ayam broiler.



2.



Pemilihan lokasi kandang yang tepat sangat penting karena Lokasi yang dipilih untuk peternakan harus strategis dan dekat dengan pemasaran demi kenyaman bersama dalam memperoleh keberhasilan.



3.



Persiapan kandang membutuhkan waktu yang relatif lama karena kandang dibersihkan dan diistirahatkan terlebih dahulu, hal ini dilakukan agar siklus penyakit terputus sebelum pemeliharaan ayam dimulai.



4.2



Saran Dari uraian dan pembahasan serta kesimpulan yang diambil terkait dengan



“Manajemen Perkandangan Ayam Broiler Di Pt. SAUD Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan” penulis memberikan sumbang saran sebagai berikut : 1.



Bagi peternak ayam pedaging disarankan agar mau memahami/ mempelajari dengan cermat tentang manajemen perkandangan agar hasil yang didapat memuaskan.



2.



Perhitungan budget dalam persiapan perkandangan ayam yang tepat akan



berdampak



pada



keberhasilan



menguntungkan.



16



berternak



ayam



yang



DAFTAR PUSTAKA



Sawaludin. Oktober 05, 2017. “MAKALAH manajemen perkandangan yang baik”. http://laporanspt.blogspot.com/2017/10/makalahmanajemen-perkandangan-ayam.html. Di akses 10 Juni 2019 jam 20:10 Mitra Peternakan Sejahtera. 2017. “Persiapan Kandang dan peralatan Ayam Broiler”. https://mitrapeternakan.com/persiapan-kandang-danperalatan-ayam-broiler/. Diakses 10 Juni 2019 jam 20:13 Pertanianku. October 19, 2015. “Persiapan kandang Ayam”. https://www.pertanianku.com/persiapan-kandang-ayam/. Diakses 10 Juni 2019 jam 20:15



17