11 0 2 MB
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2
KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucakan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas selesainya penulisan makalah kami yang mengulas tentang bagaimana upaya perbaikan dalam meningkatkan kualitas kesehatan bagi karyawan dengan
Diabetes
Melllitus (DM) sehingga dapat menurunkan angka kesakitan yang bedampak pada menurunnya jumlah hari kerja hilang di PT.Mulia Industry. Penulisan
ini
dilakukan
dalam
rangka
peran
serta
karyawan
dalam
meningkatkan derajat kesehatan karyawan dilingkungan perusahaan, yang berdampak pada peningkatan kualiatas produksi. Semoga apa yang kami sajikan dalam makalah ini bermanfaat. Dan kekurangannya agar dapat menjadi koreksi bagi kami untuk perbaikan dikemudian hari. Salam SEHAT.............YESS
INDUSTRIAL HEALTH DEPARTMENT PT. MULIA INDUSTRY
i|Page
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2
DAFTAR ISI ABSTRAK STRUKTUR DAN PROFIL ORGANISASI TIM GUGUS GERMUS JADWAL RENCANA & REALISASI KEGIATAN GKM “GERMUS 2” ALUR PROSES DAFTAR ISTILAH
1 2 3 3 4
I.
LANGKAH 1. MENENTUKAN TEMA, JUDUL DAN SASARAN 1.1. IDENTIFIKASI MASALAH 1.2. ANALISA MASALAH 1.3. MENENTUKAN TEMA 1.4. SASARAN TEMA YANG INGIN DICAPAI DARI ASPEK QCDSHME 1.5. MENENTUKAN JUDUL 1.6. INITIAL GOAL 1.7. PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN
5 5 5 6 7 7 8
II.
LANGKAH 2 IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB MASALAH 2.1. INVENTARISASI & STRATIFIKASI MASALAH 2.2. DIAGRAM SEBAB AKIBAT 2.3. NOMINAL GROUP TECHNIQUE ( NGT)
9-10 11 12
III.
LANGKAH 3. MENENTUKAN PENYEBAB MASALAH 3.1. UJI HIPOTESA 3.2. MENENTUKAN FAKTOR DOMINAN
13 15
IV.
LANGKAH 4. MERENCANAKAN PERBAIKAN 4.1. ALTERNATIF SOLUSI & PERBAIKAN YANG DIPILIH 4.2. MERENCANAKAN PERBAIKAN (5W+2H)
16 17
V.
LANGKAH 5. MELAKSANAKAN PERBAIKAN
18
VI.
LANGKAH 6. MENGEVALUASI HASIL PERBAIKAN 6.1. EVALUASI HASIL PERBAIKAN 6.2. PERBANDINGAN SEBELUM DAN SESUDAH PERBAIKAN 6.3. PENCAPAIAN ASPEK MUTU SEBELUM DAN SESUDAH PERBAIKAN ( PQCDHSME) 6.4. IDENTIFIKASI KEUNTUNGAN 6.5. DAMPAK POSITIF DAN DAMPAK NEGATIF DARI HASIL PERBAIKAN
VII.
VIII.
22 23 24 25 25
LANGKAH 7. MENETAPKAN STANDAR BARU 7.1. STANDAR MASUKAN 7.2. STANDAR PROSES 7.3. STANDARISASI HASIL 7.4. STRATEGI IMPLEMENTASI
26 26 26 26
LANGKAH 8. MERENCANAKAN PERBAIKAN BERIKUTNYA 8.1. MENENTUKAN RENCANA BERIKUTNYA 8.2. JADWAL RENCANA SELANJUTNYA
28 28
ii | P a g e
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2
DAFTAR TABEL Tabel 1. Data Penyakit Infeksi dan Non infeksi Tebel 2. Sasaran ditinjau dari sudut QCDHSM Tabel 3. Data Laporan Jumlah hari kerja hilang tahun 2018 Tabel 4. Stratifikasi Masalah Tabel 5. Nominal Group Technique Tabel 6. Tabel Menentukan Faktor Dominan Tabel 7. Alternatif solusi yang dipilih Tabel 8. Merencanakan Perbaikan (5W+2H) Tabel 9. Evaluasi Perbandingan sebelum dan sesudah perbaikan Tabel 10. Perbandingan sebelum dan sesudah perbaikan Tabel 11. Pencapian Aspek Mutu ditinjau dari sudut QCDHSM Tabel 12. Benefit Perusahaan Tabel 13. Permasalahan di Industrial Health Department 2019
5 6 7 9 12 15 16 17 22 23 24 25 26
DAFTAR GRAFIK Grafik 1. Jumlah Hari Kerja Hilang periode 2018 Grafik 2. Pareto Jumlah Hari Kerja Hilang Akibat DM Grafik 3. Bar Initial Goal Grafik 4. Diagram Pareto Sebelum dan sesudah Perbaikan Grafik 5. Grafik Jumlah Penyakit Berdasarkan Hasil MCU tahun 2019
6 6 9 22 25
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Diagram Ishikawa
11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iii | P a g e
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2
ABSTRAK Diabetes melitus atau lebih dikenal dengan istilah penyakit kencing manis merupakan suatu bentuk penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan metabolisme gula akibat kurangnya sekresi hormon insulin sehingga terjadi penumpukan kadar gula di dalam darah (Hagen, 2002). Presiden Federasi Diabetes International (IDF), Piere Lefebvre (2006) menyatakan bahwa diabetes melitus dijuluki sebagai the silent killer atau pembunuh diamdiam karena dalam banyak kasus diabetes baru terdeteksi ketika komplikasi telanjur terjadi. Diabetes melitus digolongkan sebagai penyakit kronis/menahun yaitu pe5nyakit yang diderita dalam jangka waktu lama/bersifat permanen (WHO, 2011). Secara ruang lingkup penyakit DM dibagi menjadi 2 antara lain, yaitu: 1. DM tipe 1 (DM yang tergantung kepada insulin, IDDM) 2. DM tipe 2 (DM yang tidak tergantung kepada insulin, NIDDM) Penyakit DM dapat muncul karena adanya beberapa faktor antara lain : 1) Kegemukan (obesitas), 2) Pola hidup, 3) Kebiasaan makan tidak sehat, 4) Sejarah keluarga dan genetika, Fenomena dalam kehidupan sekarang, DM termasuk salah satu penyakit tidak menular yang telah menjadi masalah serius kesehatan masyarakat, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. Berdasarkan hasil riset data WHO (World Health Organisasion) serta IDF (Internasional Diabetes Federation) diperkirakan kini jumlah penderita DM mencapai 285 juta dan terus meningkat hingga 438 juta pada tahun 2030. Lebih besar dari populasi penduduk di seluruh Eropa pada saat ini. Di indonesia berdasarkan data WHO jumlah penderita DM tipe-2 atau NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes) meningkat tiga kali lipat dalam 10 tahun dan pada 2010 telah mencapai 21,3 juta orang. Berbeda dengan tahun 2000, yang jumlah penderitanya baru mencapai 8,4 juta orang. (www.detik-healthy.com) Di Mulia Industry jumlah karyawan yang karyawan yang menderita penyakit Diabetes Mellitus merupakan jumlah terbanyak khusus penyakit Non infeksi yang bilamana penanggulangannya tidak baik akan menyebabkan kematian. Untuk mencegah terjadinya dampak buruk dari penyakit Diabetes Mellitus tersebut dilakukan evaluasi dan perbaikan melalui pembentukan GKM GERMUS 2.
1|Page
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2
STRUKTUR ORGANISASI TIM GKM GERMUS 2
PROFIL GKM Fasilitator Ketua Sekretaris Anggota
: Dr. Margiastoeti : Jajang Darmana : Mustofal Aziz : ratna Wulandari Rona Juniwati Wahyu Bagus
Tanggal Berdiri Jumlah Pertemuan Lama pertemuan Tempat Pertemuan
: 02 Februari 2017 : 24 : 90 menit : Ruang Medical Centre : 90.83% : 38.8 Tahun : D3
Rata-rata kehadiran Rata-rata usia Rata-rata pendidikan
Tema Judul
: “Menurunkan Jumlah Hari Kerja Hilang yang disebabkan penyakit Non Infeksius di Mulia Industry” : “Menurunkan jumlah hari kerja hilang akibat Diabetes Mellitus sebesar 60% selama 6 bulan di Mulia Industry”
2|Page
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2 JADWAL RENCANA & REALISASI KEGIATAN GKM '' GERMUS '' LANGKAH
AKTIVITAS
Menentukan Tema, 1 Judul & Sasaran Tema Menentukan
PLAN
2 Faktor Penyebab
A
3
Menentukan Penyebab Masalah
A
4
Merencanakan Perbaikan
A
CHECK
6 Perbaikan
Mengevaluasi Hasil
P P P A P A
Menetapkan 7 Standard Baru Merencanakan
8 Perbaikan
P A
TOTAL PERTEMUAN
4
1
Mar-19 2 3
4
1
Apr-19 2 3
4
1
Mei-19 2 3
4
1
Jun-19 2 3
4
1
Jul-19 2 3
Pertemuan
4
2
2
2
2
3
3
3
3
7
7
4
4
2
2
1
1
24
24
P A
Berikutnya
Feb-19 2 3
P
Masalah
DO
1
P
A
Melaksanakan 5 Perbaikan
ACTION
P/A
Keterangan : P = A =
PLAN ACTION
ALUR PROSES PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP PASIEN DIABETES MELLITUS
3|Page
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2 Daftar Istilah
Singkatan
Keterangan
Diabtes Mellitus ( DM )
Suatu penyakit yang diakibatkan peningkatan kadar gula darah yang bersifat kronik sebagai akibat dari gangguan pada metabolisme karbohidrat, lemak dan protein karena ganggauan hormon insulin
Ulkus Diabetikum
Luka yang muncul dan berkembang akibat gangguan syaraf tepi yang sering terjadi pada penyakit Diabetes
OS
Orang Sakit ( Pasien)
Faskes
Fasilitas Kesehatan
Hypertensi
Tekanan darah Tinggi
Chepalgia
Sakit Kepala
Mialgia
Nyeri Otot
BPJS
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
PHBS
Pola Hidup Bersih & Sehat
Gangren
Kematian jaringan yang sering terjadi pada anggota tubuh atau kulit karena kehilangan suplai darah
Mikroorganisme
Organisme yang ukurannya sangat kecil yang hanya bisa dilihat dengan alat bantu ( mikroskop)
GDS
Gula Darah Sewaktu
GD
Gula Darah
4|Page
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2
PLAN LANGKAH 1 MENENTUKAN TEMA, JUDUL & SASARAN ( Periode : Minggu pertama & kedua Februari 2019 ) 1.1.
IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan data penyakit di Industrial Health didapatkan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Tingginya Penyakit Infeksi 2. Tingginya Penyakit Non Infeksi
1.2.
ANALISA MASALAH 1. Penyakit Non Infeksius Penyakit Non Infeksius adalah kondisi kesehatan dimana organ atau jaringan terkasit keadaannya terus menurun seiring waktu. Penyakit ini terjadi karena adanya perubahan sel-sel tubuh yang akhirnya mempengaruhi fungsi organ secara menyeluruh. Meskipun penyakit ini juga bisa dialami oleh semua kalangan tanpa memandang usia, beberapa faktor seperti gaya hidup, riwayat penyakit, dan genetik dapat mempengaruhi seseorang untuk terkena penyakit ini. 2. Penyakit Infeksi, adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus,bakteri, jamur dan parasit. Meski beberapa jenis terdapat ditubuh dan tergolong tidak berbahaya, pada kondisi tertentu, organisme-organisme tersebut dapat menyerang
dan menimbulkan
gangguan
kesehatan
yang
bahkan
berpotensi
meyebabkan kematian.
MENENTUKAN TEMA 1.3.1. 1.3.2. 1.3.3.
Sumber data Periode Pendata
: Data Laporan Tahunan Departemen Industrial Health : Feb 2018 – Juli 2018 : Ratna Wulandari Diagram 1.Jumlah hari kerja hilang karyawan periode Tahun 2018 ( Feb – Juli 2018)
Tabel 1. Penyakit Infeksi dan Non Infeksi
No 1 2 3 4
Jenis Penyakit INFEKSI
1 2 3 4
NON INFEKSI
Penyakit Diare Ispa Nasofharingitis Carries Dentis Jumlah Diabetes Mellitus Hypertensi Headache Myalgia Jumlah
Jumlah Penderita 278 418 277 256 1229
Jumlah hari kerja hilang 586
28 105 306 87 526
Digram Jumlah Hari Kerja Hilang Karyawan Periode tahun 2018
955
Jumlah Hari Kerja Hilang
1.3.
1000 750 500
955 586
250 0
Non Infeksius
Infeksius
5|Page
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2 Berdasarkan Identifikasi masalah, analisa masalah serta diagram bar diatas, maka GKM GERMUS mengambil tema : “Menurunkan Jumlah Hari Kerja Hilang yang disebabkan penyakit Non Infeksius di Mulia Industry”
1.4.
SASARAN TEMA YANG INGIN DICAPAI DARI ASPEK “QCDSMHE”
Tabel 3. Sasaran Tema yang ingin dicapai dari Aspek QCDSMHE SASARAN
POTENSI MANFAAT
POTENSI KERUGIAN
Quality
Menurunkan Jumlah Hari Kerja Hilang Karyawan dengan DM sebesar 360 hari
Produktifitas kerja karyawan meningkat sehingga hasil produksi bertambah
Hari hilang jam kerja karyawan tinggi sehingga menurunkan hasil produksi
Cost
Menurunkan Biaya pembelanjaan Obat dan alat kesehatan ( GV ) khusus bagi DM dengan Ulkus Undangan dan informasi tepat kepada karyawan ( DM)
Biaya belanja obat dan perlalatan turun
Biaya belanja obat dan alat kesehatan tinggi
Peserta penyuluhan / konsultasi meningkat
Kurang/ menurunnya jumlah peserta monitoring
Meningkatkan kualitas kesehatan pasien penderita DM dengan menurunkan angka komplikasi ulkus diabetes
Gula darah terkontrol, Mempercepat penyembuhan pada Ulkus DM, Meminimalisir komplikasi akibat DM dan sebagai komitmen perusahaan untuk mengikuti Permenkes no.43 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Komplikasi akibat DM tinggi, Sakit berkepanjangan Sanksi terhadap perusahaan
Meningkatkan kesehatan pribadi dan gaya hidup pribadi lebih sehat
Meningkatkan Kesadaran merubah kebiasaan tidak baik dengan memperhatikan gaya hidup, pola makan dan kesehatan pribadi
Gaya hidup kurang sehat
Area kerja difungsikan maksimal dalam pelayanan kesehatan dasar
Pemanfaatan lokasi lebih maksimal
Penambahan ruang konsultasi, layanan dan tindakan pelayanan kesehatan
Delivery
Health, Safety
Morale
Environment
6|Page
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2 1.5.
MENENTUKAN JUDUL 1.5.1. 1.5.2. 1.5.3.
Sumber data : Data laporan Jumlah hari Kerja Hilang Periode : Bulan Feb - Juli 2018 Pendata : Ratna Wulandari
Tabel 1. Data laporan Jumlah hari Kerja hilang tahun 2018 Departement Indutrial Heatlh
Grafik 1. Pareto Jumlah Hari Kerja Hilang Akibat DM
Jumlah Hari Kerja Hilang Periode Feb - Juli 2018
1 2 3 4
NAMA PENYAKIT
Jumlah Hsri kerja hilang ( Hari)
Diabetes Mellitus Hypertensi Headache Myalgia Jumlah
1.6
360
%
Jml hari kerja hilang
No
%
955
& akum
37,7
37,7
232
24,3
62,0
201
21,0
83,0
162 955
17,0 100,0
100,0
100
100% 83.04
764
75
61.99
573
50 382 191
37.70 25
360
232
201
162
0
0
INITIAL GOAL
MENENTUKAN TARGET BERDASARKAN SMART
Grafik.3 Grafik Bar Initial Goal
: Menurunkan Angka Hari Hilang Jam kerja INITIAL GOAL bagi Karyawan dengan DIABETES Hari MELLITUS Hilang Measurable : Pencapaian waktu 6 bulan 400 Achieveble : Target pencapaian 60%, menurunkan 360 Jumlah Hari Kerja Hilang 300 Reasonable : Alasan penentuan target 60% adalah Jumlah Jumlahhari kerja 1. Kesepakatan anggotaNoGKM sebesar 50% Jenis Penyakit Penyakit 60% 200 Penderita hilang 2. Melaksanakan Perintah Atasan untuk mendukung KPI Departemen Melalui 1 Diare 278 100 program Program DIAMTEKOR ( 2 Ispa 418 DIAbetes Melitus TErKendali 586 INFEKSI & 0 3 jumlah hari Nasofharinkerja gitis 277 0 terOntRol) Menurunkan Carries Dentis 256 hilang akibat Diabetes4 Mellitus 60% SEBELUM TARGET Jumlah 1229 selama 6 bulan ( memo terlampir) Time Frame : Target dapat tercapai dalam waktuDi6abetes bulan 1 Mellitus 28 Jumlah Hari Kerja Hillang Akibat Diabetes ( Pelaksanaan GKM) 2 Hypertensi 105 955 Mellitus tidak terkontrol NONINFEKSI 3 Headache 306 4 Myalgia 87 Berdasarkan data diatas terdapat jumlahJumlahhari kerja 526 hilang akibat penyakit Diabetes Mellitus Spesific
selama 6 bulan di Mulia Industry sebanyak 360 hari menduduki tempat tertinggi, dan berdasarkan initial Masalah Jumlah Orang Sakit goal target yang telah ditetapkan makaNo, judul yang ditetapkan GKM GERMUS berdasarkan hal tersebut 1 Infeksius 1273 1036 diatas adalah : 2 Non infeksius 438 1140 Jumlah hari kerja hilang
No Jenis Penyakit
Jumlah Orang 278 718 277
Penyakit
Jumlah Jumlah hari kerja hilang Kunjungan 301 1036 921 310
“Menurunkan jumlah hari kerja hilang akibat Diabetes Mellitus sebesar 60% 1 2 3 1 2 3
INFEKSI
Diare Ispa Nasofharingitis
Diabetes Mellitus NON INFEKSI Hypertensi Headache
28 105 306
63 162 358
1220
selama 6 bulan di Mulia Industry” No Jenis Penyakit 1 2 3 1 2 3
No Jenis Penyakit 1 2 3
INFEKSI
Penyakit Diare Ispa Nasofharingitis
Jumlah Orang 278 718 277
Jumlah Jumlah hari kerja hilang Kunjungan 301 1036 921 310
INFEKSI
Penyakit Diare Ispa Nasofharingitis
NoMellitus Diabetes NON INFEKSI Hypertensi Headache
278 718 277
301 921 310
Masalah 28 63 105 306
1 Infeksius
7|Page
Jumlah Orang Sakit
162 358
2 Non infeksius
No 1
Jen is P en yakit
P en yakit D iare
1273
903
438
955
Ju m lah O ran g 278
Ju m lah K u n ju n g an 301
J u m la h h a ri k e rja h ila n g
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2 1.7 PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN 1.7.1
Karyawan ( Orang Sakit) Dampak Postitif : Kadar Gula Terkontrol Pencegahan terhadap keparahan akibat DM Mempercepat proses penyembuhan bagi DM dengan ulkus
1.7.2
Petugas Medis Dampak Positif : Meningkatkan keterampilan dalam penanganan pasien DM Data pasien DM lebih terkontrol
1.7.3
Perusahaan Dampak Positif : Meningkatkan produktifitas kerja karyawan Menurunkan absensi kerja karyawan Meningkatkan hasil produktifitas kerja baik kualitas dan kuantitas
PENGESAHAN AKTIFITAS Ketua GKM
Fasilitator GKM
J. DARMANA Tgl :
Dr. MARGIASTOETI Tgl :
Disetujui Atasan
Dr. MARGIASTOETI Tgl :
8|Page
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2 LANGKAH 2. IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB MASALAH ( Periode : Minggu ketiga & Keempat Februari 2019)
2.1 INVENTARISASI & STRATIFIKASI MASALAH Tabel 4. Stratifikasi Masalah
FAKTOR
MASALAH
Metode
-
Jumlah Cuti Dokter tinggi Penderita Diabetes Mellitus tinggi Pola hidup tidak seimbang Belum ada inovasi media informasi yang mudah dimengerti tentang bahaya dan komplikasi DM
Jajang
-
Jumlah penderita DM tidak terkontrol Penanganan DM kurang maksimal Karyawan kontrol DM di klinik luar Penanganan khusus bagi penderita DM belum maksimal
M. Aziz
-
Alat
-
IDE
Tingkat Absensi Tinggi Karyawan menderita penyakit Diabetes Mellitus Gula darah tidak terkontrol
Rona Juniwati
Tidak memiliki alat pengontrol Gula Darah
9|Page
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2
Manusia
-
Lingkungan
-
Penderita Diabetes Mellitus tambah kronis Tidak teratur minum obat Os bosan minum obat terus menerus
Ratna Wulandari
Penderita Diabetes Mellitus Kronis Waktu konsultasi bentrok dengan pekerjaan Fasilitas Kesehatan jauh
Wahyu Bagus
10 | P a g e
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2 2.2 DIAGRAM SEBAB AKIBAT Gambar 1 Diagram Ishikawa
11 | P a g e
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2 2.3 NOMINAL GROUP TECHNIQUE ( NGT) Tabel 5. Tabel NGT No
Faktor Penyebab
JJD
MA
RW
RJ
WB
Total
Prioritas
1
Belum ada inovasi media informasi yang mudah dimengerti tentang bahaya dan komplikasi DM
5
5
4
5
5
24
1
2
Tidak memiliki alat pengontrol Gula Darah
4
4
5
4
3
20
2
3
Os Bosan minum obat terus menerus
3
2
3
3
4
15
3
4
Penanganan khusus bagi penderita DM belum maksimal
2
3
1
1
2
9
4
5
Fasilitas kesehatan Jauh
1
1
2
2
1
7
5
Paraf Anggota
Keterangan : Bobot point setiap anggota 1-5 –
Rumus NGT : N= ½ N +1 = (1/2X5) + 1 =2.5 + 1 =3.5 *) N = Jumlah faktor penyebab Jadi dari hasil Vooting uji NGT dari 5 faktor diperoleh 4 Faktor yang dianggap paling dominan dan akan dilanjutkan kelangkah berikutnya, Keempat faktor tersebut adalah : 1. Belum ada inovasi media informasi yang mudah dimengerti tentang bahaya dan komplikasi DM 2. Tidak memiliki alat pengontrol Gula Darah 3. Os Bosan minum obat terus menerus 4. Penanganan khusus bagi penderita DM belum maksimal
12 | P a g e
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2 LANGKAH 3. MENENTUKAN PENYEBAB MASALAH ( Periode : Minggu pertama –ketiga Maret 2019 )
3.1 UJI HIPOTESA Faktor Ke 1 Belum ada inovasi media informasi yang mudah dan dimengerti tentang bahaya dan komplikasi DM Pendata : Jajang Darmana & M. Aziz Periode : Minggu I Maret 2019
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
X
Y
14 12
3 3
10 8 18
2 1 4
8 12 8
1 3 1
14 16 14
3 4 4
13 14 15
3 3 4
8 17 14
1 4 3
NO 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Cara pengujian : Mendata jumlah pasien yang terindikasi kurang pengetahuan kesahatan , dan mencatat jumlah hari hilang akibat DM tdk terkontrol & terkendali. Indikator X : Pasien kurang pengetahuan kesehatan . Indikator Y : Jml Hari Kerja Hilang
6
X
Y
14 8
4 1
5
12 14 12
2 4 3
4
14 12 10
4 3 1
13 15 17
4 4 4
14 14 12 12
4 4 3 4
Hari Kerja Hilang
NO 1
DIAGRAM SCATTER N = 32 r = 0.8865
3
Kesimpuan :
2
1
0 0
5
10
15
20
Jumlah karyawan kurang pengetahuan KORELASI
Dari diagram scatter diketahui adanya korelasi positif kuat, semakin banyak pasien yang kurang pengetahuan kesehatan maka semakin tinggi jumlah hari hilang akibat DM tdk terkontrol & terkendali . Ditemukan nilai r = 0.8865
0,8665
*Note : DM = Diabetes Mellitus ( kencing manis)
Faktor Ke 2 Tidak memiliki alat pengontrol Gula Darah Pendata : Rona Juni Periode : Minggu II Maret 2019
DIAGRAM SCATTER
Cara pengujian : Mendata jumlah pasien yang tidak tidak memiliki alat kontrol , dan mencatat jumlah hari hilang akibat DM tdk terkontrol & terkendali.. Indikator X : pasien yang tidak memiliki alat kontrol Indikator Y : Jml hari kerja Hilang.
6
X
Y
NO
X
Y
8
1
19
20
4
2 3 4
15 9 11
4 1 3
20 21 22
15 20 24
3 4 4
5
5 6 7
12 11 15
3 3 4
23 24 25
22 20 15
4 4 3
4
8 9 10
10 15 12
2 4 4
26 27 28
20 12 18
4 3 4
11 12 13
10 8 10
2 1 2
29 30
16 13
4 3
14 15 16
12 15 20
3 4 4
17
10
2
Hari Kerja Hilang
NO 1
N = 30 r = 0.8140
3
Kesimpuan : Dari diagram scatter diketahui adanya korelasi positif kuat, semakin banyak pasien yang tidak memiliki alat kontrol maka semakin tinggi jumlah hari hilang akibat DM tdk terkontrol & terkendali Ditemukan nilai r = 0.8140
2
1
0 0
KORELASI
0,8140
10
20
30
Jumlah Pasien tidak memiliki alat kontrol
13 | P a g e
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2 Faktor Ke 3. Os bosan minum obat terus menerus Pendata : Ranta Wulandari Periode : Minggu II Maret 2019
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
X
Y
NO
X
Y
20 27 21
4 5 4
19 20 21
25 26 24
5 5 4
25 28 18
4 5 3
22 23 24
23 25 22
3 5 2
21 22 24
3 3 5
25 26 27
20 15 19
4 2 3
17 16 14
3 1 1
28 29 30
24 22 23
5 4 4
18 22 21
3 5 4
31 32
17 22
2 4
23 24
4 5 KORELASI
Mendata jumlah pasien yang terindikasi kurang motivasi dlm minum obat, dan mencatat jumlah hari hilang akibat DM tdk terkontrol & terkendali.
DIAGRAM SCATTER 8
N = 32 r = 0.8712
7
Indikator X : Pasien kurang Motivasi dlm minum obat Indikator Y : Jml hari kerja Hilang.
6
Julah tidak konsultasi
NO 1 2
Cara pengujian :
5
Kesimpuan :
4
1
Dari diagram scatter diketahui adanya korelasi positif kuat, semakin banyak pasien yang kurang motivasi dlm minum obat maka semakin tinggi jumlah hari hilang akibat DM tdk terkontrol & terkendali
0
Ditemukan nilai r = 0.8712
3
2
0,8712
0
*Note : Os = Orang Sakit
5
10
15
20
25
Jumlah karyawan kurang motivasi dlm minum obat
Faktor Ke 4. Penanganan khusus bagi penderita DM belum maksimal Pendata : Wahyu Bagus Periode : Minggu III Maret 2019
30
DIAGRAM SCATTER
Cara pengujian : Mendata pasien ULKUS DM tidak terawat dan mencatat jumlah hari hilang akibat DM tdk terkontrol & terkendali. Indikator X : pasien ULKUS DM tidak terawat Indikator Y : Jml hari kerja Hilang. .
30
X 6 4
Y 15 11
NO
3 4 5
4 3 2
12 10 6
21 22 23
6 7 8
4 5 3
12 10 12
24 25 26
9 10 11
2 4 5
4 14 12
27 28 29
12 13 14
6 6 5
14 18 17
30 31 32
15 16 17
6 4 3
16 12 12
19 20
X 2
Y 10
5 4 4
17 12 10
2 1 2
8 4 8
4 2 1
14 5 4
1 5 4
6 14 14
2
10
N = 30 r = 0.8778
25
Hari Kerja Hilang
NO 1 2
20
15
Kesimpuan : Dari diagram scatter diketahui adanya korelasi positif kuat, semakin banyak pasien ULKUS DM yang tidak terawat maka semakin tinggi jumlah hari hilang akibat DM tdk terkontrol & terkendali
10
5
Ditemukan nilai r = 0.8778 0 0
KORELASI
*Note : Ulkus = Luka
0,8778
2
4
6
8
Pasien Ulkus DM tidak terawat
14 | P a g e
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2 3.2 MENENTUKAN FAKTOR DOMINAN Tabel 6. Menentukan Faktor Dominan
NO
FAKTOR PENYEBAB
r
R2
%
1
Belum ada inovasi media informasi yang mudah dimengerti tentang bahaya dan komplikasi DM
0,8665
0,7508
25,51%
2
Tidak memiliki alat pengontrol Gula darah
0,8140
0,6626
22,51%
3
Os Bosan minum obat terus menerus
0,8712
0,7590
25,79%
4
Penanganan khusus bagi penderita DM belum maksimal
0,8778
0,7705
26,18% 100%
Kesimpulan : Setelah dilakukan uji hipotesa dengan diagram scatter dari 4 ( empat ) faktor semuanya layak untuk dilanjutkan ke langkah berikutnya.
1.
Belum adanya inovasi informasi yang mudah di mengerti tentang bahaya dan komplikasi DM menyumbang 25.51 % atas masalah yang ada.
2.
Tidak memiliki alat pengontrol Gula darah menyumbang 22.51% atas masalah yang ada
3.
Os bosan minum obat terus menerus menyumbang 25.79 % atas masalah yang ada
4.
Penanganan khusus bagi penderita DM belum maksimal menyumbang 26.18 % atas masalah yang ada
15 | P a g e
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2 LANGKAH 4. MERENCANAKAN PERBAIKAN ( Periode : Minggu Keempat Maret & kedua April 2019 )
4.1. ALTERNATIF SOLUSI & PERBAIKAN YANG DIPILIH Tabel . 7 ALTERNATIF SOLUSI & PERBAIKAN YANG DIPILIH No
1
FAKTOR PENYEBAB
Belum ada inovasi media informasi yang mudah dimengerti tentang bahaya dan komplikasi DM
IDE
PERBAIKAN YANG AKAN DILAKSANAKAN / DIPILIH
Penyuluhan Internal & Eksternal
Jajang
Penyuluhan kesehatan di Ruang Kelas ( Peny. DM ) kepada karyawan >> terjadwal (+) Penyuluhan Kesehatan Keluarga ( PHBS Keluarga) >> terjadwal (+)
Buat media informasi kesehatan
Aziz
Menyediakan TV dan ditempatkan di KANTIN berisi video tentang kesehatan ( Penyuluhan Digital Diabetes)
Aziz
ALTERNATIF SOLUSI
Membuat Famplet, Brosur dan WA Group / Info Sehat (+)
Biaya Tinggi (-)
SOLUSI YANG DIPILIH : Penyuluhan Internal ( MI, MKIR, MGF, MGS, MGC) dan Penyuluhan Eksternal di Perumahan Karyawan ( Waktu dan Jadwal terlampir) Pembuatan medis informasi baik Brosur atau Famplet dan Info Sehat di Media Whatsapp
2
Tidak memiliki alat pengontrol Gula Darah
Melakukan pengawasan dan pendekatan secara personal / Monitoring
Menyediakan Alat Pemeriksaan Gula Darah ( stik gula) (+) Juni
Membeli Peralatan Cek Gula Darah Pribadi
Melakukan Pemeriksaan GDS dan monitoring (+) Terkendala Biaya (-)
SOLUSI YANG DIPILIH : Menyediakan Stik untuk pemeriksaan Gula darah dan melakukan monitoring terhadap pasien Diabetes Mellitus ( Peralatan Cek Gula Darah sudah ada)
3
Os Bosan minum obat terus menerus
Memberikan edukasi dan motivasi personal
Ratna
Melakukan edukasi personal dan memberikan motivasi melalui konsul ( kerjasama tim medis) (+)
SOLUSI YANG DIPILIH : Melakukan edukasi personal dan memberikan motivasi kepada Penderita Diabetes Mellitus melalui konsultasi kesehatan di lakukan di tiap Klinik ( Kerjasama Tim Medis Klinik )
4
Penanganan khusus bagi penderita DM belum maksimal
Penanganan terhadap pasien DM dengan ULKUS Melakukan Pencatatan & Pelaporan
Wahyu
Penanganan pada pasien Ulkus DM ( Kerjasama tim Medis) dan Dibuat Buku Pantau dan Kartu Kontrol (+)
SOLUSI YANG DIPILIH : Melakukan penanganan terhadap pasien Ulkus DM, Post Operasi karena DM, dilakukan secara kontinue, dan termonitor
16 | P a g e
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2 4.2. MERENCANAKAN PERBAIKAN (5W+2H) Tabel 8 Merencanakan Perbaikan (5W+2H) No
1
FAKTOR PENYEBAB
CARA PENANGGULANGAN
SASARAN
BATAS WAKTU
TEMPAT
PJ
BIAYA
WHY
HOW
WHAT
WHEN
WHERE
WHO
HOW MUCH
Belum ada inovasi media informasi yang mudah dimengerti tentang bahaya dan komplikasi DM
Mengadakan Penyuluhan kesehatan di Ruang Kelas ( Peny. DM ) kepada karyawan
Semua Karyawan baik pasien DM dan Umum
Penyuluhan Kesehatan Keluarga ( PHBS Keluarga)
Keluarga Karyawan Mulia Industry
Membuat Famplet, Brosur dan WA Group ( Info Sehat)
Semua Karyawan baik pasien DM dan Umum
Minggu ke-1 April 2019
Estimasi Biaya Rp. 35.000
Kelas SEHAT, Lingkungan Rumah Jajang Etimasi Biaya Rp. 3.000.000
Minggu ke-4 Maret 2019 Kelas SEHAT, Lingkungan Rumah, Area lingkungan Pabrik
Estimasi Biaya Rp. 65.000
Aziz 2
3
Tidak memiliki alat pengontrol GDS
Pembelian Alat Pemeriksaan Gula Darah ( stik gula)
Semua karyawan dengan DM
Melakukan Pemeriksaan GDS dan monitoring
Semua karyawan dengan DM
Os Bosan minum obat terus menerus
Memberikan edukasi dan motivasi personal
Semua karyawan dengan DM
Penanganan khusus bagi penderita DM belum maksimal
Penanganan terhadap pasien DM dengan ULKUS
Estimasi Biaya Rp. 125.000
Estimasi Biaya Rp .10.855.-
Minggu ke-4 Maret 2019 Ruang kelas penyuluhan, Ruang Pelayanan konsultasi Juni
Minggu ke-1 April 2019 Ruang Pelayanan konsultasi Ratna
Estimasi
4
Semua karyawan dengan DM khususnya dengan ULKUS DM
BiayaRp.50.000
Minggu ke-2 April 2019 Ruang Pelayanan konsultasi Wahyu
Estimasi Biaya
Rp.15.000
Melakukan Pencatatan & Pelaporan
Ketua GKM
Fasilitator GKM
Disetujui Atasan
J. DARMANA
Dr. MARGIASTOETI
Dr. MARGIASTOETI
Tgl : Komentar Atasan :
Tgl :
Tgl :
17 | P a g e
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2
DO LANGKAH 5. MELAKSANAKAN PERBAIKAN ( Periode : Minggu ketiga April & Pertama Juni 2019 ) Solusi 1 Melakukan penyuluhan kesehatan kepada pasien Diabetes Mellitus dan keluarga melalui Kelas SEHAT dan PHBS Keluarga.
Pelaksanaan Penyuluhan Kesehatan dilakukan dengan cara : Menentukan Tempat dan Peserta, Membuat Undangan, Distribusi undangan melalui ke Administrasi, Memberikan Penyuluhan di dalam atau di luar kelas, PHBS Keluarga. Sebelum Perbaikan
Setelah Perbaikan
RUANG KELAS (MKIR)
PHBS PERUMAHAN
R. PELAYANAN KESEHATAN ( MC)
PHBS PERUMAHAN
TAMAN MGF 1
Penyuluhan kesehatan dilakukan perorangan
PROSUR , FAMPLET
WA Group MULIA SEHAT
Kegiatan : Penyuluhan Kesehatan Tempat : Dalam Kelas / ruang, Area Taman atau dilakukan saat PHBS keluarga
18 | P a g e
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2
Biaya Biaya Penyuluhan Kelas Copy Materi Rp. 9.750.Air Mineral 50 gelas Rp.25.000 Total 34.750. Biaya PHBS Keluarga Total 1.450.000.x3 Rp.4.350.000 Brosur 167 Rp.10.855.Panflet 18 titik Rp.54.000 Total Rp 64.855.DAMPAK Informasi kesehatan lebih jelas tersampaikan kepada karyawan & keluarga
Solusi 2 Melakukan Pemeriksaan gula darah dan monitoring secara berkala.
Melakukan monitoring dan pemeriksaan gula darah dibantu oleh petugas kesehatan atau secara mandiri, di klinik perusahaan atau di tempat pelayanan di BPJS Sebelum Perbaikan
Setelah Perbaikan z
PEMERIKSAAN GULA DARAH SECARA MANDIRI
PEMERIKSAAN GULA DARAH PHBS KELUARGA
Pemeriksaan Gula Darah kurang terkontrol ( # Medical Check Up)
PHBS PERUMAHAN
ALAT PEMERIKSAAN GULA DARAH
Kegiatan : Pemeriksaan Gula Darah rutin baik secara mandiri, di klinik perusahaan , PHBS Kelurga dan Klinik BPJS Tempat : Klinik Perusahaan dan Kegiatan PHBS Keluarga Biaya : Pembelian Stk GDS, Jarum Lanset, Alkohol swab Rp.120.640. DAMPAK Kadar Gula darah lebih terkontrol dan termonitoring
19 | P a g e
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2 Solusi 3 Memberikan edukasi dan motivasi kepada pasien dengan DM
Memberikan edukasi dan motivasi saat pasien melakukan kontrol,dan memberian famplet atau brosur mengenai DM Sebelum Perbaikan
Setelah Perbaikan
Informasi yang disampaikan belum maksimal
POWERPOINT PENYULUHAN DM
BROSUR DM
Kegiatan : Pembuatan Brosur, Famplet yang berkaitan dengan Diabetes Mellitus Tempat : Klinik Perusahaan Biaya : Foto Copy brosur DM Rp.10.855. DAMPAK Informasi tepat dan langsung ke penderita serta dapat lebih dipahami untuk perbaikan bagi diri sendiri
Solusi 4 Melakukan penanganan dan perawatan terhadap pasien dengan Ulkus DM Memberikan pelayanan dan penanganan terhadap pasien dengan Ulkus Diabetikum dengan cara Debridement luka *( Pembersihan dan Pengobatan luka). Melakukan pencatatan dan monitoring Sebelum Perbaikan
Setelah Perbaikan
PERAWATAN LUKA KHUSUS DM
20 | P a g e
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2
Penaganan langsung di rumah Pasien dengan Ulkus dan Post Operasi
Kontrol 1 minggu sekali disesuaikan dengan Jadwal Dokter di BPJS
Kegiatan : Penangan Ulkus Diabetikum leh Tim Medis (Home Visite & Medical Centre) Tempat : Klinik Perusahaan dan Home Visite Biaya : Pembelian Alat kesehatan untuk Ganti Verban Rp. 43.403 DAMPAK Perkembangan perbaikan luka lebih cepat karena penanganan tidak hanya menunggu jadwal Dokter BPJS tapi bisa langsung di tangani secara intens dan termonitor oleh Tim Medis
21 | P a g e
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2
CHECK LANGKAH 6. MENGEVALUASI HASIL PERBAIKAN ( Periode : Minggu kedua Juni & pertama Juli 2019 )
6.1. EVALUASI HASIL PERBAIKAN Sumber data Periode Pendata
: Data pelayanan medis di Medical centre : Februari – Juli 2018 : Ratna Wulandari
Sumber data Periode Pendata
: Data pelayanan medis di Medical centre : Februari – Juli 2019 : Ratna Wulandari
Tabel.9 Evaluasi Hasil Sebelum Perbaikan
SEBELUM PERBAIKAN Periode : Feb - Juli 2018 Jenis Penyakit
No
SESUDAH PERBAIKAN Periode : Feb - Juli 2019
Jumlah Hari Kerja Hilang
%
% kum
No
Jenis Penyakit
Jumlah Hari Kerja Hilang
%
% kum
1
Diabetes Mellitus
360
37,70
37,70
1
Hypertensi
241
37,42
37,42
2
Hypertensi
232
24,29
61,99
2
Myalgia
147
22,83
60,25
3
Headache
201
21,05
83,04
3
Diabetes Mellitus
134
20,81
81,05
4
Myalgia
162
16,96
100,00
4
Headache
122
18,94
100,00
955
100
644
100
Diagram Pareto
Diagram Pareto SEBELUM PERBAIKAN
SESUDAH PERBAIKAN 100.00
JML HARI 955
100
83.04
764
%
61.99
100.00
JML HARI 644
75
483
50
322
25
161
81.05
573 37.70
62.80%
37.42
382 191
360
232
201
162
Hypertensi
Headache
Myalgia
0
0 Diabetes Mellitus
Jumlah hari kerja hilang akibat penyakit Diabetes Mellitus yang tidak terkendali dan terkontrol sebanyak 360 hari
241
Periode : Feb - Juli 2 Jenis75 Penyakit
No
60.25
% 100 SEBELUM PERBAIK
1
Diabetes Mellitus
2
Hypertensi
3
Headache
4
Myalgia
147
134
122
Myalgia
Diabetes Mellitus
Headache
0
50 25 0
Hypertensi
Jumlah hari kerja hilang akibat penyakit Diabetes Mellitus yang tidak terkendali dan terkontrol menurun menjadi 134 dengan pencapaian 62.80% ( 104.7% dari TARGET)
22 | P a g e
Jum Kerj
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2 6.2. PERBANDINGAN SEBELUM DAN SESUDAH PERBAIKAN Tabel 10. Perbandingan sebelum dan sesudah perbaikan SEBELUM PERBAIKAN
FAKTOR MANUSIA
Kurangnya pemahaman dan pengetahun tentang kesehatan (Penyakit Diabetes mellitus), Malas minum obat, dan tidak terkontrolnya Kadar Gula dalam darah
METODE
Tidak ada media inovasi tentang penyakit Diabetes Mellitus dan alat pengecekan Gula darah
ALAT
Kurangnya informasi kesehatan baik secara langsung ( penyuluhan atau konseling) maupun dari media baik cetak seperti Pamflet, brosur atau media elektronik seperti media sosia, dan keterbatasan pasien sehingga tidak memiliki alat sendiri dalam melakukan kontrol terhadap kadar gulanya
LINGKUNGAN
Malas kontrol, Jarak Tempat pelayanan kesehatan ( BPJS ) jauh,
SESUDAH PERBAIKAN
REMARKS
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan kepada karyawan dan keluarga melalui Kelas SEHAT dan GERMAS / PHBS Keluarga, pemahaman dan pengetahuan karyawan tentang kesehatan (Penyakit DM) meningkat, jumlah hari kerja hilang menurun dan produktifitas kerja meningkat Setelah di buatkan Brosur, Famplet, pengethuan tentang penyakit DM bagi karyawan bertambah, Gula darah terkontrol dengan melakukan cek gula darah baik di klinik perusahaan atau klinik BPJS Dengan adanya informasi kesehatan baik secara langsung ( penyuluhan & konsling) maupun melalui media cetak & elektronik, karyawan mendapatkan informasi lebih jelas tentang bagaimana bagaimana upaya pencegahan, pengobatan serta pencegahan komplikasi tentang penyakit Diabetes Mellitus. Selain dengan memiliki alat sendiri, pasien Dm tetap melakukan kontrol di klinik BPJS rujukan ( Faskes) Setelah dilakukan edukasi dan penyuluhan, Pasien DM dapat melakukan pengecekan Gula darah baik ke klinik perusahaan atau faskes di BPJS secara rutin
Berdasarkan data table dan diagram GKM GERMUS telah BERHASIL menurunkan jumlah hari kerja hilang akibat DM yang tidak terkendali dan terkontrol dari 360 hari menjadi 134 hari ( 62.80%) Atau meningkat 104.7% dari TARGET INITIAL GOAL
Evaluasi Target Terhadap Judul Diagram Evaluasi Target Terhadap Judul 400
Kesimpulan :
360
300
HARI 200
144
134
100
0
SEBELUM
TARGET
Jumlah Hari Kerja Hilang turun dari 360 hari menjadi 134 hari selama 6 bulan Rata-rata penurunan jumlah hari kerja 22 hari / bulan Target Tercapai
SESUDAH
23 | P a g e
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2 6.3. PENCAPAIAN ASPEK MUTU SEBELUM DAN SESUDAH PERBAIKAN ( QCDHSM) Tabel.11 Tabel Pencaiana Aspek Mutu ditinjau dari sudut QCDHSM QCDHM
SEBELUM PERBAIKAN
SESUDAH PERBAIKAN
Quality
Hari hilang jam kerja karyawan tinggi sehingga menurunkan hasil produksi (360 Hari)
Cost
Biaya belanja obat dan kesehatan tinggi (100 %)
Angka Hari Hilang Jam kerja bagi Karyawan dengan DM menurun sebesar 134 hari (62.8%) dan , meningkatkan derajat kesehatan karyawan Menurunkan biaya perawatan Khususnya penderita Diabetes Melitus dengan Ulkus sebesar (82.8 %)
Delivery
Monitoring pasien dengan DM kurang karena kurang mendapat informasi kesehatan
Undangan dan informasi kesehatan tepat dan cepat sehingga pasien dapat termonitoring
Health, Safety
Penyakit yang menyertai lebih banyak ( Ulkus, luka lama sembuh, Hypertensi, Stroke, Gagal Ginjal)
Meningkatkan kualitas kesehatan pasien penderita DM dengan menurunkan angka komplikasi ulkus diabetes
Moral
Malas dalam melakukan kontrol
Meningkatkan Kesadaran merubah kebiasaan tidak baik dengan memperhatikan gaya hidup, pola makan dan kesehatan pribadi
Environment
Ruang area pelayanan kesehatan belum dipergunakan dengan maksimal
Memaksimalkan ruangan yang ada di Medical Centre dalam memberikan penanganan, kosultasi, perawatan terhadap pasien Diabetes Mellitus
alat
REMARKS
Setelah dilakukan GKM, Jumlah hari kerja hilang karyawan akibat DM yang tidak terkendali dan terkontrol 360 hari menjadi 134 hari ( 104.7% dari Initial Goal)
24 | P a g e
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2 6.4. IDENTIFIKASI KEUNTUNGAN Setelah dilakukan perbaikan GKM gugus dapat menurunkan angka hari kerja hilang akibat penyakit Diabetes Mellitus dari 360 hari menjadi 134 (104.7% dari Initial Goal)
Tabel 12. Benefit Perusahaan
Saving Cost Kehilangan Hari Kerja Keterangan Jumlah Penderita Diabetes Mellitus
Sebelum GKM
Sesudah GKM
28 Orang 360 hari
Jumlah hari kerja hilang
134 hari
UMK perhari ( Asumsi berdasarkan UMR 2019) Upah perhari
Rp. 210,355
Upah lembur perhari
Rp. 315,355
Rp. 75,727,800 Rp. 113,527,800 Rp. 189,255,600
Rp. 28,187,570 Rp. 42,257,570 Rp. 70,445,140
Biaya Perbaikan oleh Perusahaan
Rp, 4,628,648
Jumlah Bayar Lembur Karyawan lembur Total
1. Biaya Penyuluhan Kesehatan Keluarga (PHBS) 3 kali @ Rp.1.450.000 2. Biaya Penyuluhan Kesehatan Internal ( Kelas Sehat) Rp. 34.750 3. Pembuatan Famplet, Brosur, Poster Kesehatan 4. Alat Tulis Kantor 5. Pembelian Stik Gula Darah, Lanset, Alkohol swab 6. Pembelian alat kesehatan ( Ganti Verban) Total Biaya Perbaikan oleh perusahaan
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
1. Biaya Penyuluhan Kesehatan Keluarga (PHBS) 3 kali @ Rp.1.450.000 2. BiayaSaving PenyuluhanCost Kesehatan Internal (6Kelas Sehat) Rp. 34.750 Total selama bulan
3. Pembuatan Famplet, Brosur, Poster Kesehatan 4. Alat Tulis Kantor 5. Pembelian Stik Gula Darah, Lanset, Alkohol swab 6. Pembelian alat kesehatan ( Ganti Verban) 6.5 Total Biaya DAMPAK Perbaikan oleh perusahaan POSITIF
Rp Rp Rp Rp Rp Rp DAN Rp
4.350.000 34.750 64.855 15.000 120.640 43.403 4.628.648 3.350.000 34.750 64.855 15.000 120.640 43.403 DAMPAK 3.628.648
Rp. 114,181,812
Potensial Benefit : Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa dengan cara berinfestasi dalam kesehatan khususnya didalam Diabetes Mellitus kita dapat menghindari komplikasi dari beberapa penyakit yang timbul spt diatas, karena komplikasi DM dapat terjadi tidak hanya 1 penyakit, tapi bisa 2-3 penyakit secara bersamaan.
NEGATIF DARI HASIL PERBAIKAN
a) Dampak Positif 1. Jumlah hari hilang kerja karyawan dengan Diabetes Mellitus menurun yang berdampak juga terhadap : menurunnya cost perusahaan (berkurangnya biaya lembur) dan peningkatan hasil produksi. 2. Meningkatnya kesadaran penderita untuk mengontrol dan mengendalikan kadar gulanya agar tidak terjadi komplikasi dengan pola hidup sehat dan gizi seimbang.
b) Dampak Negatif 1. Bertambahnya biaya perawatan oleh perusahaan bagi karyawan yang menderita Bia ya perbaik an ole h perusahaan Total Benefit ( 6 bulan ) Total Benefit ( 1 tahun )
Rp Mellitus 3.628.648 Diabetes Rp Rp
116.940.730 233.881.460
25 | P a g e
Biaya perbaikan oleh perusahaan Total Benefit ( 6 bulan )
Rp Rp
3.628.648 116.940.730
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2
ACTION LANGKAH 7. MENETAPKAN STANDAR BARU ( Periode : Minggu kedua & ketiga Juli 2019 )
7.1. STANDAR MASUKAN Pihak Management harus MEWAJIBKAN kepada karyawan yang mempunyai penyakit Diabetes Mellitus ( DM) untuk berkonsultasi ke klinik terdekat baik klinik perusahaan atau klinik BPJS guna mendapatkan pelayanan dan informasi mengenai kesehatannya .
7.2. STANDAR PROSES 1.
Mengadakan Penyuluhan kesehatan Diabetes Melitus kepada karyawan sebanyak 3 x setahun
2.
Melakukan Monitoring kesehatan terhadap karyawan penderita DM minimal 2 x sebulan
3.
Membuat Pamflet, Brosur dan WA Group ( Info Sehat)
4.
Melakukan edukasi kepada karyawan tentang penyakit ( Dibaetes Melitus)
5.
Malakukan penanganan dan pelayanan kesehatan terhadap pasien dengan Ulkus DM
7.3. STANDARISASI HASIL Setelah dilakukan proses GKM . Maka sebelum perbaikan jumlah hari kerja hilang akibat Diabetes Mellitus yang tidak terkendali dan terkontrol tinggi 360 hari kerja hilang menjadi 134 ( 62.8%) dan termonitoring sampai saat ini ( berkelanjutan).
7.4
STANDAR OPERATING PROSEDUR
7.5
IK Prosedur Penanganan Pasien Diabetes Mellitus No:011-IK.MI/HRD/IH
STRATEGI IMPLEMENTASI 1. Sosialisasikan standar prosedur yang telah dibuat terhadap karyawan khususnya dengan Diabetes Mellitus 2. Standar proses tersebut kemudian dituangkan ke dalam SOP.
26 | P a g e
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2 ANGKAH 8. MERENCANAKAN PERBAIKAN BERIKUTNYA ( Periode : Minggu keempat Juli 2019 ) Setelah menyelesaikan tema gugus “Menurunkan Jumlah Hari Kerja Hilang yang disebabkan penyakit Non Infeksius di Mulia Industry” dengan hasil menurunnya jumlah hari kerja hilang karyawan akibat Diabetes Mellitus dari 360 hari menjadi 134 hari selama 6 bulan (104.7% dari target Initial Goal ), gugus akan melanjutkan dengan tema yang berbeda sesuai dengan kondisi masalah yang dihadapi
8.1. MENENTUKAN RENCANA BERIKUTNYA 8.1.1 Sumber data 8.1.2 Periode 8.1.3 Pendata
: Data Jumlah Penyakit berdasarkan hasil MCU : Bulan Jan - Juli 2019 : Ratna Wulandari
Tabel 13. Permasalahan di Industrial Health Department 2019 No
Jumlah Pasien
MASALAH
1
Tingginya angka penyakit Hypertensi
2104
2
Tingginya angka penyakit penyakit Jantung
1955
3
Tingginya angka penyakit Hepatitis
13
Grafik 5. Grafik Jumlah Penyakit Berdasarkan Hasil MCU tahun 2019
Jumlah Penderita
Jumlah Penyakit Berdasarkan MCU tahun 2019 2500 2000 1500 1000 500 0
2104
1955
13 Tingginya angka penyakit Tingginya angka penyakit Hypertensi penyakit Jantung
Tingiya angka penyakit Hepatitis
Berdasarkan data diatas maka GKM “ GERMUS :” sepakat melanjutkan dan menampilkan tema selanjutnya
“ Meningkatkan cakupan Penderita HYperTensi Lebih tERkontrol di Mulia Industry” ------ HYTLER----27 | P a g e
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2 8.2. JADWAL RENCANA SELANJUTNYA JADWAL RENCANA & REALISASI KEGIATAN GKM '' GERMUS '' LANGKAH
AKTIVITAS
P/A
Menentukan Tema,
P
1 Judul & Sasaran Tema Menentukan 2 Faktor Penyebab Masalah
PLAN
Sep-19 2 3
4
1
Okt-19 2 3
4
1
Nop-19 2 3
4
1
Des-19 2 3
4
1
Jan-20 2 3
Pertemuan
4
2
P
2
P A
4
Merencanakan Perbaikan
A
DO
5
Melaksanakan Perbaikan
A
CHECK
6
Mengevaluasi Hasil Perbaikan
A
7
Menetapkan Standard Baru
A
Merencanakan
P
Berikutnya
1
A
Menentukan Penyebab Masalah
8 Perbaikan
Agust-19 2 3 4
A
3
ACTION
1
3
P
3
P
6
P
4
P
2 2
A
TOTAL PERTEMUAN
24
8.3. PENGESAHAN RENCANA SELANJUTNYA Ketua GKM
Fasilitator GKM
Disetujui Atasan
J. DARMANA
Dr. MARGIASTOETI
Dr. MARGIASTOETI
Tgl : Komentar Atasan :
Tgl :
Tgl :
28 | P a g e
KONVENSI MUTU INTERNAL TAHUN 2019 PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk GKM GERMUS 2
LAMPIRAN
29 | P a g e