Makalah Hakikat Ilmu Filsafat Kelompok 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH Hakikat filsafat ilmu (Pendekatan, cara kerja, Landasan, Hakikat, Objek, Nilai,dan Kegunaan Ilmu.) Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas mata kuliah HAKIKAT FILSAFAT ILMU Dosen Pembimbing IFA AFIDA, M. Mp. I



Disusun oleh: AGUS PRAYOGA. SITI HOTIJAH KHUSNUL KHOTIMAH HUSNI MUBAROK PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM AL FALAH ASSUNNIYYAH KENCONG-JEMBER MEI 2021



Kata Pengantar Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah SWT , karena berkat Rahmat dan hidayahNya makalah ini dapat terselesaikan. Dalam makalah ini, kami membahas tentang “Hakikat filsafat ilmu (Pendekatan, cara kerja, Landasan, Hakikat, Objek, Nilai,dan Kegunaan Ilmu.)”, dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “FILSAFAT ILMU ” Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, dan koreksi serta saran, untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada Dosen IFA AFIDA, M. Pd. I . selaku dosen mata kuliah “FILSAFAT ILMU” yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif demi kesempurnaan dalam makalah yang selanjutnya. Penulis



i



DAFTAR ISI Kata Pengantar.........................................................................................................................i Daftar Isi...................................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.............................................................................................................1 B. Rumusan Masalah........................................................................................................1 C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Hakikat Filsafat Ilmu..................................................................................2 B. Pendekatan..................................................................................................................3 C. Cara kerja....................................................................................................................4 D. Landasan.....................................................................................................................4 E. Hakikat.......................................................................................................................5 F. Objek..........................................................................................................................6 G. Nilai............................................................................................................................7 H. Dan Kegunaan Ilmu....................................................................................................8



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan...............................................................................................................10 B. Saran.........................................................................................................................10 Daftar pustaka....................................................................................................................11



ii



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara historis filsafat merupakan induk ilmu, dalam perkembangannya ilmu makin terspesifikasi dan mandiri, namun mengingat banyaknya masalah kehidupan yang tidak bisa dijawab oleh ilmu, maka filsafat menjadi tumpuan untuk menjawabnya. Filsafat memberi penjelasan atau jawaban substansial dan radikal atas masalah tersebut. Sementara ilmu terus mengembangakan dirinya dalam batas-batas wilayahnya, dengan tetap dikritisi secara radikal. Proses atau interaksi tersebut pada dasarnya merupakan bidang kajian Filsafat Ilmu, oleh karena itu filsafat ilmu dapat dipandang sebagai upaya menjembatani jurang pemisah antara filsafat dengan ilmu, sehingga ilmu tidak menganggap rendah pada filsafat, dan filsafat tidak memandang ilmu sebagai suatu pemahaman atas alam secara dangkal.. Pada dasarnya filsafat ilmu merupakan kajian filosofis terhadap hal-hal yang berkaitan dengan ilmu, dengan kata lain filsafat ilmu merupakan upaya pengkajian dan pendalaman mengenai ilmu (Ilmu Pengetahuan/Sains), baik itu ciri substansinya, pemerolehannya, ataupun manfaat ilmu bagi kehidupan manusia. Pengkajian tersebut tidak terlepas dari acuan pokok filsafat yang tercakup dalam bidang ontologi, epistemologi, dan axiologi dengan berbagai pengembangan dan pendalaman yang dilakukan oleh para akhli



1



B. RUMUSAN MASALAH 1.



Pengertian  Hakikat Filsafat Ilmu ?



2. Pendekatan filsafat ilmu ? 3. Cara kerja filsafat ilmu ? 4. Landasan filsafat ilmu ? 5. Hakikat filsafat ilmu ? 6. Objek-obyek filsafat ilmu ? 7. Nilai-nilai filsafat ilmu ? 8. Dan Kegunaan filsafat ilmu ?



C. TUJUAN PEMBAHASAN 1. Menjelaskan Pengertian  Hakikat Filsafat Ilmu 2. Menjelaskan Hakikat Filsafat Ilmu menurut dari segi a. Pendekatan. b. Cara kerja. c. Landasan. d. Hakikat. e. Objek. f. Nilai. g. Dan Kegunaan filsafat ilmu 3. Memberikan wawasan baru terhadap penulis khususnya dan pembaca mengenai Hadits ditinjau dari segi kualitasnya. 4. Makalah ini ditulis guna memenuhi Tugas FILSAFAT ILMU



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Hakikat Filsafat Ilmu. 1. Pengertian Hakikat Filsafat Ilmu. Lewis White Beck: Filsafat ilmu itu mempertanyakan dan menilai metode-metode pemikiran ilmiah, serta mencoba menerapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan. Cornelius Benjamin: filafat ilmu merupakan cabang pengetahuan filsafat yang menelaah sistematis mengenai sifat dasar ilmu, metode-metodenya, konsep-konsepnya dan peranggapan-peranggapannya,



serta



letaknya



dalam



kerangka



umum



dari



cabang



pengetahuan intelektual. Definisi Filsafat Ilmu Kata filsafat diartikan sebagai pengetahuan tentang kebijaksanaan, prinsip-prinsip mencari kebenaran atau berpikir rasional-logis, mendalam dan tuntas (radikal) dalam memperoleh kebenaran. Adapun kata ilmu diartikan sebagai pengetahuan tentang sesuatu, atau bagian dari pengetahuan. Beberapa syarat pengetahuan bisa dikategorikan sebagai ilmu: sistematik,



general,



rasional,



objektif,



menggunakan



metode



tertentu



dan



dapat



dipertanggungjawabkan.



B. Menjelaskan Hakikat Filsafat Ilmu menurut dari segi : a. Pendekatan. Pendekatan ilmu filsafat adalah sebagai berikut : • Pendekatan sistematis agar mencakup materi yang valid sebagai filsafat ilmu, pendekatan mutakhir dan fungsional dalam mengemban teori. • Pendekatan received view yang secara klasik bertumpu pada aliran positivisme yang berdasar kepada fakta-fakta. 3



• Pendekatan menampilkan diri dari sosok rasionality yang membuat kombinasi antara berpikir empirs dengan berpikir struktural dalam matematis. • Pendekatan fenomenologik yang tidak hanya sekedar pengalaman langsung, melainkan pengalaman yang mengimplikasikan penafsiran dan klasifikasi. • Pendekatan metafisik, yang bersifat intransenden. Moral berupa suatu yang objektif universal. • Pragmatisme, walaupun memang bukan pendekatan tetapi menarik disajikan karena dapat menyatukan antara teori dan praktik. b. cara kerja filsafat ilmu Filsafat ilmu pengetahuan mempunyai wilayah lebih luas dan perhatian lebih transenden daripada ilmu-ilmu pengetahuan itu.Maka dari itu,filsafat ilmu pengetahuan pun mempunyai wilayah lebih luas daripada penyelidikan tentang cara kerja ilmu-ilmu. Filsafat ilmu pengetahuan bertugas untuk meniliti dan menggali sebabmusabab pertama dari gejala ilmu pengetahuan.Diantaranya paham tentang kepastian,kebenaran,dan objektivitas.Cara kerjanya sesuai dengan cara kerja filsafat tersebut diatas,yaitu bertitik pangkal pada gejala ilmu-ilmu pengetahuan,mengadakan reduksi kearah intuisi yang ada dalam ilmu-ilmu pengetahuan (dan para ilmuwan),sehingga kegiatan ilmu-ilmu dalam pelaksanaannya dapat dimengerti sesuai dengan kekhasannya masing-masing. c. Landasan. Landasan-Landasan Berpikir Filsafat Filsafat selalu melandasi diri pada tiga landasan pemikiran, yaitu; landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Ketiga landasan pemikiran filsafat dimaksud, tidak bersifat partikular (terlepas pisah), namun saling terkait secara utuh, dalam rangka memberikan landasan-landasan yang kokoh bagi pemikiran, maupun pengembangan pemikiran itu sendiri dalam bentuk ilmu, pengetahuan, teknologi, maupun dalam bentuk lakon kehidupan yang aktual. 



Landasan Ontologis Ontologi artinya ilmu tentang ada atau keberadaan itu sendiri. Maksudnya, sebuah pemikiran filsafat, selalu diandaikan berasal dari kenyataan 4



tertentu yang bersifat ada atau yang sejauh bisa diadakan oleh kegiatan manusia. 



Landasan Epistemologi. Epistemologi artinya pengetahuan tentang pengetahuan, atau filsafat pengetahuan. Maksudnya, bagi filsafat, setiap realitas apa pun, baik yang berupa realitas fisik, pikiran, ide, teks, pandangan hidup, budaya, ideologi, ajaran, keyakinan keagamaan, dan sebaginya sebagaimana pada landasan ontologis di atas, selalu memiliki struktur kenyataan yang mengandung ide, peta pemikiran (peta kognitif), struktur tata nilai dan pemahaman.







Landasan Aksiologi. Maksudnya, setiap pemikiran filsafat dengan segala turunannya, baik dalam bentuk pengetahuan atau ilmu, harus berlandas pada nilai-nilai kepantasan dan kewajaran. Alasannya, pikiran itu adalah pikiran manusia (bukan pikiran malaikat atau binatang) yang berhubungan langsung dengan manusia sebagai subyek dan obyek pikiran itu sendiri. Bahkan, pikiran itu adalah pikiran seorang anak manusia yang selalu bernilai bagi dirinya.



d. Hakikat. a. Pengertian



Filsafat



Ilmu



Terdapat banyak definisi/pengertian mengenai filsafat ilmu misalnya: b. Cornelius



Benjamin



(dalam



The



Liang



Gie,



19



:



58)



Filsafat ilmu merupakan cabang dari filsafat yang secara sistematis menelaah sifat dasar ilmu, khususnya mengenai metoda, konsep-konsep, dan pra-anggapan-pra-anggapannya, serta letaknya dalam kerangka umum dari cabang-cabang pengetahuan intelektual. c. Conny



Semiawan



at



al



(1998



:



45)



menyatakan bahwa filsafat ilmu pada dasarnya adalah ilmu yang berbicara tentang ilmu pengetahuan (science of sciences) yang kedudukannya di atas ilmu lainnya. d. Jujun



Suriasumantri



(2005



:



33-34)



Filsafat ilmu sebagai bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang ingin menjawab tiga kelompok pertanyaan mengenai hakikat ilmu sebagai berikut :



5



a. Kelompok pertanyaan pertama antara lain sebagai berikut ini. Objek apa yang ditelaah ilmu ? Bagaimana wujud hakiki dari objek tersebut? Bagaimana hubungan antara objek tadi dengan daya tangap manusia ? (disebut dengan istilah Ontologis) b. Kelompok pertanyaan kedua : Bagaimana proses yang memungkinkan diperolehnya pengetahuan yang berupa ilmu ? Bagaimana prosedurnya ? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar ? Apa yang dimaksud dengan kebenaran ? Dan seterusnya. (disebut dengan istilah epistemologis). c. Kelompok pertanyaan ketiga : Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu ? Bagaimana kaitan antara cara menggunakan ilmu dengan kaidahkaidah moral ? Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral ? Dan seterusnya. (disebut dengan istilah aksiologis) e. Objek Objek Material Filsafat di bagi menjadi dua: 1.



Material filsafat Yaitu suatu bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan pengetahuan itu atau hal yang di selidiki, di Pandang atau di sorot oleh suatu disiplin ilmu yang mencakup apa saja baik hal-hal yang konkrit ataupun yang abstrak. Menurut Drs. H.A.Dardiri bahwa objek material adalah segala sesuatu yang ada, baik yang ada dalam pikiran, ada dalam kenyataan maupun ada dalam kemungkinan. Segala sesuatu yang ada itu di bagi dua, yaitu 



Ada yang bersifat umum (ontologi), yakni ilmu yang menyelidiki tentang hal yang ada pada umumnya.







: Ada yang bersifat khusus yang terbagi dua yaitu ada secara mutlak (theodicae) dan tidak mutlak yang terdiri dari manusia (antropologi metafisik) dan alam (kosmologi).



6



2.



Objek Formal filsafat Yaitu sudut pandangan yang ditujukan pada bahan dari penelitian atau pembentukan pengetahuan itu, atau sudut dari mana objek material itu di sorot. Contoh : Objek materialnya adalah manusia dan manusia ini di tinjau dari sudut pandangan yang berbeda-beda sehingga ada beberapa ilmu yang mempelajari manusia di antaranya psikologi, antropologi, sosiologi dan lain sebagainya.



f. Nilai. Adapun pengertian dari sebuah nilai itu sendiri adalah sebuah pemaknaan terhadap sesuatu yang mengenai baik dan buruknya sesuatu yang manusia amati. Nilai dan penilaian adalah akibat dari hubungan objek dan subjek sehingga selalu menampilkan aspek objektif dan subjektif. Pandangan bahwa adanya nilai bersifat objektif dapat diketahui dengan arti nilai sebagai berikut: 1. Nilai adalah keistimewaan, keunggulan yang dianggap baik sehingga dihormati, dihargai dan ditinggalkan. 2. Nilai adalah kualitas baik atau benar atau indah yang dapat menimbulkan minat. 3.



Nilai adalah kualitas preferensi, yaitu kualitas yang disukai dengan kesepakatan minat manusia.



Pandangan bahwa adanya nilai bersifat subjektif dapat diketahui dengan arti nilai sebagai berikut: 1. Nilai disamakan dengan kepuasan, kedinginan dan kenikmatan. 2. Nilai disamakan dengan kegunaan. 3. Nilai disamakan dengan cita-cita atau tujuan bersama. Nilai yang berkaitan dengan subjek pasti tidak terlepas dari kehadiran manusia sebagai subjek. Artinya tanpa manusia yang memberi nilai, nilai itu tidak pernah ada. Oleh karena itu nilai subjektivitas bergantung semata-mata pada 7



pengalaman manusia. Sebaliknya, nilai dikatakan objektif apabila nilai tersebut tidak tergantung pada subjek atau kesadaran manusia yang menilai.  Kattsoff juga menjelaskan bahwa hakikat nilai dapat dipahami dengan tiga macam cara, yaitu: 1. Subjektivitas, yaitu nilai yang sepenuhnya berhakikat subjektif, artinya nilai tersebut semata-mata bergantung kepada pengalaman 2. Objektivisme logis, yaitu nilai yang berhakikat logis dan dapat diketahui melalui akal, tidak terdapat ruang dan waktu artinya nilai tersebut bebas keberadaanya. 3. Objektivisme metafisik, yaitu nilai yang bersifat objektif yang menyusun suatu kenyataan. g. Keguanaan ilmu filsafat Secara umum kegunaan ilmu filsafat adalah sebagai berikut :  Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti apa adanya.  Filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan dunia kita, karena filsafat mengajarkan bagaimana kita bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar.  Filsafat membuat kita lebih kritis. Filsafat mengajarkan pada kita bahwa apa yang mungkin kita terima begitu saja ternyata salah atau menyesatkan—atau hanya merupakan sebagian dari kebenaran.  Filsafat mengembangkan kemampuan kita dalam:  menalar secara jelas  membedakan argumen yang baik dan yang buruk  menyampaikan pendapat (lesan dan tertulis) secara jelaS  melihat sesuatu melalui kacamata yang lebih luas  melihat dan mempertimbangkan pendapat dan pandangan yang berbeda.  Dengan mempelajari karya-karya para pemikir besar, para filsuf dalam sejarah dan tradisi filsafat, kita akan melihat betapa besar sesungguhnya



pengaruh



filsafat



terhadap



perkembangan



pengetahuan, agama, pemerintahan, pendidikan dan karya seni. 8



ilmu



 Kadang ini memang bisa mendorong kita menolak pendapat-pendapat yang telah ditanamkan pada kita, tetapi filsafat juga memberi bekal dan kemampulan pada kita untuk memperhatikan pandangan kita sendiri dan pandangan orang lain dengan kritis Kemampuan berfikir secara jernih, menalar secara logis, dan mengajukan dan menilai argumen, menolak asumsi yang diterima begitu saja, dan pencarian akan prinsip-prinsip pemikiran dan tindakan yang koheren-semuanya ini merupakan ciri dari hasil latihan dalam ilmu filsafat.



9



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengenai segala sesuatu dengan memandang sebab yang terdalam. Filsafat mencari jawaban atas pertanyaan yang dihadapi dengan berpangkal pada manusia dan pikirannya. Ilmu merupakan lukisan atau keterangan yang lengkap dan konsisten mengenai hal yang dipelajari dalam ruang dan waktu. Pengetahuan merupakan hasil tahu manusia akan sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Ilmu pengetahuan dapat disimpulkan sebagai Kumpulan pengetahuan mengenai suatu hal tertentu (obyek/lapangan), yang merupakan kesatuan yang sistematis dan memberikan penjelasan yang sistematis yang dapat dioertanggungjawabkan dengan menunjukkan sebab-sebab hal/kejadian itu. Filsafat ilmu pengetahuan membuka pikiran untuk mempelajari dengan serius proses logis dan imajinasi dalam cara kerja ilmu pengetahuan. B. SARAN Dalam penyusunan makalah ini maupun dalampenyajiannya kami selaku manusia biasa menyadari adanya beberapa kesalahan oleh karena itu kami mnegharapkan kritik maupun saran khususnya dari Dosen Pembimbing IFA AFIDA, M. Mp. I yang bersifat membantu dan membangun agar kami tidak melakukan kesalahan yang sama dalam penyusunan makalah yang akan datang.



10



DAFTAR PUSTAKA Jujun S.Suriasumatri. 2003 Filsafat Ilmu SSebuah Pengantar Populer. Sinar Harapan: Jakarta Amsal Bakhtiar. 2004. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Surajiyo. 2007. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta: Bumi Aksara Wahana P. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta. Pustaka Diamond. 2016. h. 69-87



11